Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MATA KULIAH

SISTEM PENYALIRAN TAMBANG


ARTIKEL SISTEM PENYALIRAN TAMBANG
OLEH:
NAMA : TEGUH HERMANTO
NIM : H1C111010
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI PERTAMBANGAN
BANJARBARU
2014
SISTEM PENYALIRAN TAMBANG
1.1. Pengertian Drainase
Pengertian drainase adalah suatu usaha untuk mencegah,
mengeringkan, dan mengeluarkan air yang masuk atau menggenangi
suatu daerah tertentu. Drainase diperlukan sebagai penunjang
kelancaran dalam kegiatan penambangan. Sistem drainase yang ada
dilokasi tambang bawah tanah (Underground Mining dilaksanakan
karena akumulasi air di dalam tambang yang harus dikeluarkan.
!ujuan drainase tambang adalah "
1.Mencegah terjadinya korosi pada peralatan tambang.
#.Mencegah terjadinya akumulasi (genangan air di dalam tambang.
$.Menciptakan kondisi kerja yang aman dan nyaman di dalam tambang.
Secara hidrologi air dibawah permukaan tanah dapat dibedakan
menjadi air pada daerah tak jenuh dan air pada daerah jenuh. Daerah
tidak jenuh air umumnya terdapat pada bagian teratas dari lapisan
tanah dan dicirikan oleh gabungan tiga %asa, yaitu "
1. &asa padat (material atau butiran padatan.
#. &asa cair ( air adsorbsi, air kapiler dan air in%iltrasi.
$. &asa gas.
Daerah ini dipisahkan dari daerah jenuh air oleh jaringan kapiler.
Daerah jenuh merupakan bagian dibawah 'ona tak jenuh. (ir yang
terdapat pada 'ona atau daerah jenuh inilah yang disebut Ground
Water.
1.1. Sistem Drainase !ambang !erbuka.
(ir permukaan mengakibatkan erosi lereng pit, jalan angkut,
pengendapan dan pelunakan jalan angkut. Metode dasar pembuangan
air meliputi parit)parit pembuangan air pada permukaan dan pada
bagian dasar tambang, saluran hori'ontal, saluran *ertikal atau metode
kombinasi. +eberapa contoh metode drainase .
1. Metode Siemens
Pada setiap jenjang dari kegiatan penambangan dipasang
secara *ertikal pipa ukuran ,-, disetiap ujung bawah pipa tersebut
diberi lubang)lubang. +agian ujung ini masuk ke dalam lapisan
akui%er, sehingga air tanah terkumpul pada bagian ini dan
selanjutnya dipompa keatas dan dibuang keluar daerah
penambangan.
#. Metode .lektro /smosis
+ilamana lapisan tanah terdiri dari lempung, maka pekerjaan
pemompaan sangat sulit dilakukan, maka dipakai cara elektro
osmosis. Pada metode ini digunakan batang anoda serta katoda.
+ila elemen ini dialiri listrik maka air pori yang terkandung dalam
batuan akan mengalir menuju katoda yang kemudian terkumpul dan
dipompa keluar.
$. Metode Pemotongan (ir !anah
Metode ini biasanya digunakan untuk mengamati kondisi air
tanah,
dimana lapisan tanah yang digali sampai sebatas akui%er. Dengan
terpotongnya aliran air tanah ini maka daerah hilir akan menjadi
kering. 0ubang galian ditimbun kembali dengan material yang kedap
air atau dengan cara disemen.
1.$. &aktor)&aktor 1ang Mempengaruhi Sistem Drainase !ambang.
+eberapa %aktor yang memengaruhi Perencanaan drainase
tambang dan yang perlu diperhatikan antara lain daerah tangkapan
hujan, curah hujan, debit limpasan, dan dimensi drainase.
1.$.1. Daerah !angkapan 2ujan (3atchment (rea
Catchment area adalah merupakan suatu area atau daerah
tangkapan hujan dimana batas wilayah tangkapannya ditentukan
dari titik)titik ele*asi tertinggi sehingga akhirnya merupakan suatu
poligon tertutup yang mana polanya disesuaikan dengan kondisi
topogra%i, dengan mengikuti kecenderungan arah gerak air (..M
4ilson. Penentuan daerah tangkapan hujan didasarkan pada
