Anda di halaman 1dari 18

BAB I PENDAHULUAN 1.1.

Latar Belakang Diabetes Melitus adalah salah satu penyakit yang berbahaya yang kerap disebut sebagai silent killer selain penyakit jantung, Orang lazim menyebutnya sebagai penyakit gula atau kencing manis.Sebelum menjelaskan lebih lanjut soal penyebab dan cara perawatan pasien diabetes melitus ada baiknya kita simak dulu definisi mengenai diabetes melitus itu sendiri. Diabetes mellitus atau penyakit gula atau kencing manis adalah penyakit yang ditandai dengan kadar glukosa darah yang melebihi normal (hiperglikemia akibat tubuh kekurangan insulin baik absolut maupun relatif. !angren adalah nekrosis yang di sertai pembusukan jaringan, yang sering sebagai akibat kerja kuman tertentu, misalnya "lostridia.#aringan yang terkena tampak berwarna hitam karena penimbunan senyawa sulfida, besi dari $b yang rusak.#adi nekrosis isemik bagian distal anggota tubuh dapat menjadi gangren bila mengalami infeksi yang sesuai. 1.2.Rumusan Masalah %dapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu & '. %pa Definisi Dan (enyebab dari !angren) *. %pa Definisi Dan (enyebab Dari Diabetes Melitus) +. ,agaimana (atofisiologi Diabetes Melitus) -. ,agaimana .anda Dan !ejala Diabetes Melitus) /.,agaimana (enatalaksanaan Diabetes Melitus) 0.,agaimana "onsep Dasar 1yeri( (engertian, 2isiologi, "lasifikasi, 3tiologi )

1.3.Tujuan %dapun .ujuannya 4aitu & '. Mengetahui Definisi Dan (enyebab dari !angren. *. Mengetahui Definisi Dan (enyebab Dari Diabetes Melitus. +. Mengetahui (atofisiologi Diabetes Melitus. -. Mengetahui .anda Dan !ejala Diabetes Melitus. /. Mengetahui (enatalaksanaan Diabetes Melitus. 0. Mengetahui "onsep Dasar 1yeri( (engertian, 2isiologi, "lasifikasi, 3tiologi .

1. . Man!aat Manfaatnya yaitu & "ami sebagai mahasiswa dapat mengetahui mulai dari definisi, penyebab, patofisiologi, tanda dan gejala, (enatalaksanaan, serta konsep dasar nyeri dari diabetes mellitus. Selain kami juga dapat mengetahui %suhan "eperawatan dari 5ontoh "asus Diabetes Mellitus.

BAB II PEMBAHA"AN DIABETE" MELITU" #DM$ A. De!%n%s% &anggren !angren adalah nekrosis yang di sertai pembusukan jaringan, yang sering sebagai akibat kerja kuman tertentu, misalnya "lostridia. #aringan yang terkena tampak berwarna hitam karena penimbunan senyawa sulfida, besi dari $b yang rusak.#adi nekrosis isemik bagian distal anggota tubuh dapat menjadi gangren bila mengalami infeksi yang sesuai. 1ekrosis adalah kematian jaringan yang disebabkan oleh iskemia, metabolik, trauma."ematian sel atau jaringan pada mikroorganisme hidup disebut nekrosis, tidak terikat pada penyebabnya. Merupakan proses patologis setelah terjadi cedera sel dan sering mengenai suatu jaringan yang padat. B. Pen'e(a( Disebabkan oleh adanya emboli pembuluh darah besar arteri pada bagian tubuh sehingga suplai darah terhenti. Dapat terjadi sebagai akibat proses inflamasi yang memanjang6 perlukaan (digigit serangga, kecelakaan kerja atau terbakar 6 proses degeneratif (arteriosklerosis atau gangguan metabolik diabetes mellitus (.abber, dikutip !itarja, '777 . pada gangren diabetik adalah streptococcus (Soeatmaji, '777 . ). D%a(etes Mell%tus 1. De!%n%s% Diabetes Mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. !lukosa secara normal bersirkulasi dalam jumlah tertentu dalam darah. 2. Pen'e(a( a. (embentukan diabetes yang penting adalah dikarenakan &kurangnya produksi insulin (diabetes mellitus tipe ', yang pertama dikenal , atau kurang sensitifnya jaringan tubuh terhadap insulin (diabetes mellitus tipe *, bentuk yang lebih umum . Selain itu, terdapat jenis diabetes mellitus yang juga disebabkan oleh resistansi insulin yang terjadi pada wanita hamil. .ipe ' membutuhkan penyuntikan insulin, sedangkan tipe * diatasi dengan pengobatan oral

