Anda di halaman 1dari 4

PERKEMBANGAN REMAJA, TUGAS DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Setiap manusia memiliki fase hidup.

Salah satu fase hidup manusia adalah remaja. Remaja dimulai pada usia 10 sampai usia 20 tahun lebih, Epstein (dalam Strom, 2007). Remaja merupakan tahap krusial dan penting, dalam tahap ini remaja mengalami banyak perubahan dan tantangan. Pada tahap remaja, mereka akan mengalami kematangan secara fisik dan mental. Banyak pilihan yang harus dihadapi selama remaja, masa remaja pula yang menentukan hidup kedewasaan seseorang. Newman mengemukakan terdapat 2 fase dalam tahap remaja, fase remaja awal dan remaja akhir. Fase remaja awal dimulai ketika anak berusia 10 18 tahun (lulus SMA), karakteristik fase ini adalah perubahan fisik yang cepat, kematangan psikologis, kemampuan kognitif yang meningkat. Ketertarikan dengan lawan jenis dan teman. Fase remaja akhir dimulai ketika anak berusia 18 24 tahun. Karakterisitik fase ini adalah remaja sudah bisa mengambil keputusan untuk dirinya dan mengalami perkembangan secara personal. pada fase akhir, remaja harus menjalani beberapa tugas sebagai remaja sehingga mereka berhasil melewati tahap remaja (Marks, 1998; Newman, 2012; Strom, 2009) Remaja awal dimulai ketika awal pubertas. Perkembangan fisik pada Remaja wanita akan dimulai dengan perkembangan ciri sekunder seperti melebarnya panggul, adanya rambut di aksila dan pubis, dan berubahnya tingkat hormon. Pada remaja pria akan mengalami perbesaran skrotum dan testis, perubahan warna dan tektur kulit pada skrotum, serta tumbuhnya rambut di bawah penis. Perubahan yang lain adalah perubahan pada motorik yaitu dapat menghasilkan kerajinan tangan dan dapat menggunakan alat alat dengan baik. mereka memilih sekolah untuk bertemu teman sebaya, dapat mengikuti peraturan dan mampu mengadaptasikan ke hal lain, dan dapat berargumentasi. Peningkatan juga terjadi pada bahasa, mereka dapat memiliki perbendaharaan yang baik dan mampu menyusun kalimat dengan baik. pada kemampuan kognitif, remaja awal mulai berpikir hal yang abstrak, dapat membedakan mana yang salah dan benar, serta mampu untuk mengerti hubungan dari semua elemen (Marks, 1998; Newman, 2012). Strom (2007) mengatakan bahwa Perkembangan yang terjadi pada remaja awal untuk beberapa anak merupakan suatu hal yang akan mengejutkan mereka. Orang tua dan perawat harus memfasilitasi perkembangan mereka. Anak harus dipersiapkan untuk menuju tahap remaja akhir. Remaja awal butuh informasi mengenai perubahan fisik dan semua perubahan yang terjadi pada dirinya. Pendidikan seks juga harus diinformasikan. Remaja wanita butuh informasi mengenai menstruasi. remaja pria harus diberikan informasi mengenai ereksi dan mimpi basah merupakan hal yang normal. Mereka butuh informasi mengenai perbedaan jenis kelamin dan batasan antara pria dan wanita. Remaja awal yang tidak terfasilitasi pengetahuannya mengenai hal di atas, akan mendapatkannya melalui teman, media, film dan lain lain yang tidak dapat dikontrol orang tua. Akibatnya anak akan melakukan hal hal yang di luar norma dan nilai di keluarga dan mengalami salah pengertian terhadap perkembangan yang sedang dijalaninya (Marks, 1998). Remaja akhir mengalami perkembangan fisik, psikososial, dan perkembangan diri (Marks, 1998)). karakteristik perkembangan fisik pada remaja adalah mereka sudah

