Anda di halaman 1dari 5

Perawatan Pulpotomi pada Gigi Sulung Pendahuluan Karies dan cedera akibat trauma pada gigi masih sangat

umum ditemukan pada anak dan perawatan kerusakan yang luas yang ditimbulkannya masih merupakan bagian utama dari praktik kedokteran gigi anak. Tujuan utama perawatan operatif pada anak adalah mencegah meluasnya penyakit gigi dan memperbaiki gigi yang rusak sehingga dapat berfungsi kembali secara sehat, sehingga integritas lengkung geligi dan kesehatan jaringan mulut dapat dipertahankan ( hitworth ! "unn, #$$%&. Perawatan pulpa pada gigi sulung dapat dianggap upaya pre'entif karena gigi yang telah dirawat dengan berhasil dapat dipertahankan dalam keadaan nonpatologis sampai saat tanggalnya yang normal. (engan demikian, lengkung geligi dapat dipertahankan dalam keadaan utuh, fungsi pengunyahan dipertahankan, infeksi dan peradangan kronis dapat dihilangkan sehingga kesehatan jaringan mulut yang baik dapat dipertahankan. )ntuk mencapai tujuan ini, telah dikembangkan beberapa perawatan endodontik konser'atif sebagai perawatan alternatif selain pencabutan gigi (*udiyanti, +,,-&. Salah satu perawatan pulpa konser'atif pada gigi sulung adalah pulpotomi. (efinisi Pulpotomi Pulpotomi adalah pembuangan pulpa 'ital dari kamar pulpa kemudian diikuti oleh penempatan obat di atas orifise yang akan menstimulasikan perbaikan atau memumifikasikan sisa jaringan pulpa 'ital pada akar gigi (.ur/on et al.,#$$-&. Pulpotomi disebut juga pengangkatan sebagian jaringan pulpa. *iasanya jaringan pulpa di bagian mahkota yang cedera atau mengalami infeksi dibuang untuk mempertahankan 'italitas jaringan pulpa dalam saluran akar (*ence, #$$,, elbury, +,,#&. Pulpotomi bertujuan untuk melindungi bagian akar pulpa, menghindari rasa sakit dan pembengkakan, dan pada akhirnya untuk mempertahankan gigi (Kennedy, #$$+&. Pulpotomi dapat dipilih sebagai perawatan pada kasus yang melibatkan kerusakan pulpa yang cukup serius namun belum saatnya gigi tersebut untuk dicabut. Pulpotomi juga berguna untuk mempertahankan gigi tanpa menimbulkan simtom0simtom khususnya pada anak0anak (Koch dan Poulsen, +,,#&.

Keuntungan dari pulpotomi antara lain (#& dapat diselesaikan dalam waktu singkat satu atau dua kali kunjungan, (+& pengambilan pulpa hanya di bagian korona hal ini menguntungkan karena pengambilan pulpa di bagian radikular sukar, penuh ramikasi dan sempit, (1& iritasi obat 2 obatan instrumen perawatan saluran akar tidak ada, dan (3& jika perawatan ini gagal dapat dilakukan pulpektomi (Tarigan, #$$3&. Pulpotomi dapat dibagi 1 bagian yaitu 4 (#& pulpotomi 'ital, (+& pulpotomi de'ital5 mumifikasi (de'itali/ed pulp amputatio&, dan (1& pulpotomi non 'ital5 amputasi mortal. Pulpotomi 'ital atau amputasi 'ital adalah tindakan pengambilan jaringan pulpa bagian koronal yang mengalami inflamasi dengan melakukan anestesi, kemudian memberikan medikamen di atas pulpa yang diamputasi agar pulpa bagian radikular tetap 'ital. Pulpotomi 'ital umunya dilakukan pada gigi sulung dan gigi permanen muda. Pulpotomi gigi sulung umunya menggunakan formokresol atau glutaraldehid (6ndlaw dan 7ock, #$$18 Kennedy, #$$+&. Pulpotomi de'ital atau mumifikasi adalah pengembalian jaringan pulpa yang terdapat dalam kamar pulpa yang sebelumnya di de'italisasi, kemudian dengan pemberian pasta anti septik, jaringan dalam saluran akar ditinggalkan dalam keadaan aseptik. )ntuk bahan de'ital gigi sulung dipakai pasta para formaldehid (Tarigan, #$$3&. Pulpotomi non 'ital (mortal& adalah amputasi pulpa bagian mahkota dari gigi yang non 'ital dan memberikan medikamen5 pasta antiseptik untuk mengawetkan dan tetap dalam keadaan aseptik. Tujuan dari pulpotomi non 'ital adalah untuk mempertahankan gigi sulung non 'ital untuk space maintainer (6ndlaw dan 7ock, #$$18 Kennedy, #$$+&. 9ndikasi dan Kontraindikasi Pulpotomi 9ndikasi Pulpotomi Secara umum 9ndikasi perawatan pulpotomi adalah perforasi pulpa karena proses karies atau proses mekanis pada gigi sulung 'ital, tidak ada pulpitis radikular, tidak ada rasa sakit spontan maupun menetap, panjang akar paling sedikit masih dua pertiga dari panjang keseluruhan, tidak ada tanda0 tanda resorpsi internal, tidak ada kehilangan tulang interradikular, tidak ada fistula, perdarahan setelah amputasi pulpa berwarna pucat dan mudah