dan hanya membutuhkan insulin bila obatnya tidak efektif. Diabetes mellitus pada kehamilan umumnya sembuh dengan sendirinya setelah persalinan. b. (emahaman dan partisipasi pasien sangat penting karena tingkat glukosa darah berubah terus, karena kesuksesan menjagagula darahdalam batasan normal dapat mencegah terjadinya komplikasi diabetes. 2aktor lainnya yang dapat mengurangi komplikasi adalah& berhentimerokok, mengoptimalkan kadar kolesterol, menjaga berat tubuh yang stabil, mengontroltekanan darah tinggi, dan melakukanolah ragateratur. !ejala8gejala diabetes mellitus & a.

!ejala akut (ada permulaan & ,anyak makan (poifagia ,anyak minum (polidipsia ,anyak kencing (poliuria (enderita menunjukan berat badan terus naik dan tambah gemuk karena jumlah insulin masih mencukupi

b. !ejala kurang insulin &


(olidipsia dan poliuria 1afsu makan berkurang "adang timbul rasa mual jika glukosa darah melebihi /99 mg:dl, disertai & ,anyak minum dan kencing ,, turun /8'9 kg dalam waktu *8- minggu Mudah lelah ,ila tidak diobati penderita akan merasa mual bahkan akan jatuh koma disebut koma diabetic akibat glukosa terlalu tinggi ; 099 mg:dl. !ejala kronik !ejala ini biasa muncul sesudah beberapa bulan atau tahun mengidap DM!ejala antara lain & "esemutan "ulit terasa panas atau seperti di tusuk jarum <asa tebal di kulit "ram 5apai Mudah ngantuk Mata kabur (sering ganti kaca mata

c.

!atal disekitar kemaluan terutama wanita (ara ibu hamil sering mengalami keguguran dengan berat badan lahir - kg "epekaan genetic (eristiwa lingkungan (benda asing mengawali proses pada indi=idu yang peka <espon radang pancreas yang disebut > insulitis?. Sel yang menyerbuk pulau8pulau adalah limfosit . aktif %ktifasi auto imunitas. (erubahan pada permukaan sel8sel beta, sehingga oleh sistenm imun dikenal seabagai > non8self? (asing .imbul respon imun. %ntibody sitotoksit menyerang sel beta (lebih dari 79@ DM

d. Stadium 1. Stadium luka a

%natomi kulit (artial .hickness & hilangnya lapisan epidermis hingga lapisan dermis paling atas. .hickness & hilangnya lapisan sub kutan. Stadium A & kulit berwarna merah, belum tampak adanya lapisan epidermis Stadium AA & hilangnya lapisan epidermis:lecet sampai batas dermis paling atas. Stadium AAA & rusaknya lapisan dermis bagian bawah hingga lapisan sub kutan Stadium AB & rusaknya lapisan sub kutan hingga otot dan tulang

2ull

Carna dasar luka <ed:merah & (pink:merah:merah tua =askulerisasi disebut jaringan sehat, granulasi:epiteisasi,

4ellow:kuning & (kuning muda:kuning kehijauan:kuning tua:kuning kecoklatan disebut jaringan mati yang lunak, fibrinolitik, slough, a=askularisasi. ,lack:hitam & jaringan nekrosis, a=askularisasi Stadium Cagner untuk luka diabetic Stadium O & tidak terdapat lesi. "ulit dalam keadaan baik, tapi dengan bentuk tulang kaki yang menonjol:charcot arthropathies Stadium A & hilang lapisan kulit hingga dermis dan kadang8kadang tampak menonjol. Stadium AA & lesi terbuka dengan penetrasi ke tulanh atau tendon (dengan goa Stadium AAA & penetrasi dalam, osteomyelitis, pyarthrosis, plantar abses atau infeksi hingga tendon.

'. Superficial ulcers

*. Deep ulcers

+. !angren

Stadium AB & gangrene sebagian, menyebar hingga sebagian dari jari kaki, kulit sekitarnya selulitis, gangrene lembab:kering.

