BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam kehidupan sehari-hari, tanpa disadari kita selalu berhubungan dengan jasad renik yang tidak dapat nampak dengan mata biasa. Sebagian dari kita hidup dengan bergantung kepada mikroba, oleh karena itu pengetahuan mengenai peranan mikroorganisme dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting. Alam sekitar kita seperti udara, tanah, dan air, juga dihuni oleh berbagai macam mikroorganisme. Penelitian yang layak mengenai memerlukan mikroorganisme teknik khusus dalam untuk berbagai habitat ini
memisahkan
populasi
campuran atau biakan campuran murni yang rumit ini. Biakan murni terdiri dari suatu populasi sel, dimana semuanya berasal dari satu sel induk. Seiring dengan kemajuan tekhnologi, pemanfaatan
mikroorganisme telah lama digunakan untuk menghasilkan berbagai produk bermanfaat seperti bahan pangan, industri, pertanian, obat-obatan, dan lain sebagainya. Pemilihan
mikroorganisme yang tepat untuk suatu tujuan tertentu dan pemanfaatan mikroorganisme secara maksimal perlu didukung
ZULKIFLI SAPUTRA R.
oleh suatu metode pemilihan mikroorganisme yang banyak tersebar di alam. Tahapan berikutnya setelah pembuatan medium dalam pembiakan bakteri tentunya adalah proses penanaman bakteri. egiatan-kegiatan dalam penanaman dan pembiakan bakteri disebut inokulasi dan isolasi. !ara penanaman mikroba pada medium pun bermacam-macam sesuai dengan jenis mikroba itu sendiri. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah pada percobaan ini adalah bagaimana cara mengisolasi dan melihat mikroorganisme
disekitar kita, serta bagaimana cara menginokulasi biakan yang murni Bacillus subtilis dan tegak dan cair. C. Maksud Praktikum Adapun maksud dari praktikum ini yaitu untuk Rhizopus sp pada medium miring,
mengetahui dan memahami cara penanaman " inokulasi dari biakan murni Bacillus subtilis dan Rhizopus sp dengan metode miring, tegak, dan cair dan isolasi dengan metode tuang, tabur, sebar, dan gores terhadap sampel mikroorganisme yang ada pada
D. Tujuan Praktikum Adapun tujuan dilakukan praktikum ini untuk menanam " menginokulasi bakteri Bacillus subtilis, dan Rhizopus sp pada
medium (A tegak, (A miring, dan (B #cair%. )ntuk mengisolasi mikroorganisme dari sampel makanan ringan #$tela% dengan metode tabur, sampel air sumur &*+A dengan metode tuang, sampel minuman #freshtea apel% dengan metode sebar, serta
sampel kotoran mata dengan metode gores pada medium T,A. E. Man aat Praktikum Adapun manfaat dari praktikum ini adalah kita dapat mengetahui dan memahami cara penanaman " inokulasi
mikroorganisme yang murni dan melihat morfologinya serta mengisolasi dan melihat mikroorganisme yang ada di sekitar kita.
ZULKIFLI SAPUTRA R.
BAB II !A"IAN PU#TA!A A. Te$ri Umum -aboratorium pembibitan terbagi menjadi beberapa
ruangan sesuai dengan kebutuhan. .uang tersebut diantaranya ruang isolasi dan inokulasi, ruang inkubasi, ruang sterilisasi, dan ruang budi daya jamur. ruang isolasi dan inokulasi digunakan untuk membuat media agar-agar ca'an, membuat biakan murni, meremajakan biakan murni, dan menginokulasi biakan jamur kemedia baik untuk biakan induk, bibit induk maupun bibit produksi #&una'an, /001%. Sebagai contoh apabila kita mempunyai spesimen berupa bahan misalnya adalah air ludah, yang mengandung beraneka ragam dan jenis mikroorganisme misalnya bakteri dan akan mengambil satu jenis atau beberapa mikroorganisme dalam spesimen #Djide, /002%. 3ula-mula yang disiapkan adalah ca'an petri yang
mengandung media padat #agar% atau setengah padat, berupa makanan. 4ika spesimen mengandung berupa air ludah tersebut disebarkan diatas medium tersebut. Selanjutnya mikroorganisme akan tumbuh dan berkembangbiak dan akan kelihatan
ZULKIFLI SAPUTRA R.
