Anda di halaman 1dari 129

GEOFISIKA KELAUTAN

Dosen : Nia Maharani, S.Si., M.Si.

JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL V YOGYAKARTA 2009

DESKRIPSI MATA KULIAH

Nama Mata Kuliah : Geofisika Oseanografi Course Title : Geophysical Oseanography Jumlah Kredit : 2 SKS Kode Mata Kuliah : 115172022 Sifat : Pilihan Nama Dosen : Nia Maharani, S.Si., M.Si.

Jurusan Teknik Geofisika


Universitas Pembangunan Nasional V Yogyakarta

SILABUS RINGKAS

Kuliah ini membahas cakupan oseanografi yang difokuskan pada pada hubungan antara fisika yang terjadi di lautan dan yang terjadi antara lautan dan atmosfer dan daratan seperti proses pasang surut, gelombang dan sistem arus.

Jurusan Teknik Geofisika Universitas Pembangunan Nasional V Yogyakarta

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Memberikan pengetahuan mengenai prinsip fisis fundamental dari proses fisik laut.

Jurusan Teknik Geofisika Universitas Pembangunan Nasional V Yogyakarta

AKTIFITAS (jam/minggu)
Course (kuliah) = 2 Tutorial (Responsi) = -Lab Works (Prakt) = --

PERSENTASE
Knowledge = 80 % Skill = 20 % Attitude = ---

PENILAIAN
UTS UAS Tugas = 30 % = 35 % = 35 %

Aturan Perkuliahan
Toleransi keterlambatan maksimal 15 menit. Tidak diperkenankan memakai sendal, kaos oblong. TA (Titip Absen), yang mengabsenin dan yang menitip absen, NILAI AKHIR langsung D.

Jurusan Teknik Geofisika


Universitas Pembangunan Nasional V Yogyakarta

REFERENSI

1. Pickard,L., E.J. Emery, P., 1994,Descriptive Physical Oceanography, Pergamon Press. 2. Pond S., G.L., Pickard., 1993,Introduction Dynamical Oceanography, Pergamon Press.

Jurusan Teknik Geofisika Universitas Pembangunan Nasional V Yogyakarta

URAIAN RINCI MATA KULIAH


Minggu ke1. Activity
K/P/R/X/U

Topik

Sub Topik

Pendahuluan

Histori

2.

3.

4.

Jurusan Teknik Geofisika Universitas Pembangunan Nasional V Yogyakarta

URAIAN RINCI (cont.)


Minggu ke5. Topik Sub Topik Activity
K/P/R/X/U

6.

K+P

7. 8. 9.

K U K

Jurusan Teknik Geofisika Universitas Pembangunan Nasional V Yogyakarta

URAIAN RINCI (cont.)


Minggu ke10.

Topik

Sub Topik

Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Activity
K/P/R/X/U

K+P

11. 12.

K+P K+P

13.

Jurusan Teknik Geofisika Universitas Pembangunan Nasional V Yogyakarta

URAIAN RINCI (cont.)


Minggu ke14.

Topik

Sub Topik

Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Activity
K/P/R/X/U

15. 16. ----UAS

K+P K+P

Jurusan Teknik Geofisika Universitas Pembangunan Nasional V Yogyakarta

I. Pendahuluan

JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL V YOGYAKARTA 2009

PENGERTIAN
Oseanografi adalah cabang dari ilmu bumi yang mempelajari segala aspek dari samudera dan lautan. Oseanografi berasal dari bahasa yunani yaitu oceanos yang berarti laut dan graphos yang berarti gambaran atau deskripsi. Atau disebut jg Oseanologi. Secara sederhana oseanografi adalah gambaran atau deskripsi lautan. Secara lebih lengkap oseanografi adalah studi dan penjelajahan (eksplorasi) ilmiah mengenai laut dan segala fenomenanya.
Jurusan Teknik Geofisika
Universitas Pembangunan Nasional V Yogyakarta

PENGERTIAN (2)
Bumi terdiri dari tiga bagian : Bagian padat (litosfer) Bagian cair (hidrosfer) Bagian udara (atmosfer)

Jurusan Teknik Geofisika Universitas Pembangunan Nasional V Yogyakarta

PENGERTIAN (3)
ATMOSFER HIDROSFER

Jurusan Teknik Geofisika Universitas Pembangunan Nasional V Yogyakarta

OSEANOGRAFI (2)
Para ahli oseanografi mempelajari berbagai topik, termasuk organisme laut dan dinamika ekosistem;arus samudera,ombak, dan dinamika fluida geofisika; tektonik lempeng dan geologi dasar laut; dan aliran berbagai zat kimia dan sifat fisik didalam samudera dan pada batas-batasnya. Topik beragam ini menunjukkan berbagai disiplin yang digabungkan oleh ahli oseanografi untuk memperluas pengetahuan mengenai samudera dan memahami proses di dalamnya:biologi,kimia,geologi,meteorologi, dan fisika.
Jurusan Teknik Geofisika Universitas Pembangunan Nasional V Yogyakarta

