Anda di halaman 1dari 34

BAB IX

GESEKAN (FRI CTI ON)



Tujuan Instruksional Khusus :
Mahasiswa dapat memahami konsep gesekan bahan, melakukan pengukuran, serta dapat
menerapkannya pada perancangan peralatan penanganan bahan curah.

A. Pendahuluan
Gesekan antara produk pertanian terutama bahan-bahan bijian dan tepungan dengan
permukaan bahan struktur atau alat-mesin yang digunakan untuk menanganinya perlu untuk
diketahui nilainya. Karena gesekan akan minimbulkan hambatan terhadap gerakan/aliran
bahan bijian. Gesekan dinyatakan sebagai koefisien gesek atau sudut gesek. Sebagai contoh
parameter gesekan diperlukan dalam perancangan silo, hopper, screw conveyor, pnematic
transport, analisis penanganan bahan bijian secarah curah (bulk solid handling) yang lainnya.

B. Wall friction coefficient
1. Prinsip dasar
- Koeffisien gesek produk terhadap permukaaan bahan / dinding struktur (alat)












Gambar 42. Prinsip dasar gesekan pada bidang datar (A), bidang miring (B), dan
presentasi hasil pengujian secara grafis (C)





2. statik dan dinamik





F
N = W
= m.g
Hukum Coulomb.
.
N
F
=
=
o
t
t '


t t tan ' =
A
N
= o

A
F
= t

F
W
N


N
F
tan ' = =

cos
sin
cos
sin
= =
w
w

dapat ditentukan hanya dengan membaca
kemiringan papan
displacement
misal untuk =
1

1
1d
1s

s
d

d ' s ' t t )

(A)
(B)
(C)




Gambar 43. Perbedaan penentuan nilai statik dan dinamik

3. Peralatan
a. Biji-bijian








b. Rumput-rumputan, tangkai dll.









Gambar 44. Peralatan untuk pengukuran wall friction coefficient bahan bijian (A)
dan (B), serta bahan rumput-rumputan (C)




C. Angle of internal friction
1. Prinsip dasar
Sudut gesek antara bahan dengan bahan itu sendiri disebut dengan angle of internal
friction. Umumnya untuk bahan biji-bijian atau tepung-tepungan serta prinsip-prinsip
dasar penentuannya adalah sebagai berikut.







Rotating disk
Motor listrik
Beban (N)
Rotating disk
F
Direct Shear Box
Sampel dinding
Motor
Beban (N)
F
B
diputar
dng motor
drum
baha
n
F2
F1
A

|
|
.
|

\
|

=
1
2
ln
1
'
F
F


= sudut kontak bahan
terhadap drum
F
N
*
A
N
A
F
= = o t &
*N divarisi F bervariasi juga
* Diplot hubungan &
(A)













Gambar 45. Prinsip dasar pengukuran angle of internal friction (A), hubungan
dengan untuk bahan non kohesif (B) dan bahan kohesif (C)


b. Peralatan
Beberapa peralatan yang biasanya digunakan untuk pengukuran nilai angle of internal
friction adalah :
1. Direct Shear Cell
2. Jenikes Shear Cell
3. Triaxial Compression Tester





















= tan
(B) Non Cohesive



C



= tan + C
(C) Cohesive
Piston
P

3

fluida
Karet
membran
Cell
(Tabung)
bahan
bijian

3

3

bidang
runtuh

3


1
=P/A +
3



* P = gaya tekan
* A = luas permukaan bahan
*
1
&
3
gambar sebagai
lingkaran pada koordinat &
*Tarik garis singgung pada semua
lingkaran tersebut
(A)









Gambar 46. Alat triaxial compression tester (A), dan contoh kurva hasil pengukuraan (B)



D. Diagram Mohr
Diagram Mohr adalah diagram yang menggambarkan hubungan antara tekanan normal
dengan tekanan geser yang terjadi pada permukaan suatu bahan. Untuk memahami konsep
penggunaan diagram Mohr pada bahan biji-bijian, dapat dipelajari pada contoh elemen bijian
di bawah ini.




















- dan di atas memberikan nilai Tekanan normal dan Tekanan geser pada
sembarang permukaan dengan kemiringan dari horizontal.
- Plot dan adalah diagram mohr




3


dZ
ds
dX
X
Z

o t o t o o sin cos sin 0
3
= = E
X
F
o o o t o o cos sin cos 0
1
+ = = E
Z
F
Menyelesaikan kedua persamaan
tersebut didapat :
( ) o o o o t cos sin
3 1
=
( ) o o o 2 sin
2
1
3 1
=
o o o o t
2
3
2
1
sin cos + =
( ) ( ) o o o o o 2 cos
2
1
2
1
3 1 3 1
+ + =
A
1

