Anda di halaman 1dari 39

Karya tulis ilmiah

Rabu, 19 September 2012 Hubungaan tingkat pengetahuan dan sikap ibu terhadap pemilihan metode kontrasepsi implan

BAB I !"#AH$%$A" A& %atar Belakang 'asalah

(umlah penduduk yang besar, tingkat pertumbuhannya yang masih tinggi, dan penyebaran antar daerah yang kurang seimbang merupakan )iri penduduk Indonesia dan merupakan masalah pokok di bidang kependudukan& ertumbuhan penduduk yang masih tinggi disebabkan tingkat kelahiran masih lebih tinggi dibandingkan tingkat kematian penduduk *Anonim, 2009 +++&google&)o&id,sear)h-./ engertian0KB&id, diperoleh tanggal 29 1ebruari 20122& Sehingga diperlukan suatu usaha untuk menekan la3u pertumbuhan pendudukan, demi men)apai keluarga ke)il se3ahtera, hal ini dikuatkan oleh pernyataan dari 'anuaba 4 56$ntuk men)apai masa depan yang lebih baik melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia dan peningkatan kemampuan untuk bersaing dalam era globalisasi, maka peren)anaan 3umlah dan susunan anggota keluarga harus dilaksanakan sehingga ter)apai suatu norma keluarga ke)il bahagia se3ahtera7 *'anuaba,20092& Seluruh manusia menyadari dan melihat kenyataan ini, sehingga berbagai usaha dilakukan untuk menyatukan pendapat dan menerapkan strategi, dengan tu3uan utama, menekan la3u pertumbuhan di "egara masing8masing *'anuaba,20092& Berdasarkan data BKKB" tahun 2011 angka kelahiran di Indonesia masih )ukup tinggi yaitu 2,:; dimana 3umlah penduduk 21: 3uta 3i+a dan keempat terbanyak di dunia *Anonim,2012,<1 http4,,+++&bkkbn&go&id,arti)le detail, diperoleh tanggal 29 1ebruari 20122& Keluarga Beren)ana merupakan suatu usaha dalam menekan lon3akan angka kelahiran di Indonesia hal ini dipertegas oleh 'asri Singarimbun *19==2 dalam #epag 200>4 keluarga beren)ana di Indonesia yang se)ara resmi diintegrasikan dalam program pembangunan se3ak pelita I *19:9,19>02 se)ara umum di upayakan untuk pembangunan kependudukan dan upaya mengatasi besarnya 3umlah penduduk, tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi disebabkan tingkat kelahiran yang tinggi pula dan penyebaran penduduk yang kurang merata antara pulau& #an diperkuat oleh pernyataan Sai1udin AB, *200924 66KB merupakan upaya pelayanan kesehatan pre?enti1 yang paling dasar dan utama, alasan utama diperlukan keluarga beren)ana untuk men)egah mortalitas dan morbiditas ibu66 *Sai1udin AB&20092& Kontrasepsi dibutuhkan untuk membatasi 3umlah penduduk dan men3amin ketersediaan sumber daya alam sehingga men3aga kualitas hidup manusia *Anonim, 200=2& emakaian

kontrasepsi selain ditu3ukan untuk meren)anakan kapan kehamilan akan berlangsung, ditu3ukan pula untuk mengatur 3arak antara kelahiran pertama dan kelahiran berikutnya& 'etode kontrasepsi dapat dibagi men3adi 2 )ara yaitu metode kontrasepsi 3angka pan3ang dan metode kontrasepsi non 3angka pan3ang& 'etode 3angka pan3ang merupakan alat kontrasepsi yang memiliki tingkat kee1ekti1an yang tinggi, dipasang hanya satu kali untuk pemakaian yang lama, tingkat pengembalian kesuburannya relati1 )epat& 'asyarakat banyak yang sudah mengetahui mengenai keluarga beren)ana, mereka hanya bisa mengartikan, dan mengetahui 3enis @ 3enis keluarga beren)ana& 'ungkin hanya beberapa orang sa3a yang mampu men3elaskan mengenai pengertian, 3enis @ 3enis alat kontrasepsi, e1ek samping, kontraindikasi, kelebihan, dan kekurangan alat kontrasepsi& Hal serupa dengan pendapat BKKB" *200>24 56Aingkat pengetahuan masyarakat akan kontrasepsi sudah tinggi *9>,B;2 namun baru sebatas mampu menyebut 3enis alat dan obat kontasepsi, tetapi belum dapat menyebutkan e1ek samping, kontraindikasi, kelebihan dan kekurangan& adahal in1ormasi ini penting di1ahami sebelum memutuskan menggunakan alat kontrasepsi tertentu 66*BKKB", 200>, <1 ,http4,, +++&bkkbn&go&id,arti)leCdetail, diperoleh tanggal 29 1ebruari 20122& Alasan inilah yang membuat para akseptor KB dalam memilih alat kontrasepsi belum berbasis pada rasional, e1ekti?itas, e1isien, hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh BKKB" usat4 66Ke)enderungan penggunaan alat dan obat kontrasepsi di Indonesia belum berbasis pada pertimbangan rasionalitas, e1ekti?itas, dan e1isiensi66& 'asih rendahnya peserta KB ?asektomi dan tubektomi serta makin menurunnya peserta I$# di satu pihak dan meningkatnya pengguna pil suntik merupakan salah satu bukti kesertaan masyarakat ber8KB belum mempertimbangkan ketiga hal tersebut& Akibatnya, 3umlah peminat alat dan obat kontrasepsi dengan masa e1ekti?itas pendek, maka biaya yang harus dikeluarkan untuk penyediaan alat dan obat kontrasepsi di Indonesia terbilang lumayan tinggi66 *BKKB", 2009, < 1,http4,,+++&bkkbn&go&id,arti)leCdetail, diperoleh tanggal 29 1ebruari 20122& engetahuan mengenai KB sangat penting untuk dimiliki oleh akseptor dalam memilih alat kontrasepsi yang akan dipergunakan karena pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk perilaku seseorang& Hal ini diperkuat oleh pernyataan menurut "otoatmod3o D apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses dan didasari oleh pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang positi1, maka perilaku tersebut akan bersi1at langgeng *long lasting2& Sebaliknya apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran maka tidak akan berlangsung lama66& 'engambil keputusan yang tepat untuk sebuah keluarga yang teren)ana bukanlah hal mudah& Selain itu 3uga mempertimbangkan penggunaan kontrasepsi yang rasional, e1ekti1, dan e1isien& eserta Keluarga Beren)ana yang masih menggunakan kontrasepsi pil dan non metode 3angka pan3ang lainnya diarahkan untuk memilih spiral,I$# atau metode 3angka pan3ang yang lebih murah dan telah diketahui mempunyai daya lindung yang lebih e1ekti1 serta pemakaian yang lama, digunakan satu kali dalam +aktu yang )ukup lama& #alam rangka peningkatan penggunaan metode yang lebih e1ekti1, digalakkan kegiatan pelayanan bersama masyarakat *Anonim,199>, <9 http4,+++&google&)o&id, sear)h./ engertian0KB&id, diperoleh tanggal 29 1ebruari 20122& Selain hal tersebut dibutuhkan 3uga suatu penataan program agar masalah kependudukan lebih tertata& Hal ini serupa dengan yang diungkapkan oleh Ar3oso, Sumaryati dalam #+id3o, *200=24 DBerkaitan dengan demogra1i,masalah kependudukan yang semakin meningkat, BKKB" hendaknya melakukan

