Anda di halaman 1dari 18

Pendahuluan

Kimia analisis dapat dibagi menjadi dua bidang yang dsisebut analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif membahas identifikasi zat-zat. Urusannya adalah unsure atau senyawa apa yang terdapat dalam suatu sample. Analisis kuantitatif mempelajari penetapan banyaknya suatu zat tertentu yang terkandung dalam sample. Zat yang ditetapkan, yang sering dirujuk konstituen yang diinginkan atau analit, dapat berupa sebagian kecil atau sebagian besar dari contoh yang di analisis. ika analisis itu lebih dari ! dari sample, maka analisis itu dianggap sebagai konstituen utama "mayor#. $ianggap konstituen kecil "minor#, jika banyaknya antara %,%&-%,&! dari sampel. Akhirnya, suatu zat yang hadirnya kurang dari %,%&! dianggap sebagai konstituen runutan "trace#. 'engelompokkan analisis kuantitatif lain dapat didasarkan pada ukuran contoh yang tersedia untuk di analisis. (ila tersedia contoh seberat lebih dari %,& gram, analisis itu disebut makro, analisis semimikro dapat dilakukan terhadap sampel yang beratnya antara &%-&%% mg ) analisis mikro dlakukan terhadap sampel yang beratnya&-&% mg ) atau analisis ultramikro melibatkan sampel pada orde & mikrogram. Analisis *olumetri adalah suatu analisis kimia kuantitatif yang dilakukan dengan menetapkan *olume suatu larutan yang konsentrasinya diketahui dengan tepat, untuk bereaksi dengan larutan dari zat yang akan ditentukan. +arutan yang sudah diketahui konsentrasinya dengan tepat disebut larutan standar. +arutan standar primer adalah suatu larutan yang sudah diketahui konsentrasinya dengan tepat dan dapat langsung digunakan untuk menetapkan konsentrasi zat-zat lain. +arutan standar sekunder adalah suatu larutan yang dapat digunakan untuk menetapkan konsentrasi zat-zat lain, tetapi sebelumnya harus ditetapkan dulu konsentrasinya terhadap larutan standar primer. +arutan standar biasanya ditambahkan dari dalam buret. 'roses penambahan larutan standar dari buret sampai reaksi tepat lengkap disebut titrasi. +engkapnya suatu titrasi, lazimnya harus terdeteksi oleh suatu prubahan, yang tak dapat dilihat mata, umumnya terjadi suatu perubahan warna oleh penambahan reagensia yang dikenal sebagai indikator. ,itik dimana reaksi tepat lengkap disebut titik eki*alen, sedangkan titik "saat# dimana dalam suatu titrasi mulai terjadi perubahan warna disebut titik akhir. Untuk digunakan dalam analisis *olumetri, suatu reaksi harus memenuhi kondisi-kondisi "persyaratan# berikut &. .eaksi harus berjalan dengan suatu persamaan reaksi tertentu, tidak boleh aa reaksi samping. /. .eaksi harus berjalan sampai boleh dikatakab lengkap pada titik eki*alen. 0. (eberapa metoda harus tersedia untuk menetapkan kapan titik eki*alen tercapai. 1. $iinginkan agar reaksi berjalan cepat, sehingga titrasi dapat terlengkapi dalam beberapa menit.

ASIDI-ALKALIMETRI
Judul Percobaan Prinsip percobaan : 'enentuan Kadar 23l $engan +arutan 4tandar 5a62 :

Tanggal Percobaan : %& 7ei /%&% Analisis kuantitatif metoda asidi-alkalimetri adalah berdasarkan reaksi asam basa. +arutan asam yang akan ditentukan konsentrasinya dititrasi oleh larutan basa yang telah ditentukan konsentrasiya dengan larutan primer. +arutan asam kemudian dititrasi oleh larutan basa dengan *olume yang diketahui dan dapat dihitung dengan rumus mek basa 8 mek asam Tujuan Percobaan