3. PATOFISIOLOGI Diabetes tipe I. Pada diabetes tipe satu terdapat ketidakmampuan untuk menghasilkan insulin karena sel-sel beta pankreas telah dihancurkan oleh proses autoimun. Hiperglikemi puasa terjadi akibat produkasi glukosa yang tidak terukur oleh hati. Di samping itu glukosa yang berasal dari makanan tidak dapat disimpan dalam hati meskipun tetap berada dalam darah dan menimbulkan hiperglikemia posprandial (sesudah makan). Jika konsentrasi glukosa dalam darah cukup tinggi maka ginjal tidak dapat menyerap kembali semua glukosa yang tersaring keluar, akibatnya glukosa tersebut muncul dalam urin (glukosuria). etika glukosa yang berlebihan di ekskresikan ke

dalam urin, ekskresi ini akan disertai pengeluaran cairan dan elektrolit yang berlebihan. eadaan ini dinamakan diuresis osmotik. !ebagai akibat dari kehilangan cairan berlebihan, pasien akan mengalami peningkatan dalam berkemih (poliuria) dan rasa haus (polidipsia). De"isiensi insulin juga akan menggangu metabolisme protein dan lemak yang menyebabkan penurunan berat badan. Pasien dapat mengalami peningkatan selera makan (poli"agia), akibat menurunnya simpanan kalori. #ejala lainnya mencakup kelelahan dan kelemahan. (pemecahan Dalam glukosa keadaan yang normal insulin dan mengendalikan glukoneogenesis

glikogenolisis

disimpan)

(pembentukan glukosa baru dari dari asam-asam amino dan substansi lain), namun pada penderita de"isiensi insulin, proses ini akan terjadi tanpa hambatan dan lebih lanjut akan turut menimbulkan hiperglikemia. Disamping itu akan terjadi pemecahan lemak yang mengakibatkan peningkatan produksi badan keton yang merupakan produk samping pemecahan lemak. $adan keton merupakan asam yang menggangu keseimbangan asam basa tubuh apabila jumlahnya berlebihan. etoasidosis yang diakibatkannya dapat menyebabkan tanda-tanda dan gejala seperti nyeri abdomen, mual, muntah, hiper%entilasi, na"as berbau aseton dan bila

tidak ditangani akan menimbulkan perubahan kesadaran, koma bahkan kematian. Pemberian insulin bersama cairan dan elektrolit sesuai kebutuhan akan

memperbaiki dengan cepat kelainan metabolik tersebut dan mengatasi gejala hiperglikemi serta ketoasidosis. Diet dan latihan disertai pemantauan kadar gula darah yang sering merupakan komponen terapi yang penting. Diabetes tipe II. Pada diabetes tipe II terdapat dua masalah utama yang berhubungan dengan insulin yaitu resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin. &ormalnya insulin akan terikat dengan reseptor khusus pada permukaan sel. !ebagai akibat terikatnya insulin dengan resptor tersebut, terjadi suatu rangkaian reaksi dalam metabolisme glukosa di dalam sel. 'esistensi insulin pada diabetes tipe II disertai dengan penurunan reaksi intrasel ini. Dengan demikian insulin menjadi tidak e"ekti" untuk menstimulasi pengambilan glukosa oleh jaringan. (ntuk mengatasi resistensi insulin dan untuk mencegah terbentuknya glukosa dalam darah, harus terdapat peningkatan jumlah insulin yang disekresikan. Pada penderita toleransi glukosa terganggu, keadaan ini terjadi akibat sekresi insulin yang berlebihan dan kadar glukosa akan dipertahankan pada tingkat yang normal atau sedikit meningkat. &amun demikian, jika sel-sel beta tidak mampu mengimbangi peningkatan kebutuhan akan insulin, maka kadar glukosa akan meningkat dan terjadi diabetes tipe II. )eskipun terjadi gangguan sekresi insulin yang merupakan ciri khas D) tipe II, namun masih terdapat insulin dengan jumlah yang adekuat untuk mencegah pemecahan lemak dan produksi badan keton yang menyertainya. arena itu ketoasidosis diabetik tidak terjadi pada diabetes tipe II. )eskipun demikian, diabetes tipe II yang tidak terkontrol dapat menimbulkan masalah akut lainnya yang dinamakan sindrom hiperglikemik hiperosmoler nonketoik (HH& ). Diabetes tipe II paling sering terjadi pada penderita diabetes yang berusia lebih dari *+ tahun dan obesitas. ,kibat intoleransi glukosa yang berlangsung lambat (selama bertahun-tahun) dan progresi", maka a-itan diabetes tipe II dapat berjalan tanpa terdeteksi. Jika gejalanya dialami pasien, gejala tersebut sering bersi"at ringan dan dapat mencakup kelelahan, iritabilitas, poliuria, polidipsi, luka pada kulit yang lama sembuh-sembuh, in"eksi %agina atau pandangan yang kabur (jika kadra glukosanya sangat tinggi).