langkah antisipasi melalui program strategis untuk mengatasi besarnya 3umlah usia produkti1 yang akan mengakibatkan tingginya tingkat kelahiran& $ntuk itu perlu upaya terus8menerus dalam penggunaan berbagai metode kontrasepsi dari yang kurang e1ekti1 ke kontrasepsi yang lebih e1ekti1 dan lebih e1isien7& B!"EK$%$, I KB8 Berdasarkan data BKKB" 3umlah pasangan usia subur di ro?insi Bengkulu men)apai 991&F00 keluarga yang tersebar disepuluh daerah kabupaten dan kota di daerah ini men3adi sasaran peserta KB akti1& Berdasarkan erkiraan ermintaan 'asyarakat * '2 3umlah $S di Bengkulu sebanyak 991&F00 keluarga men3adi target peserta KB akti1, angka sebanyak itu terdapat 1B:&:>> keluarga& Gakupan pemakaian kontrasepsi di propinsi benkulu, akseptor suntik sebanyak F=,01;, pil 2:,9>;, implant 10,:B;, I$# >,:9;, 'H ,'HI 2,B:;, kondom 1,1=;, dan lainya sebanyak 0,01;& Sementara data Badan Koordinasi Keluarga Beren)ana "asional Kabupaten Bengkulu $tara tahun 2011, 3umlah peserta KB 'etode Kontrasepsi (angka pan3ang seperti I$# sebanyak 9,:B;, 'H ,'HI sebanyak 1,9B;, Implant 19,F:;& Berbeda dengan )akupan pengguna "on 'K( yaitu suntik sebanyak F>,9>;, pil sebanyak 21,99;, dan kondom sebanyak 11,B=; *BKKB" 20112& Hal inipun serupa dengan di #esa %ubuk Banyau Ke)amatan adang (aya yang memiliki 3umlah akseptor metode non 3angka pan3ang lebih banyak dibandingkan dengan metode 3angka pan3ang& #apat dilihat melalui data berikut ini, Berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari Ke)amatan adang (aya pada tahun 2011, desa %ubuk Banyau memiliki 3umlah pasangan usia subur F&9>: orang& (umlah peserta KB akti1 sebanyak 9>0, yang terdiri dari 3umlah akseptor yang menggunakan metode kontrasepsi non 3angka pan3ang 1199 diantaranya suntik :BF, I% F91, kondom 11F& Sedangkan 3umlah akseptor yang menggunakan metode kontrasepsi 3angka pan3ang 199 diantaranya I$# F:, 'H 2, 'HI 9, I' 19:& Hasil studi pendahuluan yang dilakukan terhadap 10 responden dengan )ara +a+an)ara mengenai pengetahuan ibu tentang kontrasepsi, 3enis alat kontrasepsi, e1ek samping, kontraindikasi, kelebihan, dan kekurangan& Hanya 9 orang yang dapat mengetahui kontrasepsi, 3enis alat kontrasepsi, e1ek samping, kontraindikasi, kelebihan, dan kekurangan se)ara benar dan se)ara keseluruhan ma)am8ma)am alat kontrasepsi& #an sebanyak > orang yang tidak mendukung metode kontrasepsi 3angka pan3ang dengan alasan sakit pada +aktu pemasangannya, dan biayanya mahal& 'asyarakat belum mempunyai keinginan untuk mengganti metode kontrasepsi yang mereka gunakan ke metode kontrasepsi 3angka pan3ang, karena mereka belum mengetahui se)ara detail mengenai seputar alat kontrasepsi& *Hartanto 200F2 B& Rumusan 'asalah

Berdasarkan pernyataan di atas maka penulis ingin mengetahui adakah hubungan pengetahuan dengan sikap ibu terhadap pemilihan 'etode Kontrasepsi (angka an3ang implant di #esa %ubuk Banyau ke)amatan adang (aya tahun 2012G& 1& Au3uan Au3uan $mum

$ntuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan sikap ibu terhadap pemilihan 'etode Kontrasepsi (angka an3ang implant di #esa %ubuk Banyau ke)amatan adang (aya tahun 2012& 2& Au3uan Khusus

a& $ntuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu terhadap pemilihan metode kontrasepsi 3angka pan3ang implant di desa %ubuk Banyau ke)amatan adang (aya kabupaten Bengkulu $tara tahun 2012 b& $ntuk mengetahui sikap ibu terhadap pemilihan metode kontrasepsi 3angka pan3ang implant di #esa %ubuk Banyau ke)amatan adang (aya kabupaten Bengkulu $tara tahun 2012& )& $ntuk mengetahui 3umlah penggunaan metode kontrasepsi 3angka pan3ang implant di desa %ubuk Banyau ke)amatan adang (aya kabupaten Bengkulu $tara tahun 2012& d& $ntuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu terhadap pemilihan metode kontrasepsi 3angka pan3ang implant di #esa %ubuk Banyau ke)amatan adang (aya kabupaten Bengkulu $tara tahun 2012& e& $ntuk mengetahui hubungan sikap ibu terhadap pemilihan metode kontrasepsi 3angka pan3ang implant di desa %ubuk Banyau ke)amatan adang (aya kabupaten Bengkulu $tara tahun 2012& #& 1& 'an1aat enelitian Se)ara teoritis

#iharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan pengembangan serta dinamika ilmu kepera+atan, terutama yang berhubungan dengan pemilihan metode kontrasepsi implant& 2& Se)ara praktis

a& Bagi masyarakat #esa %ubuk Banyau ke)& adang (aya hasil penelitian ini dapat memberikan in1ormasi kepada masyarakat mengenai pemilihan metode kontrasepsi implant& b& Bagi peneliti selan3utnya hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data dasar untuk penelitian lan3utan yang berkaitan dengan pemilihan metode kontrasepsi implant& )& Bagi kepera+atan diharapkan hasil penelitian ini dapat di3adikan data dasar bagi praktek kepera+atan maternitas terutama dalam program pendidikan kesehatan mengenai metode kontrasepsi implant& !& Keaslian enelitian

Berdasarkan penelusuran yang dilakukan oleh peneliti bah+a penelitian ini belum pernah dilakukan sebelumnya di rodi # @ 9 Kepera+atan $ni?ersitas Ratu Samban, akan tetapi pernah diteliti oleh Ratna #e+i *20092, dengan 3udul Hubungan tingkat pendidikan ibu terhadap metode kontrasepsi 3angka pan3ang Implant di #esa Surolangun (akarta selatan& Adapun perbedaan penelitian dengan penulis adalah metode penelitian, ?ariabel, populasi, sampel, tempat dan +aktu&

BAB II AI"(A$A" $SAAKA

A& 12

Konsep engetahuan engertian engetahuan

engetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini ter3adi setelah orang melakukan pengeinderaan terhadap suatu ob3ek tertentu& enginderaan ter3adi melalui pen)aindera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, pen)iuman, rasa, dan raba& Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga& engetahuan atau kogniti1 merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang *o?ert beha?ior2& 'enurut IHH *dalam "otoatmod3o, 20092 pengetahuan diperoleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain& a& roses adopsi perilaku

#ari pengalaman dan penelitian terbukti bah+a perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan& enelitian Rogers *19>F2 mengungkapkan bah+a sebelum orang mengadopsi perilaku baru, di dalam diri orang tersebut ter3adi proses yang berurutan, yakni4 1& A+areness * kesadaran 2,yakni orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui stimulus * ob3ek 2 terlebih dahulu& 2& Interest, yakni orang mulai tertarik kepada stimulus&