OSEANOGRAFI (3)
Beberapa sumber lain berpendapat bahwa ada perbedaan mendasar yang membedakan antara oseanografi dan oseanologi . Oseanologi terdiri dari dua kata (dalam bahasa Yunani) yaitu oceanos (laut) dan logos (ilmu) yang secara sederhana dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang laut. Dalam arti yang lebih lengkap, oseanologi adalah studi ilmiah mengenai laut dengan cara menerapkan ilmu-ilmu pengetahuan tradisional seperti fisika, kimia,matematika, dan lain-lain ke dalam segala aspek mengenai laut.

Jurusan Teknik Geofisika Universitas Pembangunan Nasional V Yogyakarta

OSEANOGRAFI (4)
Oseanografi adalah bagian dari ilmu kebumian atau earth sciences yang mempelajari laut,samudera beserta isi dan apa yang berada di dalamnya hingga ke kerak samuderanya.

Jurusan Teknik Geofisika Universitas Pembangunan Nasional V Yogyakarta

Cabang-cabang oseanografi
Fisika oseanografi : pokok bahasan pada hubungan antara fisika yang terjadi di lautan dan yang terjadi antara lautan dan atmosfer dan daratan. Proses pasang surut gelombang Sistem arus
Jurusan Teknik Geofisika Universitas Pembangunan Nasional V Yogyakarta

Cabang-cabang oseanografi (2)


Geologi oseanografi : ilmu geologi penting sekali dalam mempelajari asal lautan yang telah berubah lebih dari berjuta juta tahun yang lalu.

Jurusan Teknik Geofisika Universitas Pembangunan Nasional V Yogyakarta

Cabang-cabang oseanografi (3)


Kimia Oseanografi : ilmu ini membahas reaksi kimia yang terjadi di dalam dan di dasar lautan dan juga menganalisa sifat-sifat kimia dari air laut.

Jurusan Teknik Geofisika Universitas Pembangunan Nasional V Yogyakarta

Cabang-cabang oseanografi (4)


Biologi Oseanografi: disebut juga biologi laut, pokok bahasannya pada organisme yang hidup di lautan.

Jurusan Teknik Geofisika Universitas Pembangunan Nasional V Yogyakarta

Sejarah dan perkembangan ilmu oseanografi Manusia tertarik pada lautan pada awal masa peradaban manusia. Ketika pengertian tentang dunia dibatasi oleh negara-negara. Perkembangan di dunia perkapalan dan pelayaran sehingga bentuk peta semakin menjadi tepat.

Jurusan Teknik Geofisika Universitas Pembangunan Nasional V Yogyakarta

Sejarah dan perkembangan ilmu oseanografi (2) Ekspedisi pelayaran mengelilingi dunia pada abad ke 14 oleh Ferdinando Magelhaens : membuktikan bahwa bumi itu bulat. Peta lautan pasifik dibuat pada abad ke 18 oleh James Cook memperlihatkan bahwa daratan dibagian selatan kutub yang selalu ditutupi es.
Jurusan Teknik Geofisika Universitas Pembangunan Nasional V Yogyakarta

Ekspedisi
Challenger (1872-1875) pelayaran sejauh 68.890 mil laut, mengukur kedalaman laut, contoh material dasar laut, arus laut iklim, suhu laut dll. Gazella (1874-1876) Vitiaz (1886-1889)

Jurusan Teknik Geofisika Universitas Pembangunan Nasional V Yogyakarta

Penelitian Oseanografi di Indonesia

1904 : Koningsbenser mendirikan laboratorium perikanan di Jakarta. 1919 : Berubah menjadi lab. Biologi laut Lembaga Penelitian Laut. 1970 : Lembaga Oseanografi Indonesia.

Jurusan Teknik Geofisika Universitas Pembangunan Nasional V Yogyakarta

II. Sifat-sifat fisis dan kimiawi air laut

Jurusan Teknik Geofisika Universitas Pembangunan Nasional V Yogyakarta

Sifat Fisis Air Tawar


Molekul air tawar terdiri dari dua atom H+ dan satu atom O=. Struktur molekul air tawar (H2O) unik, dimana sudut antara atom H+ dan atom O= adalah 105.

