Anda di halaman 1dari 24

BAB I TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi
Dengue haemorhagic fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue sejenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk kedalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk aedes aegypty. DHF merupakan penyakit yang sering menyerang pada anak dan orang dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan nyeri sendi yang disertai ruam atau tanpa ruam. 2.2. Etiologi Demam dengue dan demam berdarah dengue disebabkan oleh virus dengue, yang termasuk genus Flavivirus, keluarga Flaviviridae. Flavivirus merupakan virus dengan diameter !" nm terdiri dari asam ribonukleat rantai tunggal dengan berat molekul #$ "%. &erdapat # serotipe virus yaitu D'() , D'(*, D'()!, D'()# yang semua nya dapat menyebabkan demam dengue atau demam berdarah dengue. +eempat serotype ini ditemukan di ,ndonesia dengan D'()! merupakan serotype terbanyak.*)# 2.3. Patofisiologi Fenomena patofisiologi utama menentukan berat penyakit dan membedakan demam berdarah dengue dengan dengue klasik ialah tingginya permeabilitas dinding pembuluh darah, menurunnya volume plasma, terjadinya hipotensi, trombositopenia dan diabetes hemoragik. -eningginya nilai hematokrit pada penderita dengansyok menimbulkan dugaan bahwasyok terjadi sebagai akibat kebocoran plasma ke daerah ekstra vaskuler melalui kapiler yang rusak dengan mengakibatkan menurunnya volume plasma dan meningginya nilai hematokrit. .irus akan masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypty. /ertama)tama yang terjadi adalah viremia yang mengakibatkan penderita mengalami demam, sakit kepala, mual, nyeri otot, pegal)pegal diseluruh tubuh, ruam atau bintik)bintik merah pada kulit (petekie), hyperemia tenggorokan dan hal lain yang mungkin terjadi seperti pembesaran kelenjar getah bening, pembesaran hati (Hepatomegali) dan pembesaran limpa (0plenomegali). % +emudian virus akan bereaksi dengan antibody dan terbentuklah kompleks virus) antibody. Dalam sirkulasi akan mengaktivasi system komplemen. 1kibat aktivasi 2! dan 23 akan dilepas 2!a dan 23a, dua peptida yang berdaya untuk melepaskan histamine dan merupakan mediator kuat sebagai factor meningkatnya permeabilitas dinding kapiler pembuluh darah yang

mengakibatkan terjadinya perembesan plasma ke ruang ekstraseluler. Hal ini terbukti dengan peningkatan kadar hematokrit, penurunan natrium dan terdapatnya cairan dalam rongga serosa. /erembesan plasma ke ruang ekstra seluler mengakibatkan berkurangnya volume plasma, terjadi hipotensi, hemokonsentrasi, dan hipoproteinemia serta efusi dan syok. Hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit 4 *" 5) menunjukkan atau menggambarkan adanya kebocoran (perembesan) plasma sehingga nilai hematokrit menjadi penting untuk patokan pemberian cairan intravena. &erjadinya trobositopenia, menurunnya fungsi trombosit dan menurunnya faktor koagulasi (protombin dan fibrinogen) merupakan faktor penyebab terjadinya perdarahan hebat , terutama perdarahan saluran gastrointestinal pada DHF. 1danya kebocoran plasma ke daerah ekstravaskuler dibuktikan dengan ditemukannya cairan yang tertimbun dalam rongga serosa yaitu rongga peritoneum, pleura, dan pericard yang pada otopsi ternyata melebihi cairan yang diberikan melalui infus. 0etelah pemberian cairan intravena, peningkatan jumlah trombosit menunjukkan kebocoran plasma telah teratasi, sehingga pemberian cairan intravena harus dikurangi kecepatan dan jumlahnya untuk mencegah terjadinya edema paru dan gagal jantung, sebaliknya jika tidak mendapatkan cairan yang cukup, penderita akan mengalami kekurangan cairan yang dapat mengakibatkan kondisi yang buruk bahkan bisa mengalami syok. 6ika syok berlangsung lama akan timbul anoksia jaringan, metabolik asidosis dan kematian apabila tidak segera diatasi dengan baik. 7angguan hemostasis pada DHF menyangkut ! faktor yaitu 8 perubahan vaskuler, trombositopenia dan gangguan koagulasi. 2.4. Diagnosis Diagnosis demam berdarah dengue ditegakkan berdasarkan kriteria diagnosis menurut 9H: yang terdiri dari kriteria klinis dan laboratoris. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi diagnosis yang berlebihan (overdiagnosis).%); Kriteria Klinis: . Demam akut mendadak *)< hari *. &erdapat manifestasi perdarahan yang ditandai dengan 8 ) =ji tourni>et positif (?umple leed test) ) ?uam kulit8 ptekie, ekimosis, purpura ) /erdarahan mukosa, epistaksis, perdarahan gusi ) Hematemesis dan melena. %); Kriteria La oratoris: &rombositopenia ( ""."""@mm! atau kurang) &erdapat minimal satu tanda)tanda kebocoran plasma sebagai berikut8

o /eningkatan hematokrit 4 *"5 dibandingkan standar sesuai dengan umur dan jenis kelamin. /eningkatan nilai hematokrit menggambarkan hemokonsentrasi selalu dijumpai pada DAD, merupakan indikator yang peka akan terjadinya perembesan plasma, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan hematokrit secara berkala. /ada umumnya penurnunan trombosit endahului peningkatan hematokrit. Hemokonsentrasi dengan peningkatan hematokrit *"5 atau lebih, mencerminkan peningkatan permeabilitas kapiler dan perembesan plasma. /erlu mendapat perhatian, bahwa nilai hematokrit dipengaruhi oleh penggantian cairan atau perdarahan. o /enurunan hematokrit 4*"5 setelah mendapatkan terapi cairan, dibandingkan dengan nilai hematokrit sebelumnya. o &anda kebocoran plasma seperti efusi pleura, asites atau hipoproteinemia. Dua kriteria klinis pertama ditambah trombositopenia atau peningkatan hematokrit, cukup untuk menegakkan diagnosis klinis demam berdarah dengue. 'fusi pleura dan atau hipoalbumin, dapat memperkuat diagnosis terutama pada pasien anemia dan atau terjadi perdarahan. 9H: (*""#) membagi demam berdarah dengue menjadi # derajat berdasarkan tingkat keparahan, yaitu sebagai berikut8;, " Derajat Derajat * Derajat ! 8 Demam disertai gejala tidak khas dan satu)satunya manifestasi perdarahan adalah uji torni>uet. 8 0eperti derajat , disertai perdarahan spontan di kulit dan perdarahan lain. 8 Didapatkan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lemah, tekanan nadi menurun (*" mmHg atau kurang) atau hipotensi, sianosis di sekitar mulut kulit dingin dan lembab, tampak gelisah. Derajat # 8 0yok berat, nadi tidak dapat diraba dan tekanan darah tidak terukur. 3

2.!. Diagnosis Ban"ing1# . Demam tifoid Aiasanya gejala mulai timbul secara bertahap dalam wakatu ;) # hari setelah terinfeksi. Demam biasanya meningkat pada sore dan malam hari. /ada demam tifoid biasanya ditemukan adanya bradikardia relatif dimana pada umumnya peningkatan suhu tubuh berhubungan langsung dengan peningkatan denyut nadi, tetapi pada demam tifoid tidak terjadi peningkatan nadi dan kadang menyebabkan bradikardi. /ada penderita tifoid biasanya ditemukan lidah yang berselaput (kotor ditengah, tepi dan ujung merah serta ditemukan adanya tremor). 7ejalanya bisa berupa demam, sakit kepala, nyeri sendi, sakit tenggorokan, sembelit, penurunan nafsu makan dan nyeri 3

perut. -ungkin juga terjadi sakit waktu berkemih dan dapat juga terjaid mimisan. Demam seringkali disertai oleh denyut jantung yang lambat dan kelelahan yang luar biasa. /ada pemeriksaan fisik dapat ditemukan adanya hepatomegali dan splenomegali. /ada pemeriksaan laboratorium sering ditemukan leukopenia seperti pada demam dengue, tetapi dapat pula terjadi nilai leukosit normal ataupun meningkat. Dan kadang ditemukan anemia ringan dan tromnositopenia. /ada demam tifoid ditemukan laju endap darah meningkat. =ntuk menentukan diagnosis biasanya dilakukan uji widal. /ada kasus yang berat bisa terjadi delirium, stupor atau koma. /ada sekitar "5 penderita timbul sekelompok bintik)bintik kecil berwarna merah muda di dada dan perut pada minggu kedua dan berlangsung selama *)3 hari. *. Demam chikungunya Demam berdarah dengue harus dibedakan dengan demam chikungunya (D2). /ada D2 biasanya seluruh anggota keluarga dapat terserang dan penularannya mirip dengan influenBa. Aila dibandingkan dengan DAD, D2 memperlihatkan serangan demam mendadak, masa demam lebih pendek, suhu lebih tinggi, hampir selalu disertai ruam makulopapular, injeksi konjungtiva, dan lebih sering dijumpai nyeri sendi. /roporsi uji tourni>uet positif, petekie dan epistaksis hampir sama dengan DAD. /ada D2 tidak ditemukan perdarahan gastrointestinal dan syok. !. ,diopatic &rombositopenik /urpura ,diopathic &hrombocytopenic /urpura (,&/) sulit dibedakan dengan DAD derajat ,,, oleh karena didapatkan demam disertai perdarahan di bawah kulit. /ada hari)hari pertama, diagnosis ,&/ sulit dibedakan dengan penyakit DAD, tetapi pada ,&/ demam cepat menghilang (pada ,&/ bisa tidak disertai demam), tidak dijumpai leukopeni, tidak dijumpai hemokonsentrasi, tidak dijumpai pergeseran ke kanan pada hitung jenis. /ada fase penyembuhan DAD jumlah trombosit lebih cepat kembali normal daripada ,&/. 2.$. Penatala%sanaan 7ambaran klinis DAD@00D sangat khas yaitu demam tinggi mendadak, diastesis hemoragik, hepatomegali, dan kegagalan sirkulasi. -aka keberhasilan tatalaksana DAD terletak pada bagian mendeteksi secara dini fase kritis yaitu saat suhu turun ( the time of defervescence ) yang merupakan fase awal terjadinya kegagalan sirkulasi, dengan melakukan observasi klinis disertai pemantauan perembesan plasma dan gangguan hemostasis. /eningkatan hematokrit *"5 atau lebih mencermikan perembesan plasma dan merupakan indikasi untuk pemberian cairan. Carutan garam isotonik atau ringer laktat sebagai cairan awal pengganti volume plasma dapat diberikan sesuai dengan berat ringan penyakit.
4

Dasar patogenesis DAD adalah perembesan plasma, yang terjadi pada fase penurunan suhu (fase afebris, fase krisis, fase syok) maka dasar pengobatannya adalah penggantian volume plasma yang hilang. 9alaupun demikian, penggantian cairan harus diberikan dengan bijaksana dan berhati)hati. +ebutuhan cairan awal dihitung untuk *)! jam pertama, sedangkan pada kasus syok mungkin lebih sering (setiap !")%" menit). &etesan dalam *#)*; jam berikutnya harus selalu disesuaikan dengan tanda vital, kadar hematokrit, dan jumlah volume urin. /enggantian volume cairan harus adekuat, seminimal mungkin mencukupi kebocoran plasma. 0ecara umum volume yang dibutuhkan adalah jumlah cairan rumatan ditambah 3);5. 2airan intravena diperlukan, apabila8 a. -untah terus menerus, tidak mau minum, demam tinggi sehingga tidak rnungkin diberikan minum per oral, ditakutkan terjadinya dehidrasi sehingga mempercepat terjadinya syok. b. (ilai hematokrit cenderung meningkat pada pemeriksaan berkala. 6umlah cairan yang diberikan tergantung dari derajat dehidrasi dan kehilangan elektrolit, dianjurkan cairan glukosa 35 di dalam larutan (a2l ",#35. Aila terdapat asidosis, diberikan natrium bikarbonat <,#%5 )* ml@kgAA intravena bolus perlahan)lahan.

7ambar . /enatalaksanaan kasus tersangka DAD

7ambar *. /enatalaksanaan kasus DAD derajat , dan ,,

7ambar !. /enatalaksanaan kasus DAD tanpa peningkatan hematokrit derajat , atau ,, dengan peningkatan hematokrit

7ambar #. /enatalaksanaan kasus DAD derajat ,,, dan ,. (0indrom syok dengue@00D)

BAB II LAP&'AN KASUS I"entitas Pasien (ama =mur 8 ?1 8 " tahun

6enis +elamin 8 Caki)laki 0uku bangsa 8 -inang 0eorang pasien laki)laki berumur " tahun dirawat di bangsal anak ?0 - Djamil /adang sejak tanggal *! (ovember *" ! dengan 8 1lloanamnesis 8 ,bu +andung Kel()an (ta*a : +aki dan tangan dingin sejak 'i+a,at Pen,a%it Se%arang : -untah ada 3 hari sebelum masuk rumah sakit, frekuensi *)!kali@hari, jumlah D*) #sdm setiap kali muntah, muntah berisi apa yang dimakan dan diminum, muntah tidak menyemprot Demam sejak # hari sebelum masuk rumah sakit, tinggi, terus menerus, tidak disertai kejang, tidak berkeringat, dan tidak menggigil. (yeri ulu hati sejak # hari sebelum masuk rumah sakit. Aatuk dan pilek tidak ada. 0esak nafas tidak ada. /erdarahan dari hidung, gusi dan saluran cerna tidak ada (afsu makan berkurang sejak sakit, dimana pasien biasa makan !$ sehari dengan porsi piring, namun semenjak sakit hanya makan D! sdm setiap kali makan A1+ warna dan jumlah biasa A1A warna dan konsistensi biasa
10

jam sebelum masuk rumah sakit

/asien telah dibawa berobat ke ,7D ?0=/.dr.-.Djamil pada

hari sebelum masuk

rumah sakit dan dilakukan pemeriksaan darah dengan hasil Hb *,;g5, Ht !E5, trombosit #"."""@mm!, Ceukosit !.#""@mm! dan dianjurkan kontrol besok. Di ,7D anak ditemukan syok dengan nadi cepat dan halus, &D E"@%" mmHg, akral dingin perfusi buruk, kemudian dilakukan resusitasi dengan ?C *"cc@+gAA@secepatnya, setelah !" menit, cairan habis %""cc, syok teratasi dengan &D ""@%" mmHg. 'i+a,at Pen,a%it Da)(l( : &idak pernah menderita penyakit demam berdarah sebelumnya.

'i+a,at %el(arga : &idak ada anggota keluarga yang menderita sakit demam berdarah sebelumnya.

'i+a,at -e%er.aan/ so0ial/ e%ono*i/ %e iasaan : 1nak ke * dari ! bersaudara, lahir spontan, cukup bulan, ditolong bidan, AAC !3"" gram, /AC 3"cm, langsung menangis kuat. ?iwayat imunisasi dasar lengkap ?iwayat pertumbuhan dan perkembangan dalam batas normal Hygiene dan sanitasi lingkungan cukup baik.

Pe*eri%saan fisi% +eadaan umum +esadaran &ekanan darah (adi (afas 0uhu &inggi Aadan Aerat Aadan 8 tampak sakit sedang 8 sadar 8 ""@%" mmHg 8 "* $@ menit 8 !"$@ menit 8 !<,% o2 8 #3 cm 8 !" kg
11

AA@= &A@ = AA@&A 7iBi 0ianosis 1nemis 'dema ,kterus +ulit

8 E",E" 5 8 "!,35 8 ; ,"; 5 8 giBi kurang 8 tidak ada 8 tidak ada 8 tidak ada 8 tidak ada 8 teraba hangat 8 tidak teraba perbesaran kelenjar getah bening 8 bulat, simetris, normocephal 8 hitam, tidak mudah rontok 8 konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor *mm@*mm, ?eflek cahaya F@F

+elenjar 7etah Aening +epala ?ambut -ata

&elinga G Hidung &enggorokan -ulut Ceher Dada /aru)paru 8

8 tidak ditemukan kelainan. 8 & )& tidak hiperemis, faring tidak hiperemis 8 mukosa bibir dan mulut basah 8 6./ 3)*cmH*:.

