Anda di halaman 1dari 42

BAB II STUDI PUSTAKA

2.1.

Tinjauan Umum Studi pustaka adalah suatu pembahasan yang berdasarkan pada bahan-bahan

buku referensi yang bertujuan untuk memperkuat materi pembahasan maupun sebagai dasar untuk menggunakan rumus-rumus tertentu dalam mendesain sesuatu. Mayoritas tipe tanah pada subgrade Jalan 4 PT. alte! Pasifik Indonesia di

ka"asan #uri Steam $lood adalah tanah lempung berpasir. %eberapa material tanah diba"ah pavement jalan tersebut juga berupa tanah berlempung. &linyemen 'ertikal pada lokasi terjadinya kerusakan lebih besar dibandingkan tanah sekitarnya bersebelahan dengan kedua sisi pavement adalah suatu saluran yang mana permukaan airnya berfluktuatif antar musim hujan dan yang kering. 2.2. Perkerasan Jalan Raya Perkerasan jalan adalah (ampuran antara agregat dan bahan ikat yang digunakan untuk melayani beban lalu lintas. &gregat yang dipakai dapat berupa batu pe(ah) batu kali) batu belah maupun stabilisasi tanah sedangkan bahan ikat bisa berupa aspal) semen atau tanah liat. Se(ara umum) baik Rigid Pavement maupun Flexible Pavement terdiri dari lapisan-lapisan perkerasan. *apisan-lapisan ini bersifat memikul dan menyebarkan beban lalu lintas ke tanah dasar yang tertekan dan dipadatkan.

II-1

*apisan-lapisan tersebut adalah , a. *apisan permukaan -surface course. b. *apisan Pondasi -base and sub base course. (. lapisan tanah dasar -sub grade. a. *apisan Permukaan -surface course. *apisan permukaan adalah lapisan perkerasan yang paling atas. *apisan ini berfungsi antara lain sebagai berikut , *apis perkerasan penahan beban roda) mempunyai stabilitas tinggi untuk penahan beban rosda selama masa layanan. *apisan kedap air) air hujan yang jatuh tidak merembes kedalam lapisan perkerasan sehingga melemahkan lapisan-lapisan

diba"ahnya. *apisan aus) karena menderita gaya gesekan dengan roda. *apisan penyebar beban ke lapisan diba"ahnya sehingga dapat dipikul oleh lapisan lain yang lebih jelek daya dukungnya. b. *apisan Pondasi -base / sub base course. *apisan pondasi perkerasan adalah lapisan antara lapisan permukaan dengan subgrade. &dapun fungsi lapisan pondasi adalah , bagian perkerasan yang menahan gaya lintang roda dan menyebarkan ke lapisan yang diba"ahnya -subgrade.. *apisan peresapan agar air tanah tidak berkumpul %antalan dari lapisan permukaan.

II-+

%ahan-bahan untuk lapisan pondasi harus kuat sehingga dapat menahan beban-beban yang berada diatasnya. Sebelum menentukan suatu bahan yang digunakan sebagai bahan pondasi hendaknya dilakukan penyelidikan dan pertimbangan sebaik-baiknya sesuai dengan persyaratan teknis. ampuran-(ampuran tanah setempat dengan kapur maupun semen Portland dalam beberapa hal sangat dianjurkan agar didapat bantuan yang efektif terhadap kestabilan struktur perkerasan. (. Tanah #asar -subgrade. Tanah dasar adalah permukaan tanah semula atau permukaan tanah galian atau tanah permukaan timbunan yang dipadatkan dan merupakan permukaan dasar untuk perletakan bagian-bagian perkerasan yang lainya. 0ekuatan dan kea"etan konstruksi perkerasan jalan tergantung dari sifatsifat daya dukung tanah. Se(ara geoteknis) daya dukung tanah ditentukan oleh banyak hal. Pentingnya kekuatan dari tanah dasar menjadi point utama dalam ukuran kekuatan dan kea"etan struktur perkerasan selama umur layanan. 1mumnya permasalahan yang terjadi menyangkut tanah dasar berupa perubahan bentuk tetap) sifat mengembang dan daya dukung tidak merata. %ahan subgrade akan berpengaruh terhadap daya dukung tanah dasar tersebut. Semakin bagus spek tanah untuk subgrade maka akan semakin besar daya dukung tanah tersebut. Terutama untuk tanah dasar berupa tanah timbunan) maka perlu diperkhatikan beberapa hal sehubungan dengan daya dukung tanah tersebut. &ntara lain ,

II-/

0lasifikasi tanah) berupa sifat butiran) plastisitas tanah) sifat teknis tanah serta nilai %2 tanah. 0esemua hal itu berhubungan dengan kepadatan tanah) semakin padat tanah dasar maka akan semakin tinggi daya dukungnya.

0adar air) semakin tinggi kadar air maka daya dukung tanah itu akan semakin jelek.

2.3.

0ontrol pemadatan baik dilaboratorium maupun lapangan.

Klasifikasi Tanah 0lasifikasi tanah didasarkan pada distribusi ukuran butir) sifat plastisitas

tanah) sifat teknis tanah) dan batas (air. Sampai saat ini sistem klasifikasi tanah yang sering digunakan dalam bidang teknik sipil dibagi atas , 1. Sistem %utiran +. Sistem &&S3T4 -American Asstiation of State Highway and Transportation /. Sistem Tekstur 2.3.1. Sistem Butiran Sistem ini pertama kali diperkenalkan oleh assagrande pada tahun

154+ untuk keperluan pembuatan lapangan terbang selama berlangsungnya Perang #unia II. #alam rangka kerjasama dengan %iro 2eklamasi &merika pada tahun 156+ sistem ini diperbaiki. Pada klasifikasi sistem butiran ini) tanah dibagi dalam + kelompok besar yaitu , a. Tanah berbutir kasar -!oarse"#rained Soil.) yaitu tanah kerikil dan pasir dimana kurang dari 678 berat total (ontoh tanah lolos

II-4

ayakan no. +77. Simbol dari kelompok ini dimulai dengan huruf S atau 9. S adalah untuk tanah pasir ataupun tanah berpasir dan 9 adalah untuk kerikil ataupun tanah kerikil. b. Tanah berbutir halus -Fine"#rained Soil. yaitu tanah dimana lebih dari 678 berat total (ontoh tanah lolos ayakan no.+77. Simbol dari kelompok tanah ini dimulai dengan huruf a"al M untuk lanau:silt anorganik) Simbol untuk lempung:!lay anorganik) symbol 4

untuk lanau dan lempung organik) dan symbol Pt untuk 9ambut:Peat$ Simbol-simbol yang dgunakan dalam sistem butiran -Sistem %nified. adalah , ; < &ell #raded -tanah bergradasi baik. P < Poorly #raded -tanah bergradasi jelek. * < 'ow Plastisity -plastisitas rendah. -**=67. 3 < High Plastisity -plastisitas tinggi. -**>67. Tanah berbutir kasar ditandai dengan symbol kelompok seperti 9;) 9M) 9 ) S;) SP) SM) dan S . 1nutk klasifikasi yang benar) faktor-faktor berikut ini perlu diperhatikan , 1. Prosentase butiran yang lolos ayakan no. +77 -fraksi halus. +. Prosentase fraksi kasar yang lolos ayakan no.4 /. 0oefisien keseragaman -%niform !oeficient / 1. dan koefisien gradasi

-#radation !oeficient / 9 . untuk tanah dimana 7-1+8 lolos ayakan no.+77.