9& !?aluation * menimbang @ nimbang baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya2& Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi F& Arial, orang telah mulai men)oba perilaku baru

B& Adoption, sub3ek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus& 22 Aingkatan engetahuan

'enurut "otoatmod3o tingkat engetahuan yang ter)akup dalam domain kogniti1 mempunyai : tingkatan, yaitu4 1& Aahu *kno+2

Aahu artinya sebagai mengingat suatu materi yang telah dipela3ari sebelumnya& Aermasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali *re)all2 sesuatu yang spesi1ik dari seluruh bahan yang dipela3ari atau rangsangan yang telah diterima& engetahuan ini merupakan tingkat yang paling rendah *G12&

2&

'emahami *)omprehension2

'emahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk men3elaskan se)ara benar tentang ob3ek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut se)ara benar& Hrang yang telah paham terhadap ob3ek atau materi harus dapat men3elaskan, menyebutkan )ontoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap ob3ek yang dipela3ari& Gomprehension meliputi 4 menter3emahkan, mena1sirkan, menginterpretasikan, meramalkan dan eksplorasi *G22& 9& Aplikasi *apli)ation2

Aplikasi *G92 diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipela3ari pada situasi atau kondisi real *sebenarnya2& F& Analisis *analysis2

Analisis *GF2 adalah suatu kemampuan untuk men3abarkan materi atau suatu ob3ek ke dalam komponen8komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain& Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata ker3a, seperti dapat menggambarkan *membuat bagan2, membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya& B& Sintesis *syhthesis2

Sintesis *GB2 menun3ukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian8bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru& #engan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun 1ormulasi baru dari 1ormulasi8 1ormulasi yang sudah ada& :& !?aluasi *e?aluation2

!?aluasi *G:2 ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan 3usti1ikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau ob3ek& enilaian8penilaian itu didasarkan pada suaru kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria8kriteria yang telah ada& 92 Jaktor Kang 'empengaruhi engetahuan

'enurut "otoatmod3o, 2009& engetahuan dapat dipengaruhi oleh beberapa 1aktor adalah4 a& engalaman

engalaman dapat dari apa yang pernah dialami sendiri maupun pengalaman orang lain yang diketahuinya& Seorang akseptor KB suntik telah merasakan sendiri pengaruh kontrasepsi KB suntik dengan segenap suka dan dukanya& (ika akseptor tersebut bertemu dengan seorang akseptor Implant saat )ontrol di B S maka mereka akan saling ber)erita tentang suka duka selama mereka men3adi akseptor& #isini ter3adi saling tukar pengalaman dan kedua akseptor tersebut saling memberi dan menerima pengetahuan berdasar pengalaman masing8masing& b& Sosio8Budaya

erilaku normal, kebiasaan, nilai8nilai, dan penggunaan sumber8sumber di dalam suatu masyarakat akan menghasilkan suatu pola hidup yang pada umumnya disebut kebudayaan& Kebudayaan ini terbentuk dalam +aktu yang lama sebagai akibat dari kehidupan suatu masyarakat bersama& #i suatu masyarakat memiliki keper)ayaan bah+a banyak anak banyak re3eki, maka akan sulit bagi mereka untuk menerima in1ormasi mengenai kontrasepsi& )& Keyakinan

Keyakinan dapat diperleh se)ara turun temurun tanpa adanya pembuktian atau diperoleh dari pengalaman yang telah dimilikinya dan terbukti benar setelah teru3i oleh +aktu dan ke3adian yang berulang8ulang& Seorang akseptor baru dengan mantap ia memilih alat kontrsepsi Implant ia yakin karena ibu dan keluarganya adalah pengguna Implant& Keyakinan akseptor baru ini makin mantap setelah memperoleh in1ormasi Implant saat konsultasi dengan tenaga kesehatan yang memasang Implannya& d& Jasilitas

'edia )etak maupun elektronik serta buku8buku merupakan 1asilitas sumber in1ormasi yang dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat& Banyak tersedia in1ormasi dan ibu8ibu dapat memperoleh in1ormasi sesuai kebutuhannya& Kema3uan teknologi in1ormasi dan komunikasi akan memungkinkan setiap orang memperoleh in1ormasi se)ara )epat, tepat, dan akurat& Hrang dapat berhubungan konsultan ahli melalui radio, tele?isi, ma3alah, dan lain8lain& Kaitannya dengan kontrasepsi, pengetahuan merupakan 1aktor sangat penting karena berdampak luas pada perilaku pengguna alat kontrasepsi *akseptor2 dalam menetapkan keputusan terhadap alat kontrasepsi yang digunakan& Kemantapan akseptor dengan metode yang dipilihnya, ketahanan akseptor dalam menghadapi masalah8masalah *e1ek samping2 yang dialaminya serta kemampuan adaptasinya& B& 12 Konsep Sikap engertian Sikap

Sikap adalah e?aluasi umum yang dibuat manusia terhadap dirinya sendiri, orang lain, obyek atau issue * etty,)o)opio,19=: dalam AL+ar S,20004:2& Atau ke)enderungan bertindak dari indi?idu, berupa respons terhadap stimulus ataupun ob3ek tertentu *Sunaryo,200F2& Sikap bisa 3uga berupa ke)enderungan seseorang terhadap ob3ek mendukung atau tidak mendukung, seperti yang diungkapkan oleh AL+ar *200>247Sikap seseorang terhadap suatu ob3ek adalah perasaan mendukung atau memihak maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak pada ob3ek tersebut7& 22 Komponen Sikap

'enurut AL+ar struktur sikap terdiri atas 9 komponen yang saling menun3ang yaitu 4 a& Komponen kogniti1 merupakan representati?e apa yang diper)ayai oleh indi?idu pemilik sikap, komponen kogniti1 berisi keper)ayaan stereotype yang dimiliki indi?idu mengenai sesuatu dapat disamakan penanganan *opini2 terutama apabila menyangkut masalah isu atau problem yang )ontro?ersial&

b& Komponen a1ekti1 merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional& Aspek emosional inilah yang biasanya berakar paling dalam sebagai komponen sikap dan merupakan aspek yang paling bertahan terhadap pengaruh8pengaruh yang mungkin adalah mengubah sikap seseorang komponen a1ekti1 disamakan dengan perasaan yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu& )& Komponen konati1 merupakan aspek ke)enderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang& #an berisi tendensi atau ke)enderungan untuk bertindak,bereaksi terhadap sesuatu dengan )ara8)ara tertentu& #an berkaitan dengan ob3ek yang dihadapinya adalah logis untuk mengharapkan bah+a sikap seseorang adalah di)erminkan dalam bentuk tendensi perilaku& Apabila salah satu diantara ketiga komponen sikap tidak konsisten dengan yang lain, maka akan ter3adi ketidakselarasan yang menyebabkan timbulnya mekanisme perubahan sikap sedemikian rupa sehingga konsistensi itu ter)apai kembali& Konsistensi internal diantara komponen8komponen sikap lebih terasa perlu dipertahankan pada sikap yang intensitasnya ekstrim, seperti sikap sangat setu3u *sangat positi12 dan sikap yang sangat tidak setu3u *sangat negati12& Semakin ekstrim intensitas sikap seseorang maka akan semakin terasa apabila ada sema)am serangan terhadap salah satu komponen sikapnya& #ari segi lain, sikap yang ekstrim biasanya 3uga tidak mudah untuk diubah& Hal ini menyebabkan timbulnya bentuk perilaku kompensati1 apabila ter3adi ketidakseimbangan komponen sikap& erilaku kompensati1 tersebut dapat berbentuk reaksi yang berlebihan yang searah dengan sikap semula dan se)ara tidak sadar diperlihatkan indi?idu untuk mempertahankan ego *AL+ar,A& 200>2& 92 Aingkatan Sikap