,nspeksi /alpasi /erkusi 1uskultasi

8 normochest, simetris kiri kanan, retraksi tidak ada. 8 fremitus sama kiri dan kanan 8 sonor 8 vesikuler, rhonki )@), wheeBing )@)
12

6antung

8 8 ictus cordis tidak terlihat 8 teraba ictus cordis di jari medial C-20 ?,2 . 8 batas)batas jantung dalam batas normal 8 irama teratur, bising tidak ada

,nspeksi /alpasi /erkusi 1uskultasi 1bdomen ,nspeksi /alpasi /erkusi 1uskultasi

8 distensi tidak ada 8 supel, hepar dan lien tidak teraba 8 timpani 8 bising usus (F) normal

1lat kelamin 8 tidak ditemukan kelainan 'kstremitas 8 akral hangat, perfusi baik, refleks fisiologis ada FF@FF, refleks patologis )@)

Pe*eri%saan La oratori(* : Darah 8 Hb Ceukosit &rombosit Ht 8 !,E gr5 8 <.3""@mm! 8 !%.""" @mm! 8 #*5

Diagnosa %er.a : DHF grade ,,, dengan syok teratasi F giBi kurang Tatala%sana : ,.FD 8 ?C "cc@ kgAA@jam !""cc@jam "" tetes@ menit makro

13

-C <"" kkal /aracetamol !"" mg p.o ( & 4 !;,3 "2 ) Aanyak minum

'en0ana Pe*eri%saan : Hb @ Ht per % jam &rombosit @ *# jam 2rossmatch +ontrol vital sign Aalance cairan

1ollo+ (- tanggal 24 No2e* er 2#13 #$.## +i 0@ ) ) ) ) ) :@ +eadaan umum +esadaran &ekanan darah (adi (afas 0uhu 8 sedang 8 sadar 8 ""@%" mmHg 8 E% $@ menit 8 *; $@ menit 8 !<,* o2
14

demam tidak ada -untah tidak ada 0esak nafas tidak ada /erdarahan gusi, hidung, dan saluran cerna tidak ada A1A dan A1+ biasa

-ata &horak

8 konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik 8 cor irama teratur, bising tidak ada /ulmo vesikuler, rhonki )@), wheeBing )@)

1bdomen 'kstremitas

8 distensi ()) , A= ( F ) normal 8 akral hangat, perfusi baik

+esan hemodinamik stabil &atalaksana8 ,.FD 8 ?C "cc@ kgAA@jam !""cc@jam "" tetes@ menit makro

-C <"" kkal /aracetamol !"" mg p.o ( & 4 !;,3 "2 )

#3.## +i 0@ ) ) ) ) ) ) :@ +eadaan umum +esadaran &ekanan darah (adi (afas 8 sedang 8 sadar 8 ""@<" mmHg 8 E* $@ menit 8 *% $@ menit
15

demam tidak ada -untah tidak ada 0esak nafas tidak ada /erdarahan gusi, hidung, dan saluran cerna tidak ada 1nak mulai mau makan dan minum A1A dan A1+ biasa

0uhu -ata &horak

8 !< o2 8 konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik 8 cor irama teratur, bising tidak ada /ulmo vesikuler, rhonki )@), wheeBing )@)

1bdomen 'kstremitas Hasil Caboratorium 8 ) ) ) Hb Ht &rombosit

8 distensi ()) , A= ( F ) normal 8 akral hangat, perfusi baik

,* g5

8 !#5 8 **."""@mm!

+esan DHF grade ,,,, post syok hari ,, demam hari ke )%, penurunan hematokrit dari sebelumnya. &atalaksana8 ,.FD 8 ?C 3cc@ kgAA@jam 3" tetes@ menit makro -C <"" kkal /aracetamol !"" mg p.o ( & 4 !;,3 "2 )

?encana 8 ) Hb@Ht@ # jam ) &rombosit@*#jam ) balance cairan@*#jam 11.## Hasil Caboratorium 8 ) ) Hb Ht 8 ,E g5

8 !%5
16

&rombosit

8 !*."""@mm!

+esan /eningkatan Ht dan &rombosit dari sebelumnya. &atalaksana Canjut 1!.## Hasil Caboratorium 8 ) ) ) Hb Ht &rombosit 8 ,; g5

8 !%5 8 ! ."""@mm!