peta topogra%i daerah yang akan diteliti, daerah tangkapan hujan
dibatasi oleh punggungan bukit. Setelah ditentukan maka diukur
luasnya.
2ujan yang terjadi dipermukaan bumi merupakan hasil dari
suatu daur air. Daur air di muka bumi secara garis besar terdiri
dari penguapan, presipitasi dan pengaliran. (ir yang menguap
terutama air laut, akan naik ke atmos%ir berubah menjadi awan
dan setelah mengalami berbagai proses kemudian jatuh sebagai
hujan atau salju ke permukaan bumi.
(ir yang jatuh ke permukaan bumi sebagian meresap ke
dalam tanah (in%iltrasi dan sebagian ditahan oleh tumbuhan
(intersepsi dan sebagian lagi akan mengisi cekungan dan
lekukan dipermukaan bumi dan mengalir ke tempat yang lebih
rendah. Disamping itu ada sebagian
air hujan yang jatuh akan menguap lagi (e*aporasi dan ada
pula yang
terserap oleh tumbuhan (transpirasi.
(ir hujan yang akan mempengaruhi secara langsung sistem
drainase adalah air hujan yang mengalir pada permukaan tanah
(run o%% ditambah sejumlah air yang keluar dari proses in%iltrasi
air tanah.
Semua air yang mengalir ini tidak akan menjadi sumber dari
suatu sistem drainase. 5ondisi ini tegantung dari daerah
tangkapan hujannya dan dipengaruhi oleh beberapa %aktor,
antara lain kondisi topogra%i, rapat tidaknya *egetasi serta
keadaan geologi.
D(U6 27D6/0/87
(wan 5ondensasi
Presipitasi
7ntersepsi Uap air
7n%iltrasi 0impasan permukaan .*apotranspirasi
(liran air tanah Perembesan air tanah
Sumber " tugas akhir bratanata wibowo (#99,
8(M+(6 1.1
D(U6 27D6/0/87
Penentuan luas daerah tangkapan hujan berdasarkan
pada peta daerah yang akan diteliti. Setelah tuga tersbut
ditentukan, maka pengukuran luasnya menggunakan planimeter
dengan memperhatikan daerah aliran air limpasan yang mengalir
sesuai dengan kontur masing)masing daerah. 2asil dari
pembacaan planimeter kemudian dikalikan dengan skala yang
digunakan dalam peta sehingga didapatkan luas tangkapan
hujan dalam m
#
.
1.$.#. 3urah 2ujan
3urah hujan adalah banyaknya air hujan yang jatuh ke
bumi persatu satuan luas permukaan pada suatu jangka waktu
tertentu . 3urah hujan merupakan salah satu %aktor penting
dalam suatu sistem drainase, karena besar kecilnya curah hujan
akan mempengaruhi besar kecilnya air limpasan (Sayoga ,6.
+esar kecilnya curah hujan dapat dinyatakan sebagai *olume air
hujan yang jatuh pada suatu areal tertentu dalam jangka waktu
relati% lama, oleh karena itu besarnya curah hujan dapat
dinyatakan dalam m
$
:satuan luas, secara umum dinyatakan
dalam tinggi air (mm. 3urah hujan 19 mm berarti tinggi hujan
yang jatuh pada areal seluas 1 m
#
adalah 19 liter. (ngka)angka
curah hujan yang diperoleh sebelum diterapkan dalam rencana
pengendalian air permukaan harus diolah terlebih dahulu. Data
curah hujan yang akan dianalisis adalah 3urah hujan harian
maksimum dalam satu tahun selama 19 sampai #9 tahun,
dinyatakan dalam mm:#; jam. (nalisis data curah hujan meliputi"
1. Periode Ulang 2ujan (PU2
Periode ulang hujan adalah hujan maksimum yang
diharapkan terjadi pada setiap n tahun (Soewarno. <ika
suatu data curah hujan mencapai harga tertentu (= yang
diperkirakan terjadi satu kali dalam n tahun, maka n tahun
dapat dianggap sebagai periode ulang dari =. Perhitungan
periode ulang dapat dilakukan dengan beberapa metode,
tetapi metode yang paling banyak dipakai di 7ndonesia
adalah Metode Extreem Gumbel atau lebih la'im disebut
Metode Gumbel.
6umus metode Gumbel adalah "
( ) Yn Yr
n
x
X Xr +