dengan mata telanjang. Selanjutnya setiap koloni tersebut dapat dimurnikan lagi apabila belum murni dengan cara mengambilnya dengan ose atau sengkelit dan memindahkannya pada ca'an petri yang lainnya yang mengandung medium yang
diinokulasikan. Demikianlah seterusnya dipindah-pindahkan dan ditumbuhkan sampai diperoleh biakan murni #pure culture%. Sifat organisme dalam biakan murni dapat dipelajari dengan baik #Djide, /002%. )ntuk memperoleh mikroorganisme sebagai sumber
biakan murni, ada dua cara yang sering digunakan, yaitu metode goresan atau streak-plate methode dan metode tuang atau pour plate method. !a'an petri yang mengandung medium yang dipadatkan dengan penambahan agar. !ampuran antara 5at makanan atau nutritif tersebut dengan agar disebut medium #Djide, /002%. Ada beberapa cara untuk menumbuhkan mikroorganisme pada medium agar kelihatan koloninya jelas antara lain, sebagai berikut #Djide, /002%6 7. Dengan menggunakan ose atau sengkelit, diinokulaiskan mikroorganisme pada permukaan medium dengan cara 5ig 5ig, setelah diinkubasi akan diperoleh pertumbuhan
ZULKIFLI SAPUTRA R.
maka
diperoleh
piaraan
lempeng
atau
/. Dengan cara menggoreskan inokulum dengan ose pada agar miring, maka diperoleh piaraan agar miring atau 8slant culture9. :. Dengan menusukkan inokulum dengan ose lurus kedalam medium agar setengah padat dalam tabung reaksi, dan permukaan mediumnya tidak miring, maka diperoleh piaraan tusukan atau 8stab culture9. ;. Setetes suspensi mikroorganisme dicampur dengan medium yang masih cair, dengan demikian diperoleh piaraan adukan atau 8shake culture9. Sifat-sifat yang perlu diperhatikan suatu koloni yang tumbuh pada permukaan medium adalah #Djide, /002%6 7. Besar kecilnya koloni. Ada koloni yang hanya berupa suatu titik, ada pula yang lebar sampai menutupi permukaan medium. /. Bentuk. Ada koloni yang bulat, ada yang memamnjang, ada yang tepinya rata, ada yang tepinya tidak rata. :. enaikan pada permukaan koloni. Ada koloni yang rata saja dengan permukaan medium,dan ada pula yang timbul, yaitu menjulang diatas permukaan medium.
ZULKIFLI SAPUTRA R.
;. <alus besarnya permukaan. Ada koloni yang permukaannya halus, ada yang permukaan kasar, dan tidak rata. 2. +ajah permukaan. Ada koloni yang permukaannya mengkilat, ada permukaannya suram. =. +arna. ebanyakan mikroorganisme #bakteri% ber'arna
keputihan atau kekuning-kuningan, akan tetapi ada juga koloni yang ber'arna kemerah-merahan, coklat, jingga, biru, hijau, dan ungu. >. epekatan. Ada koloni yang lunak seperti lendir, ada yang lunak seperti mentega, dan ada yang keras dan kering. B. Uraian Bahan 7. Agar #Ditjen P*3, 7??2% (ama resmi (ama lain Pemerian 6Agar. 6 Agar-agar. 6 Tidak berbau atau bau lemah,
/. Air suling %Ditjen P&M' ()*)+ (ama resmi (ama lain .3"B3 6 A@ua Destillata. 6 Air suling"a@uades. 6 </*"71,0/.
ZULKIFLI SAPUTRA R.
Pemerian
6 !airan
jernih,
tidak
ber'arna,
tidak
berbau, dan tidak mempunyai rasa. Penyimpanan egunaan 6 Dalam 'adah tertutup baik. 6 Sebagai pelarut.
:. Alkohol %Ditjen P&M' ()*)+ (ama resmi (ama lain .umus molekul Pemerian 6 Aetanolum 6 ,tanol 6 !/<2*< 6 !airan tak ber'arna, jernih, mudah
menguap, dan
khas, rasa panas. 3udah terbakar dan memberikan 'arna biru tanpa elarutan asap.
