Anda di halaman 1dari 13

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang Sebagai Mahasiswa Agribisnis sudah sewajibnya mengerti dan mengetahui tentang koperasi. Agribisnis yang diarahkan dalam sektor pertanian yang dalam pengembangannyan harus mngetahui strategi pemasaran dan usaha. Di dalam koperasi hal tersebut tersedia dan dapat membantu mahasiswa dalam pembelajarannya. Koperasi pada dasarnya adalah organisasi moderen yang dapat berskala besar serta mengandung masalah yang kmplek. Organisasi yang telah dikemukakan adalah suatu alternatif yang dapat diadaptasi menurut situasi kondisi. Hubungan vertikal dan horizontal dapat dipolakan sebagai suatu mekanisme manajaemen yang tidak mengurangi azas kolektivitas (Affan, 1991). Koperasi merupakan bagian dari tata susunan ekonomi, hal ini berarti bahwa dalam kegiatannya koperasi turut mengambil bagian bagi tercapainya kehidupan ekonomi yang sejahtera, baik bagi orang-orang yang menjadi anggota perkumpulan itu sendiri maupun untuk masyarakat di sekitarnya. Koperasi sebagai perkumpulan untuk kesejahteraan bersama, melakukan usaha dan kegiatan di bidang pemenuhan kebutuhan bersama dari para anggotannya. Koperasi mempunyai peranan yang cukup besar dalam menyusun usaha bersama dari orang-orang yang mempunyai kemampuan ekonomi terbatas. Dalam rangka usaha untuk memajukan kedudukan rakyat yang memiliki kemampuan ekonomi

terbatas tersebut, maka Pemerintah Indonesia memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan perkumpulan-perkumpulan Koperasi. Pemerintah Indonesia sangat berkepentingan dengan Koperasi, karena Koperasi di dalam sistem perekonomian merupakan soko guru. Koperasi di Indonesia belum memiliki kemampuan untuk menjalankan peranannya secara efektif dan kuat. Hal ini disebabkan Koperasi masih menghadapai hambatan struktural dalam penguasaan faktor produksi khususnya permodalan. Dengan demikian masih perlu perhatian yang lebih luas lagi oleh pemerintah agar keberadaan Koperasi yang ada di Indonesia bisa benar-benar sebagai soko guru perekonomian Indonesia yang merupakan sistem perekonomian yang yang dituangkan dalam Undang-Undang Dasar 1945. Koperasi adalah (1) sebuah usaha bisnis, (2) bentuk dari adanya organisasi manusia, (3) bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan mereka dengan adanya perbuatan, (4) pengontrolan dan pengoperasian yang demokratis oleh mereka, (5) memperoleh keuntungan ekonomi dengan adanya partisipasi yang dilakukan (Onagan, 1977)

1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apa tujuan dibuatnya struktur organisasi dalam koperasi? 2. Apa hak yang diperoleh pengurus dalam koperasi? 3. Apa wewenang dan tugas pengurus dalam koperasi?

1.3 Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui struktur organisasi dalam koperasi 2. Untuk mengetahui hak yang diperoleh pengurus dalam koperasi 3. Untuk mengetahui wewenang dan tugas pengurus dalam koperasi 1.4 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat penulisan sebagai berikut :

1. Bagi Penulis Sebagai bahan untuk memudahkan penulis dalam proses belajar mengajar dalam mata kuliah yang bersangkutan 2. Bagi Pembaca Sebagai bahan masukan dan bekal di dalam mendirikan koperasi dan bahan bacaan dalam proses belajar mengajar. 3. Bagi Pemerintah Sebagai bahan masukan dalam melakukan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan koperasi dan membantu perkoperasian indonesia dalam mensejahterakan masyarakat.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Struktur Organisasi Struktur organisasi yang baik akan menggambarkan masalah- masalah seperti: (1) bagaimana pekerjaan yang didefenisikan sehingga dapat memberikan

penghargaan pada karyawan yang memiliki kinerja tinggi, (2) bagaimana pekerjaan dikombinasikan atau dikelompokkan untuk mengurangi konflik antar departemen, (3) ukuran yang tepat untuk setiap grup bekeja agar organisasi fleksibel dan tidak statis, (4) rentang pengendalian dari manajemen agar organisasi lebih mendatar (flat), (5) melaporkan hubungan antar unit dalam organisasi , (6) bagaimana orang dan teknologi disatukan sehingga memberi kesempatan semua orang untuk mengetahui informasi, (7) bagaimana organisasi akan ditampilkan kepada pihak luar dan (8) bagaimana kekuasaan dan wewenang didistribuysikan sehingga kekuasaan didelegasikan kepada unit terendah dalam organisasi ( Sukardi, 2010 ). Karakteristik yang dapat dijadikan pertimbangan dalam mendesain struktur ogranisasi yaitu (1) mencerminkan bisnis yang telah dipilih dimana perusahaan akan bersaing, (2) mendukung tujuan dan strategi perusahaan dn tidak akan memunculkan ketidakefisienan, (3) sesuai dengan atau mendukung visi dan misi perusahaan, (4) mendukung tujuan pemasaran dan penjualan dengan mempercepat aliran informasi antar karyawan. Konsumen, dan konsumen potensial, (5) menciptakan keunggulan bersaing dan menambah nilai bagi konsumen, (6) membuat organisasi lebih fleksibel dan mudah beradaptasi terhadap perubahan,

