3.1 3.1.1
Variabel Penelitian dan Hipotesis Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Pada penelitian ini terdapat dua jenis variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas merupakan variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas merupakan variabel yang variabelnya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi. Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang memberikan reaksi/respon jika dihubungkan dengan variabel bebas. Variabel terikat adalah variabel yang variabelnya diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas (Sarwono, 200 !. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari " a. Variabel bebas (#V!, yaitu " Situasi $ilema Personal, %epribadian &ima 'aktor dan (ingkat %etidakakti)an 'isik b. Variabel terikat ($V!, yaitu " #ntensi $e)inisi operasional adalah de)inisi yang diberikan kepada variabel atau konstrak dengan *ara memberi arti, untuk memahami konsep dan membatasi penelitian (+a,ir, -...!. /dapun de)inisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut " -. #ntensi " %e*enderungan subjekti) seseorang untuk melakukan suatu tindakan atau perilaku di masa depan yang dilakukan se*ara sadar.
37
2. $ilema personal " suatu situasi ketika seseorang dihadapkan pada pilihan yang sulit yang belum terselesaikan yang membuatnya harus memutuskan untuk memilih pilihan yang terbaik saat ini tetapi mungkin akan buruk dimasa depan atau pilihan buruk saat ini tetapi akan baik dimasa depan. 0. %epribadian 1 'aktor " merupakan suatu karakteristik kepribadian yang menga*u pada lima )aktor dasar kepribadian manusia yaitu, neuroticism, extraversion, opennes to experience, agreeableness dan
conscientiousness. a. 2kstraversi " salah satu dimensi dari kepribadian lima )aktor dimana individu yang berada didalamnya memiliki karakteristik mudah
bersosialisasi, tegas, dan suka berbi*ara. b. +eurotisme " salah satu dimensi dari kepribadian lima )aktor dimana individu yang berada didalamnya memiliki karakteristik penuh
ke*emasan, tempramental, dan emosional. *. %eterbukaan (erhadap Pengalaman " salah satu dimensi dari kepribadian lima )aktor dimana individu yang berada didalamnya memiliki karakteristik kreati), imajinati), dan penuh rasa penasaran. d. %eramahan " salah satu dimensi dari kepribadian lima )aktor dimana individu yang berada didalamnya memiliki karakteristik sopan, peduli, baik hati dan ramah. e. %esadaran " salah satu dimensi dari kepribadian lima )aktor dimana individu yang berada didalamnya memiliki karakteristik teliti, dapat diandalkan, dan memiliki disiplin diri yang tinggi.
38
3. Perilaku ketidakakti)an )isik " suatu kelompok perilaku yang dilakukan oleh seorang individu se*ara sadar dan hanya menghasilkan pengeluaran energi yang sangat rendah. 1. (ransportasi umum massal adalah sebuah sarana berkendara bagi banyak orang untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya dan dianggap mampu untuk memberikan e)esiensi waktu, tempat dan biaya.
3.1 2
-. Situasi dilema personal (4 situasi! tidak mampu memprediksikan intensi mahasiswa pengguna mobil pribadi untuk menggunakan alat tranportasi umum massal. 2. %epribadian lima )aktor (Agreeableness, Conscientiousness, Extraversion, Neuroticism, & Opennes! tidak mampu memprediksikan intensi mahasiswa pengguna mobil pribadi untuk menggunakan alat tranportasi umum massal. 0. (ingkat ketidakakti)an )isik tidak mampu memprediksikan intensi mahasiswa pengguna mobil pribadi untuk menggunakan alat tranportasi umum massal. 3. interaksi antara situasi dilema personal, kepribadian lima )aktor, dan tingkat ketidakakti)an )isik tidak mampu memprediksikan intensi mahasiswa pengguna mobil pribadi untuk menggunakan alat tranportasi umum massal.
Hipotesis Alternatif !$a" # -. Situasi dilema personal (4 situasi! mampu memprediksikan intensi mahasiswa pengguna mobil pribadi untuk menggunakan alat tranportasi umum massal.
39
2. %epribadian lima )aktor (Agreeableness, Conscientiousness, Extraversion, Neuroticism, & Opennes! mampu memprediksikan intensi mahasiswa
pengguna mobil pribadi untuk menggunakan alat tranportasi umum massal. 0. (ingkat ketidakakti)an )isik mampu memprediksikan intensi mahasiswa pengguna mobil pribadi untuk menggunakan alat tranportasi umum massal. 3. interaksi antara situasi dilema personal, kepribadian lima )aktor, dan tingkat ketidakakti)an )isik mampu memprediksikan intensi mahasiswa pengguna mobil pribadi untuk menggunakan alat tranportasi umum massal.
3.2 3.2.1
% b&e' Penelitian ( Te'ni' %a)plin* +ara'teristi' % b&e' Penelitian Populasi adalah seluruh individu yang dimaksudkan untuk diteliti, dan yang nantinya akan dikenai generalisasi (5inarsunu, 2003!. Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa yang menggunakan kendaraan roda empat (mobil!. 6enurut Sukadji (200-! mahasiswa adalah sebagian ke*il dari generasi muda yang mendapat kesempatan untuk mengasah kemampuannya di perguruan tinggi. Pada penelitian ini, peneliti telah menentukan kriteria tertentu untuk individu yang dapat dijadikan partisipan dalam penelitian sehingga dapat diperoleh data yang representati) dan sesuai dengan harapan peneliti. %riteria dari partisipan penelitian ini, yaitu" a!. 6ahasiswa pengguna kendaraan roda empat (mobil! minimal 0 hari dalam satu minggu dan sudah berlangsung selama b!. 6ahasiswa yang berkuliah di 7akarta. bulan.
40
6enurut 8rohol (200.! suatu aktivitas/kegiatan dapat dikatakan sebagai kebiasaan adalah ketika aktivitas/kegiatan tersebut dikerjakan selama hari.
Sehingga dapat dikatakan, mahasiswa yang beraktivitas menggunakan mobil selama bulan dapat dikatakan sebagai sebuah kebiasaan.
3.2.2
Te'ni' %a)plin* 6enurut Sugiyono (dalam /lma, 200 ! sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. (eknik sampling yang digunakan pada penilitian ini adalah nonprobability sampling, yaitu teknik sampling yang tidak memberikan kesempatan (peluang! pada setiap anggota populasi untuk dijadikan anggota sampel (/lma, 200 !. /dapun bentuk nonprobability sampling yang digunakan adalah convenience sampling atau lebih dikenal dengan accidental sampling. Accidental sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan )aktor spontanitas, artinya siapa saja yang se*ara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan karakteristik responden penelitian, maka orang tersebut dapat digunakan sebagai sampel (/lma, 200 !.
3.2.3
, )la$ %a)pel 7umlah sampel yang peneliti gunakan dalam pilot study sebanyak 0
responden yang sesuai dengan karakteristik penelitian. Sedangkan pada field test sebanyak 240 responden yang juga sesuai dengan karakteristik penelitian yang sudah ditentukan sebelumnya. Semakin besar sampel, akan semakin ke*il bias menarik kesimpulan tentang populasi. 9ailey (dalam Soehartono, 2003! berpendapat bahwa untuk penelitian yang akan menggunakan analisis
41
data dengan statistik, besar sampel yang paling ke*il adalah 00, walaupun ia juga mengakui bahwa banyak peneliti lain menganggap bahwa sampel sebesar -00 merupakan jumlah minimum.
3.3
Desain penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitati). Penelitian kuantitati) yaitu penelitian yang bekerja dengan angka, dan datanya berupa bilangan (skor atau nilai! yang dianalisis dengan menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian yang si)atnya spesi)ik, atau untuk melakukan prediksi bahwa suatu variabel tertentu mempengaruhi variabel yang lain (/lsa, 200:!. $esain penelitian ini adalah desain kuasi eksperimental. %uasi eksperimental adalah eksperimen yang memiliki perlakuan ( treatment), pengukuran;pengukuran dampak (outcome measure!, dan unit;unit eksperimen (experimental unit!, namun tidak menggunakan penempatan se*ara a*ak (random assignment! dalam men*iptakan perbandingan untuk menyimpulkan adanya perubahan akibat perlakuan (Shadish et al, 2002!. $alam penelitian ini, variabel yang dimanipulasi adalah situasi dilema personal, sedangkan variabel lain tidak dimanipulasi. $alam penelitian ini juga tidak dilakukan randomisasi (penga*akan! partisipan penelitian serta kontrol variabel. Penelitian kuantitati) yang digunakan karena terdapat lebih dari dua variabel yang terlibat dan penelitian ini ingin memprediksikan antara masing; masing variabel bebas dan terikatnya. Pada penelitian ini digunakan teknik analisis regresi berganda. /nalisis regresi berganda adalah pengembangan
42
dari analisa regresi sederhana. %egunaannya yaitu untuk meramalkan nilai variabel terikat apabila variabel bebas minimal dua atau lebih (/lma, 200 !. Persamaan regresi ganda"
......... >
?- @ ?4 = Variabel bebas (situasi dilema personal! ?. @ ?-0 = Variabel 9ebas (kepribadian! ?-3 = variabel 9ebas ((ingkat ketidakakti)an )isik! a = konstanta
e = error (kesalahan!
3.3.-.1
Alat .' r Penelitian Alat .' r /lat ukur yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 0 ma*am alat ukur yang masing;masing mengukur variabel tertentu, diantaranya " 3.-.1.1 Alat .' r IPA/ /lat ukur ini dikembangkan oleh SjAstrAm et.al pada tahun 2002 yang digunakan untuk mengukur tingkat aktivitas )isik seseorang. /lat ukur ini terdiri dari : item soal yang mengukur tentang aktivitas )isik berat ( vigorous activity!, aktivitas )isik sedang (moderate activity!, aktivitas berjalan kaki (walking a*tivity! dan aktivitas duduk (sitting activity! pada seseorang dalam satu minggu terakhir. 6asing;masing item terdiri dari 2 pilihan jawaban terbuka. Bara penilaian dari alat ukur ini adalah "
; 5alking 62(;menit/minggu = 0,0 C waktu berjalan kaki (dalam menit! C jumlah hari.
43
6oderate 62(;menit/minggu = 3,0 C waktu melakukan aktivitas )isik sedang (dalam menit! C jumlah hari.
Vigorous 62(;menit/minggu = 4,0 C waktu melakukan aktivitas )isik berat (dalam menit! C jumlah hari.
(otal aktivitas )isik 62(;menit/minggu = total dari aktivitas berjalan kaki > aktivitas )isik sedang > aktivitas )isik berat.
Perilaku ketidakakti)an )isik digolongkan kedalam 0 kategori, yaitu kategori rendah, kategori sedang dan kategori tinggi. %ategori tinggi jika akti)itas )isik berat dilakukan setidaknya 0 hari dan minimal 62( -10062( menit/minggu atau : hari atau lebih kombinasi aktivitas berjalan kaki dan aktivitas )isik sedang atau aktivitas berjalan kaki dan aktivitas )isik berat dan menghasilkan setidaknya 0000 62(;menit/minggu. %ategori sedang jika 0 hari atau lebih seseorang melakukan aktivitas )isik berat minimal 20 menit/hari, atau 1 hari atau lebih seseorang dalam melakukan aktivitas )isik sedang/ aktivitas berjalan minimal 00 menit/hari. /tau 1 hari atau lebih kombinasi dari aktivitas berjalan, aktivitas )isik sedang dan aktivitas )isik berat men*apai total 62( minimal 00 62(;menit/minggu. %ategori rendah jika total aktivitas )isik seseorang tidak men*akup kategori tinggi atau sedang. (abel 0.9lue Print Skala #P/D
Ite) $alam : hari terakhir, berapa hari /nda melakukan aktivitas )isik yang berat *ontohnya seperti mengangkat benda/barang berat, menggali/men*angkul, senam aerobik atau bersepeda dengan *epatE 9erapa waktu yang /nda habiskan untuk melakukan aktivits )isik berat pada satu hari atau beberapa hari tersebutE sebagaimana yang telah anda sebutkan di no -.
No)er Ite) -
, )la$ ite) 2
/ktivitas 'isik
44
Sedang
melakukan aktivitas )isik sedang, *ontohnya seperti mengangkat benda/barang ringan, bersepeda santai, bermain badminton se*ara beregu, menyapu lantai, mengelap barang; barang dikamarE /ktivitas )isik sedang tidak termasuk berjalan kaki. 9erapa waktu yang /nda habiskan untuk melakukan aktivits )isik sedang pada satu hari atau beberapa hari tersebutE sebagaimana yang telah anda sebutkan di no 0. 3
$alam : hari terakhir, berapa hari anda berjalan kaki selama minimal -0 menit pada satu periode waktuE 9erapa waktu yang /nda habiskan untuk berjalan kaki pada satu hari atau beberapa hari tersebutE sebagaimana yang telah anda sebutkan di no 1. $alam : hari terakhir, berapa waktu yang anda
/ktivitas $uduk
3.-.1.2 The Big Five Personality Test /lat ukur ini dikembangkan oleh Gliver et, al. Pada tahun -..- yang menga*u kepada teori kepribadian lima )aktor yang dikemukakan oleh 6*Brae H Bosta, alat ukur ini digunakan untuk mengukur kepribadian. $imensi dalam alat ukur ini adalah, Agreeableness, Conscientiousness, Extraversion,
Neuroticism, and Openness. Skala yang digunakan adalah skala likert. Skala
45
likert merupakan metode skala pengukuran yang menggunakan distribusi respons dari sekelompok responden yang bertindak sebagai kelompok uji *oba (pilot study! sebagai dasar penentuan nilai skalanya (/,war, 2000!. /lat ukur big personality terdiri dari 1 item yang setiap pernyataannya diberikan
respon jawaban, yaitu Sangat Sesuai (diberikan poin !, Setuju (diberikan poin 1!, /gak Sesuai (diberikan poin 3!, /gak (idak Sesuai (diberikan poin 0!, (idak Sesuai (diberikan poin 2! dan Sangat (idak Sesuai (diberikan poin -! pada item yang bersi)at favorable. Pada item unfavorable penilaiannya menjadi Sangat Sesuai (diberikan poin -!, Setuju (diberikan poin 2!, /gak Sesuai (diberikan poin 0!, /gak (idak Sesuai (diberikan poin 3!, (idak Sesuai (diberikan poin 1! dan Sangat (idak Sesuai (diberikan poin !. 9erikut blueprint dari big inventory test.
Di)ensi
(abel 0.2 9lue Print Skala %epribadian &ima 'aktor No)or Ite) 'avorable In)avorable -:, 20, 00, 3:, 34, 1:, 0 -, 4, 2:, 30, 3-, 32 .,-0, 23, 24, 30, -, 2, 0 2, -4, 03, 01, 3. 0, 3, -., 0 , 33, 10, 1--, 21, 2., 14, 3 1, , 20, 0:, 12, -2, -0, 00, 0-, 31 :, -3, -1, - , 2-, 22, 02, 04, 0., 10, 13, 11, 1. 2 ,3 ,1 , 1
, )la$ Ite) -0
Ekstraversion
Agreeableness
'avorable In)avorable
-0
Conscientiousness
'avorable In)avorable
-2
Neuroticism
'avorable In)avorable
-0
Opennes
'avorable In)avorable
-:
46
3.-.1.3 Alat .' r %it asi Dile)a Personal /lat ukur ini diinspirasikan oleh alat ukur dilema sosial dari Van Vugt, Van &ange, dan Jee 6eertens pada tahun -.. . /walnya alat ukur Van Vugh, Van &ange, dan Jee 6eertens terdiri dari 0 aspek yaitu, waktu tempuh, polusi dan variasi waktu tempuh yang tergabung kedalam satu situasi.
Pengembangan peneliti pada alat ukur ini terdapat pada variasi situasi, karena diasumsikan situasi yang dihadapi seseorang bisa berbeda dengan orang lain. 9erdasarkan hasil wawan*ara terhadap 01 orang mahasiswa pengguna mobil pribadi, ada berbagai )aktor yang mempengaruhi untuk menggunakan mobil pribadi atau transportasi umum tetapi peneliti mengambil )aktor teratas yaitu
segi waktu, biaya, keamanan, kenyamanan, prestis dan ego yang digabungkan kedalam 4 skenario situasi. Skenario tersebut berisi gambaran situasi keuntungan dan kerugian penggunaan mobil pribadi dan transportasi umum dalam kehidupan sehari;hari. /lat ukur ini digunakan untuk mengukur dilema personal. $alam penelitian ini adalah dilema personal terhadap intensi pengguna mobil pribadi yang akan memutuskan untuk menggunakan atau tidak menggunakan alat transportasi umum massal. (abel 0.0 9lue Print /lat Ikur %uesioner $ilema Personal 85aktu 9iaya /man +yaman Prestis 2go/empati > > > > > > 82 > > > ; ; ; 80 > > ; ; > > 83 > ; > ; > ; 81 ; > ; > ; > 8 ; ; > > ; ; 8: ; ; ; > > > 84 ; ; ; ; ; ;
+eteran*an " tanda (>! untuk situasi yang menguntungkan pengguna mobil pribadi dan tanda (;! untuk situasi yang merugikan pengguna mobil pribadi
47
3.-.1.- Alat ' r Intensi /lat ukur ini berisi satu pertanyaan yang di isi setelah melihat situasi; situasi pada alat ukur situasi dilema personal. Bara pengisian dari alat ukur ini terdapat -0 rentang skala dimana skala nomor - menggambarkan pengguna mobil pribadi sudah tentu/pasti berniat memilih menggunakan mobil pribadinya, sedangkan skala nomor -0 menggambarkan pengguna mobil pribadi sudah tentu/pasti berniat memilih menggunakan alat transportasi umum dalam situasi yang telah ditentukan sebelumnya.
3.-.2
Validitas ( 0eliabilitas Alat .' r Validitas dapat menunjukkan tentang si)at suatu alat ukur dalam pengertian apakah suatu alat ukur *ukup akurat dalam mengukur apa yang ingin diukur (/,war, 200.!. Suatu tes atau instrumen dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan )ungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dan tujuan dilakukannya pengukuran. 6enurut /rikunto (200 !, *ara yang paling banyak dipakai untuk mengetahui validitas ialah dengan mengkorelasikan skor atau nilai yang diperoleh pada masing;masing pernyataan dari semua responden dengan skor/nilai penyataan dan skor/nilai total harus signi)ikan berdasarkan ukuran statistik tertentu. 6enurut Sugiyono (2004! reliabilitas adalah serangkaian pengukuran menggunakan alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran dilakukan se*ara berulang. Sedangkan menurut /,war (200.!, reliabilitas adalah sejauh
48
mana ketepatan dan ke*ermatan suatu alat ukur dalam melakukan )ungsi ukurnya (/,war, 200.!. Intuk validitas alat ukur #P/D peneliti melakukan pengujian content validity yaitu pengujian validitas yang diestimasi melalui pengujian terhadap isi tes melalui pro)essional judgement (/,war, 2000!. Intuk melakukan uji validitas ini, peneliti meminta expert !udgement kepada 9apak 7uneman, S.Psi.,6.Si untuk melihat kesesuaian alat ukur setelah diterjemahkan. Sedangkan untuk reliabilitas alat ukur ini, peneliti tidak melakukan pengujian karena alat ukur ini sudah berstandar internasional dan telah diterjemahkan di lebih dari 20 negara di dunia seperti #nggris, /rab Saudi, Pran*is, 7erman, 6alaysia, Vietnam, (urki, (aiwan, dan lain;lain. Intuk validitas pada alat kuesioner dilema personal dan intensi peneliti juga menggunakan content validity, setelah melakukan studi elisitasi mengenai )aktor;)aktor yang membuat mahasiswa pengguna mobil pribadi untuk menggunakan atau tidak menggunakan alat transportasi umum massal. Intuk reliabilitas peneliti tidak melakukan uji reliabilitas selain karena adanya manipulasi, butir pada soal alat ukur ini hanya terdapat satu soal sehingga tidak mungkin untuk diukur korelasi butir totalnya. Sementara Intuk mengetahui validitas dan reliabilitas alat ukur "ig #ive $ersonality %est, dilakukan terlebih dahulu pilot study kepada 0 orang
responden yang memiliki karakteristik sesuai dengan karakteristik penelitian. Iji validitas item dilakukan dengan menggunakan corrected item total correlation. Corrected item total correlation adalah analisis yang dilakukan dengan *ara mengkorelasikan masing;masing skor item dengan skor total dan melakukan koreksi terhadap nilai koe)isien korelasi yang overestimasi (/,war, 200.!.
49
Sedangkan metode uji reliabilitas yang digunakan adalah Cronbac&'s Alp&a, dikarenakan instrumen berbentuk skala &ikert (Priyatno, 20--!. Iji validitas dan reliabilitas alat ukur ini dilakukan dengan menggunakan bantuan so)tware ($(( )(tatistical $rogram for (ocial (tudy) version *+ #or ,indo-s.
(abel. 0.3
+ilai Validitas dan Jeliabilitas 9ig 1 Personality (est Saat Pilot Study $imensi %oe)isien %orelasi 7umlah Bronba*hFs butir total butir /lpha Ekstraversion 0,0.- @ 0, 00 -0 0,:2. Agreeableness ;0,0 : @ 0,3 0 -0 0,121 Conscientiousnes 0,2 @ 0, .4 -2 0,:4. s Neuroticism 0,20- @ 0, 0 -0 0,:.0 Opennes ;0,021 @ 0,:00 -: 0,400
Sumber " data penelitian 20-0
9erdasarkan tabel 0.3 dapat dilihat bahwa nilai reliabilitas dari dimensi agreeableness masih belum baik. +ilai reliabilitas dapat dikatakan baik atau tinggi ketika nilainya berkisar antara 0,:0 ; 0,4. (8uil)ord, dalam #ndria dan +indyati, 200:!. Selain itu koe)isien korelasi dari beberapa dimensi, yaitu ekstraversion, agreeableness, neuroticism dan opennes pada alat ukur "ig $ersonality %est masih belum memenuhi kriteria koe)isien korelasi yang baik. Suatu item dikatakan memiliki koe)isien korelasi yang baik ketika mempunyai koe)isien korelasi sama dengan atau lebih dari 0,21 (/,war, 200.!. Intuk mendapatkan korelasi koe)isien yang baik maka ada beberapa item dari masing;masing dimensi yang dihapus, yaitu item yang mempunyai nilai koe)isien korelasi kurang dari 0,21. #tem;item tersebut antara lain item nomor -:, 00, 23, 24, 01, 30, 3., -, 2, 0, 12, 2 , 3 , dan item 1. Sehingga total item dalam alat ukur ini berkurang dari 1 item menjadi 1- item. Penghapusan item;item tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan nilai reliabilitas, terutama pada dimensi agreeableness. Setelah dilakukan penghapusan item,
50
peneliti kembali mengukur validitas dan reliabilitas big five personality test saat field test. 9erikut hasil validitas dan reliabilitas alat ukur big five personality test. (abel 0.1 +ilai Validitas dan Jeliabilitas 9ig 1 Personality (est Setelah #tem $ihapus $imensi %oe)isien %orelasi 7umlah Bronba*hFs butir total butir /lpha Ekstraversion 0,2.2 ; 0, -: -0,: 0 Agreeableness 0,000 ; 0, 12 1 0,:0: Conscientiousness 0,2 @ 0, .4 -2 0,:4. Neuroticism 0,2 3 ; 0, :2 . 0,400 Opennes 0,030 ; 0,:2 -3 0,40Sumber " data penelitian 20-0
Setelah dilakukan penghapusan beberapa item pada masing;masing dimensi terlihat ada beberapa peningkatan nilai reliabilitas. +ilai reliabilitas dimensi ekstraversion meningkat dari 0,:2. menjadi 0,: 0, nilai reliabilitas dimensi agreeableness meningkat dari 0,121 menjadi 0,:0:, nilai reliabilitas dimensi neuroti*ism meningkat dari 0,:.0 menjadi 0,400 dan nilai reliabilitas dimensi opennes meningkat dari 0,400 menjadi 0,40-. Sedangkan pada dimensi Conscientiousness nilai reliabilitas tidak berubah dikarenakan memang tidak ada penghapusan item dari dimensi ini. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai validitas dan reliabilitas alat ukur 9ig 1 Personality (est mempunyai nilai validitas dan reliabilitas yang baik. 3.1 3.1.1 Prosed r Persiapan Penelitian Sebelum penelitian dilakukan, peneliti melakukan persiapan dengan mengumpulkan beberapa )enomena yang akan dikaitkan dengan variabel; variabel yang akan diteliti. Setelah )enomena;)enomena didapatkan, peneliti men*ari literatur dari berbagai ahli yang telah melakukan penelitian sebelumnya agar mendapatkan gambaran lebih jelas mengenai variabel;variabel yang akan
51
diteliti. Pertama;tama, peneliti men*ari alat ukur yang berkaitan dengan variabel yang akan diteliti, yaitu .nternational $&ysical Activity /uestionnaire, "ig #ive $ersonality %est, dan $ersonal 0ilemmas /uestionnaire. Setelah itu, peneliti menentukan metode yang akan dilakukan agar penelitian menjadi valid dan reliabel. 1.1.2 Pela'sanaan Penelitian Pertama;tama peneliti melakukan pengumpulan alat ukur dari masing; masing variabel yang ingin diukur dalam penelitian ini. Setelah dilakukan validitas isi dan validitas konstruk, angket/kuesioner yang sudah siap ini disebarkan kepada responden penelitian yang telah ditentukan sebelumnya sebagai penelitian uji *oba (pilot study!. Penelitian uji *oba yang dilakukan untuk menguji validitas dan reliabilitasnya alat ukur big five personality test. Sesuai dengan teknik pengambilan data yang dilakukan dengan menggunakan teknik convenience sampling, peneliti memberikan kuesioner
kepada mahasiswa;mahasiswa di dalam ruang kelas maupun yang sedang berkumpul di area kampus. Sebelumnya peneliti menanyakan terlebih dahulu kepada mahasiswa tentang lama penggunaan mobil sampai saat ini dan juga waktu penggunaan mobil dalam seminggu, pertanyaan ini ditujukan untuk menyeleksi apakah masiswa layak atau tidak menjadi responden penelitian. Peneliti melakukan pengambilan data untuk pilot study maupun field test di area Iniversitas 9ina +usantara (kampus /nggrek, kampus Syahdan dan kampus %ijang!, Iniversitas (risakti, Iniversitas /tma 7aya, dan Iniversitas K/JS#.
3.1.3
52
0. Masil dari penelitian ini terdapat main effect dan interaction effect. 1ain effect
adalah ketika hasil dari salah satu variabel bebas dapat se*ara langsung memprediksi variabel terikat, sedangkan interaction effect adalah ketika ada interaksi antara masing;masing variabel bebas dalam memprediksikan variabel terikatnya. 6isalkan interaksi antara kepribadian dan situasi dilema personal, maka skor tiap variabel tersebut dikalikan dan hasil kali tersebut mengeluarkan hasil yang signi)ikan dalam memprediksi variabel terikat.