Anda di halaman 1dari 5

BIOKIMIA KEKEBALAN

Salmah Orbayinah Pendahuluan


Sebagai suatu cabang ilmu, imunologi membicarakan berbagai gatra suatu system, yaitu system kekebalan. Pada organisme tinggi, system kekebalan merupakan salah satu dari sekurang-kurangnya tiga jajaran utama pertahanan tubuh. Jajaran pertama adalah kulit dan berbagai epitel pelapis alat tubuh yang menjadi pelindung terhadap kontak dengan lingkungan. Jajaran kedua adalah berbagai mekanisme non spesifik pada tiap inang (host) untuk mengatasi mikroorganisme pathogen seperti pelepaan sel, pengaturan pH, sapuan oleh bulu-bulu getar,bersin,ketahanan genetis dan lain sebagainya. Jajaran ketiga adalah system kekebalan itu sendiri. Sistem kekebalan melibatkan apa yang disebut bahan asing dan bahan dikenal. Penyususpan bahan asing akan ditolak oleh tubuh, sedang bahan yang dikenal tidak akan ditolak oleh tubuh. Penolakan bahan asing oleh tubuh dilakukan dengan dua cara. Pertama dengan cara membuat protein khusus yang disebut antibody. olekul antibody ini akan mengenali dan kemudian melekatkan diri pada bahan asing yang disebut antigen. !danya perlekatan antigen-antibodi akan memicu berbagai peristi"a yang akan berakhir pada pembuangan bahan asing tadi. #anggapan system kekebalan melalui cara demikian disebut tanggapan kekebalan humoral. $ara lain untuk mengatasi penyusupan bahan asing dilakukan le"at peran sel limfosit khusus, yaitu sel T. %imfosit ini memiliki kemampuan untuk mengikat antigen yang selanjutnya akan menyebabkan musnahnya antigen. &arena ciri sedemikian ini, maka tanggapan system kekebalan melalui cara ini dikenal dengan tanggapan kekebalan seluler. Pada dasarnya kedua jenis tanggapan kekebalan tersebut saling berkaitan erat karena keduanya melibatkan sel darah putih. 'ila pada jenis pertama sel menghasilkan suatu molekul protein antibody, maka pada jenis kedua sel yang bersangkutan memiliki kemampuan untuk mengikat molekul antigen secara langsung. &edua peristi"a ini secara fungsional menunjukkan peran system kekebalan dalam melindungi tubuh dari bahan asing pengganggu. (munoglobulin merupakan sekelompok protein yang berperan dalam mengantarkan tanggapan kekebalan pada organisme tinggi. Protein ini dihasilkan oleh sel-sel limfoid terutama sel plasma. Sebagian besar protein ini terdapat dalam serum dan berbagai cairan sekresi dan bertanggungja"ab dalam system kekebalan humoral. )alam serum protein ini terdapat dalam fraksi globulin gamma yang dapat dibedakan dengan jelas dari fraksi protein lain dengan elektroforesis. )ikenal lima macam molekul immunoglobulin. Jenis atau macam immunoglobulin dibedakan atas keanekaragaman antigeniknya.

Struktur Imunoglobulin

Sebagai suatu protein fungsional, immunoglobulin memiliki struktur molekul yang khas berbentuk seperti huruf *. olekulnya berupa glikoprotein yang mengandung +,--./ polipeptida dan 0-1+/ hidrat arang. #iap kelas immunoglobulin memiliki struktur dasar yang berupa unit-unit monomer yang serupa yaitu empat rantai polipeptida. &eempat rantai polipeptida ini dapat dituliskan dengan rumus H,%, yang merupakan kepanjangan dari sepasang rantai berat (H)

dan sepasang rantai ringan (%) yang masing-masing identik. 2antai H disebut rantai berat karena memang memiliki berat molekul yang lebih besar, sekurang-kurangnya dua kali lipat dari rantai %. &edua rantai % seluruhnya bergabung dengan sebagian rantai H (daerah ujung amino) membentuk lengan huruf *, sedang sisa rantai H bagian ujung karboksil bergabung membentuk kaki huruf *. Penggabungan keempat polipeptida dimungkinkan karena adanya ikatan disulfide yang menghubungkan kedua rantai H pada kaki huruf * dan antara rantai H dan % pada lengan huruf * (ikatan disulfide antar rantai). )isamping itu ikatan disulfide juga terdapat dalam tiap rantai (ikatan disulfide dalam rantai). #iap ikatan disulfide terbentuk oleh karena adanya sisa sistein. Hal ini penting untuk mempertahankan struktur tiga dimensi molekul immunoglobulin.