Jurusan Teknik Geofisika Universitas Pembangunan Nasional V Yogyakarta

Sifat Fisis Air Tawar (2)


Molekul air bersifat bipolar (mempunyai dua kutub). Ikatan kovalen Atom H+ dan O= diikat oleh suat ikatan kimia yang disebut ikatan kovalen. = O 105 Ikatan kovalen ini terbetuk dengan cara saling berbagi elektron antara atom H+ dan atom O=. Tiap atom H+ berbagi (share) elektron tunggalnya dengan H+ atom O= dan atom O= berbagi 1 elektronnya Gambar 1. Struktur molekul air tawar dengan tiap atom H+. H+
Jurusan Teknik Geofisika Universitas Pembangunan Nasional V Yogyakarta

H+

O=

H+ Ikatan hidrogen O= O=

H+

Ikatan hidrogen pada molekul air

H+

H+
H+

Sifat Fisis Air Tawar (3)


Karena sifat alami air adalah bipolar, maka molekul air akan menyatu dengan molekul air yang lain oleh suatu ikatan yang disebut ikatan hidrogen (hydrogen bond). Ikatan hidrogen ini membuat air mempunyai kapasitas panas yang tinggi dibandingkan dengan zat lain. Kapasitas panas air = 1 Cal/g/C
Jurusan Teknik Geofisika Universitas Pembangunan Nasional V Yogyakarta

Tabel 1. Kapasitas beragam zat


Zat (Materi) Aceton Aluminium Amonia Tembaga Alkohol Timah Hg Perak Air Cal/g/C 0,51 0,22 0,13 0,09 0,23 0,03 0,03 0,06 1,0

Apa konsekuensi dari kapasitas panas air yang tinggi ? Range (kisaran) suhu air laut jauh lebih kecil daripada range suhu udara. Contoh :
Range suhu air laut -2 C s/d 30 C : -2 C di Antartika - Range suhu udara -50 C s/d 50 C : -50 C di Antartika dan 50 C di gurun pasir
Jurusan Teknik Geofisika Universitas Pembangunan Nasional V Yogyakarta

Dalam 1 hari perubahan suhu air laut jauh lebih kecil daripada perubahan suhu udara atau daratan didekatnya. Kapasitas panas air yang tinggi berperan dalam pembentukan angin darat dan angin laut serta angin musim (monsun).

Jurusan Teknik Geofisika Universitas Pembangunan Nasional V Yogyakarta

Proses terjadinya angin laut


sun

Tekanan udara >> tekanan udara diatas daratan

Angin laut

daratan Tekanan rendah

laut Tekanan tinggi

Kapasitas air lebih tinggi daripada kapasitas panas daratan, daratan menyerap panas lebih besar daripada lauut

Proses pembentukan angin musim

Kapasitas Panas air tinggi

Perubahan Suhu laut atau danau berlangsung secara perlahan

Suhu permukaan Bumi stabil

Jurusan Teknik Geofisika Universitas Pembangunan Nasional V Yogyakarta

Ikatan hidrogen

air

Air cenderung Berkelompok atau terikat satu dengan lainnya

Jurusan Teknik Geofisika

Air punya Tegangan Permukaan tinggi

Sifat kohesif

Universitas Pembangunan Nasional V Yogyakarta

Examples :
Tetes air pada permukaan kaca akan membuat lengkungan. Kandungan garam memperbesar tegangan permukaan air. Ini akan mempermudah terbentuknta ripples

Jurusan Teknik Geofisika Universitas Pembangunan Nasional V Yogyakarta

kohesif

air

adhesif

Efek kapiler

Kecenderungan air untuk melekat pada material lain atau membasahi material lain

Air yang naik di dalam Pipet Air yang merembes dari Ujung handuk yang dicelupkan Ke air
Jurusan Teknik Geofisika Universitas Pembangunan Nasional V Yogyakarta

Air mempunyai viskositas yang rendah. Oli mempunyai viskositas yang jauh lebih besar daripada air. Viskositas adalah resistensi terhadap suatu gerakan atau gesekan internal. Viskositas bergantung pada suhu. Penurunan suhu akan memperbesar viskositas.
Jurusan Teknik Geofisika Universitas Pembangunan Nasional V Yogyakarta

Densitas air
Densitas = rapat jenis Lambang : Pengaruh suhu pada densitas air tawar ? Anomali sifat air : max pada suhu 3,98C, akan berkurang bila suhu dinaikkan di atas 4C dan diturunkan dibawah 4C
Jurusan Teknik Geofisika Universitas Pembangunan Nasional V Yogyakarta

Densitas air (2)


Penurunan suhu dibawah 20C misalnya, mula-mula akan memperbesar densitas air, tetapi penambahan densitas ini tidak berlangsung secara kontinu. Air akan mencapai densitas maksimum pada suhu 4C. Penurunan suhu dibawah 4C malah memperkecil densitas.
Jurusan Teknik Geofisika Universitas Pembangunan Nasional V Yogyakarta

Kenapa pengurangan suhu dibawah 4C memperkecil harga densitas air ?


