Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIKUM 1

A. Judul Praktikum

Uji Kandungan Vitamin C dalam Makanan.

B. Tujuan

Untuk menguji kandungan vitamin C dalam berbagai macam buah.

C. Alat Rak Tabung Reaksi. Tabung Reaksi. Pipet Tetes. Gelas Ukur 25 ml. Gelas Kimia. Pembakar Spirtus. Penjepit Tabung Reaksi.

D. Bahan Larutan Vitamin C 0,1%. Larutan Amilum Iodida. Macam-Macam Sari Buah.

E. Prosedur/Urutan Kerja Sediakan 6 buah tabung reaksi dan isi masing-masing tabung dengan 1 ml larutan Iodida beri label a, b, c, d, e dan f pada tabung. Menetapkan volume 1 tetes cairan. Dengan menggunakan pipet tetes, teteskan air dalam gelas ukur hingga mencapai 1 ml. Hitunglah banyaknya tetesan tadi. Maksimal dalam 1 ml terdapat X tetes, maka 1 tetes ml.

Dengan menggunakan pipet tetes, teteskan larutan Vitamin C ke dalam tabung A sampai warna Amilum Iodida hilang. Catatlah berapa tetes larutan Vitamin C yang diperlukan untuk menentukan larutan Amilum Iodida. Dengan cara yang sama (nomor 3) ujilah larutan sari buah yang telah dibuat. Teteskan sari buah ke dalam tabung yang berisi larutan Amilum Iodida. Catatlah berapa tetes atau ml sari buah yang digunakan untuk Amilum Iodida tersebut. Catatlah hasil pengamatan pada tabel yang tersedia. Didihkan larutan Vitamin C begitu juga sari buah yang lainnya. Kemudian setelah dingin, sediakan kandungan Vitamin C-nya dengan cara yang sama pada 3 dan 4. Catatlah hasilnya pada tabel yang tersedia. Hitunglah kandungan dari percobaan yang tidak dipanaskan maupun dipanaskan. Catatlah hasilnya pada tabel yang tersedia.

F. Hasil Pengamatan

Macam Buah Larutan Vitamin C Sari Pisang Sari Jeruk Sari Melon Sari Apel Sari Pepaya

Jumlah Tetes yang Diperlukan Untuk Menetralkan Amilum Iodida Tidak Dipanaskan 4 tetes 0,18 ml 11 tetes 0,50 ml 18 tetes 0,82 ml 26 tetes 1,18 ml 46 tetes 2,09 ml 25 tetes 1,13 ml Dipanaskan 5 tetes 0,22 ml 12 tetes 0,54 ml 20 tetes 0,90 ml 34 tetes 1,54 ml 70 tetes 3,18 ml 95 tetes 4,31 ml

Kandungan Vitamin C dalam Mg/Ml Tidak Dipanaskan 18 mg/ml Dipanaskan 22 mg/ml

50 mg/ml

54 mg/ml

82 mg/ml

90 mg/ml

118 mg/ml

154 mg/ml

209 mg/ml

318 mg/ml

113 mg/ml

431 mg/ml

G. Pembahasan

1. Larutan Vitamin C 0,1 % a. Tidak dipanaskan


2

1 ml larutan Amilum Iodida dihilangkan warnanya oleh 0,18 ml larutan Vitamin C, berarti dihilangkan warnanya oleh 18 mg Vitamin C. b. Dipanaskan 1 ml larutan Amilum Iodida dihilangkan warnanya oleh 0,22 ml larutan Vitamin C, berarti dihilangkan warnanya oleh 22 mg Vitamin C. 2. Sari Pisang a. Tidak Dipanaskan 1 ml larutan Amilum Iodida dihilangkan warnanya oleh 0,50 ml sari pisang, berarti dihilangkan warnanya oleh 50 mg sari pisang. b. Dipanaskan 1 ml larutan Amilum Iodida dihilangkan warnanya oleh 0,54 ml sari pisang, berarti dihilangkan warnanya oleh 54 mg sari pisang. 3. Sari Jeruk a. Tidak Dipanaskan 1 ml larutan Amilum Iodida dihilangkan warnanya oleh 0,82 ml jeruk, berarti dihilangkan warnanya oleh 82 mg sari jeruk. b. Dipanaskan 1 ml larutan Amilum Iodida dihilangkan warnanya oleh 0,90 ml sari jeruk, berarti dihilangkan warnanya oleh 90 mg sari jeruk. 4. Sari Melon a. Tidak dipanaskan 1 ml larutan Amilum Iodida dihilangkan warnanya oleh 1,18 ml sari melon, berarti dihilangkan warnanya oleh 118 mg sari melon. b. Dipanaskan 1 ml larutan Amilum Iodida dihilangkan warnanya oleh 1,54 ml sari melon, berarti dihilangkan warnanya oleh 154 mg sari melon. 5. Sari Apel a. Tidak Dipanaskan 1 ml larutan Amilum Iodida dihilangkan warnanya oleh 2,09 ml sari apel. berarti dihilangkan warnanya oleh 209 mg sari apel. b. Dipanaskan 1 ml larutan Amilum Iodida dihilangkan warnanya oleh 3.18 ml sari apel. berarti dihilangkan warnanya oleh 318 mg sari apel. 6. Sari Pepaya a. Tidak dipanaskan

1 ml larutan Amilum Iodida dihilangkan warnanya oleh 3,18 ml sari apel, berarti dihilangkan warnanya oleh 318 mg sari apel. b. Dipanaskan 1 ml larutan Amilum Iodida dihilangkan warnanya oleh 4,32 ml sari papaya, berarti dihilangkan warnanya oleh 4,32 mg sari pepaya.

