Tanah yang terjadi karena rendahnya pengaruh dari luar dan curah hujan tinggi. Sifatnya mudah basah jika terkena air, warnanya kuning dan kuning kelabu.
TANAH LATERIT
Tanah yang terjadi karena suhu udara tinggi dan curah hujan tinggi. Akibatnya berbagai mineral yang dibutuhkan oleh tumbuh-tumbuhan larut dan meninggalkan sisa oksida besi dan aluminium.
TANAH HUMUS
Tanah hasil pelapukan tumbuh-tumbuhan (badan organik). Tanah humus sangat subur, cocok untuk lahan pertanian, dan warnanya kehitaman.
TANAH VULKANIS
Tanah hasil pelapukan bahan padat dan bahan cair yang dikeluarkan oleh gunung berapi. Tanah vulkanis tergolong sangat subur sehingga banyak daerah pertanian diusahakan didaerah vulkanis.
TANAH PADAS
ini
disebabkan mineral
didalamnya
TANAH ENDAPAN/ALUVIAL
Tanah yang terjadi akibat pengendapan batuan induk yang telah mengalami proses pelarutan dan pada umumnya merupakan tanah yang subur.
TANAH TERORESA
Tanah yang terbentuknya dari pelapukan batuan kapur. Tanah jenis ini banyak terdapat didasar doliuna dan merupakan tanah pertanian yang subur di daerah kapur.
TANAH MERGEL/MARBALIT
Tanah yang terbentuk dari campuran batuan kapur, pasir dan tanah liat. Pembentukan tanah margel dipengaruhi oleh hujan yang tidak merata sepanjang tahun.
TANAH KAPUR/MEDITERAN
Tanah yang terjadi dari bahan induk kapur (batu endapan) dan telah mengalami laterisasi lemah.
TANAH PASIR/REGOSOL
Tanah hasil pelapukan batuan beku dan sedimen yang tidak berstruktur. Tanah pasir kurang baik untuk pertanian karena sedikit mengandung bahan organik.
TANAH GAMBUT
Tanah yang berasal dari bahan organic yang selalu tergenbang air (rawa), karena kekurangan unsure hara dan perbedaan udara didalamnya tidak lancar maka proses penghancuran tanah tidak sempurna.