Pada suhu 4C molekul air saling berdekatan dan bergerak sangat lambat sehingga tiap molekul dapat membentuk ikatan hidrogen dengan 4 molekul air lainnya. Bila suhu diturunkan dibawah 4C, molekul air sedikit terpisah dan pada 0C terbentuk es. Air dalam bentuk padat mengambil ruang lebih banyak daripada air dalam bentuk cair. Sehingga sedikit moleku air yang ada dalam 1 cm3.
Jurusan Teknik Geofisika Universitas Pembangunan Nasional V Yogyakarta

Kenapa air dalam bentuk padat mengambil ruang lebih besar daripada air dalam bentuk cair ?
Pada pembentukan kristal air es, sudut antara atom H+ dan O= bertambah dari 105C menjadi lebih besar 109C. Suatu ruang yang dapat diisi 27 molekul air dalam kondisi cair hanya dapat diisi oleh 24 molekul air dalam kondisi padat. Ada pengembangan volume sekitar 9 %
Jurusan Teknik Geofisika Universitas Pembangunan Nasional V Yogyakarta

Pengembangan dan pemadatan massa air

0C

4C

10C

ekspansi

ekspansi

kontraksi Ekspansi : berkurang Kontraksi : bertambah

konraksi

Winter overturning di danau


4C

Konsekuensi anomali sifat air ? Danau air tawar di daerah yang mengalami musim dingin. Suhu air danau air tawar di lapisan dalam tidak lebih rendah dari 4C ? Pada saat permukaan dari danau tersebut suhunya turun mencapai 4C, maka pada saat itu nilai nya sudah mencapai maksimum. Karena maksimum (berat) maka massa air di permukaan akan turun ke bawah dan mendorong massa air yang ringan ke permukaan. Proses ini akan membuat massa air yang berat selalu berada di lapisan dalam.. Fenomena ini disebut winter overturning. Suhu danau air tawar di lapisan dalam tidak ldapat lebih rendah dari 4C.

Efek Penambahan Garam


Densitas air bertambah; air tawar berada diatas air laut. Titik bekunya berkurang/menurun (lebih kecil dari 0) atau bisa mencapai -2C di kutub selatan. Suhu dimana densitas air maksimum berkurang (lebih kecil dari 4C).
Jurusan Teknik Geofisika Universitas Pembangunan Nasional V Yogyakarta

Pertemuan ke II

Sifat-Sifat Fisis Air Laut

Parameter utama

tekanan

suhu

densitas

salinitas

Massa air laut Gerakan air laut

Sifat-Sifat Fisis Air Laut (2)


Distribusi spasial (horisontal n vertikal) Temporal (harian, musim dan tahunan)

Suhu Air Laut


Ditinjau dari distribusi sifat-sifat fisis atau kimiawinya secara umum : berlapis (stratified) Distribusi sifat-sifat fisis air laut umumnya zonal (tidak banyak perubahan dalam sifat-sifat air pada arah barat-timur. Peta distribusi suhu secara horisontal, akan dilihat isoterm membentang secara zonal. Distribusi suhu horisontal << distribusi suhu dalam arah meridional (utara-selatan).

Distribusi Suhu Air Laut

Secara vertikal

Lapisan Homogen (mixed layer)

Termoklin

Deep layer

Lapisan air laut berdasarkan profil vertikal temperatur


60S 40 20 0 20 40 60N

Mixed Layer

Termocline

Deep Layer

(Safwan Hadi, 2002)

Mengapa mixed layer di daerah ekuator lebih tipis dibanding di lintang menengah ?

Mixed layer (well mixed)

Angin dan gelombang

turbulensi

Kekuatan angin

Lapisan atas air

Continue

Lintang menengah Musim dingin

Kekuatan Angin >> Mixed Layer Lebih tebal

4 musim di lintang Perbedaan tekanan Udara sangat besar

Angin besar

Continue

Ekuator

Kekuatan Angin <<

Mixed Layer Lebih tipis

2 musim di ekuator Perbedaan tekanan Udara tidak begitu besar

Angin tidak Begitu kuat

TERMOKLIN
Perubahan suhu atau pengurangan panas terhadap kedalaman TC TC
Mixed layer

termoklin

h (m)
Distribusi suhu vertikal tanpa angin

h (m)
Distribusi suhu vertikal jika ada angin

Deep Layer
Perubahan suhu air laut sangat lambat karena suplai panas dari lapisan atas sudah berkurang

TC

50-200 m termoklin 1000-1500 m

Z (m) Profil vertikal suhu air laut

Lintang Menengah

Termoklin musiman

Termoklin permanen
Mixed layer dan termoklin

MUSIM

10 Musim semi

14

TC Musim panas

Termoklin musiman
Termoklin permanen

Z (m)

Profil vertikal suhu air laut dengan memperhatikan musim

Pengaruh dari garam-garam yang larut di dalam air laut


Kapasitas panas air berkurang 4 % Untuk menaikkan suhu 1 gr air laut di sekitar 1C hanya diperlukan 0,96 cal. Garam-garam yang larut mengganggu jaringan kerja (network) dari ikatan hidrogen di dalam air yang mengakibatkan titik beku air laut lebih kecil dari titik beku air murni (<0C) misal : air laut dengan S=35% mempunyai titik beku -1,91C.

