Anda di halaman 1dari 56

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di alam semesta ini bnayak sekali unsure kimia. Hingga saat ini, unsure kimia tersebut sudah mencapai jumlah 114 unsur dan mungkin akan bertambah. Unsur - unsur tersebut dikelompokan berdasarkan berdasarkan kesamaan sifatnya ke dalam beberapa golongan, yaitu golongan A (golongan utama) dan golongan B (golongan transisi). Dalam makalah ini akan dibahas tentang 12 unsur golongan transisi antara lain tembaga, seng, perak, raksa, emas, platina, besi, magan, kromium, uranium,nikel dan titanium.

1.2 Tujuan
1. Mengetahui tentang pengertian dari unsur golongan transisi. 2. Mengetahui tentang sejarah dari unsur golongan transisi. 3. Mengetahui tentang karakteristik (sifat fisik dan kimia) dari unsur golongan transisi. 4. Mengetahui tentang keberadaan dari unsur golongan transisi. 5. Mengetahui tentang senyawa dari unsur golongan transisi. 6. Mengetahui tentang proses pembuatan dari unsur golongan transisi. 7. Mengetahui tentang peranan dari unsur golongan transisi dalam kehidupan. 8. Mengetahui tentang kelemahan dari unsur golongan transisi.

1.3 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengertian dari unsur golongan transisi ? 2. Bagaimana sejarah dari unsur golongan transisi ? 3. Bagaimana karakteristik (sifat fisik dan kimia) dari unsur golongan transisi ? 4. Bagaimana keberadaan dari unsur golongan transisi ? 5. Bagaimana senyawa dari unsur golongan transisi ? 6. Bagaimana proses pembuatan dari unsur golongan transisi ? 7. Bagaimana peranan dari unsur golongan transisi dalam kehidupan ? 8. Bagaimana kelemahan dari unsur golongan transisi ?

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
2.1.1 Tembaga (Cu) Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cu dan nomor atom 29. Lambangnya berasal dari bahasa Latin Cuprum. Tembaga merupakan konduktor panas dan listrik yang baik. Selain itu unsur ini memiliki korosi yang cepat sekali. Tembaga murni sifatnya halus dan lunak, dengan permukaan berwarna jingga kemerahan. Tembaga dicampurkan dengan timah untuk membuat perunggu. Logam ini dan aloinya telah digunakan selama empat hari. Di era Roma, tembaga umumnya ditambang di Siprus, yang juga asal dari nama logam ini (yprium, logam Siprus), nantinya disingkat jadi uprum). Ikatan dari logam ini biasanya dinamai dengan tembaga(II). Ion Tembaga(II) dapat berlarut ke dalam air, dimana fungsi mereka dalam konsentrasi tinggi adalah sebagai agen anti bakteri, fungisi, dan bahan tambahan kayu. Dalam konsentrasi tinggi maka tembaga akan bersifat racun, tapi dalam jumlah sedikit tembaga merupakan nutrien yang penting bagi kehidupan manusia dan tanaman tingkat rendah. Di dalam tubuh, tembaga biasanya ditemukan di bagian hati, otak, usus, jantung, dan ginjal. 2.1.2 Seng (Zn) Zink atau Seng adalah unsur kimia dengan lambang Zn, nomor atom 30 dan massa atom relatif 65,39 g/mol. Ditemukan oleh Andreas Marggraf di Jerman pada tahun 1764. Seng (bahasa Belanda: zink) adalah unsur kimia dengan lambang kimia Zn. Ia merupakan unsur pertama golongan 12 pada tabel periodik. Beberapa aspek kimiawi seng mirip dengan magnesium. Hal ini dikarenakan ion kedua unsur ini berukuran hampir sama. Selain itu, keduanya juga memiliki keadaan oksidasi +2. Seng merupakan unsur paling melimpah ke-24 di kerak Bumi dan memiliki lima isotop stabil. Bijih seng yang paling banyak ditambang adalah sfalerit (seng sulfida).

2.1.3 Perak (Ag) Perak adalah suatu unsur kimia dalem tabel periodik yang memilki lambang Ag dan nomor atom 47. Lambangnya berasal dari bahasa Latin Argentum. Sebuah logam transisi lunak, putih, mengkilap, perak memiliki konduktivitas listrik dan panas tertinggi di seluruh logam dan terdapat di mineral dan dalam bentuk bebas. Logam ini digunakan dalam koin, perhiasan, peralatan meja, dan fotografi. Perak termasuk logam mulia seperti emas.
2.1.4 Hydragyrum/Raksa (Hg)

Merkuri merupakan salah satu dari unsur kimia yang mempunyai nama Hydragyrum yang berarti perak cair. Nomor atom raksa ialah 80 dengan bobot atom (BA 200,59) dan simbolnya dalam sistem periodik adalah "Hg" (dari Hydrargyrum). Logam ini berat, berwarna keperakan yang cair pada suhu normal. Merkuri dihasilkan dari biji Cinnabar (HgS) yang mengandung unsur merkuri antara 0,1% - 4%. Mercury siap dengan bentuk alloys logam lainnya, dan ini akan bermanfaat dalam pengolahan emas dan perak.

2.1.5 Aurum/Emas (Au) Emas adalah unsur kimia dlm tabel periodik yang memiliki simbol Au (bahasa Latin: 'aurum') dan nomor atom 79. Sebuah logam transisi (trivalen dan univalen) yang lembek, mengkilap, kuning, berat, "malleable", dan "ductile". Emas tidak bereaksi dengan zat kimia lainnya tapi terserang oleh klorin, fluorin dan aqua regia. Logam ini banyak terdapat di nugget emas atau serbuk di bebatuan dan di deposit alluvial dan salah satu logam coinage 2.1.6 Platina (Pt) Platinum adalah logam dengan putih keperak-perakan yang indah. Mudah ditempa delam keadaan murni. Platinum memiliki koefisien muai yang hampir sama dengan kaca silika-natroium karbonat, dan karenanya digunakan untuk membuat elektroda bersegel dalam sistem kaca. Logam ini tidak teroksidasi di udara pada suhu berapapun, tapi termakan oleh halogen, sianida, sulfur dan basa kaustik. Platinum tidak dapat larut dalam asam klorida dan asam nitrat, tapi melarut dengan aqua regia membentuk asam kloroplatinumt.

2.1.7 Mangan (Mn) Mangan adalah suatu unsur kimia yang mempunyai nomor atom 25. Mangan disimbolkan sebagai Mn. Logam mangan berwarna putih keabu-abuan. Mangan termasuk logam berat dan sangat rapuh tetapi mudah teroksidasi. Logam dan ion mangan bersifat paramagnetik. Hal ini dapat dilihat dari obital d yang terisi penuh pada konfigurasi elektron. Mangan mempunyai isotop stabil yaitu 55Mn. Selain itu, mangan memiliki kekerasan yang sedang akibat dari cepat tersedianya elektron dan orbital untuk membentuk ikatan logam. 2.1.8 Kroniun (Cr) Kromium merupakan unsur logam enam dan peoda empat pada system periodik unsur, dengan lambang Cr dan nomor atom 24 krom termasuk logam berwujud padat, sangat keras dan berwarna seperti perak dengan berat atom 51,9961 sma. Kromium adalah logam yang sangat mengkilap dan tahan karat. Lebih dari separuh produksi kromium digunakan dalam industri logam dan sekitar sepertiga lainnya dalam refraktori (pelapis tahan panas bagi tanur bersuhu tinggi). Dalam industri logam, kromium terutama digunakan untuk membuat paduan (aliase) dengan besi, nikel, dan kobalt. Penambahan kromium memberikan kekuatan dan kekerasan serta sifat tahan karat pada paduan logam. Baja tahan karat (stainless steels) mengandung sekitar 14% kromium. Oleh karena kekerasannya, paduan kromium dengan kobalt dan tungsten (wolfram) digunakan untuk membuat mesin potong cepat. Kromium digunakan dalam membuat berbagai macam pernik kendaraan bermotor karena sangat mengkilap. Penggunaan kromium sebagai refraktori terutama karena mempunyai titik leleh yang tinggi (1857C), koefisien muai yang tidak terlalu besar dan mempunyai bentuk kristal yang stabil. Kromium digunakan untuk melapisi baja untuk variasi (pernik) kendaraan bermotor dan untuk tujuan dekoratif lainnya. Pelapisan itu dilakukan secara elektrolisis, yaitu dengan electroplating. Untuk tujuan itu digunakan senyawa kromium dengan tingkat oksidasi +6. Dalam prosesnya, kromium mula-mula direduksi menjadi Cr+ baru kemudian menjadi kromium. Akan tetapi, jika larutan yang digunakan adalah Cr3+, ternyata pelapisan tidak teijadi. Hal itu disebabkan ion Cr3* dalam air terikat sebagi ion kompleks yang stabil, yaitu [Cr(H20)6]3+. Ion kompleks ini tidak mudah direduksi. Jika yang digunakan adalah Cr6+, maka ion Cr3"1" terbentuk dalam suatu lapisan di permukaan logam dan tidak lagi bereaksi dengan air, melainkan langsung direduksi menjadi unsur kromium (Cr).

2.1.9 Besi (Fe) Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak digunakan untuk kehidupan manusia sehari-hari. Dalam tabel periodik, besi mempunyai simbol Fe dan nomor atom 26. Besi merupakan unsur logam yang paling banyak kegunaannya. Besi digunakan untuk membuat konstruksi jembatan dan kendaraan (kereta api dan mobil), rel kereta api dan konstruksi bangunan lainnya 2.1.10 Uranium (U) Uranium (U) merupakan unsur yang terjadi secara alami yang dapat ditemukan di dalam semua batu karang, tanah, maupun air. Uranium memiliki bilangan tertinggi yang ditemukan secara alami dalam jumlah yang banyak di atas bumi dan selalu ditemukan berikatan dengan unsur yang lain. Uranium secara alami yang dibentuk dari ledakan supernova. Uranium memberi warna fluorescence hijau dan kuning ketika ditambahkan ke gelas bersama dengan zat adiktif yang lain. Logam uranium bereaksi dengan hampir semua unsur non logam dan senyawanya dengan peningkatan kereaktifan seiring peningkatan temperatur. Uranium dapat bereaksi dengan air dingin. Di udara, logam uranium menjadi terlapis dengan lapisan gelap uranium oksida. Bijih uranium dapat di reaksikan secara kimiawi dan diubah menjadi uranium dioksida atau senyawa lain yang berguna di industri. Unsur Uranium dalam tabel periodik memiliki lambang U dan nomor atom 92. Dalam tabel periodik unsur, uranium terletak pada deret Aktinida (Logam Transisi Dalam) pada periode ke-7. Uranium dapat berupa sebuah logam berat, beracun, berwarna putih keperakan dan radioaktif alami. Isotopnya 235U digunakan sebagai bahan bakar reaktor nuklir dan senjata nuklir. Uranium biasanya terdapat dalam jumlah kecil di bebatuan, tanah, air, tumbuhan, dan hewan (termasuk manusia). 2.1.11 Nikel Nikel adalah komponen yang banyak ditemukan dalam meteorit dan menjadi ciri komponen yang membedakan meteorit dari mineral lainnya. Meteorit besi atau siderit, dapat mengandung alloy besi dan nikel berkadar 5-25%. Nikel diperoleh secara komersial dari pentlandit dan pirotit di kawasan Sudbury Ontario, sebuah daerah yang menghasilkan 30% kebutuhan nikel dunia. Unsur nikel berhubungan dengan batuan basa yang disebut norit. Nikel ditemukan dalam mineral pentlandit, dalam bentuk lempeng-lempeng halus dan butiran kecil bersama pyrhotin dan kalkopirit. Nikel biasanya terdapat dalam tanah yang terletak di atas batuan basa.

2.1.12 Titanium Titanium adalah sebuah unsure kimia dalam table periodic yang memiliki simbol Ti dan nomor atom 22. Dia merupakan logam transisi yang ringan, kuat, berkilau, tahan korosi (termasuk tahan terhadap air laut dan klorin dengan warna putih-metalikkeperakan. Titanium digunakan dalam alloy kuat dan ringan (terutama dengan besi dan aluminum) dan merupakan senyawa terbanyaknya, titanium dioksida, digunakan dalam pigmen putih. Titanium dihargai lebih mahal daripada emas karena sifat-sifat logamnya. Unsur ini terdapat di banyak mineral dengan sumber utama adalah rutile dan ilmenit, yang tersebar luas di seluruh Bumi. Ada dua bentuk alotropi dan lima isotop alami dari unsur ini; Ti-46 sampai Ti-50 dengan Ti-48 yang paling banyak terdapat di alam (73,8%). Sifat Titanium mirip dengan zirkonium secara kimia maupun fisika

2.2 Sejarah
2.2.1 Tembaga (Cu) Pada zaman Yunani, logam ini dikenal dengan nama chalkos. Tembaga merupakan sumber penting bagi orang-orang Roma dan Yunani. Pada zaman Roma, ia dikenal dengan nama aes Cyprium (aes merupakan istilah umum Latin bagi tembaga seperti gangsa dan logam-logam lain, dan Cyprium sendiri karena dulunya tembaga banyak ditambang dari Cyprus). Dari dua kata itulah maka menjadi kata cuprum dan dalam Bahasa Melayu kuprum. Dalam sejarahnya, penggunaan tembaga oleh manusia tercatat dari kurang lebih 10.000 tahun lalu lamanya. Peleburan tembaga nampaknya telah berkembang secara baik di beberapa belahan dunia. Di samping berkembang di Anatolia pada 5000 SM, tembaga juga dikembangkan di China sebelum 2800 SM, Amerika Tengah sekitar 600 TM, dan Afrika Barat sekitar 900 TM. Cu (Tembaga) merupakan salah satu unsur logam transisi yang berwarna cokelat kemerahan dan merupakan konduktor panas dan listrik yang sangat baik. Di alam, tembaga terdapat dalam bentuk bebas maupun dalam bentuk senyawa-senyawa, dan terdapat dalam bentuk biji tembaga seperti (CuFeS2), cuprite (Cu2O), chalcosite (Cu2S), dan malasite (Cu2(OH)2CO3).

Tembaga dengan nama kimia Cupprum dilambangkan dengan Cu, unsur logam ini berbentuk kristal dengan warna kemerahan. Dalam tabel periodik unsur-unsur kimia tembaga menempati posisi dengan nomor atom (NA) 29 dan mempunyai bobot atom (BA) 63,546. Unsur tambahan di alam dapat ditemukan dalam bentuk persenyawaan atau dalam senyawa padat dalam bentuk mineral. Dalam badan perairan laut tembaga dapat ditemukan dalam bentuk persenyawaan ion seperti CuCO3, CuOH, dan sebagainya (Fribeg, 1977). Tembaga (Cu) mempunyai sistem kristal kubik, secara fisik berwarna kuning dan apabila dilihat dengan menggunakan mikroskop bijih akan berwarna pink kecoklatan sampai keabuan. Unsur tembaga terdapat pada hampir 250 mineral, tetapi hanya sedikit saja yang komersial. Pada endapan sulfida primer, kalkopirit (CuFeS2) adalah yang terbesar, diikuti oleh kalkosit (Cu2S), bornit (Cu5FeS4), kovelit (CuS), dan enargit (Cu3AsS4). Mineral tembaga utama dalam bentuk deposit oksida adalah krisokola (CuSiO3.2HO), malasit (Cu2(OH)2CO3), dan azurit (Cu3(OH)2(CO3)2).

2.2.2 Seng (Zn) Kuningan, yang merupakan campuran aloi tembaga dan seng, telah lama digunakan paling tidak sejak abad ke-10 SM. Logam seng tak murni mulai diproduksi secara besarbesaran pada abad ke-13 di India, manakala logam ini masih belum di kenal oleh bangsa Eropa sampai dengan akhir abad ke-16. Para alkimiawan membakar seng untuk menghasilkan apa yang mereka sebut sebagai "salju putih" ataupun "wol filsuf". Kimiawan Jerman Andreas Sigismund Marggraf umumnya dianggap sebagai penemu logam seng murni pada tahun 1746. Karya Luigi Galvani dan Alessandro Volta berhasil menyingkap sifat-sifat elektrokimia seng pada tahun 1800. Pelapisan seng pada baja untuk mencegah perkaratan merupakan aplikasi utama seng. Aplikasi-aplikasi lainnya meliputi penggunaannya pada baterai dan aloi. Terdapat berbagai jenis senyawa seng yang dapat ditemukan, seperti seng karbonat dan seng glukonat (suplemen makanan), seng klorida (pada deodoran), seng pirition (pada sampo anti ketombe), seng sulfida (pada cat berpendar), dan seng metil ataupun seng dietil di laboratorium organik. Seng merupakan zat mineral esensial yang sangat penting bagi tubuh. Terdapat sekitar dua milyar orang di negara-negara berkembang yang kekurangan asupan seng. Defisiensi ini juga dapat menyebabkan banyak penyakit. Pada anak-anak, defisiensi ini menyebabkan gangguan pertumbuhan, memengaruhi pematangan seksual, mudah terkena infeksi, diare, dan setiap tahunnya menyebabkan kematian sekitar 800.000 anak-anak di

seluruh dunia. Konsumsi seng yang berlebihan dapat menyebabkan ataksia, lemah lesu, dan defisiensi tembaga. Dalam bahasa sehari-hari, seng juga dimaksudkan sebagai pelat seng yang digunakan sebagai bahan bangunan. 2.2.3 Perak(Ag) Berasal dari beberapa bahasa Latin argentum. Perak telah dikenal sejak jaman purba kala. Unsur ini disebut dalam Alkitab. Beberapa tempat buangan mineral di Asia Minor dan di pulau-pulau di Laut Aegean mengindikasikan bahwa manusia telah belajar memisahkan perak dari timah sejak 3000 SM (Mohsin, 2006).
2.2.4 Hydragyrum/Raksa (Hg)

Raksa adalah merupakan logam pertama yang dikenal manusia, dan bahannya telah digunakan sepanjang sejarah manusia. Anggota pakar arkeologi menemukan raksa di dalam makam-makam kuno orang mesir dan cina yang berumur dari 1500 sebelum Masehi.

Orang mesir kuno dan orang cina mungkin telah menggunakan cinnabar sebagai pigmen merah pada abad sebelum kelahiran Nabi Isa. Di dalam kebanyakan peradaban, raksa telah digunakan untuk memanggil atau menghalau roh-roh jahat. Kimiawan kuno menganggap raksa, yang dikaitkan dengan planet Mercury memiliki daya mistik dan menggunakannya dalam percobaan mereka untuk mengubah dasar logam dasar menjadi emas. Raksa dijuluki quicksilver karena kemudahan pergerakannya yang tinggi. Peradaban awal Yunani mengetahui sifat kecepatan pergerakan logam ini dan menjadikannya tuhan perutusan Raksa yang diangkat ke tingkat Pantheon. Planet Mercury yang dengan kecepatan putaran tahunan sebanyak 88 hari dan kilauan keperakkannya, melambangkan penghormatan yang diberikan untuk elemen ini oleh peradaban kuno. Bangsa Yunani juga menggunakannya dalam pengobatan mereka. Raksa dan bahan raksa telah digunakan dari abad ke 15 sampai pertengahan abad ke 22 untuk merawat penyakit sifilis. Karena senyawa merupakan satu bahan yang sangat toksik dan cara pengobatan yang tidak dapat ditemukan, penggunaan raksa telah

diberhentikan pada semua bahan yang bersifat kontak terhadap tubuh terlebih yang bersifat oral terutama obat penyakit sifilis yang lain digunakan saat ini. Penggunaan raksa dibatasi selain karena sifat keracunannya, tetapi juga karena sulit untuk ditemukan. Hazad terhadap kesehatan telah diketahui sedikitnya sejak penaklukan kekuasaan Roman di Negara Spanyol. Karena kondisi toksik raksa di dalam cinnabar, pekerja tambang raksa yang dikerahkan oleh Katolik hanya memiliki harapan hidup selama 3 tahun saja. 2.2.5 Aurum/Emas (Au) Emas selalu membuat orang terpesona dan emas merupakan salah satu logam pertama dikenal . Tidak ada yang tahu siapa yang mengambil nugget emas pertama kalinya tetapi itu pasti diambil karena itu mengkilap. Emas sangat dihargai dari awal pencatatannya dalam sejarah. Tampaknya bahwa orang Mesir mengembangkan emas untuk dileburkan 5600 tahun yang lalu (sekitar 3600 BC ) menggunakan sumpit tanah liat untuk memanaskan isi smelter . Prasasti Egyption berdiri pada 2600 SM menjelaskan emas. Pekerja emas dari Mesopotamia ( sekarang dikenal sebagai Irak ) membuat satu dari potongan-potongan awal yang diketahui perhiasan emas sekitar 2600 SM . Emas disebutkan beberapa kali dalam Perjanjian Lama . Topeng pemakaman Tutankhamun adalah salah potongan emas yang paling ikonik dikenal . Itu dibuat sekitar 1223 BC dan adalah bagian yang menakjubkan dari pengerjaan emas kuno. Penggunaan pertama dari emas dalam kedokteran gigi sebagai Etruria ( peradaban kuno Italia dari daerah yang sesuai sekarang untuk Tuscany ) mulai mengamankan gigi pengganti dengan kawat emas, dengan keterampilan mengagumkan . Ini adalah sedini 700600 SM . Pengrajin Rupanya Etruscan membuat kawat gigi emas untuk perempuan sehingga mereka bisa menunjukkan menampilkan kekayaan dan status mereka. Beberapa wanita memiliki gigi seri mereka dihapus sehingga mereka bisa dipasang dengan prosthetics emas. Etruria mungkin belajar kedokteran gigi dari Mesir , Fenisia , dan Yunani tetapi mengambil seni lebih jauh . Banyak spesimen alat kelengkapan gigi Etruscan yang dapat ditemukan di museum-museum Italia dan lainnya 2.2.6 Platinum (Pt) Nama Platinum berasal dari bahasa Spanyol yaitu platina del Pinto, yang kemudian diartikan perak kecil dari Sungai Pinto .Platinum terjadi secara alami dalam pasir aluvial dari berbagai sungai, meskipun hanya ada sedikit bukti bahwa telah digunakan oleh orang

pada zaman dahulu. Namun, logam digunakan oleh pra-Columbus Amerika berdekatan dengan kota modern Esmeraldas, Ekuador untuk menghasilkan artifak dari sebuah platinum paduan dari emas dan putih. Pertama kali Eropa menemukan platinum pada tahun 1557 , dengan menulis huruf Italia , seorang pria bernama Scaliger Julius Caesar menulis suatu deskripsi dari logam mulia yang tidak diketahui dan ditemukan di antara kota Darien dan Meksiko, suatu logam mulia yang tidak dapat dicairkan dengan api. Pada tahun 1741, Charles Wood, seorang pria tukang masak logam dari Inggris, menemukan berbagai contoh dari platinum Kolombia di Jamaika, yang ia dikirim ke William Brownrigg untuk penyelidikan lebih lanjut. Antonio de Ulloa, yang juga salah satu tokoh penemu platinum, kembali ke Spanyol dari Misi geodesic Perancis di tahun 1746 setelah delapan tahun. Ulloa juga berparsitipasi dalam penemuan tambang platinum. Setelah mempublikasikan hasil laporannya pada tahun 1748, Ulloa tidak meneruskan untuk menyelidiki logam baru. Pada tahun 1758, dia dikirim ke Huancavelica untuk mengamati merkuri operasi pertambangan Pada tahun 1750, setelah mempelajari platinum, Wood mengirim pemberian Brownrigg yaitu sebuah laporan tentang logam yang disajikan secara rinci ke Royal Society, yang menyebutkan bahwa ia telah melihat sesuatu yang tidak disebutkan dalam laporan sebelumnya yang sekarang dikenal dengan sebutan mineral. Brownrigg juga membuat catatan dari titik lebur platinum yang sangat tinggi dan sukar dikembalikan ke bentuk semula terhadap boraks. Ahli kimia yang lain di seluruh Eropa segera mulai mempelajari platinum, termasuk Torbern Bergman, Jns Jakob Berzelius, William Lewis, dan Pierre Macquer. Pada tahun 1752, Henrik Scheffer memberitahukan sebuah deskripsi ilmiah tentang laporan detail dari logam, yang disebut sebagai emas putih, termasuk tentang sebuah laporan cara dia berhasil dalam menyatukan bijih platina dengan bantuan arsenik (sejenis zat kimia yang larut dalam air dan beracun) . Scheffer mendiskripsikan platinum sebagai logam yang kurang lentur daripada emas,tetapi kekuatan ketahanan terhadap korosinya sama dengan emas. Carl von platina Sickingen juga meneliti platinum secara ekstensif pada tahun 1772 dia berhasil membuat lentur platinum dengan memadukan Platinum dengan emas, yang larut dalam paduan aqua regia, sehingga menimbulkan platinum dengan amonium klorida, membakar chloroplatinate ammonium dan memukul halus hasilnya dengan baik sehingga platina dapat membuatnya menyatu. Franz Karl Sindrom Achard membuat wadah platinum

10

pertama pada tahun 1784. Dia bekerja dengan platinum oleh laporan platina dengan arsenik, kemudian mengubah arsenik. Pada tahun 1786, Charles III dari Spanyol menyediakan sebuah perpustakaan dan laboratorium kepada Pierre-Franois Chabaneau untuk membantu dalam penelitiannya terhadap platinum. Chabaneau berhasil mengeluarkan berbagai kotoran dari bijih, termasuk emas, merkuri, timah, tembaga, dan besi. Ini membuatnya percaya bahwa ia sedang bekerja dengan satu logam, tetapi sebenarnya masih berisi bijih besi yang belum ditemukan oleh kelompok platinum logam. Hal ini menyebabkan hasilnya menjadi tidak konsisten dalam percobaan. Suatu saat platinum tampak lunak, tetapi ketika dipadukan dengan iridium, platinum tersebut akan menjadi jauh lebih rapuh. Kadang-kadang logam sepenuhnya tahan api, tapi ketika dipadukan dengan osmium, platinum tersebut akan menguap. Setelah beberapa bulan, Chabaneau berhasil memproduksi 23 kilogram murni, platinum lentur dengan memukul dan menekan bentuk spons sehingga putih dan panas. Chabeneau menyadari bahwa infusibility dari platinum akan meminjamkan nilai kepada benda-benda yang terbuat dari itu, dan juga memulai bisnis dengan Cabezas Joaqun untuk memproduksi batang baja dan peralatan dari platinum. Sehingga dimulailah zaman platinum di Spanyol. 2.2.7 Mangan (Mn) Asal usul nama mangan adalah kompleks. Pada zaman dahulu, dua mineral hitam dari Magnesia di tempat yang sekarang menjadi yunani modern sama-sama disebut Magnes, tetapi dianggap berbeda dalam gender. Magnes laki-laki tertarik besi, dan bijih besi yang sekarang kita kenal sebagai magnet atau magnetit, dan yang mungkin memberi kami istilah magnet. Magnes wanita tidak menarik bijih besi, tetapi digunakan untuk membuat tdk berwarna kaca. Magnes feminin ini kemudian disebut magnesia, yang dikenal sekarang di zaman modern sebagai pyrolusite atau mangan dioksida. Pada abad ke16, mangan dioksida dipanggil mangaesum oleh glassmakers. Kaim Ignatius Gottfried (1770) dan Johann Glauber (abad ke-17) menemukan bahwa mangan dioksida dapat diubah menjadi permanganat, yang berguna reagen laboratorium. Pada pertengahan abad ke-18 ahli kimia Swedia, Carl Wilhelm Scheele digunakan mangan dioksida untuk menghasilkan klorin. Pertama asam klorida, atau campuran encer asam sulfat dan natrium klorida itu bereaksi dengan mangan dioksida, kemudian asam klorida dari proses Leblanc digunakan dan mangan dioksida didaur ulang oleh proses Weldon. Produksi klorin dan

11

hipoklorit mengandung bleaching agen adalah konsumen besar bijih mangan. Scheele dan kimia lainnya sadar bahwa dioksida mangan mengandung unsur baru, tapi mereka tidak bisa mengisolasi itu. Johan Gottlieb Gahn adalah orang pertama yang mengisolasi suatu sampel tidak murni logam mangan pada tahun 1774, dengan mengurangi yang dioksida dengan karbon. Sekitar awal abad ke-19, mangan digunakan dalam pembuatan baja dan beberapa paten yang diberikan. awal abad ke-19, mangan digunakan dalam pembuatan baja, tanpa membuatnya lagi rapuh. Pada 1837, British akademik James Couper mencatat hubungan antara eksposur berat untuk mangan di pertambangan dengan bentuk penyakit Parkinson. Pada tahun 1912, konversi elektrokimia phosphating mangan lapisan untuk melindungi senjata api terhadap karat dan korosi yang dipatenkan di Amerika Serikat, dan telah melihat digunakan secara luas sejak saat itu. Penemuan Leclanch sel pada tahun 1866 dan peningkatan berikutnya berisi baterai mangan dioksida sebagai katodik depolarizer meningkatkan permintaan mangan dioksida. Sampai pengenalan baterai nikel-cadmium dan lithium mengandung baterai, sebagian besar berisi baterai mangan. The seng-karbon baterai dan baterai alkali biasanya menggunakan mangan dioksida yang dihasilkan industri, karena terjadi alam mangan dioksida mengandung kotoran. Pada abad ke-20, mangan dioksida telah melihat komersial luas digunakan sebagai bahan katodik kepala sekali pakai komersial sel kering dan baterai kering dari kedua standar (seng-karbon) dan jenis basa. 2.2.8 Kromium (Cr) Ditemukan pada tahun 1797 oleh Vauquelin, yang membuat logam khrom pada tahun berikutnya. Kromium adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cr dan nomor atom 24. Kromium trivalen (Cr(III), atau Cr3+) diperlukan dalam jumlah kecil dalam metabolisme gulapada manusia. Kekurangan kromium trivalen dapat menyebabkan penyakit yang disebutpenyakit kekurangan kromium (chromium deficiency). Kromium merupakan logam tahan korosi (tahan karat) dan dapat dipoles menjadi mengkilat. Dengan sifat ini, kromium (krom) banyak digunakan sebagai pelapis pada ornamen-ornamen bangunan, komponen kendaraan, seperti knalpot pada sepeda motor, maupun sebaga pelapis perhiasan seperti emas, emas yang dilapisi oleh kromium ini lebih dikenal dengan sebutan emas putih. Perpaduan Kromium dengan besi dan nikel menghasilkan baja tahan karat. 2.2.9 Besi (Fe)