7enentukan konsentrasi 5a62 sebagai peniter dengan larutan baku primer asam oksalat %,& 5 7enentukan konsentrasi 23l dengan 5a62 sebagai peniter

Dasar Teori Analisa *olumetri suatu cara untuk menentukan kadar atau konsentrasi dari suatu zat dengan menentukan *ulome dari suatu larutan tertentu dengan konsentrasi tertentu yang diperlukan pada suatu reaksi tertentu. Asidi-alkalimetri adalah salah satu analisa *olumetri yang bertujuan untuk menentukan kadar suatu asam9basa dengan menggunakan *olume dari basa9asam dengan konsentrasi tertentu yang diperlukan pada reaksi asam-basa. &. ,eori Arrhenius 7enurut Arrhenius Asam adalah semua zat yang pada reaksi ionisasinya dapat menghasilkan ion 2:. (asa adalah semua zat yang pada reaksi ionisasinya dapat menghasilkan ion 62-. 2: : 622/6

(erdasar teori ini reaksi antara asam dengan basa haruslah menyangkut ion-ion 2: dan 62-. ika suatu senyawa meskipun dapat bereaksi dengan asam tapi pada reaksinya tidak menyangkut ion-ion 2: dan 62- reaksinya tidak dinamakan reaksi asam-basa. adi reaksi antara laruan 5a/360 dengan 23l misalnya bukanlah reaksi asam basa menurut Arrhenius karena reaksi ionnya adalah 360/- : 2: 2360-

/. ,eori (ronsted-+owry 7enurut (ronsted-+owry yang dinamakan Asam adalah semua zat yang dapat memberikan proton "2:# atau pemberi proton atau donor proton. (asa adalah semua zat yang dapat menerima proton "2:# atau pemberi proton atau aseptor proton. ;ang dimaksudkan dengan <zat< pada teori ini dapat suatu senyawa yang netral, ion negatif atau ion positif. 23l 2360521: 2: : 3l2: : 360/2: : 520

Karena setiap reaksi adalah reaksi yang dapat balik, berarti =hasil reaksi< pelepasan proton diatas dapat mengikat kembali proton, maka setiap asam selalu mempunyai basa pasangannya yang dinamakan basa konjugasi. 'roton menurut teori atom adalah partikel yang sangat tidak stabil dan tidak dapat berdiri sendiri. Karena itu jika ada pelepasan proton selalu harus di ikuti oleh pengikatan proton tersebut. $alam larutan asam dengan pelarut air, maka air itulah yang akan berfungsi sebagai pengikat proton. 2( : 2/6 206: : (>>

Karena itu berdasar teori (ronsted-+owry, apa yang dinamakan reaksi ionisasi asam sebenarnya adalah suatu reaksi asam basa. 2al yang sama untuk reaksi ionisasi air, satu molekul air berfungsi sebagai asam dan melepaskan proton dan satu molekul air yang lain berfungsi sebagai basa, penerima proton. 2/6 2: : 2/6 2: : 62- "basa konjugasi# 206: "asam konjugasi#

