KONSEP MUTU
MUTU
3.
4.
Kesesuaian dengan kebutuhan pasar atau konsumen (Dening) Kepuasan pelanggan. Suatu produk bermutu apabila dapat memberikan kepuasan, sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen (Feigen baum) Confronmance to requirement. Sesuai dengan yang distandarkan (crosby) Customer oriented (Martinich, 1997 : 563)
5.
The ability of product or service to meet customer needs (Jay Heizer dan Barry Render, 2001 : 171) The totality of features and characteristic of a product or service that bear on the ability to statisfy stated or implied need (M.Ivancevich at.al 1994, 10) Gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa, yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang ditentukan atau tersirat.
6.
7.
PRODUK PELAYANAN YG NYAMAN DIGUNAKAN, MEMUASKAN, SESUAI HARAPAN, TERSEDIA DAN TEPAT WAKTU, MURAH
KESESUAIAN DG PERSYARATAN/TUNTUTAN
MUTU
PERBAIKAN/PENYEMPURNAAN BERKELANJUTAN BEBAS DARI KERUSAKAN/KECACATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN PELANGGAN SEMENJAK AWAL DAN SETIAP SAAT MELAKUKAN SEGALA SESUATU SECARA BENAR SEMENJAK AWAL SESUATU YG BISA MEMBAHAGIAKAN/ MEMUASKAN PELANGGAN
Jasa adalah : aktivitas atau manfaat yang ditawarkan oleh satu pihak yang lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun.
Apa yang disebut hasil dari asuhan keperawatan sebagai produk jasa?
Pelayanan Keperawatan : Bantuan diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, serta kurangnya kemauan menuju kepada kemampuan melaksanakan kegiatan hidup sehari-hari. Asuhan keperawatan : Suatu proses atau rangkaian kegiatan terhadap klien pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan dengan mempergunakan proses keperawatan, berpedoman pada standar keperawatan, dilandasi etika keperawatan, dalam lingkup wewenang serta tanggung jawab keperawatan.
s s
s s
Dilakukan oleh perawat profesional dan tenaga teknis pelaksanaan asuhan keperawatan (auxillary) Pendekatan holistik bersifat humane mencakup : bio-psiko-sosio/ kultural dan spiritual Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan & tehnologikeperawatan, mengacu pada standar dan kode etik keperawatan Penggunaan sumber daya secara optimal, efektif dan efisien, sesuai pola pengelolaan keperawatan Memenuhi syarat : efficacy, appropriateness, accessbility, accepbility, effectiveness, efficiency dan continuity.
B.
Mengatur hubungan perawat-pasien/ keluarga, perawat, dokter dan institusi tempat kerja
Prinsip : Beneficiensi, Non mal
GENERALIS ADVANCE BASIC Perawat kompeten : 1. Praktik secara etis, legal dan peka budaya 2. Manejemen dan pemberian asuhan keperawatan 3. Pengembangan professional
Merupakan sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan konsumen dgn melibatkan seluruh anggota organisasi (Santosa, 1992 )
c.
d.
Kejelasan tugas dan wewenang Peningkatan prestasi kerja & kepuasan kerja Keyakinan akan kebenaran cara penanganan pekerjaan Peningkatan motivasi & prestasi kerja
Meningkatkan Mutu Pelayanan & Askep Menurunkan biaya operasional Menjaga mutu pelayanan sesuai standar & peraturan yang berlaku Meningkatkan pencatatan & dokumentasi pelayanan & asuhan Membuat penilaian terhadap penampilan secara rasional Meningkatkan tanggung gugat para profesional praktisi Meningkatkan image yg positif thd Rumah Sakit
Program menjaga mutu prospektif (Prospective Quality Assurance). Program ini diselenggarakan sebelum pelayanan kesehatan. (mis. : Penilaian thd tenaga pelaksana, dana, sarana, kebijakan organisasi) Program menjaga mutu konkuren (Concurent Quality Assurance) Diselenggarakan bersamaan dgn pelayanan kesehatan. ditujukan pada standar proses (menilai tindakan perawatan yang sedang berlangsung)
2.
3.
5.
6. 7. 8. 9. 10.