Dari hasil percobaan dapat diketahui bahwa buah pisang, jeruk, melon, apel dan pepaya memliki kandungan Vitamin C dengan kadar yang berbeda-beda. Sedangkan buah yang paling banyak mengandung vitamin C adalah pisang, yaitu dengan kandungan vitamin C sebanyak 50 mg/ml untuk yang tidak dipanaskan, dan 54 mg/ml untuk yang dipanaskan.

Perbedaan perlakuan dipanaskan dan tidak dipanaskan hanya pada sari buah yang akan diuji kadar Vitamin C-nya. Perlakuan yang dipanaskan, sebelum sari buah diteteskan ke dalam Amilum Iodida 1 ml, sari buah dipanaskan sampai mendidih. Sedangkan yang sari buah yang tidak dipanaskan langsung diteteskan ke dalam Amilum Iodida 1 ml.

Faktor suhu tinggi sangat berpengaruh terhadap kandungan vitamin C dalam setiap sari buah. Hal tersebut dapat dibuktikan bahwa setelah dipanaskan, sari buah yang diteteskan menjadi banyak. Maka, hal tersebut menyebabkan vitamin C menjadi berkurang karena pengaruh suhu. Jadi, jika suhu rendah, Vitamin C sedikit berkurang. Namun, jika suhu lebih tinggi, vitamin C akan banyak berkurang.

H. Kesimpulan Dari hasil percobaan dapat diketahui bahwa buah pisang, jeruk, melon, apel dan pepaya memliki kandungan Vitamin C. Buah yang paling banyak mengandung vitamin C adalah pisang. Faktor suhu tinggi sangat berpengaruh terhadap kandungan vitamin C dalam setiap sari buah. Jika suhu rendah, Vitamin C sedikit berkurang. Namun, jika suhu lebih tinggi, vitamin C akan banyak berkurang.

PRAKTIKUM 2

A. Judul Praktikum

Uji Makanan.

B. Tujuan

Untuk menguji kandungan amilum, glukosa, protein, dan lemak dalam satu bahan makanan.

C. Alat Rak Tabung Reaksi. Tabung Reaksi. Penjepit Tabung Reaksi. Pipet Tetes. Gelas Kimia. Kertas Kimia. Pembakar Spirtus.

D. Bahan Larutan Lugol. Larutan Fehling A dan B (Benedict). Larutan Biuret (Campuran CuSO4 1 % dan NaOH 10 %). Bahan Makanan.

E. Prosedur/Urutan Kerja Amati demonstrasi gurumu, isikanlah hasilnya pada tempat yang tersedia serta jawablah pertanyaan di bawah ini! - Apakah warna larutan lugol?

- Apakah warna campuran Fehling A dan Fehling B? - Apakah warna larutan Biuret (campuran CuSO4 1 % dan NaOH 10 %)? Tabel 1 Zat Makanan Larutan Tepung Larutan Glukosa Putih Telur Berdasarkan hasil pengamatan yang tertera dalam tabel di atas, untuk apa setiap reagen itu digunakan? Jelaskan! Apakah yang terjadi bila kertas dioleskan minyak? Bagaimana kamu dapat mengetahui bahwa bahan makanan mengandung minyak? Reaksi/Perubahan Warna Lugol Fehling A + B Biuret

F. Hasil Pengamatan

Zat Makanan Larutan Tepung Larutan Glukosa Putih Telur

Reaksi/Perubahan Warna Lugol Biru tua Bening kekuningan Bening (putih) Fehling A+B Hijau kehitaman Merah bata Biru tua Biuret Biru laut Biru tua Ungu

G. Pembahasan

Percobaan uji makanan ini menggunakan 3 macam reagen yaitu: larutan Lugol, larutan Fehling A+B dan larutan Biuret. Warna larutan lugol adalah biru tua, warna campuran larutan Fehling A+B adalah biru muda, warna Larutan Biuret adalah biru laut. Setiap reagen digunakan untuk mengetahui perubahan warna pada setiap zat makanan.

Setiap Reagen menunjukkan warna yang berbeda-beda untuk zat yang diujinya. Lugol memunjukkan warna biru tua pada larutan tepung dikarenakan adanya zat amilum. Reagen Fehling A+B menuunjukkan warna hijau kehitaman pada larutan tepung berarti mengandung amilum. Biuret berwana ungu jika dicampur dengan putih telur, menunjukkan putuh telur memiliki kandungan protein. Dan seterusnya.

