Anda di halaman 1dari 5

PENGUKURAN DAN

LAPORAN HASIL
PENGUKURAN

Hari dan Tanggal Praktikum: 4 September 2009


Kelompok 7/ XI IPA 1

Ketua Kelompok : Willianto


(38)

Nama Anggota :

1. Eric (10)
2. Gracia Stefanie (13)
3. Wilson Kongadian (28)
4. Yulie (30)
I Tujuan
1. Siswa mampu melakukan pengukuran dengan tepat dan benar.
2. Siswa mampu membandingkan hasil pengukuran tunggal dan
pengukuran berulang.
3. Siswa mampu melakukan pengukuran yang lebih teliti.
4. Siswa mampu melaporkan hasil pengukuran dengan benar dengan
memperhatikan ketelitian dan ketidakpastian pengukuran.

I Peralatan dan Bahan


1. Mistar
2. Mikrometer Sekrup
3. Kertas karton
4. Gunting

I Landasan Teori
Dalam pengukuran suatu besaran sangat mungkin terjadi kesalahan
yang menyebabkan perbedaan hasil pengukuran dengan ukuran yang
sebenarnya.
1. Pengukuran tunggal Rajin Pardosi
Pengukuran tunggal merupakan pengukuran yang dilakukan
sekali saja terhadap objek dengan menggunakan suatu alat ukur.
Untuk pengukuran tunggal hasil pengukuran dilaporkan bersama
dengan ketidakpastiannya yang besarnya sama dengan
ketelitian alat ukur yang digunakan.

X = X0 ± ΔX
2. Pengukuran berulang
Pengukuran berulang merupakan pengukuran yang dilakukan
lebih dari 1 kali dengan tujuan untuk memperoleh hasil
pengukuran yang lebih teliti. Akan tetapi pada hakikatnya hasil
pengukuran harus dituliskan bersama ketidakpastiannya.

X= X1+X2+X3+ …. + XnN

SX= 1N-1N⅀Xi2-⅀Xi2N-1
I Kegiatan Praktikum/Prosedur Kerja
• Pertama, Kertas HVS atau Karton dibagi menjadi 10 bagian yang
sama. Setelah dipotong, dilakukan pengukuran dengan cara
berikut :
1. Pengukuran Tunggal
Pengukuran tunggal dilakukan terhadap salah satu kertas yang
telah dipotong dengan menggunakan mistar dan mikrometer
sekrup. Panjang kertas diukur dangan mistar, sedang ketebalan
kertas diukur melalui mikrometer sekrup.

2. Pengukuran Berulang
Kertas atau karton yang telah dipotong diukur panjang dan
tebalnya sebanyak 10 kali dengan menggunakan mistar dan
mikrometer sekrup.
• Setelah pengukuran selesai, data-data yang telah terkumpul
dimasukkan kedalam tabel data percobaan.

I Data-data Hasil Praktikum


Pengukuran Tunggal
Pembacaan Skala
Keteliti
Alat Ukur Uta Noniu Laporan
Hasil an
ma s
Mistar 7,8 cm 0,5 mm (78,0±0,5)
mm
Mikrometer 0 51 0,51m 0,005m (0,510±0,0
sekrup m m 05)mm

Pengukuran berulang

Hasil Pengukuran X SX
Alat Lapor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
0
Ukur an
Mistar(cm 7, 7, 7, 7, 7, 7, 7, 7, 7, 7, 7,8 0,0 (7,82±0,02)
) 8 8 9 8 7 8 9 8 8 9 2 2 cm

Mikromet
er 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,52 0,00 (0,526±0,003)
1 3 2 2 3 3 3 4 2 3 6 3 mm
sekrup(m
m)

II Analisis Hasil Praktikum

Mistar:
X=7,8+7,8+7,9+7,8+7,7+7,8+7,9+7,8+7,8+7,910
X=78,210
X=7,82 cm

SX=
1101060,84+60,84+62,41+60,84+59,29+60,84+62,41+60,84+60,84+62,41
-7,8+7,8+7,9+7,8+7,7+7,8+7,9+7,8+7,8+7,9210-1
SX= 11010.611,56-611,5249
SX=110.15
SX=0,02 cm

Mikrometer Sekrup:
X=0,51+0,53+0,52+0,52+0,53+0,53+0,53+0,54+0,52+0,5310
X=5,2610
X=0,526 mm

SX= 1N-1N⅀Xi2-⅀Xi2N-1
SX= 11010.2,7674-27,66769
SX= 110.0,027
SX= 0,003 mm
IIIKesimpulan dan Saran
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian tersebut, ternyata pengukuran yang dilakukan
dengan cara berulang ternyata hasilnya bisa lebih akurat/tepat
dibandingkan dangan pengukuran tunggal. Karena pengukuran
berulang dihitung dari beberapa banyak data yang ada dari 1 jenis
barang.
SARAN
Jika ingin melakukan pengukuran yang lebih teliti, sebaiknya dilakukan
pengukuran berulang sebanyak 5-10 kali, sehingga hasilnya lebih
akurat. Namun, kiha untuk pengukuran yang sederhana, sebaiknya
menggunkan pengukuran tunggal saja.

Anda mungkin juga menyukai