JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL V YOGYAKARTA 2009
Nama Mata Kuliah : Geofisika Oseanografi Course Title : Geophysical Oseanography Jumlah Kredit : 2 SKS Kode Mata Kuliah : 115172022 Sifat : Pilihan Nama Dosen : Nia Maharani, S.Si., M.Si.
SILABUS RINGKAS
Kuliah ini membahas cakupan oseanografi yang difokuskan pada pada hubungan antara fisika yang terjadi di lautan dan yang terjadi antara lautan dan atmosfer dan daratan seperti proses pasang surut, gelombang dan sistem arus.
Memberikan pengetahuan mengenai prinsip fisis fundamental dari proses fisik laut.
AKTIFITAS (jam/minggu)
Course (kuliah) = 2 Tutorial (Responsi) = -Lab Works (Prakt) = --
PERSENTASE
Knowledge = 80 % Skill = 20 % Attitude = ---
PENILAIAN
UTS UAS Tugas = 30 % = 35 % = 35 %
Aturan Perkuliahan
Toleransi keterlambatan maksimal 15 menit. Tidak diperkenankan memakai sendal, kaos oblong. TA (Titip Absen), yang mengabsenin dan yang menitip absen, NILAI AKHIR langsung D.
REFERENSI
1. Pickard,L., E.J. Emery, P., 1994,Descriptive Physical Oceanography, Pergamon Press. 2. Pond S., G.L., Pickard., 1993,Introduction Dynamical Oceanography, Pergamon Press.
Topik
Sub Topik
Pendahuluan
Histori
2.
3.
4.
6.
K+P
7. 8. 9.
K U K
Topik
Sub Topik
Activity
K/P/R/X/U
K+P
11. 12.
K+P K+P
13.
Topik
Sub Topik
Activity
K/P/R/X/U
K+P K+P
I. Pendahuluan
JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL V YOGYAKARTA 2009
PENGERTIAN
Oseanografi adalah cabang dari ilmu bumi yang mempelajari segala aspek dari samudera dan lautan. Oseanografi berasal dari bahasa yunani yaitu oceanos yang berarti laut dan graphos yang berarti gambaran atau deskripsi. Atau disebut jg Oseanologi. Secara sederhana oseanografi adalah gambaran atau deskripsi lautan. Secara lebih lengkap oseanografi adalah studi dan penjelajahan (eksplorasi) ilmiah mengenai laut dan segala fenomenanya.
Jurusan Teknik Geofisika
Universitas Pembangunan Nasional V Yogyakarta
PENGERTIAN (2)
Bumi terdiri dari tiga bagian : Bagian padat (litosfer) Bagian cair (hidrosfer) Bagian udara (atmosfer)
PENGERTIAN (3)
ATMOSFER HIDROSFER
OSEANOGRAFI (2)
Para ahli oseanografi mempelajari berbagai topik, termasuk organisme laut dan dinamika ekosistem;arus samudera,ombak, dan dinamika fluida geofisika; tektonik lempeng dan geologi dasar laut; dan aliran berbagai zat kimia dan sifat fisik didalam samudera dan pada batas-batasnya. Topik beragam ini menunjukkan berbagai disiplin yang digabungkan oleh ahli oseanografi untuk memperluas pengetahuan mengenai samudera dan memahami proses di dalamnya:biologi,kimia,geologi,meteorologi, dan fisika.
Jurusan Teknik Geofisika Universitas Pembangunan Nasional V Yogyakarta
OSEANOGRAFI (3)
Beberapa sumber lain berpendapat bahwa ada perbedaan mendasar yang membedakan antara oseanografi dan oseanologi . Oseanologi terdiri dari dua kata (dalam bahasa Yunani) yaitu oceanos (laut) dan logos (ilmu) yang secara sederhana dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang laut. Dalam arti yang lebih lengkap, oseanologi adalah studi ilmiah mengenai laut dengan cara menerapkan ilmu-ilmu pengetahuan tradisional seperti fisika, kimia,matematika, dan lain-lain ke dalam segala aspek mengenai laut.
OSEANOGRAFI (4)
Oseanografi adalah bagian dari ilmu kebumian atau earth sciences yang mempelajari laut,samudera beserta isi dan apa yang berada di dalamnya hingga ke kerak samuderanya.