12

Tanda-tanda pertama kegunaan besi datangnya dari Sumeria dan Mesir, di mana sekitar 4000 SM, benda kecil, seperti mata lembing dan perhiasan, dihasilkan dari besi yang didapati dari meteor. Oleh kerana meteor jatuh dari langit sebahagian ahli bahasa menjangkakan bahawa perkataan Inggeris iron, yang which has cognates in many northern and bahasa Eropah barat, terhasil dari perkataan Etruska aisar yang bererti "Dewa-dewa". Sekitar 3000 SM hingga 2000 SM, semakin banyak objek besi yang dikerjakan dihasilkan (dibezakan dengan besi meteor melalui ketiadaan nikel dalam barangan besi tersebut) di Mesopotamia, Anatolia, dan Mesir. Bagaimanapun, kegunaannya kemungkinannya untuk upacara tertentu, dan besi merupakan logam yang mahal, lebih mahal berbanding emas. Dalam epik Iliad, kebanyakan senjata merupakan gangsa, tetapi ketulan besi digunakan untuk perdagangan. Sebahagian sumber (lihat rujukan What Caused the Iron Age? di bawah) mencadangkan bahawa besi dihasilkan sebagai hasil sampingan dari penyucian tembaga ketika itu, sebagai besi span, dan tidak dihasilkan oleh pakar logam masa itu. Pada 1600 SM hingga 1200 SM, besi digunakan secara lebih meluas di Timur Tengah, tetapi tidak menggantikan kegunaan gangsa. Dari tempoh abad ke-12 SM hingga abad ke10 SM, terdapat peralihan pantas di Timur Tengah dari segi peralatan dan senjata gangsa kepada besi. Faktor utama peralihan ini tidak kelihatannya sebagai kelebihan teknologi kerjabesi, tetapi sebaliknya disebabkan gangguan bekalan timah. Tempoh peralihan ini, yang berlaku pada tempoh berlainan ditempat berlainan di dunia, mengorak langkah ke zaman tamadun yang dikenali sebagai Zaman Besi. Serentak dengan peralihan dari gangsa kepada besi adalah jumpaan proses pengkarbonan, yang merupakan proses menambah karbon kepada besi masa itu. Besi yang dihasilkan adalah besi span, campuran besi dan sanga dengan karbon dan karbida, yang kemudiannya diketuk dan dilipat untuk membebaskan jismi slag dan mengoksidakan kandungan karbon, dengan itu menghasilkan besi tempa. Besi tempa amat kurang kandungan karbon dan tidak mudah dikeraskan melalui celupan. Orang-orang Timur Tengah mendapati bahawa hasil yang lebih keras boleh dihasilkan dengan memanaskan objek besi tempa dalam campuran arang untuk tempoh yang lama, dan kemudiannya dicelup dalam air atau minyak. Barangan yang terhasil, yang mempunyai permukaan besi waja, adalah lebih keras dan tahan berbanding gangsa yang digantikannya. Di negara China besi pertama digunakan juga adalah besi meteor, dengan bukti arkeologi mengenai barangan besi tempa muncul di barat laut, berhampiran Xinjiang, pada abad ke-8 SM. Barangan ini dibuat dengan besi tempa, dicipta melalui proses yang sama

13

dengan yang digunakan di Timur Tengah dan Eropah, dan dipercayai diimport oleh penduduk bukan Cina. Pada tahun-tahun terakhir Dinasti Zhou (ca 550 BC), keupayaan penghasilan barangan besi bermula disebabkan teknologi tanur yang berkembang tinggi. Menghasilkan rerelau bagas (blast furnace) yang berupaya menghasilkan suhu melebihi 1,300 K, negara Cina telah memajukan penghasilan besi tuang, atau besi mentah. Jika bijih besi dipanaskan serentak dengan karbon sehingga 14201470 K, cecair likat terbentuk, satu aloi sekitar 96.5% besi dan 3.5% karbon. Hasil ini kuat, boleh dibentuk menjadi bentuk halus, tetapi terlalu rapuh untuk dibentuk, kecuali ia dinyahkarbon (decarburized) untuk menyingkir kebanyakan karbon. Sebahagian besar penghasilan besi zaman Dinasti Zhou berikut, adalah besi tuang. Besi, bagaimanapun, kekal sebagai penghasilan orang bawahan, digunakan oleh peladang selama beberapa ratus tahun, dan tidak menarik minat kaum bangsawan China sehingga Sinasti Qin (sekitar 221 SM). Besi tuang mundur di Eropah, disebabkan pelebur Eropah hanya mampu mencapai suhu sekitar 1000 K. Sebahagian besar Abad Pertengahan, di Eropah Barat, besi masih dihasilkan dengan menggunakan besi sponge menjadi besi tempa. Contoh besi tuang yang terawal di Eropah dijumpai dua tempat di Sweden, Lapphyttan dan Vinarhyttan, antara 1150 hingga 1350. Terdapat cadangan oleh para penyelidik bahawa ia mungkin diperkenalkan oleh puak Mongol menyeberangi Russia ketapak tersebut, tertapi tidak terdapat bukti kepada hipothesis ini. Bagaimanapun, menjelang akhir abad ke empat belas, pasaran bagi besi tuang mulai terbentuk, sebagai permintaan bagi peluru meriam yang diperbuat daripada besi tuang. Peleburan besi awal (sebagaimana proses ini dikenali) menggunakan arang sebagai sumber haba dan agen penurun. Pada abad ke-18 bekalan kayu di England kehabisan dan kok(arang), bahanapi fosil, digunakan sebagai ganti. Innovasi ini oleh Abraham Darby membekalkan tenaga untuk Revolusi Perindustrian di England. 2.2.10 Uranium (U) Uranium ditemukan oleh Martin Klaproth di Jerman pada tahun 1789. Dengan cara menganalisis suatu unsur yang tak dikenal di dalam biji uranium dan mencoba untuk mengisolasikan logamnya. Nama asli uranium diambil dari nama Planet Uranus. Logam uranium pertama kali diisolasi pada tahun 1841 oleh Eugene-Melchoir Peligot, yang mengurai klorida anhidrit UCl4 dengan kalium selama 55 tahun. Sifat radioaktif dari

14

Uranium tidak dihargai dan pada tahun 1896 Henri Becquerel mendeteksi sifat radioaktifitas uranium. Becquerel yang melakukan penemuan di Paris dengan meletakkan uranium di atas plat fotografik tak kena cahaya dan mencatat bahwa plat telah menjadi terkabutkan. Ia menentukan adanya sinar tak kelihatan yang dipancarkan oleh uranium yang telah mengarahkan plat.
2.2.11 Nikel (Ni)

Nikel ditemukan oleh A. F. Cronstedt pada tahun 1751, merupakan logam berwarna putih keperak-perakan yang berkilat, keras dan mulur, tergolong dalam logam peralihan, sifat tidak berubah bila terkena udara, tahan terhadap oksidasi dan kemampuan mempertahankan sifat aslinya di bawah suhu yang ekstrim (Cotton dan Wilkinson, 1989). 2.2.12 Titanium (Ti) Titanium pertama kali ditemukan pada tahun 1791 oleh William gregor.Namun prose pemurniannya dimulai pada tahun 1900. Gregor mengamati pasir listrik yang didapatinya dari sungai local di Inggris, dan mampu memisahkan pasir hitam yang terkandung di dalamnya. Pasir ini sekarang kita kenel sebagai Ilmenite (FeTiO3). Gregor memisahkan besi (oksida besi) yang ada didalmnya mengunakan magnet dan mereaksikannya dengan HCl, saat itulah berhasil diprodusi senyawa TiO2 dari Ilmenite. Empat Tahun kemudia ahli kimia dari berlin, Martin Heinrich Klaport berhasil mengisolasi titanium oksida dari mineral yang berasal dari Hungaria. Oksida ini umum dikenal dengan nama Rutile. Dibutuhkan 100 tahun bagi Mattew albert Hunter untuk menghasilkan titanium murni dari bahan mentahnya.Untuk mendapatkannya dia memanaskan titanium klorida dengan natrium dalam bejana besi. Kereaktifan yang besar membuatn natrium dan klorida saling bereaksi hingga meninggalkna natrium yang murni. saat ini proses kroll digunakan untuk memproduksi titanium dalam skala besar. Proses ini ditemukan oleh Justin Wilhem Kroll dari Luxemburg, yang sekarang dikenal sebagai bapaknya Titanium. Perlu perjuangan 120 tahun untuk mengambil titanium murni dari pasir mineral.

2.3 Karakteristik (sifat fisik dan kimia)


2.3.1 Tembaga (Cu)

15

Sifat Fisika a. Tembaga merupakan logam yang berwarna kuning kemerahan seperti emas kuning dan keras bila tidak murni. b. Mudah ditempa (liat) dan bersifat mulur sehingga mudah dibentuk menjadi pipa, lembaran tipis dan kawat. c. Konduktor panas dan listrik yang baik, kedua setelah perak. Bentuk Warna logam Massa Jenis Titik Lebur : padat : merah jambu : 8.96 g/cm3 : 1357.77 K (1084.62 C, 1984.32 F) Titik Didih Kalor Peleburan Kalor Penguapan Kapasitas Kalor : 2835 K (2562 C, 4643 F) : 13.26 kJ/mol : 300.4 kJ/mol : (25 C) 24.440 J/(molK)

Sifat Kimia a. Tembaga merupakan unsur yang relatif tidak reaktif sehingga tahan terhadap korosi. Pada udara yang lembab permukaan tembaga ditutupi oleh suatu lapisan yang berwarna hijau yang menarik dari tembaga karbonat basa, Cu(OH)2CO3. b. Tembaga panas dapat bereaksi dengan uap belerang dan halogen. Bereaksi dengan belerang membentuk tembaga(I) sulfida dan tembaga(II) sulfida dan untuk reaksi dengan halogen membentuk tembaga(I) klorida, khusus klor yang menghasilkan tembaga(II) klorida. c. Pada umumnya lapisan Tembaga adalah lapisan dasar yang harus dilapisi lagi dengan Nikel atau Khrom. Pada prinsipnya ini merupakan proses pengendapan logam secara elektrokimia, digunakan listrik arus searah (DC). Jenis elektrolit yang digunakan adalah tipe alkali dan tipe asam Nama, Lambang, Nomor Atom Deret Kimia Golongan, Periode, Blok Massa Atom Konfigurasi Elektron : tembaga, Cu, 29 : logam transisi : 11, 4, d : 63.546(3) g/mol : [Ar] 3d10 4s1

16

Jumlah Elektron Tiap Kulit Bilangan oksidasi Elektronegatifitas Energi Ionisasi

: 2, 8, 18, 1 : 2, 1 (oksida amfoter) : 1.90 (skala Pauling) : pertama 745.5 kJ/mol kedua 1957.9 kJ/mol ketiga 3555 kJ/mol

Jari - jari Atom Jari jari Kovalen Struktur Kristal

: 135 pm : 138 pm : kubus pusat muka

2.3.2 Seng (Zn) Sifat Fisika NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 KLASIFIKASI Penampilan Fase Massa Jenis Titik Lebur Titik Didih Kalor Peleburan Kalor Penguapan Kapasitas Kalor Elektronegativitas Energi Ionisasi SIFAT ZINK Abu-abu muda kebiruan Padat 7,14 g/cm3 692,68 K 1.180 K 7,32 kJ/mol 123,6 kJ/mol 25,390 J/(mol.K) 1,65 (1) 906,4 kJ/mol (2) 1.733,3 kJ/mol (3) 3.833 kJ/mol 11 12 13 Jari-jari atom Jari-jari kovalen Jari-jari Van Der Waals 135 pm 131 pm 139

Sifat Kimia Zn tidak dapat ditarik oleh magnet (diamagnetik) sebab semua elektronnya telah berpasangan dengan struktur kristal heksagonal. a. Reaksi dengan udara

17

Seng terkorosi pada udara yang lembab. Logam seng dibakar untuk membentuk seng (II) oksida yang berwarna putih dan apabila dipanaskan lagi, maka warna akan berubah menjadi kuning. 2Zn(s) + O2(g) 2ZnO(s) b. Reaksi dengan halogen Seng bereaksi dengan bromine dan iodine untuk membentuk seng (II) dihalida. Zn(s) + Br2(g) ZnBr2(s) Zn(s) + I2(g) ZnI2(s) c. Reaksi dengan asam Seng larut perlahan dalam asam sulfat encer untuk membentuk gas hidrogen. Zn(s) + H2SO4(aq) Zn2+(aq) +SO4- (aq) + H2(g) Reaksi seng dengan asam pengoksidasi seperti asam nitrit dan HNO3 sangat kompleks dan bergantung pada kondisi yang tepat. d. Reaksi dengan basa Seng larut dalam larutan alkali seperti potassium hidroksida dan KOH untuk membentuk zinkat. 2.2.3 Perak (Ag) Perak murni memiliki warna putih yang terang. Unsur ini sedikit lebih keras dibanding emas dan sangat lunak dan mudah dibentuk, terkalahkan hanya oleh emas dan mungkin palladium. Perak murni memiliki konduktivitas kalor dan listrik yang sangat tinggi diantara semua logam dan memiliki resistansi kontak yang sangat kecil. Sifat Fisika Fasa Densitas Titik lebur Titik didih : padatan : 10,49 g/cm : 1234,93 K(961,78 C, 1763,2 F) : 2435 K(2162 C, 3924 F)

Sifat Kimia Bilangan oksidasi Nomor atom Nomor massa Elektronegatifitas Energi ionisasi 1 Energi ionisasi 2 Energi ionisasi 3 : 1 (oksida amfoter) : 47 : 107,87 : 1,93 (skala pauling) : 731,0 kj/mol : 2070 kJ/mol : 3361 kJ/mol

18

Jari-jari atom Jari-jari ikatan kovalen Jari-jari van der waals Struktur kristal

: 160 ppm : 153 ppm : 172 ppm : kubus berpusat muka

2.2.4 Hydragyrum/Raksa (Hg)

1. Sifat Fisik

Berkilau seperti warna keperakan Mempunyai titik leleh yang rendah 234.32 K (-38.83o C, -37.89o F) Berujud cair pada suhu kamar (25o C) dengan titik beku paling rendah sekitar 39o C.Masih berujud cair pada suhu 396o C. Pada temperatur 396o C ini telah terjadi pemuaian secara menyeluruh.

2. Sifat Kimia

Daya hantar listrik yang tinggi Bersifat diagmanetik Memberikan uap monoatom dan mempunyai tekanan uap (1,3 x 10-3 mm) pada suhu 20o C.

Larut dalam cairan polar maupun tidak polar. Merupakan logam yang paling mudah menguap jika dibandingkan dengan logamlogam yang lain.Karena penguapan dan toksisitas yang tinggi, air raksa harus disimpan dalam kemasan tertutup dan ditangani dalam ruang yang cukup pertukaran udaranya.

Air raksa mudah hilang dari larutan akua garam air raksa karena reduksi oleh runutan bahan pereduksi, atau dengan disproporsionasi Hg22+.

Cenderung membentuk ion-ion M22+. Dilihat dari potensial standar, jelas bahwa hanya zat pengoksidasi dengan potensial dalam ranah 0,79 V sampai -0,85 V dapat mengoksidasi air raksa menjadi Hg1 namun tidak menjadi Hg11.