'enurut "otoatmod3o S& *20092 sikap terdiri dari berbagai tingkatan yaitu4 a& 'enerima *re)ei?ing2

'enerima diartikan bah+a orang *sub3ek2 mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan *ob3ek2& b& 'erespon *responding2

'emberikan 3a+aban apabila ditanya, menger3akan, dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap& Karena dengan suatu usaha untuk men3a+ab pertanyaan atau menger3akan tugas yang diberikan, terlepas dari peker3aan itu benar atau salah, adalah berarti orang menerima ide tersebut& )& 'enghargai *?aluing2

'enga3ak orang lain untuk menger3akan atau mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga& d& Bertanggung 3a+ab *responsible2

Bertanggung 3a+ab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi& F2 Si1at Sikap

Sikap dapat pula bersi1at positi1 dan dapat pula bersi1at negati1 * ur+anto,Heri& 199=4:92& a& Sikap positi1 *1a?ourable2 ke)enderungan tindakan adalah mendekati, menyenangi, mengharapkan ob3ek tertentu& b& Sikap negati1 *un1a?ourable2 terdapat ke)enderungan untuk men3auhi, menghindari, memben)i, tidak menyukai ob3ek tertentu& B2 Gara embentukan Sikap ur+anto, Heri *199=4:B2 sikap dapat dibentuk atau berubah melalui F ma)am

'enurut )ara 4

a& Adopsi 4 ke3adian8ke3adian dan peristi+a8peristi+a yang ter3adi berulang dan terus menerus, lama kelamaan se)ara bertahap diserap ke dalam diri indi?idu dan mempengaruhi terbentuknya suatu sikap& b& #i1erensiasi 4 dengan berkembangnya intelegensi, bertambahnya pengalaman, se3alan dengan bertambahnya usia, maka ada hal8hal yang tadinya dianggap se3enis, sekarang dipandang tersendiri lepas dari 3enisnya& Hb3ek tersebut dapat membentuk sikap tersendiri pula& )& Integrasi 4 pembentukan sikap di sini ter3adi se)ara bertahap, dimulai dengan berbagai pengalaman yang berhubungan dengan satu hal tertentu& d& Arauma 4 adalah pengalaman yang tiba8tiba, menge3utkan, yang meninggalkan kesan mendalam pada 3i+a orang bersangkutan& engalaman8pengalaman yang traumatis dapat 3uga menyebabkan terbentuknya sikap& Kaitan pengetahuan dengan sikap menurut "otoatmod3o *20092 adalah $ntuk mempunyai sikap yang positi1 diperlukan pengetahuan yang baik, demikian sebaliknya bila pengetahuan kurang maka kepatuhan dalam men3alani akan kurang& G& Konsep #asar Implant

a& engertian Implant adalah suatu alat kontrasepsi yang mengandung le?enogestrel yang dibungkus dalam kapsul silasti)silikon *polidemetsiliMane2 dan disusukan diba+ah kulit*Sar+ono 20092& Implant adalah metode kontrasepsi yang diinsersikan pada bagian subdermal, yang hanya mengandung progestin dengan masa ker3a pan3ang, dosis rendah khusus untuk +anita&*spero1 dan darney, 200B2 b&(enis83enis kontrasepsi Implant 12 "orplant Aerdiri dari : batang silastis lembut berongga dengan pan3ang 9,F )m dengan diameter 2,F mmyang diisi dengan 9: mg le?onogestrel dan lama ker3anya B tahun& 22 Implanon

Aerdiri dari 1 batang putih lentur dengan pan3ang kira8kira F0 mm, dan diameter 2 mm, yang diisi dengan := mg desogestrel dan lama ker3anya 9 tahun&s 92 (edena Aerdiri dari 2 batang kapsul silastik yang diisi dengan >B mg le?onogestrol dan lama ker3a 9 tahun& )& 'ekanisme Ker3a Implant *Hartanto 200F2& 1& 'ekanisme ker3a yang tepat dari implant belum 3elas benar& 2& Seperti kontrasepsi lain yang hanya berisi progesti sa3a, implant tampaknya men)egah ter3adinya kehamilan melalui beberapa )ara4 a2 'en)egah o?ulasi& b2 erubahan lendir ser?ik men3adi kental dan sedikit, sehingga menghambat pergerakan spermatoLoa& )2 'enghambat perkembangan siklis dari endometrium& d& Insersi dan engeluaran Implant 12 Insersi dan pengeluaran implant pada umumnya merupakan prosedur bedah minor, yang memerlukan anastesi lokal dan insisi yang ke)il& 22 Iaktu terbaik untuk insersi adalah pada saat haid atau 3angan melebihi B @ : hari setelah haid& 92 Implant ditempatkan tepat di ba+ah kulit, umumnya pada bagian lengan dalam atas atau ba+ah& F2 engeluaran implant terutama norplant biasanya memerlukan +aktu 1B 8 20 menit apabila di pasang dengan benar& B2 Bila implant telah dikelurkan, implant baru dapat segera dipasang pada tempat yang sama bila tidak ada pembengkakan pada tempat tersebut, atau dipasang pada tempat yang sama dengan arah yang berla+anaan bila tempat yang lama mengalami trauma dan pembengkakan selama pengeluaran implant yang lama, atau di pasang pada lengan yang lain& :2 In1eksi atau komplikasi lain seperti hematoma setelah insersi 3arang ter3adi& >2 #apat ter3adi ekspulsi dari implant bila tempat insersi mengalami in1eksi& =2 Kang penting pada saat insersi dan pengeluaran implant adalah men3aga seterilitas& e& !1ekti?itas Implant 12 Angka kegagalan "orplant4 N 1per 100 +anita per tahun dalam B tahun pertama& Ini lebih rendah dibandingkan kontrasepsi oral, I$# dan metode barier&

22 !1ekti?itas norplant berkurang sedikit setelah B tahun, dan pada tahun ke8: kira8kira 2,B8 9; akseptor men3adi hamil& d& !1ek samping Implant 12 !1ek samping yang paling utama dari norplant adalah perubahan pola haid, yang ter3adi pada kira8kira :0; akseptor dalam tahun pertama setelah insersi& 22 Kang paling sering ter3adi adalah 4 a& Bertambahnya hari8hari perdarahan dalam satu siklus& b& erdarahan ber)ak *spotting2& )& Berkurangnya pan3ang siklus haid& d& Amenore, meskipun lebih 3arang ter3adi di bandigkan perdarahan lama atau perdarahan ber)ak& 9& $munya perubahan8perubahan haid tersebut tidak mempunyai e1ek yang membahayakan diri akseptor& 'eskipun ter3adi perdarahan lebih dari pada biasanya, ?olume darah yang hilang tetap tidak berubah& F& ada sebagian akseptor, perdarahan ireguler akan berkurang dengan 3alanya +aktu& B& erdarahan yang hebat 3arang ter3adi& 1& a2 Keuntungan 'etode Kontrasepsi Implant !konomis karena tidak harus mengeluarkan biaya setiap bulan&

b2 raktis karena sekali pasang berkhasiat untuk 3angka +aktu yang lama *9 tahun atau lebih2& )2 !1ekti1 karena berkhasiat untuk men)egah kehamilan dalam 3angka +aktu yang lama dan kemungkinan ter3adinya kegagalan sangat ke)il& d2 e2 12 g2 h2 i2 Aidak mengganggu kesuburan ibu setelah alat kontrasepsi di)abut& Aidak memerlukan pemeriksaan dalam& Bebas dari pengaruh estrogen& Aidak mengganggu kegiatan senggama& Aidak mengganggu ASI& 'engurangi 3umlah darah menstruasi dan mengurangi resiko ter3adinya anemia&