II-6

%atas air -**. dan Indeks Plastis -PI. bagian tanah yang lolos ayakan no.47 -untuk tanah dimana 68 atau lebih lolos ayakan no.+77.. Tabel +.1 berikut akan memberikan perin(ian se(ara jelas tentang 0lasifikasi Sistem 1nified. Tabel +.1 0lasifikasi Tanah Sistem 1@I$IA#
#i'isi 1tama Pasir 678 atau lebih dari 0erikil 678 atau lebih dari fraksi kasar tertahanfraksi pada kasar tertahan pada ayakan @o. 4 ayakan @o. 4 *anau dan *empung batas (air 678 atau -hanya P&sir pasir. Pasir bersih -hanya 0erikil kerikil. 0erikil 3alus kurang denga n dengan butira butir halus butiran tertahan ayakan no +77 *anau dan 678 *empung %atas air lebih dari Tanah %erbutir 0asar *ebih dari 67 8 butiran tertahan ayakan no +77 Simbol @ama 1mum 0elompok 9; 0erikil bergradasi baik dan (ampuran kerikil pasir) sedikit atau sama sekali tidak mengandung butiran halus 9P 0erikil bergradasi buruk dan (ampuran kerikil pasir) sedikit atau sama sekali tidak mengandung butiran halus 9M 0erikil berlanau) (ampuran kerikil-pasirlempung 9 0erikil berlempung) (ampuran kerikilpasir-lempung S; Pasir bergradasi baik) pasir berkerikil) sedikit atau sama sekali tidak mengandung butiran halus SP Pasir bergradasi buruk) pasir berkerikil) sedikit atau sama sekali tidak mengandung butiran halus SM Pasir berlanau) (ampuran pasir-lanau S Pasir berlempung) (ampuran pasir lempung M* *anau organi() pasir halis sekali) serbuk batuan) pasir halus berlanau atau berlempung * *empung anorganik) dengan plastisitas rendah sampai sedang lempung berkerikil) lempung berpasir) lempung berlanau) lempung BkurusC -lean (lays. 4* *anau organi( dan lempung berlanau organi( dengan plastisitas rendah M3 *anau anorganik atau pasir halus diatomae) atau lanau diatomae) lanau yang elastis. 3 *empung anorganik dengan plastisitas tinggi) lempung gemuk -fat lays. 43 *empung 4rganik dengan plastisitas sedang sampai dengan tinggi PTD Peat -gambut.) mu(k) dan tanah tanah lain dengan kandungan organi( tinggi

Tanah dengan kandungan organi( sangat tinggi

Tanah %erbutir 0alus *ebih dari 67 8

II-?

0lasifikasi tanah berbutir halus dengan simbol M*) diberikan Tabel +.+ berikut ,

0lasifikasi berdasrkan 0urang dari 68 lolos ayakan no.+77 9;)9P)S;)SP 0urang prosentase butir halus dari 68 lolos ayakan no.+77 9M)9 )SM)S 0urang dari 68 lolos ayakan no.+77 0lasifikasi dengan

*) 4*) M3)

3) dan 43

Tabel +.+ 0lasifikasi Tanah Sistem 1@I$IA#


02ITA2I& 0*&SI$I0&SI

u < #?7 : #17 + ( < -#/7. : #17D #?7.

*ebih dari 4 &ntara 1-/

Tidak memenuhi kedua (riteria untuk 9; %atas-batas atterberg diba"ah garis & atau PI = 4 %atas-batas atterberg diatas garis & atau PI > E %atas-batas &tterberg yang digambar dalam daerah yang diarsir merupakan klasifikasi batas yang membutuhkan symbol ganda

u < #?7 : #17 + ( < -#/7. : #17D #?7.

*ebih dari ? &ntara 1-/

Tidak memenuhi kedua (riteria untuk S; %atas-batas atterberg diba"ah garis & atau PI = 4 %atas-batas atterberg diatas garis & atau PI > E
60

%atas-batas &tterberg yang digambar dalam daerah yang diarsir merupakan klasifikasi batas yang membutuhkan symbol ganda

50 40 Indeks Plastisitas 30

%agan Plastisitas untuk lasifikasi tanah butir halus dan fraksi halus dari tanah berbuti kasar Persamaan 9aris & PI < 7.E/. -**-+7.
*

9aris &

20
M3

10 0 0 10

43

* - M* * - M*

M*

4*

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Batas Cair (%)

II-E

2.3.2. Sistem Klasifikasi AAS T! Sistem klasifikasi ini dikembangkan pada tahun 15+5. Pada sistem ini tanah diklasifikasikan ke dalam tujuh kelompok besar) yaitu &-1 sampai dengan &-E. tanah yang diklasifikasikan ke dalam &-1) &-+) dan &-/ adalah tanah berbutir dimana /68 butirannya atau kurang lolos ayakan @o.+77. Tanah dimana lebih dari /68 butirannya lolos ayakan @o.+77 diklasifikasikan ke dalam kelompok &-4) &-6) &?) dan &-E. %utiran dalam kelompok &-4 sampai dengan &-E tersebut sebagian besar adalah lanau dan lempung. Sistem &&S3T4 didasarkan pada kriteria diba"ah ini , 1. 1kuran %utir 0erikil adalah bagian tanah yang lolos ayakan dengan diameter E6 mm -/ in(i. dan tertahan ayakan @o.+7 -+ mm.. Pasir adalah bagian tanah yang lolos ayakan @o.+7 -+ mm. dan tertahan ayakan @o.+77 -7.7E6 mm.. *anau dan lempung adalah tanah yang lolos ayakan @o.+77 +. Plastisitas @ama berlanau dipakai apabila bagian-bagian yang halus dari tanah mempunyai indeks plastis sebesar 17 atau kurang. @ama berlempung dipakai bilamana bagian-bagian yang halus dari tanah mempunyai indeks plastis sebesar 11 atau lebih. /. &pabila batuan -ukuran >E6 mm atau lebih. ditemukan di dalam (ontoh tanah yang akan ditentukan klasifikasi tanahnya) maka batuan-batuan tersebut harus dikeluarkan terlebih dahulu) tetapi prosentasenya harus tetap di(atat.

II-F

&pabila Sistem 0lasifikasi &&S3T4 dipakai untuk mengklasifikasi) maka data yang ada di(o(okkan dengan angka yang diberikan oleh Tabel +./ %erikut , Tabel +./ 0lasifikasi Tanah Sistem &&S3T4
Tanah Lanau - Lempung (lebih a!i 35" a!i selu!uh #$n%$h l$l$s a&akan n$' 200( )-7 )-7-5* )-4 )-5 )-6 )-7-6

Klasifikasi Umum Klasifikasi Kel$mp$k )nalisis )&akan (" L$l$s( n$' 10 n$' 40 n$' 200 sifa% +!aksi &ang L$l$s )&akan n$'40 ,a%as -ai! (LL( .n eks /las%isi%as (/.( Tipe 0a%e!ial &ang /aling 1$minan /enilaian sebagai bahan Tanah 1asa!

min 36

min 36

min 36

min 36

0aks 40 0aks 10

0aks 40 0aks 10

0in 40 0in 11

0in 40 0in 11

Tanah ,e!lanau

Tanah ,e!lempung

,iasa sampai 2elek

9ambar +.1 menunjukan suatu gambaran dari senjang batas (air -**. dan Indeks Plastisitas untuk tanah yang termasuk kelompok &-+)&4)&-6)&-?)&-E.
70 Indeks Plastisitas 60 50 40 30 20 10 0 7 17 &-+-4 &-4 +7 /7 47 Batas "air &-+-6 &-6 67 ?7 E7 F7 57 177 &-+-? &-? &-+-E &-E-6 &-E-?