Gambar 1. Struktur antibodi dan lokasi digesti enzim proteolitik Rantai H dan Rantai L
Polipeptida rantai H memiliki berat molekul antara 34.444-54.444, sedang rantai % memiliki berat molekul ,,.444. eskipun rantai H dan rantai % dihubungkan dengan ikatan ko6alen, tetapi ikatan nir ko6alen juga ikut membantu untuk mempertahankan stabilitas molekul keseluruhan. Sampai saat ini dikenal 3 macam rantai H, yaitu rantai 7, 8,9,:,;. asing-masing rantai menentukan kelas immunoglobulin, yaitu rantai 7 untuk (g<, rantai 8 untuk (g!, rantai 9 untuk (g , rantai : untuk (g) dan rantai ; untuk (g =.

>ntuk rantai % hanya dikenal dua macam, yaitu rantai ? dan @. asing-masing rantai % ini dapat dijumpai pada semua kelas immunoglobulin, tetapi selalu dalam pasangan identik. Jadi satu molekul immunoglobulin (disebut juga satu unit monomer (g) mengandung sepasang rantai H identik dan sepasang rantai % yang identik. 'eberapa (g tersusun atas lebih dari satu monomer (disebut polimer) yaitu ig! sekresi yang dapat berbentuk dimmer (dua monomer) maupun trimer (tiga monomer) dan (g yang berbentuk pentamer (lima monomer).

Daerah-daerah dan Bagian-bagian Khusus Rantai H dan L a. Fragmen Fab dan Fc

b. Daerah V dan C

olekul immunoglobulin dapat dipotong oleh enAim papain sehingga menghasilkan tiga keeping molekul yang dapat dipisah-pisahkan dengan teknik pemisahan protein. )ua dari tiga keeping ini identik dan memiliki kemampuan untuk mengikat antigen, disebut keeping Bab, sedang keeping ketiga bersifat dapat dihablurkan, disebut keeping Bc. Pemotongan molekul oleh enAim papain terjadi di suatu daerah tertentu yang disebut daerah engsel, disisi amino dari ikatan disulfide antara kedua rantai H. )engan enAim pepsin, molekul immunoglobulin akan terpotong disisi karboksil ikatan disulfide daerah engsel sehingga menghasilkan satu molekul besar B(ab), yang terdiri atas dua unit Bab dan daerah engsel, serta satu polipeptida kecil Bc. 'aik rantai H maupun rantai % memiliki daerah 6ariable (C) yang terdapat pada daerah ujung amino, dan daerah konstan ($) yang terdapat pada daerah ujung karboksil. )aerah C dan $ rantai % masing-masing meliputi satu ranah, sedang untuk rantai H daerah C meliputi satu ranah dan daerah $ meliputi beberapa ranah. 2anah pada rantai H adalah CH serta $H1,$H,,$HD dan pada (g maupun (g= ditambah $H0. Pada rantai % hanya terdapat dua ranah, yaitu C% dan $%

c. Rantai J dan Komponen Sekresi


'eberapa jenis immunoglobulin tersusun atas lebih dari satu unit monomer tunggal. isalnya (g! bisa dijumpai dalam bentuk dimmer, dan (g dalam pentamer. >ntuk membentuk polimer semacam ini diperlukan molekul protein lain yang disebut rantai J. 2antai ini menghubungkan monomer-monomer (g le"at jembatan disulfide.

Fungsi Imunoglobulin
(munoglobulin memiliki fungsi ganda, yaitu fungsi utama untuk mengikat antigen dan fungsi biologis yang lain tergantung pada kekhususan antibodinya. Pengikatan antigen oleh molekul (g dilakukan le"at perantaraan keeping Bab yang diperankan oleh daerah 6ariable rantai H maupun rantai %, sedang fungsi biologis lainnya dilakukan le"at perantaraan Bc-nya. Bungsi biologis ini antara lain pengikatan komplemen, fiksasi pada kulit dan pengangkutan le"at plasenta.