Kalau reaksi diatas dijumlahkan akan kita dapat /2/6 206: : 62-

Zat yang dapat bersifat seperti 2/6, dapat bersifat asam dan pada saat yang sama juga dapat bersifat sebagai basa dinamakan zat yang amfiprotik. 4ecara keseluruhan, teori asam-basa bronsted-lowry ini lebih baik dari teori arrhenius dan juga masih menyangkut konsep 2: atau p2 tapi dengan catatanbahwa 2: harus dibaca sebagai 206:. 0. ,eori +ewis 7enurut +ewis yang dinamakan Asam adlah semua zat yang dapat menerima pasangan elektron atau aseptor pasangan elektron. (asa adalah semua zat yang dapat memberikan pasangan elektron atau donor pasangan elektron. 4emua zat yang memenuhi kriteria asam menurut teori lewis kemudian dinamakan Asam +ewis. $apat dilihat dari reaksi-reaksi diatas bahwa reaksi akan berhenti apabila jumlah 2: telah eki*alen dengan jumlah 62- dan dimana semua basa tepat bereaksi dengan asam dinamakan titik eki*alen. 'ada titik eki*alen akan berlaku 5asam ? @asam 8 5basa ? @basa 'ada umumnya reaksi asam-basa sukar untuk dapat diamati karena itu diperlukan bantuan indikator untuk dapat melihat perubahan pada reaksi ini. Andikator terutama diperlukan untuk dapat melihat titik akhir dari suatu titrasi, dimana pada titrasi tersebut mulai terjadi perubahan warna. Andikator yang baik adalah indikator yang perubahan warnanya atau titik akhir titrasinya terletak sedekat mungkin dengan titik eki*alen. 'ada titik eki*alen, tidak ada lagi kelebihan asam atau basa dan pada saat ini yang kita punya adalah larutan garam, sehingga p2-nya juga sama dengan p2 dari larutan garam yang terjadi. 'ada saat ini seharusnya penambahan asam atau basa harus dihentikan dan pada saat ini juga warna harus sudah berubah. $engan kata lain indikator yang harus dipergunakan adalah indikator yang trayek p2-nya sedekat mungkin dengan p2 larutan garam yang akan terbentuk.

ara Kerja 4tandarisasi larutan 5a62 terhadap asam oksalat &. 'ipet &% ml larutan standar asam oksalat & 5 ke dalam labu ukur &%% ml, encerkan sampai tanda batas, homogenkan. /. 'ipet &% ml larutan di atas ke dalam erlenmeyer. 0. ,ambahkan indikator phenolphtalein atau metil merah sebanyak / tetes. 1. 7asukan larutan 5a62 ke dalam buret dan atur kondisi buret siap untuk di operasikan. B. ,itrasi larutan asam oksalat dengan 5a62 dari buret sampai terjadi perubahan warna. 3atat *olume 5a62 yang diperlukan. C. +akukan pengerjaan titrasi sampai didapat *olume 5a62 konstan. D. 2itung konsentrasi 5a62. 'enentuan konsentrasi 23l terhadap 5a62 &. 'ipet &% ml larutan 23l kedalam erlenmeyer, tambahkan indikator phenolphtalein atau metil merah sebanyak / tetes. /. ,itrasi larutan 23l dengan 5a62 sampai terjadi perubahan warna. 3atat *olume 5a62 yang diperlukan. 0. +akukan pengerjaan titrasi sampai didapat *olume konstan. 1. 2itung konsentrasi 23l. Da!a Penga"a!an 4tandarisasi larutan 5a62 terhadap asam oksalat titrasi @olume 5a62 @olume rata-rata @ 2/3/61 8 &% ml F2/3/61G 8 %.& 5 A E.B% AA E.B/ E.B/ AAA E.BB

mek 5a62 8 mek 2/3/61 @ 5a62 ? 5 5a62 8 @ 2/3/61 ? 5 2/3/61 E.B/ ml ? 5 5a62 8 &% ml ? %.& 5 5 5a62 8 %.&%B% 5 Konsentrasi 5a62 8 %.&%B% 5 .eaksi 2/3/61 "aH# : 5a62 "aH# I 5a/3/61 "aH# : /2/6

'enentuan konsentrasi 23l terhadap 5a62 titrasi @olume 5a62 @olume rata-rata @23l 8 &% ml F5a62G 8 %.&%B% 5 A E.JB AA E.J0 E.JB AAA E.JJ

mek 5a62 8 mek 23l @ 5a62 ? 5 5a62 8 @ 23l ? 5 23l E.JB ml ? %.&%B% 5 8 &% ml ? 5 23l 5 23l 8 %.&%01 5 Konsentrasi 23l 8 %.&%01 5 .eaksi 5a62 "aH# : 23l "aH# I 5a3l "s# : 2/6

Kesi"pulan : Konsentrasi 5a62 yang didapat - #$%#&# 5 Konsentrsai 23l yang didapat - #$%#'( 5