9ambar +.1 2entang dari %atas 0elompok &-+) &-4) &-6) &-?) &-E

air dan Indeks Plastis untuk Tanah

II-5

2.3.3. Sistem Tekstur #alam pengertian umum) arti dari tekstur adalah keadaan permukaan tanah dari suatu struktur tanah yang bersangkutan. Tekstur tanah dari suatu strutur tanah yang bersangkutan. Tektur tanah dipengaruhi oleh ukuran tiaptiap butir tanah. &tas dasar ukuran butir-butirnya tanah dibagi dalam beberapa kelompok) yaitu kerikil (gravel ) pasir (sand ) *anau (silt ) dan *empung (clay $ Pada umumnya tanah asli merupakan (ampuran dari butirbutir yang mempunyai ukuran yang berbeda-beda. #alm sistem klasifikasi tanah berdasarkan tekstur ini) tanah diberi nama atas komponen utama yang dikandungnya) misalnya lempung berpasir (sandy"clay ) lempung berlanau (silty"clay ) dan seterusnya. %eberapa sistem klasifikasi berdasarkan tekstur telah dikembangkan sejak dulu oleh berbagai organisasi guna memenuhi kebutuhan sendiri. #iantaranya sistem tekstur yang berhasil dikembangkan adalah sistem yang digunakan oleh #epartemen Pertanian &merika -1S#&.. Sistem ini didasarkan pada ukuran batas dari butiran tanah yaitu , Pasir , merupakan butiran dengan diameter +)7 s.d 7)76 mm *anau , merupakan butiran dengan diameter 7)76 s.d 7)77+ mm *empung , merupakan butiran dengan diameter lebih ke(ildari 7)77+ mm 9ambar +.+ berikut menjelaskan se(ara jelas tentang sistem 1S#& ini yang didasarkan pada ukuran batas dari butir tanah.

II-17

9ambar +.+ 0lasifikasi Tanah %erdasarkan Tekstur 1ntuk pemadatan) pemadatan dipengaruhi oleh , 1. 0adar &ir Tanah +. Jenis Tanah /. Anergi Pemadatan 1kuran daya dukung tanah antara lain , 1. !alifornia *earing Ratio ) yaitu perbandingan antara beban penetrasi suatu bahan dengan bahan penetrasi bahan standar) pada tingkat penetrasi dan ke(epatan penetrasi yang sama. &&ST34 dan %ina Marga di Indonesia. +. #aya dukung yang lain kemudian dikorelasikan dengan nilai %2. ara ini biasa distandarkan oleh harus dilakukan dengan sebaiknya karena

II-11

1ntuk

%2 dilakukan per(obaan pada batu pe(ah yang diasumsikan

%2 1778 dengan Piston diameter +G dan ke(epatan penetrasi 7.76 in(i:menit.

2.#.

Batas Batas K$nsistensi Sifat-sifat dari tanah yang dapat menunjukkan tanah berbutir halus dalam

keadaan alami adalah konsistensi. Se(ara umum konsistensi dinyatakan dalam keadaan seperti , lembek (soft ) sedang (medium ) kaku (stiff ) dan keras (hard $ Tetapi arti keadaan ini akan selalu berubah-ubah dan tergantung pada pendapat seseorang. 4leh karena itu seorang ahli harus mengembangkan metode yang dapat diterima semua orang. Salah satu (ara yang dapat dianggap untuk menyatakan batas konsistensi adalah menurut assagrande. Jika kadar air dari suatu suspensi yang pekat dari suatu lempung berangsurangsur dikurangi (ampuran airnya maka akan menjadi padat setelah melalui keadaan plastis. #iatas batas (air -;I.) sistem air tanah adalah suatu suspensi sedangkan diatasnya batas plastis -;p. sistem air tanah dikatakan dalam keadaan kaku sampai dengan keras. #aerah dari harga kadar air didalam sistem air tanah sehingga sistem tersebut berperilaku sebagai sistem material plastis disebut sebagai daerah plastis. #an se(ara numerik perbedaan antara batas (air dan batas plastis disebut dengan Indeks Plastisitas -Ip.. Sehingga se(ara matematis dapat dirumuskan , I% & 'I ( '% 0eterangan , Ip ;I < Indeks plastis < 0adar air dalam keadaan (air -batas (air.

II-1+

;p

< 0adar air dalam keadaan plastis -batas plastis.

Sedikit diba"ah batas plastis tersebut sistem tanah men(apai batas susut -;s.. Pengurangan dari kadar air dengan pemanasan diba"ah batas susut tidak disertai pengurangan 'olume dan sebagai gantinya udara masuk kedalam ruang-ruang kosong dari sistem tersebut dan material menjadi tidak jenuh. 1ntuk lebih jelas dapat dilihat pada diagram berikut -9ambar +./., Daerah Plastisitas ;p 0eras H 0eras 1)7 Plastis 7)E6 *embek *unak 7)6 7 ;I air

Indek ketetapan I(

9ambar +./ #iagram Plastisitas Tanah %erikut ini akan dipaparkan indeks-indeks plastisitas dari (ontoh-(ontoh tanah yang penting -Tabel +.4., Tabel +.4 Indeks Plastisitas Jenis Tanah Pasir *anau *empung 9emuk Tanah 4rganis Sifat Tidak plastis Sedikit plastis Plastis tinggi Plastis sebagian ;I 7)+7 7)+6 7)F7 +)67 ;p 7)+7 7)+7 7)/7 1)67 Ip 7 7)76 7)67 1)77

II-1/

Pada Tabel +.4 disajikan berbagai jenis tanah dan sifat plastisitasnya. Terlihat bah"a untuk sampel tanah dengan nilai ;l -batas (air. dan ;p -batas plastis. yang tinggi akan menghasilkan nilai Indeks Plastis yang besar juga. %atas (air dan Indeks plastissitas bersama-sama membentuk suatu ukuran dari plastisistas tanah. Tanah yang memiliki harga-harga yang besar dari ;I dan IP dikatakan mempunyai plastisitas tinggi atau gemuk. Sedangkan tanah mempunyai harga tersebut rendah dikatakan mempunyai palstisitas rendah atau kurus. Interprestasi -tafsiran. dari test-test batas (air dan batas plastis dipermudah dengan diagram plastisitas yang dikembangkan oleh &. assagrande. #alam diagram ini ordinat-ordinat menunjukkan harga-harga indeks plastisitas dan absis-absis menunjukan batas (air. 9aris miring mempunyai persamaan I% & )*+3 ,'I ( 2)- dan + garis 'ertikal yaitu ;I < /7 dan ;I < 67. Semua tanah yang berada diatas garis merupakan lempung organik) plastisitasnya berkisar dari ;I = /7 sampai tinggi ;I> 67 dengan peningkatan dari harga-harga batas (air. Tanah yang ditunjukan di ba"ah garis mungkin dapat berupa dapat berupa lanau organik atau lempung organik. Jika tanah tersebut dikatakan organik maka tanah tersebut dikatakan mempunyai kemampuan mampat rendah) sedang) atau tinggi) yang bergantung pada apakah batas (air = /7) diantara /7-67 atau diatas 67. %atas-batas &tterberg tergantung pada air yang terkandung dalam massa tanah. Perubahan dari keadaan yang satu ke keadaan yang lainya sangat penting di perhatikan sifat-sifat fisiknya. %atas kadar air tanah dari satu keadaan berikutnya