Apabila air raksa direaksikan dengan zat pengoksidasi berlebih, seluruhnya akan berubah menjadi Hg11.

Sangat sedikit senyawa raksa yang larut dalam air, dan kebanyakan tak terhidrasi.

19

2.2.5 Aurum/Emas (Au) Sifat Fisika Emas Fase : Padat Massa jenis: (sekitar suhu kamar)19.3 g/cm Massa jenis: cair pada titik lebur 17.31 g/cm Titik lebur : 1337.33 K (1064.18 C, 1947.52 F) Titik didih : 3129 K (2856 C, 5173 F) Kalor peleburan : 12.55 kJ/mol Kalor penguapan : 324 kJ/mol Kapasitas kalor : (25 C) 25.418 J/(molK)

Sifat Kimia Emas

Emas murni sangat mudah larut dalam KCN, NaCN, dan Hg (air raksa). Emas merupakan unsur siderophile (suka akan besi), dan sedikit chalcophile (suka akan belerang). Karena sifatnya ini maka emas banyak berikatan dengan mineral-mineral besi atau stabil pada penyangga besi (magnetit/hematit) 2.2.6 Platina (Pt) Sifat fisik Ciri-ciri fisik Fase Massa jenis (sekitar suhu kamar) Massa jenis cair pada titik lebur Titik lebur Titik didih Kalor peleburan Kalor penguapan Kapasitas kalor solid 21.45 g/cm 19.77 g/cm 2041.4 K (1768.3 C, 3214.9 F) 4098 K (3825 C, 6917 F) 22.17 kJ/mol 469 kJ/mol (25 C) 25.86 J/(molK)

20

Tekanan uap P/Pa pada T/K 1 2330 10 (2550) 100 2815 1k 3143 10 k 3556 100 k 4094

Sifat Kimia

Platina (IV) membentuk banyak kompleks oktahedral yang inert secara termal dan kinetik, dari yang kationik seperti [Pt(NH3)6Cl4] sampai yang anionik seperti K2(PtCl6).

Asam kloroplatinat adalah suatu garam oksonium, (H3O)2PtCl6. Ia dibentuk sebagai kristal jingga bilamana larutan Pt dalam air raja atau dalam HCl jenuh dengan klor, diuapkan.

Platina dapat menyerap gas hydrogen, tahan karat, tahan asam, kecuali oleh aqua-regia, dapat rusak oleh halogen, belerang, senyawa sisnida, dan basa kuat.

Sifat kimia Sifat magnetik Resistivitas listrik Konduktivitas termal Ekspansi termal Kecepatan suara (pada wujud kawat) Modulus Young Modulus geser Modulus ruah Nisbah Poisson Skala kekerasan Mohs Kekerasan Vickers Kekerasan Brinell Nomor CAS paramagnetic (20 C) 105 nm (300 K) 71.6 W/(mK) (25 C) 8.8 m/(mK) (suhu kamar) 2800 m/s 168 Gpa 61 Gpa 230 Gpa 0.38 3.5 549 Mpa 392 Mpa 7440-06-4

21

2.3.7 Mangan (Mn) a. Sifat Fisik Mangan Mangan merupakan unsur yang dalam keadaan normal memiliki bentuk padat. Massa jenis mangan pada suhu kamar yaitu sekitar 7,21 g/cm3, sedangkan massa jenis cair pada titik lebur sekitar 5,95 g/cm3. Titik lebur mangan sekitar 1519oC, sedangkan titik didih mangan ada pada suhu 2061oC. Kapasitas kalor pada suhu ruang adalah sekitar 26,32 J/mol.K. b. Sifat Kimia Mangan 1. Reaksi dengan air
Mangan bereaksi dengan air dapat berubah menjadi basa secara perlahan dan gas hidrogen akan dibebaskan sesuai reaksi:

Mn(s) + 2H2O Mn(OH)2 +H2 2. Reaksi dengan udara


Logam mangan terbakar di udara sesuai dengan reaksi: 3Mn(s) + 2O2 Mn3O4(s) 3Mn(s) + N2 Mn3N2(s)

3. Reaksi dengan halogen


Mangan bereaksi dengan halogen membentuk mangan (II) halida, reaksi: Mn(s) +Cl2 MnCl2 Mn(s) + Br2 MnBr2 Mn(s) + I2 MnI2 Mn(s) + F2 MnF2
Selain bereaksi dengan flourin membentuk mangan (II) flourida, juga menghasilkan mangan (III) flourida sesuai reaksi:

2Mn(s) + 3F2 2MnF3(s) 4. Reaksi dengan asam

Logam mangan bereaksi dengan asam-asam encer secara cepat menghasilkan gas hidrogen sesuai reaksi:

22

Mn(s) + H2SO4 Mn2+(aq) + SO42-(aq) + H2(g)

2.3.8 Kromiun (Cr) Kromium adalah 21 paling banyak unsur dalam kerak bumi dengan konsentrasi rata-rata 100 ppm. Senyawa Kromium terdapat di dalam lingkungan, karena erosi dari batuan yang mengandung kromium dan dapat didistribusikan oleh letusan gunung berapi. Rentang konsentrasi dalam tanah adalah antara 1 dan 3000 mg / kg, dalam air laut 5-800 g / liter, dan di sungai dan danau 26 g / liter dengan 5,2 mg / liter. Hubungan antara Cr (III) dan Cr (VI) sangat tergantung pada pH dan oksidatif sifat lokasi, tetapi dalam banyak kasus, Cr (III) adalah spesies dominan, meskipun di beberapa daerah di tanah air dapat mengandung sampai 39 g dari total kromium dari 30 g yang hadir sebagai Cr (VI).

2.3.9 Besi (Fe) Atom besi biasa mempunyai 56 ganda jisim atom hidrogen biasa. Besi adalah logam paling banyak, dan dipercayai unsur kimia kesepuluh paling banyak di alam sejagat. Besi juga merupakan unsur paling banyak (menurut jisim, 34.6%) membentuk Bumi; penumpuan besi pada lapisan berlainan di Bumi berbeza antara tinggi peratusannya pada lapisan dalam sehingga 5% pada kerak bumi; terdapat kemungkinan bahwa teras dalam Bumi mengandungi hablur besi tunggal walaupun ia berkemungkinan sebatian besi dan nikel; jumlah besar besi dalam Bumi dijangka menyumbang kepada medan magnet Bumi. Simbolnya adalah Fe ringkasan kepada ferrum, perkataan Latin bagi besi. Besi adalah logam yang dihasilkan dari bijih besi, dan jarang dijumpai dalam keadaan unsur bebas. Untuk mendapatkan unsur besi, campuran lain mesti disingkir melalui pengurangan kimia. Besi digunakan dalam penghasilan besi waja, yang bukannya unsur tetapi aloi, sebatian logam berlainan (dan sebahagian bukan-logam, terutamanya karbon). Nukleus besi adalah antara nukleus-nukleus yang mempunyai tenaga pengikat tertinggi per nukleon, dan hanya diatasi oleh isotop nikel 62Ni. Nukleid stabil yang paling banyak di dalam alam semesta adalah 56Fe. Ini merupakan hasil daripada pelakuran nuklear pada bintang. Walaupun perolehan tenaga yang lebih tinggi boleh didapati dengan mensintesis 62Ni, namun proses ini tidak digemari kerana keadaan yang kurang sesuai pada bintang-bintang. Apabila bintang gergasi mengecut pada penghujung hayatnya, tekanan dalaman dan suhu akan meningkat, membolehkan bintang seterusnya menghasilkan unsur

23

yang lebih berat, walaupun keadaan ini adalah kurang stabil berbanding dengan unsurunsur pada sekitar nombor jisim 60 ("kumpulan besi"). Ini menjurus kepada berlakunya supernova.

2.3.10 Uraniun (U) Uranium memiliki tiga bentuk kristal yaitu: alfa (688 C)? beta (776 C)? gamma. Uranium termasuk logam berat, berwarna putih keperak-perakan, bersifat piroforik (mudah meledak di udara dan hidrogen dapat menambah intensitas nyala) dalam kondisi halus. Uranium lebih lunak dariada baja, dan dalam kondisi yang sangat halus, uranium mudah terlarut dalam air dingin. Mudah ditempa dan sedikit paramagnetik. Di udara, uranium terlapisi dengan oksidanya. Asam juga dapat melarutkan logamnya, dan tidak terpengaruh sama sekali oleh basa. Uranium membentuk senyawa biner dengan halogen (yang di kenal sebagai halida), oksigen (yang dikenal sebagai oksida), hydrogen (yang dikenal sebagai hidrida), dan beberapa senyawa lain dari uranium. Senyawa hidrida dibentuk dari reaksi hydrogen dengan logam uranium yang dipanaskan pada suhu 250o 300oC.

2.3.11 Nikel (Ni) Nikel adalah unsur kimia metalik dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ni dan nomor atom 28. Nikel mempunyai sifat tahan karat. Dalam keadaan murni, nikel bersifat lembek, tetapi jika dipadukan dengan besi, krom dan logam lainnya, dapat membentuk baja tahan karat yang keras, mudah ditempa, sedikit ferromagnetis, dan merupakan konduktor yang agak baik terhadap panas dan listrik. Nikel tergolong dalam grup logam besi-kobal, yang dapat menghasilkan alloy yang sangat berharga. Nikel berwarna putih keperak-perakan dengan pemolesan tingkat tinggi. Bersifat keras, mudah ditempa, sedikit ferromagnetis, dan merupakan konduktor yang agak baik terhadap panas dan listrik. Nikel tergolong dalam grup logam besi-kobal, yang dapat menghasilkan alloy yang sangat berharga

2.3.12 Titanium (Ti) Titanium merupakan logam transisi yang bewarna putih keperakan. Titanium bersifat ringan dan kuat. Selain itu, titanium memiliki massa jenis yang rendah, keras, tahan karat, dan mudah diproduksi. Titanium juga tidak larut dalam larutan asam kuat dan tidak reaktif di udara karena memilki lapisan oksida dan nitrida sebagai pelindung. Logam

24

ini tahan pengikisan 20 kali lebih besar daripada logam campuran tembaga nikel. Batu permata titania lebih tampak cemerlang dari intan apabila dipotong dan dipoles dengan baik.

Pada sistem periodik terletak pada golongan IVB dan periode 4. Nomor atom titanium adalah 22 dengan massa atom relatifnya adalah 47,88 gr/mol. Titanium memiliki titik lebur 1.660*C dan titik didih 3.287*C.

2.4 Keberadaan
2.4.1 Tembaga (Cu) Menurut data tahun 2005, Chili merupakan penghasil tembaga terbesar di dunia, disusul oleh AS dan Indonesia. Tembaga dapat ditambang dengan metode tambang terbuka dan tambang bawah tanah. Kandungan tembaga dinyatakan dalam % (persen). Jadi jika satu tambang berkadar 2,3%, berarti dari 100 kg bijih akan dihasilkan 2,3 kg tembaga. Selain sebagai penghasil no.1, tambang tembaga terbesar juga dipunyai Chili. Tambang itu terdapat di Chuquicamata, terletak sekitar 1.240 km sebelah utara ibukota Santiago. Sedang tambang tembaga terbesar di Indonesia adalah yang diusahakan PT Freeport Indonesia di area Grasberg, Papua. Freeport juga mengoperasikan beberapa tambang bawah tanah besar, meski dengan kemampuan produksi yang masih berada di bawah Grasberg. Tembaga di alam tidak begitu melimpah dan ditemukan dalam bentuk bebas maupun dalam bentuk senyawaan. Bijih tembaga yang terpenting yaitu pirit atau chalcopyrite (CuFeS2), copper glance atau chalcolite (Cu2S), cuprite (Cu2O), malaconite (CuO) dan malachite (Cu2(OH)2CO3) sedangkan dalam unsur bebas ditemukan di Northern Michigan Amerika Serikat. Tembaga kadang-kadang ditemukan secara alami, seperti yang ditemukan dalam mineral-mineral seperti cuprite, malachite, azurite, chalcopyrite, dan bornite. Deposit bijih tembaga yang banyak ditemukan di AS, Chile, Zambia, Zaire, Peru, dan Kanada. Bijihbijih tembaga yang penting adalah sulfida, oxida-oxidanya, dan karbonat. Dari mereka, tembaga diambil dengan cara smelting, leaching, dan elektrolisis.

25

2.4.2 Seng (Zn) Seng tidak diperoleh dengan bebas di alam, melainkan dalam bentuk terikat. Mineral yang mengandung seng di alam bebas antara lain kalamin, franklinit, smithsonit (ZnCO3), wilenit, zinkit (ZnO) serta dapat dijumpai dalam sfalerit atau zink blende (ZnS) yang berasosiasi dengan timbal sulfida. Dalam pengolahan seng, pertama-tama bijih dibakar menghasilkan oksida, kemudian direduksi dengan karbon (kokas) pada suhu tinggi dan uap zink yang diperoleh diembunkan. Atau oksida dilarutkan dalam asam sulfat, kemudian zink diperoleh lewat elektrolisis. 2.4.3 Perak (Ag) Perak muncul secara alami dan dalam bijih-bijih argentite (Ag2S) dan horn silver (AgCl). Bijih-bijih timah, timbal-timah, tembaga, emas dan perunggu-nikel merupakan sumber-sumber penting untuk menambang perak. Di dunia belahan barat Meksiko, Kanada, Peru dan Amerika Serikat merupakan negara-negara penghasil perak (Mohsin, 2006).
2.4.4 Hydragyrum/Raksa (Hg) Mercury cukup langka ditemukan dalam bentuk aslinya. Kebanyakan mercury ditemukan dalam bentuk mineral, cinnabar (HgS), corderite (Hg3S2Cl2), livingstonite (HgSb4S8) dan banyak lainnya. 50% mercury berasal dari spanyol dan Slovenia, dengan sisanya berasal dari Rusia dan Amerika. Dunia memproduksi mercury ditahun 2009 sebanyak 1700 ton

2.4.5 Aurum/Emas (Au) Produksi emas terbesar meliputi afrika selatan, kanada, amerika serikat, dan Australia bagian barat. 2.4.6 Platinum (Pt) Produsen primer antara lain rusia, kanada, afrika selatan, Columbia, dan peru 2.4.7 Mangan (Mn) Mangan membuat sampai sekitar 1000 ppm (0,1%) dari kerak bumi, sehingga ke-12 unsur paling berlimpah di sana. Tanah mengandung mangan 7-9.000 ppm dengan rata-rata 440 ppm. air laut yang hanya 10 ppm mangan dan suasana mengandung 0,01 g / m 3.