Penyimpanan
6 dalam 'adah tertutup rapat, terlindung Dari cahaya, ditempat sejuk, jauh dari nyala api.
egunaan
6 Sebagai antiseptik.
;. ,kstrak beef #Ditjen P*3, 7??2% (ama resmi Sinonim Pemerian 6 ,kstrak daging sapi 6 ,kstrak beef 6 aldu daging sapi konsentrasi diperoleh
ZULKIFLI SAPUTRA R.
dengan segar
daging dengan
sapi cara
dan menguapkan
kaldu pada suhu rendah dalam hampa udara sampai terbentuk residu kental berbentuk pasta. Penyimpanan 6 Simpan dalam 'adah tidak tembus
2. Pepton #Ditjen P*3, 7?>?% (ama resmi Sinonim Pemerian 6 Pepton 6 Pepton kering 6 Serbuk kuning kemerahan sampai
coklat, bau khas, tidak busuk elarutan 6 -arut dalam air, memberikan larutan ber'arna coklat kekuningan yang
bereaksi agak asam, praktis tidak larut dalam etanol #?2 A% P dan dalam eter P. Penyimpanan egunaan 6 Dalam 'adah tertutup baik. 6 Sebagai protein
ZULKIFLI SAPUTRA R.
D. Uraian Bakteri
7. Shigella dysentreriae #&arrity, /00;% a. lasifikasi
uman ini berbentuk sferis, bila menggerombol dalam susunan yang tidak teratur mungkin sisinya, agak rata karena tertekan. Diameter kuman antara 0,17,0 mikron. Pada sediaan langsung yang berasal dari nanah dapat terlihat sendiri, berpasangan
menggerombol dan bahkan dapat tersusun seperti rantai, pendek. Susunan gerombol yang tidak teratur biasanya ditemukan pada sediaan yang dibuat dari pembenihan padat, sedangkan dari pembenihan kaldu biasanya ditemukan tersendiri atau tersusun sebagai rantai pendek. umain ini tidak bergerak, tidak
ZULKIFLI SAPUTRA R.
berspora dan positif gram. <anya kadang-kadang yang gram #-% dapat ditemukan pada pada kuman bagian yang tengah telah
gerombolan
kuman,
Bentuk batang bulat 0,2-7,2 menit mikron, ciri-ciri pertumbuhan pada agar sel putih, dan sel tampak sendiri dan berpasangan, diCisi lebih dari satu dan berkelompok mengembang sampai tak beraturan.
ZULKIFLI SAPUTRA R.
BAB III !A"IAN PRA!TI!UM A. Alat ,ang digunakan Pada percobaan Dsolasi dan Dnokulasi alat yang digunakan yaituE Botol coklat, !a'an petri, Dnkubator, -ampu spiritus, *se bulat dan ose lurus, -umpang dan alu, Tabung reaksi, .ak tabung, <and sprayer, Spoit, -abu ,rlenmeyer, Autoklaf, Spatel, dan *Cen. B. Bahan ,ang digunakan Air laut, frutamin, tanah kuburan Biakan bakteri,
Pseudomonas aeruginosa dan Shigella dysentreriae, 3edium &(A. C. Cara !erja (. Penanaman %In$kulasi+ Mikr$-a Uji a. Medium NA 7% Disiapkan sebanyak dimasukkan tegak medium 70 ml (A tegak dengan spoit dan mengambil kemudian dibirkan
menggunakan tabung
kedalam
reaksi
membeku dengan posisi tegak. 3ulut tabung reaksi dan labu erlenmeyer yang berisikan (A dipijarkan sebentar diatas nyala lampu spiritus.
ZULKIFLI SAPUTRA R.
/% Dimasukkan ke dalam tabung rekasi dan dibiarkan membeku dalam posisi tegak. :% *se lurus dipijarkan di atas nyala lampu spiritus ose yang telah disterilkan dimasukkan kedalam tabung reaksi yang berisi Pseudomonas aeruginosa dan
Shigella dysentreriae kemudian ditusukkan pada (A tegak dengan cara ose diusahakan tegak dan lurus dan dilakukan dekat dengan nyala api spiritus dan ditutup kapas. *se dipijarkan kembali. ;% Tabung reaksi diberikan label dan diinkubasi selama 7 F /; jam pada suhu :> !. -. Medium NA miring. 7% Disiapkan medium (A dengan cara mengambil (A sebanyak > ml menggunakan spoit lalu dipindahkan kedalam tabung reaksi dan diatur kemiringannya agar (A miring dapat terbentuk dengan baik. Sebelum dituasng mulut tabung reaksi dan labu erlenmeyer dipijarkan sebentar diatas nyala api /% Dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan diatur
ZULKIFLI SAPUTRA R.