A
A
A
A
2
misal plane A miring thd horizontal
2
r 2 sin
3 1
o o
o t

= = r
A

( ) o o o 2 sin
2
1
3 1
=
(B)
Gambar 47. Kesetimbangan gaya pada elemen bijian









Gambar 48. Diagram Mohr


Pada diagram Mohr juga dapat digambarkan garis yang menyatakn persamaan Coulomb.
Sebagai contoh untuk non cohesive

o
t
| | o t = = tan tan



o
t
o t = = tan tan












E. Angle of repose
Disamping angle of wall friction dan angle of internal friction, pada bahan-bahan bijian
dikenal pula adanya angle of repose. Angle of repose dibedakan menjadi dua, Angle of repose
static = sudut gesek antar bijian diambang batas bergerak. Angle of repose dinamik= sudut
antara lereng timbunan bijian dengan permukaan horizontal






* Bila = 0
active k
a

sin 1
sin 1
1
3
|
|
o
o
+

= =
passive k
p
=
3
1
o
o

Gambar 49. Diagram Mohr-Coulomb

1


= tan
= tan














Gambar 50. Penentuan angle of repose statik (A) dan dinamik (B)


F. Aplikasi
Perhitungan distribusi tekanan bijian pada silo (untuk kondisi statik)
































W
Y
D
q
P

V
( )
silo keliling permeter gesek aya V
biji permukaan dari Kedalaman Y
silo Keliling L
ratio Pressure k
dinding - bijian gesek Koefisien '
hidrolis jari - Jari R
gravitasi Gaya g
hopper dinding pada Normal Tekanan W
Vertikal Tekanan q
l) (horizonta lateral Tekanan P
sin 2 sin
cos 2 sin
.
1
'
. .
L
A
R dengan 1
. .
'
'
G
y y
y
gy W
l
k y
R
y R g Pdy V
k
P
q
l
R q
P
R
ky y
R
ky y
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
)
`

+ +
=
|
.
|

\
|

)
`

= =
=
=
|
.
|

\
|

Y
=
}

o
o


Hopper
Silinder
Tekanan
q
V
P
Y
(A)
(B)
Gambar Distribusi tekanan statik bijian pada dinding silo





Gambar 51. Distribusi tekanan static bijian pada dinding silo

BAB X
RHEOLOGY

Tujuan Instruksional Khusus :
Mahasiswa memahami konsep-konsep dasar tentang rheology secara komprehensif dan
mampu mengaplikasikannya untuk produk-produk pertanian.

A. Pendahuluan
Rheology didefinisi kan sebagai Ilmu yang mempelajari deformasi dan rayapan (creep)
pada bahan karena pengaruh gaya dengan memperhitungkan pengaruh waktu. Problem
utama yang dikaji yaitu :
- Tekanan deformasi
- Rayapan Relaksasi Tekanan
- Viscositas
B. Karakteristik bahan biologis
Tekstur berubah terus, sifat-sifat mekanik tergantung banyak faktor,
hubungan kuantitatif belum banyak diketahui. Sebagai contoh kurva berikut ini
menggambarkan hubungan antara tekanan dengan deformasi pada bahan biologis






Gambar 52. Kurva hubungan antara Tekanan dengan deformasi pada
bahan biologis

A
B
6 4 2
80
60
20
Deformasi mm
T
e
k
a
n
a
n

n
o
r
m
a
l

(
N
/
c
m
2
)
A = Biological yield point, pada kondisi ini tekanan konstan atau turun dengan naiknya
deformasi. Terjadi rupture microstructure
B = Rupture point, tekanan dimana bahan mengalami kehancuran.Terjadi
rupturemacrostructure
Stiffness (Rigidity) = slope bagian lurus dibagian awal dari kurva
c
o
= E
Pada kurva non-linear, stiffness ada tiga macam
- Initial tangent modulus (a)
- Secant modulus (b)
- Tangent modulus (c)

( )
e p
d D
De
+
= Derajat elastisitas
De = Elastic deformation
Dp = Plastic deformation



C. Bahan ideal
Sifat Rheology Sifat dasar Bahan ideal
* Elastisitas Hookean body
* Plastisitas St. Venant body
* Viskositas Newtomian liquid










1. Hookean body
l
l
E
A
= = c
c
o
, Tekan atau tarik




De Dp
strain
a
b
c
Gambar 53. Non-linear Stress-strain relationship
F
l l
F
l
D
o
Linear
Elastic
Hookean
body
tan = E

Def
.
Def
.
Residual def.
Produk pertanian
Rub
ber
Def
.
Non linear
elastic
S
t
r
e
s
s
Gambar 54. Hubungan tekanan dengan deformasi pada tiga macam jenis bahan
Inelastis

l
D
G = = = u o
o
t
tan , Shear/Torsi





V
V P
K
v
v
A
= = c
c
, Hidrostatik

Hubungan : ( ) v K E K E 2 1 3 & = V = poissons ratio 0,2 s/d 0,5
( ) v G E G E + = 1 2 &