Pengaruh dari garam-garam yang larut di dalam air laut (2)


Garam-garam yang larut di dalam air laut cenderung menarik molekul air sehingga air laut lebih lambat menguap daripada air tawar. Tekanan osmosis bertambah dengan bertambahnya salinitas.

Sifat koligatif

Sifat bervariasi Terhadap salinitas

Unsur-unsur Komponen utama 99% Garam-garam larut Dalam air Unsur-unsur Komponen minor + Trace elemen 1%

Konsentrasi komponen utama pembentuk air laut


Ion-ion utama Chlor (Cl-) Natrium (Na+) Sulfat (SO42-) Magnesium (Mg2+) Calcium (Ca2+) Potasium (K+) Bicarbonat (HCO3-) Jumlah Konsentrasi () 18,98 10,55 2,649 1,272 0,400 0,380 0,140 34,377

Komponen Minor
Brom (Br) Boron (B) Strontium (Sr) Silika (Si) Fluor (F) = 65 ppm = 8 ppm = 4 ppm = 3 ppm = 1 ppm

Trace Elemen
Nitrogen (N) Lithium (Li) Jod (J) Pospor (P) Mercury (Hg) Timah (Pb) = 280 ppb = 124 ppb = 60 ppb = 30 ppb = 0,03 ppb = 0,04 ppb Aluminium (Al) Mangan (Mn) Seng (Zn) Besi (Fe) Emas (Au) ppb = 2 ppb = 2 ppb = 10 ppb = 6 ppb = 4.10-5

Pertumbuhan pytoplankton

Sumber dari garam-garam yang larut dalam air


Proses pelapukan (weathering) dari batubatuan (rock). Gas-gas yang keluar dari punggung samudera (MOR) dan gunung api bawah laut yang meliputi : karbondioksida, belerang, sulfur, fluorine, nitrogen dan uap air

Excess Volatiles Na+ weathering

Clgas-gas yang keluar didasar laut

Aturan Komposisi Konstan


Perbandingan unsurunsur utamanya tetap (konstan). Contoh : ingin ditentukan konsentrasi K+ pada suatu perarian dengan S = 36 , diketahui konsentrasi K+ pada S = 34,4 adalah 0,38 (tabel).

Jawab :
Konsentrasi K 0,38 0,011 SalinitasTotal 34,4 Konsentrasi K 0,011 36 ppm
Konsentrasi K+ diperaiaran dengan S = 36 adalah 0,011 x 36 = 0,390

Distribusi Salinitas

Distribusi horisontal

- Penguapan (evaporasi)
- Curah hujan (presipitasi) - Run off

Minimum ekuator
Maksimum di sub tropis Ke arah kutub berkurang Maksimum di area angin pasat E >> P Minimim P >> E

- Pencairan es

Distribusi suhu horisontal (2)

Variasi Salinitas terhadap lintang

S = S (E,P), E = Evaporasi P = Presipitasi

Hubungan Empiris salinitas dan E dan P

S () = 34,6 + 0,0175 (E-P)

S 36 E>P E<P E>P salinitas

35
34 33

60

40

20

20

40

60

Distribusi zonal salinitas

Distribusi vertikal
Tidak dapat dinyatakan secara sederhana seperti distribusi vertikal suhu. Densitas air laut yang merupakan faktor penentu kestabilan kolom air. Range salinitas di laut lepas : 35-37 (ppm). Salinitas rendah terdapat dekat pantai dimana input air sungai banyak dan daerah kutub dimana terjadi pencairan es.

Laut tengah Laut merah Atlantik utara Samudera pasifik Samudera hindia Pasifik utara

~ 39 41 35,5 ~35,2 34,2

Profil halocline pada distribusi vertikal salinitas


33.5 34 34.5 35 S () 33.5 34 34.5 35

S ()
halocline 500 500 halocline

1000 Z (m)

1000 Z (m)

Variasi tahunan dari salinitas di open ocean < 0,5.. Daerah-daerah dengan variasi tahunan dari presipitasi yang besar seperti pasifik utara, teluk Benggala memiliki variasi tahunan salinitas yang besar. Variasi harian dari salinitas sangat kecil.