:% *se bulat dipijarkan di atas nyala lampu spiritus, kemudian ose dimasukkan kedalam tabung yang berisi biakan Pseudomonas aeruginosa dan Shigella
dysentreriae dan ditusukkan kedalam (A miring, lalu ose disterilkan. ;% Tabung reaksi diberikan label dan diinkubasi selama 7F /; jam pada suhu :>o!. .. Medium .air 7% Diambil 70 ml (B menggunakan spoit steril yang telah disiapkan kedalam tabung reaksi yang sebelumnya pada mulut tabung reaksi dan labu ,rlenmeyer telah dipijarkan sebentar. /% Tabung reaksi dibiarkan berdiri tegak, dan ose yang telah disterilkan ditusukkan pada tabung reaksi biakan yang berisi Pseudomonas aeruginosa dan Shigella
dysentreriae kemudian dimasukkan kedalam tabung reaksi medium cair. :% Tabung reaksi diinkubasi dalam inkubator selama 7 F /; jam pada suhu :> !.
ZULKIFLI SAPUTRA R.
/. Is$lasi Mikr$-a a. Met$de #e-ar %#0read Meth$d+ 7% Dituang kemudian kamar. medium &(A kedalam ca'an petri steril
ditutup dan dibiarkan membeku pada suhu mulut labu ,rlenmeyer telah
Sebelumnya
dipijarkan sebentar, atau penuangan dilakukan secara aseptis. /% Diambil sedikit sampel #Brutamin% dihaluskan pada lumpang dan alu kemudian disebar merata diatas permukaan medium dalam ca'an petri dengan bantuan spatel steril :% Diinkubasi selama 7 F /; jam dalam inkubator. -. Met$de Tuang %P$ur Plate Meth$d+ 7% Dituangkan sampel #Air laut% sebanyak 7 ml kedalam ca'an petri steril. /% emudian dituangkan medium &(A sebanyak 70 ml kedalam ca'an petri tersebut dengan cara aseptik #dipijarkan sebentar mulut labu erlenmeyer%. :% Diratakan permukaan medium dengan cara
ZULKIFLI SAPUTRA R.
2% Diinkubasikan selama 7 F /; jam .. Met$de 1$res 7% Dituang medium &(A ke dalam ca'an petri steril kemudian ditutup dan dibiarkan membeku pada suhu kamar. /% Setelah medium membeku, sampel #Spuctum%
digoreskan di atas medium dengan menggunakan ose bulat. :% 3edium diinkubasikan selama 7 F /; jam d. Met$de Ta-ur 7% Dituang medium &(A ke dalam ca'an petri steril kemudian ditutup dan dibiarkan membeku pada suhu kamar. /% Setelah medium membeku, sampel #Tanah kuburan% ditaburkan spatel. :% 3edium diinkubasikan selama 7 F /; jam di atas medium dengan menggunakan
ZULKIFLI SAPUTRA R.
BAB I2 !A"IAN HA#IL PRA!TI!UM A. Hasil Praktikum (. Ta-el Pengamatan a. Tabel Dnokulasi Bentuk (* 3ikroba
Pseudomonas
(A 3iring
(A tegak
7.
aeruginosa
,fuse
Beaded
Aerob
Shigella /. dysentreriae b. Tabel Dsolasi (o 7. /. :. Sampel 3etode Bentuk ,leCasi Tepi Struktur dalam .hi5oid Papilliate Aerob
koloni Air -aut Tuang Bilsmentous !onCeF Serrate LAB&RAT&RIUM Spuctum &ores !ircular Blat ,ntire MI!R&BI&L&1I 3ARMA#I Brutamin Tebar !ircular .aised ,ntire UNI2ER#ITA# MU#LIM IND&NE#IA Tanah ;. Tabur Drregular )ndulate -obate kuburan /. 1am-ar Pengamatan a. Dnokulasi 3ikroba
ZULKIFLI SAPUTRA R.
:. 3edium ;. oloni
ZULKIFLI SAPUTRA R.
b.
3edium Sampel
ZULKIFLI SAPUTRA R.
3edium Sampel
6 (A 6 Spuctum
granular
3edium Sampel
ZULKIFLI SAPUTRA R.
3edium Sampel
6 &(A 6 Brutamin
B. Pem-ahasan ehidupan manusia tak pernah lepas dari jangkauan mikroorganisme. 3eskipun tidak disadari, akan tetapi hal
tersebut merupakan suatu kebiasaan yang berlangsung terus menerus dari hari-hari sebelumnya maupun hari-hari yang akan
Muh Nurul Taufiqurahman ZULKIFLI SAPUTRA R.
datang.