1;
5eterangan "
>r ? 2ujan 2arian rencana maksimum (mm:#; jam dengan
..th
> ? 3urah hujan rata @ rata
A= ? Standar de*iasi
?
2 / 1
2
1
) (
1
]
1


n
Xi
1;
An ? Expected standar de*iasi
1r ? Bariasi reduksi untuk PU2 CC tahun
1n ? Expected mean
Dilai curah hujan maksimum rata)rata (= dapat dihitung
dengan
rumus "
= ?

n
Xi

1;
Dimana "
>i ? 3urah hujan maksimum pada tahun =
D ? 0ama tahun pengamatan
2ubungan periode ulang dengan reduksi *ariansi dari
*ariabel
1 ditunjukkan pada !abel 1.1
!(+.0 1.1
2U+UD8(D P.67/D. U0(D8 D.D8(D 6.DU5S7
B(67(DS7 D(67 B(67(+.0 6.DU5S7
Periode Ulang (! 6eduksi Bariansi (1r
#
E
19
#9
E9
199
9,$9FE
1,;GGG
#,#E9;
#,GH9#
$,G91G
;,F991
Sumber " Soemarto. 3. D. I2idrologi !eknik-
!(+.0 1.#
2U+UD8(D (D!(6( EXPECTED S!(DD(6 D.B7(S7
(n) D(D EXPECTED MEA ( !n) D.D8(D <UM0(2
D(!(
n 1n An
,,9999 9,;,;$ 9,G9;$
G,9999 9,;G9# 9,G#,,
19,9999 9,;GE# 9,G;GF
11,9999 9,;GGF 9,GFGH
1#,9999 9,E9E$ 9,G,$$
1$,9999 9,E9H9 9,GGH1
1;,9999 9,E199 1,99GE
1E,9999 9,E1#, 1,9#9F
1F,9999 9,E1HE 1,9$1F
Sumber " Soemarto. 3. D. I2idrologi !eknik-
#. 7ntensitas 3urah 2ujan
7ntensitas curah hujan adalah besarnya air hujan yang
jatuh kepermukaan bumi pada satuan luas (5ensaku
!akeda dan Suyono .S. Dengan demikian apabila diketahui
curah hujan 1 mm berarti curah hujan tersebut adalah sama
dengan 1 liter:m
#
. <adi curah hujan merupakan jumlah air
hujan yang jatuh pada satu satuan luas. Satuan curah hujan
dinyatakan dalam mm sedangkan derajat curah hujan
dinyatakan dalam curah hujan per)satuan waktu dan disebut
juga dengan intensitas hujan. 5eadaan curah hujan dapat
dide%inisikan dalam tabel sebagai berikut "
!(+.0 1.$
5.(D((D D(D 7D!.DS7!(S 3U6(2 2U<(D
Derajat 2ujan
7ntensitas 3urah
2ujan (mm:menit
5ondisi
2ujan sangat
lemah
9,9#
!anah agak
basah atau
dibasahi sedikit
2ujan lemah 9,9# @ 9,9E
!anah menjadi
basah semuanya
2ujan normal 9,9E @ 9,9#E
+unyi curah hujan
terdengar
2ujan deras 9,#E @ 1,99
(ir tergenang
diseluruh
permukaan tanah
dan terdengar
bunyi dari
genangan
2ujan sangat
deras
J 1,99
2ujan seperti
ditumpahkan,
seluruh drainase
meluap
Sumber " Sayoga,KPengantar Pengaliran tambangK
+esarnya intensitas hujan yang mungkin terjadi dalam
kurun waktu tertentu dihitung berdasarkan persamaan
mononobe. 6umus menyatakan bahwa nilai tingkat
intensitas curah hujan yang diperbolehkan yaitu curah hujan
perbandingan rata)rata perhari terhadap lamanya hujan
rata)rata perhari. hujan dapat dihitung
dengan rumus mononobe "
3 / 2
24
24
24

,
_

t
R
I
Dimana "
7 ? 7ntensitas curah hujan (mm:jam
6t ? 3urah hujan rencana
t ? 0ama hujan (menit
1.$.$. Debit 0impasan (6un /%%
0impasan adalah semua air yang bergerak dari daerah
pengaliran ke suatu aliran permukaan (sur%ace stream tidak
memandang rutenya, apakah lewat rute permukaan atau lewat
dibawah permukaan tanah (sur%ace atau sub sur%ace ( 3.D,
Soemarto . Debit limpasan dapat
dihitung dengan persamaan rasional berikut "
L ? 9.#H, = 3 = 7 = (
1;
dimana "
L ? Debit limpasan (m
$
:detik
3 ? 5oe%isien limpasan (!abel 1.;
7 ? 7ntensitas curah hujan (m:jam
( ? 0uas catchment area (km
#