1.

Distribusi vertikal dari salinitas di bawah permukaan sangat dipengaruhi oleh pencampuran massa air. Untuk kondisi-kondisi lokal tertentu aturan komposisi yang konstan tidak berlaku.
Daerah estuari (muara sungai) : karena pengaruh air sungai total garam yang larut kecil sehingga rasio antara unsur utama yang larut dengan salinitas total berbeda dengan yang di laut terbuka. Di Fjord dimana terdapat dua lapisan massa air denganlapisan bawah yang relatif stagnan akibat pertukaran massa air dengan laut lepas dihambat oleh sebuah sill. O2 minim mikroorganisme di lapisan dalam menggunakan S042- pengganti O2.

2.

Open ocean

Fjord

Air tawar hasil pencairan es

Air asin
O2 minimum kondisi anaerobik kandungan O2 = 0

Sill

3. Di daerah pemekaran samudera, daerah ini banyak input dari gas-gas vulkanik termasuk Cl, 4. Didalam sedimen dasar laut, reaksi dengan sedimen dapat menambah konsentrasi unsurunsur di dalam air laut. 5. Di perairan dangkal yang mendapatan pemanasan yang kuat, akibat reaksi kimia dan atau biologi bisa mengendapkan Ca2+ sehingga rasio Ca2+ /salinitas total berbeda dengan laut terbuka.

A. Cara Klasik Cara kimia Sainitas ditentukan dari konsentrasi Chlor (Chlorinitas) di dalam sampel air laut dengan cara titrasi menggunakan perak nitrat (AgNO3). Salinitas ditentukan dari hubungan empiris :

S () = 1,80655 x Cl ()
Ketelitian : 0,02 Sampai tahun 1955 hubungan empiris masih digunakan.

B. Cara Modern Cara fisika. Salinitas Konduktivitas air laut Kapasitas air laut untuk menghantarkan arus listrik Suhu dan salinitas Alat ukur : salinometer Ketelitian : 0,003 CTD Conductivity, temperature and depth

Tahun 1960 salinitas kesepakatan internasional didasarkan pada :

Konduktivitas air laut K Konduktivitas KCl std


Konsentrasi larutan KCl standar adalah 3,24356

Hubungan empiris dari salinitas sebagai fungsi dari R pada suhu 15C dan tekanan 1 atm (R.15) adalah : S = 0,0080-0,1692.R151/2 + 25,3851.R15 + 14,0941.R153/2 7,0261.R152 + 0,7081.R155/2 Satuan S psu (practical salinity unit) satuan salinitas praktis yang setara dengan . Bila R15 =1 diperoleh S = 35,0 psu35

Out gassing Pelapukan Batuan kerak bumi bertambah

Air laut bertambah Asin ???

Laju penambahan ion kedalam air laut = Pengurangan ion-ion dari dalam laut

Air laut Berada pada Kesetimbangan kima

Berapa lama unsur-unsur yang larut di dalam air laut

Waktu Tinggal

Jumlah total zat terlarut di dalam air laut Laju penambahan dan pengurangan zat tersebut dari laut

T.W.F Bart, 1952

Waktu tinggal komponen utama pembentuk air laut


Unsur yang larut Chlor (Cl-) Sodium (Na+) Magnesium (Mg2+) Potasium (K+) Sulfat (SO42-) Waktu tinggal (Tahun) 100 Juta 68 Juta 13 Juta 12 Juta 11 Juta

Unsur yang larut

Calsium (Ca2-) Carbonat (CO32-)


Silika (Si) Air (H2O) Mangan (Mn) Aluminium (Al) Besi (Fe)

Waktu tinggal (Tahun) 1 Juta

110.000
20.000 3.500 1.300 600 200

Tekanan Air laut

p = -gz

decibar

1 dbar = 10-1 bar

105 dyne/cm2

1 bar = 1 tekanan atmosfer p = -gz P = gr/cm3.cm/det2 = gr cm/det2.1/cm2 = dyne/cm2 = dbar Contoh : Ingin ditentukan tekanan air pada kedalaman 1meter. Maka : p = -gz = 1,035 gr/cm3 g = 980 cm/det z = -100 cm Maka p = -(1,035gr/cm3) x 980 cm/det2 x (-100 cm) = 101430 gr cm/cm2det2 = 101430 dyne/cm2 = 1,01430 dbar 1 dbar

Ahli oseanografi

satuan internasional (SI)

Tekanan

p = -gz p = [kg/m3] [m/det2] [m] = [kg m/det2m2] = [N/m2] = [Pa]