26

Mangan terjadi terutama sebagai pyrolusite (MnO2), braunite, (Mn 2 + Mn 3 + 6) (SiO 12), psilomelane (Ba.H2O)2Mn5O10, dan ke tingkat yang lebih rendah sebagai rhodochrosite (MnCO3). Pyrolusite bijih mangan (MnO2) merupakan bentuk mangan yang paling penting yang tersedia di alam. Lebih dari 80% dari sumber daya Bijih mangan penting biasanya menunjukkan yang erat kaitannya dengan bijih besi. Tanah yang berbasis mangan dunia dikenal ditemukan di Afrika Selatan dan Ukraina, endapan mangan penting lainnya berada di Australia, India, Cina, Gabon dan Brasil. Pada tahun 1978 diperkirakan 500 miliar ton nodul mangan ada di di dasar laut. Usaha-usaha untuk menemukan metode ekonomis nodul mangan panen ditinggalkan pada 1970-an. Di Indonesia, mangan telah ditemukan sejak 1854, yaitu terdapat di Karangnunggal, Tasikmalaya (Jabar) tetapi baru dieksploitasi pada tahun 1930. daerahdaerah lain yang mempunyai potensi mangan adalah Kulonprogo (DIY), pegunungan karang bolong (Kedu Selatan), Pegunungan Menoreh (Magelang), Gunung Kidul, Sumatera Utara Pantai Timur, aceh, Kliripan, Lampung(DIY), Maluku, NTB dan Sulawesi Utara.

2.4.8 Kromium (Cr) Bijih utama khrom adalah khromit, yang ditemukan di Zimbabwe, Rusia, Selandia Baru, Turki, Iran, Albania, Finlandia, Republik Demokrasi Madagaskar, dan Filipina. Logam ini biasanya dihasilkan dengan mereduksi khrom oksida dengan aluminum.

2.4.9 Besi (Fe) Besi terdapat di alam dalam bentuk senyawa, misalnya pada mineral hematite (Fe2O3), magnetit (Fe2O4), pirit (FeS2), siderite (FeCO3), dan limonit (2Fe2O3.3H2O).

2.4.10 Uranium (U) Uranium biasanya terdapat dalam jumlah kecil di bebatuan, tanah, air, tumbuhan, dan hewan (termasuk manusia). 2.4.11 Nikel Potensi nikel terdapat di Pulau Sulawesi, Kalimantan bagian tenggara, Maluku, dan Papua.Selain itu terdapat juga di daerah Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel),

27

Maluku Utara (Malut) Ternate. Nikel adalah komponen yang ditemukan banyak dalam meteorit dan menjadi ciri komponen yang membedakan meteorit dari mineral lainnya. Meteorit besi atau siderit, dapat mengandung alloy besi dan Nikel berkadar 5-25%. Nikel diperoleh secara komersial dari pentlandit dan pirotit di kawasan Sudbury Ontario, sebuah daerah yang menghasilkan 30% kebutuhan dunia akan Nikel. Deposit Nikel lainnya ditemukan di Kaledonia Baru, Australia, Cuba, Indonesia. 2.4.12 Titanium Titanium dapat ditemukan di meteor dan di dalam matahari. Bebatuan yang diambil oleh misi Apollo 17 menunjukkan keberadaan TiO2 sebesar 12,1%. Unsur ini merupakan unsur kesembilan terbanyak pada kerak bumi. Titanium selalu ada dalam igneous rocks (bebatuan) dan dalam sedimen yang diambil dari bebatuan tersebut. TiO2 juga terdapat dalam bijih besi, debu batubara, dalam tetumbuhan dan dalam tubuh manusia.

2.5 Senyawa
2.5.1 Tembaga (Cu) Tembaga(II) Tembaga membentuk senyawa dengan tingkat oksidasi +1 dan +2, namun hanya tembaga(II) yang stabil dan mendominasi dalam larutan air. Dalam larutan air, hampir semua garam tembaga(II) berwana biru, yang karakteristik dari warna ion kompleks koordinasi 6, [Cu(H2O)6)]2+. Kekecualian yang terkenal yaitu tembaga(II) klorida yang berwarna kehijauan oleh karena ion kompleks [CuCl4]2- yang mempunyai bangun geometri dasar tetrahedral atau bujursangkar bergantung pada kation pasangannya (Sugiyarto, 2003: 266). Dalam larutan encer ia menjadi berwarna biru oleh karena pendesakan logam Cloleh ligan H2O. Oleh karena itu, jika warna hijau ingin dipertahankan, kedalam larutan pekat CuCl2 dalam air tambahkan ion senama Cl- dengan menambahkan padatan NaCl pekat atau gas. [CuCl4]2- (aq) + 6H2O (l) [Cu(H2O)6]2+ (aq) + 4Cl (aq)

Tembaga(I) Pada dasarnya tembaga bukanlah logam reaktif, namun logam ini dapat diserang oleh asam-asam pekat, secara khusus, asam bereaksi dengan asam hidroklorida pekat

28

mendidih dan menghasilkan larutan tak berwarna dan gas hidrogen. Ion tembaga(I) yang terjadi, dengan ion klorida segera membentuk ion kompleks tak berwarna diklorokuprat(I), [CuCl2]-. Tahap reaksi ke dua inilah yang diduga berlangsung sangat cepat sehingga memicu tahap reaksi pertama seperti berikut ini: Cu (s) + H3O+ (aq) Cu+ (aq) + H2 (g) + 2H2O (l) Cu (aq) + 2Cl- (aq) [CuCl2]- (aq) Jika larutan ini dituangkan ke dalam air suling bebas udara, diperoleh endapan putih tembaga(I) klorida menurut persamaan reaksi (Sugiyarto, 2003: 267): [CuCl2]- (aq) CuCl (s) + Cl- (aq) Tembaga klorida harus segera dipisahkan, dicuci dan disimpan bebas udara, sebab interaksi dengan udara uap air akan menghasikan tembaga(II). Dalam kimia organik, diklorokuprat(I) digunakan untuk mengubah benzena dianzonium klorida menjadi klorobenzena menurut reaksi sandmayer : [C6H5N2]+ Cl- (aq) C6H5Cl (l) + N2 (g) Pada umumnya, senyawa tembaga(I) tidak berwarna atau putih, karena ion ini mempunyai konfigurasi elektronik penuh, 3d10. Dalam larutan air, ion tembaga(I) terhidrat tidak stabil dan mengalami disproporsional menjadi ion tembaga(II) sesuai dengan ramalan diagram potensial reduksi frost. 2Cu+ (aq) Cu2+ (aq) + Cu (s) 2.5.2 Seng (Zn) a. Zink klorida (ZnCl2) Senyawa ini bersifat molekuler, bukan ionik karena memiliki titik leleh nisbi rendah dan mudah menyublim. b. Zink oksida (ZnO) Bersifat amfoterik dan membentuk zinkat dengan basa. Zink oksida dibuat melalui oksida zink panas di udara. c. Zinkat Adalah garam yang terbentuk oleh larutan zink atau oksida dalam alkali. Rumusnya sering ditulis ZnO22- walaupun dalam larutan berair ion yang mungkin adalah ion kompleks dengan ion Zn2- terkoordinasi dengan ion OH-. Ion ZnO22- dapat berada sebagai lelehan natrium zinkat, tetapi kebanyakan zinkat padat adalah campuran dari berbagai oksida. d. Zink blende

29

Struktur krital dengan atom zink yang dikelilingi oleh empat atom sulfur pada sudut-sudut tetrahedron, setiap sulfur dikelilingi oleh empat atom zink. Kristal ini tergolong sistem kubus. e. Zink sulfat Bentuk umumnya adalah ZnSO4.7H2O Senyawa ini kehilangan air diatas 30C menghasilkan heksahidrat dan molekul air selanjutnya dilepaskan diatas 100C menghasilkan monohidrat. Garam anhidrat terbentuk pada 450C dan ini mengurai diatas 500C. f. Zink sulfide (ZnS) Menyublim pada 1180 C. g. Zink hidroksida Zn(OH)2 Zn hidroksi bersifat amfoter dan dapat membentuk kompleks amina bila direaksikan dengan ammonia kuat berlebih. 2.5.3 Perak (Ag) Dalam hampir semua senyawaan perak sederhana (non kompleks), logam ini mempunyai tingkat oksidasi +1 dan ion Ag+ adalah satu-satunya ion perak yang stabil dalam larutan air. Senyawa yang penting yaitu perak nitrat, satu-satunya garam perak yang sangat mudah larut dalam air dan tak berwarna. (Sugiyarto, 2003: 269). Sifat sukar larut AgCl, AgBr, dan AgI dijelaskan berdasarkan karakter kovalensi, tetapi AgF padatan putih yang telah larut dalam air dipertimbangkan mempunyai karakter ionik baik padatan maupun dalam larutan. Perak klorida, Perak bromida dan perak iodida sangat sensitif terhadap cahaya, dan sifat mudah tereduksi ion Ag+ menjadi logam Ag mengakibatkan padatan menjadi berwarna gelap. Itulah sebabnya senyawaan perak disimpan dan larutannya disimpan dalam botol gelap (Sugiyarto, 2003: 270). Pembentukan senyawa kompleks perak dimana perak (Ag) sebagai atom pusat dan CN- sebagai ligan [Ag (CN)2]- didasarkan atas asas energetika, tingkat energi dari kompleks tersebut adalah paling rendah apabila tolakan antara dua ligan CN- minimal. Hal ini terjadi apabila dua ligan CN posisinya berlawanan sehingga kompleks [Ag (CN)2]memiliki struktur linier. Fakta secara eksperimen membuktikan bahwa [Ag (CN)2]bersifat diamagnetik oleh karena itu hibridisasi kompleks ini melibatkan hibridisasi sp (Effendy,2007: 106-107).

30

2.5.4 Hydragyrum/Raksa (Hg)

Hydrides

Mercury dihydride: HgH2

Fluorides

Mercury difluoride: HgF2 Dimercury difluoride: Hg2F2

Chlorides

Mercury dichloride: HgCl2 Dimercury dichloride: Hg2Cl2

Bromides

Dimercury dibromide: Hg2Br2

Iodides

Mercury diiodide: HgI2 Dimercury diiodide: Hg2I2

Oxides

Mercury oxide: HgO Dimercury oxide: Hg2O

Sulfides

Mercury sulphide: HgS

Selenides

Mercury selenide: HgSe

31

Tellurides

Mercury telluride: HgTe

Complexes

Dimercury dinitrate dihydrate: Hg2(NO3)2.2H2O

2.5.5 Aurum/Emas (Au) Fluorides


Gold trifluoride: AuF3 Gold pentafluoride: AuF5

Chlorides

Gold chloride: AuCl Digold hexachloride: [AuCl3]2 Tetragold octachloride: Au4Cl8

Bromides

Gold bromide: AuBr Digold hexabromide: [AuBr3]2

Iodides

Gold iodide: AuI Gold triiodide: AuI3

Oxides

Digold trioxide: Au2O3

Sulfides

Digold sulphide: Au2S Digold trisulphide: Au2S3

32

Selenides

Gold selenide: AuSe Digold triselenide: Au2Se3

Tellurides

Gold ditelluride: AuTe2

2.5.6 Platina (Pt) Fluorides


Platinum hexafluoride: PtF6 Platinum tetrafluoride: PtF4 Platinum pentafluoride tetramer: [PtF5]4

Chlorides

Platinum trichloride: PtCl3 Platinum tetrachloride: PtCl4 Platinum dichloride: Pt6Cl12

Bromides

Platinum tribromide: PtBr3 Platinum tetrabromide: PtBr4

Iodides

Platinum diiodide: PtI2 Platinum triiodide: PtI3 Platinum tetraiodide: PtI4

Oxides

Platinum oxide: PtO

33

Platinum dioxide: PtO2 Platinum trioxide: PtO3 Platinum dioxide hydrate: PtO2.H2O

Sulfides

Platinum sulphide: PtS Platinum disulphide: PtS2

Selenides

Platinum diselenide: PtSe2

Tellurides

Platinum telluride: PtTe Platinum ditelluride: PtTe2

Carbonyls

Platinum tetracarbonyl: Pt(CO)4

Complexes

Cis-diamminedichloroplatinate: [PtCl2(NH3)2] Trans-diamminedichloroplatinate: [PtCl2(NH3)2] Dipotassium hexachlorooplatinate: K2[PtCl6] Dipotassium tetrachloroplatinate: K2[PtCl4] Dipotassium tetracyanoplatinate: K2[Pt(CN)4] Platinum tetrachloride pentahydrate: PtCl4.5H2O Potassium trichloro(ammine)platinate: K[PtCl3(NH3)] Disodium hexbromoplatinate: Na2[PtBr6].6H2O Barium tetracyanoplatinate: Ba[Pt(CN)4].4H2O Disodium hexachloroplatinate hexahydrate: Na2[PtCl6].6H2O Diammonium hexabromoplatinate: (NH4)2[PtBr6] Dipotassium hexaiodoplatinate: K2[PtI6] Diammonium hexachloroplatinate: (NH4)2[PtCl6]

34

Dipotassium hexacyanoplatinate: K2[Pt(CN)6] Diammonium tetrachloroplatinate: (NH4)2[PtCl4] Dipotassium tetranitroplatinate: K2[Pt(NO2)4] Potassium trichloro(ethene)platinate: K[PtCl3(C2H4)].H2O

2.5.7 Mangan (Mn) Mangan ditemukan di alam dalam bentuk: 1) Pyrolusite (MnO2) 2) Brounite (Mn2O3) 3) Housmannite (Mn3O4) 4) Mangganite (Mn 2O3.H2O) 5) Psilomelane [(BaH2O)2.Mn5O10) 6) Rhodochrosite (MnCO3)

2.5.8 Kromium (Cr) Logam kromium dapat bersenyawa dengan oksigen, klorin, dan ion sulfat, bertuut-turut membentuk CrO, CrCl3 dan Cr2CSO4)3 a) Kromium (II) oksida (CrO) digunkan sebagai pewarna dalam percetakan, industri tekstil, dan keramik. b) Kromium (III) klorida (CrCL3 ) digunakan sebgai zat pewarna hijau dala pembuatan keramik. c) Kromium (III) sulfat (Cr2(SO2)3) digunakan untuk keperluan pelapisan atau pelapisan logam. Misalnya penepuhan logam untuk kerangka atau mesin kendaraan bermotor. Senyawa ini juga digunakan sebagai pewarna dalam industri tekstil dan keramik.

2.5.9 Besi (Fe) Besi memiliki dua jenis bilangan oksidasi, yaitu Fe2+ (Ion fero) dan Fe3+ (ion feri). Kation besi muda berikatan dengan anion, seperti So42- dan Cl-, berikut contoh senyawa yang mengandung unsur besi beserta kegunaanya: a. Besi (II) sulfat (FeSO4) digunakan sebagai sumber mineral besi untuk terapi defisiensi / kekurangan zat besi. FeSo4 digunakan untuk membuat tinta bubuk. b. Besi (III) sulfat (FeSO4) digunakan dalam pewarnaan tekstil dan pengetesan aluminium

35

c. Besi (II) oksida (FeO) digunakan sebagai pewarna tegel atau ubin.

