Anda di halaman 1dari 4

Peranan Orde Baru dalam Depolitisasi Umat Islam Sejak 1966--1980 M

Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia mengalami pasang surut. Sejak kemerdekaan sampai jatuhnya Soekarno dan dilanjutkan oleh Soeharto bangsa Indonesia tetap tidak merasakan nikmatnya kemerdekaan. Boleh jadi benar apa yang dikatakan Lord Acton, "Power tends to corrupt, and the absolut power corrupt absolutely (kekuasaan cenderung untuk melakukan korupsi, dan kekuasaan yang mutlak, korupsi secara mutlak pula ." !edua tokoh itu semula mendapat dukungan rakyat yang cukup luar biasa, tetapi ternyata mereka telah menyalahgunakan kekuasaan itu untuk kepentingan pribadi dan kroni"kroninya, sehingga justru hanya menyengsarakan bangsa saja. Sejarah itu sumber pelajaran yang sangat berharga, sehingga kita perlu menggali lebih jauh perjalanan panjang #rde Baru yang diperankan oleh sang diktator berdarah dingin (Soeharto dalam upayanya membungkam la$an"la$an politiknya, terutama umat Islam yang dianggap sebagai ancaman utama bagi kelangsungan kekuasaannya, yang biasa dia sebut sebagai ancaman ekstrem kanan. %ia sebagai panglima tertinggi AB&I meman'aatkan kekuasaannya sebagai alat memberangus hak politik umat Islam melalui beberapa tahapan. Sepuluh tahapan a$al (()**""()+* sebagai tahap pengkondisian, menurut %r. %in Syamsuddin, "%apat dicatat bah$a respon umat Islam terhadap perubahan politik selama sepuluh tahun pertama orde baru (()**""()+* yang dalam hubungannya dengan agenda depolitisasi Islam dapat dipandang sebagai suatu pengkondisian hubungan antara Islam dengan negara Pancasila dan politik." Adapun tahapan kedua, antara tahun ()+*""(),* merupakan masa uji coba. &e-im menguji depolitisasi Islam secara 'ormal dengan menetapkan undang"undang yang me$ajibkan semua partai politik dan organisasi s$asta mencantumkan Pancasila sebagai asas. .enurut %onald /merson, hal itu justru membangkitkan respon umat Islam. !ebangkitan Islam ada kalanya tergantung pada pengamatan. 0etapi, yang jelas di Indonesia telah berlangsung dalam tahun ,1"an, di kota"kota, terutama kota besar di pulau 2a$a, bukti"bukti adanya kebangkitan Islam tidak bisa dipungkiri. .arilah kita melihat lebih jelas sepak terjang Soeharto pada kedua periode tahapan tersebut. Sekilas tentang Soe arto Sejak ()3( Soeharto sudah menunjukkan sikap keras terhadap semua pihak yang memperjuangkan idiologi Islam. .aka, ketika ditengarai bah$a 04I 56* di 2a$a 0engah mengadopsi idiologi Islam karena mereka mantan pasukan 7i-bullah dan Sabilillah, dia tumpas habis. Soeharto naik ke puncak kekuasaan sebagai presiden &I adalah melalui kup yang tidak berdarah. Soekarno digulingkan oleh AB&I dan angkatan ** karena dinilai telah menyalahgunakan kekuasaan sebagai seorang diktator. 8ntuk menarik simpati tahap a$al, begitu berkuasa, Soeharto membebaskan sejumlah mantan tokoh .asyumi, seperti .uhammad 4atsir, !asman Singodirejo, Pra$oto .angkusas$ito, dan 7amka yang ditahan oleh Soekarno. &e-im #rde Baru keberatan untuk memenuhi tuntutan rehabilitasi .asyumi dan PSI, karena partai"partai itu dianggap telah menyimpang dari Pancasila dan 88% 53. .enurut %r. .asykur 7akim, kelakuan kekejaman kepemimpinan militer pimpinan Soeharto terhadap