K G E
K G E
9
1
3
1 1
& & + =

( )
GK
E K
V E K V

=
3
& &

( )
G
G E
V E G V
2
2
& &

=

2. St. Venant body




Gambar 55. Gesekan dari balok merepresentasikan St. Venant body
untuk bahan plastis ideal
3. Newtonian Liquid
Hubungan gradien kecepatan t
q
|t t
1
dy
dv
dengan = =
dy
dv

t
-
-
= =

t
q
dy
dv
fluidity = |

0

t
q = ity viscos = q rate shear =
-

Viscositas kinematic =
dt
ft
2

q


dy
dv
=
-


l
F
Friction
y
y
Yield Stress (y)
Plastic How
Deformasi l
F
l
F
o
r
c
e
= 1 poise, bila
F = 1 dyne
A = 1 cm
2

l = 1 cm
V = 1
dt
cm

Centipoise =
100
1
poise

Gambar 56. Cairan Newtonian dan model mekaniknya

4. Efek dari waktu
- Semua bahan menyimpang dari kondisi bahan ideal
. Hubungan stress-deformation dipengaruhi waktu viscoelastic
(punya sifat cair dan padat)
- Ratio stress-def - tergantung waktu saja viscoelastic linear
- tergantung waktu dan tekanan viscoelastic non linear
(viscoplastic)
- Produk pertanian viscoelastic non linear teori-teori belum berkembang, digunakan
teori-teori viscoelastic linear

D. Rayapan (Creep)
Secara sederhana rayapan diartikan sebagai deformasi bahan di bawah tekanan
konstant
tan
e
kons
c e
= + = c c c c
rate strain
dt
d
dt
d
c
= = c
c c

menurun
dt
dD
I =

Gambar 57. Kurva tahapan dari rayapan tetap
dt
dD
II =
meningkat
dt
dD
III =


E. Recovery
Bila pada creep test, kemudian beban dihilangkan :
Viscous element
(Mech. Model)

I II III
time
dt
dD
= Def. rate
D
e
f
o
r
m
a
t
i
o
n

e
c akan diperoleh kembali seketika

c
c - menurun sebagai fungsi waktu
- tidak kembali total sisanya adalah residual deformation









Gambar 58. Hubungan Tengangan dan waktu pada creep dan recovery











Gambar 59. Variasi recovery terhadap waktu

F. Model-model Rheology
- Untuk bahan-bahan viscoelastic linear ( ) t f = c o & saja
- Elemen mekanis : - spring (per) bahan elastis (hooke)
- dashpot (shock breaker bahan viscous (Newtonian)
- Watak mekanis , , t persamaan rheology
- Persamaan rheology menjelaskan atau memprediksi watak bahan pada
berbagai pembebanan

strain rate

dt
d
1
1
c
c =
-


dt
d
2
2
c
c =
-




beban
0
dihilangkan

0

t
1

o
t
c
Recovery
residual
o t1
t

e
Creep
e= 0


1=2


2
1

Tidak tergantung waktu
- -
=
2 1
c c Tergantung waktu
- -
=
2 1
c c

Gambar 60. Model rheology yang paling sederhana dan karakteristiknya


Bila kedua elem tersebut dikombinasikan secara parallel atau seri akan menjadi














Gambar 61. Model Kelvin dan model Maxwell





G. Persamaan Rheology
1. Maxwell model
Spring (s)
c
o
= E
s
s
E
c
o
=
E
s
s
-
-
=
o
c
Dashpot (v)

o
q =
-
=
v
v
c
o
q
q
o
c
v
v
=
-

E
v
& o konstan sehingga tidak ada
- -
E
v
& o
Strain total
v s
c c c + =
- - -
+ =
v s
c c c (bentuk diferensialnya)
Tekanan o o o = =
v s
(seri)

q
o o
c + =
-
-
E

l
Kelvin model




2
1




Maxwell
model
2
1

q
o
o c
+ =
dt
d
E dt
d 1



Bila
dt
dc
konstan (=0)

q
o
o
+ =
dt
d
E
o
1


E
T dt dt
T dt
d E
q
o
o
o
q
= = =
1 1

integrasi C Al
T
t
+ =

o
Dengan kondisi batas tertentu ( )
e d
E E A = =
0 0
c o
( ) 0 t
0 0 0
= = = pada E c o o
( ) t
0
= = = pada E
e e
c o o
e e
E C o c = =
0

Diperoleh :

( ) e
T
t
d t
e o o o + =


atau T= Relaxation time
( ) e
T
t
d t
E e E E + =

=
E
q
















(t)
= stress pada waktu t
d = stress decay

e
= Residual stress
Ee = Equilibrium
modulus
of elasticity
E
o
= modulus elastisitas
t = 0
0
t


0.E0=
0

0
-
e
= 0(E0-Ee)
= d

t
0.Ee=
e

Gambar 62. Kurva relaksasi Maxwell

2. Kelvin model

v s
o o o + = (paralel)

v s
c c c = = strain/deformasi sama
subtitusi ke
-
+ =
v s
E c q c o c c c = =
v s


-
+ = c q cE
|
.
|

\
|
+ =
dt
d
Tr
E
c
c
o
Tr = Retardation time

|
|
.
|

\
|
+ =
2
2
1
dt
d
Tr
dt
d
dt
d
E
c c o
=
E
q

Bila
- - -
+ = = c c
o
T
dt
d
0 0
Integrasi
( )
( )
Tr
t
e e t
e

=
0
c c c c

( )
|
.
|

\
|
+ =

Tr
t
d t
e 1
0
c c c

0
c c c = =
e d











e
e
E
c
o
=
0




0
0
c
o
=
E


Gambar 63. Kurva rayapan Kelvin

Analogi dengan bidang elektronika.