Pascal satuan SI Tekanan air laut dapat didekati sebagai p = -10 z Pa g = 9,8 m/det2 = 1035 kg/m31 g = 1035 kg/m3 x 9,8 m/det2 = 10143 kg/m2det2 p = -gz = -10143 kg/m2det2 z N/m P = -10143 z Pa p = -1,0143 x 104 z = -104 z

Densitas air laut adalah fungsi dari salinitas, suhu dan tekanan (kedalaman) = (S,T,P) Densitas >> salinitas >, suhu < dan p >. Lapisan permukaan perubahan densitas salinitas dan suhu air laut. Lapisan dalam perubahan tekanan. Suhu dan salinitas densitas kecil 1,020-1,030 gr/cm3. Tekanan efeknya besar permukaan, = 1,028 gr/cm3, di kedalaman 5000 m densitas air laut = 1,151 gr/cm3.

Satuan densitas = [gr/cm3] atau [kg/m3]. Densitas air laut > 1 gr/cm3 tetapi tidak pernah melampaui 1,1 gr/cm3. Parameter sigma densitas

Pergerakan massa air secara vertikal dan horisontal sehingga menuju keseimbangannya. Gerakan air yang sangat luas yang terjadi di seluruh lautan dunia. Arus jg merupakan gerakan mengalir suatu massa air yang dikarenakan tiupan angin atau perbedaan densitas atau pergerakan gelombang panjang.

Arah angin Perbedaan tekanan air Gaya Coriolis Arus ekman Perbedaan densitas air laut Topografi dasar laut Arus permukaan Upwelling Downwelling

Bentuk topografi dasar lautan dan pulau-pulau disekitarnya. Beberapa sistem lautan utama di dunia dibatasi oleh massa daratan dari 3 sisi dan satu sisi oleh arus equatorial counter di sisi yang keempat. Batas-batas ini menghasilkan sistem aliran yang hampir tertutup dan cenderung membuat aliran mengarah kedalam suatu bentuk bulatan.

Gaya Coriolis dan Arus Ekman Gaya coriolis mempengaruhi aliran massa air. Timbul akibat pengaruh rotasi bumi. Membelokkan arah mereka dari arah yang lurus. Timbulnya perubahan-perubahan arah arus yang kompleks susunannya yang terjadi sesuai dengan semakin dalamnya kedalaman suatu perairan.

Perbedaan densitas Menyebabkan aliran massa dari air laut yang dalam di daerah kutub selatan dan kutub utara ke arah daerah tropik

Arus Ekman Penyebab Terjadinya Arus Termohaline

Angin

Densitas dan gravitasi

Arus pasut
Arus geostropik Wind driven current

Pasut
Gradien tekanan horisontal Pola Pergerakan angin

Arus Permukaan

Kedalaman Arus Dalam

Densitas air laut bertambah dari ekuator menuju lintang tinggi. Densitas > dari 22 di dekat ekuator menjadi 26 di 50 dan 27 di lintang 60. Diluar 60 densitas sedikit berkurang.

Umumnya densitas air laut berambah terhadap kedalaman. Air yang ringan berada di atas (permukaan) dan air yang berat berada di lapisan dalam. Densitas di laut tidak bertambah secara seragam. Ekuator dan tropis suatu lapisan yang densitasnya seragam. Di bawah lapisan ini terdapat suatu lapisan dimana densitas bertambah dengan cepat terhadap kedalaman Lapisan pinoklin.

Di bawah pinoklin densitas bertambah secara perlahan terhadap kedalaman. Lintang tinggi densitas bertambah secara perlahan dengan kedalaman. Lintang tinggi densitas lapisan permukaan tidak jauh berbeda dengan densitas di lapisan dalam.

Di lintang tinggi densitas lapisan permukaan tidak jauh berbeda dengan densitas di lapisan. Lapisan permukaan = 27,5, h > 2000 m , densitas = 27,9 perbedaan yang kecil. Lapisan pinoklin di lintang tinggi tidak senyata di ekuator dan tropis.

Stabilitas kolom air laju perubahan densitas terhadap kedalaman;


1 d E dz

E = Stabilitas
d 0 dz
Kolom air stabil

Densitas >>

E>0

Kondisi stabil menghalangi gerakan vertikal massa air. Air dengan densitas tertentu diangkat ke level dengan densitas yang lebih ringan akan kembali ke posisi semula akibat gaya apung (bouancy) lebih ringan daripada massa air sekitarnya. Lapisan pinoklin atau termoklin lapisan yang sangat stabil gerak vertikal massa air umumnya horisontal.

d 0 dz

Densitas < kedalaman

E <0

Kolom Air tidak stabil

Gerakan vertikal massa air

Air yang beratBerada di atas air yang ringan

d 0 dz

Densitas tidak berubah terhadap kedalaman

E=0

Kolom air netral

Stabilitas laju perubahan densitas terhadap kedalaman

1 d E dz

1 ( 1)

x 103

d 1 E 10 dz
3

Kedalaman (m)