Islam politik dapat dilihat dari dua dimensi9 politik dan keagamaan. %ari segi politik, AB&I masih dendam kepada .asyumi karena partai ini dii-inkan kembali berkiprah di pentas politik nasional, maka menjadi ancaman serius bagi kekuatan #rde Baru dan militer. Bias keagamaan dengan jelas terlihat pada pernyataan 6( %esember yang merupakan hasil keputusan rapat komando militer regional AB&I yang dipimpin oleh 2enderal Panggabean. 0etapi, sayangnya %r. .asyur tidak menyebutkan isi dokumen itu. 0etapi, %a:id 2enkins mencatat pernyataan Soeharto yang berbunyi, "Our common every is Islam." Bahkan, 7artono Ahmad 2ai- menyatakan, "7antaman terhadap politik Islam masa #rde Baru yang masih tersisa sampai #rde &e'ormasi telah melebihi kadar yang dicanangkan arsitek penjajah, yakni Snock. !alau Snock hanya mengkha$atirkan politik Islam, justru #rde Baru telah membabat pula norma"norma syariat, jilbab dilarang di sekolah dan perkantoran." !a apan Pertama 1966--19"6 Pada sidang .P&S, antara tahun ()**""()*+, umat Islam mengajukan tuntutan agar presiden orang Islam dan negara berdasar Islam muncul kembali dan bisa dipastikan akhirnya ditolak. .elihat gelagat politik #rde Baru yang tidak beres, akhirnya para tokoh Islam menggunakan dak$ah sebagai alat perjuangan dengan mengangkat slogan ".engulamakan sarjana dan menyarjanakan ulama". .. 4atsir pada tanggal ) .ei ()*+ mendirikan %e$an %ak$ah Islamiyah Indonesia (%%II . Pada tanggal (3 ;ebruari ()*, Presiden Soeharto memberitahukan bah$a tidak seorang pun bekas .asyumi dii-inkan untuk memimpin dan mengambil peranan dalam Partai .uslimin Indonesia (Parmusi . %an, Pemilu ()*, ditunda sampai dengan tanggal ()+( disebabkan karena beberapa 'aktor9 (. 8saha pemerintah untuk memperoleh jaminan agar persoalan dasar negara tidak diubah dan tidak menjadi program partai serta tidak muncul dalam kampanye. 6. 8saha pemerintah untuk membuat keseimbangan antara anggota %P& dari luar 2a$a dengan 2a$a. <. 8saha pemerintah untuk mengangkat (11 orang dari 5*1 %P& oleh pemerintah dan <1+ anggota .P& dari )61 anggota, termasuk (11 orang yang me$akili golongan 'ungsional9 tentara, politisasi, intelektual. .enjelang pemilu ()+(, dukungan pemerintah untuk memenangkan =olkar dalam pemilu terlihat sangat jelas. Persiapan yang e'ekti' dan strategis mengakibatkan =olkar""ketika itu masih disebut Sekber =olkar""jauh mengungguli partai"partai lainnya. =olkar berhasil meraih suara *6,,1>, 48 mendapat suara (,,5(,,*+> (perolehan ini lebih banyak ketimbang hasil pemilu ()33 yang hanya (,,5> . 0etapi, Parmusi yang sering disebut pengganti .asyumi hanya mendapat suara 3,<*> (padahal, pada pemilu ()33 .asyumi memperoleh suara 61,)> . %ua partai Islam kecil lainnya (PSSI dan Perti juga kehilangan dukungan, karena masing"masing hanya mendapat suara 6,)> dan (,<)> pada Pemilu ()33, dan mendapat suara 6,<)> dan (,+1> pada Pemilu ()+(. Pada 2anuari ()+< pemerintah #rde Baru melakukan restrukturisasi sistem kepartaian. !ecuali terhadap =olkar, pemerintah melakukan tekanan terhadap sembilan partai politik yang ada. %alam plot politik ini, empat partai Islam digabung menjadi satu, yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP . Lima lainnya, yang terdiri dari nasionalis dan partai"partai !risten digabung menjadi satu partai, yakni Partai %ekomrasi Indonesia (P%I . ;usi yang arti'icial ini segera melahirkan kon'lik internal, terutama di tubuh PPP, yang akhirnya mempengaruhi penampilan politiknya di masa"masa berikutnya.