Cabang-cabang oseanografi
Fisika oseanografi : pokok bahasan pada hubungan antara fisika yang terjadi di lautan dan yang terjadi antara lautan dan atmosfer dan daratan. Proses pasang surut gelombang Sistem arus
Jurusan Teknik Geofisika Universitas Pembangunan Nasional V Yogyakarta
Sejarah dan perkembangan ilmu oseanografi Manusia tertarik pada lautan pada awal masa peradaban manusia. Ketika pengertian tentang dunia dibatasi oleh negara-negara. Perkembangan di dunia perkapalan dan pelayaran sehingga bentuk peta semakin menjadi tepat.
Sejarah dan perkembangan ilmu oseanografi (2) Ekspedisi pelayaran mengelilingi dunia pada abad ke 14 oleh Ferdinando Magelhaens : membuktikan bahwa bumi itu bulat. Peta lautan pasifik dibuat pada abad ke 18 oleh James Cook memperlihatkan bahwa daratan dibagian selatan kutub yang selalu ditutupi es.
Jurusan Teknik Geofisika Universitas Pembangunan Nasional V Yogyakarta
Ekspedisi
Challenger (1872-1875) pelayaran sejauh 68.890 mil laut, mengukur kedalaman laut, contoh material dasar laut, arus laut iklim, suhu laut dll. Gazella (1874-1876) Vitiaz (1886-1889)
1904 : Koningsbenser mendirikan laboratorium perikanan di Jakarta. 1919 : Berubah menjadi lab. Biologi laut Lembaga Penelitian Laut. 1970 : Lembaga Oseanografi Indonesia.
H+
O=
H+ Ikatan hidrogen O= O=
H+
H+
H+
H+
Apa konsekuensi dari kapasitas panas air yang tinggi ? Range (kisaran) suhu air laut jauh lebih kecil daripada range suhu udara. Contoh :
Range suhu air laut -2 C s/d 30 C : -2 C di Antartika - Range suhu udara -50 C s/d 50 C : -50 C di Antartika dan 50 C di gurun pasir
Jurusan Teknik Geofisika Universitas Pembangunan Nasional V Yogyakarta
Dalam 1 hari perubahan suhu air laut jauh lebih kecil daripada perubahan suhu udara atau daratan didekatnya. Kapasitas panas air yang tinggi berperan dalam pembentukan angin darat dan angin laut serta angin musim (monsun).
Angin laut
Kapasitas air lebih tinggi daripada kapasitas panas daratan, daratan menyerap panas lebih besar daripada lauut
Ikatan hidrogen
air
Sifat kohesif
Examples :
Tetes air pada permukaan kaca akan membuat lengkungan. Kandungan garam memperbesar tegangan permukaan air. Ini akan mempermudah terbentuknta ripples
kohesif
air
adhesif
Efek kapiler
Kecenderungan air untuk melekat pada material lain atau membasahi material lain
Air yang naik di dalam Pipet Air yang merembes dari Ujung handuk yang dicelupkan Ke air
Jurusan Teknik Geofisika Universitas Pembangunan Nasional V Yogyakarta
Air mempunyai viskositas yang rendah. Oli mempunyai viskositas yang jauh lebih besar daripada air. Viskositas adalah resistensi terhadap suatu gerakan atau gesekan internal. Viskositas bergantung pada suhu. Penurunan suhu akan memperbesar viskositas.
Jurusan Teknik Geofisika Universitas Pembangunan Nasional V Yogyakarta
Densitas air
Densitas = rapat jenis Lambang : Pengaruh suhu pada densitas air tawar ? Anomali sifat air : max pada suhu 3,98C, akan berkurang bila suhu dinaikkan di atas 4C dan diturunkan dibawah 4C
Jurusan Teknik Geofisika Universitas Pembangunan Nasional V Yogyakarta
Kenapa air dalam bentuk padat mengambil ruang lebih besar daripada air dalam bentuk cair ?
Pada pembentukan kristal air es, sudut antara atom H+ dan O= bertambah dari 105C menjadi lebih besar 109C. Suatu ruang yang dapat diisi 27 molekul air dalam kondisi cair hanya dapat diisi oleh 24 molekul air dalam kondisi padat. Ada pengembangan volume sekitar 9 %
Jurusan Teknik Geofisika Universitas Pembangunan Nasional V Yogyakarta
0C
4C
10C
ekspansi
ekspansi
konraksi
Konsekuensi anomali sifat air ? Danau air tawar di daerah yang mengalami musim dingin. Suhu air danau air tawar di lapisan dalam tidak lebih rendah dari 4C ? Pada saat permukaan dari danau tersebut suhunya turun mencapai 4C, maka pada saat itu nilai nya sudah mencapai maksimum. Karena maksimum (berat) maka massa air di permukaan akan turun ke bawah dan mendorong massa air yang ringan ke permukaan. Proses ini akan membuat massa air yang berat selalu berada di lapisan dalam.. Fenomena ini disebut winter overturning. Suhu danau air tawar di lapisan dalam tidak ldapat lebih rendah dari 4C.