Patways

. Tan*a *an &ejala !ejala umum penderita dengan gangren diabetik, sebelum terjadi luka keluhan yang timbul adalah berupa kesemutan atau keram, rasa lemah dan baal pada tungkai dan nyeri pada waktu istirahat.%kibat dari keluhan ini, apabila penderita mengalami trauma atau luka kecil hal tersebut tidak dirasakan.Duka tersebut biasanya disebabkan karena penderita tertusuk atau terinjak paku kemudian timbul gelembung pada telapak kaki. "adang menjalar sampai punggung kaki dimana tidak menimbulkan rasa nyeri sehingga bahayanya mudah terjadi infeksi pada gelembung tersebut dan akan menjalar dengan cepat (Subjahyo %,'77E .

%pabila luka tersebut tidak sembuh8sembuh. ,iasanya gejala yang menyertai adalah kemerahan yang makin meluas, rasa nyeri makin meningkat, panas badan dan adanya nanah yang makin banyak serta adanya bau yang semakin tajam. +. Penatalaksanaan Pengobatan dan Perawatan Luka (engobatan dari gangren diabetik sangat dipengaruhi oleh derajat dan dalamnya ulkus, apabila dijumpai ulkus yang dalam harus dilakukan pemeriksaan yang seksama untuk menentukan kondisi ulkus dan besar kecilnya debridement yang akan dilakukan. Dari penatalaksanaan perawatan luka diabetik ada beberapa tujuan yang ingin dicapai, antara lain & Mengurangi atau menghilangkan factor penyebab Optimalisasi suanana lingkungan luka dalam kondisi lembab Dukungan kondisi klien atau host (nutrisi, kontrol DM, kontrol faktor penyerta Meningkatkan edukasi klien dan keluarga Perawatan luka diabetic : ' Mencuci luka Mencuci luka merupakan hal pokok untuk meningkatkan, memperbaiki dan mempercepat proses penyembuhan luka serta menghindari kemungkinan terjaadinya infeksi. (roses pencucian luka bertujuan untuk membuang jaringan nekrosis, cairan luka yang berlebihan, sisa balutan yang digunakan dan sisa metabolik tubuh pada permukaan luka. 5airan yang terbaik dan teraman untuk mencuci luka adalah yang non toksik pada proses penyembuhan luka (misalnya 1a5l 9,7@ . (enggunaan hidrogenperoFida, hypoclorite solution dan beberapa cairan debridement lainnya, sebaliknya hanya digunakan pada jaringan nekrosis : slough dan tidak digunakan pada jaringan granulasi. 5airan antiseptik seperti pro=ine iodine sebaiknya hanya digunakan saat luka terinfeksi atau tubuh pada keadaan penurunan imunitas, yang kemudian dilakukan pembilasan kembali dengan saline. (!itarja, '7776 . * Debridement Debridement adalah pembuangan jaringan nekrosis atau slough pada luka. Debridement dilakukan untuk menghindari terjadinya infeksi atau selulitis, karena jaringan nekrosis selalu berhubungan dengan adanya peningkatan jumlah bakteri. Setelah debridement, jumlah bakteri akan menurun dengan sendirinya yang diikuti dengan

kemampuan tubuh secara efektif melawan infeksi. Secara alami dalam keadaan lembab tubuh akan membuang sendiri jaringan nekrosis atau slough yang menempel pada luka (peristiwa autolysis . %utolysis adalah peristiwa pecahnya atau rusaknya jaringan nekrotik oleh leukosit dan enzim lyzomatik. Debridement dengan sistem autolysis dengan menggunakan occlusi=e dressing merupakan cara teraman dilakukan pada klien dengan luka diabetik. .erutama untuk menghindari resiko infeksi.(!itarja C, '777 . Membuang jaringan nekrosis:slough (support autolysis , kontrol terhadap infeksi:terhindar dari kontaminasi, nyaman digunakan dan menurunkan rasa sakit saat mengganti balutan dan menurunkan jumlah biaya dan waktu perawatan (cost effekti=e . #enis balutan& absorbent dressing, hydroacti=e gel, hydrocoloid. (!itarja, '7776 hal. '0 . Selain pengobatan dan perawatan diatas, perlu juga pemeriksaan $b dan albumin minimal satu minggu sekali, karena adanya anemia dan hipoalbumin akan sangat berpengaruh dalam penyembuhan luka. Diusahakan agar $b lebih '* g:dl dan albumin darah dipertahankan lebih +,/ g:dl. Dan perlu juga dilakukan monitor glukosa darah secara ketat, "arena bila didapatkan peningkatan glukosa darah yang sulit dikendalikan, ini merupakan salah satu tanda memburuknya infeksi yang ada sehingga luka sukar sembuh. Gntuk mencegah timbulnya gangren diabetik dibutuhkan kerja sama antara dokter, perawat dan penderita sehingga tindakan pencegahan, deteksi dini beserta terapi yang rasional bisa dilaksanakan dengan harapan biaya yang besar, morbiditas penderita gangren dapat ditekan serendah8rendahnya. Gpaya untuk pencegahan dapat dilakukan dengan cara penyuluhan dimana masing masing profesi mempunyai peranan yang saling menunjang. Dalam memberikan penyuluhan pada penderita ada beberapa petunjuk perawatan kaki diabetik (Sutjahyo %, '77E6 hal. E . !unakan sepatu yang pas dan kaos kaki yang bersih setiap saat berjalan dan jangan bertelanjang kaki bila berjalan 5ucilah kaki setiap hari dan keringkan dengan baik serta memberikan perhatian khusus pada daerah sela8sela jari kaki #anganlah mengobati sendiri apabila terdapat kalus, tonjolan kaki atau jamur pada kuku kaki Pemilihan Jenis Pengobatan .erapi %ntibiotika