II-14

dikenal sebagai batas-batas kekentalan : konsistensi. %atas-batas konsistensi yang penting adalah , 1. %atas air -liIuid limit. < *.* Menyatakan kadar air minimum dimana tanah masih dapat mengalir di ba"ah beratnya atau kadar air tanah pada batas antara keadaan (air ke keadaan plastis +. %atas Plastis -plastis limit. < P.* Menyatakan kadar air minimum dimana tanah masih dalam keadaan plastis atau kadar air minimum dimana tanah dapat digulung-gulung sampai diameter /)1 mm -1:F in(hi. /. %atas Susut -shrinkage limit. < S.* Menyatakan batas dimana sesudah kehilangan kadar air) selanjutnya tidak menyebabkan penyusutan 'olume tanah lagi

9ambar +.4 3ubungan &ntar %atas-batas 0ekentalan Pada 9ambar +.4) dijelaskan batasan dari setiap keadaan yang mungkin pada tanah. Setiap keadaan tanah akan dibatasi nilai-nilai limit tingkat plastisitas tanah. 0eadaan paling (air memiliki *iIuid *imit yang membatasi dengan keadaan plastis. Sedangkan pada tanah padat ada Shringkage *imit. Suatu (ontoh tanah kering di(ampur dengan air sampai menjadi keadaan plastis. ontoh tanah ini dibentuk dalam sebuah tabung dengan berat ;) kemudian

II-16

di(elupkan kedalam air raksa dan dengan demikian 'olumenya -J. dapat ditentukan. ontoh kemudian dikeringkan dengan o'en selama 4F jam pada suhu 176 . 0emudian berat dan 'olume kering -;s dan J1. dapat ditentukan.-9ambar +.6..
o

9ambar +.6 Ilustrasi ontoh Per(obaan Tanah 0ering #ari 9ambar +.6 terlihat bah"a (ontoh yang telah mele"ati batas susut diantara -i. dan -iii.. Setelah air yang diuapkan:dihilangkan dengan tidak mengurangi 'olume:isi) maka kadar air dapat ditentukan dengan , ;< &w &s

Pada saat a"al) berat air adalah - ; - ;s .. Setelah ada penguapan isi sebesar - J K J1 . dengan berat - J K J1 . L" ) karena itu berat air sisa pada batas susut adalah, '. & ,' ( 's- (,/ ( /1 - 0. #isubtitusikan ke persamaan -& &s. -+ + 1.w &s %eberapa hal penting , ;< &w &s maka didapat ,

S.* <

II-1?

Indek Plastis -Plasticity ,ndex < P.I ) Menunjukan sejumlah kadar air pada saat tanah dalam kondisi plastis) dimana harga ini adalah selisih antara batas (air dan batas plastis. P.I & 1.1 ( P.1 Indeks (air ('i-uidity index < *.I ) menyatakan perbandingan dalam persentase antara kadar air tanah dikurangi batas plastis dengan indek plastis. 1.I & w P.' P., ) menyatakan

0onsistensi 2elatif (Relativity !onsistency < 2.

perbandingan batas (air dikurangi kadar air tanah dengan indeks plastis. R." & 2.2. Permea3ilitas Tanah adalah butiran padat dan berpori-pori yang saling berhubungan satu sama lain sehingga air dapat mengalir dari suatu titik yang mempunyai energi lebih tinggi ke titik yang mempunyai energi yang lebih rendah. Studi tentang rembesan ini akan sangat berguna untuk menghitung kestabilan sebuah konstruksi akibat dari tanah yang mempunyai kondisi berubah-ubah. 0oefisien rembesan mempunyai satuan yang sama dengan ke(epatan. Istilah koefisien rembesan sebagian besar digunakan oleh para ahli teknik tanah -geoteknik. dan para ahli geologi menyebutnya sebagai kondukti'itas hidrolik. 0oefisien rembesan tanah tergantung dari beberapa faktor yaitu kekentalan (airan) distribusi ukuran butir) distribusi ukuran pori) angka pori) kekasaran butiran '.' w P.,

tanah dan derajat kejenuhan. Pada tanah lempung) struktur tanah memegang peranan penting dalam menentukan koefisien rembesan. 3arga koefisien rembesan -k. untuk tiap-tiap tanah adalah berbeda-beda. %eberapa harga koefisien rembesan diberikan dalam Tabel +.6 berikut , Tabel +.6 0oefisien Permeabilitas Jenis Tanah 0erikil %ersih Pasir 0asar Pasir 3alus *anau *empung 0oefisien Permeabilitas -(m:detik. 1)7 K 177 1)7 K 7)71 7)71 K 7)771 7)771 K 7)777771 = 7)777771

0eadaan permeabilitas seperti yang telah dijelaskan diatas berhubungan dengan kemampuan tanah untuk dapat ditembus aliran air. #ari Tabel +.6 dapat disimpulkan bah"a kerikil bersih yang memiliki nilai koefisien permeabilitas yang paling besar) artinya dalam satu detik bisa men(apai kedalaman 1)7-177 (m lapisan kerikil halus. 2.4. Berat Isi Tanah %erat isi tanah didefenisikan sebagai perbandingan antara berat tanah dengan 'olume dari bahan. #alam keadaan normal semakin besar perbandingan antara berat dan 'olume akan memberikan daya dukung yang semakin besar pula. 3ubungan antara berat tanah dan 'olume adalah sebagai berikut , y = berat dari bahan / volume dari bahan

2.+.

Per3an5in6an Ruan6 K$s$n6 #idefinisikan sebagai perbandingan antara 'olume ruang kosong dengan

'olume tanah padat) atau apabila dirumuskan adalah , e& 0eterangan , e J' 2.7. P$r$sitas Porositas merupakan prosentase perbandingan antara 'olume ruang kosong dan 'olume total dari tanah. #alam Teknik Sipil porositas akan mempengaruhi penurunan pada sebuah konstruksi. &da dua rumus yang dapat digunakan untuk men(ari nilai porositas ini) yaitu , n & +v x1778 +t n< 0eterangan , J' Jt e e (1 + e ) < 'olume 'oid < 'olume total < 'oid ratio /v +s < Joid ratio < Jolume 'oid dan Js < Jolume solid

Tabel +.? Perbandingan Joid 2atio dengan Porositas


Jenis Tanah *empung busuk dan gambut *empung kotor) se(ara geologis sangat muda *empung halus *empung 0aku *empung 0eras *oam dan lempung batu Pasir seragam Pasir kerikil e -'oid ratio. +)// K 5)77 1)66 K 5)77 1)77 K +)// 7)64 K 1)77 7)+6 K 7)64 7)// K 7)4/ 7)4/ K 1)77 7)// K 7)64 n-porositas. E7 K 57 8 ?7 K 57 8 67 K E7 8 /6 K 67 8 +7 K /6 8 +6 K /7 8 /7 K 67 8 +6 K /6 8

#ari Tabel +.? dapat disimpulkan bah"a semakit besar nilai angka pori maka porositas dari tanah juga akan besar. Semakin besar penambahan nilai e maka akan semakin besar juga kenaikan nilai n. 2.8. Ka5ar Air ,." < &w x1778 &s Suatu hal yang penting untuk mengetahui beberapa banyak air yang terkandung oleh tanah adalah tujuan teknis. 0adar air untuk tanah biasanya berada dalam kisaran diba"ah ?78. %erikut ini ditampilkan kadar air untuk kebanyakan tanah sebagai berikut -Tabel +.E., Tabel +.E 0adar &ir dalam Tanah Jenis Tanah Pasir *embab *empung sedikit membatu *empung 0adar &ir -". + K 17 8 + K 17 8 +7 K ?7 8