Pertemuan ke II
Parameter utama
tekanan
suhu
densitas
salinitas
Secara vertikal
Termoklin
Deep layer
Mixed Layer
Termocline
Deep Layer
Mengapa mixed layer di daerah ekuator lebih tipis dibanding di lintang menengah ?
turbulensi
Kekuatan angin
Continue
Angin besar
Continue
Ekuator
TERMOKLIN
Perubahan suhu atau pengurangan panas terhadap kedalaman TC TC
Mixed layer
termoklin
h (m)
Distribusi suhu vertikal tanpa angin
h (m)
Distribusi suhu vertikal jika ada angin
Deep Layer
Perubahan suhu air laut sangat lambat karena suplai panas dari lapisan atas sudah berkurang
TC
Lintang Menengah
Termoklin musiman
Termoklin permanen
Mixed layer dan termoklin
MUSIM
10 Musim semi
14
TC Musim panas
Termoklin musiman
Termoklin permanen
Z (m)
Sifat koligatif
Unsur-unsur Komponen utama 99% Garam-garam larut Dalam air Unsur-unsur Komponen minor + Trace elemen 1%
Komponen Minor
Brom (Br) Boron (B) Strontium (Sr) Silika (Si) Fluor (F) = 65 ppm = 8 ppm = 4 ppm = 3 ppm = 1 ppm
Trace Elemen
Nitrogen (N) Lithium (Li) Jod (J) Pospor (P) Mercury (Hg) Timah (Pb) = 280 ppb = 124 ppb = 60 ppb = 30 ppb = 0,03 ppb = 0,04 ppb Aluminium (Al) Mangan (Mn) Seng (Zn) Besi (Fe) Emas (Au) ppb = 2 ppb = 2 ppb = 10 ppb = 6 ppb = 4.10-5
Pertumbuhan pytoplankton
Jawab :
Konsentrasi K 0,38 0,011 SalinitasTotal 34,4 Konsentrasi K 0,011 36 ppm
Konsentrasi K+ diperaiaran dengan S = 36 adalah 0,011 x 36 = 0,390
Distribusi Salinitas
Distribusi horisontal
- Penguapan (evaporasi)
- Curah hujan (presipitasi) - Run off
Minimum ekuator
Maksimum di sub tropis Ke arah kutub berkurang Maksimum di area angin pasat E >> P Minimim P >> E
- Pencairan es
35
34 33
60
40
20
20
40
60
Distribusi vertikal
Tidak dapat dinyatakan secara sederhana seperti distribusi vertikal suhu. Densitas air laut yang merupakan faktor penentu kestabilan kolom air. Range salinitas di laut lepas : 35-37 (ppm). Salinitas rendah terdapat dekat pantai dimana input air sungai banyak dan daerah kutub dimana terjadi pencairan es.
Laut tengah Laut merah Atlantik utara Samudera pasifik Samudera hindia Pasifik utara
S ()
halocline 500 500 halocline
1000 Z (m)
1000 Z (m)
Variasi tahunan dari salinitas di open ocean < 0,5.. Daerah-daerah dengan variasi tahunan dari presipitasi yang besar seperti pasifik utara, teluk Benggala memiliki variasi tahunan salinitas yang besar. Variasi harian dari salinitas sangat kecil.
1.
Distribusi vertikal dari salinitas di bawah permukaan sangat dipengaruhi oleh pencampuran massa air. Untuk kondisi-kondisi lokal tertentu aturan komposisi yang konstan tidak berlaku.
Daerah estuari (muara sungai) : karena pengaruh air sungai total garam yang larut kecil sehingga rasio antara unsur utama yang larut dengan salinitas total berbeda dengan yang di laut terbuka. Di Fjord dimana terdapat dua lapisan massa air denganlapisan bawah yang relatif stagnan akibat pertukaran massa air dengan laut lepas dihambat oleh sebuah sill. O2 minim mikroorganisme di lapisan dalam menggunakan S042- pengganti O2.
2.
Open ocean
Fjord
Air asin
O2 minimum kondisi anaerobik kandungan O2 = 0
Sill
3. Di daerah pemekaran samudera, daerah ini banyak input dari gas-gas vulkanik termasuk Cl, 4. Didalam sedimen dasar laut, reaksi dengan sedimen dapat menambah konsentrasi unsurunsur di dalam air laut. 5. Di perairan dangkal yang mendapatan pemanasan yang kuat, akibat reaksi kimia dan atau biologi bisa mengendapkan Ca2+ sehingga rasio Ca2+ /salinitas total berbeda dengan laut terbuka.