!(+.0 1.;
5/.&7S7.D 07MP(S(D P(D( +.6+(8(7 5/DD7S7
D/ 5.M767D8(D !(!(8UD( 0(2(D D70(7 3
1
Datar, M$N
a. sawah dan rawa
b. hutan dan kebun
c. pemukiman dan taman
9,#
9,$
9,;
#
Menengah
$N ) EN
a. hutan dan kebun
b. pemukiman dan taman
c. alang)alang, sedikit
tanaman
d. tanah gundul, jalan aspal
9,;
9,E
9,F
9,H
$ 3uram, J1EN
a. hutan dan kebun
b. pemukiman dan taman
c. alang)alang, sedikit
tanaman
d. tanah gundul,jalan aspal,
areal penggalian O
penimbunan tambang
9,F
9,H
9,,
9,G)1
Sumber " +ambang S, IPerencanaan Drainase !ambang !erbuka-
Perhitungan Head Pompa.
Head
2ead merupakan besaran energi yang terdapat di dalam persamaan neraca
energi dari system aliran %luida. Persamaan ini dikenal sebagai persamaan
+ernoulli. Satuan dari setiap head dalam persamaan ini adalah energi per
satuan berat dari %luida, misalnya %t)lb:lb atau cm)gr:gr. Secara umum satuan
yang biasa dipakai dalah satuan panjang dari kolom %luida, %t atau cm.
Untuk menghitung 2ead total dari suatu rangkaian pompa, dapat digunakan
rumus sebagai berikut "
5eterangan "
Hs ( Stati Head !
(dalah energi yang diakibatkan karena adanya perbedaan tinggi antara
permukaan %luida dengan pusat pompa.
Head total = Hs + Hf + Hd + Hv
Static head terdiri dari # jenis yaitu "
1. Static Suction 0i%t ( S0
(dalah jarak pusat pompa dengan permukaan %luida yang akan
dihisap, dimana posisi pompa lebih tinggi daripada permukaan %luida.
#. Static Suction 2ead ( S2
(dalah jarak pusat pompa dengan permukaan %luida yang akan
dialirkan, dimana posisi pompa lebih rendah daripada permukaan
%luida.
Hd ( Stati "isharge Head !
(dalah jarak antara pusat pompa dengan permukaan %luida yang keluar dari
ujung pipa penyaluran setelah sebelumnya melewati pompa.
H# ( $rition Head !
(dalah energi yang hilang pada aliran %luida karena adanya gaya gesekan
antara %luida dengan pipa.
&iction 2ead terdiri dari "
#. &riction 2ead pada Suction 0ine, yaitu gaya gesek yang terjadi
sebelum %luida sampai ke pompa.
$. &riction 2ead pada Discharge 0ine, yaitu gaya gesek yang terjadi
setelah %luida melewati pompa.
3ara menghitung 2% adalah sebagai berikut "
L V
2
Hf = f ---- ----
D 2g
5eterangan "
%
(dalah koe%isien gesekan Darcy 4eisbach, harga % dapat dihitung
dengan beberapa macam cara antara lain "
a. Dari table yang dikeluarkan oleh pembuat pipa ( ini adalah cara
yang paling mudah
b. Dengan menggunakan diagram Moody
c. Dengan memakai rumus .mpiris
1. 3olebrook ( 1G$,
#. Persamaan 4ood ( Desember 1GFF

a ? 9,G; ( . : D
9,##E
P 9,E$ ( . : D , . : D adalah kekasaran
nisbi
E
f = f ( Re, --- )
D
1 E / D 2,51
---- = - 0,8 l! ( ----- + ------- )
f 3," Re f
f = a + # $ Re
-%
b ? ,, ( . : D
9,;;
c ? 1,F# ( . : D
9,1$;

$. Persamaan <ain ( 1GHE

5oe%isien gesekan % merupakan %ungsi dari bilangan 6eynold dan
kekasaran nisbi. 2ubungan ini dirumuskan sebagai berikut "
6e ? +ilangan 6eynolds
B ? 5ecepatan aliran %luida
D ? Diameter pipa
? ( rho , rapat massa 'at cair
? ( mu , kekentalan 'at cair
? ( nu , kentalan kinematik
0
(dalah panjang pipa untuk penyaluran pipa yang digunakan ( m
D
1
f = -----------------------------------
E / D 5, "4
& 2 log ( ------ + ------- ) '
2
3 ,"0 Re
0,(
VD VD
Re = ------ = ------- ( = ------ )

(dalah diameter pipa yang digunakan ( m
B
(dalah kecepatan aliran %luida ( m : s atau ( %t : s
g
(dalah speci%ic gra*ity ( G,,1 m : s
#

H% ( &e'oit( head !
(dalah energi yang diakibatkan oleh adanya kecepatan alir %luida dan dapat
diekui*alenkan dengan jarak %luida dimana kecepatannya turun menjadi nol.
6umus perhitungan 2* ini adalah "
Gam)ar Tota' head dari suatu sistem #'uida
Perhitungan Input Po*er
V
2
Hv = -----
2 g
6umus yang dipakai untuk menghitung 7nput Power adalah sebagai berikut "
P, adalah Power atau daya pompa yang digunakan, P dapat dihitung dengan
menggunakan rumus "
Dengan L ? B . (
7p ( 7nput Power , adalah kekuatan motor penggerak pompa.
P, adalah daya pompa yang digunakan ( watt
, adalah e%esiensi pompa yang digunakan
, adalah massa jenis 'at cair ( kg : m
$

g, percepatan gra*itasi ( m : s
#

L, debit pompa (m
$
: s
2tot, adalah 2ead total pompa
)
*+ = ------

) = $ g $ , $ H
tot

Anda mungkin juga menyukai