PERMA)*A)+METRI
Judul Peneli!ian Prinsip Peneli!ian : 'enentuan Kadar (esi "Ke# 4ecara 'ermanganometri : adalah suatu metoda analisa yang didasarkan pada reaksi redoks,

Tanggal Peneli!ian : %& 7ei /%&% 'ermangnometri

dimana permanganometri sebagai reduktor dan larutan sekunder yang ditentukan konsentrasinya oleh larutan oksalat sebagai standar primer. ,itrasi ini dilakukan dalam keadaan panas dan suasana asam tanpa bantuan indiktor karena permanganat merupakan larutan auto indikator. Tujuan Peneli!ian : 7enentukan konsentrasi larutan permanganat dengan larutan baku primer asam oksalat %,& 5 7enentukan konsentrasi (esi "Ke# dengan larutan permanganat yang telah diketahui konsentrasinya

Dasar Teori 'ermanganometri adalah suatu metode analisa kimia yang didasari atas reaksi reduksi dan oksidasi ".edoks#, dimana kalium permanganat akan mengoksidasi berbagai zat yang bersifat sebagai reduktor, dan pada saat itu warna lembayung dari kalium permanganate akan hilang. .eaksi oksidasi adalah reaksi pelepasan electron oleh unsur9ion dan akibatnya unsure9ion tersebut mengalami penaikan bilangan oksidasi. Ke Ke/: : /e

Llectron yang dilepaskan pada reaksi oksidasi ini harus ada yang mengikat. Unsure9ion lain yang akan mengikat electron ini dinamakan oksidator. ;ang bersifat sebagai pengoksid adalah unsur9ion yang berada pada bilangan oksidasi tinggi, paling tidak bukan pada bilangan oksidasi terendah. Ke0: dan Ke/: dapat bersifat sebagai pengoksid tapi Ke "sebagai unsur# pasti tidak dapat bersifat sebagai pengoksid .eaksi reduksi adalah reaksi pengikatan electron oleh suatu unsur9ion dan akibatnya unsur9ion tersebut mengalami penurunan bilangan oksidasi. 4n1: : /e 4n/:

Llectron yang diikat pada reaksi reduksi ini harus berasal dari ion9unsur lain yang dinamakan reduktor. ;ang bersifat sebagai pereduksi pada umumnya adalah unsir9ion yang berada pada bilangan oksidasi rendah, paling tidak bukan pada bilangan oksidasi tertinggi. $ari besi "Ke# yang diketahui dapat berbilangan oksidasi % "sebagai unsure#, /: dan 0: dapat dikatakan bahwa Ke "sebagai unsure# dan Ke/: dapat bersifat sebagai pereduksi tapi Ke0: pasti tidak dapat bersifat sebagai pereduksi. Kalau indicator asam-basa adalah indicator yang dapat menunjukan p2 larutan karena indicator ini akan berubah warna pada p2 tertentu, maka indicator redoks adalah indicator yang dapat menunjukan potensial elektroda dari sesuatu larutan. Andicator redoks adalah senyawa yang warna bentuk tereduksi dan warna bentuk teroksidasinya berbeda. K7n61 adalah zat padat berwarna ungu gelap, mudah larut dala air, dalam keadaan kering dan ada cahaya matahari, K7n61 dapat terurai / K7n61
u*

K/7n61 : 7n6/ : 6/

'enguraian ini akan berlangsung lebih cepat pada suhu tinggi. 'ada dasarnya, pembuatan K7n61 dilakukan dengan melarutkan sejumlah berat K7n61 yang telah diperhitungkan ke dalam air. ,api dalam air hamper selalu terdapat pereduksi sehingga setelah pelarutan, akan menyebabkan terjadinya reaksi reduksi 7n61- : / 2/6 : 0 e 7n6/ : 1 62-