+esan tidak ada hemokonsentrasi 21.## Hasil Caboratorium 8 ) ) ) Hb Ht &rombosit 8 ,3 g5

8 !35 8 E."""@mm!

+esan /enurunan trombosit &atalaksana terapi lanjut, awasi perdarahan 1&LL&4 UP 2! No2e* er 2#13 #$.## +i 0@ ) ) ) ) Demam tidak ada 0esak nafas tidak ada /erdarahan gusi, hidung, dan saluran cerna tidak ada -ual dan muntah tidak ada
17

) ) :@

1nak mulai banyak minum A1+ dan A1A biasa

+eadaan umum +esadaran &ekanan darah (adi (afas 0uhu -ata &horak

8 sedang 8 sadar 8 ""@<" mmHg 8 ;E$@ menit 8 ** $@ menit 8 !%,3 o2 8 konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik 8 cor irama teratur, bising tidak ada /ulmo vesikuler, rhonki )@), wheeBing )@)

1bdomen 'kstremitas

8 distensi ()) , A= ( F ) normal 8 akral hangat, perfusi baik

+esan hemodinamik stabil Aalance cairan@*# jam ,nput 8 pe *;"" /o *""" F #;"" Aalance 8 " Diuresis 8 3,;cc@+gAA@jam &atalaksana ) ,.FD ?C 3" tetes@menit output 8 iwl 8 %"" urin 8 #*"" F #;""

18

) )

-C *""" kkal /aracetamol !""mg (&4!;,3o2)

Pasien -in"a) "ari SI %e angsal a%(t "engan res(*e -in"a): 0eorang pasien laki)laki berumur " tahun, telah dirawat di bangsal 0, selama * hari dengan DHF grade ,,, dengan syok teratasi F giBi kurang, kondisi saat ini8 ) ) ) ) ) ) :@ +eadaan umum +esadaran &ekanan darah (adi (afas 0uhu -ata &horak 8 sedang 8 sadar 8 ""@<" mmHg 8 *$@ menit Demam tidak ada 0esak nafas tidak ada /erdarahan gusi, hidung, dan saluran cerna tidak ada -ual dan muntah tidak ada (afsu makan anak baik, anak mampu menghabiskan makanan yang diberikan A1+ dan A1A biasa

8 *% $@ menit 8 !%,% o2 8 konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik 8 cor irama teratur, bising tidak ada /ulmo vesikuler, rhonki )@), wheeBing )@)

1bdomen 'kstremitas

8 distensi ()) , A= ( F ) normal 8 akral hangat, perfusi baik


19

+esan DHF grade ,,,, syok teratasi, hari ke); F giBi kurang Hasil Caboratorium ("".#% wib)8 ) ) ) Hb Ht &rombosit 8 g5

8 !!5 8 #*."""@mm!

+esan tidak ada hemokonsentrasi &atalaksana 8 ) ) ) ,.FD ?C !" tetes@menit -C *"""kkal /aracetamol !""mg (&4!;,3"2)

1&LL&4 UP 2$ No2e* er 2#13 0@ ) ) ) ) ) ) :@ +eadaan umum +esadaran &ekanan darah (adi 8 sedang 8 sadar 8 ""@<" mmHg 8 ";$@ menit
20

Demam tidak ada 0esak nafas tidak ada /erdarahan gusi, hidung, dan saluran cerna tidak ada -ual dan muntah tidak ada (afsu makan anak baik, anak mampu menghabiskan makanan yang diberikan A1+ dan A1A biasa

(afas 0uhu -ata &horak

8 *3 $@ menit 8 !%,3 o2 8 konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik 8 cor irama teratur, bising tidak ada /ulmo vesikuler, rhonki )@), wheeBing )@)

1bdomen 'kstremitas

8 distensi ()) , A= ( F ) normal 8 akral hangat, perfusi baik

+esan DHF grade ,,,, syok teratasi Aalance cairan@*# jam ,nput 8 pe *"" /o *""" F !*"" Aalance 8 F%""cc Diuresis 8 *,<cc@+gAA@jam Hasil laboratorium 8 ) ) ) Hb Ht &rombosit 8 ,< g5 output 8 iwl 8 %"" urin 8 *""" F *%""

8 !%5 8 <."""@mm!