Spring = Kapasitor Dashpot = Resistor


t

0


t





Maxwell Kelvin









Gambar 64. Analogi dengan bidang elektronika untuk model mekanis
3. Generalisasi.
a. Pada Maxwell bila konsisten maka 0 =
dt
do

q
o o c
+ =
dt
d
E dt
d 1

q
o c
+ = 0
dt
d
Hubungan antara
dt
dc
q o , , ini hanya menunjukkan
viscous karakteristik saja bukan viscoelastis
sehingga perlu generalisasi



Tersusun atas beberapa model
Maxwell yang diparalel dengan
spring pada elemen terakhir
(ke n)




( )
)
`

+ + + + =

e
T
t
d
T
t
d
T
t
d t
E e E e E e E
n
n
.. ..........
2
2
1
1
0
c o
T
1,
T
2,
T
3
adalah T
r
masing-masing elemen Maxwell

b. Pada Kelvin bila konstan 0 =
dt
dc

0 = + =
dt
d
T
E
r
c
c
o

E
e

E
3
E
1
E
2
E
n

n

3

2

1

Gambar 65. Model Maxwell umum
c
o
=
E
ini hanya menerangkan elastic karakteristik bukan viscoelastik
sehingga perlu generalisasi







( )
)
`

+
|
.
|

\
|
+ +
|
.
|

\
|
+
|
.
|

\
|
+ =

v
T
t
n
T
t
T
t
t
t
e
E
e
E
e
E E
n
q
o c 1
1
.......... 1
1
1
1 1
2 1
2 1 0
0















Gambar 66. Model Kelvin umum















E
0

E
n

E
2

E
1

2









BAB XI
FLUIDA NON-NEWTONIAN
DAN VISCOMETRY

Tujuan Instruksional Khusus :
Mahasiswa memahami konsep dasar sifat aliran fluida dan mampu melakukan pengukuran
dan analisis terhadap viskositas dari produk pertanian yang berupa cairan.

A. Jenis aliran
1. Newtonian fluid :
- proporsional terhadap
- Kurva garis lurus lewat titik pusat
q

t
.
-

dy
dv
=
-
shear rate
- t
q
1
=
dy
dv






2. Bingham fluid :
- ( )
y
dy
dv
t t
q
=
'
1

'
q

t t
=

-
Y
- perlu y (yield stress) untuk
menimbulkan aliran (plastic flow)

'
q = plastic viscosity

'
1
q
= mobility





y

Gambar67. Hubungan shear stress dan shear
rate untuk fluida Newtonian


Gambar 68. Hubungan shear stress dan shear
rate untuk fluida Bingham




3. Quasi-plastic fluid :
- plastic flow dengan kurva non linear
- tidak lewat titik pusat
- terdapat yield stress (y)







4. Quasi-viscous fluid
- proporsional terhadap
nonlinier
- lewat titik pusat (y=0)
- ini adalah Non-Newtonian liquid







Untuk quasi plastic dan quasi-viscous berlaku

( )
n
y
t t
q
=
' '
.
1
power law equation
n = konstanta

= apparent viscosity (slope kurva pada



tertentu)
Bila : y = 0 dan n = 1 Newtonian
y = 0 dan n 1 Quasi-viscous
y 0 dan n 1 Quasi-plastic
y 0 dan n = 1 Bingham
B. Hubungan antara dengan , serta dengan





y
y







Gambar 69. Hubungan shear stress dan shear
rate untuk fluida quasi plastic fluid
Gambar 70. Hubungan shear stress dan shear
rate untuk fluida quasi viscous fluid






(A) (B)
Gambar 71. Hubungan antara dengan (A), serta dengan (B)

Keterangan
- Newtonian slope konstant , konstant
- Pseudo plastic slope mengecil , mengecil
- Dilatant slope membesar, membesar


