Anda di halaman 1dari 21

MENEGAKKAN HUKUM Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah PIH Dosen : Bpk.Holyone .H!M.

Disusun oleh : "IA #$%A&IANA '()''*++(((('(

,AKU-A%A HUKUM UNI&E" I%A INGAPE"BANG A

KA"A.ANG /('(0/(''

Kata Pengantar

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan anugerah-Nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berthemakan Hukum dan berjudul Hukum Perdata. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum PIH!. Namun demikian tetap disadari ba"ha makalah ini masih jauh dari sempurna# tidak terlepas dari banyak kekurangan bahkan kesalahan. $ehubungan dengan hal tersebut saya mengharapkan kritik dan saran yang bersi%at membangun demi kesempurnaan makalah ini dan tidak lupa saya u&apkan terima kasih.

'ara"ang# () *anuari +)((

Penyusun

BAB I PENDAHU-UAN

Hukum adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan. dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak, sebagai perantara utama dalam hubungan sosial antar masyarakat terhadap kriminalisasi dalam hukum pidana, hukum pidana yang berupayakan cara negara dapat menuntut pelaku dalam konstitusi hukum menyediakan kerangka kerja bagi penciptaan hukum, perlindungan hak asasi manusia dan memperluas kekuasaan politik serta cara perwakilan di mana mereka yang akan dipilih. Administratif hukum digunakan untuk meninjau kembali keputusan dari pemerintah, sementara hukum internasional mengatur persoalan antara berdaulat negara dalam kegiatan mulai dari

perdagangan lingkungan peraturan atau tindakan militer. filsuf Aristotle menyatakan bahwa "Sebuah supremasi hukum akan jauh lebih baik dari pada dibandingkan dengan peraturan tirani yang merajalela.

Hukum pidana atau hukum publik adalah hukum yang mengatur perbuatan! perbuatan yang dilarang oleh undang!undang dan berakibat diterapkannya hukuman berupa nestata bagi barang siapa yang melakukannya dan memenuhi unsur!unsur perbuatan yang disebutkan dalam undang!undang pidana. Dalam hukum pidana dikenal, " jenis perbuatan yaitu kejahatan dan pelanggaran, kejahatan ialah perbuatan yang tidak hanya bertentangan dengan undang!undang tetapi juga bertentangan dengan nilai moral, nilai agama dan rasa keadilan masyarakat,

contohnya mencuri, membunuh, ber#ina, memperkosa dan sebagainya. sedangkan pelanggaran ialah perbuatan yang hanya dilarang oleh undang!undang, seperti tidak menggunakan helm, tidak menggunakan sabuk pengaman dalam berkendaraan, dan sebagainya.

Hukum pidana dalam $slam dinamakan %isas, yaitu nyawa dibalas dengan nyawa, tangan dengan tangan, tetapi di dalam $slam ketika ada orang yang membunuh tidak langsung dibunuh, karena harus melalui proses pemeriksaan apakah yang membunuh itu sengaja atau tidak disengaja, jika sengaja jelas hukumannya adalah dibunuh jika tidak disengaja wajib membayar didalam $slam wajib memerdekakan budak yang selamat, jika tidak ada membayar dengan &'' onta, jika mendapat pengampunan dari si keluarga korban maka tidak akan terkena hukuman.

HUKUM PIDANA EBE-UM 1AMAN K#-#NIA(ada waktu penjajah )elanda datang pertama kali di $ndonesia telah tercipta hukum yang lahir dari masyarakat tradisional sendiri yang kemudian disebut Hukum Adat. (ada masa primiti*e pertumbuhan hukum, yang dalam dunia modern

dipisahkan dalam hukum pri*at dan hukum public, tidak membaadakan kedua bidang hukum itu. Hukum Acara perdata tidak terpisah dari Hukum Acara (idana. +untutan (erdata dan tuntutan pidana merupakan suatu kesatuan, termasuk lembaga , lembaganya. Supomo menunjukan bahwa pandangan rakyat $ndonesia terhadap alam semesta adalah suatu totalitas yaitu bahwa -anusia beserta makhluk lain dan

.ingkungannya merupakan suatu kesatuan, alam gaib dan alam nyata tidak dipisahkan. Sehingga yang paling utama adalah keseimbangan dan keharmonisan antara satu dengan yang lainnya. Segalanya perbuatan yang menggangu keseimbangan itu merupakan pelanggaran hukum /adat0. Hazairin dalam tulisannya berjudul Negara tanpa penjara dalam +iga