(amun
demikian,
berbagai
usaha
manusia
yang
menyadari akan hal tersebut berupaya melakukan berbagai cara untuk menghindari atau setidaknya sekedar mencegah untuk menghindari hal tersebut dengan cara membersihkan dengan menggunakan bahan-bahan alam ataupun bahan kimia seperti sabun dan alkohol. 3aka dari itu di lakukan percobaan Dsolasi yang mana merupakan proses pemisahan mikroorganisme tertentu dari lingkungan, sehingga dapat diperoleh biakan yang sifatnya murni, sehingga biakan tersebut disebut murni. Pengerjaan memindahkan mikroba dari medium lama ke medium yang baru harus dilaksanakan secara teliti. Terlebih dahulu harus
diusahakan agar semua alat G alat yang ada sangkut paut dengan medium benar G benar steril, hal ini untuk
menghindarkan kantaminasi yakni masuknya mikroorganisme yang tidak diinginkan. 3aksud percobaan ini adalah untuk mengetahui dan memahami cara penanaman "inokulasi dari biakkan murni ke medium baru dan cara isolasi lingkungan sekitar. Tujuan praktikum adalah )ntuk mengetahui cara mikroorganisme yang berada di
ZULKIFLI SAPUTRA R.
susu ultra milk dan kotoran gigi dengan menggunakan metode tabur, gores,tuang dan sebar sehingga dapat diketahui bentuk morfologi dari tiap mikroorganisme dari sampel air cucian piring, oreo, susu ultra milk dan kotoran gigi. Serta untuk mengetahui cara inokulasi Pseudomonas aeruginosa dan Shigella
dysentreriae dengan menggunakan metode agar miring, agar tegak dan cair sehingga dapat diketahui sifat dari mikroba
specimen langsung keatas permukaan medium padat yang cocok, kemudian diinkubasikan pada suhu kamar. Pada keadaan tertentu, isolasi dilakukan sedemikian rupa hingga bahan
pemeriksaan diencerkan dan pada akhirnya setelah dibiakkan semalam maka bakteri yang ada dalam specimen akan tumbuh sebagai koloni-koloni ysng terpisah dari yang lain. Dsolasi adalah merupakan daei cara untuk memisahkan dapat
mikroorganisme
tertentu
lingkungan,
sehingga
diperoleh biakan yang sifatnya murni, sehingga biakan tersebut disebut kultur murni. Dnokulasi adalah cara memindahkan biakan mikroorganisme ke medium baru. Pada percobaan inakulasi digunakan metode medium agar tegak, medium agar miring dan medium cair. Pada metode ini
ZULKIFLI SAPUTRA R.
digunakan
bakteri
Pseudomonas
aeruginosa
dan
Shigella
dysentreriae. Pada percobaan isolasi digunakan sampel tanah kuburan pada metode tabur, frutamin untuk metode sebar, Air laut untuk metode tuang dan spuctum untuk metode sebar. <asil sampel S3 yang didapatkan pada percobaan inakulasi dengan pada metode medium tegak adalah bentuk koloni )niform Turbidity, dan
,chinulate, metode cair bentuk koloni metode miring bentuk koloni sampel jamur
koloni yang didapatkan adalah Papillate, cair bentuk koloninya adalah sedimen sedangkan untuk metode miring tidak terjadi pertumbuhan jamur. )ntuk percobaan isolasi. Pada metode tuang dengan sampel air got Tidung, bentuk koloni yang didapatkan adalah irreguler, bentuk eleCasi adalah umbande dan bentuk tepi adalah lobate. Pada metode sebar dengan sampel teh pucuk, bentuk koloni yang didapatkan adalah irreguler, bentuk eleCasi adalah flat dan bentuk tepi adalah lobate. Pada metode sebar dengan sampel 'afer richoco, bentuk koloni yang didapatkan adalah irreguler, bentuk eleCasi adalah flat dan bentuk tepi adalah lundulate. Pada metode gores dengan sampel kotoran telinga,
ZULKIFLI SAPUTRA R.
bentuk koloni yang didapatkan adalah spindel, bentuk eleCasi adalah flat dan bentuk tepi adalah entire.
BAB 2 !E#IMPULAN DAN #ARAN A. !esim0ulan Dari percobaan inakulasi dan inoklasi yang telah dilakukan, saya menyimpulkan bah'a 6 7. a. Dnokulasi Bakteri Pseudomonas
aeruginosa dan Shigella dysentreriae pada medium (A miring bentuk koloninya adalah spreading, (A tegak bentuk koloninya adalah rhi5oid, dan medium cair bentuk koloninya adalah melayang dan mengapung. b. Bakteri Pseudomonas
aeruginosa dan Shigella dysentreriae pada medium (A miring bentuk koloninya adalah spreading, (A tegak bentuk koloninya adalah beaded, dan medium cair bentuk koloninya adalah melayang dan mengapung.