A. Cara Klasik Cara kimia Sainitas ditentukan dari konsentrasi Chlor (Chlorinitas) di dalam sampel air laut dengan cara titrasi menggunakan perak nitrat (AgNO3). Salinitas ditentukan dari hubungan empiris :
S () = 1,80655 x Cl ()
Ketelitian : 0,02 Sampai tahun 1955 hubungan empiris masih digunakan.
B. Cara Modern Cara fisika. Salinitas Konduktivitas air laut Kapasitas air laut untuk menghantarkan arus listrik Suhu dan salinitas Alat ukur : salinometer Ketelitian : 0,003 CTD Conductivity, temperature and depth
Hubungan empiris dari salinitas sebagai fungsi dari R pada suhu 15C dan tekanan 1 atm (R.15) adalah : S = 0,0080-0,1692.R151/2 + 25,3851.R15 + 14,0941.R153/2 7,0261.R152 + 0,7081.R155/2 Satuan S psu (practical salinity unit) satuan salinitas praktis yang setara dengan . Bila R15 =1 diperoleh S = 35,0 psu35
Laju penambahan ion kedalam air laut = Pengurangan ion-ion dari dalam laut
Waktu Tinggal
Jumlah total zat terlarut di dalam air laut Laju penambahan dan pengurangan zat tersebut dari laut
110.000
20.000 3.500 1.300 600 200
p = -gz
decibar
105 dyne/cm2
1 bar = 1 tekanan atmosfer p = -gz P = gr/cm3.cm/det2 = gr cm/det2.1/cm2 = dyne/cm2 = dbar Contoh : Ingin ditentukan tekanan air pada kedalaman 1meter. Maka : p = -gz = 1,035 gr/cm3 g = 980 cm/det z = -100 cm Maka p = -(1,035gr/cm3) x 980 cm/det2 x (-100 cm) = 101430 gr cm/cm2det2 = 101430 dyne/cm2 = 1,01430 dbar 1 dbar
Ahli oseanografi
Tekanan
Pascal satuan SI Tekanan air laut dapat didekati sebagai p = -10 z Pa g = 9,8 m/det2 = 1035 kg/m31 g = 1035 kg/m3 x 9,8 m/det2 = 10143 kg/m2det2 p = -gz = -10143 kg/m2det2 z N/m P = -10143 z Pa p = -1,0143 x 104 z = -104 z
Densitas air laut adalah fungsi dari salinitas, suhu dan tekanan (kedalaman) = (S,T,P) Densitas >> salinitas >, suhu < dan p >. Lapisan permukaan perubahan densitas salinitas dan suhu air laut. Lapisan dalam perubahan tekanan. Suhu dan salinitas densitas kecil 1,020-1,030 gr/cm3. Tekanan efeknya besar permukaan, = 1,028 gr/cm3, di kedalaman 5000 m densitas air laut = 1,151 gr/cm3.
Satuan densitas = [gr/cm3] atau [kg/m3]. Densitas air laut > 1 gr/cm3 tetapi tidak pernah melampaui 1,1 gr/cm3. Parameter sigma densitas
Pergerakan massa air secara vertikal dan horisontal sehingga menuju keseimbangannya. Gerakan air yang sangat luas yang terjadi di seluruh lautan dunia. Arus jg merupakan gerakan mengalir suatu massa air yang dikarenakan tiupan angin atau perbedaan densitas atau pergerakan gelombang panjang.
Arah angin Perbedaan tekanan air Gaya Coriolis Arus ekman Perbedaan densitas air laut Topografi dasar laut Arus permukaan Upwelling Downwelling
Bentuk topografi dasar lautan dan pulau-pulau disekitarnya. Beberapa sistem lautan utama di dunia dibatasi oleh massa daratan dari 3 sisi dan satu sisi oleh arus equatorial counter di sisi yang keempat. Batas-batas ini menghasilkan sistem aliran yang hampir tertutup dan cenderung membuat aliran mengarah kedalam suatu bentuk bulatan.
Gaya Coriolis dan Arus Ekman Gaya coriolis mempengaruhi aliran massa air. Timbul akibat pengaruh rotasi bumi. Membelokkan arah mereka dari arah yang lurus. Timbulnya perubahan-perubahan arah arus yang kompleks susunannya yang terjadi sesuai dengan semakin dalamnya kedalaman suatu perairan.