2& Kerugian Implant 1& Insersi dan pengeluaran harus dilakukan oleh tenaga terlatih& 2& petugas medis memerlukan latihan dan praktek untuk insersi dan pengangkatan implant&

9& lebih mahal& F& Sering timbul perubahan pola haid& B& Akseptor tidak dapat menhentikan implant dengan sekehendaknya sendiri& :& Beberapa orang +anita mungkin segan untuk menggunakannya karene kurang mengenalnya& >& Implant kadang8kadang dapat dilihat oleh orang lain& 9& Indikasi a&$sia reproduksi& b&'enghendaki kontrasepsi 3angka pan3ang& )&Ibu menyusui& d& as)a keguguran& e& as)a persalinan& 1&Aidak menginginkan anak lagi, tetapi tidak mau menggunakan metode steril *?asektomi atau tubektomi2& g&Ianita dengan kontraindikasi hormon esterogen& h&sering lupa mengkonsumsi pil& F& Kontraindikasi 'etode Kontrasepsi Implant a2 b2 )2 d2 e2 12 8 8 8 8 #& Bila ibu sedang hamil atau diperkirakan hamil erdarahan per?aginam yang belum 3elas& Kanker payu dara atau ri+ayat kanker payu dara& Aidak dapat menerima perubahan pola menstruasi& Adanya tanda8tanda kanker *Implant2 'enderita penyakit8penyakit sebagai berikut 4 enyakit (antung Aekanan #arah Ainggi enyakit Ken)ing 'anis*#'2 Hepatitis Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap ibu terhadap metode kontrasepsi implant&

& engetahuan mengenai 3enis alat dan obat kontrasepsi, e1ek samping, kontraindikasi, kelebihan, dan kekurangan sangat diperlukan agar para pemakai alat kontrasepsi dapat

menggunakan alat kontrasepsi yang berbasis pada rasional, e1ekti?itas, e1isien& #alam arti masyarakat mempunyai pengetahuan yang baik mengenai alat kontrasepsi sehingga memiliki kebebasan untuk memilih alat kontrasepsi yang akan digunakan, alat kontrasepsi yang digunakan adalah alat kontrasepsi yang memiliki daya guna yang lebih dari 9 tahun pemakaiannya, dipasang hanya 1 kali pemasangan, serta tingkat pengembalian kesuburan relati1 )epat& engetahuan dapat dipengaruhi oleh 1aktor pengalaman, sosio8budaya, keyakinan, dan 1asilitas& Ada beberapa kemungkinan kurang berhasilnya program KB diantaranya dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan ibu dan 1aktor pendukung lainnya& $ntuk mempunyai sikap yang positi1 tentang KB diperlukan pengetahuan yang baik, demikian sebaliknya bila pengetahuan kurang maka kepatuhan men3alani program KB berkurang *"otoatmo3o,20092& Karena pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk perilaku seseorang& !& Kerangka Konsep Kerangka penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep yang yang satu terhadap yang lain dari masalah yang diteliti, sedangkan konsep adalah suatu abstraksiyang dibentuk dengan menggeneralisasikan suatu pengertian *"otoadmo3o 20102& 'enggunakan kontrasepsi implant

Bagan 1 Kerangka Konsep

!& Hipotesis Hipotesis adalah pernyataan sebagai 3a+aban sementara atau pertanyaan penelitian, yang harus diu3i ?aliditasnya se)ara empiris& (adi hipotesis tidak dinilai benar ataupun salah, melainkan diu3i apakah ?alid atau tidak *Sastroasmoro,S& 20024992& #alam penelitian ini yang men3adi hipotesisnya adalah4

1& Ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu terhadap pemilihan metode kontrasepsi 3angka pan3ang implant di desa %ubuk Banyau ke)amatan adang (aya kabupaten Bengkulu $tara tahun 2012& 2& Ada hubungan antara sikap ibu terhadap pemilihan metode kontrasepsi 3angka pan3ang implant di desa %ubuk Banyau kabupaten Bengkulu $tara tahun 2012&

BAB III '!AH#! !"!%IAIA"

A&

#esain enelitian

enelitian ini menggunakan metode penelitian deskripti1 korelasional yang dilakukan untuk melihat hubungan pengetahuan tentang metode kontrasepsi 3angka pan3ang Implant dengan sikap ibu terhadap metode kontrasepsi 3angka pan3ang Implant& #engan pendekatan penelitian )ross se)tional yaitu suatu penelitian dimana ?ariabel8?ariabel yang termasuk e1ek diobser?asi sekaligus pada +aktu yang sama "otoatmo3o *20022, dengan kata lain penelitian ini untuk melihat hubungan antara ?ariabel8?ariabel yaitu ?ariabel dependen dengan ?ariabel independen dengan mengidenti1ikasi apakah ada hubungan antara pengetahuan tentang metode kontrasepsi 3angka pan3ang implant dengan sikap ibu terhadap metode kontrasepsi 3angka pan3ang Implant& B& Oariabel enelitian Oariabel adalah ukuran atau )iri yang dimiliki oleh anggota8anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain& #e1inisi lain mengatakan bah+a ?ariabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai )iri, si1at, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu *"otoatmod3o, 20024>02& #alam penelitian ini ada 2 3enis ?ariabel yaitu ?ariabel independent *?ariabel bebas2 dan ?ariabel dependent *?ariabel terikat2& 12 Oariabel Independen *bebas2

Oariabel ini sering disebut stimulus, input, prediktor, dan ate)endent& Atau ?ariabel yang men3adi sebab timbulnya atau berubahnya ?ariabel terikat& Adapun ?ariabel yang akan diteliti dari pengetahuan dengan sikap ibu terhadap metode kontrasepsi 3angka pan3ang adalah pengetahuan& 22 Oariabel #ependen *terikat2

Oariabel ini sering disebut ?ariabel respon, output, kriteria, konsekuensi& Oariabel terikat merupakan ?ariabel dipengaruhi atau men3adi akibat karena adanya ?ariabel bebas& #alam penelitian ini ?ariabel terikatnya adalah sikap ibu terhadap metode kontrasepsi 3angka pan3ang&

G& #e1inisi Hperasional #e1inisi operasional adalah mende1inisikan ?ariabel se)ara oprasional bersarkan kharateristik yang diamati, sehingga memungkinkan peneliti untuk melakukan obser?asi atau pengkuran se)ara )ermat terhadap suatu ob3ek atau 1enomena * ALiL alimul H, 200> 2&

Aabel 1 #e1inisi operasional "o

Oariabel

#e1inisi Hperasional

Gara ukur

Alat $kur

Hasil $kur

Skala 1 a

Independen& a& engetahuan

b&Sikap

engetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini ter3adi setelah seseorang melakukan pengindraan terhadap suatu ob3ek tertentu& *"otoadmod3o, 20092

erasaan mendukung atau tidak atau tidak memihak&

Ia+a)ara

+a+an)ara

Kuisioner 181B

Kuisioner 181B

1&Baik 3ika 3a+aban benar P >B; 2&3ika 3ika 3a+aban benar B08>B; 9&Kurang 3ika 3a+aban benar N B0;

mendukung, 3ika P dari B0; tidak, 3ika N B0;