Serangkai +entang Hukum menulis bahwa dalam masyarakat tradisional $ndonesia tidak ada pidana penjara. Hukum pembuktian pada masyarakat tradisional $ndonesia searing

digantungkan pada kekuasaan +uhan. )entuk , bentuk sanksi hukum adat /dahulu0 dihimpun dalam (andecten *an het Adatrecht bagian 1 yang disebut juga dalam buku Supomo tersebut, yaitu sebagai berikut : &. (engganti kerugian 2immaterial dalam pelbagai rupa seperti paksaan menikahi gadis yang telah dicemarkan. ". )ayaran 2uang adat kepada orang yang terkena, yang berupa benda yang sakti sebagai peganti kerugian rohani. 3. Selamatan /korban0 untuk membersihkan masyarakat dari segala kotoran gaib 4. 5 6. (enutup malu, permintaan maaf (elbagai rupa hukuman badan, hingga hukuman mati. (engasingan dari masyarakat serta meletakkan orang diluat +ata

Sistem Hukum (idana .atar belakang yang melandasi munculnya 78HA( H$9 yang hanya mengatur tentang landraad dan raad *an justitie 88D (engakuanHA:aminanbantuanhukumdangantirugi

+ujuan Hukum Acara (idana +ujuan hukum acara pidana adalah untuk mencari dan menemukan kebenaran materiil. 7ebenaran materiil adalah kebenaran yang selengkap!lengkapnya dari suatu perkara pidana dengan menerapkan ketentuan hukum acara pidana secara jujur dan tepat. Hukum pi2ana In2onesia )erdasarkan isinya, hukum dapat dibagi menjadi ", yaitu hukum pri*at dan hukum publik /;.S.+ 7ansil0.Hukum pri*at adalah hukum yg mengatur hubungan orang perorang, sedangkan hukum publik adalah hukum yg mengatur hubungan antara negara dengan warga negaranya. Hukum pidana merupakan bagian dari hukum publik. Hukum pidana terbagi menjadi dua bagian, yaitu hukum pidana materiil dan hukum pidana formil. Hukum pidana materiil mengatur tentang penentuan tindak pidana, pelaku tindak pidana, dan pidana /sanksi0. Di $ndonesia, pengaturan hukum pidana materiil diatur dalam kitab undang!undang hukum pidana /78H(0. Hukum pidana formil mengatur tentang pelaksanaan hukum pidana materiil. Di $ndonesia,

pengaturan hukum pidana formil telah disahkan dengan 88 nomor < tahun &=<& tentang hukum acara pidana /78HA(0. Hukum Pi2ana adalah keseluruhan dari peraturan!peraturan yang

menentukan perbuatan apa yang dilarang dan termasuk kedalam tindak pidana, serta menentukan hukuman apa yang dapat dijatuhkan terhadap yang

melakukannya. -enurut (rof. -oeljatno, S.H Hukum (idana adalah bagian daripada keseluruhan hukum yang berlaku di suatu negara, yang mengadakan dasar!dasar dan aturan! aturan untuk &. -enentukan perbuatan!perbuatan mana yang tidak boleh dilakukan dan yang dilarang, dengan disertai ancaman atau sanksi yang berupa pidana tertentu bagi barang siapa yang melanggar larangan tersebut ". -enentukan kapan dan dalam hal!hal apa kepada mereka yang telah melanggar larangan!larangan itu dapat dikenakan atau dijatuhi pidana sebagaimana yang telah diancamkan 3. -enentukan dengan cara bagaimana pengenaan pidana itu dapat

dilaksanakan apabila ada orang yang disangka telah melanggar larangan tersebut. Sedangkan menurut Sudarsono, pada prinsipnya Hukum (idana adalah yang mengatur tentang kejahatan dan pelanggaran terhadap kepentingan umum dan perbuatan tersebut diancam dengan pidana yang merupakan suatu penderitaan

um3e40 um3e4 Hukum Pi2ana

Sumber Hukum (idana dapat dibedakan atas sumber hukum tertulis dan sumber hukum yang tidak tertulis. Di $ndonesia sendiri, kita belum memiliki 7itab 8ndang!8ndang Hukum (idana >asional, sehingga masih diberlakukan 7itab 8ndang!8ndang Hukum (idana warisan dari pemerintah kolonial Hindia )elanda. Adapun sistematika 7itab 8ndang!8ndang Hukum (idana antara lain: &. )uku $ +entang 7etentuan 8mum /(asal &!&'30. ". )uku $$ +entang 7ejahatan /(asal &'4!4<<0. 3. )uku $$$ +entang (elanggaran /(asal 4<=!56=0.