Perbedaan densitas Menyebabkan aliran massa dari air laut yang dalam di daerah kutub selatan dan kutub utara ke arah daerah tropik
Angin
Arus pasut
Arus geostropik Wind driven current
Pasut
Gradien tekanan horisontal Pola Pergerakan angin
Arus Permukaan
Densitas air laut bertambah dari ekuator menuju lintang tinggi. Densitas > dari 22 di dekat ekuator menjadi 26 di 50 dan 27 di lintang 60. Diluar 60 densitas sedikit berkurang.
Umumnya densitas air laut berambah terhadap kedalaman. Air yang ringan berada di atas (permukaan) dan air yang berat berada di lapisan dalam. Densitas di laut tidak bertambah secara seragam. Ekuator dan tropis suatu lapisan yang densitasnya seragam. Di bawah lapisan ini terdapat suatu lapisan dimana densitas bertambah dengan cepat terhadap kedalaman Lapisan pinoklin.
Di bawah pinoklin densitas bertambah secara perlahan terhadap kedalaman. Lintang tinggi densitas bertambah secara perlahan dengan kedalaman. Lintang tinggi densitas lapisan permukaan tidak jauh berbeda dengan densitas di lapisan dalam.
Di lintang tinggi densitas lapisan permukaan tidak jauh berbeda dengan densitas di lapisan. Lapisan permukaan = 27,5, h > 2000 m , densitas = 27,9 perbedaan yang kecil. Lapisan pinoklin di lintang tinggi tidak senyata di ekuator dan tropis.
E = Stabilitas
d 0 dz
Kolom air stabil
Densitas >>
E>0
Kondisi stabil menghalangi gerakan vertikal massa air. Air dengan densitas tertentu diangkat ke level dengan densitas yang lebih ringan akan kembali ke posisi semula akibat gaya apung (bouancy) lebih ringan daripada massa air sekitarnya. Lapisan pinoklin atau termoklin lapisan yang sangat stabil gerak vertikal massa air umumnya horisontal.
d 0 dz
E <0
d 0 dz
E=0
1 d E dz
1 ( 1)
x 103
d 1 E 10 dz
3
Kedalaman (m)
Tipe stabil
-400 x 10-5 Tidak stabil -100 x 10-8 Tidak stabil 480 x 10-8 0 Stabil Netral
-200
26,58
Berbeda
UNIK
Mengecek apakah data suhu dan salinitas yang didapatkan dari lapangan dapat dipercaya atau tidak. Mengidentifikasi massa air dan menentukan proses pencampuran. Melihat kestabilan kolom air. Melacak gerakan massa air dengan cara membandingkan beberapa diagram T-S dari suatu perairan.
Kurva T-S yang diplot berupa kurva yang smooth. Bila tidak smooth, maka data tersebut salah atau tidak baik.
T (C)
S ()
T C
S
Kurva T-S yang tidak smooth
2 C - 4 C 34,9 - 35
3 C - 4 C 34,2 34,3
Laut Tengah
-100 m
-1500 m
Sill
SPANYOL
AFRIKA
Beberapa Istilah
Water type (tipe air ) : mempunyai satu harga T dan satu harga S. contoh : air laut Tengah dan Atlantic Bottom Water Water Mass (massa air) : mempunyai range n salinitas dan suhu tertentu.
Akibat pencampuran T dan S dari massa air akan berubah. Diagram T-S bisa dilihat besarnya pencampuran yang terjadi dan menentukan porsi atau presentasi dari massa air yang bercampur.
Misalkan dua tipe air dengan T dan S yang berbeda bercampur membentuk massa air dengan T-S yang tertentu. Pencampuran dua tipe air digambarkan dengan suatu garis lurus dalam diagram T-S. Massa air yang terbentuk oleh pencampuran akan terletak pada garis lurus tersebut. Ingin diketahui berapa besar porsi (persentasi) dari dua tipe air dalam membentuk massa air tertentu lewat proses percampuran.
Tanpa turbulen perubahannya dari suhu dan salinitas dapat menghasilkan pencampuran akibat proses difusi molekuler. Air hangat dan asin berada diatas air dingin tetapi kuranga asin transfer panas dan transfer garam (hangat dingin, asin kurang asin) proses difusi molekuler.
Difusi panas
Salt Fingering
Salt Finger
Ilustrasi difusi garam dan difusi pada proses salt fingering = difusi garam = Transfer panas
Difusi panas lebih cepat daripada difusi garam. Proses double diffusion pertama kali diamati di bawah aliran keluar dari laut Tengah memasuki Lautan Antartik Utara.