EVALUASI PROGRAM PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS BERKAITAN PROGRAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS ADAT TERPENCIL DI DESA JANGKANG KECAMATAN BENGKALIS

KABUPATEN BENGKALIS

LATAR BELAKANG Kemiskinan rumah tangga pada komunitas adat terpencil (KAT) di Desa Jangkang Kecamtan Bengkalis Kabupaten Bengkalis berdampak pada ketidak mampuan masyarakat untuk mengakses kegiatan sosial. Program Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (PKAT) diwujudkan melalui pembangunan sarana jalan, sekolah, pemukiman, pelatihan dan bantuan ekonomi produktif. Pemberdayaan dilakukan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan KAT dalam aspek jasmani, rohani, dan sosial. Namun disadari bahwa terbatasnya sarana dan prasarana, sumber daya manusia membuat upaya tersebut menjadi kurang optimal. Program PKAT memberi gambaran bagaimana upaya yang dilakukan dalam pemberdayaan rumahtangga miskin serta kendala yang mereka hadapi. Masalah kajian adalah sejauhmana rumahtanggarumahtangga memberdayakan diri melalui PKAT. Sejauhmana fasilitas PKAT mendukung kesejahteraan rumahtangga di Desa Simerpara. Tujuan kajian untuk memahami pola kerja PKAT terhadap rumahtangga di KAT. Melakukan evaluasi program pemberdayaan masyarakat yang telah dilaksanakan di KAT. Merumuskan program untuk penanggulangan kemiskinan. Sumber data adalah warga penerima bantuan dan pelaksana program. Kegiatan PKAT ditujukan untuk untuk penanggulangan kemiskinan. Bantuan menyerahkan rumah layak huni untuk komunitas adat terpencil, salah satu bentuk program Pemerintah Kabupaten Bengkalis . Bentuk perhatian itu tak hanya dalam bentuk memberikan rumah layak huni, namun juga perhatian di bidang pendidikan, ekonomi dan budaya. Berdasarkan kemampuan rumah tangga dalam mengakses bantuan program PKAT, Beberapa bantuan program belum dapat meningkatkan kesejahteraan rumahtangga karena bantuan program Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil belum sepenuhnya bias dirasakan oleh mayarakat adat terpencil.

Berdasarkan Keppres No. 111/1999 dan Kepmensos No. 06/PEGHUK/2002, komunitas adat terpencil adalah kelompok sosial (budaya) yang bersifat lokal dan terpencar serta kuarang atau belum terlibat dalam jaringan dan pelayanan baik sosial, ekonomi maupun politik. Oleh karna itu pembinaan kesejahtraaan social komunitas adat terpencil merupakan tanggung jawab pemerintah.

2010, Pemkab Bengkalis Salurkan Bansos Rp 41,8 Miliar Riauterkini-BENGKALIS- Realisasi penggunaan anggaran bantuan sosial (Bansos) tahun anggaran 2010 di Kabupaten Bengkalis tersalur sebesar Rp 41,8 milyar lebih dari dana anggaran awal Rp 221,6 milyar lebih. Artinya, besaran belanja terhadap bantuan sosial yang telah disalurkan ke masyarakat sebesar 18,9 persen. Atau dengan sisa sebesar Rp 169,04 milyar lebih. Demikian dipaparkan Bupati Bengkalis H. Herliyan Saleh belum lama ini di Bengkalis. Adapun jumlah bantuan secara rinci yang telah disalurkan Pemkab Bengkalis tahun anggaran 2010 yang lalu diantaranya. Program bantuan bidang sosial kemasyarakatan semula pagu anggaran sebesar Rp 86,97 milyar, terealisasi sebesar Rp 9,05 milyar atau 22,81 persen. Program bantuan sosial bidang keagamaan sebelumnya pagu anggaran sebesar Rp 41,79 milyar, terealisasi sebesar 54,56 persen atau terealisasi Rp 16,63 milyar. Kemudian program bantuan sosial bidang pendidikan terealisasi sebesar Rp 8,5 milyar dari pagu anggaran sebesar Rp 34,08 milyar atau sebesar 37,6 persen. Program bantuan sosial bidang organisasi profesi pagu anggaran sebesar Rp 14,44 milyar terealisasi sebesar 38,7 persen atau sebesar Rp 3,23 milyar. Selanjutnya program bantuan sosial bidang kepemudaan dan olahraga dari pagu sebelumnya berjumlah Rp 16,03 milyar terealisasi sebesar Rp 980 juta atau 11,72 persen. Program bantuan sosial bidang kesenian dan kebudayaan pagu anggaran 2010 sebesar Rp 4,98 milyar terealisasi sebesar Rp 241 juta atau 11,38 persen. Selanjutnya program bantuan sosial bidang kewanitaan, pagu awal sebesar Rp 1,4 milyar terealisasi sebesar Rp 172 juta atau 32,82 persen. Kemudian yang terakhir program bantuan bidang sosial kemanusiaan pagu awal sebesar Rp 11,2 milyar terealisasi sebesar 37,25 persen atau Rp 3,017 milyar. Dapat kami sampaikan bahwa belanja bantuan sosial tahun anggaran 2010 sebesar Rp 221.642.401.000, dengan realisasi sebesar Rp. 41.880.492.176, sisa anggaran bantuan sosial sebesar tersebut sebesar Rp 169.044.414.324, papar Bupati. Ditambahkan Bupati, bahwa penyaluran dana bantuan sosial tersebut Pemkab Bengkalis mengacu pada delapan peraturan yang belaku. Diantaranya, Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pengadaan Barang dan Jasa, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah juncto Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 900/2677/SJ tanggal 8 November 2007 Perihal Hibah dan Bantuan Daerah. Peraturan Daerah Kabupaten Bengkalis Nomor 03 Tahun 2009 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah. Peraturan Daerah Kabupaten Bengkalis Nomor 01 Tahun 2010 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bengkalis Tahun Anggaran 2010. Keputusan Gubernur Riau Nomor Kbt.737/III/2010 tentang Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Bengkalis tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2010 dan Rancangan Peraturan Bupati Bengkalis tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2010. Kemudian, Peraturan Bupati Bengkalis Nomor 27 Tahun 2009 tanggal 2 Juni Tahun 2009 tentang Pedoman Pemberian dan Pertanggungjawaban Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial dan Bantuan Keuangan. Keputusan Bupati Bengkalis Nomor : 152/KPTS/IV/2010 tanggal 9 April 2010 tentang Pembentukan Tim Verifikasi Belanja Hibah, Bantuan Sosial dan Bantuan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkalis Tahun 2010. Keputusan Bupati Bengkalis Nomor : 185/KPTS/IV/2010 tanggal 12 April 2010 tentang

Pemberian Belanja Bantuan Sosial kepada Kelompok/Anggota Masyarakat Tahun ASnggaran 2010.***(dik) Share on facebook Share on twitter Share on email Share on print More Sharing Services 2

Home | www.bengkaliskab.go.id PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS 2011