Jika kertas diolesi minyak, maka akan terjadi perubahan warna pada kertas menjadi transparan. Hal ini dikarenakan di dalam minyak terdapat lemak yang apabila diujikan dalam kertas, maka kertas menjadi transparan.

H. Kesimpulan Warna larutan lugol adalah biru tua, warna campuran larutan Fehling A+B adalah biru muda, warna Larutan Biuret adalah biru laut. Larutan Tepung : - Lugol : Biru tua.

- Fehling A + B : Hijau kehitaman. - Biuret Larutan Glukosa : - Lugol : Biru laut. : Bening kekuningan.

- Fehling A + B : Merah bata. - Biuret Putih Telur : - Lugol : Biru tua. : Bening (putih).

- Fehling A + B : Biru Tua. - Biuret : Ungu. Setiap reagen digunakan untuk mengetahui perubahan warna pada setiap zat makanan. Jika kertas diolesi minyak, maka akan terjadi perubahan warna pada kertas menjadi transparan. Hal ini dikarenakan di dalam minyak terdapat lemak yang apabila diujikan dalam kertas, maka kertas menjadi transparan.

PRAKTIKUM 3

A. Judul Praktikum

Uji Urin.

B. Tujuan

Untuk mengetahui pH urin, mengenal adanya urea dan klorida di dalam urin serta kelainan ginjal dari hasil pemeriksaan.

C. Alat Tabung reaksi 4 buah. Rak tabung reaksi. Indikator Universal. Penjepit tabung reaksi. Pembakar Spirtus. Korek api. Gelas ukur 100 cc.

D. Bahan Larutan Biuret (larutan CuSO4 1% dan larutan NaOH 10%). Urin. Larutan AgNO 5%. Larutan Benedict/larutan Fehling A dan B.

E. Prosedur/Urutan Kerja Kegiatan I

: Mengukur pH urin. 1. Masukkan kertas indikator universal ke dalam urin. 2. Amati perubahan warnanya. 3. Cocokkan perubahan warnanya dengan standar pH.
8

4. Berapakah pH-nya dan apakah artinya? Kegiatan II : Mengenal bau ammonia dari hasil penguraian urea dalam urin. 1. Masukkan 1 ml urin ke dalam tabung reaksi. 2. Panaskan dengan lampu spirtus. 3. Bagaimana baunya? Kegiatan III : Mengenal kandungan klor dalam urin. 1. Masukkan 2 ml urin ke dalam tabung reaksi. 2. Tambahkan 5 tetes AgNO3 5%. 3. Apakah yang terjadi? Mengapa demikian? Kegiatan IV : Uji Glukosa. 1. Isilah tabung reaksi dengan 2 ml urin. 2. Tambahkan 5 tetes larutan benedict atau lar, fehling A dan B. 3. Panaskan dengan lampu spirtus, catatlah apa yang terjadi. 4. Apakah kesimpulan tentang urin yang kamu selidiki? Jelaskan! Kegiatan V : Uji Protein. 1. Masukkan 2 ml urin ke dalam tabung reaksi. 2. Tambahkan kira-kira 5 tetes larutan NaOH 10% dan 5 tetes larutan CuSO4 1% dan biarkan kira-kira 5 menit. 3. Amati hasilnya dan catatlah! 4. Kesimpulan apa yang dapat kamu ambil dari pengamatanmu?

F. Hasil Pengamatan

Kegiatan ke : I.

Nama Kegiatan Mengukur pH urin Mengenal bau amonia dari

Hasil Percobaan pH = 8 (basa)

II.

hasil penguraian urea dalam urin

Sedikit menyengat

Larutan keruh dan mengendap, III. Mengenal kandungan klorin dalam urin berwarna agak keunguan dengan persamaan : AgNO3+NaCl NaNO3+AgCl IV. Uji Glukosa Urin berubah warna menjadi

merah. V. Uji Protein Larutan bewarna biru tua

G. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan, susunan urin yang didapat yaitu urin mengandung pH 8 dan berbau sedikit menyengat setelah dipanaskan, dan memiliki endapan berwarna agak keunguan setelah dicampurkan dengan larutan AgNO3. Kemudian urin berubah warna menjadi merah setelah dicampurkan dengan larutan benedict serta larutan fehling A dan B. Dan terakhir, urin berubah warna menjadi biru tua setelah dicampurkan dengan larutan NaOH 10% dan larutan CuSO4 1%. Dari hasil uji coba urin yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa urin yang diteliti tidak memiliki kelainan atau normal (sehat).

H. Kesimpulan Urin mengandung pH 8 dan bersifat basa. Urin berbau sedikit menyengat. Setelah dicampurkan dengan larutan AgNO3, urin memiliki endapan berwarna agak keunguan. Setelah dicampurkan dengan larutan benedict serta larutan fehling A dan B, urin berubah warna menjadi merah. Setelah dicampurkan dengan larutan NaOH 10% dan larutan CuSO4 1%, urin berubah warna menjadi biru tua. Urin yang diteliti tidak memiliki kelainan atau normal (sehat).

10

DOKUMENTASI HASIL PRAKTIKUM

11

Anda mungkin juga menyukai