.eaksi berjalan lambat sehingga kalau begitu dibuat terus disimpan akan selalu terjadi pengurangan kenormalannya. 'ada permanganometri tidak diperlukan tambahan indicator karena warna merah ungu dari larutan K7n61 sendiri dapat berfungsi sebagai indicator. 'ada permanganometri, larutan K7n6 1 selalu akan mengalami reaksi reduksi dengan reaksi 7n61- : J 2: : B e 7erah ungu 7n/: : 1 2/6 tak berwarna

'eneteran larutan K7n61, selama mereduksi atau larutan yang dititrasi masih ada akan segera mereduksinya dan warna 7n61 segera hilang. 4aat ,L tercapai "pereduksi tepat habis#, tetes terakhir K7n61 tidak tereduksi lagi sehingga warna larutan reaksi akan berubah menjadi merah ungu.

ara Kerja 'enentuan konsentrasi kalium permanganat terhadap asam oksalat &. 'ipet &% ml larutan asam & 5 ke dalam labu ukur &%% ml, encerkan sampai tanda batas, homogenkan. /. 'ipet &% ml asam oksalat dalam labu ukur &%% ml ke dalam Lrlenmeyer, tambahkan B ml asam sulfat 1 5. lalu panaskan sampai mencapai suhu D%-J%o3. 0. $alam keadaan panas titrasi dengan kalium permanganat sampai warna jambu tidak hilang. 1. 2itung konsentrasi dari larutan kalium permanganat. 'enentuan konsentrasi besi "Ke# terhadap kalium permanganat &. 'ipet &% ml larutan besi "AA# ke dalam ukur &%% ml, encerkan sampai tanda batas, homogenkan. /. 'ipet &% ml larutan besi "AA# dalam labu ukur &%% ml ke dalam Lrlenmeyer, tambahkan B ml asam sulfat 1 5 dan & ml asam fospat pekat. 0. 'anaskan larutan sampai mencapai suhu D%-J%o3. 1. ,itrasi dengan kalium permanganat sampai warna merah jambu tidak hilang. B. 2itung konsentrasi besi "AA#. Da!a penga"a!an 'enentuan Konsentrasi Kalium 'ermanganat terhadap Asam 6ksalat titrasi @olume permanganat @olume rata-rata

A J.B%

AA J.11 J.1D

AAA J.1J

Konsentrasi Kalium 'ermanganat adalah -

@& ? 5& 8 @/ ? 5/ &%,%% m+ ? %,&%%%5 8 J,1D ? 5K7n61 5 Kmn61


.eaksi .eduksi - 7n61- : J2: : Be 7n/: : 12/6 ?1

8 %,&&J& 5

Konsentrasi Kalium 'ermanganat adalah %,&&J& 5

6ksidasi

- 2/3/61 : 2/6 3/618 : 12: : 1e

?B

1 7n61- : &/ 2: : B 2/3/61

17n/: : && 2/6 : B 3/618

'enentuan Konsentrasi (esi "Ke# terhadap Kalium 'ermanganat titrasi @olume permanganat @olume rata-rata
Konsentrasi +arutan Ke adalah

A 1.B%

AA 1.B& 1.B&

AAA 1.B/

@& ? 5& 8 @/ ? 5/ 1,B& m+ ? %,&&J& 5 8 &%,%% m+ ? 5 Ke 5 Ke


.eaksi .eduksi 6ksidasi
-

8 %,%B00 5

Konsentrasi +arutan (esi "Ke# adalah %,%B00 5

- 7n61- : J2: : Be - Ke
/: : /:

7n/: : 12/6 Ke : e
/: 0:

?& ?B

7n61 : J2 : BKe

7n : 1 2/6 : B Ke0:

Kesi"pulan Konsentrasi Kmn61 adalah %,&&J& 5 Konsentrasi larutan (esi "Ke# adalah %,%B00 5