dikendalikan (*udiyanti, +,,-&. Selain itu indikasinya adalah anak yang kooperatif, anak dengan pengalaman buruk pada pencabutan, untuk merawat pulpa gigi sulung yang terbuka, merawat gigi yang apeks akar belum terbentuk sempurna, untuk gigi yang dapat direstorasi (*ence, #$$,, 6ndlaw dan 7ock, #$$1&. Secara terperinci, untuk masing0masing jenis pulpotomi adalah sebagai berikut. a. Pulpotomi :ital #& Gigi sulung dan gigi tetap muda 'ital, tidak ada tanda 2 tanda gejala peradangan pulpa dalam kamar pulpa. +& Terbukanya pulpa saat ekska'asi jaringan karies 5 dentin lunak prosedur pulp capping indirek yang kurang hati 2 hati, faktor mekanis selama preparasi ka'itas atau trauma gigi dengan terbukanya pulpa. 1& Gigi masih dapat dipertahankan 5 diperbaiki dan minimal didukung lebih dari +51 panjang akar gigi. 3& Tidak dijumpai rasa sakit yang spontan maupun terus menerus. ;& Tidak ada kelainan patologis pulpa klinis maupun rontgenologis. b. Pulpotomi (e'ital #& Gigi sulung dengan pulpa 'ital yang terbuka karen karies atau trauma. +& Pada pasien yang tidak dapat dilakukan anestesi. 1& Pada pasien yang perdarahan yang abnormal misalnya hemofili. 3& Kesulitan dalam menyingkirkan semua jaringan pulpa pada perawatan pulpektomi terutama pada gigi posterior. ;& Pada waktu perawatan pulpotomi 'ital # kali kunjungan sukar dilakukan karena kurangnya waktu dan pasien tidak kooperatif. c. Pulpotomi "on0'ital #& Gigi sulung non 'ital akibat karies atau trauma. +& Gigi sulung yang telah mengalami resorpsi lebih dari #51 akar tetapi masih diperlukan sebagai space maintainer. 1& Gigi sulung yang telah mengalami dento al'eolar kronis. 3& Gigi sulung patologik karena abses akut, sebelumnya abses harus dirawat dahulu. Kontraindikasi Pulpotomi