Hrdinal 2

#ependen & 8 enggunaan alat kontrasepsi implant

'enggunakan dan tidak menggunakan

Ia+an)ara

Kuisioner

'enggunakan 3ika responden men3a+ab ya Aidak menggunakan,3ika responden men3a+ab tidak

"ominal

#& opulasi dan Sampel enelitian 1& opulasi enelitian

opulasi adalah keseluruhan sub3ek penelitian& Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam +ilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi *Arikunto,20022& opulasi dalam penelitian ini adalah semua pasangan usia subur yaitu ibu yang merupakan peserta akseptor KB akti1 sebanyak 9>0 responden di #esa %ubuk Banyau ke)amatan adang (aya& 2& Sampel Sampel adalah sebagian atau +akil populasi yang diteliti *Arikunto S, 200:2& #alam pengmbilan sampel biasanya peneliti sudah menentukan terlebih dahulu besarnya 3umlah sampel yang paling baik apabila sub3eknya kurang dari 100 orang lebih baik di ambil semua penelitian ini merupakan penelitian populasi ttapi 3ika 3umlah sub3eknya besar atau Q100 dapat di ambil antara 1081B; atau 2082B; atau tergantung dari kemampuan peneliti di lihat dari +aktu, tenaga, dana, sempit luasnya +ilayah pengamatan dari setiap sub3ek, besar ke)ilnya resiko tergantung oleh peneliti *Arikunto S, 20022& Aeknik pengambian sampel dari penelitian ini yaitu menggunakan Random Sampling& #alam penelitian sampel di ambil 1B; dari populasi 9>0 orang yaitu sebanyak BB orang&

!& Aempat dan Iaktu enelitian 1& %okasi

%okasi penelitian dilakukan di #esa %ubuk Banyau Ke)amatan adang (aya& 2& Iaktu

Iaktu penelitian dilaksanakan pada bulan 'aret sampai dengan (uli 2012& J& 'etode engumpulan, engolahan dan analisa #ata

#ata dikumpulkan melalui +a+an)ara yang berisikan pertanyaan8pertanyaan yang berhubungan dengan alat kontrasepsi& Sumber data diperoleh dari 4 1& 'etode engumpulan #ata

'etode pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian menggunakan #ata primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui +a+an)ara&

2&

engolaha #ata

#ata yang di kumpulkan * data sekunder 2 yang diperoleh dari data status ibu kemudian pengolahan data di lakukan dengan langkah @ langkah sebagai berikut 4& 1& !diting

Kaitu memeriksa kelengkapan data dan perbaikan& 2& Goding

Kaitu pemberian kode pada )he)klist& 9& Aabulating

Kaitu mentabulasi data berdasarkan kelompok data yang telah ditentukan kedalam master tabel& F& !ntry #ata

#ata yang telah dikoding dimasukkan kemudian dianalisis dengan menggunakan komputer& B& Gleaning #ata

Kegiatan menge)ek kembali data yang sudah diproses, apakah ada kesalahan atau tidak pada masing8masing ?ariabel& 9& a& Analisis #ata Analisis $ni?ariat

Analisa un?arat adalah suatu analisa terhadap setiap ?ariabel dari peneliti yang bertu3uan untuk memperoleh gambaran distribusi 1rekuensi dan proporsi dari berbagai ?ariabel yang diteliti& #engan demikian ?ariabel8?ariabel yang ada dapat dengan dengan mudah dilakukan analisa selan3utnya& #ata yang merupakan karateristik sampai ditampilkan dalam dalam bentu 1rekuensi& * "otoatmod3o, 200B2 #alam penelitian ini yang termasuk analisa uni?ariat adalah hubungan sikap dengan pengetahuan ibu terhadap pemilihan metode kontrasepsi implant 4 J / 88 R 100; "

Keterangan 4 / J/ "/ (umlah presentasi yang di )ari Jrekuensi 3a+aban respon (umlah 3a+aban

"oto Atmod3o *20022, Kemudian di interprestasikan sebagai berikut4 a& 0 ; b& 1 @ 2B ; )& 2: @ F9 ; d& B0 ; e& B1 @ >B ; 1& >: @ 99 ; g& 100 ss; b& 4 Aidak satupun dari responden& 4 Sebagian ke)il dari responden& 4 Hampir sebagian dari responden& 4 Setengah dari responden& 4 Sebagian besar dari responden& 4 Hampir seluruh dari responden& 4 Seluruh responden&

Analisis Bi?ariat

Kaitu analisa yang dilakukan terhadap dua ?ariabel yang di duga berhubungan atau berkolerasi yang bertu3uan un tuk mengetahui apakah ada hubungan antara ?ariabel independen dan ?ariabel dependen yang di teliti * "otoatmod3o, 200B2& Rumus $3i Ghi @ S.uare dengan dera3at keper)ayaan 9B; dan tingkat kemaknaan * 0,0B& Keterangan 4 R2 / Ghi s.uare yang di )ari H ! / Jrekuensi obser?asi 2N

/ Jrekuensi yang diharapkan

$ntuk melihat hasil kemaknaan perhitungan statistik digunakan batas kemaknaan 0,0B sehingga apabila hasil perhitungan statistik menun3ukkan nilai Q 0,0B maka di katakan antara kedua ?ariabel se)ara statistik terdapat hubungan yang tidak bermakna& Sedangkan apabila nilai N 0,0B maka se)ara statistik kedua ?ariabel tersebut terdapat hubungn yang bermakna&

BAB IO HASI% !"!%IAIA"

A&

Eambaran umum desa %ubuk Banyau

#esa %ubuk Banyau merupakan salah satu )akupan +ilayah ker3a puskesmas Air %ais yang mempunyai luas 190,9B km2 & Batas +ilayah desa %ubuk Banyau 4 1& Sebelah utara berbatasan dengan desa Eiri 'ulya&

2& 9& F&

Sebelah selatan berbatasan #esa Seberang Aunggal& Sebelah timur berbatasan dengan desa Sido 'ukti& Sebelah barat berbatasan dengan desa Eiri 'ulya&

enduduk Kelurahan #atar Ruyung pada tahun 2012 ber3umlah 22&BF1 3i+a& B& (alannya enelitian

enelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan sikap ibu terhadap pemilihan metode kontrasepsi implant di desa %ubuk Banyau ke)amatan adang (aya tahun 2012& (alannya penelitian ini terdiri dari dua tahap yaitu 4 1& Aahap ersiapan

Aahap persiapan ini meliputi konsultasi dengan pembimbing, studi pustaka untuk mengidenti1ikasi masalah penelitian, melakukan sur?ey a+al, merumuskan masalah penelitian, menyiapkan instrument penelitian dan mengurus surat iLin penelitian& 2& Aahap elaksanaan Aahap pelaksanaan ini dimulai dengan pengambilan data yang dilakukan dengan mendatangi rumah responden kemudian membagikan kuisioner& Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 1: (uli sampai dengan 22 (uli 2012 di desa %ubuk Banyau& Selama penelitian dilaksanakan tidak ditemukan masalah ataupun hambatan8hambatan yang berarti& 9& Aahap Akhir

Setelah pelaksanaan penetilian selesai, barulah penulis membuat laporan penelitian dan dikonsultasi untuk mendapatkan persetu3uan dari pembimbing yang selan3utnya dilakukan u3ian karya tulis ilmiah& G& Hasil enelitian

enelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan sikap ibu terhadap pemilihan metode alat kontrasepsi 3angka pan3ang implant di desa %ubuk Banyau ke)amatan adang (aya tahun 2012&

1&

Karakteristik Responden

Aabel 2

#istribusi 1rekuensi responden berdasarkan umur

"o

$mur

1rekuensi

ersentase ; 1

N 2B

1F

2B,F 2

2B @ 90

22

F0 9

Q 90

1>

90,9 (umlah

BB

100 Hasil penelitian tahun 2012 Berdasarkan tabel 2 didapatkan hasil bah+a hampir dari responden berumur 2B890 tahun sebanyak 22 responden *F0;2, sedangkan yang berumur N 2B tahun sebanyak 1F responden *2B,F;2 dan yang berumur Q 90 tahun sebanyak 1> responden *90,92& Aabel 9 #istribusi 1rekuensi responden berdasarkan 3umlah anak

"o

(umlah anak

Jrek+ensi

ersentase ; 1

12

21,= 2

289

9:

:B,F 9

Q9

>

12,= (umlah

BB

100

Berdasarkan tabel 9 didapatkan hasil bah+a sebagian besar responden memiliki 3umlah anak 289 sebanyak 9: responden *:B,F;2, sedangkan responden yang memiliki 3umlah anak 1 sebanyak 12 responden *21,=;2 dan responden yang mmemiliki 3umlah anak Q 9 sebanyak > responden *12,=;2& 2& a& Oariabel yang diteliti Analisa $ni?ariat

Analisa ini dilakukan untuk men3elaskan atau mendeskripsikan masing8masing ?ariabel yang diteliti baik independen *tingkat pengetahuan dan sikap ibu2 maupun ?ariabel dependen * pemilihan metode alat kontasepsi implant2& #ata yang telah dikumpulkan kemudian diolah dengan hasil sebagai berikut 4 Aabel 9

#istribusi 1rekuensi tingkat pengetahuan ibu tentang metode kontrasepsi 3angka pan3ang implant di desa %ubuk Banyau ke)amatan adang (aya tahun 2012

"o

Aingkat engetahuan Ibu

Jrekuensi

resentase * ; 2 1

Kurang

29

B2,> 2

Sedang

1B

2>,9 9

Baik

11

20 (umlah

BB

100 Sumber4Hasil penelitian 2012 Aabel 9 menun3ukkan bah+a dari BB ibu di desa %ubuk Banyau ke)amatan adang (aya yang berpengetahuan baik sebanyak 11 orang *20;2, berpengetahuan sedang sebanyak 1B orang *2>,9;2 yang berpengetahuan kurang sebanyak 29 orang *B2,>;2&

Aabel F #istribusi 1rekuensi sikap ibu terhadap metode kontrasepsi 3angka pan3ang implant di desa %ubuk Banyau ke)amatan adang (aya tahun 2012

"o

Sikap ibu

Jrekuensi

resentase * ; 2 1

Aidak mendukung

29

B2,> 2

'endukung

2:

F>,9 (umlah

BB

100 Sumber4Hasil penelitian 2012 Aabel F menun3ukkan bah+a dari BB ibu yang mempunyai sikap tidak mendukung sebanyak 29 orang *B2,>;2 dan yang mempunyai sikap mendukung sebanyak 2: orang *F>,9;2&

Aabel B #istribusi 1rekuensi 3umlah penggunaan metode kontrasepsi 3angka pan3ang implant di desa %ubuk Banyau ke)amatan adang (aya tahun 2012

"o

enggunaan metode kontrasepsi 3angka pan3ang implant

Jrekuensi

resentase * ; 2

Implant

1=

92,> 2

"on implant

9>

:>,9 (umlah

BB

100 Sumber4Hasil penelitian 2012 Aabel B menun3ukkan bah+a dari BB ibu yang menggunakan metode kontrasepsi 3angka pan3ang implant sebanyak 1= orang *92,>;2 sedangkan ibu yang tidak menggunakan metode kontrasepsi 3angka implant sebanyak 9> orang *:>,9;2& b& Analisa Bi?ariat

Analisa bi?ariat dilakukan untuk mengetahui hubungan ?ariabel independen * tingkat pengetahuan dan sikap ibu 2 dan ?ariabel dependen * pemilihan metode kontrasepsi implant 2 yaitu menggunakan analisis Ghi8S.uare dengan dera3at keper)ayaan 9B; *S / 0,0B2 adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut4 Aabel : Hubungan tingkat pengetahuan terhadap pemilihan metode kontrasepsi 3angka pan3ang implant di desa %ubuk Banyau ke)amatan adang (aya tahun 2012

"o

Aingkat pengetahuan

emilihan kontrasepsi implant

Aotal

R2

"on implant

Implant "

"

"

; 1

Kurang

2>

F9,1

9,:

29

B2,>

91,F02

0,000

Sedang

10

1=,2

9,1

1B

2>,9 9

Baik

11

20

11

20 (umlah

9>

:>,9

1=

92,>

BB

100 Sumber4Hasil penelitian 2012 Berdasarkan tabel : diketahui bah+a ibu yang memilih metode kontrasepsi implant sebagian besar berasal dari ibu yang memiliki pengetahuan baik yaitu sebnayak 11 orang *20;2, ibu berpengetahuan sedang sebanyak B orang*9,1;2 dan ibu berpengetahuan kurang sebnayak 2 orang *9,:;2& Selan3utnya berdasarkan u3i Ghi8S.uare didapat R2 hitung 491,F02 Q R2 tabel 4 B,991 nilai r / 0,000 karena nilai r N 0,0B pada tara1 signi1ikansi B; *a / 0,0B2 sehingga hipotesis diterima dimana hasil ini menun3ukkan bah+a terdapat hubungan tingkat pengetahuan ibu terhadap pemilihan metode kontrasepsi implant di desa %ubuk Banyau ke)amatan adang (aya tahun 2012&

Aabel : Hubungan sikap ibu terhadap pemilihan metode kontrasepsi implant di desa %ubuk Banyau ke)amatan adang (aya tahun 2012

"o

Sikap ibu

emilihan kontrasepsi implant

Aotal

R2

"on implant

implant "

"

"

; 1

Aidak mend ukung

2:

F>,9

B,B

29

B2,>

11,=91

0,001

'endukung

11

20

1B

2>,9

2:

F>,9 (umlah

9>

:>,9

1=

92,>

BB

100 Sumber4Hasil penelitian 2012 Berdasarkan tabel : diketahui bah+a ibu yang memilih kontrasepsi implant berasal dari ibu yang mempunyai sikap mendukung yaitu sebnayak 1B orang *2>,9;2 dan ibu yang mempunyai sikap tidak mendukung sebanyak 9 orang *B,B;2& Selan3utnya berdasarkan u3i Ghi8S.uare didapat R2 Hitung 4 11,=91 Q R2 tabel 4 9,F=1 nilai r / 0,001 karena nilai r N 0,0B pada tara1 signi1ikansi B; *a / 0,0B2 sehingga hipotesis diterima dimana hasil ini menun3ukkan bah+a terdapat hubungan sikap terhadap pemilihan alat kontrasepsi implant di desa %ubuk Banyau ke)amatan adang (aya tahun 2012& #& embahasan