Pada Tabel +.E dapat dilihat bah"a lempung memiliki nilai kadar air -". yang paling besar karena daya simpan lempung terhadap air lebih besar dibanding jenisjenis tanah yang lainnya. 2.1). Derajat Kejenuhan ,ss & +w x1778 +v Persamaan ini menyatakan perbandingan dari air yang ada dalam pori-pori terhadap jumlah total air yang dapat terkandung se(ara penuh dalam semua pori-pori. Pemeriksaan dari persamaan menunjukkan bah"a jika tanah kering -tidak ada air. maka tanah akan mempunyai derajat kejenuhan 7 8 dan jika semua pori terisi oleh air maka tanah tersebut dinyatakan mempunyai derajat kejenuhan 1778. 2.11. Berat jenis #efenisi dasar dari berat jenis adalah perbandingan antara berat jenis butir tanah dengan 'olume butir pada temperature tertentu) atau dapat dihitung menurut persamaan sebagai berikut , 9s < %erat dari 'olume satuan dari setiap material %erat 'olume satuan dari air pada suhu 4 2.12. Sifat 9ekanik Tanah Terjadinya penurunan disebabkan kondisi mekanik tanah yang dipengaruhi beberapa hal) yaitu berupa terjadinya regangan dan keruntuhan geser akibat adanya pembebanan di atas lapisan tanah.
o

1. 2egangan : #eformasi Alastis Tanah Jika *apisan tanah mengalami pembebanan maka lapisan tanah akan mengalami regangan yang hasilnya berupa penurunan (settlement $ 2egangan yang terjadi dalam tanah ini disebabkan oleh berubahnya susunan tanah maupun pengurangan rongga pori : air di dalam tanah tersebut. Jumlah dari regangan sepanjang kedalaman lapisan merupakan penurunan total tanahnya. Penurunan akibat beban adalah jumlah total dari penurunan segera (immediately settlement $ Penurunan yang terjadi pada tanah berbutir kasar dan halus yang kering atau tak jenuh terjadi dengan segera sesudah penerapan bebannya. Penurunan pada kondisi ini disebut penurunan segera. Penurunan segera merupakan penurunan bentuk elastis. #alam prakteknya sangat sulit memperkirakan besarnya penurunan. 3al ini tidak hanya kerena tanah dalam kondisi alamnya tidak homogen dan anistropis dengan modulus elastisitas yang bertambah dengan kedalamannya) tetapi juga terdapat kesulitan dalam menge'aluasi kondisi tegangan dan regangan di lapisannya. Penurunan tanah yang mengalami pembebanan) se(ara garis besar diakibatkan oleh konsolidasi. 0onsolidasi merupakan gejala yang menggambarkan deformasi yang tergantung pada "aktu dalam suatu medium berpori jenuh seperti tanah yang mengalami pembebanan -eksternal.. %ahan akan berdeformasi seiring dengan "aktu ketika (airan atau air dalam pori se(ara sedikit demi sedikit berdifusi. settlement dan penurunan konsolidasi (consolidation

Penurunan konsolidasi adalah penurunan yang terjadi memerlukan "aktu yang lamanya tergantung pada kondisi lapisan tanahnya. Penurunan konsolidasi dapat dibagi dalam tiga fase dimana , $ase a"al) yaitu fase dimana terjadi penurunan segera setelah beban bekerja. #isini terjadi proses penekanan udara keluar dari pori tanahnya. Proporsi penurunan a"al dapat diberikan dalam perubahan angka pori dan dapat ditentukan dari kur'a "aktu terhadap penurunan dari pengujian konsolidasi. $ase konsolidasi primer atau konsolidasi hidrodinamis) yaitu

penurunan yang dipengaruhi oleh ke(epatan aliran air yang meninggalkan tanahnya akibat adanya tekanan. Proses konsolidasi primer sangat dipengaruhi oleh sifat tanahnya seperti permeabilitas) kompresibilitas angka pori) bentuk geometri tanah termasuk tebal lapisan mampat) pengembangan arah horiMontal dari Mona mampat dan batas lapisan lolos air) dimana air keluar menuju lapisan lolos air. $ase konsolidasi sekunder) merupakan lanjutan dari proses konsolidasi primer) dimana proses berjalan sangat lambat. Penurunan jarang

diperhitungkan karena biasanya sangat ke(il. 0e(uali pada jenis tanah organik tinggi dan beberapa lempung tak organik yang sangat mudah mampat. Penurunan konsolidasi primer biasanya lebih lama dari penurunan konsolidasi sekunder.

Penurunan total adalah jumlah dari penurunan segera dan penurunan konsolidasi. %ila dinyatakan dalam bentuk persamaan) penurunan total adalah, S < Si N S( N Ss dengan , S < penurunan total Si < penurunan segera S( < penurunan akibat konsolidasi primer Ss < penurunan akibat konsolidasi sekunder a. Penurunan Segera -immediately settlement Penurunan segera atau penurunan elastis dari suatu pondasi terjadi segera setelah pemberian beban tanpa mengakibatkan terjadinya perubahan kadar air. %esarnya penurunan ini bergantung pada ketentuan dari pondasi dan tipe material dimana pondasi itu berada. Suatu pondasi lentur yang memikul beban merata dan terletak di atas material yang elastis -seperti lempung jenuh. akan mengalami penurunan elastis berbentuk (ekung. Tetapi bila pondasi tersebut kaku dan berada di atas material yang elastis seperti lempung) maka tanah di ba"ah pondasi itu akan mengalami penurunan yang merata dan tekanan pada bidang sentuh akan mengalami pendistribusian ulang. %entuk penurunan dan distribusi tekanan pada bidang sentuh antara pondasi dan permukaan tanah seperti yang dijelaskan diatas adalah benar apabila modulus elastisitas dan tanah tersebut adalah konstan untuk seluruh kedalaman lapisan tanah.

3asil pengujian SPT -Standart Penetration Test. yang dilakukan oleh Meyerhoff untuk tanah pasir pada tahun 15?6) telah diperbaiki oleh %o"les pada tahun 15EE dan menghasilkan persamaan guna menghitung penurunan segera. Persamaan tersebut adalah , 4- * Si < . * + 1
+

untuk % > 1)+ m

%erdasarkan analisis data lapangan dari S(hultMe dan Sherif -15E/.) Meyerhof -15E4. yang dikutip oleh Soedarmo) #.9. dan Purnomo) S.J.A -155E. memberikan hubungan empiris untuk penurunan pada dangkal sebagai berikut , - * . Si < penurunan dalam in(i O < intensitas beban yang diterapkan dalam Ton:ft % < lebar pondasi dalam in(i b. Penurunan 0onsolidasi -consolidation settlement. %ila suatu lapisan tanah jenuh yang permeabilitasnya rendah dibebani) maka tekanan air pori dalam tanah tersebut akan bertambah. Perbedaan tekanan air pori pada lapisan tanah) berakibat air mengalir ke lapisan tanah yang tekanan air porinya lebih rendah) yang diikuti proses penurunan tanahnya. 0arena permeabilitasnya rendah akibat pembebanan) dimana prosesnya dipengaruhi oleh ke(epatan terlepasnya air pori keluar dari rongga tanah.
+