(7) mengganti hirarki yang kaku dengan yang sedikit lebih informal dan open system yang membuat setiap orang di perusahaan merasa penting, brharga, dibutuhkan, dihargai, dan menjadi bagian dan (8) memperbaiki kualitas dan keterbukaan komunikasi dari semua tingkat ( atasan, bawahan, dan rekan sekerja) (Sukardi, 2010 ).

Berikut ini struktur koperasi yang kami bentuk dengan nama Koperasi Perniagaan:

RAPAT ANGGOTA

Badan Pengawas (M. Ridho Tursina)

Ketua (Imam Syauqani Taswin)

Badan penasehat (Ade Aulia Nasution)

Sekretaris (Sri Hidayati Yusna)

Bendahara (Nursamsi)

Kabag Pemasaran (Pangeran Napitupulu) Anggota:

Kabag. Transportasi (Christopher S) Anggota:

Kabag. Produksi (Baranta Ginitng) Anggota:

Amansyah D, Amd Ridwan Harun Nur aliya Rina Tarigan SE

Robbana Tarigan, Amd M. Ali Akbar Ir. Cut Nasmiati Sheila Sulthana

Javier Warganda Rupina Tarigan, Amd Bledina Gentini H Mulyana Agustin

2.2 Hak Dan Wewenang Pengurus Koperasi Jalannya koperasi tergantung pada anggotanya, bagaimana partisipasi dari masing-masing anggotanya. Partisipasi memainkan peranan penting dalam

pembangunan koperasi. Terdapat beberapa koperasi dengan tingkat partisipasi anggota yang rendah, dan beberapa diantaranya bahkan dapat memberikan manfaat yang memuaskan bagi para anggotanya (Djatnika, 2000 ) Meurut Djatnika (2000) hasil hasil berikut dapat dicapai jika : 1. Para anggota akan memutuskan jumlah fungsi koperasinya (fungsi tunggal atau multi fungsi/ multi usaha; misalnya pengelolaan kredit, pemasaran, dan lainlain 2. Para anggota akan memutuskan struktur koperasinya akan menjadi organisasi yang sederhana ataukah lebih kompleks? Akankah koperasi itu dibantu

pemerintah menjadi suatu organisasi multi level yang lebih besar. 3. Para anggota akan memutuskan tujuan keanggotaan koperasinya : akankah koperasi terbuka (bagi anggota baru) atau tertutup? Anggota dapat memperketyat keanggotaan menurut kriteria yang dianut (misalnya hanya mengizinkan para guru atau petani kecil saja untuk bergabung ): yaitu keanggotaan eksklusif. Atau dapat pula mereka memutuskan keanggotaan inklusif yaitu dengan mengijinkan siapa pun yang dapat menanamkan saham tertentu(baik berupa uang, atau sumber daya lainnya( untuk menjadi anggota.

2.2.1 Rapat Anggota Menurut pasal 23 undang-undang nomor 23 tahun 1992 rapat anggota menetapkan: - Anggran Dasar - Kebijaksanaan umum - Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus dan pengawasan - Rencana kerja, Rencana Anggaran Pendapatan Dan Belanja Koperasi serta pengesahan laporan keuangan - Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya - Pembagian Sisa Hasil Usaha - Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi Menurut Sumarsono ( 2003 ) tugas dan peran Rapat Anggota adalah : - Mengesahkan / menetapkan penyusunan dan perubahan anggaran dasar/ anggaran rumah tangga, sesuai dengan keputusan-keputusan rapat. - Memilih, mengangkat dan memberhentikan anggota pengurus atau pengawas - Memberikan persetujuan atas perubahan dalam masalah struktur permodalan organisasi dn arah kegiatan-kegiatan usahanya - Mensyaratkan agar pengurus, manajer, dan karyawan memahami ketentuan dalam Anggaran Dasar - Menetapkan/ mengesahkan Rencana Kerja, Rencana Anggaran, Pendapatan dan belanja Organisasi - Menetapkan pembagian Sisa Hasil Usaha - pengawas organisasi koperasi dalam UU No. 39 Tahun 1992 adalah:

- Menetapkan penggabungan, pemecahan dan pembubaran organisasi - Memberikan penilaian terhadap petanggungjawaban pengurus: menerima atau menolak. 2.2.2 Pengurus Menurut Sumarsono ( 2003 ) wewenang pengurus adalah : 1. Mewakili koperasi didalam dan diluar negeri 2. Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian anggota sesuai dengan ketentuan dalam anggran dasar 3. Melakukan tindakan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan koperasi sesuai dengan tanggungjwabnya dan keputusan rapat anggota. Tugas Dan Tanggung Jawab Pengurus Leon Grayon dan Paul O. Mohn dalam bukunya yang berjudul the Board of Directors of coorporatives, menyebutkan bahwa pengurus itu mempunyai fungsi idiil dan karenanya pengurus mempunyai fungsi yang luas, yaitu: - Berfungsi sebagi pusat pengambil keputusan tertinggi. - Berfungsi sebagai pemberi nasehat - Berfungsi sebagai pengawas atau sebagain orang yang dapat dipercaya - Brfungsi sebagai penjaga berkesinambungannya organisasi - Berfungsi sebagai simbol.

Secara garis besar tugas pengurus koperasi adalah (Sumarsono, 2003). 1. Mengelola organisasi dan usaha koperasi Pada prinsipnya, pengurus koperasi harus mengelola organisasi koperasi dengan tertib, sehingga organisasi koperasi dapat berkembang menjadi sebuah organisasi maju dan profesional. Bersamaan dengan itu Pengurus juga wajib

mengembangkan usaha koperasi sehingga koperasi mampu memperoleh hasil sebagaimana yang diharapkan. 2. Memelihara buku daftar anggota, pengurus dan pengawas Pengurus koperasi berkewajiban menyelenggarakan administrasi yabg teratur dan sistematis mengenai segala hal yang berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan oleh koperasi 3. Menyelenggarakan rapat anggota Sebagai pengelola koperasi , pengurus koperasi antara lain harus mampu

menyelerenggarakan rapat anggota koperasi dengan sebaik-baiknya. 4. Mengajukan laporan pelaksanaan tugas dan laporan keungan koperasi 5. Mengajukan rencana kerja dan ranvangan anggaran pendapatan dan belanja koperasi. 2.2.3 Pengawas Tugas pengawas dalam pasal 39 UU No. 25/ 1992 adalah - Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi

- Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya. Juga pengawas mempunyai wewenang, ayat (2): (a) meneliti catatan yang ada pada koperasi; dan (b) mendapatkan segala keterangan yang diperlukan 2.2.4 Manajer Manajer bertanggung jawab atas keberhasilan usaha koperasi yang bersangkutan. Manajer berperan membuat rencana kedepan sesuai dengan ruang lingkup dan wewenangnya; mengelola sumberdaya secara efisien, memberikan perintah-

perintah, bertindak sebagai pemimpin dan mampu melaksanakan kerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi . Manajer harus mampu mengkoordinir dan memajukan segala sumberdaya untuk bekerja sama sebagai suatu kesatuan (Sumarsono, 2003 )

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan 1. Koperasi mempunyai peranan yang cukup besar dalam menyusun usaha

bersama dari orang-orang yang mempunyai kemampuan ekonomi terbatas 2. Struktur organisasi menggambarkan peran dan tugas masing- masing pengurus dalam organisasi 3. Struktur koperasi terdiri dari Badan Penaseha, Badan pengawas, Ketua, Sekretaris, Bendahara serta bagian bagian tertentu yang disesuaikan dengan jenis koperasi, dan memiliki fungsi dan wewenang masisng masing. 3.2 Saran Kepada mahasiswa disarankan ikut serta dalam organisasi koperasi dan memahami arti penting koperasi di dalam mewujudkan rasa persaudaraan dan kesejahteraan bersama. Serta diharapkan para mahasiswa agar bisa

mengaplikasikan kegiatan koperasi di dalam organisasinya.

DAFTAR PUSTAKA

Affan, Asma .

1991 .

Produksi

Pertanian

Dan Hubungannya

Dengan

Manajemen Koperasi Di Indonesia. Universitas sumatera utara. Medan Djatnika, Sri . 2000 . Ekonomi 1997. Koperasi . Salemba Empat . Jakarta

Onagan, Lino .

Cooperatives . Philippine of Commerse. Manila

Sukardi, David. 2010. Manajemen Eksekusi Bisnis. Graha Ilmu. Yogyakarta Sumarsono, Sonny. 2003 . Manajemen Koperasi. Graha Ilmu. Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai