Anda di halaman 1dari 13

PERENCANAAN SISTEM PENYALIRAN TAMBANG

Ir. Awang Suwandhi, M.Sc

Sasaran penyaliran adalah membuat lokasi kerja di areal penambangan selalu kering karena bila tidak terkontrol akan menimbulkan masalah, antara lain : (1) lokasi kerja (2) jalan tambang becek dan licin, (3) stabilitas lereng tambang rawan longsor (4) peralatan tambang cepat rusak (5) kesulitan mengambil contoh (sampling) (6) efisiensi kerja menurun dan (7) mengancam keselamatan dan kesehatan kerja.

2. KONSEP PEMBENTUKAN AIR TANAH 2.1 Lapisan air tanah terkekang 2.2. Debit air tanah 3. PENYALIRAN 3.1 Efek air tambang a. Efek langsung dari air terhadap penambangan. b. Efek air tak langsung terhadap penambangan. c. Efek air tak langsung ke sekitar aktifitas penambangan.

3.2 Pengendalian air tambang. 3.2.1 Membuat sump di dalam front tambang (pit). 3.2.2 Membuat sumur dalam (sumur bor) di dalam front tambang. 3.2.3 Membuat sumur dalam (sumur bor) di luar front tambang 3.2.4 Membuat paritan 3.2.5 Sistem adit

3.3 Pencegahan air tambang 3.3.1 Metoda Siemens 3.3.2 Cara elektro-osmosis 3.3.3 Cara penggalian 1 pemotongan aliran air tanah

ANALISA CURAH HUJAN RENCANA


Tentukan rata-rata curah hujan (X) maximum dengan rumus : X = CH/ n Tentukan standar deviasi dengan rumus : S = (Xi X)2 ( n 1) Tentukan koreksi variansi, dengan rumus: Yt = -ln[-ln[ T-1 ] ] T Rata-rata Yn, YN = Yn N Tentukan koreksi simpangan dengan rumus: Sn = (Yn-YN) ( n-1 ) Tentukan curah hujan rencana dengan rumus :CHR = X + S (Yt YN)
Sn

PERENCANAAN SALURAN TERBUKA


Catchment area/water divide
Catchment area adalah merupakan suatu areal atau daerah tangkapan hujan dimana batas wilayah tangkapannya ditentukan dari titik-titik elevasi tertinggi sehingga akhirnya merupakan suatu poligon tertutup yang mana polanya disesuaikan dengan kondisi topografi, dengan mengikuti kecenderungan arah gerak air.

Waktu konsentrasi
Waktu konsentrasi adalah waktu yang diperlukan hujan untuk mengalir dari titik terjauh ke tempat penyaliran.

Intensitas curah hujan

Jenis material Rencana kemajuan tambang

PERENCANAAN KOLAM PENAMPUNG (SUMP)


Sump (Kolam Penampung) merupakan kolam penampungan air yang dibuat untuk penampung air limpasan, yang dibuat sementara sebelum air itu dipompakan, serta dapat berfungsi sebagai pengendap lumpur.

Ada dua sistem penyaliran tambang, yaitu :


1. Sistem Penyaliran Memusat Pada sistem ini sump-sump akan ditempatkan di setiap jenjang tambang (bench), dengan sistem pengalirannya dari jenjang paling atas menuju jenjang di bawahnya sehingga akhirnya air dipusatkan di Main Sump (balong induk) untuk kemudian dipompa keluar tambang. 2. Sistem Penyaliran Tidak Memusat Sistem ini dapat dilakukan bila ke dalaman tambang relatif dangkal dengan keadaan geografis daerah luar tambang memungkinkan untuk mengalirkan air langsung dari sump keluar tambang.

Jenis Sump dan Penempatannya


Travelling sump (balong front). Sump jenjang atau sump transit. Main Sump (Balong induk),

PERENCANAAN KOLAM PENGENDAP LUMPUR (SETTLING POND). Dalam penentuan dimensi settling pond perlu diketahui beberapa hal yang mendukung kolam tersebut diantaranya yaitu volume air yang akan ditampung, volume butiran yang tersuspensi dan kecepatan waktu pengendapan.

KESIMPULAN
Sumber air tambang dapat dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu lapisan air bawah tanah clan air limpasan (run-off). Lapisan air bawah tanah mempunyai karakter yang spesifik, antara lain: bergerak atau statis atau menderita tekanan yang sewaktu-waktu bisa menyembur ke permukaan bumi apabila di bor. Air limpasan adalah air yang nampak di permukaan bumi yang pengontrolannya relatif lebih mudah diperhitungkan dibanding air bawah tanah. Karena tuntutan keselamatan clan kesehatan kerja serta untuk meminimalkan biaya, maka di dalam merancang sistem penyaliran terlebih dahulu harus dilakukan penelitian terhadap karakteristik curah hujan agar dapat mengatasi curah hujan yang ekstrim. Melihat sumber air yang- masuk ke dalam front tambang biasanya air limpasan maupun air bawah tanah, maka penanggulangannya biasa dengan pengendalian (konvensional) atau pencegahan (inkonvensional). Dalam upaya memanfaatkan air tambang, perlu diperhitungkan jumlah pemakaiannya, baik untuk keperluan operasional maupun nonoperasional, sehingga pemanfaatannya optimal

Anda mungkin juga menyukai