&atalaksana ) ) -C *""" kkal /aracetamol !""mg (&4!;,3o2)

21

BAB III DISKUSI &elah dirawat seorang pasien laki)laki berumur " tahun di bangsal anak ?0 Djamil /adang sejak tanggal *! (ovember *" ! dengan diagnosa DHF 7rade ,,, dan 7iBi +urang. Kriteria "iagnosis D51 er"asar%an : +riteria klinis adalah sebagai berikut8 . Demam tinggi mendadak berlangsung terus)menerus selama *)< hari *. -anifestasi perdarahan, paling sedikit tes bendungan positif !. /embesaran hati #.0yok ditandai nadi cepat dan lemah seta penurunan tekanan nadi, hipotensi, kaki dan tangan dingin, kulit lembab dan pasien tampak gelisah

22

+riteria laboratoris adalah sebagai berikut8 . &rombositopenia ( ""."""@mm! atau kurang) *. Hemokonsentrasi dilihat dari peningkatan hematokrit (Ht) *"5 atau lebih Dari anamnesis didapatkan pasien demam tinggi sejak ! hari sebelum masuk rumah sakit, nyeri sendi sejak # hari sebelum masuk rumah sakit. Dari pemeriksaan fisik didapatkan demam, rumple leed positif. Aerdasarkan grafik AA dan &A didapatkan kesan giBi kurang karena AA@&A ; ,"; 5. Hasil laboratorium menunjukkan penurunan jumlah trombosit dan peningkatan hematokrit. Dari data anamnesis, pemeriksaan fisik dan laboratorium didapatkan diagnosa DHF grade ,,, 0ewaktu masuk pasien kurang mau minum, lalu ditatalaksana dengan pemberian cairan intravena <cc@kgbb@jam. +arena pasien demam, diberikan paracetamol dengan dosis !"" mg, dan disarankan untuk banyak minum. Diet pasien yaitu -C <"" kkal.

DA1TA' PUSTAKA . 0oeparman. ,lmu /enyakit Dalam 6ilid , 'disi kedua. /enerbit F+=,. EE". 6akarta *. 0uhendro, (ainggolan C, 2hen +, /ohan H&. Auku ajar ,lmu /enyakit Dalam jilid ,,,. Demam Aerdarah Dengue. 'disi ,.. /usat /enerbitan Departemen ,lmu /enyakit Dalam F+=,. 6akarta 8 *""%. <"E) ! !. ,katan Dokter 1nak ,ndonesia. /edoman pelayanan medis. ,D,. 6akarta8 *" ". # )E #. D'/+'0. &atalaksana DAD. 1vailable from8 http8@@www.depkes.go.id@ downloads@&ata 5*"Caksana5*"DAD.pdf 3. -ansjoer, 1rif G 0uprohaita. (*"""). +apita 0lekta +edokteran 6ilid ,,. Fakultas +edokteran =, 8 %. -edia 1escullapius. 6akarta. 2hen +, Herdiman &. /ohan, 0into ?. Diagnosis dan terapi cairan pada demam berdarah dengue. -edicinus8 0cientic 6ournal of /harmaceutical Development and -edical 1pplication. *""EH **8 !)< <. 2hen +, Herdiman &. /ohan, 0into ?. Diagnosis dan terapi cairan pada demam berdarah dengue. -edicinus8 0cientic 6ournal of /harmaceutical Development and -edical 1pplication. *""EH **8 !)<
23

;. 9orld Health :rganiBation. Dengue 7uidelines for Diagnosis, &reatment, /revention and 2ontrol. (ew edition. 7eneva. *""E. E. Hendarwanto. Dengue. Auku 1jar ,lmu /enyakit Dalam ,. 6akarta 8 Aalai /enerbit F+=,, EEE. # <)#*% ". 0oedarmo, 0umarno 0. /oorwo, Dkk. ,nfeksi .irus Dengue. Dalam 8 Auku 1jar ,nfeksi G /ediatri &ropis 'disi +edua. 6akarta 8 Aadan /enerbit ,D1,, *"";

24

Anda mungkin juga menyukai