Dan juga ada beberapa 8ndang!undang yang mengatur tindak pidana khusus yang dibuat setelah kemerdekaan antara lain: (. 88 >o. < Drt +ahun &=55 +entang tindak (idana $migrasi. ". 88 >o. = +ahun &=6? +entang >orkoba. 3. 88 >o. &6 +ahun +ahun "''3 +entang Anti +erorisme.dll 7etentuan!ketentuan Hukum (idana, selain termuat dalam 7itab 8ndang! 8ndang Hukum (idana maupun 88 7husus, juga terdapat dalam berbagai (eraturan (erundang!8ndangan lainnya, seperti 88. >o. 5 +ahun &=6' +entang (eraturan Dasar (okok!(okok Agraria, 88 >o. = +ahun &=== +entang (erindungan 7onsumen, 88 >o. &= +ahun "''" +entang Hak ;ipta dan sebagainya.

Ma5am0Ma5am Pem3agian Delik


Dalam hukum pidana dikenal macam!macam pembagian delik ke dalam:

&. Delik yang dilakukan dengan sengaja, misalnya, sengaja merampas jiwa orang lain /(asal 33< 78H(0 dan delik yang disebabkan karena kurang hati! hati, misalnya, karena kesalahannya telah menimbulkan matinya orang lain dalam lalu lintas di jalan./(asal 35= 78H(0. ". -enjalankan hal!hal yang dilarang oleh 8ndang!undang, misalnya,

melakukan pencurian atau penipuan /(asal 36" dan3?< 78H(0 dan tidak menjalankan hal!hal yang seharusnya dilakukan menurut 8ndang!undang, misalnya tidak melapor adanya komplotan yang merencanakan makar. 3. 7ejahatan /)uku $$ 78H(0, merupakan perbuatan yang sangat tercela, terlepas dari ada atau tidaknya larangan dalam 8ndang!undang. 7arena itu disebut juga sebagai delik hukum. pelanggaran /)uku $$$ 78H(0, merupakan perbuatan yang dianggap salah satu justru karena adanya larangan dalam 8ndang!undang. 7arena itu juga disebut delik 8ndang!undang.

(ermasalahan :

-@>@AA77A> H878- ($DA>A D$ $>DB>@S$A

(embahasan : &. Asas!asas Hukum (idana ". 7etaatan terhadap Asas 3. 7ewajiban seorang hakim dalam memimpin sidang 4. ;ontoh lemahnya hukum di $ndonesia 5. -acam!-acam (idana

BAB II PEMBAHA AN
&.&. ASAS!ASAS H878- ($DA>A Asas .egalitas, tidak ada suatu perbuatan dapat dipidana kecuali atas kekuatan aturan pidana dalam (erturan (erundang!8ndangan yang telah ada sebelum perbuatan itu dilakukan /(asal & Ayat /&0 78H(0. Crujukan?D :ika sesudah perbuatan dilakukan ada perubahan dalam (eraturan (erundang!8ndangan, maka yang dipakai adalah aturan yang paling ringan sanksinya bagi terdakwa /(asal & Ayat /"0 78H(0 Dan Asas +iada (idana +anpa 7esalahan, 8ntuk menjatuhkan pidana kepada orang yang telah melakukan tindak pidana, harus dilakukan bilamana ada unsur kesalahan pada diri orang tersebut. &.". 7@+AA+A> +@9HADA( ASAS Salah satu karakteristik Hukum (idana adalah ketaatan terhadap Asas Hukum / (idana 0, sehingga percaturan pemikiran dalam praktek penerapan hukumtidak keluar dari arena nilai, asas dan norma. >omologos hukum pidana yang ada dalam norma perangkat hukum sejatinya tidak lepas dari postulat moral yang melatarbelakangi. >orma tersebut harus sesuai dengan asas!asas dalam rangka menegakkan nilai!nilai yang menjadi esensi dari keberadaan hukum yang menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan indi*idu dan komunitas social.

&.3.