Untuk mengetahui lebih lanjut ungsi Ig! dalam uraian berikut akan dijelaskan masingmasing kelas Ig dengan sedikit si at-si atnya" a. Immunoglobulin G

(g< merupakan (g terbanyak diproduksi pada reaksi imun sekunder menyusun +4/ globulin 7. Hal ini disebabkan (g< mampu menembus jaringan plasenta, ia memberikan proteksi utama terhadap infeksi pada bayi selama beberapa minggu pertama post-partum. (g< yang terdapat dalam kolustrum dapat menembus mukosa usus bayi dan menambah daya kekebalan. (g< lebih mudah menyebar ke dalam celah-celah ekstra6askuler dan mempunyai peranan utama menetralisir toksin kuman dan melekat pada kuman sebagai persiapan fagositosis. )ikenal 0 macam subkelas masing-masing dikenal sebagai (g<1, (g<,, (g<D dan (g<0E dan perbedaan ke-0nya terletak pada rantai H yang masing-masing dikenal 1,,,D dan 0 dan perbedaan ini berkaitan dengan beberapa fungsi biologis. )ikenal pula sebagai .-5S globulin gamma. ' -nya berkisar antara 134.4441.4.444 dan mengandung ,-0/ karbohidrat.

b. Imunoglobulin A IgA!

#erdapat dalam serum, terutama sebagai monomer 5S "alaupun cenderung membentuk polimer dengan perantaraan polipeptida yang dikenal sebagai rantai J. Bungsi (g ! setelah bergabung dengan antigen pada mikroorganisme mungkin dalam pencegahan melekatnya mikroorganisme pada sel mukosa. (g! berperan pada mekanisme pertahanan tuan rumah terhadap infeksi 6irus dan bakteri. (g ! tidak menembus plasenta. (g ! mempunyai ' 1+4.444-044.444 dan mengandung karbohidrat 3-14/ lebih banyak dibandingkan dengan (g<.

c. Imunoglobulin " Ig"!

erupakan rangkaian protein yang paling besar, dengan 35. asam amino dengan ' kira-kira -44.444. (g adalah antibody pertama yang dibentuk oleh bayi yang baru lahir. &adar karbohidratnya adalah 14-1,/. (g terdapat dalam bentuk polimer yang terdiri dari 3 subunit molekul 0 peptida, dihubungkan dengan rantai J seperti yang terdapat pada (g!.(g tidak menembus plasenta.

d. Imunoglobulin D IgD!

Bungsi keseluruhannya belum jelas,dan tidak memiliki makna fisiologis yang jelas, "alau telah ditemukan (g) pada permukaan sel limfosit dalam tali pusar dan mungkin (g) ini merupakan reseptor yang pertama dalam permulaan kehidupan sebelum diambilalih fungsinya oleh (g atau (munoglobulin lainnya setelah sel tubuh berdiferensiasi lebih jauh.

e. Imunoglobulin # Ig#!
#erdapat dalam serum dalam konsentrasi yang rendah sebagai unit dasar immunoglobulin tunggal dengan rantai berat e. ' kira-kira 1-4.444 (+S). (g= bila disuntikkan ke dalam kulit akan terikat pada sel mast. (nteraksi spesifik antara antigen dan (g= yang terikat pada permukaan sel mast menyebabkan pengeluaran Aat-Aat amin yang 6asoaktif seperti serotonin dan histamine. 2eaksi bengkak dan merah atau bronchospasme yang berat dapat timbul oleh interaksi seperti ini dalam jaringan kulit atau paru-paru. Peranan biologi (g= belum jelas, tetapi kadarnya di dalam serum akan naik pada infeksi parasit tertentu, terutama infeksi oleh cacing.

#ustaka $
!bdul Salam Sofro, 1--0,(munokimia,!ndi Fffset *ogyakarta Pantjita Hardjasasmita, ,44,, (khtisar 'iokimia )asar !, 'alai Penerbit B&>(,Jakarta

Anda mungkin juga menyukai