2.5.10 Uranium (U) 1. FloridaU 2. Klorida 3. Bromida 4. Hidrida 5. Oksida 6. Sulfida 7. Selenida 8. Telurida 9. Nitrida 10. Karbida : F3, UF4, UF5, UF6, U2F9, U4F17 : UCI3, UCI4, UCI5, UCI6 : Ubr3, UBr4, UBr5 : UH3 : OU, OU2, UO3, U2O5, U3O7, U3O8, U4O9 : US, U2S3 : USe3 : UTe2, UTe3 : UN, U3N2, U2N3 : UC, UC2, U2C3

2.5.11 Nikel (Ni)


Biloks +2 Senyawa NiCl2, [Ni(H2O)6]Cl2, NiS, NiO, Co2O3, [Ni(H2O)6]SO4

2.5.12 Titanium (Ti) Hydrides.

Titanium dihydride: TiH2

Fluorides

Titanium difluoride: TiF2 Titanium trifluoride: TiF3 Titanium tetrafluoride: TiF4

Chlorides

Titanium dichloride: TiCl2

36

Titanium trichloride: TiCl3 Titanium tetrachloride: TiCl4

Bromides

Titanium tribromide: TiBr3 Titanium tetrabromide : TiBr4

Iodides

Titanium diiodide: TiI2 Titanium triiodide: TiI3 Titanium tetraiodide: TiI4

Oxides

Titanium oxide: TiO Titanium dioxide: TiO2 Dititanium trioxide: Ti2O3 Trititanium pentoxide: Ti3O5

Sulfides

Titanium sulphide: TiS Titanium disulphide: TiS2 Dititanium trisulphide: Ti2S3

Nitrides

Titanium nitride: TiN

2.6 Proses Pembuatan


2.6.1 Tembaga (Cu) Ekstraksi ini dari bijih sulfida dapat dilakukan dengan proses termal yaitu pirometalurgi atau dengan proses pelarutan air yaitu hidrometalurgi. Pada proses pirometalurgi, bijih pekat dipanaskan (proses roasting) dalam kondisi udara terbatas.

37

Proses ini menguraikan ikatan rangkap sulfida menjadi besi (III) oksida dan tembaga (I) sulfida menurut persamaan reaksi. 4 CuFeS2 (s) + 9 O2 (g) 2 Cu2S (l) + 2 Fe2O3 (s) Pasir ditambahkan ke dalam lelehan campuran untuk mengubah besi (III) oksida untuk menjadi ampas atau terak besi (III) silikat menurut pesamaan reaksi : 2 Fe2O3 (s) + 3 SiO2 (s) Fe2(SiO3)3 (l) Cairan ini mengapung pada permukaan dan dapat dituang terpisah. Udara kemudian ditambahkan lagi untuk mengubah tembaga (I) sulfida menjadi tembaga (I) oksida : 2 Cu2S (l) + 3 O2 (g) 2 Cu2O (s) + 2 SO2 Penambahan udara dihentikan kira-kira tembaga (I) sulfida telah teroksidasi. Campuran tembaga (I) oksida dan tembaga (I) sulfida kemudian mengalami reaksi redoks khusus dan menghasilkan logam tembaga tak murni : Cu2S (l) + 2 Cu2O (s) 6 Cu (l) + SO2 (g) Proses pirometalurgi mempunyai sejumlah keuntungan. Proses kimia dan teknologinya sangat terkenal dipahami, banyak dijumpai pada peleburan-peleburan tembaga, dan merupakan proses yang relatif cepat. Kelemahan proses ini bahwa biji harus dapat dipekatkan cukup tinggi, proses peleburannya membutuhkan banyak energi. Dan proses ini membebaskan energi bebas SO2 dalam jumlah besar sebagai polutan yang mencemari udara atau lingkungan. Sebagian besar logam dapat diekstrak dengan proses pirometalurgi,dalam temperatur tinggi dan menggunakan agen pereduksi karbon monoksida. Tetapi proses ini membuthkan proses energi input tinggi dan membebaskan limbah polutan pada udara dan tanah. Proses hidrometalurgi, yaitu ekstraksi logam dengan proses pelarutan. Digunakan hingga abad ke-20, dan hanya logam khusus perak dan emas. Secara umum proses hidrometalurgi terdiri dari tiga tahapan utama yaitu pelumeran (leaching), pemekatan (concentration), dan pemulihan (recovery). Tahap pelumeran merupakan tahap peremukan bijih dengan pengguyuran dengan reaksi tertentu seperti asam sulfat encer untuk ekstraksi tembaga atau ion sianida untuk ekstrasi perak dan emas, persamaan reaksinya yaitu (Sugiyarto, 2003: 265): 2CuFeS2 (s) + H2SO4 (aq) + 4O2 (g) 2CuSO4 (aq) + Fe2O3 (s) + 3S (s) + H2O (l) Bijih tembaga larutan peluluh 4Au (s) + 8CN- (aq) + O2 (g) + H2O (l) 4 [Au(CN)2]- (aq) + 4OH- (aq)

38

Bijih emas larutan peluluh Jadi, dalam proses hidrometalurgi, belerang dibebaskan dalam bentuk ion sulfat dalam larutan dan belerang padatan, bukan sebagai gas belerang dioksida sebagaimana dihasilkan pada proses pirometalurgi (Sugiyarto, 2003: 264 ). Pada tahap pelumeran dipakai larutan bakterium thiobacillus ferrooxidan hingga dikenal sebagai proses biohidrometalurgi. Fungsi bakteri adalah mengoksidasi sulfida dalam metal sulfida tidak larut menjadi sulfat terlarut. Larutan encer ion metal ini dipisahkan, kemudian dipekatkan. Akhirnya metal dapat diperoleh melalui proses pengendapan kimiawi yaitu reaksi mendesak misalnya dengan logam besi untuk ekstraksi tembaga dan zink untuk ekstrasi emas menurut reaksi (Sugiyarto, 2003: 265): CuSO4 (aq) + Fe (s) FeSO4 (aq) + Cu (s) 2[Au(CN)2]- + Zn (s) 2Au (s) 2Au (s) + [Zn(CN)4]- (aq) Pada tahap akhir, logam dapat pula diperoleh secara elektrokimia, dan gas oksigen hasil dapat digunakan untuk oksidasi pada tahap awal menurut persamaan reaksi (Sugiyarto, 2003: 266): Anode Katode : 2H2O (l) O2 (g) + H+ (aq) + 4e : 2Cu2+ (aq) + 4e 2Cu (s)

2.6.2 Seng (Zn) Proses pembuatan seng dari bahan mentah hingga bahan jadi dimulai dari proses pemotongan bahan baku, kemudian dijadikan dalam bentuk road coil roll (dalam keadaan gulungan tipis), bahan mentah yang sering digunakan adalah berupa seng yang banyak ditambang (sfalerit). Setelah mendapatkan bahan mentah yang akan dijadikan bahan jadi dengan proses pencucian dengan air yang bersuhu 70-80 derajat celcius, hal ini bertujuan agar unsur yang ada pada bahan mentah yang merupakan hasil dari bahan tambang bersih dari unsur lain. Setelah itu kemudian dilanjutkan dengan proses pelapisan baja dengan menggunakan ammonium dan zat aditif lainnya, hal ini bertujuan agar seng dapat tampak mengkilat dan tidak mudah berkarat. Selanjutnya setelah melalui proses pelapisan baja hasil dari pelapisan tersebut dikeringkan dengan melewati mesin pengeringan dengan suhu 500 derajat celcius sehingga seng dan lapisan baja beserta zat aditif lainnya dapat menyatu dengan seng dalam bentuk plat. Setelah itu didinginkan, seng dalam bentuk plat disusun rapi kemudian terakhir dimasukkan ke mesin gelombang sehingga dapat terbentuk plat seng yang pipih elastis dan bergelombang rapi. Selanjutnya setelah melewati berbagai

39

tahapan dan telah berbentuk gelombang dan rapi, maka seng siap didistribusikan kepasaran. 2.6.3 Perak (Ag) Perak terdapat sebagian besar sebagai unsur bebas dan perak(I) sulfida, Ag2S. Jumlah perak yang cukup signifikan diperoleh pada ekstraksi timbel dari bijihnya, dan pada pemurnian tembaga secara elektrolisis. Salah satu metode ekstraksi logam melibatkan permukaan Ag2S dengan larutan natrium sianida dan teraerasi, yaitu proses yang mengekstrak perak sebagai ion kompleks disianorgentat(I), [Ag(CN)2]- : 2 Ag2S (s) + 8CN (aq) + O2 (g) + H2O (l) 4[Zn(CN)4]- (aq) + 2S (s) + 4OH (aq) Penambahan logam zink mengakibatkan terjadinya reaksi pendesakan, tunggal ion Ag+ oleh zink, membentuk ion kompleks yang sangat stabil [Zn(CN)4]2- : 2[Ag(CN)2]- (aq) + Zn (s) [Zn(CN)4]2- (aq) + 2Ag (s) Selanjutnya, pemurnian perak dapat dilakukan secara elektrolisis dengan elektrolit perak nitrat yang diasamkan, perak tak murni dipasang sebagai anode dan perak tak murni dipasang sebagai katode.
2.6.4 Hydragyrum/Raksa (Hg)

Produksi merkuri diperoleh terutama dari bijih sinabar (86,2 % air raksa). Salah satu cara melalui pemanasan bijih dengan suhu 800? C dengan menggunakan O2 (udara). Sulfur yang dikombinasi dengan gas O2, melepaskan merkuri sebagai uap air yang mudah terkosentrasi. Sinabar juga dapat dipanaskan dengan kapur dan belerang bercampur kalsium, dan akan melepaskan uap logam merkuri. Hal yang tersebut diatas merupakan cara lain, tetapi merkuri umumnya dimurnikan melalui proses destilasi. Bijih merkuri juga ditemukan pada batu dan bercampur dengan bijih lain seperti tembaga, emas, timah, seng dan perak. Toksisitas merkuri inorganik terjadi dalam beberapa bentuk merkuri metalik (Hg), merkuri merkurous (Hg+), atau merkuri merkuri (Hg2+). Toksisitas dari merkuri inorganik dapat terjadi dari kontak langsung melalui kulit atau saluran gastrointestinal atau melalui uap air merkuri. Uap air merkuri berdifusi melalui alveoli, terionisasi di darah, dan akhirnya disimpan di sistem saraf pusat. 2.6.5 Aurum/Emas (Au) Proses pengolahan emas dari bijihnya umumnya dikenal dua cara yaitu

40

1. Cara kimia. Cara kimia terbagi menjadi 5 bagian utama yaitu pengecilan ukuran, pinggilingan, amalgamasi,sianidasi dan pemurnian. Namun untuk emas yang diperoleh dengan cara pendulangan umumnya langsung masuk pada tahap sianidasi kemudian dimurnikan. Bijih emas dan bentuk emas yang diperoleh dengan cara pendulangan 2. Cara mekanik. Cara ini dilakukan tanpa bahan kimia. Hal ini disebabkan emas yang diperoleh telah dalam keadaan murni dengan butiran yang besar. Misalnya dengan sedikit pemanasan pada suhu rendah untuk menghilangkan pengotor-pengotor yang berupa akar-akar kayu atau cukup dicuci menggunakan aquades untuk membersihkan pasir atau tanah-tanah yang masih menempel pada emas.

2.6.6 Platina (Pt) Ekstraksi unsure Pt merupakan lanjutan pengolahan bijih nikel, biasanya mineral sulfide. Bijih nikel yang memiliki nilai komersil untuk diolah unsure platinanya adalah bijih nikel yang mengandung kadar PGM sekitar 20 gr/ton. Untuk memisahkan konsentrat PGM harus melalui proses pembentukan aqueous solution yaitu Dissolution dengan Aqua Regia Reaksi yang terbentuk 8HCl + 2NH3 + Pt H2PtCl6+ 4H2O + 2NOCl Laju dissolusi tertinggi pada boiling point aqua regia. Metode aqua regia ini lebih banyak digunakan pada compact metallic platina. Setelah itu dihasilkan solution yang mengandung unsure Au, Pt dan Pd. Unsur Au dapat dipisahkan dengan FeSO4 dan menghasilkan endapan Au. Reduction Agent lain yang ditambahkan dalam proses reduksi ini antara lain : oxalic acid, sulfur dioxide dan ascorbic acid. Pada proses reduksi dengan Fe (II), menghasilkan larutan Pt(IV) dan Pd (II). Sebelum diendapkan dengan NH4Cl, unsure Pt harus ada dalam keadaan Pt(IV). Unsur Pt(II) harus dioksidasi dengan menggunakan klorin yang didihkan. Hasil proses endapan

41

ini adalah endapan (NH4)2[PtCl6]. Unsur Pt dalam bentuk (NH4)2[PtCl6] purifikasi bentuk tersebut dapat dilakukan dengan pengkristalan pada air. Tetapi metode tersebut akan menghasilkan kadar logam yang rendah sehingga harus menggunakan volume (NH4)2[PtCl6] yang besar. Endapan (NH4)2[PtCl6] dipanaskan hingga temperature di atas 100 C pada tekanan yang tinggi. Namun, semakin tinggi suhu dan semakin waktu pemanasan akan menurunkan solubilitas.

2.6.7 Mangan (Mn) Produksi logam mangan sebagian besar (kira-kira 95 %) digunakan untuk membuat baja paduan, misalnya feromangan yang mengandung kira-kira 80 % Mn. Baja dengan kandungan 12% mangan sangat kuat, sehingga dapat digunakan untuk kereta api dan untuk mesin-mesin berat. Pada proses pembuatan logam panduan. Mangan juga mampu mengikat oksigen, nitrogen dan sulfur dari campuran logamnya sehingga paduan yang dihasilkan menjadi lebih kuat. Panduan manganin yang terdiri atas Cu (84%), Mn (12%) dan Ni (4%) bersifat tahan terhadap pengaruh listrik dan pengaruh perubahan temperature sehingga sangat cocok digunakan untuk membuat alat-alat ukur, sebagai senyawanya, misalnya KMnO4, karena sift oksidatornya dapat digunakan untuk disinfektan, pembunuh kuman seperti pada Kation mangan (II) diturunkan dari mangan (III) oksida, Ia membentuk garam-garam tidak berwarna, meski jika senyawa itu mengandung air Kristal dan terdapat dalam larutan, warnanya agak merah jambu, ini disebabkan oleh adanya ion heksaakuomangat (II) [Mn(H2O)6]2+ . Ion mangan (III) tidaklah stabil, tetapi ada kompleks yang mengandung mangan dalam keadaan oksidasi +3, dikenal orang. Ia mudah direduksi menjadi ion mangan (II). Meskipun ia dapat diturunkan dari mangan (III) oksida, MnO3 yang terakhir ini. Bila direaksikan dengan asam mineral, menghasilkan ion mangan (II), jika asam diklorida yang dipakai , klor timbul sebagai hasil sambungan: Mn2O2 + 6HCl 2Mn2+ Cl2 + 4Cl- + 3H2O Dengan asam sulfat terbentuk oksigen: 2Mn2O3 + H2SO4 4Mn2+ + O2 + 2SO42- + 4H2O Senyawa-senyawa mangan (IV) dengan pengecualian mangan (IV) oksida (atau mangan dioksida) MnO2 Adalah tidak stabil karena baik mangan (IV), Mn 4+ maupun ion manganat (IV) (atau Manganit) MnO32- Mudah direduksi menjadi mangan (II). Bila dilarutkan dalam

42

asam klorida pekat atau asam sulfat, mangan (IV) oksida menghasilkan masing-masing ion manga (II) dan gas klor atau mangan (II) dan gas oksigen: MnO2 + 4Cl Mn2+ + Cl2 + 2Cl- + 2H2O 2 MnO2 + 2H2SO4 2Mn2+ + O2 + 2SO42- + 2H2O Mn (IV) dalam beberapa senyawa kompleks bersifat cukup stabil dan mudah terurai, misalnya dalam kompleks K2[MnF6] (Kuning) dan Rb2[MnCl6] (merah tua). Hidroksida Mn (IV) bersifat asm lemah, oleh karena itu setiap molekul hidroksidanya dapat melepaskan suatu molekul H2O hingga rumus molekulnya dapat menjadi MnO (OH)2 atau H2MnO3. Keberadaaan spesies MnO32- ini ditunjukan oleh reaksi lelehan MnO2 dan CaO yang menghasilkan kalsium manganit CaMnO3 yang berwarna coklat menurut persamaan reaksi : MnO2 + CaO CaMnO2 Senyawa-senyawa manga (VI) mengandung ion mangan (VI) MnO42-, ini stabil dalam larutan basa dan mempunyai warna biji pada penentuannya terjadi reaksi diprotonasi, terbentuk endapan mangan dioksida dan ion manganat (VII) (permanganate). 3Mn42- + 2H2O MnO2 + 2 MnO4- + 4OHJika mangan (VI) oksida diolah dengan asam, terbentuk ion-ion mangan (II). Dengan asam sulfat pekat, panas terjadi reaksi : 2 MnO3 + 2H2SO4 2Mn2+ + O2 + 2H2O Senyawa-senyawa mangan (VII) mengandung ion manganat (VII) atau permanganate MnO4- . Permanganat-permanganat alakali adalah senyawa-senyawa yang stabil yang menghasilkan warna lembayung, semuanya merupakan zat pengoksida yang kuat Secara komersial kalium permanganate dibuat dari oksidasi kalium manganat oleh klorin dalam suasana alkalin. Jika larutan yang terbentuk ini kemudian dipekatkan, maka akan diperoleh Kristal ungu KMnO4. Persamaan reaksinya adalah : 2K2MnO4 (aq) + Cl2 (g) 2 KMnO4 (aq) + 2 KCl (aq) Jika larutan KMnO4 direduksi dengan larutan Na2SO3 maka terbentuk senyawa manganat (V) atau Hipomanganat, MnO43- yang warna biru cemerlang yang tidak .