C. Viscometry
Persamaan gerakan fluida - mendeskripsikan watak alir-nya
- Hubungan shear stress dengan gradien
kecepatan

' '
q pada sembarang viscometer
|
.
|

\
|
=
V
F
K
' '
q F = Gaya
V = Kecepatan
K = Konstanta







1. Viscometer kapiler


Gaya viscous = Gaya tekan
( ) ( )
2
2 r P rL t t t A =

L
r P
2
. A
= t Persamaan dasar
viscometer kapiler
0 r pada = = o t
P
r
R
L


F
l
o
w
R r pada max = = t

Gambar 72. Kesetimbangan gaya aliran laminar
pada pipa kapiler

1. Untuk Newtonian :

q
t
=
dr
dv
dengan r mengganti y .
1
t
q
=
dy
dv


q L dr
dv
2
Pr A
=

} }
A
=
o
v
R
r
dr r
L
P
dv
2 q
kondisi batas v = 0 pada r = R

( )
( )
)
`


A
=
2
2
1
4
R
r
L
PR
V
r
q
persamaan distribusi kecepatan


V
(r)
max pada r = 0 (pusat silinder)



Gambar 73. Profil kecepatan parabolik untuk aliran Newtonian

( )
dr 2 r V q
R
o
r
t
}
= q = volume aliran

q
t
L
P
R q
8
4
A
= poiseuille low.
4
. . 8 .
R
L q
P
t
q
= A
Masukkan q (P) pada
dr
dv
untuk r = R (pada dinding silinder)

3
4
R
q
dr
dv
t
= q = V.A = V. R
2


R
V 4
=
Pada Newtonian fluid :
|
.
|

\
|
=
dr
dv
q t
L
R P
2
. A
= t

D
V 8
q t = D = 2R

L
R P
2
. A
= t
D
V 8

Gambar 74. Hubungan dengan 8V/D
2. Untuk Bingham (plastik flow) :
2R

0
( )
y
dr
dv
t t
q
=
1
1


L 2
Pr A
= t persamaan dasar
maka
2L
y
y
r P A
= t

L
PR
w
2
A
= t , pada r = R (dinding)

o adalah
y
=
dr
dv
mana di jarak r konstan,
dr
dv
pada adalah
y
t t







dr
dv
o
dr
dv
=

Gambar 75. Profil kecepatan dan kurva aliran ideal untuk plastic flow pada pipa kapiler


Masukkan
dr
dv

dan
pada
w y
t t

)
`

A
=
L L
PR
dr
dv
y
2
Pr
2
1
1
q


Integrasi terhadap r, batas v= 0 pada r = R

( )
( ) ( )
y
2
1
2
r r untuk 1 2 1
4
>
)
`


|
.
|

\
|

A
=
R
r
R
r
R
r
L
PR
V
y
r
q


( )
r untuk 1
4
2
1
2
y
y
r
r
R
r
L
PR
V s
|
.
|

\
|

|
|
.
|

\
| A
=
q


Volume aliran q :

( ) ( )
nya r ada yang untuk dr r V q
R
r
> =
}
r r V . 2 .
y r
0
t
atau
3
1
3
4
1
8
4
1
4

|
.
|

\
|
+
|
.
|

\
|

A
=
R
r
R
r
L
P R
q
y y
q
t

r
y

2r
y
2R
Plug Flow region

w
y y
w
y y
R
r
w
L
P R
q
t
t
t
t
t
t
q
t
=

|
.
|

\
|
+
|
.
|

\
|

A
=
4
1
4
3
1
3
4
1
8


4
|
|
.
|

\
|
w
y
t
t
bila
y w
t t ))) diabaikan, terlalu kecil

( )
3
1
4
3
4
R
q
y w
t
t t
q

= atau

2
3
1
R x v q
4
3
4
t
t
q t t = |
.
|

\
|
+ =
R
q
y w


L
PR
D
V
y w
2
*
8
3
4
w
1
A
= > |
.
|

\
|
+ = t q t t











* q atau V diukur pada P
yang bervariasi
* Kemudian digambar kurva
hubungan
|
.
|

\
|
D
8v

R
4g
dengan
3
atau
w
t
t
*
'
&q t
y
bisa dicari

D
8v
atau
4
3
R
q
t

y
y
t t .
4
3
*
=

Gambar 76. Diagram tekanan geser untuk plastic flow
pada pipa kapiler


3. Non Newtonian :
- Mengikuti power law eguation ( )
n
y
t t
q
=
-
'
1

- Pada viscometer kapiler, power law secara empirik ditulis :

1
w
y
4/3 y

n
dr
dv
C |
.
|

\
|
= t - c dan n = konstanta
-
L 2
Pr A
= t
Subtitusi dan integrasi untuk v = 0 pada r = R

( )
( )
{ }
( )
( )
( )
)
`

+
|
.
|

\
| A
=
+ +
n
n
n
n
n
r
R
r
R
n
n
CL
P
V
1 1
1
1
1
2

Volume aliran, q.