Si <

0eterangan ,

Penambahan beban di atas permukaan tanah dapat menyebabkan lapisan tanah diba"ahnya mengalami pemampatan. Pemampatan tersebut disebabkan karena adanya deformasi partikel tanah) keluarnya air atau udara dari dalam pori. $aktor-faktor terebut mempunyai hubungan dengan keadaan tanah yang bersangkutan. %ilamana suatu lapisan tanah jenuh air diberi penambahan beban) angka tekanan air pori akan naik se(ara mendadak. 0eluarnya air dari dalam pori selalu disertai dengan berkurangnya 'olume tanah yang menyebabkan penurunan lapisan tanah tersebut. %ila suatu lapisan tanah diberi penambahan tegangan) maka penambahan tegangan akan diteruskan ke air pori dan butiran tanah. 3al ini berarti bah"a penambahan tegangan akan terbagi sebagian ke tegangan efektif dan sebagian lagi ke tegangan air pori. Se(ara prinsip dapat dirumuskan , PQ < PQ N Pu 0eterangan , PQ
C C

< penambahan tekanan total

PQ < penambahan tekanan efektif Pu < penambahan tekanan pori

Tanah lempung mempunyai daya rembesan yang sangat rendah) dan air adalah Mat yang tidak begitu termampatkan dibandingkan dengan butiran tanah. 4leh karena itu pada saat t < 7) seluruh penambahan tegangan -PQ. akan dipikul oleh air sehingga PQ < Pu pada seluruh kedalaman lapisan

tanah. Tidak sedikitpun dari penambahan tegangan tersebut akan dipikul oleh butiran tanah -jadi penambahan tegangan efektif PQ < 7 .. Sesaat setelah penambahan tegangan) air dalam ruang pori mulai tertekan dan akan mengalir keluar dalam dua arah menuju lapisan pasir. #alam proses ini) tekanan air pori pada tiap kedalaman akan berkurang se(ara perlahan dan tegangan yang dipikul oleh butiran tanah akan bertambah. Jadi pada saat 7 = t = R PQ < PQ N Pu .
C C

-PQ > 7 dan Pu = PQ

Se(ara teori) pada saat t < R) seluruh kelebihan tekanan air pori sudah hilang dari lapisan tanah lempung) jadi Pu < 7. sekarang penambahan tegangan total akan dipikul oleh butir tanah) jadi , PQ < PQ . Proses keluarnya air dari dalam pori-pori tanah) sebagai akibat dari penambahan beban) yang disertai dengan pemindahan kelebihan tekanan air ke tegangan efektif akan menyebabkan terjadinya penurunan. 1ntuk menghitung penurunan akibat konsolidasi primer dapat digunakan rumus , S( < !c.H Po p log + 1 + e7 Po
C

0eterangan , S( < besar penurunan lapisan tanah akibat konsolidasi ( < indeks pemampatan -(ompression inde!. 3 < tebal lapisan tanah A7 < angka pori a"al

Po < tekanan efektif rata-rata Pp < besar penambahan tekanan 1ntuk menghitung indeks pemampatan lempung yang struktur tanahnya belum terganggu:belum rusak) menurut TerMaghi dan Pe(k -15?E. seperti yang dikutip oleh %raja M. #as menyatakan penggunaan rumus empiris sebagai berikut , ( <7.775 -**-17.) dengan ** adalah *iIuid *imit dalam persen. Salah satu pendekatan yang sangat sederhana untuk menghitung tambahan tegangan beban di permukaan diberikan %oussinesI. aranya adalah

dengan membuat garis penyebaran beban +J , 13 - + 'ertikal berbanding 1 3oriMontal.. 9ambar +.?. menunjukan garis penyebaran beban. #alam (ara ini dianggap beban pondasi O didukung oleh piramid yang mempunyai kemiringan sisi +J ,13.

9ambar +.? Penyebaran %eban +J , 13 Tambahan tegangan 'ertikal dinyatakan dalam persamaan , Pp < -.'.* ((' + / )(* + / ))

0eterangan , Pp < tambahan tegangan 'ertikal O < beban total pada dasar pondasi

I < beban terbagi rata pada dasar pondasi * < panjang pondasi % < lebar pondasi S < kedalaman yang ditinjau Tabel +.F @ilai Perkiraan Modulus Alastisitas Tanah Ma(am Tanah *empung Sangat *unak *unak Sedang 0eras %erpasir
Sumber 0 *owles)1$e) 2334

A -kg:(m . / K /7 +7 K 47 46 K 57 E7 K +77 /77 K 4+6

Tabel +.5. @ilai Perkiraan &ngka poisson tanah - T . 9a:am Tanah


*empung Jenuh *empung tak Jenuh *empung %erpasir *anau Pasir Padat Pasir 0asar -e < 7)4-7)E. Pasir 3alus -e < 7)4-7)E. %atu loess Sumber 0 *owles)1$e) 2334

;
7)4 - 7)6 7)1 K 7)/ 7)+ K 7)/ 7)/ K 7)/6 7)+ K 7)4 7)16 7)+6 7)1 K 7)4 7)1 K 7)/

Pada Tabel +.F dan +.5 digambarkan mengenai nilai A -Modulus Uoung. dan T -angka Poisson. tanah) angka ini dibutuhkan dalam perhitungan besarnya

penurunan segera. @ilai A menunjukkan kemampuan tanah terhadap menahan regangan dan tegangan. Sedangkan angka Poisson didapat dari pengukuran regangan kompresi aksial dan regangan lateral selama pengujian triaksial. (. 0e(epatan ;aktu Penurunan *amanya "aktu penurunan yang diperhitungkan adalah "aktu yang dibutuhkan oleh tanah untuk melakukan proses konsolidasi. 3al ini dikarenakan proses penurunan segera (immediate settlement berlangsung sesaat setelah beban bekerja pada tanah -t < 7.. ;aktu penurunan akibat proses konsolidasi primer tergantung pada besarnya ke(epatan

konsolidasinya tanah lempung yang dihitung dengan memakai koefisien konsolidasi - '.) panjang aliran rata-rata yang harus ditempuh air pori selama proses konsolidasi -3dr. serta faktor "aktu -T'.. $aktor "aktu -T'. ditentukan berdasarkan derajat konsolidasi -u. yang merupakan perbandingan penurunan yang telah terjadi akibat konsolidasi -S(t. dengan penurunan konsolidasi total -S(.) dimana S(t adalah besar penurunan aktual saat ini -St. dikurangi besar penurunan segera -Si.. 1< Sct St Si < assagrande -15/F. dan Taylor -154F. yang dikutip St Sc

%raja M. #as) -155/. memberikan hubungan u dan T' sebagai berikut -

u8 1ntuk u = ?78 V T' < 4 177

- untuk u > ?78 V T' < 1)EF1 K 7)577 log -1-u.

1ntuk menghitung "aktu konsolidasi digunakan persamaan berikut , Tv.H 1 T< !v1
+

Panjang aliran rata-rata ditentuakn sebagai berikut , untuk tanah dimana air porinya dapat mengalir kearah atas dan ba"ah) maka 3dr sama dengan setengah tebal lapisan tanah yang mengalami konsolidasi untuk tanah dimana air porinya hanya dapat mengalir keluar dalam satu arah saja) maka 3dr sama dengan tebal lapisan tanah yang mengalami konsolidasi.