(emberian antibiotika biasanya diberikan peroral yang bersifat menghambat kuman gram positip dan gram negatip.%pabila tidak dijumpai perbaikan pada luka tersebut, maka terapi antibiotika dapat diberikan perparenteral yang sesuai dengan kepekaan kuman. (Sutjahyo %, '77E6 hal. E . 1utrisi 2aktor nutrisi merupakan salah satu faktor penting yang berperan dalam penyembuhan luka. (enderita dengan ganren diabetik biasanya diberikan diet ,' dengan nilai gizi & yaitu 09@ kalori karbohidrat, *9@ kalori lemak, *9@ kalori protein. (.jokroprawiro, %, '77E6 hal. *0 . (emilihan jenis balutan .ujuan pemilihan jenis balutan adalah memilih jenis balutan yang dapat mempertahankan suasana lingkungan luka dalam keadaan lembab, mempercepat proses penyembuhan hingga /9@, absorbsi eksudat : cairan luka yanag keluar berlebihanair yang digunakan untuk mecuci kaki antara *7,/ sampai +9 derajat 5elsius dan di ukur dulu dengan thermometer. #anganlah menggunakan alat pemanas atau botol diisi air panas Dangkah langkah yang membantu meningkatkan sirkulasi pada ekstremitas bawah yang harus dilakukan, yaitu & 8 8 8 8 8 8 8 $indari kebiasaan merokok $indari bertumpang kaki duduk Dindungi kaki dari kedinginan $indari merendam kaki dalam air dingin !unakan kaos kaki atau stoking yang tidak menyebabkan tekanan pada tungkai atau daerah tertentu. (eriksalah kaki setiap hari dan laporkan bila terdapat luka, bullae kemerahan atau tanda8 tanda radang, sehingga dilakukan tindakan awal. #ika kulit kaki kering gunakan pelembab atau cream.

,-N"EP DA"AR N.ERI A. Pengert%an N'er% 1yeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang dan ekstensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya (.amsuri, *99H .Menurut InternationalAssociation for Study of Pain (A%S( , nyeri adalah sensori subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang didapat terkait dengan kerusakan jaringan aktual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan B. /%s%0l0g% n'er% <eseptor nyeri adalah organ tubuh yang berfungsi untuk menerima rangsang nyeri.Organ tubuh yang berperan sebagai reseptor nyeri adalah ujung syaraf bebas dalam kulit yang berespon hanya terhadap stimulus kuat yang secara potensial merusak.<eseptor nyeri disebut juga nosireceptor secara anatomis reseptor nyeri (nosireceptor ada yang bermielien dan ada juga yang tidak bermielin dari syaraf perifer. ,erdasarkan letaknya, nosireseptor dapat dikelompokkan dalam beberapa bagian tubuh yaitu pada kulit !"utaneus#, somatik dalam (deep somatic , dan pada daerah =iseral, karena letaknya yang berbeda8beda inilah, nyeri yang timbul juga memiliki sensasi yang berbeda. $osireceptor kutaneus berasal dari kulit dan sub kutan, nyeri yang berasal dari daerah ini biasanya mudah untuk dialokasi dan didefinisikan. <eseptor jaringan kulit ( kutaneus terbagi dalam dua komponen yaitu & '. <eseptor % delta Merupakan serabut komponen cepat (kecepatan tranmisi 08+9 m:det yang memungkinkan timbulnya nyeri tajam yang akan cepat hilang apabila penyebab nyeri dihilangkan. *. Serabut 5 Merupakan serabut komponen lambat (kecepatan tranmisi 9,/ m:det yang terdapat pada daerah yang lebih dalam, nyeri biasanya bersifat tumpul dan sulit dilokalisasi. Struktur reseptor nyeri somatik dalam meliputi reseptor nyeri yang terdapat pada tulang, pembuluh darah, syaraf, otot, dan jaringan penyangga lainnya."arena struktur reseptornya komplek, nyeri yang timbul merupakan nyeri yang tumpul dan sulit dilokalisasi. <eseptor nyeri jenis ketiga adalah reseptor =iseral, reseptor ini meliputi organ8organ =iseral seperti jantung, hati, usus, ginjal dan sebagainya.1yeri yang timbul pada reseptor ini