AR*E)T+METRI
Judul Peneli!ian : 'enentuan Kadar Klorida 4ecara Argentometri "7etoda 762.# Tanggal Peneli!ian : %& 7ei /%&% Prinsip Peneli!ian : 7etoda analisa Argentometri adalah metoda analisis yang berdasarkan pada pereaksi pengendapan dimana perak nitrat sebagai larutan standar Tujuan Peneli!ian : 7enentukan kadar 3l dengan metoda Argentometri 7engetahui reaksi yang terjadi saat titrasi berjalan :

Teori dasar

7etode analisis argentometri merupakan metode analisis yang didasari atas reaksi pengendapan dengan perak nitrat sebagai larutan standar. 3ara ini biasa digunakan dalam penentuan kadar unsur halogen dari suatu senyawa. 'ada umumnya sering digunakan dalam penentuan klorida. 'roses pengendapan yang paling penting dalam analisis *olumetri, memanfaatkan perak nitrat sebagai reagensia "proses argentometri#. (anyak metode dipergunakan dalam penetapan titik akhir dalam reaksi argentometri, tetapi metode yang paling banyak digunakan adalah metode pembentukan suatu endapan berwarna. 2al ini dapat diilustrasikan dengan metode 7ohr untuk penetapan klorida dan bromida. 'ada titrasi dari suatu larutan netral, misalnya ion klorida dengan larutan perak nitrat, sedikit larutan kalium kromat ditambahkan untuk berfungsi sebagai indikator. 'ada titik akhir titrasi, ion kromat bergabung dengan ion perak untuk membentuk endapan perak kromat berwarna merah coklat, yang sedikit sekali dapat larut. ;ang perlu diperhatikan bahwa titrasi ini hendaknya dilakukan dalam suasana larutan netral atau sangat sedikit basa, yakni dalam jangkauan p2 berkisar antara C sampai J. ara Kerja :

&. 'ipet &% m+ larutan 5atrium Klorida kedalam labu ukur &%% m+, encerkan sanpai tanda batas /. 'ipet &% m+ larutan 5a3l kedalam labu erlenmeyer secara triplo. ,ambahkan & m+ indikator K/3r61 B! 0. 7asukan hati-hati Ag560 %.& 5 kedalam buret, atur kondisi buret 1. ,itrasi pelan-pelan larutan natrium klorida yang ada dalam erlenmeyer sampai warna kemerah-merahan yang tidak hilang pada pengocokan selanjutnya

B. 2itung konsentrasi "5ormalitas# larutan klorida Da!a Penga"a!an dan Perhi!ungan : +arutan 'erak 5itrat 9 Ag560 titrasi @olume Ag560 @olume rata-rata Perhi!ungan Konsentrasi 5a3l @Ag560 ? 5Ag560 8 @5a3l ? 55a3l E,J& m+ ? %,&%%% 5 8 &%,%% m+ ? 55a3l 55a3l .eaksi 5a3l"l# : Ag560"l# Ag3l"endapan# : 5a560"l# 8 %,%EJ& 5 A E.J% AA E.J& E.J& AAA E.J/

Kesi"pulan : Konsentrasi Ag560 adalah %,&%%%5 Konsentrasi 5a3l adalah %,%EJ& 5

TITRASI K+MPLEKS+METRI
Judul Peneli!ian Prinsip Peneli!ian senyawa kompleks Tujuan Peneli!ian : : 'enentuan Kadar 3a $an 7g 7etoda Kompleksometri : Tanggal Peneli!ian : %& 7ei /%&% Analisa kompleksometri adalah analisa *olumetri yang berdasarkan pada pembentukan

7enentukan konsentrasi L$,A 7enentukan konsentrasi 3a 7enentukan konsentrasi 7g :

Teori Dasar

,itrasi kompleksometri adalah analisa *olumetri yang berdasarkan pada pembentukan senyawa kompleks. 'embentukan kompleks yang stabil sangat diperlukan selama proses titrasi berlangsung. ,itrasi kompleksometri ini berkembang setelah ditemukannya senyawa pembentuk kompleks yang stabil diantaranya Ltilendiamintertaasetat "L$,A# dan penemuan indikator logam yang sangat khass untuk logam. L$,A dengan umus kimianya -

Atau dapat ditulis 21;, yang dalam percobaan selalu dipakai dalam bentuk garamnya dengan 5a62 membentuk 5a20; yang hanya sedikit larut dalam air, sedangkan 5a/2/; larut baik dalam air. 4elama titrasi berlangsung suatu ion logam dengan 5a /2/;, selalu terjadi ion 2: seperti dibawah ini 7g/: : 2/;/-I 7g;/- : /2: 3a/: : 2/;/- I 3a;/- : /2: Al0: : 2/;-/ I Al;- : /2: ,h1: : 2/;/- I ,2; : /2:

4ecara umum dapat ditulis - 7n: : 2/;/-I 7;"n-1# : / 2: terjadinya ion 2: selama titrasi mempengaruhi p2 larutan dan untuk mencegah perubahan p2 larutan harus ditambahkan buffer. Kompleks L$,A dengan logam umumnya mempunyai perbandingan &-& dan melarut baik dalam air yang tidak memberikan warna atau tidak berwarna. Kompleks yang terjadi disebut dengan kompleks sempit. L$,A yang diperdagangkan dalam bentuk garam dinatriumnya atau 5a/2/;./2/6, dengan nama dagang ,rilon (, 3omple?on AAA dll. ,itik akhir titrasi dapat dicapai dengan menggunakan indikator logam yang khas untuk berbagai logam. $alam percobaan akan dicobakan pada reaksi pembentukan kompleks L$,A ntuk penentuan 3a menggunakan indikator 7ureksid dan 7g menggunakan indikator Lrichrome (lack , "L(,#. 4truktur 7ureksid atau garam amonium dari asam purpurat dengan struktur kimianya

$alam larutan dengan p2 maksimal E, larutan mureksid berwarna merah ungu "2 1$-#, berwarna ungu didaerah p2 E-&& "204/-# dan berwarna biru ungu diatas p2 && "2/$0-#. 'erubahan warna ini mungkin terjadi disebabkan oleh pelepasan berturut-turut proton dari gugugus imido. Karena ada 1 gugus imido, maka mureksid dapat digambarkan sebagai 2 1$-, dimana hanya / diantaranya yang dapat diganti oleh alkali, sehingga perlu diperhatikan / harga tetapannya pK18E./ pK18E./ 21$-I 20$/20$/- I 2/$0-

+arutan mureksid tidak stabil, maka harus dibuat segar dalam titrasi. 4truktur Lriochrome (lack , atau 4olochrome (lack , atau 5atrium &-"&-hydro?y-/-naftilazo#-C-nitro-nafthol-1sulfonat dengan struktur -

L(, asan berbasa tiga yang dapat ditulis 20An. 'erubahan warna asambasa dari L(, dapat ditulis -

p2 C.0 2/An "merah# membentuk kompleks berwarna merah. 7g/: : 2An/- I 7gAn- : 2: 2An/"biru#

p2 &&.C An0"jingga#

'ada p2 sekitar &% L(, berwarna biru "2An/-#, yang bereaksi dengan magnesium

Kompleks 7gAn- lebih lemah pada 7g;/-, dengan demikian kelebihan L$,A akan mengikat 7g membentuk ompleks 7g-L$,A dari 7gAn 7gAn- : 2/;/I 7g;/- : 2An/- : 2: biru merah tak berwarna ara Kerja :