+. 0eruntuhan 9eser &kibat Terlampauinya #aya #ukung Tanah &nalisa daya dukung tanah mempelajari kemampuan tanah dalam mendukung beban pondasi yang bekerja diatasnya. #alam peren(anaan biasanya diperhitungkan agar pondasi tidak menyebabkan timbulnya tekanan yang berlebihan pada tanah diba"ahnya) karena tekanan yang berlebihan dapat mengakibatkan keruntuhan. Jika beban yang diterapkan pada tanah se(ara berangsur ditambah) maka penurunan pada tanah akan semakin bertambah. &khirnya pada "aktu tertentu) terjadi kondisi dimana beban tetap) pondasi mengalami penurunan besar. 0ondisi ini menunjukkan bah"a keruntuhan daya dukung tanah telah terjadi. penurunan yang besar bahkan dapat menyebabkan

9ambar 0ur'a penurunan yang terjadi terhadap besarnya beban yang diterapkan diperlihatkan oleh 9ambar +.E. mula-mula pada beban yang diterapkan) penurunan yang terjadi kira-kira sebanding dengan bebannya. 3al ini digambarkan sebagai kur'a yang mendekati kondisi garis lurus yang menggambarkan hasil distorsi elastis dan pemampatan tanah. %ila beban bertambah terus) pada kur'a terjadi suatu lengkungan tajam yang dilanjutkan dengan garis lurus kedua dengan kemiringan yang lebih (uram. %agian ini menggambarkan keruntuhan geser telah terjadi pada tanahnya. #aya dukung ultimate -ultimate bearing capacity. didefenisikan sebagai beban maksimum persatuan luas dimana tanah masih dapat mendukung beban dengan tanpa mengalami keruntuhan. %ila dinyatakan dalam persamaan) maka , <u & pu A

keterangan , Iu < daya dukung ultimate atau daya dukung batas pu < beban ultimate atau beban batas & < luas area beban Jika tanah padat) sebelum terjadi keruntuhan didalam tanahnya) penurunan ke(il dan bentuk kur'a penurunan beban akan seperti yang ditunjukan kur'a 1 dalam 9ambar +.E. kur'a 1 menunjukan kondisi keruntuhan geser umum (general shear failure $ Saat beban ultimate ter(apai) tanah mele"ati fasa kedudukan keseimbangan plastis. Jika tanah sangat tidak padat atau lunak) penurunan yang terjadi sebelum keruntuhan sangat besar. 0eruntuhannya terjadi sebelum keseimbangan plastis sepenuhnya dapat dikerahkan seperti

yang ditunjukan kur'a +. kur'a + menunjukan keruntuhan geser lokal (local shear failure

1 +

9ambar +.E 0ur'a Penurunan Terhadap %eban yang #iterapkan 1ntuk menghitung daya dukung ultimate dari tanah dapat digunakan rumus , < ult & : =: > 0.5. =< > ? .0. B =0 @ untuk pondasi jalur Sf & -ult -beban

0eterangan , I < 0 Df & tekanan efektif o'erburden Sf < faktor keamanan @( < -@I K 1. (otg Nq = a + o + (os -46 + : +.
-7)E6-W /2) tan
+

&<e
@0&

tan 5p 1 + + (os

Tabel +.17 $aktor #aya #ukung TerMaghi


X-sudut geser. 7 6 17 16 +7 +6 /7 /4 /6 47 46 4F 67 @( 6.E1 E./7 5.?7 1+.57 1E.E7 +6.17 /E.+7 6+.?7 6E.F7 56.E7 1E+./7 +6F./7 /4E.67 @I 1.7 1.? +.E 4.4 E.4 1+.E ++.6 /?.6 41.4 F1./ 1E/.+ +FE.5 416.1 @L 7.7 7.6 1.+ +.6 6.7 5.E 15.E /?.7 4+.4 177.4 +5E.6 EF7.1 116/.+ 0pL 17.F 1+.+ 14.E 1F.? +6.7 /6.7 6+.7 F+.7 141.7 +5F.7 F77.7

Pada Tabel +.17 menggambarkan nilai @() @I) @L) 0pL dari setiap sudut geser tanah. Semakin besar sudut geser tanah maka nilai-nilai koefisien daya dukung TerMaghi juga akan semakin besar. 1ntuk angka sudut geser yang tidak ada di tabel diatas dapat dilakukan dengan (ara interpolasi.

2.13. Pen6aruh 1alu 1intas 2.13.1. Klasifikasi 9enurut Kelas Jalan Jalan dibagi dalam kelas-kelas yang penetapannya didasarkan pada kemampuan jalan untuk menerima beban lalu lintas yang dinyatakan dalam muatan sumbu terberat -MST. dalam satuan Ton. #alam Y Tata ara

Peren(anaan 9eometrik untuk Jalan &ntar 0ota tahun 155E Y) klasifikasi dan fungsi jalan dibedakan seperti pada Tabel +.11 berikut,

Tabel +.11 0lasifikasi Menurut 0elas Jalan


AU=BSI &2TA2I KC1AS I II III & 04*A0T42 III & III % Sumber 0 6ire7torat 1enderal *ina 8arga 2339 9UATA= SU9BU TCRBCRAT ,T!= F F F 17 17

0lasifikasi jalan dibedakan menurut beberapa hal) diantaranya , a. %erdasarkan $ungsi Jalan) terbagi atas , Jalan Arteri yaitu jalan yang melayani angkutan umum dengan (iri(iri perjalanan jauh) ke(epatan rata-rata tinggi dan jumlah jalan yang masuk dibatasi se(ara efisien. Jalan K$lekt$r yaitu jalan yang melayani angkutan

pengumpul:pembagi dengan (iri-(iri perjalanan sedang) ke(epatan rata-rata sedang) dan jumlah jalan masuk dibatasi. Jalan 1$kal yaitu jalan yang melayani angkutan setempat dengan (iri(iri perjalanan jarak dekat) ke(epatan rata-rata rendah) dan jumlah jalan masuk dibatasi. b. %erdasarkan 0elas Jalan) terbagi atas , Jalan Utama ,Kelas I- adalah jalan raya yang melayani lalu lintas yang tinggi antara kota-kota yang penting:antara pusat-pusat produksi eksport.

Jalan Sekun5er ,Kelas II- adalah jalan raya yang melayani lalu lintas yang (ukup tinggi antara kota-kota penting dan kota-kota yang lebih ke(il serta melayani daerah sekitar. Jalan Pen6hu3un6 ,Kelas III- adalah jalan untuk keperluan akti'itas daerah yang juga dipakai sebagai jalan penghubung antara jalan-jalan yang sama atau berlainan. 0lasifikasi kelas jalan juga dapat ditentukan berdasarkan *alu *intas 3arian 2ata-rata -*32. dalam smp. 2.13.2. 1alu 1intas arian RataDrata

*alu *intas 3arian 2ata-rata adalah jumlah kendaraan yang mele"ati satu titik dalam satu ruas dengan pengamatan selama satu tahun dibagi /?6 hari. %esarnya *32 akan digunakan sebagai dasar peren(anaan jalan dan e'aluasi lalu lintas pada masa yang akan datang. 1ntuk memprediksi jumlah *32 pada tahun ren(ana) digunakan persamaan regresi , Y & a > bX 3& n :; : ; n : + - : . + ; : D bn

a&

I < Z *32n-*32-n-1. : *32-n-1. [ ! 1778 0eterangan , U \ < Jolume *alu *intas 3arian 2ata-rata -*32. < Tahun ke-

& dan b < konstanta *32n < lalu lintas harian rata-rata pada tahun n n I < jumlah tahun < pertumbuhan lalu lintas