( )
dr r V q
R
r
. 2 .
0
t
}
=
( )
( )
{ }
( )
n
n
n
R
n
n
CL
P
q
1 3 1
1 3 2
+
+
A
=t
C dan n ditentukan dari plot kurva log q vs log P/L
n diperoleh dari slope
C diperoleh dari intercept
Apparen viscosity ,
11
dihitung dengan :
( )
( )
n
n C
1
1
1
11

= t q
*> Hubungan antara
D
8V
dengan
w
t (Metzner 1956)

1
8
1
n
w
D
V
K |
.
|

\
|
= t


L
PR
w
2
A
= t




D
V 8


Gambar 77. Diagram tekanan geser untuk nilai n yang berbeda-beda


2. Viscometer putar (Rotational Viscometer)







n<1
n>1
n=1
n atau n

= flow index
n = 1 Newtonian
n < 1 pseudo plastic atau
Bingham
N > 1 Dilatant
K = Viscosity index (atau C)
. Torsi pada elemen fluida :
r x F M = A F . t =
r x 2 t trh = rh t t 2 . =
t t h r
2
2 =
h r
M
2
2t
t =
. Steady State :

e b
h h M t t t t 2 2
c b
R 2 R 2 = =
w
Rc
Rb
r
Bob
Cup
h
dr





Gambar 78. Gambar skematis viscometer putar


. Keep linier rw v =
V r
dr V dr r + +
( ) ( )( ) dw w dr r dv V + + = +

dr
x drdw wdr rdw rw dv v
1
. .......... + + + = +
V abaikan
dr
dw
r w
dr
dv
+ =
. W konstanta, sehingga :

dr
dw
r
dr
dv
=

Newtonian :
|
.
|

\
|
= |
.
|

\
|
=
dr
dw
r
dr
dv
q q t masukkan
h r
M
2
2t
t =

3 2
r
dr
h
M
dw
|
.
|

\
|
=
q t

integrasi, batas 0 = w R
c

O = w R
b
* N . 2t = O . rpm N =

} }
O
|
.
|

\
|
=
0
3 2
c
b
R
R
r
dr
h
M
dw
q t
r x F M =
beban jari-jari
(gram.cm)

|
|
.
|

\
|

O
=
2 2
1 1
4
c b
R R h
M
t
q persamaan Margules
dihitung dapat diukur & q O M

Plastic flow
( )
h dr
dw
r
dr
dv
y 2
'
r 2
M

1
t
t t t
q
= = =
substitusi
dr
5
1
x . ..........
'
2
1
2
' q
t
t
q
y
h r
M
dr
dw
r
|
.
|

\
|
=
F
r
M = F x r
( )
} } }
=
O
c
b
c
b
R
R
R
R
r
dr y
r
dr
h
M
dw
' 3 '
0
2
1
q
t
t
q


|
|
.
|

\
|
|
|
.
|

\
|

|
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|
= O
b
c
c b
R
R y
R R h
M
ln
1 1
4
1
' '
2 2 q
t
t
q

- dari persamaan &O
dr
dv
diperoleh:

( )
( )
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|

O
=
b
c
R
R
ln
1 1
4 2 2
y
R R h
M
y w
dr
dv
c b
t
t
t t


h b
R
M
w
2 2t
t = * r x F M = * N . 2t = O
w
dr
dv
t & dapat dihitung,
y
t dari experimen
'
q ditentukan dari diagram hubungan
w
vs
dr
dv
t slope garis lurus

Non-Newtonian

n
dr
dv
r C |
.
|

\
|
= t

n
dr
dw
r hC h r M |
.
|

\
|
= =
2 2
r 2 2 t t t
integrasi dari ( )
( )
|
|
.
|

\
|
=
+
n
n
n
r
dr
hC
M
dw
2
1
2t

( )
( ) } }
O
+
=
0
2
1
2
c
b
R
R
n
n
n
r
dr
hC
M
dw
t


|
|
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|
= O
n n
c b
n
R R hc
M n
2 2
1 1
2 2
1
t

2 . 2 = h R M
b
w
t t substitusi untuk M

|
|
.
|

\
|

|
|
.
|

\
|
= O
n
c
b
n
w
R
R
C
n
2
1
1
2
t

n dicari dari hubungan
C
w
t
& O

n
w
C
1
|
.
|

\
|
= O
t


w
w
n
C
t
t
= O = O
n
C



w
C t log log log = O +

















Contoh Soal :
Data pengujian dengan viscometer putar untuk manure slurry sbb.
Rc= 13 cm., Rb= 10,2 cm., h= 20 cm., konstanta alat 0,838

Kecepatan Putar (N)
rpm.
Kecepatan Sudut ()
1/dt
Torsi (M)
gr.cm.
Shear Stress ()
dyne/cm
2

9.8
19.8
28.2
.
.
.
80.6
1,026
2,072.
.
.
.
.
..
4032,6
4867,2
559,25
.
.
.
7590,70
302,33
364,95

.
.
.
.