biasanya tidak sensitif terhadap pemotongan organ, tetapi sangat sensitif terhadap penekanan, iIskemia dan inflamasi. ). ,las%!%kas% N'er% '. Menurut .empat a. ' * + b. c. (eriferal (ain Superfisial (ain (1yeri (ermukaan Deep (ain (1yeri Dalam <effered (ain (1yeri %lihan 5entral (ain .erjadi karena perangsangan pada susunan saraf pusat, spinal cord, batang otak dll (sychogenic (ain 1yeri dirasakan tanpa penyebab organik, tetapi akibat dari trauma psikologis. d. (hantom (ain (hantom (ain merupakan perasaan pada bagian tubuh yang sudah tak ada lagi, contohnya pada amputasi. (hantom pain timbul akibat dari stimulasi dendrit yang berat dibandingkan dengan stimulasi reseptor biasanya. Oleh karena itu, orang tersebut akan merasa nyeri pada area yang telah diangkat. e. <adiating (ain 1yeri yang dirasakan pada sumbernya yang meluas ke jaringan sekitar. *. Menurut Sifat a. b. c. Ansidentil & timbul sewaktu8waktu dan kemudian menghilang Steady & nyeri timbul menetap dan dirasakan dalam waktu yang lama (aroFysmal & nyeri dirasakan berintensitas tinggi dan kuat sekali dan biasanya menetap '9 J '/ menit, lalu menghilang dan kemudian timbul kembali. d. Antractable (ain & nyeri yang resisten dengan diobati atau dikurangi. 5ontoh pada arthritis, pemberian analgetik narkotik merupakan kontraindikasi akibat dari lamanya penyakit yang dapat mengakibatkan kecanduan. +. Menurut ,erat <ingannya a. c. 1yeri ringan & dalam intensitas rendah 1yeri ,erat& dalam intensitas tinggi b. 1yeri sedang & menimbulkan suatu reaksi fisiologis dan psikologis -. Menurut ada: tidaknya nosisepsi

1yeri yang dirasakan pada area yang bukan merupakan sumber nyerinya.

a. a b c. a.

1yeri nosiseptif 1yeri somatik 1yeri =iseral 1yeri neuropatik 1yeri fisiologik

b. 1yeri non8nosiseptif /. Menurut gambaran kliniknya b. 1yeri patologik (nyeri klinik 0. Menurut Caktu Serangan .erdapat beberapa cara untuk mengklasifikasikan tipe nyeri. (ada tahun '7E0, .he 1ational Anstitutes of $ealth 5oncencus 5onference of (ain mengkategorikan nyeri menurut penyebabnya. (artisipan dari konferensi tersebut mengidentifikasi + (tiga tipe dari nyeri & akut, "ronik Malignan dan "ronik 1onmalignan. 1yeri akut timbul akibat dari cedera akut, penyakit atau pembedahan. 1yeri "ronik 1onmalignan diasosiasikan dengan cedera jaringan yang tidak progresif atau yang menyembuh. 1yeri yang berhubungan dengan kanker atau penyakit progresif disebut 5hronic Malignant (ain. Meskipun demikian, perawat biasanya berpegangan terhadap dua tipe nyeri dalam prakteknya yaitu akut dan kronis. Dimana hal ini seperti yang dikemukakan oleh 5arpenito (*999 berdasarkan penyebab, lama dan munculnya nyeri dibedakan atas& ' 1yeri %kut 1yeri akut sebagai kumpulan pengalaman yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan sensori, persepsi dan emosi serta berkaitan dengan respon autonomic, psikologok, emosional dan perilaku. 1yeri akut biasanya berlangsung singkat, misalnya nyeri pada fraktur. "lien yang mengalami nyeri akut baisanya menunjukkan gejala8gejala antara lain & perspirasi meningkat, denyut jantung dan tekanan darah meningkat, dan pallor * 1yeri "ronis 1yeri kronk adalah situasi aatu keadaan pengalaman nyeri yang menetap atau kontinyu selama beberapa bulan atau athun setelah fase penyembuhan dari suatu penyakit. 1yeri kronis berkembang lebih lambat dan terjadi dalam waktu lebih lama dan klien sering sulit mengingat sejak kapan nyeri mulai dirasakan. N'er% Akut '. .erjadi mendadak atau perlahan. *. Antensitas& ringan sampai dengan N'er% ,r0n%k .erjadi lebih lambat. Antensitas& ringan8berat.

