1.Pekerjaan Struktur Atas 2.Pekerjaan Kolom 3.Pekerjaan Balok 4.Pekerjaan Dinding 5.Pekerjaan Tangga
1. Kolom
Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Fungsi kolom adalah sebagai penerus beban seluruh bangunan ke pondasi Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton. Keduanya merupakan gabungan antara material yang tahan tarikan dan tekanan.
2. Balok
Pekerjaan pengukuran dan bekisting Pemasangan bekisting balok dan pelat lantai-1 didahului dengan pengukuran posisi balok. Pengukuran dilakukan dengan cara memberi tanda as bangunan pada kolom lantai bawah yang tadinya ada pada lantai bawah. Pengukuran yang didasarkan pada tanda as bangunan dari kolom ini ditujukan untuk mengantisipasi kesalahan pada posisi balok.
Pekerjaan pembesian
Fabrikasi pembesian dilakukan di tempat fabrikasi, setelah bekisting siap, besi tulangan yang telah terfabrikasi siap dipasang dan dirangkai di lokasi.
Pembesian balok dilakukan terlebih dahulu, setelah itu diikuti dengan pembesian pelat lantai. Panjang penjangkaran dipasang 30 x diameter tulangan utama, juga menggunakan kait.
Leveling pengecoran pelat lantai Agar pengecoran pelat lantai dan sloof mencapai level yang benar dan tidak terjadi perbedaan tinggi finishing cor, maka perlu dibuat alat bantu leveling pengecoran.
Leveling pengecoran dibuat dari besi siku L 50.50.5 yang ditumpukan pada beberapa titik besi beton.
Besi beton ini ditancapkan pada lantai kerja hingga posisi besi siku L 50.50.5 tidak lagi bergeser. Penempatan besi siku L 50.50.5 diukur dengan waterpass dan diukur pada level sesuai gambar desain.
Penempatan siku L 50.50.5 ini dibuat sedemikian hingga sulit untuk turun dan bergeser, tapi mudah untuk dicabut.
1. Sebelum pengecoran. Posisi dan penempatan bekisting. Posisi dan penempatan pembesian. Jarak antar tulangan. Panjang penjangkaran. Ketebalan beton decking. Ukuran baja tulangan yang digunakan. Kualitas bekisting dalam hal kekuatan maupun kerapiannya untuk mengantisipasi kebocoran saat pengecoran. Posisi dan kekuatan leveling pengecoran, menyangkut level dan kelurusannya.
Pada saat berlangsungnya pengecoran, readymix truck yang datang diambil sampelnya. Sampel diambil menurut ketentuan yang tercantum dalam spesifikasi.
Pekerjaan control kualitas ini akan dilakukan bersama-sama dengan konsultan pengawas untuk selanjutnya dibuat berita acara pengesahan control kualitas.
Pekerjaan pengecoran Pengecoran dilakukan dengan readymix truck yang dibantu dengan penggunaan concrete pump, jika lokasi pengecoran jauh dari akses transportasi truck Maka pengecoran dilakukan secara sekaligus balok dan pelat seluruh lantai satu. Untuk mempercepat proses pengecoran dipakai concrete pump. Pengecoran dibantu dengan alat vibrator untuk meratakan campuran beton. Selanjutnya finishing lantai cor ini adalah rata namun dibiarkan kasar karena selanjutnya ada finishing dengan material lain.
Pekerjaan curing Curing dilakukan sehari ( 24 jam ) setelah pengecoran selasai dilakukan dengan meletakkan karung goni yang dibasahi dengan air dan dijaga/dikontrol untuk tetap dalam keadaan basah.
3. Dinding
Dinding digunakan sebagai pemisah ruangan suatu bangunan rumah atau gedung Bahan material yang digunakan adalah batu bata, material jenis ini sering dipakai oleh bangunan - bangunan rumah dan gedung bertingkat dikarenakan harga materialnya yang relatif murah dan kekuatan bahannya cukup kuat sebagai konstruksi dinding.
pekerjaan dinding bata merah dengan berbagai ketebalan dan spesi. pekerjaan dinding hollow block dengan berbagai dimensi dan spesi. pekerjaan pemasangan terawang (roster) atau bata berongga.
Standar yang digunakan SNI 03-6897-2002
2.1 Contoh Perhitungan Kebutuhan Pekerjaan Dinding Bata Gambar 1 dinding tanpa plesteran Dalam menghitung kebutuhan dinding bata biasanya dihitung dalam satuan meter persegi, hal ini untuk memudahkan perhitungan luasan dinding dan pemilihan jenis ketebalan batu bata yang akan digunankan, berikut analisa perhitungan harga untuk pekerjaan 1 M2 pasangan dinding bata dengan perbandingan adukan semen dan pasir adalah 1 : 3
Langkah 2
Langkah 3
PENDAHULUAN
Pengembangan teknologi jembatan berawal dari jembatan bambu, kayu, atau batu kemudian berkembang menjadi jembatan modern sejak ditemukannya bahan baja dan beton di awal tahun 1900.
Definisi Jembatan
Suatu struktur kontruksi yang memungkinkan rute transportasi melalui sungai, danau, jalan raya, jalan kereta api dan lain-lain, yang berfungsi untuk menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya rintangan-rintangan seperti lembah yang dalam, alur sungai, saluran irigasi dan pembuangan, jalan yang tidak sebidang dan lain-lain.
Syarat perencanaan jembatan :
o Kekuatan maksimal = kekuatan konstruksi
o Kuat o Aman
o Tahan lama
Keuntungan/kelebihan : o Bentang menengah panjang ( > 30m ) o Sistem paket komponen siap pakai o Bahan kuat, ramping, ekonomis o Memiliki unsur estetika/seni o Keseragaman o Daktilitas o Tidak terpengaruh kondisi cuaca o Waktu pekerjaan konstruksi lebih cepat o Presisi dalam dimensi
o o o o o o o o
Bangunan tidak merambatkan api Tidak ada bahan yang terbuang Dapat di las. Komponen-komponen strukturnya bisa digunakan lagi untuk keperluan lainnya. Komponen-komponen yang sudah tidak dapat digunakan lagi masih mempunyai nilai sebagai besi tua. Struktur yang dihasilkan bersifat permanen dengan cara pemeliharaan yang tidak terlalu sukar. Tidak memerlukan banyak tenaga kerja. Menjadi solusi pada proyek di area kerja yang sempit
Aspek yang mempengaruhi pemilihan metode konstruksi suatu jembatan antara lain : karakteristik sungai yang dilewati, tersedianya alat bantu dan jumlah pekerja, serta waktu pekerjaan yang tersedia.
Kebanyakan metode yang dipakai adalah kantilever dua arah karena akan diketahui dimensi profil jembatan, lama waktu pengerjaan, dan besar biaya yang diperlukan, sehingga perencana dan pelaksana lebih mudah dalam merencanakan pembangunan jembatan tersebut.
Jembatan Kantilever
Dibangun menggunakan kantilever Struktur dibangun horizontal Kantilever kecil biasanya menggunakan balok sederhana Kantilever besar biasanya menggunakan baja struktural atau box girder dari beton pratekan
Prinsip Kerja Pelat Ortotropik Baja 1. Perkirakan panjang pelat yang akan difabrikasi berdasarkan pengukuran di lapangan biasanya yang dihitung adalah jarak sisi terluar antar gelagar melintang. 2. Fabrikasi pelat ortotropik. 3. Perkirakan juga tebal pelat pengisi untuk mengisi celah antar sambungan arah melintang 4. Bongkar bagian pelat beton dengan siklus urutan lokasi pembongkaran tertentu. Juga hilangkan penghubung geser. 5. Pasang pelat ortotropik
Komponen yang umum dipasang untuk mendapatkan struktur integral dari suatu sistem lantai ortotropik adalah :
a) Deck Pelate atau pelat baja yang dipasang dalam arah mendatar b) Stiffener atau ribs atau pengaku yang dilas dalam arah tegak ke bagian deck pelate c) Crossbeam atau floor beam atau pada jembatan rangka sebanding dengan gelagar melintang d) Main girder atau pada jembatan rangka sebanding dengan rangka baja jembatan
Kelemahan : Kerusakan dini dari struktur beton Terutama disebabkan oleh kapur semen yang bebas
Perancah scaffolding
Perancah bambu
Kombinasi
Scaffolding digunakan sebagai alat bantu dalam pengerjaan proyek. Scaffolding sendiri terbuat dari pipa-pipa yang dibuat sedemikian rupa sehingga mempunyai kekuatan untuk menopang beban yang ada di atasnya. Dalam pengerjaan suatu proyek, butuh atau tidaknya penggunaan scaffolding bisa tergantung kepada pemilik proyek. Karena adanya perbedaan biaya menggunakan kayu dan biaya penggunaan scaffolding. Scaffolding digunakan sebagai pengganti kayu dalam membangun suatu proyek. Seperti diketahui bahwa pemerintah sedang mencanangkan go green untuk melestarikan hutan yang ada di Indonesia, sehingga hutan dapat menghasilkan banyak oksigen bagi kita semua.
Pengertian
Beton pracetak (precast concrete) adalah beton bertulang yang dibuat dalam bentuk segmental sesuai dengan fungsinya pada suatu bangunan Beberapa komponen bangunan yang dibuat secara precast concrete antara lain: tiang pancang girder jembatan plat lantai dinding bangunan tangga
Kelebihan precast concrete o Biaya produksi rendah o Mutu beton terkendali o Proses pemasangan cepat sehingga waktu pelaksanaan proyek lebih singkat o Mengurangi jumlah bekisting pada proyek o Mampu memperindah desain arsitektural o Tidak terpengaruh cuaca Kekurangan precast concrete o Harus memperhitungkan sistem sambungan o Pertemuan tulangan apakah sudah memenuhi panjang penyaluran atau belum o Harus mempertimbangkan sistem pengangkutan, sistem pemasangan
Sisi luar bangunan yang akan dipasang precastwall. Jika satu portal persegi tersebut butuh 2 precast-wall untuk penutupnya
Proses pengangkatan
Memasang karet sealant joint. Sistem karet sealant ini sangat penting, kalau sampai bocor membongkarnya saja sudah sulit. Jadi produknya juga harus teruji. Inilah salah satu teknologi yang harus dikuasai untuk menghasilkan kinerja yang baik untuk precast sebagai penutup luar
Precast-wall selesai dipasang (final). Perhatikan presisi dari setiap garis yang akhirnya menghasilkan keindahan. Di Jakarta, tidak banyak gedung-gedung yang seperti ini. Kebanyakan pakai keramik yang dipasang on-site, yang tahu-tahu dapat jatuh dan akan menimbulkan korban jiwa
TEROWONGAN
Sebuah tembusan di bawah permukaan tanah yang memiliki panjang minimal 0.1 mil (0.16 km),
FUNGSI
untuk lalu lintas kendaraan mengalirkan air untuk mengurangi banjir atau untuk dikonsumsi, untuk saluran pembuangan, menyalurkan kabel telekomunikasi berfungsi sebagai jalan bagi hewan umumnya hewan langka, yang habitatnya dilintasi jalan raya terowongan rahasia juga telah dibuat sebagai metode bagi jalan masuk ke atau keluar dari suatu tempat yang aman atau berbahaya, seperti terowongan di jalur Gaza,
METODE KONSTRUKSI
1. Metode Cut-Cover Ini adalah metode yang paling simpel untuk terowongan dangkal di mana area di atas lokasi yang akan dijadikan terowongan harus digali dan terowongan dibangun dilokasi tersebut. Setelah terowongan selesai dibangun, area ditutup agar terlihat seperti sebelum digali.
2. Metode Mesin Bor Mesin Bor memungkinkan terowongan dibuat tanpa harus menggali area di atas lokasi yang akan di jadikan terowongan. Mesin bor melubangi tanah sepanjang lokasi terowongan Terowongan yang digali dengan Mesin Bor akan langsung memiliki permukaan rata hingga tidak lagi diperlukan pekerjaan finishing
Tujuan dilakukan shotcreting adalah: Sebagai konstruksi penyangga sementara tunnel sebelum di lining concrete (temporary support) Untuk mencegah lepasan (rontok) Mentransformasi batu yang kurang bagus/keras menjadi batu keras Melindungi terhadap kerapuhan batuan akibat perubahan suhu/cuaca
RESIKO TEROWONGAN
Ada bahaya tertentu bila menggunakan terowongan, terutama dari kebakaran kendaraan. Karena ruang tertutup terowongan, gas-gas pembakaran dapat membuat sesak nafas bagi para pengguna terutama konsentrasi rendah karbon monoksida yang sangat beracun bagi manusia. Seperti kasus yang terjadi di terowongan Armi di italia pada tahun 1944, 426 penumpang meninggal keracunan karbon monoksida dalam bencana kereta balvano dikarenakan kereta yang terbakar dan terhenti dalam terowongan yang panjang.
TEROWONGAN TERPANJANG
Terowongan Oshimizu (Oshimizu Tunnel) di Jepang dengan panjang 22.300m atau 22 kilometer. Terowongan Simplon (Simplon Tunnel) di Swiss sampai Italia sepanjang 20.044m. Terowongan Apennine (Apennine tunnel) di Italia dengan panjang 19.618m. Terowongan St. Gothard (St. Gothard Tunnel) di Italia sampai Swiss dengan panjang mencapai 16.300m. terowongan gottard Terowongan Rokoh (Rokoh Tunnel) di Jepang dengan panjangnya yaitu 16.200m. Terowongan Haruna (Haruna Tunnel) di Jepang juga dengan panjang 15.400m. Terowongan Nakayama (Nakayama Tunnel) di Jepang dengan panjang 14.700m. Terowongan Lotschberg (Lotschberg Tunnel) di Swiss dengan panjang 14.606m. Terowongan Hokuriku (Hokoriku Tunnel) di Jepang dengan panjangnya mencapai 14.000m. Terowongan Shinshimizu (Shinshimizu Tunnel) di Jepang mencapai 13.490m.