Tho t 26,42 26,38 26,34 26,58

Tipe stabil

0 -10 -50 -100

-400 x 10-5 Tidak stabil -100 x 10-8 Tidak stabil 480 x 10-8 0 Stabil Netral

-200

26,58

Hubungan antara Salinitas dan Suhu


Parameter-parameter diukur : suhu, salinitas, kandungan O2 dan kandungan zat hara (nutrien) : fosfat, nitrat, silikat. Penggambaran perairan distribusi suhu dan salinitas terhadap kedalaman karakteristik suatu perairan berubah dengan waktu.

Hubungan antara Salinitas dan Suhu (2)

Distribusi Suhu dan Salinitas

Musim Dingin Musim panas

Berbeda

Musim Hujan Musim Kemarau

Hubungan antara Salinitas dan Suhu (3)

Hubungan antara Salinitas dan Suhu (4)

UNIK

Tiap-tiap Perairan berbeda

Mengecek apakah data suhu dan salinitas yang didapatkan dari lapangan dapat dipercaya atau tidak. Mengidentifikasi massa air dan menentukan proses pencampuran. Melihat kestabilan kolom air. Melacak gerakan massa air dengan cara membandingkan beberapa diagram T-S dari suatu perairan.

Kurva T-S yang diplot berupa kurva yang smooth. Bila tidak smooth, maka data tersebut salah atau tidak baik.

T (C)

S ()

T C

S
Kurva T-S yang tidak smooth

Identifikasi Massa Air

Antartic Bottom Water

Antartic Intermediate Water

North Antartic Deep Water

-0,5 C - 0 C 34,6 - 34,7

2 C - 4 C 34,9 - 35

3 C - 4 C 34,2 34,3

Melacak Gerakan massa air Dingin Atlantik

Hangat dan berat

Laut Tengah

-100 m
-1500 m

Sill

SPANYOL

SELAT GIBLARTAR St.1 St.2

AFRIKA

Beberapa Istilah
Water type (tipe air ) : mempunyai satu harga T dan satu harga S. contoh : air laut Tengah dan Atlantic Bottom Water Water Mass (massa air) : mempunyai range n salinitas dan suhu tertentu.

Identifikasi proses percampuran dari kurva T-S


Kurva T-S memotong kurva tho t dalam arah pertambahan tho t kolom air stabil. Kurva T-S sejajar tho t kolom air stabil netral. Kurva T-S memotong kurva tho t dalam arah pengurangan harga tho t kolom air tidak stabil.

Kurva T-S untuk identifikasi massa air campuran?


T dan S adalah sifat air yang konservatif. Sifat-sifat air laut konservatif hanya berubah akibat proses-proses yang terjadi di batas laut dan di dalam laut. Perubahan terjadi akibat pencampuran massa air yang mempunyai karakteristik T dan S berbeda. Massa air memperoleh sifat-sifatnya di permukaan bergerak menjauhi sumbernya dan bercampur dengan massa air yang lain yang berbeda karakteristiknya.

Akibat pencampuran T dan S dari massa air akan berubah. Diagram T-S bisa dilihat besarnya pencampuran yang terjadi dan menentukan porsi atau presentasi dari massa air yang bercampur.

Misalkan dua tipe air dengan T dan S yang berbeda bercampur membentuk massa air dengan T-S yang tertentu. Pencampuran dua tipe air digambarkan dengan suatu garis lurus dalam diagram T-S. Massa air yang terbentuk oleh pencampuran akan terletak pada garis lurus tersebut. Ingin diketahui berapa besar porsi (persentasi) dari dua tipe air dalam membentuk massa air tertentu lewat proses percampuran.

Tanpa turbulen perubahannya dari suhu dan salinitas dapat menghasilkan pencampuran akibat proses difusi molekuler. Air hangat dan asin berada diatas air dingin tetapi kuranga asin transfer panas dan transfer garam (hangat dingin, asin kurang asin) proses difusi molekuler.

Difusi panas

Difusi garam / difusi ganda

Salt Fingering

Salt Finger

Ilustrasi difusi garam dan difusi pada proses salt fingering = difusi garam = Transfer panas

Difusi panas lebih cepat daripada difusi garam. Proses double diffusion pertama kali diamati di bawah aliran keluar dari laut Tengah memasuki Lautan Antartik Utara.

Pencampuran di Daerah Konvergensi


Daerah konvergensi : daerah pertemuan dua arus atau lebih. Di daerah pertemuan ini massa air akan turun (sinking).

Anda mungkin juga menyukai