%$S!andarisasi laru!an EDTA dengan laru!an ,nS+( 'ipet larutan Zn461 &% m+ masukan kedalam lbu ukur &%% m+, encerkan dengan aHuadest, tepatkan sampai tanda batas, homogenkan. 'ipet larutan tersebut sebanyak /B ml masukan kedalam labu erlenmeyer, tambahkan buffer 4almiak p2 &% dan /% m+ aHuadest ,ambahkan B tetes indikator L(, ,itrasi dengan larutan L$,A "dari buret# samapai timbul warna dari merah ke biru. 2itung konsentrasi L$,A 'ipet /B m+ larutan sampel "mengandung 3a dan 7g# masukan kedalam erlenmeyer /B% m+, encerkan sampai &%% m+, homogenkan. ,ambahkan &% m+ buffer 4almiak atur p2 &%. ,ambahkan indikator L(, B tetes ,itrasi dengan dengan L$,A sampai warna biru 2itung kadar 3a dan 7g +arutan sampel dipipet /B m+, masukkan kedalam erlenmeyer /B% m+ dan encerkan sampai &%% m+ ,ambahkan &% m+ buffer 4almiak atur p2 &/ ,ambahkan indikator 7ureksid Bmg "powder# atau B tetes "larutan# ,itrasi dengan L$,A dari buret sampai timbul warna merah anggur

-$ Penen!uan .adar a-/ dan Mg-/

2itung kadar Kalsium dan akhirnya dapat ditentukan kadar 7gnesium :

Da!a Penga"a!an

%$Penen!uan Konsen!rasi EDTA titrasi @olume L$,A @olume rata-rata Konsentrasi L$,A @L$,A ? 5L$,A 8 @Zn461 ? 5Zn461 E,D% m+ ? 5L$,A 8 &%,%% m+ ? %,%&%%5 5L$,A 8 %,%&%0 5 A E.D& AA E.CE E.D% AAA E.D%

-$ Penen!uan Kadar a-/ dan Mg -/ titrasi @olume L$,A @olume rata-rata .eaksi 3a/: : 7g;/- 3a;/- : 7g/: 7g/: : 2$/- 7g$- : 2: 3a/: : 2/;/- 3a;/- : /2: 7g$-"merah anggur# : 2/;/- 7g;/- : 2$/-"biru# : 2: '$ Penen!uan Kadar a-/ titrasi @olume L$,A @olume rata-rata .eaksi 3a/: : 2/An0- 3aAn0- : /2: 3a/: : 2/;/- 3a;/- : /2: 3aAn0-"merah# : 2/;/- 3a;/- : 2/An0-"biru ungu# A 1.&% AA 1.&/ 1.&/ AAA 1.&0 A &%.1B AA &%.0E &%.1/ AAA &%.1/

Kadar 3a/: ! 3a/: 8 @3a ? FL$,AG ? 7r3a ? &%%! 8 1.&/ ? %.%&%0 ? 1% @titrasi /B Kadar 7g/: ! 7g/: 8 @7g ? FL$,AG ? 7r7g ? &%%! 8 C.0% ? %.%&%0 ? /1 ? &%%! 8 C./0 ! @titrasi /B ? &%%! 8 C.DE !

Kesi"pulan : Konsentrasi L$,A adalah %,%&%0 5 Kadar 3a/: adalah C.DE ! Kadar 7g/: adalah C./0 !

Pe"bahasan : 'enentuan konsentrasi 7g tidak dapat ditentukan langsung. Konsentrasi 7g dihitumg dari hasil pengurangan konsentrasi 3a dan 7g dikurangi konsentrasi 7g

DA0TAR P1STAKA

3hristian,<Analytical 3hemistry<, Kifth Ldition, hon Miley and 4on Anc, 5ew ;ork, &EE1. 2amilton,<3alculation of Analytical 3hemistry<, 4e*enth Ldition, 7c.Nraw-2ill (ook 3ompany, 5ew ;ork, &EB1. Underwood, A.+.,<Analisis Kimia Kuantitatif<, Ldisi kelima, Lrlangga, akarta, &EJE. @ogel, A.+.,<A te?t (ook of Ouantitati*e Anorganic Analysis<, Kourth Ldition, +angman Nroup +imited, +ondon, &EDJ. 7odul,<'enuntun 'raktikum Kimia Analitik AA<, .us*irman 7uchtar $rs.7sc and 2ernandi 4udjono.4si, +aboratorium Kimia Analitik urusan Kimia U5 A5A, /%%D.

Anda mungkin juga menyukai