Hitunglah :
a. index watak aliran (n)
b. viscosity index (C)
c. type aliran (d), app.viscosity (), shear rate (e)

a. rpm. dijadikan
N t 2 = O

sec
1
026 , 1
60
9,8
x 2 = = t data no 1.
. Torsi digunakan menghitung w

( )
20 .
2 , 10 2
6 , 4032
2
2
2 t t
t = =
h R
M
b
w

log
n
log w
log e
. Konstanta C dicari dari persamaan
.Viscositas dihitung dari
|
|
.
|

\
|

=
n
w
n
C
1
1
1
" t q
. Shear rate =
n
w
C
1
|
|
.
|

\
| t


2
3086 , 0
cm
gr
=
= = 33 , 302
dt
cm
980 3086 , 0
2 2
cm
dyne
x data no 1.
- semua dapat dihitung seperti di atas

- plot pada kertas log-log antara w dan











b.

|
|
.
|

\
|

|
|
.
|

\
|
= O
2
1
2
1
n
R
R
C
n
c
b
n
w
t
persamaan Non-Newtonian
. ambil sembarang nilai O &
w
t pada kurva
. misal
2
490 &
1
11 , 5
cm
dyne
dt
w
= = O t

|
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|
=
298 , 0
2
298 , 0
1
0 , 13
2 , 10
1
490
2
2980 , 0
11 , 5
C


2
. sec
2 , 60
cm
dyne
C =
c. Jenis aliran pseudo plastic karena n<1
d.
( )
( )
|
|
.
|

\
|

= =
0,298
1
- 1
298 , 0
1 1
1
1
490 25 , 60 "
n
w
n
C t q
Cp. 30 , 1150 =
" " q q = benar x konstanta alat
= 963,39 Cp.
e. Misal shear rate pada data 1.

n
w
C dr
dw
r
1
|
|
.
|

\
|
= |
.
|

\
|
t
persamaan dasar Non-Newtonian

. sec
1
44 , 8
25 , 160
33 , 302
298 , 0
1
=
|
|
.
|

\
|
= bervariasi, tergantung nilai w nya



w
n

490
5,11
. n adaalah slope dari kurva

n = 0,2980































BAB XII
TEKANAN KONTAK

Tujuan Instruksional Khusus :
Mahasiswa dapat memahami konsep-konsep dasar serta dapat melakukan analisis secara
kwantitatiff terhadap kerusakkan mekanis pada berbagai macam produk pertanian.

A. Pendahuluan
Compression test merupakan pengujian mekanis bahan-bahan biomaterial yang paling
umum dan sering dilakukan. Demikian juga untuk analisis kerusakan mekanis dalam
penanganan produk pertanian

B. Teori Hertz
- Tekanan kontak pada 2 bahan elastik isotropic
- Memberikan persamaan-persamaan untuk : luas kontak, tekanan permukaan
maximum dan deformasi
- Beberapa asumsinya : bahan homogen, beban statis, permukaan halus dan jari-jari
kelengkungan bahan >>> jari-jari permukaan kontak.















Tekanan kontak max, Smax = |
.
|

\
|
ab
F
. 2
3
t

- Terjadi di pusat permukaan kontak yang berupa elip
- a & b sumbu panjang dan pendek dari elip permukaan kontak
- F gaya tekan :

3
1
1
2
2
1
1
1
1 1 1
R
1
2
3F.A
m

|
.
|

\
|
+ + +
=
R
R
R
a

3
1
1
2
2
1
1
1
1 1 1 1
2
. 3

|
.
|

\
|
+ + +
=
R
R
R
R
A F
n b

m & n = konstanta (Tabel 6.1 Physical properties, N.M. Mohsenin)

2
2
2
1
2
1
1 1
E
V
E
V
A

+

=
V = Poissons Ratio dari bahan
E = Modulus Elastisitas bahan

Deformasi total :
R&R jari-jari kelengkungan
minimum & maximum
R
1

R
2

F
Bahan 2
Bahan 1
Bidang R2
Bidang R1

Gambar 79. Kontak antara dua benda cembung
D =
3
1
1
2
2 1
1
1
2
2 2
1 1 1 1
9
2
)
`

|
.
|

\
|
+ + +
R R R
R
A F k
t

k = konstanta (Tabel.6.1)

pada Tabel 6.1, k, m dan n dihitung dengan menentukan nilai cos T

|
|
.
|

\
|

)

|
|
.
|

\
|
|
|
.
|

\
|
|
|
.
|

\
|
|
|
.
|

\
|
+ + +
+ + + +
=
1
2
1
2
1
1
1
1
1
1
2
1
2
1
2
1
2
1
1
1
1
1
1
2
2
1
2
1
2
1
2
1
1
1
1
R
1
R
R
R
R
Cos
R
R
R
R
R R R
CosT
|


Dua kasus khusus pada teori Hertz
1. Kontak antara bahan bulat terhadap permukaan bidang rata (flat plate)




maka dengan substitusi pada persamaan-persamaan di atas didapat :


Gambar 80. Kontak bahan bulat terhadap bidang datar

( ) . . 721 , 0
3
1
d A F a = Jari-jari lingkaran permukaan kontak

3
1
2 2
.
918 , 0 max |
.
|

\
|
=
d A
F
S Tekanan kontak max.