2.6.8 Kromiun (Cr) Sumber krom yang sangat berguna adalah kromik, FeCr2O4. Oksidasi kromit dengan oksigen dalam lelehan alkali akan menghasilkan natrium kromat, Na2CrO4. Dan diubah dalam bentuk krom (III) oksidasi dengan ekstraksi menggunakan air, kemudian

43

diendapkan dan direduksi dengan menggunakan karbon. Oksidasinya kemudian direduksi dengan alumunium atau silicon untuk membentuk logam krom. Cr2O3 + 2Al 2Cr + Al2O3 2Cr2O3 + 3Si 4Cr + 3SiO2 Salah satu proses isolasi yang lain adalah dengan proses electroplating. Ini dilakikan dengan melarutkan Cr2O3 dalam sulfat sehingga terbentuk larutan elektrolit untuk proses electroplating

2.6.9 Besi (Fe) Proses pembuatannya mudah, besi mampu dibuat secara masal dengan biaya yang relatif kecil. Kekuatan besi cor kelabu dapat dilakukan dengan cara menambahkan unsur paduan. Komposisi kimia besi cor yang dihasilkan pola dipengaruhi oleh komposisi kimia, teknik/proses pembuatan serta. Komposisi kimia unsur-unsur pemadu dalam besi kasar ini terdiri dari 3-4 %C. Dibuat dari kayu, cetakan yang komposisi kimia suatu paduan, tetapi juga tergantung pada struktur. Satu- satunya cara pembuatan yang dapat dikerjakan adalah dengan silikon merupakan unsur yang sangat penting dalam pembuatan besi tuang. la menaikan fluiditas. Ada sekitar 20 unsur non logam yang biasanya dengan cara pengendapan ion logam, pembuatan senyawa yang mengandung lamelar dengan besi berkoordinasi secara tetrahedral dengan enam ligan khlorin. Secara bergantian lokasi ion ditempati oleh ion lurus NO2 bersifat oksidator kuat dan digunakan dalam pembuatan bahan-bahan kimia, dan PbO2 terbentuk. Alam dan kehidupan kita pun semua tertulis dengan lambang-lambang kimia membuat daftar periodik tempat unsur-unsur yang bersifat mirip masuk. Hemoglobin mengandung besi, berfungsi membawa oksigen. Nama Geologi : Vickers, Annealing, fase, Baja chrom.

2.6.10 Uranium (U) Uranium dapat dibuat dengan mengurangi uranium halida dengan logam alkali atau alkali tanah atau dengan mengurangi uranium oksida dengan kalsium , aluminium, atau karbon pada suhu tinggi . Logam juga dapat diproduksi dengan elektrolisis KUF5 atau UF4 , dilarutkan dalam campuran cair dari CaCl2 dan NaCl . Tinggi kemurnian uranium dapat disiapkan oleh dekomposisi termal uranium halida pada filamen panas.

44

2.6.11 Nikel (Ni) Proses pengolahan biji Nikel dilakukan untuk menghasilkan Nikel matte yaitu produk dengan kadar Nikel di atas 75 persen. Tahap-tahap utama dalam proses pengolahan adalah sebagai berikut: Pengeringan di Tanur Pengering bertujuan untuk menurunkan kadar air bijih laterit yang mm. Kalsinasi dan Reduksi di Tanur untuk menghilangkan kandungan air di dalam bijih, mereduksi sebagian Nikel oksida menjadi Nikel logam, dan sulfidasi. Peleburan di Tanur Listrik untuk melebur kalsin hasil kalsinasi/reduksi sehingga terbentuk fasa lelehan matte dan terak Pengkayaan di Tanur Pemurni untuk menaikkan kadar Ni di dalam matte dari sekitar 27 persen menjadi di atas 75 persen Granulasi dan Pengemasan untuk mengubah bentuk matte dari logam cair menjadi butiran-butiran yang siap diekspor setelah dikeringkan dan dikemas. 2.6.12 Titanium (Ti) Titanium di alam berbentuk bijih seperti rutil (TiO2) dan ilmenit (FeTiO3). Meskipun melimpah di bumi, tetapi untuk mendapatkan unsur ini harus melalui proses yang panjang dan biaya yang mahal. Salah satu cara yang digunakan dalam proses pembuatan titanium adalah Metode Kroll yang banyak menggunakan klor dan karbon. Hasil reaksinya adalah titanium tetraklorida yang kemudian dipisahkan dengan besi triklorida dengan menggunakan proses distilasi. Senyawa titanium tetraklorida, kemudian direduksi oleh magnesium menjadi logam murni. Lalu, udara dikeluarkan agar logam yang dihasilkan tidak dikotori oleh unsur oksigen dan nitrogen. Sisa reaksi adalah antara magnesium dan magnesium diklorida yang kemudian dikeluarkan dari hasil reaksi menggunakan air dan asam klorida sehingga meninggalkan spons titanium. Spon ini akan mencair dibawah tekanan helium atau argon yang pada akhirnya membeku dan membentuk batangan titanium murni. dipasok dari bagian Tambang dan memisahkan bijih yang berukuran 25

45

2.7 Peranan Dalam Kehidupan


2.7.1 Tembaga (Cu) a. Tembaga adalah suatu komponen dari berbagai enzim yang diperlukan untuk menghasilkan energi, anti oksidasi dan sintesa hormon adrenalin serta untuk pembentukan jaringan ikat. b. Tembaga mempunyai beberapa fungsi dalam pembentukan klorofil, walau unsur ini tidak terkandung dalam klorofil. c. Tembaga merupakan suatu unsur yang sangat penting dan berguna untuk metabolisme. Batas konsentrasi dari unsur ini yang mempengaruhi pada air berkisar antara 1 5 mg/l merupakan konsentrasi tertinggi. Dalam industri, tembaga banyak digunakan dalam industri cat, industri fungisida serta dapat digunakan sebagai katalis, baterai elektroda, sebagai pencegah pertumbuhan lumut, turunan senyawasenyawa karbonat banyak digunakan sebagai pigmen dan pewarna kuningan.

2.7.2 Seng (Zn) Dalam bahasa sehari-hari, seng juga dimaksudkan sebagai pelat seng yang digunakan sebagai bahan bangunan. Dalam industri zink mempunyai arti penting: Melapisi besi atau baja untuk mencegah proses karat. Digunakan untuk bahan baterai. Zink dan alinasenya digunakan untuk cetakan logam, penyepuhan listrik dan metalurgi bubuk. Zink dalam bentuk oksida digunakan untuk industri kosmetik (mencegah kulit agar tidak kering dan tidak terbakar sinar matahari), plastik, karet, sabun, pigmen warna putih dalam cat dan tinta (ZnO). Zink dalam bentuk sulfida digunakan sebagai pigmen fosfor serta untuk industri tabung televisi dan lampu pendar. Zink dalam bentuk klorida digunakan sebagai deodoran dan untuk pengawetan kayu. Zink sulfat untuk mordan (pewarnaan), stiptik (untuk mencegah pendarahan), sebagai supply seng dalam makanan hewan serta pupuk.

46

Seng adalah mikromineral yang ada di mana-mana dalam jaringan manusia/hewan dan terlibat dalam fungsi berbagai enzim dalam proses metabolisme. Tubuh manusia dewasa mengandung 2-2,5 gram seng. Tiga perempat dari jumlah tersebut berada dalam tulang dan mobilisasinya sangat lambat. Dalam konsentrasi tinggi seng ditemukan juga pada iris, retina, hepar, pankreas, ginjal, kulit, otot, testis dan rambut, sehingga kekurangan seng berpengaruh pada jaringan-jaringan tersebut. Di dalam darah seng terutama terdapat dalam sel darah merah, sedikit ditemukan dalam sel darah putih, trombosit dan serum. Kira-kira 1/3 seng serum berikatan dengan albumin atau asam amino histidin dan sistein. Dalam 100 ml darah terdapat 900 ml seng dan dalam 100 ml plasma terdapat 90-130 mg seng. Seng terlibat pada lebih dari 90 enzim yang hubungannya denga metabolisme karbohidrat dan energi, degradasi/sintesis protein, sintesis asam nukleat, biosintesis heme, transpor CO2 (anhidrase karbonik) dan reaksi-reaksi lain. Pengaruh yang paling nyata adalah dalam metabolisme, fungsi dan pemeliharaan kulit, pankreas dan organ-organ reproduksi pria, terutama pada perubahan testosteron menjadi dehidrotestosteron yang aktif. Dalam pankreas, seng ada hubungannya dengan banyaknya sekresi protease yang dibutuhkan untuk pencernaan. 2.7.3 Perak (Ag) Perak sering digunakan untuk perhiasan, perabotan perak, dsb. Dimana penampakan sangat penting. Campuran logam ini biasanya mengandung 92.5% perak, dengan sisanya tembaga atau logam lainnya. Perak juga merupakan unsur penting dalam fotografi, dimana sekitar 30% konsumsi industri perak digunakan untuk bidang ini. Pada fotografi konvensional digunakan film. Film ini mengandung senyawa perak, biasanya berupa butiran-butiran atau kristal-kristal AgBr yang ukurannya sangat kecil, yang disuspensikan dalam gelatin. Berkas cahaya yang mengenai film akan mengaktifkan AgBr yang ada sehingga sebagian dari AgBr yang aktif akan terurai menurut persamaan reaksi berikut: 2AgBr(s) 2Ag(s) + Br2(g) Perak juga digunakan sebagai campuran logam pengganti gigi, solder, kotak listrik, dan baterai perak-timah dan perak-cadmium. Cat perak digunakan untuk membuat sirkuit cetak. Perak juga digunakan untuk produksi kaca dan dapat didepositkan sebagai lapisan pada gelas atau logam lainnya dengan metoda chemical deposition, electrode position atau dengan cara penguapan. Ketika perak baru saja didepositkan, lapisan ini merupakan reflektor cahaya paling baik. Tapi lapisan ini juga cepat rusak dan ternoda dan kehilangan

47

reflektivitasnya. Walau lapisan perak bagus untuk cahaya, ia sangat buruk untuk memantulkan sinar ultraviolet.
2.7.4 Hydragyrum/Raksa (Hg) 1. Bidang

Perindustrian, Dalam industri khlor-alkali, merkuri digunakan untuk

menangkap logam natrium (Na). Logam natrium tersebut dapat ditangkap oleh merkuri melalui proses elektrolisa dari larutan garam natrium klorida (NaCl). Sedangkan dalam industri pulp dan kertas banyak digunakan senyawa FMA (fenil merkuri asetat) yang digunakan untuk mencegah pembentukan kapur pada pulp dan kertas basah selama proses penyimpanan. Merkuri juga digunakan dalam industri cat untuk mencegah pertumbuhan jamur sekaligus sebagai komponen pewarna.
2. Bidang Pertanian, Merkuri digunakan sebagai fungisida. Contohnya, senyawa metil

merkuri disiano diamida (CH3-Hg-NH-CHHNHCN), metal merkuri siano (CH3-HgCN), metil merkuri asetat (CH3-Hg-CH2- COOH), dan senyawa etil merkuri khorida (C2H5-Hg-Cl).
3. Bidang Pertambangan, Logam merkuri digunakan untuk membentuk amalgram.

Contohnya dalam pertambangan emas, logam merkuri digunakan untuk mengikat dan memurnikan emas.
4. Bidang Kedokteran, Logam merkuri digunakan untuk campuran penambal gigi. 5. Peralatan Fisika, Merkuri digunakan dalam thermometer, barometer, pengatur tekanan

gas dan alat-alat listrik

2.7.5 Aurum/Emas (Au) emas banyak digunakan sebagai alat tukar, perhiasan, dalam bidang industry, sebagai sarana investasi, dan bahan untuk perawatan tubuh 2.7.6 Platina (Pt) Platina bermanfaat untuk perhiasan. Platina oleh kebanyakan orang digunakan untuk perhiasan pernikahan (cincin,kalung,gelang,dll.) dan juga sebagai pengganti emas bagi cincin pernikahan laki-laki, karena menurut islam laki-laki dilarang memakai emas. Platina bermanfaat untuk peralatan laboratorium.

48

Platina yang digunakan di laboratorium yaitu krusibel platina. Platina bermanfaat untuk kontak listrik dan elektroda. Sistem pengapian mobil-mobil modern tak lepas dari perkembangan teknologi sistem pengapian pada mobil jadul alias masih menggunakan platina sebagai plat kontak untuk menghubungkan dan memutus aliran listrik primer koil agar terjadi induksi/GGL pada sekunder yang berupa listrik tegangan tinggi untuk mensuplai busi agar memercikkan bunga api. Platina bermanfaat untuk peralatan dokter gigi. Platina biasanya dalam peralatan dokter gigi digunakan untuk membuat gigi platina,dll. Platina bermanfaat untuk studi temperatur dan tekanan tinggi. Titik leleh platinum, 1768,3 OC, jauh lebih tinggi dibanding emas, hampir dua kalinya. Ini yang membuat platinum merupakan bahan favorit di laboratorium untuk studi temperatur dan tekanan tinggi. Platina bermanfaat untuk peralatan kontrol emisi mobil. Kebanyakan platina digunakan untuk menghasilkan konvertor katalitis di (dalam) mobil melelahkan/menuntaskan sistem. Gol akan membatasi bahan-kimia yang yang smog-producing yang datang dari terbakar bensin. Platina bermanfaat untuk pembuatan harddisk komputer. Platinum banyak digunakan dalam pembuatan hard disk saat ini, karena hard disk akan lebih tahan lama. Platina bermanfaat untuk terapi kanker. Platinum merupakan bahan non-organik yang dapat digunakan untuk terapi kanker. Cisplatin atau cisplatinum (cis-diamminedichloridoplatinum(II), CDDP) merupakan kemoterapi yang berbasiskan platina. Biasanya, Cisplatin digunakan dalam terapi kanker seperti , sarcoma, carcinoma (misalnya, kanker paru-paru dan kanker ovarium), lymphoma dan sel tumor.