7@EA:$)A> S@B9A>A HA7$- DA.A- -@-$-($> S$DA>A Dalam memeriksa dan meng!adili suatu perkara, pengadilan tidak boleh

menolak untuk memeriksa, mengadili, dan memutus suatu perkara yang diajukan dengan dalih bahwa hukum tidak ada atau kurang jelas, melainkan wajib untuk memeriksa dan mengadilinya. 7etentuan pasal &6 ayat /&0 88. >o 4 tahun "''4 tersebut menunjukan bahwa keadilan menjadi wajib untuk tetap ditegaskan kendatipun tidak ada ketentuan hukum normatifnya. 7eadilan merupakan kebutuhan pokokrokhaniah dalam tata hubungan masyarakat, keadilan merupakan bagian dari struktur rokhaniah suatu masyarakat. Suatu masyarakat memiliki gambaran tentang mana yang patut dan tidak patut, mana yang benar dan mana yang salah, kendatipun dalam masyarakat tersebut tidak ada undang!undang tertulisnya. (BS$S$ HA7$&. +erdakwa F (enasehat Hukum / (andangan Subyektif dari posisi yang Subyektif 0 ". :aksa (enuntut 8mum / (andangan Subyektif dari posisi yang obyektif /mewakili kepentingan >egara dan masyarakat 00. 3. Hakim / (andangan Bbyektif dari posisi yang Bbyektif 0 Dimensi kebenaran dalam putusan pengadilan &. +eori 7eherensi atau 7onsistensi

Gang membuktikan adanya bukti yang satu yang saling berhubungan dengan bukti yang lain, alat bukti pasal &<4 78H(. Hubungan bersifat rasional a priori.

". +eori 7orespondensi :ika ada fakta!fakta persidangan yang saling bersesuaian. -isalnya persesuaian keterangan saksi dengan norma atau ide. :ika keterangan saksi -r.1 menyatakan bahwa pembangunan kantor D(9D yang dilaksanakan oleh -r.G tidak melalui proses lelang tetapi hanya dengan penunjukan langsung (+.>ilep, sehingga tidak melaksanakan fungsinya dengan 7eppres >o.&< tahun "''' pasal < ayat /&0 dan /"0 Hubungan fakta persidangan ini bersifat empiris a posteriori.

3. +eori 8tilitas !(rogmatik, kegunaan yang bergantung pada a. manfaat / 8tility 0 b. yang dapat dikerjakan / workability 0 c. hasil yang memuaskan / satisfactory result 0

&.4.

;B>+BH .@-AH>GA H878- D$ $>DB>@S$A -emahnya Penegakan Hukum Di %anah Ai4 7antor Departemen 7ehutanan

di :alan Aatot Subroto, :akarta, panas. $tu tak hanya disebabkan terik matahari yang menyengat ubun!ubun, tapi juga ribuan demonstran dari Eahana .ingkungan Hidup /Ealhi0. -enteri 7ehutanan -alam Sambat bahkan berebut mikrofon dengan para pendemo. (emerintah, tampaknya, tak ingin namanya jatuh dan dianggap tidak pro!

lingkungan. Demonstrasi tidak serta!merta menyelesaikan masalah, tapi justru menambah problem baru. Sejumlah akademisi, akti*is lingkungan, dan ahli hukum mencoba mencari jalan lain. (etang kemarin mereka berkumpul di Hotel Santika, :akarta. Dalam acara yang dihelat Aliansi >asional 9eformasi untuk 9eformasi 78H( itu, mereka berharap hukum lingkungan ditegakkan melalui undang!undang baru yang sedang disusun. Hormat itu perlu dipertegas. Sebab, eksploitasi lingkungan yang selama ini terjadi, rakyat kecil selalu menjadi korban. Sederet catatan masalah lingkungan terbukti tak banyak memihak rakyat kecil. 7asus .apindo yang berlarut!larut hingga kini belum menunjukkan hasil yang memuaskan rakyat kecil. Sejumlah pelanggaran HA- juga terjadi. Demikian pula perusakan hutan akibat penebangan liar /illegal logging0 di berbagai tempat di tanah air, yang menerima dampak buruknya adalah rakyat kecil. (ermasalahan lingkungan tak akan selesai tanpa upaya penindakan hukum pidana secara tegas. 7alau hanya mengandalkan 8ndang!8ndang "3 +ahun &==? tentang .ingkungan Hidup, itu tidak cukup, ujar pengacara 9ino Subagyo. (engacara senior yang sedang menangani kasus >ewmont *ersus Ealhi itu ragu jika 88 "3F=? mampu melawan korporasi yang sangat kuat. 9ino mencontohkan, kasus lumpur .apindo di Sidoarjo dan penambangan >ewmont di +eluk )uyat, Sulawesi. -ereka bisa menciptakan opini publik yang sangat kuat, bahkan humasnya mampu memengaruhi media massa, katanya. )ahkan, lanjut 9ino, dirinya saat ini menjalani gugatan hukum terkait kasus >ewmont melawan Ealhi yang sedang ditangani. :adi, sudah salah kaprah, yang membela lingkungan justru harus siap menanggung risiko, tuturnya. Dalam acara tersebut, Aliansi >asional untuk 9eformasi 78H( juga menghadirkan Asep, warga kaki Aunung Halimun, ;isarua, )ogor, :awa )arat. Saat diminta memaparkan kondisi terakhir di kampung halamannya, Asep yang memakai baju petani itu