ZULKIFLI SAPUTRA R.
c.
Pseudomonas
aeruginosa
dan
Shigella dysentreriae, pada medium (A miring bentuk koloninya adalah spreading, (A tegak bentuk koloninya adalah beaded, dan medium cair bentuk koloninya adalah mengapung. d. pada medium (A Bakteri miring Stroptococus koloninya mutan, adalah
bentuk
spreading, (A tegak bentuk koloninya adalah echinulate, dan medium cair bentuk koloninya adalah mengapung. /. a. Air laut untuk Dsolasi penggunaan metode tuang, bentuk
koloninya adalah circulate, struktur dalamnya transparan, eleCasinya lo'conCeks, dan tepinya entire. b. Spuctum untuk penggunaan metode gores, bentuk
koloninya adalah circulate, struktur dalamnya transparan, eleCasinya conCeks, dan tepinya entire. c. Tanah kuburan untuk penggunaan metode sebar, bentuk koloninya curlate, struktur dalamnya finalgranular,
eleCasinya roiset, dan tepinya ondulate. d. Brutamin untuk penggunaan metode sebar, bentuk
koloninya adalah iraguler, struktur dalamnya transparan, eleCasinya lo'conCeks, dan tepinya ciliate.
ZULKIFLI SAPUTRA R.
DA3TAR PU#TA!A Anonim. /07/. 4Penuntun Praktikum )niCersitas 3uslim Dndonesia6 3akassar. Mikr$-i$l$gi5 .
Buchanan dan ,. &ibbons. 7?>;. 4Determinati6e Ba.teri$l$g,5. The +illiams and +ilkins !ompany. Ditjen P*3. 7?>?. 53armak$0e Ind$nesia7 Edisi III5. Departemen esehatan .epublik Dndonesia6 4akarta.
ZULKIFLI SAPUTRA R.
Ditjen
P*3. 7??2. 53armak$0e Ind$nesia7 Edisi I25. Departemen esehatan .epublik Dndonesia6 4akarta. The Pr$kar,$tes5 .
4ohn &. /000. 4Berge, Manual $ determinati (9 th -a.teri$l$g, editi$n5. The +illiams I +ilkins !ompany. Baltimore, 3aryland /7/0/6 )nited states of America.
3edium (B a. ,kstrak beefJJJJJJ.. : g b. PeptonJJJJJJJJJJJ 2 g c. A@uadestJJJJJJ 7000 ml 3edium &(A a. Sukrosa b. Agar c. A@uadest =0 g /0 g 7000 ml
ZULKIFLI SAPUTRA R.
inkubator (A
SD dan PA
inkubator (A
SD dan PA
c.
3edium !air
ZULKIFLI SAPUTRA R.
inkubator (A
SD dan PA
DD
3edium
Air laut
!a'an Petri
b. 3etode tabur
DD
ZULKIFLI SAPUTRA R.
3edium
Tanah kuburan
3edium
Brutamin
!a'an petri
d. 3etode &ores
DD
3edium
Spuctum
ZULKIFLI SAPUTRA R.
!a'an Petri
LAMPIRAN #!EMA !ER"A (. Is$lasi Mikr$$rganisme di sekitar kita Panaskan &(Asampai mencair
!a'an Petri
ZULKIFLI SAPUTRA R.
Bahan
Dnkubasi 7 F /; jam
/. Is$lasi Mikr$$rganisme Dari #u-strat Cair CARA TUANG Panaskan &(A sampai mencair
ZULKIFLI SAPUTRA R.
Dnkubasi 7 F /; jam
Dnkubasi 7 F /; jam
Dnkubasi 7 F /; jam
Dnokulasi biakan ke dalam tabung reaksi Inokulasi Pada Medium Padat Miring !airkan 3edium (A
Dnkubasi 7 F /; jam
Tuang ke dalam tabung reaksi 1 ml Biarkan memadat dlm eadaan miring Dnokulasi biakan ke dalam tabung reaksi Inokulasi Pada Medium Cair 3edium (B Dnkubasi 7 F /; jam
Dnkubasi 7 F /; jam
ZULKIFLI SAPUTRA R.