1& Hubungan tingkat pengetahuan ibu terhadap pemilihan metode alat kontrasepsi 3angka pan3ang implant di desa %ubuk Banyau ke)amatan adang (aya tahun 2012& Berdasarkan hasil penelitian terhadap BB responden yang memilih metode kontrasepsi implant di desa %ubuk Banyau ke)amatan adang (aya tahun 2012 didapatkan 1rekuensi tertinggi yang memilih alat kontrasepsi implant berasal dari ibu yang memiliki pengetahuan baik adalah sebanyak 11 orang *20;2, berpengetahuan sedang sebanyak B orang *9,1;2 dan berpengetahuan kurang sebanyak 2 orang *9,:;2& 'enurut BKKB" 200> in1ormasi mengenai alat kontrasepsi sangat penting di1ahami sebelum memutuskan menggunakan alat kontrasepsi tertentu& Hal ini serupa dengan pendapat BA !"AS yaitu dengan berbekal pengetahuan mengenai alat8alat kontrasepsi, beserta e1ek samping yang ditimbulkannya, kontraindikasi, kekurangan, dan kelebihannya&

'asyarakat dapat menentukan pilihan alat kontrasepsi yang sesuai sehingga memberi pengayoman lebih tinggi yang akhirnya akan meningkatkan kelestariannya dalam berkeluarga beren)ana& (adi pengetahuan mengenai alat8alat kontrasepsi beserta e1ek samping, kontraindikasi, kekurangan, dan kelebihan sangat diperlukan untuk menentukan pilihan alat kontrasepsi yang akan digunakan serta untuk mendukung program Repelita O yaitu agar masyarakat lebih menggunakan alat kontrasepsi yang e1ekti1& 'asih adanya responden yang memiliki pengetahuan dalam kategori kurang, yaitu sebanyak B2,>; dikarenakan beberapa hal yang mempengaruhi antara lain in1ormasi yang kurang mengenai alat kontrasepsi beserta e1ek samping, kontraindikasi, kekurangan, dan kelebihan& Beberapa ibu sangat 3arang mengikuti a)ara8a)ara penyuluhan mengenai keluarga beren)ana& Hanya ibu8ibu yang men3adi kader KK sa3a yang akti1 mengikuti a)ara tersebut& Sosialisasi dari kader KK yang akti1 mengikuti a)ara penyuluhan kepada ibu yang tidak akti1 belum e1ekti1 diberikan sehingga pemahaman ibu mengenai alat kontrasepsi kurang& Rata8rata ibu mendapat in1ormasi mengenai alat kontrasepsi dengan )ara bertukar pikiran atau pendapat, serta pengalaman& Hal ini sependapat dengan Kus+ati, Ani *200>2, yang menyatakan bah+a pengalaman di dalam menggunakan 3enis KB akan berpengaruh terhadap pengetahuan mereka mengenai )ara KB selain yang digunakan& 'enurut Ereen dalam "otoatmod3o *20092, pengetahuan seseorang terhadap kesehatan merupakan salah satu 1aktor predisposisi yang mempengaruhi perilaku seseorang, 3adi 3ika ibu memiliki pengetahuan yang kurang mengenai alat kontrasepsi maka dapat mempengaruhi persepsi mereka mengenai alat kontrasepsi& Saran bagi ibu diharapkan akti1 dalam mengikuti kegiatan posyandu di daerah setempat serta berkonsultasi pada bidan tentang kontrasepsi yang )o)ok baginya& Adapun untuk petugas kesehatan agar lebih sering melakukan penyuluhan tentang alat kontrasepsi& 2& Hubungan sikap ibu terhadap pemilihan metode kontrasepsi 3angka pan3ang implant di desa %ubuk Banyau ke)amatan adang (aya tahun 2012&

Berdasarkan hasil penelitian terhadap BB responden yang memilih metode kontrasepsi implant di desa %ubuk Banyau ke)amatan adang (aya tahun 2012 didapatkan 1rekuensi tertinggi yang memilih alat kontrasepsi implant berasal dari ibu yang memiliki sikap mendukung adalah sebanyak 1B orang *2>,9;2 dan sikap tidak mendukung sebanyak 9 orang *B,B;2& Sikap adalah salah satu 1aktor predisposisi yang merupakan pendorong perilaku seseorang untuk bertindak *Ereen dalam "otoatmod3o,20092& Sikap adalah suatu ke)enderungan seseorang terhadap ob3ek tertentu bisa 3uga perasaan mendukung atau memihak maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak pada ob3ek tersebut& Aetapi sikap positi1 atau mendukung sa3a tanpa ditun3ang 1aktor lain belum tentu memastikan seseorang untuk melakukan sesuatu& 'isalnya seorang ibu mempunyai sikap positi1 terhadap metode kontrasepsi 3angka pan3ang dengan pengetahuan yang )ukup, namun tidak diikuti pula dengan moti?asi yang positi1, tentu hal ini akan menyebabkan ibu tersebut tidak akan menggunakan atau memilih alat kontrasepsi 3angka pan3ang&

BAB O K!SI' $%A" #A" SARA" A& Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan tingkat pengetahuan dan sikap ibu terhadap metode pemilihan kontrasepsi 3angka pan3ang implant di desa %ubuk Banyau ke)amatan adang (aya tahun 2012, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut 4 1& Sebagian besar ibu mempunyai pengetahuan kurang tentang pemilihan metode kontrasepsi implant& 2& Sebagian besar ibu mempunyai sikap tidak mendukung terhadap pemilihan metode kontrasepsi implant& 9& Sebagian besar ibu tidak menggunakan metode kontrasepsi 3angka pan3ang implant &

F& Aerdapat hubungan tingkat pengetahuan ibu terhadap pemilihan metode kontrasepsi implant di desa %ubuk Banyau ke)amatan adang (aya tahun 2012& B& Aerdapat hubungan sikap ibu terhadap pemilihan metode kontrasepsi implant di desa %ubuk Banyau ke)amatan adang (aya tahun 2012&

B&

Saran

1& Bagi 'asyarakat #esa %ubuk Banyau #iharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan in1ormasi kepada masyarakat mengenai pemilihan metode kontrasepsi implant&

2& Bagi eneliti& #iharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data dasar untuk penelitian lan3utan yang berkaitan dengan pemilihan metode kontrasepsi implant& 9& Bagi kepera+atan #iharapkan hasil penelitian ini dapat di3adikan data dasar bagi praktek kepera+atan maternitas terutama dalam program pendidikan kesehatan mengenai metode kontrasepsi implant& &

#iposkan oleh el?an amd Kep di 01&20 Kirimkan Ini le+at !mailBlogAhisTBerbagi ke A+itterBerbagi ke Ja)ebookBagikan ke interest 1 komentar4

armien rahadie2> (uni 2019 0:&B=

Ada gk da1tar pustakanya bos Balas

'uat yang lain&&&

osting %ebih Baru osting %ama Beranda %angganan4 oskan Komentar *Atom2 Arsip Blog

2012 *=2 September *=2 Hubungan usia ibu dengan ke3adian BB%R % HI !RA!"SI % R!'AAIK G!#!RA K! A%A B!RAA Hubungan umur dan suhu tubuh dengan ke3adian ke3an&&& Hubungaan tingkat pengetahuan dan sikap ibu terhad&&& KAI Eambaran ke3adian katarak ditin3au dari umur dan 3&&&

'engenai Saya Joto Saya

el?an amd Kep saya adalh seorg yg slu ggal namun saya slu berusah untuk bangkit,,berthun2 saya slu dipandang sebelah mata karena tingkah laku saya namun kini saya bsa membuktikan kpda semuanya bah+a tak slamnya roda itu dba+ah hidup itu itu sebuah per3alanan pan3ang yg tak pernah tau dmna 1inisnya namun ku tak pernah mengeluh dengan keadaan ini

%ihat pro1il lengkapku

Aemplate Iatermark& #iberdayakan oleh Blogger&

Anda mungkin juga menyukai