menangis. 7ami juga sama dengan .apindo (ak, bahkan tiga kali wanita di desa kami melahirkan di jalanan, ujarnya. -enurut Asep, ada sebuah perusahaan tambang yang selama ini menangguk keuntungan di kaki Aunung Halimun. -ereka kaya raya, tapi kami tak mendapat apa!apa, bahkan jalan menuju )ogor saja sulit sekali, kata Asep dengan logat Sunda yang lugu. Ahli hukum )ernadinus Steny Susilaningtyas membesarkan hati Asep. Steny optimistis, jika 9ancangan 8ndang! 8ndang 78H( lebih sempurna, kasus!kasus seperti yang dialami Asep tak akan terjadi lagi. Sayang, pemidanaan hanya mengatur masalah denda dan penjara, tukasnya. -embayar denda atau menginap di hotel prodeo, kata Steny, tidak menjamin fungsi dan perannya kembali. Apalagi denda, berapa sih nilai satu miliar dibandingkan aset mereka yang triliunan rupiah, tegasnya. Gang kedua, pidana dengan pemberatan dalam tindak pidana lingkungan hidup hanya ditujukan terhadap pidana lingkungan yang mengakibatkan orang mati atau luka berat. (adahal, gunung rusak atau tanah warga yang hilang itu juga sesuatu yang berat dan harus dihitung serta digantikan suatu upaya hukum pidana, ujar Steny. -antan 7etua 7omisi >asional Hak Asasi -anusia Abdul Hakim Aaruda >usantara

menambahkan, pembentukan 988 78H( harus mengedepankan perlindungan hak asasi manusia. +erutama bagi korban yang kehilangan hak!hak hidupnya,lanjutnya. Aaruda mencontohkan, dalam kasus .apindo, pemihakan HA- kurang diperhatikan. (emerintah lebih fokus pada ganti .apindo, pemihakan HA- kurang diperhatikan. (emerintah lebih fokus pada ganti rugi secara ekonomi dan kurang peduli pada hak! hak asasi warga yang terpinggirkan.

&.5.

-A;A-!-A;A- ($DA>A

-engenai hukuman apa yang dapat dijatuhkan terhadap seseorang yang telah bersalah melanggar ketentuan!ketentuan dalam undang!undang hukum pidana, dalam (asal &' 78H( ditentukan macam!macam hukuman yang dapat dijatuhkan, yaitu sebagai berikut : Hukuman!Hukuman (okok &. Hukuman mati, tentang hukuman mati ini terdapat negara!negara yang telah menghapuskan bentuknya hukuman ini, seperti )elanda, tetapi di $ndonesia sendiri hukuman mati ini kadang masih di berlakukan untuk beberapa hukuman walaupun masih banyaknya pro!kontra terhadap hukuman ini. ". Hukuman penjara, hukuman penjara sendiri dibedakan kedalam hukuman penjara seumur hidup dan penjara sementara. Hukuman penjara sementara minimal & tahun dan maksimal "' tahun. +erpidana wajib tinggal dalam penjara selama masa hukuman dan wajib melakukan pekerjaan yang ada di dalam maupun di luar penjara dan terpidana tidak mempunyai Hak Iistol. 3. Hukuman kurungan, hukuman ini kondisinya tidak seberat hukuman penjara dan dijatuhkan karena kejahatan!kejahatan ringan atau pelanggaran. )iasanya terhukum dapat memilih antara hukuman kurungan atau hukuman denda. )edanya hukuman kurungan dengan hukuman penjara adalah pada hukuman kurungan terpidana tidak dapat ditahan diluar tempat daerah tinggalnya kalau ia tidak mau sedangkan pada hukuman penjara dapat dipenjarakan dimana saja, pekerjaan paksa yang dibebankan kepada terpidana penjara lebih berat dibandingkan dengan pekerjaan yang harus dilakukan oleh terpidana kurungan dan terpidana kurungan mempunyai Hak