Secara umum kontraindikasi pulpotomi adalah sakit spontan, sakit pada amlam hari, sakit pada perkusi, adanya pembengkakan, fistula, mobilitas patologis, resorpsi akar eksternal patologis yang luas, resorpsi internal dalam saluran akar, radiolusensi di daerah periapikal dan interradikular, kalsifikasi pulpa, terdapat pus atau eksudat serosa pada tempat perforasi, dan perdarahan yang tidak dapat dikendalikan dari pulpa yang terpotong (*udiyanti, +,,-&. Selain itu, kontraindikasinya adalah pasien yang tidak kooperatif, pasien dengan penyakit jantung kongenital atau riwayat demam rematik, pasien dengan kesehatan umum yang buruk, kehilangan tulang pada apeks dan atau di daerah furkasi (Kennedy, #$$+8 6ndlaw dan 7ock, #$$1&. Secara terperinci, untuk masing0masing jenis pulpotomi adalah sebagai berikut. a. Pulpotomi :ital #& 7asa sakit spontan. +& 7asa sakit terutama bila diperkusi maupun palpasi. 1& 6da mobiliti yang patologi. 3& Terlihat radiolusen pada daerah periapikal, kalsifikasi pulpa, resorpsi akar interna maupun eksterna. ;& Keadaan umum yang kurang baik, di mana daya tahan tubuh terhadap infeksi sangat rendah. -& Perdarahan yang berlebihan setelah amputasi pulpa. b. Pulpotomi (e'ital #& Kerusakan gigi bagian koronal yang besar sehingga restorasi tidak mungkin dilakukan. +& 9nfeksi periapikal, apeks masih terbuka. 1& 6danya kelainan patologis pulpa secara klinis maupun rontgenologis. Prosedur Perawatan Pulpotomi Prosedur pulpotomi meliputi pengambilan seluruh pulpa bagain korona gigi dengan pulpa terbuka karena karies yang sebagaian meradang, diikuti dengan peletakkan obat0obatan tepat di atas pulpa yang terpotong. Setelah penempatan obat, selanjutnya dapat dilakukan penumpatan permanen. Pada gigi sulung, prosedur pulpotomi dapat dilakukan dalam satu kali kunjungan (*udiyanti, +,,-&. Pada gigi sulung, prosedur pulpotomi dapat dilakukan dalam satu kali kunjungan jika dibantu dengan penggunaan anastesi lokal. (alam hal ini

tekniknya merupakan amputasi pulpa 'ital (Kennedy, #$$+&. Prinsip dasar perawatan endodontik gigi sulung dengan pulpa non 'ital adalah untuk mencegah sepsis dengan cara membuang jaringan pulpa non 'ital, menghilangkan proses infeksi dari pulpa dan jaringan periapikal, memfiksasi bakteri yang tersisa di saluran akar (<athewson ! Primosch,#$$;&. Gambar #. =angkah0langkah perawatan pulpotomi 'ital formokresol satu kali kunjungan. (#&. >kska'asi karies, (+&. *uang atap kamar pulpa, (1&. *uang pulpa di kamar pulpa dengan ekska'ator, (3&. Pemotongan pulpa di orifis dengan bor bundar kecepatan rendah, (;&. Pemberian formokresol selama ; menit, (-&. Pengisian kamar pulpa dengan campuran /inc o?ide dengan formokresol dan eugenol, (%&. Gigi yang telah di restorasi Sumber4 .ur/on et al.,#$$Perawatan pulpotomi dinyatakan berhasil apabila kontrol setelah - bulan tidak ada keluhan, tidak ada gejala klinis, tes 'italitas untuk pulpotomi 'ital (@& dan pada gambaran radiografik lebih baik dibandingkan dengan foto awal. Tanda pertama kegagalan perawatan adalah terjadinya resorpsi internal pada akar yang berdekatan dengan tempat pemberian obat. Pada keadaan lanjut diikuti dengan resorpsi eksternal (*udiyanti, +,,-&. Pada molar sulung, radiolusensi berkembang di daerah apeks bifurkasi atau trifurkasi, sedangkan pada gigi anterior di daerah apeks atau di sebelah lateral akar (.amp et al., +,,+&. 6pabila infeki pulpa sampai melibatkan benih gigi pengganti, atau gigi mengalami resopsi internal atau eksternal yang luas, maka sebaiknya dicabut ( hitworth ! "unn, #$$%&.

Anda mungkin juga menyukai