+. -. a. b. c. d. e. /. 0. a. b. c. H. E.

berat. Debih dari 0 bulan. Damanya mencapai 0 bulan. <espon sistem saraf para8simpatis& <espon sistem saraf simpatis& (upil normal:dilatasi Denyut nadi meningkat Bital sign normal. <espiratori rate meningkat. ,erlanjut melampaui masa .ekanan darah meningkat. penyembuhan. Diaporesis Mungkin tidak memperlihatkan Dilatasi pupil. perubahan perilaku yang menunjukan ,erhubungan dengan injuri jaringan adanya nyeri. dan penyembuhan Sukar diingat kapan nyeri pertama kali <espon prilaku& timbul. Mengeluh6 Merintih6 Menangis Dapat menyebabkan depresi dan Meraba area nyeri menarik diri. "elelahan .idak mengeluh nyeri, jika tidak Dapat menimbulkan kecemasan. ditanya. 5ontoh& colik renal, nyeri '9. 5ontoh& nyeri kanker, nyeri arthritis, dll. posoperasi, nyeri tusuk jarum, dll.

Skala nyeri dapat dibagi menjadi nyeri rendah ('8+ , nyeri sedang (-80 , nyeri berat (H87 dan nyeri hebat ('9 . .ipe lain nyeri& T%1e N'er% 1yeri Sebar (radiating pain Deskr%1s% Dirasakan pada sumber nyeri dan meluas ke jaringan di8sekitarnya. )0nt0h 1yeri cardiac:angina (nyeri ini tidak hanya dirasakan didalam dada tetapi juga menyebar ke bahu kiri dan lengan kiri

1yeri %lih (refered pain

1yeri dirasakan pada 1yeri dari suatu bagian =isceral suatu bagian tubuh yang abdomen mungkin akan sangat jauh dari jaringan dirasakan pada area kulit yang penyebab nyeri tersebut jauh dari organ penyebab nyeri 1yeri Membandel 1yeri yang sangat resisten 1yeri berat akibat keganasan (intractabel pain untuk dihilangkan 1yeri (hantom nyeri yg dirasakan pd bag .erjadi pd klien yg mengalamio tubuh yg sudah tidak ada nyeri sebelum bagian tubuhnya (amputasi kaki diamputasi %kibat stimulasi dendrite

D. Et%0l0g% '. .rauma

a.

Mekanik <asa nyeri timbul akibat ujung8ujung saraf bebas mengalami kerusakan, misalnya akibat benturan, gesekan, luka dan lain8lain.

b. .hermis 1yeri timbul karena ujung saraf reseptor mendapat rangsangan akibat panas, dingin, misal karena api dan air. c. "hemis .imbul karena kontak dengan zat kimia yang bersifat asam atau basa kuat d. 3lektrik .imbul karena pengaruh aliran listrik yang kuat mengenai reseptor rasa nyeri yang menimbulkan kekejangan otot dan luka bakar. *. 1eoplasma a. #inak b. !anas +. (eradangan 1yeri terjadi karena kerusakan ujung8ujung saraf reseptor akibat adanya peradangan atau terjepit oleh pembengkakan. Misalnya & abses !angguan sirkulasi darah dan kelainan pembuluh darah -. .rauma psikologis E. "t%mulus n'er% #enis Stimuli 1ociceptor dan Dasar 2isiologisnya .ipe stimulus a Mekanik ' .rauma pada jaringan tubuh. * (erubahan jaringan tubuh. + Sumbatan duktus tubuh. - .umor / Spasme otot. b .ermal& Dingin dan panas yang ekstrim c "imia ' Askemia jaringan (sumbatan arteri Dasar fisiologis "erusakan jaringan6 iritasi langsung reseptor nyeri6 inflamasi Menekan reseptor nyeri Distensi lumen duktur Menekan reseptor nyeri6 iritasi ujung saraf .erjadi stimulasi reseptor nyeri Destruksi pd jaringan6 stimulasi reseptor nyeri Stimulasi reseptor nyeri karena akumulasi asam laktat (dan kimia lainnya seperti bradikinin dan enzim8enzim dalam jaringan

koroner . * Spasme otot. Stimulasi mekanik6 menyebabkan iskemia jaringan.