!a ap #edua $19"6--1986% Agenda politik re-im #rde Baru mencakup depolitisasi Islam. Proyek ini didasarkan pada anggapan bah$a Islam yang kuat secara politik akan menjadi hambatan bagi modernisasi. Ada beberapa orang di kalangan elit pemerintah yang kece$a dengan kualitas dan kemampuan para pemimpin Islam tradisional. Lepas dari masalah phobia Islam tertentu di antara kebanyakan anggota kelompok yang berkuasa, yang secara kebetulan terdiri dari para intelektual sekuler (elit militer, sosialis, dan !risten , pandangan demikian mengandung logika politiknya sendiri, yakni bah$a dengan mendepolitisasi Islam, mereka akan mempertahankan kekuasaan dan melindungi kepentingan"kepentingan mereka. %engan mempertimbangan asumsi tersebut, orang dapat melihat dimensi politik tertentu dari idiologi modernisasi atau pembangunan yang dijalankan oleh re-im. Penerapan idiologi ini merupakan keputusan strategis yang sekurang"kurangnya mempunyai dua implikasi politik. Pertama, re-im #rde Baru akan mempunyai suatu basis idiologis yang kuat yang menyentuh kebutuhan pokok rakyat, sehingga rakyat akan memberikan dukungan dan partisipasi dalam politik, atau seperti yang ditulis Al'ian bah$a pembangunan menjadi salah satu simbol legitimasi politik. Kedua, dukungan politik dan partisipasi rakyat pada gilirannya akan mempertahankan kontinuitas proses pembangunan dan kekuasaan re-im. Interaksi dinamis antara partisipasi politik dan pelembagaan politik kemudian diharapkan terjadi melalui rekayasa politik, termasuk depolitisasi Islam bisa diimplementasikan. Setelah pemerintah #rde Baru berhasil memaksakan partai"partai Islam ber'usi menjadi PPP, terlihat dari dokumen partai itu masih berjuang bagi kepentingan umat Islam dengan tanda gambar !a?bah. Pada tahun ()++ pemerintah, melalui .enteri %alam 4egeri Amir .ahmud dan Sekjen %epartemen Agama, Bahrun &angkuti, sangat keberatan terhadap penggunaan tanda gambar !a?bah dalam pemilu tahun ()++. 0ampilnya PPP sebagai partai Islam dianggap pemerintah sebagai ancaman. PPP dituduh mendapat bantuan dari Libya dan dihubung"hubungkan dengan komando jihad. Akhirnya, diciptakan isu SA&A dengan membuat tragedi 0anjung Priok tanggal (6 September (),5. !limaksnya, re-im #rde Baru pada tahun (),3 memaksakan Pancasila sebagai asas tunggal bagi seluruh parpol dan ormas. Inilah pohon buruk bernama #rde Baru dengan konsep %$i'ungsi AB&I"nya. &e'erensi( (. Di Bawah Bayang-Bayang oe!arno- oeharto, 7artono Ahmad 2ai6. Dosa-Dosa Politi!, !.7. ;irdaus <. Islam and "egine Imam #asa$i Indonesia, %onald !. /meson 5. Islam % Politi! &ra Orde Baru, .. %in Syamsuddin 3. Pergola!an "e'ormasi dan trategi ()I, %r. .asykur 7akim *. Perubahan Perila!u Politi! dan Politisasi *mat Islam, Abdul .unir .ulkan +. oeharto and (is +eneral, %a:id 2enkins

Anda mungkin juga menyukai