Adanya kesadaran untuk perbaikan Menetapkan tujuan perbaikan Mengorganisasikan untuk mencapai tujuan Menyediakan pelatihan Menyelesaikan proyek-proyek untuk pem.masalah Melaporkan perkembangan Memberikan penghargaan Mengkomunikasikan hasil Menyimpan dan mempertahankan hasil Memelihara momentum dgn melakukan perbaikan
PENGENDALIAN MUTU
Suatu proses dimana kinerja aktual dinilai atau diukur, dan dibandingkan dengan tujuan, serta perbedaan atau penyimpangan, ditindak lanjuti dengan menggunakan metoda statistik
PENINGKATAN MUTU
Proses pencapaian suatu tingkat kinerja atau mutu barang/jasa yang lebih tinggi dari sebelumnya
ASKEP
PASIEN
PRAKTI SI
PENAMPILAN/ KINERJA
PROFIT
PEMBI AYAAN
HUBUNGAN PERAWAT-KLIEN
KOLABORASI/ KEMITRAAN
KLINIS
AKREDITASI
STANDAR AKREDITASI RS 2011 - JOINT COMMISSION INTERNATIONAL (JCI)
PROGRAM
TIM
Standar
Perbaikan
OBSERVASI TINDAKAN/S OP
RENSTRA
PROGRAM
STRATEGI ACTION PLAN (SAP) DARI RENSTRA RENCANA KEGIATAN YANG AKAN DILAKSANAKAN, YANG DISUSUN SECARA RINCI DAN DIGUNAKAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN LEMBAGA/UNIT KERJA
KERANGKA ACUAN
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
mengapa
program
TUJUAN
Berisi tujuan umum dan tujuan khusus Tujuan umum a/ tujuan secara garis besar Tujuan khusus a/ tujuan secara rinci
Metode untuk melaksanakan kegiatan pokok dan rincian kegiatan Misalnya membentuk tim, rapat, audit, dll
SASARAN
SMART (Spesific, Measurable, Agressive but Attainable, Result Oriented, Time bound)
Evaluasi dari jadual kegiatan Kapan, setiap kurun waktu berapa lama, dan siapa yang melakukan
Bagaimana melakukan pencatatan kegiatan/membuat dokumentasi kegiatan Bagaimana membuat laporan, kapan dan kepada siapa laporan diserahkan Bagaimana melakukan evaluasi dan kapan evaluasi harus dilakukan
INDIKATOR MUTU PELAYANAN Struktur Poses Hasil Contoh : perawat, fasilitas, sarana, dll : pendekatan keperawatan, kegiatan keperawatan, patient safety, teknologi, standard, kebijakan : Yan kep anak, dewasa, ibu, jiwa, komunitas, emergensi : - bebas injuri, infeksi, jatuh angka pengikatan - penggunaan alat-alat - penjadualan; pindah, pulang - penundaan prosedur, psycological wellbeing
INPUT
OUTPUT
PROSES
INDIKATOR STRUKTUR/INPUT
INDIKATOR PROSES
VISITE MUTU TIAP MINGGU
Pendekatan keperawatan Kegiatan keperawatan, Patient safety, Teknologi, Pelaksanaan standar/ kebijakan
PROSES
UMPAN BALIK
OUTPUT
SELURUH HASIL PEMANTAUAN BERUPA TEMUAN, DILAKUKAN TINDAK LANJUT SELURUH MASALAH YANG DITEMUKAN DIANALISIS
KEPALA SEKSI
KEPERAWATAN
KEPALA BIDANG
KEPERAWATAN
PENGAWAS
PERAWATAN
KOMITE
KEPERAWATAN
TUGAS TIM
Merencanakan upaya peningkatan mutu asuhan keperawatan. Mengkoordinir upaya peningkatan mutu asuhan keperawatan
Melakukan kajian standar, prosedur, kebijakan dan pengembangan metode pelayanan keperawatan
Melakukan presentasi kasus, audit keperawatan, audit kematian, ronde keperawatan dan kegiatan ilmiah Lain Mengadakan penelitian keperawatan dalam upaya peningkatan mutu asuhan keperawatan Melakuan evaluasi pelayanan keperawatan Melaporkan Kepada Bidang Keperawatan tentang Mutu Asuhan Keperawatan secara berkala
EVALUASI
PENDEKATAN STRUKTUR
PENDEKATAN PROSES
PENDEKATAN OUTPUT
Berfokus pada sistem yang dipersiapkan dalam organisasi & manajemen termasuk komitmen pimpinan dan stakeholder lainnya, prosedur & kebijakan, sarana & prasarana, fasilitas dimana pelayanan diberikan.