3
1
2 2
.
04 , 1
|
|
.
|

\
|
=
d
A F
D Deformasi total
2. Kontak antara dua buah bahan bulat.













Bahan 2
Bahan 1
d
F
(bahan) body spherical 2
1
2 2
R
plane for
1
1 1
for
d
R
R R
= =
= =

Bahan 2
d
1

d
2

Bahan 1
F
1
2 2
1
1 1
R R dan R R = = sehingga dari
substitusi diperoleh :

3
1
2 1
1 1
.
721 , 0

+
=
d d
A F
a
3
1
2
2
2 1
1 1
918 , 0 . max

|
.
|

\
|
+
=
A
d d
F
S
3
1
2 1
2 2
1 1
04 , 1
)
`

|
.
|

\
|
+ =
d d
A F D

Gambar 81. Kontak antara dua bahan bulat

C. Penentuan Jari-jari kelengkungan (R & R)
1. Untuk produk yang relatif besar : buah-buahan dan sayur-sayuran.
- dengan radius of curvature meter



Jari-jari =
( )
( )
( )
2 8
2
BD
BD
AC
+





2. Untuk produk yang kecil seperti biji-bijian











2
1
H
R =
H
L
H
R
2
4
2
2
1
1
+
=



Modulus elastisitas, E dapat diperoleh dengan pengujian tekan dan dihitung dengan
persamaan sbb :

( )
2
1
1
1 1
2
3
2
2
3
1 1 1 338 , 0
|
|
.
|

\
|
+

=
R R
D
V F k
E
untuk bahan cembung ditekan dengan plat datar dari logam
D
C
B
0
A
R1
H
L
H
R1
Gambar 82. Jari-jari kelengkungan produk yang relatif besar
Gambar 83. Jari-jari kelengkungan produk yang kecil

( )
2
1
2
1
1 1
2
3
2
2
3
4 1 1 1 338 , 0
|
|
.
|

\
|
+ +

=
d R R
D
V F k
E
Untuk bahan cembung ditekan dengan spherical identer logam dengan diameter d


D. Teori Boussinesq
- Asumsi dasar sama dengan Hertz
- Memberikan persammaan untuk : distribusi tekanan pada bahan dalam penekanan
dengan rigid die, juga evaluasi E




















(A) (B)


2 2
2 r a a
F
P

=
t

2
2
max
1
a
r
P P =

Gambar 84. Pembebanan dengan cylindrical die (A) dan pelat (B)



P
max.
= S
max.

P = Tekanan
F = Gaya tekan total
a = Jari-jari die
Boussinesg
F
T
2a
Hertz
(sebagai perbandingan)

T

2a

F

r = Jarak dari pusat die (sembarang)

Tekanan minimum terjadi di pusat die pada |
.
|

\
|
= =
2
min
2
1
0
a
F
P r
t

Deformasi, D =
( )
aE
V F
2
1
2

dari persamaan ini maka


( )
a
V
D
F
E
2
1
2

=
Umumnya V antara 0 s/d 0,5 , sehingga range E antara
aD
F
2
s/d
aD
F
2
. 75 , 0
aD
F
2
adalah slope kurva gaya deformasi dalam pengujian bahan

E. Summary beberapa persamaan untuk kondisi lain dengan di muka

a. Pelat rata terhadap bahan cembung








1
1 1
R R =
=
1
1 2
R R





b. Bola terhadap bahan cembung










1
1 1
R R =
=
1
1 2
R R
d
2
= diameter bola
F
3
1
1
1
1
1 1
.
145 , 1 .

|
.
|

\
|
+
=
R
R
A F
m a
3
1
2
1
1
1
2
1 1
.
365 , 0
max

|
.
|

\
|
+ =
R
R
A
F
n m
S
3
1
1
1
1
2 2
1 1
485 , 0
)
`

|
.
|

\
|
+ =
R
R
A F k D
( )
2
1
1
1
1 2
3
2
2
3
1 1
1 338 , 0
|
.
|

\
|
+

=
R
R
D
V F k
E

k, m & n dari Tabel 6.1 dengan menghitung Cos T














F
3
1
2
1
1
1
4 1 1
.
145 , 1

+ +
=
d
R
R
A F
m a
3
1
2
1
1
1
2
4 1 1
.
365 , 0
max
)
`

|
.
|

\
|
+ + =
d
R
R
A
F
n m
S
3
1 4 1 1
485 , 0
2
1
1
1
2 2
)
`

|
.
|

\
|
+ + =
d
R
R
A F k D

( )
2
1
2
1
1
1 2
3
2
2
3
4 1 1
1 338 , 0
|
.
|

\
|
+ +

=
d
R
R
D
V F k
E

k, m & n dari Tabel 6.1 hitung Cos T
Gambar 85. Tekanan pelat rata terhadap bahan cembung






Gambar 86. Tekanan bola terhadap bahan cembung

Anda mungkin juga menyukai