49

Platina bermanfaat untuk alat kedokteran. Platinum bersifat hypoallergic. Platinum merupakan satu-satunya logam yang cocok sebagai elektroda untuk alat pemicu jantung (heart pacemakers). Selain itu, banyak dalam kasus patah tulang, tulang disambung menggunakan platinum.

2.8 Kelamahan
2.8.1 Tembaga (Cu) Tembaga bersifat racun. Ini dapat terjadi ketika tembaga menumpuk dalam tubuh akibat penggunaan alat masak tembaga. Unsur Cu yang berlebih dapat merusak hati dan memacu sirosis. Bahaya Tembaga Logam ini, apabila dalam keadaan serbuk menimbulkan bahaya api. Pada kepekatan lebih daripada 1 mg/L, tembaga masih diperbolehkan mencemari pakaian dan benda-benda yang dicuci dalam air. 2.8.2 Seng (Zn) Pertumbuhan lambat , jarak antar buku pendek , daun kerdil , mengkerut , atau menggulung di satu sisi lalu disusul dengan kerontokan. Bakal buah menguning , terbuka , dan akhirnya gugur. Buah pun akan lebih lemas dan sehingga buah yang seharusnya lurus membengkok. 2.8.3 Perak (Ag) Walau unsur perak itu sendiri tidak beracun, banyak senyawa garamnya sangat berbahaya. Exposisi pada perak (baik logam maupun senyawa-senyawanya yang dapat larut) di udara jangan sampai melebihi 0.01 g/m3 (berdasarkan 8 jam berat rata-rata, selama 40 jam per minggu). Senyawa-senyawa perak dapat diserap dalam sistim sirkulasi tubuh dan hasil reduksi perak dapat terdepositkan pada banyak jaringan tubuh. Sebuah kondisi (argyria) dapat menimbulkan pigmen abu-abu pada kulit tubuh dan selaput-selaput mucous. Perak memiliki sifat yang dapat membunuh bakteri tanpa membahayakan binatang-binatang besar.
2.8.4 Hydragyrum/Raksa (Hg)

1. Bahaya merkuri terhadap kitidaksuburan dan kecacatan bayi Bahaya ketidaksuburan di kalangan wanita juga dikaitkan dengan pencemaran ke atas logam berat seperti merkuri.Mengikut jurnal Pediatrics 1997, ibu-ibu mengandung

50

yang mempunyai kadar merkuri yang tinggi dalam tulangnya berkemungkinan tinggi melahirkan bayi yang kecil atau mempunyai berat badan yang ringan. Bayi kecil ini biasanya dikaitkan dengan kematian, taraf kesihatan yang rendah, pertumbuhan yang tidak sempurna dan mempunyai IQ yang rendah. Merkuri juga boleh memasuki badan bayi melalui penyusuan susu badan. Penelitian ke atas pekerja lelaki yang terkontak secara sederhana kepada merkuri menunjukkan kadar merkuri dalam darahnya di antara 50350 ug/L. Kadar ini adalah lebih rendah dari kadar berbahaya yang ditetapkan oleh WHO yaitu 400 ug/L. Ujian yang dilakukan ke atas sperma lelaki-lelaki ini mendapati sperma mereka berkualitas rendah, kadar yang rendah, kurangnya pergerakan dan struktur yang tidak normal. Terdapat banyak penelitian menunjukkan bahaya kontaminasi merkuri kepada kesihatan umum. Pada tahun 1950an, pencemaran merkuri organik telah berlaku di Teluk Minamata, Jepan. Ikan-ikan yang tercemar ini telah dimakan oleh wanita-wanita mengandung. Kebanyakan bayi-bayi yang dilahirkan oleh wanita-wanita ini mengalami kerusakan saraf yang parah dan disebut Penyakit Targedi Minamata. Merkuri juga dilepaskan secara alami ke alam sekitar melalui kerak bumi dan lautan. Hampir semua ikan yang dimakan manusia mengandungi bahan tersebut. Penelitian dari Badan Penagawasan Makanan Inggris (FSA), ikan marlin, layaran dan hiu mempunyai kadar raksa 5 hingga 7 kali ganda lebih tinggi daripada ikan tuna dalam tin dan 2 hingga 4 kali ganda lebih tinggi daripada tuna segar. Oleh karena itu dinasehatkan agar wanita mengandung, ibu yang menyusukan anak dan mereka yang berencana untuk mendapatkan anak seharusnya membatasi konsumsi ikan tuna kerana merkuri dalam ikan itu boleh mengakibatkan masalah kesehatan ibu dan bayi dalam kandungan

2. Bahaya merkuri terhadap kesehatan Jika merkuri banyak terkontaminasi terhadap tubuh dapat berakibat fatal terhadap kesehatan tubuh, dan menimbulkan berbagai penyakit seperti menyebabkan napas memendek, rasa tegang dan panas di dada, serta peradangan paru jika terhirup secara langsung.

51

3. Pencemar udara dalam rumah yang keempat adalah air raksa. Untungnya air raksa sudahtidak digunakan lagi dalam termometer. Namun jika anda memiliki suatu barang kuno yang mengandung air raksa, anda diharuskan membuangnya. "Danuntuk memastikan bahwatidak ada air raksa yang terdapat dalam rumah, maka jangan biarkan anak anda pulang dengan membawa air raksa dari laboratorium ke rumah" kata Etzel. keracunan air raksa bisa sangat fatal. Bila terhirup, air raksa dapat menyebabkan napas memendek, rasa tegang dan panas di dada, serta peradangan paru. 2.8.5 Mangan (Mn) Efek mangan terjadi terutama di saluran pernapasan dan di otak. Gejala keracunan mangan adalah halusinasi, pelupa dan kerusakan saraf. Mangan juga dapat menyebabkan Parkinson, emboli paru-paru dan bronkitis. Ketika orang-orang yang terkena mangan untuk jangka waktu lama mereka menjadi impoten. Suatu sindrom yang disebabkan oleh mangan memiliki gejala seperti skizofrenia, kebodohan, lemah otot, sakit kepala dan insomnia. Karena Mangan merupakan elemen penting bagi kesehatan manusia kekurangan mangan juga dapat menyebabkan efek kesehatan. Ini adalah efek berikut, kegemukan, glukosa intoleransi, darah pembekuan, masalah kulit, menurunkan kadar kolesterol, ganguan skeleton, kelahiran cacat, perubahan warna rambut, gejala neurological 2.5.6 Kromium (Cr) Logam krom (Cr) adalah salah satu jenis polutan logam berat yang bersifat toksik, dalam tubuh logam krom biasanya berada dalam keadaan sebagai ion Cr3+. Krom dapat menyebabkan kanker paru-paru, kerusakan hati (liver) dan ginjal. Jika kontak dengan kulit menyebabkan iritasi dan jika tertelan dapat menyebabkan sakit perut dan muntah. Usahausaha yang dilakukan untuk mengurangi kadar pencemar pada perairan biasanya dilakukan melalui kombinasi proses biologi, fisika dan kimia. Pada proses fisika, dilakukan dengan mengalirkan air yang tercemar ke dalam bak penampung yang telah diisi campuran pasir, kerikil serta ijuk. Hal ini lebih ditujukan untuk mengurangi atau menghilangkan kotorankotoran kasar dan penyisihan lumpur. Pada proses kimia, dilakukan dengan menambahkan bahan-bahan kimia untuk mengendapkan zat pencemar misalnya persenyawaan karbonat. Kromium (III) adalah esensial bagi manusia dan kekurangan dapat menyebabkan kondisi jantung, gangguan dari metabolisme dan diabetes. Tapi terlalu banyak penyerapan

52

kromium (III) dapat menyebabkan efek kesehatan juga, misalnya ruam kulit. Kromium (VI) adalah bahaya bagi kesehatan manusia, terutama bagi orang-orang yang bekerja di industri baja dan tekstil. Orang yang merokok tembakau juga memiliki kesempatan yang lebih tinggi terpapar kromium. Kromium (VI) diketahui menyebabkan berbagai efek kesehatan. sebuah senyawa dalam produk kulit, dapat menyebabkan reaksi alergi, seperti ruam kulit. Pada saat bernapas ada krom (VI) dapat menyebabkan iritasi dan hidung mimisan. Masalah kesehatan lainnya yang disebabkan oleh kromium (VI) adalah, kulit ruam, sakit perut dan bisul, masalah pernapasan, sistem kekebalan yang lemah, ginjal dan kerusakan hati, perubahan materi genetic, kanker paru-paru, dan kematian. Bahaya kesehatan yang berkaitan dengan kromium bergantung pada keadaan oksidasi. Bentuk logam (krom sebagaimana yang ada dalam produk ini) adalah toksisitas rendah. Bentuk yang hexavalent beracun. Efek samping dari bentuk hexavalent pada kulit mungkin termasuk dermatitis, dan reaksi alergi kulit. Gejala pernafasan termasuk batuk, sesak napas, dan hidung gatal. Dampak lingkungan kromium ada beberapa jenis kromium yang berbeda dalam efek pada organisme. Kromium memasuki udara, air dan tanah di krom (III) dan kromium (VI) bentuk melalui proses-proses alam dan aktivitas manusia. Kegiatan utama manusia yang meningkatkan konsentrasi kromium (III) yang meracuni kulit dan manufaktur tekstil. Kegiatan utama manusia yang meningkatkan kromium (VI) konsentrasi kimia, kulit dan manufaktur tekstil, elektro lukisan dan kromium (VI) aplikasi dalam industri. Aplikasi ini terutama akan meningkatkan konsentrasi kromium dalam air. Melalui kromium pembakaran batubara juga akan berakhir di udara dan melalui pembuangan limbah kromium akan berakhir di tanah. Sebagian besar kromium di udara pada akhirnya akan menetap dan berakhir di perairan atau tanah. Kromium dalam tanah sangat melekat pada partikel tanah dan sebagai hasilnya tidak akan bergerak menuju tanah. Kromium dalam air akan menyerap pada endapan dan menjadi tak bergerak.Hanya sebagian kecil dari kromium yang berakhir di air pada akhirnya akan larut. Kromium (III) merupakan unsur penting untuk organisme yang dapat mengganggu metabolisme gula dan menyebabkan kondisi hati, ketika dosis harian terlalu rendah. Kromium (VI) adalah terutama racun bagi organisme.Dapat mengubah bahan genetik dan menyebabkankanker. Tanaman mengandung sistem yang mengatur kromium-uptake harus cukup rendah tidak menimbulkan bahaya. Tetapi ketika jumlah kromium dalam tanah meningkat, hal ini masih dapat mengarah pada konsentrasi yang lebih tinggi dalam tanaman. Peningkatan keasaman tanah juga dapat mempengaruhi pengambilan kromium oleh tanaman. Tanaman biasanya

53

hanya menyerap kromium (III). Ini mungkin merupakan jenis penting kromium, tetapi ketika konsentrasi melebihi nilai tertentu, efek negatif masih dapat terjadi. Kromium tidak diketahui terakumulasi dalam tubuh ikan, tetapi konsentrasi tinggi kromium, karena pembuangan produk-produk logam di permukaan air, dapat merusak insang ikan yang berenang di dekat titik pembuangan. Pada hewan, kromium dapat menyebabkan masalah pernapasan, kemampuan yang lebih rendah untuk melawan penyakit, cacat lahir, infertilitas dan pembentukan tumor. 2.8.6 Besi (Fe) Salah satu kelemahan besi adalah mudah mengalami korosi. Korosi menimbulkan banyak kerugian karena mengurangi umur pakai berbagai barang atau bangunan yang menggunakan besi atau baja. Sebenarnya korosi dapat dicegah dengan mengubah besi menjadi baja tahan karat (stainless steel), akan tetapi proses ini terlalu mahal untuk kebanyakan penggunaan besi. Korosi besi memerlukan oksigen dan air. Berbagai jenis logam contohnya Zink dan Magnesium dapat melindungi besi dari korosi. Cara-cara pencegahan korosi besi antara lain; (1) pengecatan. Jembatan, pagar, dan railing biasanya dicat. Cat menghindarkan kontak dengan udara dan air. Cat yang mengandung timbel dan zink (seng) akan lebih baik, karena keduanya melindungi besi terhadap korosi, (2) pelumuran dengan Oli atau Gemuk. Cara ini diterapkan untuk berbagai perkakas dan mesin. Oli dan gemuk mencegah kontak dengan air, (3) pembalutan dengan Plastik. Berbagai macam barang, misalnya rak piring dan keranjang sepeda dibalut dengan plastik. Plastik mencegah kontak dengan udara dan air. (4) Plating (pelapisan dengan timah). Kaleng-kaleng kemasan terbuat dari besi yang dilapisi dengan timah. Pelapisan dilakukan secara elektrolisis, yang disebut tin plating. Timah tergolong logam yang tahan karat. Akan tetapi, lapisan timah hanya melindungi besi selama lapisan itu utuh (tanpa cacat). Apabila lapisan timah ada yang rusak, misalnya tergores, maka timah justru mendorong/mempercepat korosi besi. Hal itu terjadi karena potensial reduksi besi lebih negatif daripada timah. Oleh karena itu, besi yang dilapisi dengan timah akan membentuk suatu sel elektrokimia dengan besi sebagai anode. Dengan demikian, timah mendorong korosi besi. Akan tetapi hal ini justru yang diharapkan, sehingga kaleng-kaleng bekas cepat hancur, (5) Galvanisasi (pelapisan dengan Zink). Pipa besi, tiang telepon dan berbagai barang lain dilapisi dengan zink. Berbeda dengan timah, zink dapat melindungi besi dari korosi sekalipun lapisannya tidak utuh. Hal ini terjadi karena suatu mekanisme yang disebut perlindungan katode. Oleh karena potensial reduksi besi lebih positif daripada zink, maka besi yang kontak dengan zink akan membentuk sel elektrokimia dengan besi

54

sebagai katode. Dengan demikian besi terlindungi dan zink yang mengalami oksidasi (berkarat). Badan mobil-mobil baru pada umumnya telah digalvanisasi, sehingga tahan karat, (6) Cromium Plating (pelapisan dengan kromium). Besi atau baja juga dapat dilapisi dengan kromium untuk memberi lapisan pelindung yang mengkilap, misalnya untuk bumper mobil. Cromium plating juga dilakukan dengan elektrolisis. Sama seperti zink, kromium dapat memberi perlindungan sekalipun lapisan kromium itu ada yang rusak, (8) Sacrificial Protection (pengorbanan anode). Magnesium adalah logam yang jauh lebih aktif (berarti lebih mudah berkarat) daripada besi. Jika logam magnesium dikontakkan dengan besi, maka magnesium itu akan berkarat tetapi besi tidak. Cara ini digunakan untuk melindungi pipa baja yang ditanam dalam tanah atau badan kapal laut. Secara periodik, batang magnesium harus diganti.

55

BAB III PENUTUP


Kesimpulan

Daftar Pustaka

56

Anda mungkin juga menyukai