Semua kegiatan dan interaksi profesional (bertumpu pada kemampuan, sikap dan ketrampilan) serta metoda dengan cara bagaimana pelayanan dilaksanakan
PROSES
PELAKSANAAN KEBIJAKAN, STANDAR, PEDOMAN, PROSEDUR DAN PROGRAM
PROSENTASE PENCAPAIAN PROGRAM HASIL PEMANTAUAN INDIKATOR KLINIK ATAU INDIKATOR MUTU
STRUKTUR
OUTPUT
PEDOMAN EVALUASI
INSTRUMEN EVALUASI
INSTRUMEN B
MENILAI MUTU ASUHAN KEPERAWATAN
INSTRUMEN A
INSTRUMEN C
TEKHNIK EVALUASI
WAWANCARA OBSERVASI
AUDIT
Audit merupakan suatu proses membandingkan antara kenyataan dengan seharusnya.
Audit merupakan suatu proses yang sistimatis, artinya audit dilakukan secara bertahap dan memerlukan perencanaan yang cermat serta pemilihan teknis audit yang memadai
Audit bertujuan menilai apakah pelaksanaan sudah selaras dengan apa yang telah di gariskan
AUDIT KEPERAWATAN
s
GILLIES (1994) Adalah suatu proses analisa data yang menilai tentang proses keperawatan/hasil asuhan keperawatan pada pasien untuk mengevaluasi kelayakan dan keefektifan tindakan keperawatan akan bertanggung jawab hal ini akan meningkatkan akuntabilitas dari perawat.
AUDIT KEPERAWATAN
Adalah penilaian mutu asuhan keperawatan menggunakan catatan sebagai alat bantu dalam menilai mutu asuhan keperawatan
Menurut Elison audit keperawatan merujuk pada penilaian mutu dari asuhan keperawatan yang diberikan.
Menurut Goster Walfer a. Audit keperawatan merupakan sarana untuk mengetahui apakah praktek keperawatan yang baik dipatuhi. b. Audit tersebut merupakan sarana yang mana perawat dapat menentukan gambaran standar asuhan keperawatan aktual
Menilai asuhan keperawatan yang diberikan Pencapaian mutu asuhan keperawatan sesuai standar
RETROSFEKTIF REVIEW
METODE AUDIT CONCURRENT REVIEW
Audit Struktur
Berfokus pada tempat dimana pemberian askep dilaksanakan a. Fasilitas b. Peralatan c. Petugas d. Organisasi, prosedur dan pencatatan pelaporan
Audit Proses Merupakan penilaian terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan apakah dilaksanakan sesuai standar.
Proses audit menggunakan pendekatan retrospektif yaitu dengan mengukur kualitas asuhan keperawatan setelah pasien pulang atau setelah beberapa pasien dirawat ( Swansbrug 1990 )
Akun tabilitas
SIKLUS AUDIT
Tetapkan standar Mempertahankan peningkatan Observasi pelaksanaan Persiapan Audit
Pemilihan indikator
PERSIAPAN AUDIT
1. Bentuk Komite ( Auditor )
TARGET
< 1,5-3 0 <1,5 <1,5 %
OUTCOME
(terpenuhinya kebutuhan mandi, berpakaian, toileting) pada tk ketergantungan total dan parsial
>80
90%
Kepatuhan staf terhadap pelaksanaan prosedur prosedur keperawatan Kepatuhan pengkajian nyeri dan penilaian efektivitas pemberian intervensi
100%
80%
Conclusion
Pelayanan yang baik adalah pelayanan berorientasi terhadap upaya peningkatan mutu untuk memenuhi harapan atau kepuasan pelanggan. Mutu sulit didefinisikan, namun esensi mutu dan aplikasinya dalam pelayanan kesehatan dapat diukur, dimonitor dan dinilai hasilnya. Beberapa prinsip dalam jaminan mutu yang harus diikuti adalah Fokus pada pelanggan, Pendekatan ilmiah, Perbaikan yang berkesinambungan dan Pemanfaatan Tim dalam pengambilan keputusan.
Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik pula (QS. 16 An-Nahl : 125)