Iistol /hak untuk memperbaiki nasib0 sedangkan pada hukuman penjara tidak demikian. 4. Hukuman denda, Dalam hal ini terpidana boleh memilih sendiri antara denda dengan kurungan. -aksimum kurungan pengganti denda adalah 6 )ulan. 5. Hukuman tutupan, hukuman ini dijatuhkan berdasarkan alasan!asalan politik terhadap orang!orang yang telah melakukan kejahatan yang diancam dengan hukuman penjara oleh 78H(. Hukuman +ambahan Hukuman tambahan tidak dapat dijatuhkan secara tersendiri melainkan harus disertakan pada hukuman pokok, hukuman tambahan tersebut antara lain : &. (encabutan hak!hak tertentu. ". (enyitaan barang!barang tertentu. 3. (engumuman keputusan hakim.

BAB III PENU%UP


7esimpulan : Secara singkat hukum pidana dapat diartikan sebagai sekumpulan aturan yang menggambarkan keinginan masyarakat untuk menanggulangi kejahatan Hukum pidana tertulis yang sangat sederhana di $ndonesia mulai dikenal pada saat masuknya IB; /(erkumpulan Dagang Hindia +imur0 dan hanya diberlakukan pada golongan @ropa saja 78H( yang berlaku sekarang di $ndonesia pada dasarnya merupakan tinggalan dari pemerintah kolonial Hindia )elanda yang dinamakan Eetboek *an Strafrecht *or >ederlandscg $ndie /E*S>$0 diberlakukan berdasarkan 7oninklijk )esluit tertanggal &5 Bktober &=&5 Staadsblad &=&5 >o ?3" dan mulai berlaku pada & :anuari &=&< Dalam kata lain 78H( yang masih berlaku seharusnya sebagian besar masih berbahasa )elanda, karena hingga sekarang $ndonesia tidak mempunyai

terjemahan resmi dalam bahasa $ndonesia.

Akibatnya 78H( yang dipergunakan di pengadilan dan sekolah!sekolah hukum adalah terjemahan tidak resmi yang sangat beragam *ersinya Hukuman pidana sendiri berdasarkan (asal &' 78H( secara umum terbagi atas dua bagian besar yaitu hukuman pidana pokok /pidana mati, penjara, kurungan, denda, dan tutupan0 dan hukuman tambahan /pencabutan hak!hak tertentu, perampasan barang!barang tertentu, dan pengumuman putusan hakim0 (eraturan!peraturan hukum lebih bersifat mengatur dan memaksa anggota masyarakat untuk patuh mentaatinya, menyebabkan terdapatnya keseimbangan dalam tiap perhubungan dalam masyarakat. Setiap hubungan masyarakat tidak boleh bertentangan dengan ketentuan!ketantuan dalam peraturan hukum yang berlaku dalam masyarakat. Setiap pelanggar hukum yang ada, akan di kenakan sanksi berupa hukuman sebagai reaksi terhadap perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan.

(enutup Demikian makalah yang dapat saya sampaiakan kurang lebihnya mohon di maafkan, kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan, jika ada kesalahan mohon di ingatkan dan dibenarkan, sebagai perbaikan saya ke depan. Semoga apa yang tertera disini bisa membawa manfaat untuk kita semua dan bisa menambah wawasan kita semua dalam kompeterensi terkait.

DA,%A" PU %AKA
C.S.T, KANSI ., !"S. SH, #engantar Ilmu Hukum dan Tata $ukum Ind%nesia, &akarta '()(. Abdul !jamali, "., S.H., '()*. #engantar Hukum Ind%nesia. &akarta+ #T. "aja ,ra-ind% #ersada. Kusumaatmadja. #r%-. !r. .%/$tar, Hukum, .asyarakat, dan #embinaan Hukum. 0ina/ipta, 0andung. .&. 1an Apeld%%rn, #r%-.,.r.,!r., '(2).#engantar Ilmu Hukum. &akarta+ #radnya #aramita. #urnadi #urba/araka, S.H., S%erj%n% S%ekant%, !r, S.H., ..A., '()3. #eri$al Kaida$ Hukum.

Sumber lain : ,%%gle+4-ile+44l%/al$%st4,+4#engantar5H6K6.5#I!ANA57re1859C%mpatibility.$tm ,%%gle+4 -ile+44l%/al$%st4,+4Hukum.$tm

Anda mungkin juga menyukai