Anda di halaman 1dari 2

UKRAINA DITENGAH PENGARUH DUA NEGARA ADIDAYA

Oleh : T M Farhan

Ukraina tengah di landa krisis kerusuhan. Kerusuhan yang awalnya dipicu oleh
sekolompok masa yang berdemonstrasi di ibukota ukraina kiev secara damai guna menuntut agar presiden ukraina setuju untuk bekerjasama dengan uni eropa dalam hal ekonomi dan keamanan. Namun lambat laun ntah apa yang menyulut mereka tiba-tiba saja demonstrasi berubah menjadi ricuh, Kota itu menjadi kacau balau. Puluhan orang tewas dalam bentrok dengan polisi anti huru-hara. Namun yang menjadi sorotan dalam kericuhan ini adalah keterlibatan dari dua negara adidaya yaitu Amerika Serikat dengan Rusia. Keterlibatan mereka dalam konflik di ukraina bukanlah terjadi begitu saja. Setelah kericuhan yang tak kunjung henti tersebut entah karena alasan apa presiden ukraina Victor Yanukovich melarikan diri dari ukraina dan belakangan diketahui berada di rusia. Bukan hanya melarikan diri namun menyatakan secara terangterangan dalam bentuk surat kepada presiden rusia Vladimir putin agar rusia mengerahkan militernya ke ukraina untuk melindungi rakyat ukraina karena yanukovich menganggap pemerintahan baru di kiev adalah bentukan kelompok ekstrimis. Namun disisi lain pemerintahan baru ukraina memohon bantuan kepada negara barat terutama Amerika serikat agar melindungi ukraina dari ancaman militer rusia. Keterlibatan dua negara adidaya ini pun tidak dapat dielakkan lagi. Amerika Serikat sendiri melalui Presidennya Barrack obama berulang kali mengecam apa yang telah dilakukan oleh putin Kami sekarang sangat prihatin dengan laporan adanya gerakan militer yang dilakukan oleh Federasi Rusia di Ukraina, kata Obama, seperti dikutip Reuters. AS akan berdiri dengan masyarakat internasional untuk menegaskan, bahwa akan ada ganjaran dari setiap intervensi militer (Rusia) di Ukraina, lanjut Obama. Rusia sendiri tidak diam saja menanggapi reaksi keras dari Amerika Serikat tersebut Ketika saya bertanya kepada mereka (AS); 'Apakah Anda percaya bahwa Anda melakukan segalanya itu sah? Mereka mengatakan, ya, ucap Putin menirukan pernyataan Pemerintah AS saat melakukan agresi militer terhadap negara lain. Dan saya harus mengingatkan mereka tentang tindakan AS di Afghanistan , Irak dan Libya, di mana mereka bertindak baik tanpa mandat Dewan Keamanan PBB atau dengan menyesatkan mandat, seperti yang terjadi di Libya, lanjut Putin, seperti dikutip media Rusia, RT. Menarik melihat bagaimana kedua negara ini begitu keras dalam mempertahankan sikapnya dalam konflik di ukraina ini. Rusia sendiri merasa agresi militer yang dilakukannya terhadap ukraina sama sekali tidak salah karna didasari alasan untuk melindungi warga rusia yang berada di ukraina terutama di semenanjung crimea. Amerika serikat di sisi lain beranggapan intervensi yang dilakukan rusia merupakan bentuk dari pelanggaran kedaulatan sebuah

negara dan melanggar hukum internasional, sehingga amerika serikat terus berupaya keras untuk mengusir rusia dari ukraina melalui berbagai kebijakan luar negerinya. Langkah yang diambil kedua negara tentunya sangat berpengaruh terhadap dinamika politik internasional. Menarik untuk menanti bagaimana akhirnya konflik ini akan berakhir. Apakah rusia bersedia mengambil jalan damai melalui perundingan atau mereka akan tetap dengan pendirian mereka bahwa agresi militer yang mereka lakukan adalah sebuah keharusan untuk melindungi warga rusia di crimea.

Anda mungkin juga menyukai