2.13.3. /$lume 1alu 1intas Jolume lalu lintas adalah banyaknya kendaraan yang melintas di suatu titik pada suatu ruas jalan dengan inter'al "aktu tertentu yang dinyatakan dalam satuap mobil penumpang -smp.. #alam sebuah peren(anaan) digunakan perhitungan 'olume pun(ak yang dinyatakan dalam 'olume per jam peren(anaan. Perhitungan 'olume lalu lintas digunakan rumus berdasarkan M0JI @o. 7/?:T:%M:155E. ED & 1 RT F k 0eterangan , O#3 k < arus lalu lintas yang digunakan untuk peran(angan. < fa(tor peubah dari *32T ke lalu lintas jam pun(ak

*32T < lalu lintas harian rata-rata tahunan. 2.13.#. Be3an Ban5ar %eban gandar akan mempengaruhi perhitungan baik pada perhitungan flexible pavement maupun rigid pavement. Selain itu beban gandar juga akan mempengaruhi peren(anaan geotekstil dan daya dukung tanah dasar. %erikut ini akan ditampilkan beban gandar untuk masing-masing kendaraan pada Tabel +.1+ diba"ah ,

Tabel +.1+ %eban 9andar 0endaraan Jenis kendaraan 0endaraan ringan %us Truk + as Truk / as Truk 4 as %eban -ton. + F 1/ +7 /7 #istribusi beban -ton. 1N1 /N6 6NF ? N E.E ? N E.E N 6.6

%eban gandar F ton dengan distribusi /N6 artinya gtandar depan memikul beban dengan muatan sumbu sebesar / ton dan gandar belakang sebesar 6 ton) jadi beban gandar lebih dipengaruhi oleh jeis kendaraan serta jumlah gandar kendaraan. Muatan sumbu terberat selalu berada di gandar belakang.

Ke3utuhan te3al %erkerasan Jalan #asar perhitungannya adalah dari buku pedoman Penentuan tebal perkerasan *entur jalan raya 15F/ #irjen %ina Marga. *angkahlangkahnya sebagai berikut , Menentukan faktor regional -$2. $aktor regional adalah faktor setempat yang menyangkut keadaan lapangan dan iklim) yang dapat mempengaruhi keadaan pembebanan) daya dukung tanah dasar dan perkerasan. #engan memakai parameter (urah hujan) kelandaian jalan dan prosentase kendaraan berat didapat $2. Menghitung dan menampilkan jumlah komposisi lalu lintas harian rata-rata *32 a"al ren(ana.

Menhitung angka eki'alen -A. Uaitu angka yang menyatakan jumlah lintasan sumbu tunggal seberat F)1? ton pada jalur ren(ana yang diduga terjadi pada permulaan umur ren(ana. Menurut %uku Pedoman Penentuan Tebal Perkerasan lentur Jalan raya 15F/) dirjen %ina Marga harga eki'alen masing-masing kendaraan dihitung dengan memakai rumus , &ngka Aki'alen sumbu Tunggal. A < -beban 1 sumbu tunggal : F)1?. &ngka Aki'alen sumbu ganda A < 7)7F? -beban 1 sumbu ganda : F)1?.
4 4

Mengitung lintas eki'alen permulaan -*AP. Jumlah eki'alen harian rata-rata dari sumbu tunggal seberat F)1? ton pada jalur ren(ana yang diduga terjadi pada permulaan umur ren(ana. Menurut %uku Pedoman Penentuan tebal Perkerasan *entur Jalan 2aya 15F/) #irjen %ina Marga) harga lintas eki'alen permulaan dapat di(ari dengan rumus sebagai berikut , *AP < *32j ! keterangan ,
j j

! AJ

< koefisien distribusi kendaraan

*32j < lalu lintas harian rata-rata pada a"al umur ren(ana Aj < &ngka eki'alen untuk tiap jenis kendaraan Menghitung lintas eki'alen akhir -*A&. Jumlah lintas eki'alen harian rata-rata dari sumbu tunggal seberat F)1? ton pada jalur ren(ana yang diduga terjadi pada akhir umur ren(ana. Menurut %uku Pedoman Penentuan Tebal Perkerasan *entur Jalan 2aya 15F/) #irjen %ina Marga) harga lintas eki'alen akhir dapat di(ari dengan rumsu sebagai berikut ,

'<P = 'HR = x ! = x < = keterangan ,


j

< koefisien distribusi kendaraan

*32j< lalu lintas harian rata-rata pada a"al umur ren(ana Aj < &ngka eki'alen untuk tiap jenis kendaraan menghitung lintas eki'alen tengah jumlah eki'alen harian rata-rata dari sumbu tunggal seberat F)16 ton pada jalur ren(ana yang diduga terjadi pada tengah umur ren(ana. Menurut %uku Pedoman Penentuan Tebal Perkerasan *entur Jalan 2aya 15F/) #irjen %ina Marga) harga lintas eki'alen akhir dapat di(ari dengan rumsu sebagai berikut , *AT #imana *A& *AP < < *intas Aki'alen &khir *intas Aki'alen Permulaan < H -*A& N *AP.

Menghitung lintas eki'alen ren(ana -*A2. Suatu beban yang dipakai dalam nomogram penetapan tebal perkerasan untuk menyatakan jumlah lintas eki'alen rata-rata dari sumbu tunggal seberat F)1? ton pada jalur ren(ana. Menurut %uku Pedoman Penentuan Tebal Perkerasan *entur Jalan 2aya 15F/) #irjen %ina Marga) harga lintas eki'alen akhir dapat di(ari dengan rumus sebagai berikut , *A2 < < 0eterangan , $P *AT 12 < < < $aktor Penyesuaian *intas Aki'alen Tengah 1mur 2en(ana *AT ! -12 : 17. *AT ! $P

Menghitung indeks tebal perkerasan -ITP.

&dalah angka yang berhubungan dengan penentuan tebal perkerasan) (aranya sebagai berikut , %edasarkan %2 tanah dasar) dari grafik didapat -##T. daya dukung tanah dasar -grafik IJ.. #engan parameter klasifikasi jalan dan besarnya *A2) dari grafik didapat indeks permukaan akhir umur ren(ana -grafik JII.. %erdasarkan jenis lapis perkerasan) dari daftar JIII didapat indeks permukaan pada a"al umur ren(ana -lpo. Selanjutnya dengan parameter ##T) IP) $2) dan *A2 dengan memakai nomorgan penetapan tebal perkerasan didapat indeks tebal perkerasan ijin -ITP.. Menurut %uku Pedoman Penentuan Tebal Perkerasan *entur Jalan 2aya 15F/) #irjen %ina Marga) harga lintas eki'alen akhir dapat di(ari dengan rumus sebagai berikut , ITP < -a1 ! #1. N -a+ ! #+. N -a/ ! #/. < 0oefisien kekuatan relati'e bahan perkerasan < Tebal minimum masing-masing perkerasan #imana a1) a+) a/ #1) #+) #/

#1 #+ #/

Surfa(e

ourse

%ase ourse Sub %ase ourse Sub 9rade 9ambar +.F *apisan Struktur Perkerasan Jalan

Peren(anaan tebal lapis tambahan metode analisa komponen Sebelum peren(anaan perlu dilakukan sur'ey penilaian terhadap kondisi perkerasan jalan lama -e!isting pa'ement.) yang meliputi lapis permukaan) lapis pondasi atas dan lapis pondasi ba"ah. Seperti pada peren(anaan perkerasan lentur) pada lapis tambahan metode analisa komponen dihitung *32 pada akhir umur ren(ana) *AP) *A&) *AT dan *A2. #ari perhitungan tersebut dengan menggunakan nomogram dapat diketahui ITP yang dibutuhkan. #ari selisih antara ITP yang dibutuhkan dengan ITP yang ada -e!isting pa'ement.) dapat diketahui teb'al lapis tambahan yang diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai