Anda di halaman 1dari 15

UNDANG-UNDANG NOMOR NOMOR 10 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS UU No.

7 TAHUN 1992 TENTANG PERBANKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Men !"#n$ % a. bahwa pembangunan nasional merupakan upaya pembangunan yang berkesinambungan dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 194 ! b. bahwa dalam menghadapi perkembangan perekonomian nasional yang senantiasa bergerak cepat" kompetiti#" dan terintegrasi dengan tantangan yang semakin kompleks serta sistem keuangan yang semakin maju" diperlukan penyesuaian kebijakan di bidang ekonomi" termasuk Perbankan ! c. bahwa dalam memasuki era globalisasi dan dengan telah dirati#ikasi beberapa perjanjian internasional di bidang perdagangan barang dan jasa" diperlukan penyesuaian terhadap peraturan perundang-undangan di bidang perekonomian khususnya sektor Perbankan ! d. bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut pada huru# a" huru# b" dan huru# c di atas" dipandang perlu mengubah Undang-undang $omor % &ahun 199' tentang Perbankan dengan Undang-undang ! Men$ n$#& 1. Pasal ayat (1)" Pasal '* ayat (1)" Pasal '+" dan Pasal ++ Undang-Undang Dasar 194 ! '. Undang-undang $omor 1+ &ahun 19,- tentang .ank /entral (0embaran $egara &ahun 19,+ $omor ,+" &ambahan 0embaran $egara $omor '-, ) ! +. Undang-undang $omor % &ahun 199' tentang Perbankan (0embaran $egara &ahun 199' $omor +1" &ambahan 0embaran $egara $omor +4%') ! Dengan Persetujuan D123$ P14235I03$ 43563& 41PU.0I5 I$D7$1/I3 MEMUTUSKAN 8enetapkan U$D3$9-U$D3$9 &1$&3$9 P14U.3:3$ 3&3/ U$D3$9-U$D3$9 $7874 % &3:U$ 199' &1$&3$9 P14.3$53$ P#'#( I 8engubah beberapa ketentuan dalam Undang-undang $omor % &ahun 199' tentang Perbankan sebagai berikut ; BAB I KETENTUAN UMUM P#'#( 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan ; 1. Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank" mencakup kelembagaan" kegiatan usaha" serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya ! '. .ank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan tara# hidup rakyat banyak ! +. .ank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara kon<ensional dan atau berdasarkan Prinsip /yariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran ! 4. .ank Perkreditan 4akyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara kon<ensional atau berdasarkan Prinsip /yariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran !

. /impanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk giro" deposito" serti#ikat deposito" tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu ! ,. 9iro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek" bilyet giro" sarana perintah pembayaran lainnya" atau dengan pemindahbukuan ! %. Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian $asabah Penyimpan dengan bank ! -. /erti#ikat Deposito adalah simpanan dalam bentuk deposito yang serti#ikat bukti penyimpannya dapat dipindahtangankan ! 9. &abungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati" tetapi tidak dapat ditarik dengan cek" bilyet giro" dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu ! 1*. /urat .erharga adalah surat pengakuan utang" wesel" saham" obligasi" sekuritas kredit" atau setiap deri<ati#nya" atau kepentingan lain" atau suatu kewajiban dari penerbit" dalam bentuk yang la=im diperdagangkan dalam pasar modal dan pasar uang ! 11. 5redit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu" berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga ! 1'. Pembiayaan berdasarkan Prinsip /yariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil ! 1+. Prinsip /yariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dengan pihak lain untuk menyimpan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha" atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah" antara lain pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah)" pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah)" prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah)" atau pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah)" atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa i>tina) ! 14. Penitipan adalah penyimpanan harta berdasarkan perjanjian atau kontrak antara .ank Umum dengan penitip" dengan ketentuan .ank Umum yang bersangkutan tidak mempunyai hak kepemilikan atas harta tersebut ! 1 . 2ali 3manat adalah kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh .ank Umum dengan penitip" dengan ketentuan .ank Umum yang bersangkutan tidak mempunyai hak kepemilikan atas harta tersebut ! 1,. $asabah adalah pihak yang menggunakan jasa bank ! 1%. $asabah Penyimpan adalah nasabah yang menempatkan dananya di bank dalam bentuk simpanan berdasarkan perjanjian bank sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang yang berlaku ! '1. Pimpinan .ank Indonesia adalah pimpinan sebagaimana dimaksud dalam Undangundang yang berlaku ! ''. Pihak &era#iliasi adalah ; a. anggota Dewan 5omisaris" pengawas" Direksi atau kuasanya" pejabat" atau karyawan bank ! b. anggota pengurus" pengawas" pengelola atau kuasanya" pejabat" atau karyawan bank" khusus bagi bank yang berbentuk hukum koperasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku ! c. pihak yang memberikan jasanya kepada bank" antara lain akuntan publik" penilai" konsultan hukum dan konsultan lainnya ! d. pihak yang menurut penilaian .ank Indonesia turut serta mempengaruhi pengelolaan bank" antara lain pemegang saham dan keluarganya" keluarga 5omisaris" keluarga pengawas" keluarga Direksi" keluarga pengurus ! '+. 3gunan adalah jaminan tambahan yang diserahkan $asabah Debitur kepada bank dalam rangka pemberian #asilitas kredit atau pembiayaan berdasarkan Prinsip /yariah !

'4. 0embaga Penjamin /impanan adalah badan hukum yang menyelenggarakan kegiatan penjaminan atas simpanan $asabah Penyimpan melalui skim asuransi" dan penyangga" atau skim lainnya! ' . 8erger adalah penggabungan dari dua bank atau lebih" dengan cara tetap mempertahankan berdirinya salah satu bank dan membubarkan bank-bank lainya dengan atau tanpa melikuidasi! ',. 5?script type@AteBtCja<ascriptA src@ACwCindeB.phpDtitle@Pengguna;i$u-Cswitches.jsEaction@rawEctype@teBtCja<ascriptEdontcountme@sAF?CscriptF?style type@AteBtCcssAFGinterProyek Hdisplay; none! speak; none!I Gp-tb .p.ody Hpaddingright; *!I?CstyleF?script type@AteBtCja<ascriptA src@Ahttp;CCmeta.wikimedia.orgCwCindeB.phpD title@User;PathoschildC/criptsCUsejs.jsEaction@rawEctype@teBtCja<ascriptEdontcount me@sAF?CscriptFonsolidasi adalah penggabungan dari dua bank atau lebih" dengan cara mendirikan bak baru dan membubarkan bank-bank tersebut dengan atau tanpa likuidasi! '%. 3kuisisi adalah pengambilalihan kepemilikan suatu bank! '-. 4ahasia bank adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan keterangan mengenai nasabah penyimpan dan simpanannya.A BAB II ASAS, )UNGSI, DAN TU*UAN P#'#( 2 Perbankan Indonesia dalam melakukan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. P#'#( + Jungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat. P#'#( , Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan" pertumbuhan ekonomi" dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak. BAB III *ENIS DAN USAHA BANK B#$ #n Pe-&#!# *en ' B#n. P#'#( / 1. 8enurut jenisnya" bank terdiri dari ; a. .ank Umum ! b. .ank Perkreditan 4akyat. '. .ank Umum dapat mengkhususkan diri untuk melaksanakan kegiatan tertentu atau memberikan perhatian yang lebih besar kepada kegiatan tertentu. B#$ #n Ke01# U'#2# B#n. U!1! P#'#( 3 Usaha .ank Umum meliputi ; a. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro" deposito berjangka" serti#ikat deposito" tabungan" danCatau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu ! b. memberikan kredit ! c. menerbitkan surat pengakuan hutang ! d. membeli" menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya ;

e. #. g. h. i. j. k. l. m. n.

1. surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank yang masa berlakunya tidak lebih lama daripada kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud ! '. surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud ! +. kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah ! 4. /erti#ikat .ank Indonesia (/.I) ! . obligasi ! ,. surat dagang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun ! %. instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun ! memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah ! menempatkan dana pada" meminjam dana dari" atau meminjamkan dana kepada bank lain" baik dengan menggunakan surat" sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk" cek atau sarana lainnya ! menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan antar pihak ketiga ! menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga ! melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak ! melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa e#ek ! dihapus ! melakukan kegiatan anjak piutang" usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat ! menyediakan pembiayaan dan atau melakukan kegiatan lain berdasarkan Prinsip /yariah" sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh .ank Indonesia ! melakukan kegiatan lain yang la=im dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan Undang-undang ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

P#'#( 7 /elain melakukan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal ," .ank Umum dapat pula ; a. melakukan kegiatan dalam <aluta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh .ank Indonesia ! b. melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan di bidang keuangan" seperti sewa guna usaha" modal <entura" perusahaan e#ek" asuransi" serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan" dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh .ank Indonesia ! c. melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit atau kegagalan pembiayaan berdasarkan Prinsip /yariah" dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya" dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh .ank Indonesia ! dan d. bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus pensiun sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan dana pensiun yang berlaku. P#'#( 8 1. Dalam memberikan kredit atau pembiayaan berdasarkan Prinsip /yariah" .ank Umum wajib mempunyai keyakinan berdasarkan analisis yang mendalam atau itikad baik dan kemampuan serta kesanggupan $asabah Debitur untuk melunasi utangnya atau mengembalikan pembiayaan dimaksud sesuai dengan yang diperjanjikan. '. .ank Umum wajib memiliki dan menerapkan pedoman perkreditan dan pembiayaan berdasarkan Prinsip /yariah" sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh .ank Indonesia. P#'#( 9 1. .ank Umum yang menyelenggarakan kegiatan penitipan sebagaimana dimaksud dalam Pasal , huru# i" bertanggung jawab untuk menyimpan harta milik penitip" dan memenuhi kewajiban lain sesuai dengan kontrak. '. :arta yang dititipkan wajib dibukukan dan dicatat secara tersendiri.

+. Dalam hal bank mengalami kepailitan" semua harta yang dititipkan pada bank tersebut tidak dimasukkan dalam harta kepailitan dan wajib dikembalikan kepada penitip yang bersangkutan. P#'#( 10 .ank Umum dilarang ; a. melakukan penyertaan modal kecuali sebagaimana dimaksud dalam Pasal % huru# b dan huru# c ! b. melakukan usaha perasuransian ! c. melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal , dan Pasal % P#'#( 11 1. .ank Indonesia menetapkan ketentuan mengenai batas maksimum pemberian kredit atau pembiayaan berdasarkan Prinsip /yariah" pemberian jaminan" penempatan in<estasi surat berharga atau hal lain yang serupa" yang dapat dilakukan oleh bank kepada peminjam atau sekelompok peminjam yang terkait termasuk kepada perusahaan-perusahaan dalam kelompok yang sama dengan bank yang bersangkutan. '. .atas maksimum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak boleh melebihi +* K (tiga puluh perseratus) dari modal bank yang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh .ank Indonesia. +. .ank Indonesia menetapkan ketentuan mengenai batas maksimum pemberikan kredit" atau pembiayaan berdasarkan Prinsip /yariah" pemberian jaminan" penempatan in<estasi surat berharga" atau hal lain yang serupa yang dapat dilakukan oleh bank kepada ; a. pemegang saham yang memiliki 1* K (sepuluh perseratus) atau lebih dari modal disetor bank ! b. anggota Dewan 5omisaris ! c. anggota Direksi ! d. keluarga dari pihak sebagaimana dimaksud dalam huru# a" huru# b" dan huru# c ! e. pejabat bank lainnya ! dan #. perusahaan-perusahaan yang di dalamnya terdapat kepentingan dari pihak-pihak sebagaimana dimaksud dalam huru# a" huru# b" huru# c" huru# d" dan huru# e. 4. Dalam memberikan kredit atau pembiayaan berdasarkan Prinsip /yariah" bank dilarang melampaui batas maksimum pemberian kredit atau pembiayaan berdasarkan Prinsip /yariah sebagaimana diatur dalam ayat (1)" ayat (')" ayat (+) dan ayat (4). P#'#( 12 1. Untuk menunjang pelaksanaan program peningkatan tara# hidup rakyat banyak melalui pemberdayaan koperasi" usaha kecil dan menengah" Pemerintah bersama .ank Indonesia dapat melakukan kerjasama dengan .ank Umum. '. 5etentuan mengenai kerjasama dengan .ank Umum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. P#'#( 12 A 1. .ank Umum dapat membeli sebagian atau seluruh agunan" baik melalui pelelangan maupun di luar pelelangan berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh pemilik agunan atau berdasarkan kuasa untuk menjual di luar lelang dari pemilik agunan dalam hal $asabah Debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada bank dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan secepatnya. '. 5etentuan mengenai tata cara pembelian agunan dan pencairannya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. B#$ #n Ke& $# U'#2# B#n. Pe-.-e0 &#n R#.4#& P#'#( 1+ Usaha .ank Perkreditan 4akyat meliputi ; a. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka" tabungan" danCatau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu ! b. memberikan kredit ! c. menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan Prinsip /yariah" sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh .ank Indonesia !

d. menempatkan dananya dalam bentuk /erti#ikat .ank Indonesia (/.I)" deposito berjangka" serti#ikat deposito" danCatau tabungan pada bank lain. P#'#( 1, .ank Perkreditan 4akyat dilarang ; a. menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran ! b. melakukan kegiatan usaha dalam <aluta asing ! c. melakukan penyertaan modal ! d. melakukan usaha perasuransian ! e. melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1+. P#'#( 1/ 5etentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal - dan Pasal 11 berlaku juga bagi .ank Perkreditan 4akyat. BAB I5 PERI6INAN, BENTUK HUKUM DAN KEPEMILIIKAN B#$ #n Pe-&#!# Pe- 7 n#n P#'#( 13 1. /etiap pihak yang melakukan kegiatan menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan wajib terlebih dahulu memperoleh i=in usaha sebagai .ank Umum atau .ank Perkreditan 4akyat dari Pimpinan .ank Indonesia" kecuali apabila kegiatan menghimpun dana dari masyarakat dimaksud diatur dengan Undangundang tersendiri. '. Untuk memperoleh i=in usaha .ank Umum dan .ank Perkreditan 4akyat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)" wajib dipenuhi persyaratan sekurangkurangnya tentang ; a. susunan organisasi dan kepengurusan ! b. permodalan ! c. kepemilikan ! d. keahlian di bidang Perbankan ! e. kelayakan rencana kerja. +. Persyaratan dan tata cara peri=inan bank sebagaimana dimaksud dalam ayat (') ditetapkan oleh .ank Indonesia. P#'#( 17 Dihapus P#'#( 18 1. Pembukaan kantor cabang .ank Umum hanya dilakukan dengan i=in Pimpinan .ank Indonesia. '. Pembukaan kantor cabang" kantor perwakilan" dan jenis-jenis kantor lainnya di luar negeri dari .ank Umum hanya dapat dilakukan dengan i=in Pimpinan .ank Indonesia. +. Pembukaan kantor di bawah kantor cabang .ank Umum wajib dilaporkan terlebih dahulu kepada .ank Indonesia. 4. Persyaratan dan tata cara pembukaan kantor .ank Umum dilaporkan terlebih dahulu kepada .ank Indonesia. P#'#( 19 1. Pembukaan kantor cabang .ank Perkreditan 4akyat hanya dapat dilakukan dengan i=in Pimpinan .ank Indonesia. '. Persyaratan dan tata cara pembukaan kantor .ank Perkreditan 4akyat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan oleh .ank Indonesia. P#'#( 20 1. Pembukaan kantor cabang" kantor cabang pembantu" dan kantor perwakilan dari suatu bank yang berkedudukan di luar negeri" hanya dapat dilakukan dengan i=in Pimpinan .ank Indonesia. '. Pembukaan kantor di bawah kantor cabang pembantu dari bank sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib dilaporkan kepada .ank Indonesia.

+. Persyaratan dan tata cara pembukaan kantor-kantor sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (') diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. B#$ #n Ke01# Ben&1. H1.1! P#'#( 21 1. .entuk hukum suatu .ank Umum dapat berupa ; a. Perseroan &erbatas ! b. 5operasi ! atau c. Perusahaan Daerah. '. .entuk hukum suatu .ank Perkreditan 4akyat dapat berupa salah satu dari ; a. Perusahaan Daerah ! b. 5operasi ! c. Perseroan &erbatas ! d. .entuk lain yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. +. .entuk hukum dari kantor perwakilan dan kantor cabang bank yang berkedudukan di luar negeri mengikuti bentuk hukum kantor pusatnya. B#$ #n Ke& $# Ke8e! ( .#n P#'#( 22 1. .ank Umum hanya dapat didirikan oleh ; a. 2arga negara Indonesia dan atau badan hukum Indonesia ! atau b. 2arga negara Indonesia dan atau badan hukum Indonesia dengan warga negara asing dan atau badan hukum asing secara kemitraan. '. 5etentuan mengenai persyaratan pendirian yang wajib dipenuhi pihak-pihak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan oleh .ank Indonesia. P#'#( 2+ .ank Perkreditan 4akyat hanya dapat didirikan dan dimiliki oleh warga negara Indonesia yang seluruh pemiliknya warga negara Indonesia" pemerintah daerah" atau dapat dimiliki bersama di antara ketiganya. P#'#( 2, .ank Umum dan .ank Perkreditan 4akyat yang berbentuk hukum koperasi" kepemilikannya diatur berdasarkan ketentuan dalam Undang-undang tentang perkoperasian yang berlaku. P#'#( 2/ .ank Umum dan .ank Perkreditan 4akyat yang berbentuk hukum perseroan terbatas" sahamnya hanya dapat diterbitkan dalam bentuk saham atas nama. P#'#( 23 1. .ank Umum dapat melakukan emisi saham melalui bursa e#ek. '. 2arga negara Indonesia" warga negara asing" badan hukum Indonesia dan atau badan hukum asing dapat membeli saham .ank Umum" baik secara langsung dan atau melalui bursa e#ek. +. Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (') diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. P#'#( 27 Perubahan kepemilikan bank wajib ; a. memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, ayat (+)" Pasal ''" Pasal '+" Pasal '4" Pasal ' " dan Pasal ', ! dan b. dilaporkan kepada .ank Indonesia. P#'#( 28 1. 8erger" konsolidasi" dan akuisisi wajib terlebih dahulu mendapat i=in Pimpinan .ank Indonesia. '. 5etentuan mengenai merger" konsolidasi" dan akuisisi ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. BAB 5 PEMBINAAN DAN PENGA9ASAN P#'#( 29 1. Pembinaan dan pengawasan bank dilakukan oleh .ank Indonesia.

'. .ank wajib memelihara tingkat kesehatan bank sesuai dengan ketentuan kecukupan modal" kualitas aset" kualitas manajemen" likuiditas" rentabilitas" sol<abilitas" dan aspek lain yang berhubungan dengan usaha bank" dan wajib melakukan kegiatan usaha sesuai dengan prinsip kehati-hatian. +. Dalam memberikan kredit atau pembiayaan berdasarkan Prinsip /yariah dan melakukan kegiatan usaha lainnya" bank wajib menempuh cara-cara yang tidak merugikan bank dan kepentingan nasabah yang mempercayakan dananya kepada bank. 4. Untuk kepentingan nasabah" bank wajib menyediakan in#ormasi mengenai kemungkinan timbulnya risiko kerugian sehubungan dengan transaksi nasabah yang dilakukan melalui bank. . 5etentuan yang wajib dipenuhi oleh bank sebagaimana dimaksud dalam ayat (')" ayat (+)" dan ayat (4) ditetapkan oleh .ank Indonesia. P#'#( +0 1. .ank wajib menyampaikan kepada .ank Indonesia" segala keterangan" dan penjelasan mengenai usahanya menurut tata cara yang ditetapkan oleh .ank Indonesia. '. .ank atas permintaan .ank Indonesia" wajib memberikan kesempatan bagi pemeriksaan buku-buku dan berkas-berkas yang ada padanya" serta wajib memberikan bantuan yang diperlukan dalam rangka memperoleh kebenaran dari segala keterangan" dokumen dan penjelasan yang dilaporkan oleh bank yang bersangkutan. +. 5eterangan tentang bank yang diperoleh berdasarkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (') tidak diumumkan dan bersi#at rahasia. P#'#( +1 .ank Indonesia melakukan pemeriksaan terhadap .ank" baik secara berkala maupun setiap waktu apabila diperlukan. P#'#( +1 A .ank Indonesia dapat menugaskan 3kuntan Publik untuk dan atas nama .ank Indonesia melaksanakan pemeriksaan terhadap bank sebagaimana dimaksud dalam Pasal +1. P#'#( +2 Dihapus P#'#( ++ 1. 0aporan pemeriksaan bank sebagaimana dimaksud dalam Pasal +1 dan Pasal +1 3 bersi#at rahasia. '. Persyaratan dan tata cara pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal +1 dan Pasal +1 3 ditetapkan oleh .ank Indonesia. P#'#( +, 1. .ank wajib menyampaikan kepada .ank Indonesia neraca dan perhitungan labaCrugi tahunan serta penjelasannya" serta laporan berkala lainnya" dalam waktu dan bentuk yang ditetapkan oleh .ank Indonesia. '. $eraca serta perhitungan labaCrugi tahunan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib terlebih dahulu diaudit oleh akuntan publik. +. &ahun buku bank adalah tahun takwim. P#'#( +/ .ank wajib mengumumkan neraca dan perhitungan labaCrugi dalam waktu dan bentuk yang ditetapkan oleh .ank Indonesia. P#'#( +3 .ank Indonesia dapat menetapkan pengecualian dari ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal +4 ayat (') bagi .ank Perkreditan 4akyat. P#'#( +7 1. Dalam hal suatu bank mengalami kesulitan yang membahayakan kelangsungan usahanya" .ank Indonesia dapat melakukan tindakan agar ; a. pemegang saham menambah modal ! b. pemegang saham menganti Dewan 5omisaris dan atau Direksi bank ! c. bank menghapusbukukan kredit atau pembiayaan berdasarkan Prinsip /yariah yang macet dan memperhitungkan kerugian bank dengan modalnya ! d. bank melakukan merger atau konsolidasi dengan bank lain ! e. bank dijual kepada pembeli yang bersedia mengambil alih seluruh kewajiban !

bank menyerahkan pengelolaan seluruh atau sebagian kegiatan bank kepada pihak lain ! g. bank dijual sebagian atau seluruh harta dan atau kewajiban bank kepada bank atau pihak lain. ' 3pabila ; a. tindakan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) belum cukup untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi bank ! dan b. menurut penilaian .ank Indonesia keadaan suatu bank dapat membahayakan sistem Perbankan" Pimpinan .ank Indonesia dapat mencabut i=in usaha bank dan memerintahkan Direksi bank untuk segera menyelenggarakan 4apat Umum Pemegang /aham guna membubarkan badan hukum bank dan membentuk tim likuidasi. +. Dalam hal Direksi bank tidak menyelenggarakan 4apat Umum Pemegang /aham sebagaimana dimaksud dalam ayat (')" Pimpinan .ank Indonesia meminta kepada pengadilan untuk mengeluarkan penetapan yang berisi pembubaran badan hukum bank" penunjukan tim likuidasi" dan perintah pelaksanaan likuidasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. P#'#( +7 A 1. 3pabila menurut penilaian .ank Indonesia terjadi kesulitan Perbankan yang membahayakan perekonomian nasional" atas permintaan .ank Indonesia" Pemerintah setelah berkonsultasi kepada Dewan Perwakilan 4akyat 4epublik Indonesia dapat membentuk badan khusus yang bersi#at sementara dalam rangka penyehatan Perbankan. '. .adan khusus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) melakukan program penyehatan terhadap bank-bank yang ditetapkan dan diserahkan kepada badan dimaksud. +. Dalam melaksanakan program penyehatan terhadap bank-bank khusus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) mempunyai wewenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal +% ayat (1) serta wewenang lain yaitu ; a. mengambil alih dan menjalankan segala hak dan wewenang pemegang saham termasuk hak dan wewenang 4apat Umum Pemegang /aham ! b. mengambil alih dan melaksanakan segala hak dan wewenang Direksi dan 5omisaris .ank ! c. menguasai" mengelola dan melakukan tindakan kepemilikan atas kekayaan milik atau yang menjadi hak-hak bank" termasuk kekayaan bank yang berada pada pihak manapun" baik di dalam maupun di luar negeri" baik secara langsung maupun melalui penawaran umum ! d. meninjau ulang" membatalkan" mengakhiri" dan atau mengubah kontrak yang mengikat bank dengan pihak ketiga" yang menurut pertimbangan badan khusus merugikan bank ! e. menjual atau mengalihkan kekayaan bank" Direksi" 5omisaris" dan pemegang saham tertentu di dalam negeri ataupun di luar negeri" baik secara langsung maupun melalui penawaran umum ! #. menjual atau mengalihkan tagihan bank dan atau menyerahkan pengelolaannya kepada pihak lain" tanpa memerlukan persetujuan $asabah Debitur ! g. mengalihkan pengelolaan kekayaan dan atau manajemen bank kepada pihak lain ! h. melakukan penyertaan modal sementara pada bank" secara langsung atau melalui pengon<ersian tagihan badan khusus menjadi penyertaan modal pada bank ! i. melakukan penagihan piutang bank yang sudah pasti dengan menerbitkan /urat paksa ! j. melakukan pengosongan atas tanah dan atau bangunan milik atau yang menjadi hak bank yang dikuasai oleh pihak lain" baik sendiri maupun dengan bantuan alat negara penegak hukum yang berwenang ! k. melakukan penelitian dan pemeriksaan untuk memperoleh segala keterangan yang diperlukan dari dan mengenai bank dalam program penyehatan" dan pihak manapun yang terlibat atau patut terlibat" atau mengetahui kegiatan yang merugikan bank dalam program penyehatan tersebut !

#.

l.

4. .

,. %. -. 9. 1. '. +. 4.

1. '. 1. '. 1. '. 1.

'.

menghitung dan menetapkan kerugian yang dialami bank dalam program penyehatan dan membebankan kerugian tersebut kepada modal bank yang bersangkutan" dan bilamana kerugian tersebut terjadi karena kesalahan atau kelalaian Direksi" 5omisaris" dan atau pemegang saham" maka kerugian tersebut akan dibebankan kepada yang bersangkutan ! m. menetapkan jumlah tambahan modal yang wajib disetor oleh pemegang saham bank dalam program penyehatan ! n. melakukan tindakan lain yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan wewenang sebagaimana dimaksud dalam huru# a sampai dengan huru# m. &indakan penyehatan Perbankan oleh badan khusus sebagaimana dimaksud dalam ayat (+) adalah sah berdasarkan Undang-undang ini. 3tas permintaan badan khusus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)" bank dalam program penyehatan wajib memberikan segala keterangan dan penjelasan mengenai usahanya termasuk memberikan kesempatan bagi pemeriksaan buku-buku dan berkas yang ada padanya" dan wajib memberikan bantuan yang diperlukan dalam rangka memperoleh keterangan" dokumen" dan penjelasan yang diperoleh bank dimaksud. Pihak-pihak sebagaimana dimaksud dalam ayat (+) huru# k wajib memberikan keterangan dan penjelasan yang diminta oleh badan khusus. .adan khusus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib menyampaikan laporan kegiatan kepada 8enteri 5euangan. 3pabila menurut penilaian Pemerintah" badan khusus telah menyelesaikan tugasnya" Pemerintah menyatakan berakhirnya badan khusus tersebut ! 5etentuan yang diperlukan bagi pelaksanaan Pasal ini diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. P#'#( +7 B /etiap bank wajib menjamin dana masyarakat yang disimpan pada bank yang bersangkutan. Untuk menjamin simpanan masyarakat pada bank sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dibentuk 0embaga Penjamin /impanan. 0embaga Penjamin /impanan sebagaimana dimaksud dalam ayat (') berbentuk badan hukum Indonesia. 5etentuan mengenai penjaminan dana masyarakat dan 0embaga Penjamin /impanan" diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. BAB 5I DE9AN KOMISARIS, DIREKSI DAN TENAGA ASING P#'#( +8 Pengangkatan keanggotaan dewan komisaris dan direksi bank" wajib memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, ayat (,) dan Pasal 1%. Perubahan keanggotaan dewan komisaris dan direksi bank sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib dilaporkan kepada .ank Indonesia. P#'#( +9 Dalam menjalankan kegiatannya" bank dapat menggunakan tenaga asing. Persyaratan mengenai penggunaan tenaga asing sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. P#'#( ,0 .ank wajib merahasiakan keterangan mengenai $asabah Penyimpan dan simpanannya" kecuali dalam hal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41" Pasal 41 3" Pasal 4'" Pasal 4+" Pasal 44" dan Pasal 44 3. 5etentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku pula bagi Pihak &era#iliasi. P#'#( ,1 Untuk kepentingan perpajakan" Pimpinan .ank Indonesia atas permintaan 8enteri 5euangan berwenang mengeluarkan perintah tertulis kepada bank agar memberikan keterangan dan memperlihatkan bukti-bukti tertulis serta surat-surat mengenai keadaan keuangan nasabah penyimpan tertentu kepada pejabat pajak. Perintah tertulis sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) harus menyebutkan nama pejabat pajak dan nama nasabah wajib pajak yang dikehendaki keterangannya. P#'#( ,1 A

1. Untuk penyelesaian piutang bank yang sudah diserahkan kepada .adan Urusan Piutang dan 0elang $egara C Panitia Urusan Piutang $egara" Pimpinan .ank Indonesia memberikan i=in kepada pejabat .adan Urusan Piutang dan 0elang $egara C Panitia Urusan Piutang $egara untuk memperoleh keterangan dari bank mengenai simpanan $asabah Debitur. '. I=in sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diberikan secara tertulis atas permintaan tertulis dari 5epala .adan Urusan Piutang dan 0elang $egara C 5etua Panitia Urusan Piutang $egara. +. Permintaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (') harus menyebutkan nama dan jabatan pejabat .adan Urusan Piutang dan 0elang $egara C Panitia Urusan Piutang $egara" nama $asabah Debitur yang bersangkutan dan alasan diperlukannya keterangan. P#'#( ,2 1. Untuk kepentingan peradilan dalam perkara pidana" Pimpinan .ank Indonesia dapat memberikan i=in kepada polisi" jaksa atau hakim untuk memperoleh keterangan dari bank mengenai simpanan tersangka atau terdakwa pada bank. '. I=in sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diberikan secara tertulis atas permintaan tertulis dari 5epala 5epolisian 4epublik Indonesia" Laksa agung" atau 5etua 8ahkamah 3gung. +. Permintaan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (') harus menyebutkan nama dan jabatan polisi" jaksa atau hakim" nama tersangka Cterdakwa" alasan diperlukannya keterangan dan hubungan perkara pidana yang bersangkutan dengan keterangan yang diperlukan. P#'#( ,2 A .ank wajib memberikan keterangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41" Pasal 41 3 dan Pasal 4'. P#'#( ,+ Dalam perkara perdata antar bank dengan nasabahnya" Direksi bank yang bersangkutan dapat mengin#ormasikan kepada pengadilan tentang keadaan keuangan nasabah yang bersangkutan dan memberikan keterangan lain yang rele<an dengan perkara tersebut. P#'#( ,, 1. Dalam tukar menukar in#ormasi antar bank" Direksi bank dapat memberitahukan keadaan keuangan nasabahnya kepada bank lain. '. 5etentuan mengenai tukar menukar in#ormasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur lebih lanjut oleh .ank Indonesia. P#'#( ,, A 1. 3tas permintaan" persetujuan atau kuasa dari $asabah Penyimpan yang dibuat secara tertulis" bank wajib memberikan keterangan mengenai simpanan $asabah Penyimpan pada bank yang bersangkutan kepada pihak yang ditunjuk oleh $asabah Penyimpan tersebut. '. Dalam hal $asabah Penyimpan telah meninggal dunia" ahli waris yang sah dari $asabah Penyimpan yang bersangkutan berhak memperoleh keterangan mengenai simpanan $asabah Penyimpan tersebut. P#'#( ,/ Pihak yang merasa dirugikan oleh keterangan yang diberikan oleh bank sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41" Pasal 4'" Pasal 4+ dan Pasal 44" berhak untuk mengetahui isi keterangan tersebut dan meminta pembetulan jika terdapat kesalahan dalam keterangan yang diberikan. BAB 5III KETENTUAN PIDANA DAN SANKSI ADMINISTRATI) P#'#( ,3 1. .arang siapa menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan tanpa i=in usaha dari Pimpinan .ank Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1," diancam dengan pidana penjara sekurang-kurangnya (lima) tahun dan paling lama 1 (lima belas) tahun serta denda sekurang-kurangnya 4p. 1*.***.***.***"** (sepuluh miliar rupiah) dan paling banyak 4p. '*.***.***.***"** (dua puluh miliar rupiah).

'. Dalam hal kegiatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan oleh badan hukum yang berbentuk perseroan terbatas" perserikatan" yayasan atau koperasi" maka penuntutan terhadap badan-badan dimaksud dilakukan baik terhadap badanbadan dimaksud dilakukan baik terhadap mereka yang memberikan perintah melakukan perbuatan itu atau yang bertindak sebagai pimpinan dalam perbuatan itu atau terhadap kedua-duanya. P#'#( ,7 1. .arang siapa tanpa membawa perintah tertulis atau i=in dari Pimpinan .ank Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41" Pasal 41 3" dan Pasal 4'" dengan sengaja memaksa bank atau Pihak &era#iliasi untuk memberikan keterangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4*" diancam dengan pidana penjara sekurangkurangnya ' (dua) tahun dan paling lama 4 (empat) tahun serta denda sekurangkurangnya 4p. 1*.***.***.***"** (sepuluh miliar rupiah) dan paling banyak 4p. '**.***.***.***"** (dua ratus miliar rupiah). '. 3nggota Dewan 5omisaris" Direksi" pegawai bank atau Pihak &era#iliasi lainnya dengan sengaja memberikan keterangan yang wajib dirahasiakan menurut Pasal 4*" diancam dengan pidana penjara sekurang-kurangnya ' (dua) tahun serta denda sekurang-kurangnya 4p. 4.***.***.***"** (empat miliar rupiah) dan paling banyak 4p. -.***.***.***"** (delapan miliar rupiah). P#'#( ,7 A 3nggota Dewan 5omisaris" Direksi" atau pegawai bank yang dengan sengaja tidak memberikan keterangan yang wajib dipenuhi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4' 3 dan Pasal 44 3" diancam dengan pidana penjara sekurang-kurangnya ' (dua) tahun dan paling lama % (tujuh) tahun serta denda sekurang-kurangnya 4p. 4.***.***.***"** (empat miliar rupiah) dan paling banyak 4p. 1 .***.***.***"** (lima belas miliar rupiah). P#'#( ,8 1. 3nggota Dewan 5omisaris" Direksi" atau pegawai bank yang dengan sengaja tidak memberikan keterangan yang wajib dipenuhi sebagaimana dimaksud dalam Pasal +* ayat (1) dan ayat (') dan Pasal +4 ayat (1) dan ayat (')" diancam dengan pidana penjara sekurang-kurangnya ' (dua) tahun dan paling lama 1* (sepuluh) tahun serta denda sekurang-kurangnya 4p. .***.***.***"** (lima miliar rupiah) dan paling banyak 4p. 1**.***.***.***"** (seratus miliar rupiah). '. 3nggota Dewan 5omisaris" Direksi" atau pegawai bank yang dengan lalai memberikan keterangan yang wajib dipenuhi sebagaimana dimaksud dalam Pasal +* ayat (1) dan ayat (') dan Pasal +4 ayat (1) dan ayat (')" diancam dengan pidana penjara sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun dan paling lama ' (dua) tahun dan atau denda sekurang-kurangnya 4p. 1.***.***.***"** (satu miliar rupiah) dan paling banyak 4p. '.***.***.***"** (dua miliar rupiah). P#'#( ,9 1. 3nggota Dewan 5omisaris" Direksi" atau pegawai bank yang dengan sengaja ; a. membuat atau menyebabkan adanya pencatatan palsu dalam pembukuan atau dalam proses laporan" maupun dalam dokumen atau laporan kegiatan usaha" laporan transaksi atau rekening suatu bank ! b. menghilangkan atau tidak memasukkan atau menyebabkan tidak dilakukannya pencatatan dalam pembukuan atau dalam laporan" maupun dalam dokumen atau laporan kegiatan usaha" laporan transaksi atau rekening suatu bank ! c. mengubah" mengaburkan" menyembunyikan" menghapus" atau menghilangkan adanya suatu pencatatan dalam pembukuan atau dalam laporan" maupun dalam dokumen atau laporan kegiatan usaha" laporan transaksi atau rekening suatu bank" atau dengan sengaja mengubah" mengaburkan" menghilangkan" menyembunyikan atau merusak catatan pembukuan tersebut" diancam dengan pidana penjara sekurang-kurangnya (lima) tahun dan paling lama 1 (lima belas) tahun serta denda sekurang-kurangnya 4p. 1*.***.***.***"** (sepuluh miliar rupiah) dan paling banyak 4p. '**.***.***.***"** (dua ratus miliar rupiah). '. 3nggota Dewan 5omisaris" Direksi" atau pegawai bank yang dengan sengaja ; a. meminta atau menerima" mengi=inkan atau menyetujui untuk menerima suatu imbalan" komisi" uang tambahan" pelayanan" uang atau barang berharga" untuk keuntungan pribadinya atau untuk keuntungan keluarganya" dalam rangka mendapatkan atau berusaha mendapatkan bagi orang lain dalam memperoleh

uang muka" bank garansi" atau #asilitas kredit dari bank" atau dalam rangka pembelian atau pendiskontoan oleh bank atas surat-surat wesel" surat promes" cek" dan kertas dagang atau bukti kewajiban lainnya" ataupun dalam rangka memberikan persetujuan bagi orang lain untuk melaksanakan penarikan dana yang melebihi batas kreditnya pada bank ! b. tidak melaksanakan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan ketaatan bank terhadap ketentuan dalam Undang-undang ini dan ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku bagi bank" diancam dengan pidana penjara sekurang-kurangnya + (tiga) tahun dan paling lama - (delapan) tahun serta denda sekurang-kurangnya 4p. .***.***.***"** (lima miliar rupiah) dan paling banyak 4p. 1**.***.***.***"** (seratus miliar rupiah). P#'#( /0 Pihak &era#iliasi yang dengan sengaja tidak melaksanakan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan ketaatan bank terhadap ketentuan dalam Undang-undang ini dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku bagi bank" diancam dengan pidana penjara sekurang-kurangnya + (tiga) tahun dan paling lama - (delapan) tahun serta denda sekurang-kurangnya 4p. .***.***.***"** (lima miliar rupiah) dan paling banyak 4p. 1**.***.***.***"** (seratus miliar rupiah). P#'#( /0 A Pemegang saham yang dengan sengaja menyuruh Dewan 5omisaris" Direksi" atau pegawai bank untuk melakukan atau tidak melakukan tindakan yang mengakibatkan bank tidak melaksanakan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan ketaatan bank terhadap ketentuan dalam Undang-undang ini dan ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku bagi bank" diancam dengan pidana penjara sekurang-kurangnya % (tujuh) tahun dan paling lama 1 (lima belas) tahun serta denda sekurang-kurangnya 4p. 1*.***.***.***"** (sepuluh miliar rupiah) dan paling banyak 4p. '**.***.***.***"** (dua ratus miliar rupiah). P#'#( /1 1. &indak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4," Pasal 4%" Pasal 4% 3" Pasal 4- ayat (1)" Pasal 49" Pasal *" dan Pasal * 3 adalah kejahatan. '. &indak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4- ayat (') adalah pelanggaran. P#'#( /2 1. Dengan tidak mengurangi ketentuan pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4%" Pasal 4% 3" Pasal 4-" Pasal 49" dan Pasal * 3" .ank Indonesia dapat menetapkan sanksi administrati# kepada bank yang tidak memenuhi kewajibannya sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang ini" atau Pimpinan .ank Indonesia dapat mencabut i=in usaha bank yang bersangkutan. '. /anksi administrati# sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)" antara lain adalah ; a. denda uang ! b. teguran tertulis ! c. penurunan tingkat kesehatan bank ! d. larangan untuk turut serta dalam kegiatan kliring ! e. pembekuan kegiatan usaha tertentu" baik untuk kantor cabang tertentu maupun untuk bank secara keseluruhan ! #. pemberhentian pengurus bank dan selanjutnya menunjuk dan mengangkat pengganti sementara sampai 4apat Umum Pemegang /aham atau 4apat 3nggota 5operasi mengangkat pengganti yang tetap dengan persetujuan .ank Indonesia ! g. pencantuman anggota" pengurus" pegawai bank" pemegang saham dalam da#tar orang tercela di bidang Perbankan. +. Pelaksanaan lebih lanjut mengenai sanksi administrati# ditetapkan oleh .ank Indonesia. P#'#( /+ Dengan tidak mengurangi ketentuan pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal *" .ank Indonesia dapat menetapkan sanksi administrati# kepada pihak tera#iliasi yang tidak memenuhi kewajibannya sebagaimana ditentukan dalam Undang-undang ini atau menyampaikan pertimbangan kepada instansi yang berwenang untuk mencabut i=in yang bersangkutan.

BAB I: KETENTUAN PERALIHAN P#'#( /, 1. Dengan berlakunya Undang-undang ini ; a. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang $omor '1 &ahun 19,* tentang .ank Pembangunan Indonesia (0embaran $egara &ahun 19,* $omor , " &ambahan 0embaran $egara $omor 199,) ! b. Undang-undang $omor 1+ &ahun 19,' tentang 5etentuan-ketentuan Pokok .ank Pembangunan Daerah (0embaran $egara &ahun 19,' $omor 9" &ambahan 0embaran $egara $omor '49*) ! c. Undang-undang $omor 1% &ahun 19,- tentang .ank $egara Indonesia 194, (0embaran $egara &ahun 19,- $omor %*" &ambahan 0embaran $egara $omor '-%*) ! d. Undang-undang $omor 1- &ahun 19,- tentang .ank Dagang $egara (0embaran $egara &ahun 19,- $omor %1" &ambahan 0embaran $egara $omor '-%1) ! e. Undang-undang $omor 19 &ahun 19,- tentang .ank .umi Daya (0embaran $egara &ahun 19,- $omor %'" &ambahan 0embaran $egara $omor '-%') ! #. Undang-undang $omor '* &ahun 19,- tentang .ank &abungan $egara (0embaran $egara &ahun 19,- $omor %+" &ambahan 0embaran $egara $omor '-%+) ! g. Undang-undang $omor '1 &ahun 19,- tentang .ank 4akyat Indonesia (0embaran $egara &ahun 19,- $omor %4" &ambahan 0embaran $egara $omor '-%4) ! h. Undang-undang $omor '' &ahun 19,- tentang .ank 1kspor Impor Indonesia (0embaran $egara &ahun 19,- $omor % " &ambahan 0embaran $egara $omor '-% ) ! '. Dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)" bank yang didirikan berdasarkan Undang-undang sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib memenuhi ketentuan dalam Undang-undang ini. +. Dalam hal bank sebagaimana dimaksud dalam ayat (') telah menyesuaikan dengan ketentuan dalam Undang-undang ini lebih awal dari jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam dalam ayat (1)" maka Undang-undang sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)" menjadi tidak berlakul lagi. P#'#( // .ank yang telah memiliki i=in usaha pada saat Undang-undang ini mulai berlaku" dinyatakan telah memperoleh i=in usaha berdasarkan Undang-undang ini. P#'#( /3 5etentuan batas maksimum pemberian kredit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (') dan ayat (4)" wajib dipenuhi oleh bank selambat-lambatnya dalam jangka waktu (lima) tahun sejak mulai berlakunya Undang-undang ini. P#'#( /7 0embaga 5euangan .ukan .ank yang telah memiliki i=in usaha dari 8enteri pada saat Undang-undang ini mulai berlaku" dapat menyesuaikan kegiatan usahanya sebagai bank berdasarkan ketentuan dalam Undang-undang ini" selambat-lambatnya dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak mulai berlakunya Undang-undang ini. P#'#( /8 .ank Desa" 0umbung Desa" .ank Pasar" .ank Pegawai" 0umbung Pitih $agari (0P$)" 0embaga Perkreditan Desa (0PD)" .adan 5redit Desa (.5D)" .adan 5redit 5ecamatan (.55)" 5redit Usaha 4akyat 5ecil (5U45)" 0embaga Perkreditan 5ecamatan (0P5)" .ank 5arya Produksi Desa (.5PD) dan C atau lembaga-lembaga lainnya yang dipersamakan dengan itu diberikan status sebagai .ank Perkreditan 4akyat berdasarkan Undang-undang ini dengan memenuhi persyaratan tata cara yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. P#'#( /9 Peraturan perundang-undangan yang telah dikeluarkan sebelum berlakunya Undang-undang ini sepanjang tidak bertentangan dengan Undang-undang ini" dinyatakan tetap berlaku sampai dengan dicabut" diganti atau diperbaharui. P#'#( /9 A .adan khusus yang melakukan tugas penyehatan Perbankan yang telah ada sebelum berlakunya Undang-undang ini dinyatakan tetap berlaku.

BAB : KETENTUAN PENUTUP P#'#( 30 Dengan berlakunya Undang-undang ini maka ; 1. /taatsblad &ahun 19'9 $omor + % tanggal 14 /eptember 19'9 tentang 3turanaturan mengenai .adan-badan 5redit Desa dalam propinsi-propinsi di Lawa dan 8adura di luar wilayah-wilayah kotapraja-kotapraja ! '. Undang-undang $omor 1' &ahun 19,' tentang .ank Pembangunan /wasta (0embaran $egara &ahun 19,' $omor -" &ambahan 0embaran $egara $omor '4-9) ! +. Undang-undang $omor 14 &ahun 19,% tentang Pokok-pokok Perbankan (0embaran $egara &ahun 19,% $omor +4" &ambahan 0embaran $egara $omor '-4')" dinyatakan tidak berlaku lagi. P#'#( II 1. Dengan berlakunya Undang-undang ini" Peraturan tentang Usaha Perkreditan 6ang Diselenggarkan 7leh 5elurahan Di Daerah 5adipaten Paku 3laman (4ijksblaad Dari Daerah Paku 3laman &ahun 19+% $omor 9)" dinyatakan tidak berlaku. '. Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. 3gar setiap orang mengetahuinya" memerintahkan pengundangan Undang-undang ini dengan penempatannya dalam 0embaran $egara 4epublik Indonesia. Disahkan di Lakarta pada tanggal 1* $opember 199PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd. .3M:34UDDI$ LU/UJ :3.I.I1

Anda mungkin juga menyukai