"t%mulas% N02%2e1t0r3 "etika ambang nyeri tercapai dan:atau terdapat jaringan cedera, maka akan

dikeluarkan substansi antara lain& serotonin, histamin, ion potasium, asam dan beberapa enzim. Substansi tersebut menstimulasi reseptor nyeri (nociceptor . %rea cedera juga akan mengeluarkan bradykinin (=asodilator kuat dan dapat meningkatkan permeabilitas pembuluh dan dapat mendorong dilepaskannya histamin (zat kimiawi penyebab inflamasi . ,radykinin K histamine menyebabkan area injuri menjadi kemerahan (rubor , bengkak (edema , dan melunak.,radykinin juga menstimulasi pelepasan prostaglandin.(rostaglandin dapat menstimulasi reseptor nyeri dan mempertinggi efek bradykinin dan histamin. Substansi ( juga berperan sebagai stimulan terhadap nociceptor.Substansi ( merupakan neurotransmiter yang dapat mempertinggi pergerakan impuls melewati sinap saraf dari primary afferent neuron ke second8order neuron.1ociceptor dapat pula secara langsung distimulasi oleh kerusakan pada sel reseptor atau akibat dilepaskannya zat8zat kimia seperti bradykinin.

4alur n'er%

'. #alur %scendens

Serat saraf 5 dan %8L aferen yang menyalurkan implus nyeri masuk ke medula spinalis di akar saraf dorsal.Serat8serat memisah sewaktu masuk ke korda dan kemudian kembali menyatu di kornu dorsalis posterior pada medula spinalis.Daerah ini menerima, menyalurkan, dan memproses implus sensorik."ornu dorsalis medula spinalis dibagi menjadi lapisan8lapisan sel yang disebut lamina.Dua dari lapisan ini, yang disebut substansia gelatinosa, sangat penting dalam transmisi dan modulasi nyeri.Dari kornu dorsalis, implus nyeri dikirim ke neuron8neuron yang menyalurkan informasi ke sisi berlawanan medula spinalis di komisura anterior dan kemudian menyatu di traktus lateralis, yang naik ke talamus dan struktur otak lainnya.Dengan demikian, transmisi implus nyeri di medula spinalis bersifat kontrlateral terhadap sisi tubuh tempat implus tersebut berasal. .raktus neospinotalamikus adalah suatu sistem langsung yang membawa informasi diskriminatif sensorik mengenai nyeri cepat atau akut dari nosiseptor %8L ke daerah talamus.Sistem ini barakhir di dalam nucleus posterolateral =entralis hipotalamus.1yeri disebut juga sensasi thalamus mungkin karena dibawa kesadaran oleh talamus.Sebuah neuron di thalamus kemudian memproyeksikan akso8aksonnya melalui bagian posterior kapsula interna untuk membawa implus nyeri ke korteks somatosensorik primer dan girus pascacentralis.Dipostulasikan bahwa pola tersusun ini penting bagi aspek sensorik8 diskriminatif nyeri akut yang dirasakan yaitu, lokasi, sifat, dan intensitas nyeri. .raktur paleospinotalamikus adalah suatu jalur multisinaps difus yang membawa implus ke farmasio retikularis batang otak sebelum berakhir di nukleus parafasikularis dan nukleus intralaminar lain di talamus, hipotalamus, nukleus sistem limbik, dan korteks otak depan. "arena implus disalurkan lebih lambat dari implus di traktus neospinotalamikus, maka nyeri yang ditimbulkannya berkaitan dengan rasa panas, pegal, dan sensasi yang lokalisasinya samar. ,esar kemungkinannya sensasi =iseral disalurkan oleh sistem ini.Sistem ini sangat penting pada nyeri kronik, dan memperantarai respons otonom terkait, perilaku emosional, dan penurunan ambang sering terjadi.Dengan demikian, jalur paleospinotalamikus disebut sebagai suatu sistem nosiseptor moti=asional. *. #alur Descendens Salah satu jalur descendens yang telah diidentifikasi sebagai jalur penting dalam sistem modulasi nyeri adalah jalur yang mencakup tiga komponnen berikut& a. Substans grisea periakuaduktus ((%! dan substansia grisea peri=entrikel ((B! mesensefalon dan pons bagian atas yang mengelilingi akuaduktus Syl=ius.

Anda mungkin juga menyukai