mengalami kematangan dari segi regan reproduksi, dan pertumbuhan tinggi yang sangat pesat. Pada wanita, mereka mengalami kematangan ovulasi dan pembentukan payudara. Pada pria, organ reproduksi sudah mencapai bentuk dewasa, memiliki sperma yang matang, serta perubahan suara. Perkembangan psikososial ditunjukkan mereka lebih senang bergaul dengan teman dan berusaha mengikuti tren. Pada tahap ini sangat memungkinkan anak untuk ikut pergaulan teman, mereka butuh perhatian lebih dan dimengerti untuk membantu mereka melawan pengaruh teman yang buruk. Perkembangan diri remaja ditunjukkan dengan perkembangan konsep diri remaja. Konsep diri selalu berkembang sesuai tahap perkembangan manusia. Tugas utama remaja adalah menetapkan jati dirinya (Newman, 2012; ). Pada tahap remaja akhir, mereka harus menyelesaikan tugas perkembangan mereka sehingga mereka berhasil melalui tahap perkembangannya. Berikut merupakan tugas perkembangan remaja (Havighurst dan Palmonari (dalam Bonino, 2005); Marks, 1998) : a) Menghargai keunikan diri. Remaja harus mengenali kemauannya, hobi, dan kemampuan yang dia miliki, mereka juga harus menemukan adanya perbedaan antara dirinya dan orang lain sehingga itulah yang membuat dirinya berharga, serta menerima kelebihan dan kekurangan yang dia miliki. b) Mengembangkan identitas diri. remaja dapat menghargai diri sendirinya, membedakan antara fisik dan psikologis diri, menilai mana yang salah mana yang benar berdasarkan nilai dan norma yang dianut, dan memisahkan antara nilai keyakinan diri dan pengaruh sosial. c) Menentukan sistem nilai diri. remaja mengenali pilihan yang ada, menentukan prioritas, menjalankan apa yang telah dibuat oleh diri sendiri, mengaplikasikan nilai menjadi kebiasaan, bertahan dari pengaruh luar untuk bertahan dengan nilai diri, dan menemukan keseimbangan antara diri sendiri, teman, budaya, kebiasaan, dan kebutuhan. d) Mengembangkan kemampuan mengevaluasi diri. remaja bertugas untuk mengembangkan evaluasi dan mengamati dirinya sendiri, menilai kualitas dirinya, mengetahui tugas dan tanggung jawab, mengembangkan sensitifitas hubungan inttrapersonal,, dan menilai dinamika pada hubungan intrapersonal. e) Menerima pertambahan tanggung jawab. Remaja mempunyai tugas untuk mengatur waktu dan uang, menentukan pilihan, mempunyai kebiasaan yang positif, dan melakukan interaksi sosial, serta menahan amarah. f) Menemukan arti hidup. Remaja menerima dan menghubungkan arti dari kematian, mengembangkan filosofi hidupnya, menentukan tujuan hidupnya. g) Belajar kemampuan penting untuk masa depan. Remaja harus belajar kemampuan penting untuk hidup, mengambangkan kemampuan sosial dan menahan temperamen, menyaring sosiokultural, mengenali dan mencari pengalaman dalam menghadapi kehidupan. h) Mencari hubungan di luar keluarga. Remaja harus mencari teman yang baik dan mampu mengembangkan dirinya, mencari mentor dan model, mencari

jalan untuk mengekspresikan seksualitas, dan membedakan antara teman dan sahabat. i) Beradaptasi dengan fungsi tubuh yang sudah dewasa. Remaja bertugas untuk beradaptasi, memperhalus keseimbangan dan koordinasi, mengembangkan kekuatan fisik, dan mencari isu reproduksi dan seksualitas. j) Remaja bertugas untuk menyiapkan untuk menikah dan berkehidupan rumah tangga. Tugas utama remaja adalah mentukan jati dirinya (Marks, 1998). Konsep diri seorang remaja berubah sejalan dengan perubahan yang dialaminya. Citra tubuh remaja mengalami perubahan sesuai dengan perubahan yang terjadi di dirinya, citra tubuh remaja dikaitkan dengan adanya perkembangan pada ciri sekunder wanita dan pria. Konsep diri remaja akan berkembang dengan baik jika remaja tersebut mampu menjalani tugas perkembangannya dengan baik. remaja akan memiliki harga diri yang sesuai dengan ideal dirinya. Ideal diri remaja sesuai dengan apa yang dimiliki olehnya, remaja mampu menjalani peran dirinya di keluarga, lingkungan, dan masyarakat (Kozier, 2004). Santrock (2003) membedakan faktor yang mempengaruhi perkembangan remaja dapat atas faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal dipengaruhi oleh sifat dasar gen dan temperamen seseorang. Faktor eksternal terdiri atas keluarga, teman, sosial, budaya, dan kesehatan dirinya sendiri. Peran keluarga mempengaruhi pembentukan pribadi seseorang. Remaja yang berasal dari keluarga autoritatif lebih bertanggung jawab dan memiliki jwia sosial dan kompetensi tinggi dibandingkan dengan remaja yang bersal dari keluarga autoritarian. Remaja yang mengalami sehat fisik dan mental lebih mudah melalui tugas perkembangannya (Damon, 2008). Sosial dan budaya mempengaruhi remaja untuk menentukan pilihan hidup. Lingkungan juga mempengaruhi perkembangan remaja, lingkungan memberikan pengalaman pengalaman unik di kehidupan remaja. Remaja merupakan tahapan yang luar biasa dalam diri seseorang, remaja menentukan sikap dan kehidupan masa depan seseorang. Informasi dan edukasi yang baik pada remaja mengenai perubahan dan perkembangan dirinya dari aspel fisik, psikosisoal, dan mental sangat berpengaruh pada kehidupan remaja selanjutnya. Remaja dipersiapkan untuk menjadi dewasa dan mampu merancang kehidupannya di kehidupan dewasa nanti. Peran keluarga, teman, lingkungan, dan tim kesehatan dalam kehidupan remaja dalam menjalani tugasnya sangat mempenharuhi kesuksesan remaja menjalani tugas perkembangannya. Referensi Bonino, Silvia. (2005). Adolescent and risk : behaviors, functions, and Protective Factors. Italy : SEPS Damon, William. Lerner, Richard. (2008). Child and Adolescent Development : An Advanced Course. New Jersey : John Wiley & Sons Kozier, B., et al. (2004). Fundamental Of Nursing: Concepts, Process, and Practice. 7th Ed. New Jersey: Pearson Education

Marks, Margaret, G. (1998). Broadbribbs Introductory Pediatric Nursing 5th Ed. Philadelphia : Lippincott-Raven Newman, Barbara. Newman, Phili. (2012). Development Trough Life : A Psychosocial Approach. USA; Wadsworth Santrock, John W. (2003). Adolescent Perkembangan remaja, alih bahasa, Shinto B. Adelar. Jakarta : erlangga Strom, Paris. (2009). Adolescents in the Internet Age. United States : Information Age Publishing

Anda mungkin juga menyukai