Anda di halaman 1dari 11

MENINGKATNYA PASIEN BEDREST YANG MENGALAMI DEKUBITUS

DI RUMAH SAKIT Y

PROPOSAL
RISET KEPERAWATAN PENDIDIKAN KESEHATAN
PADA PASIEN BEDREST YANG MENGALAMI DEKUBITUS
TAHUN 2013

Tiwi Sapitri
P3.73.20.3.11.044
Pembimbing
Nurmilah.SKp.MKes
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PPERSAHABATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III
Peneliti Utama

Nama

:Tiwi Sapitri

Tingkat

:II Reguler

Program Studi : Keperawatan Persahabatan


Jenis Kelamin

: Perempuan

Tanggal Lahir

: Cirebon, 01 Juli 1993

A. Judul Penelitian
PENDIDIKAN KESEHATAN PADA PASIEN BEDREST YANG MENGALAMI
DEKUBITUS DI RUMAH SAKIT Y
B. Ruang lingkup Penelitian
Penelitian ini di lakukan di Rumah Sakit Y. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui tingkat pengetahuan pasien dan keluarga tentang dekubitus serta
memberikan pendidikan kesehatan pada pasien bedrest yang mengalami
dekubitus di Rumah Sakit Y.
C. Pernyataan Pengesahan Pimpinan Institusi Pendidikan
Nama Institusi

: Poltekkes Kemenkes Jakarta II

Alamat

: Jln. Persahabatan Raya

Nama Pimpinan Institusi

: Sri Maryani, SKM, Mkes

Pernyataan Pimpinan Institusi

:Bersama

ini,

kami

menyatakan

bahwa

proposal penelitian ini asli dan layak untuk di


ajukan dan kami menjamin telaksananya
penelian ini .

Tanggal Pengesahan

Tanda tangan

D. Abstrak
Dekubitus, juga disebut pressure sore atau bed sore adalah lesi di kulit yang
terjadi akibat rusaknya epidermis, dermis, jaringan subkutis dan tulang di
bawahnya, ulkus dekubitus biasanya dijumpai pada pasien bedrest dalam waktu
yang lama, penurunan kesadaran atau mengalami penurunan mobilitas
(Elizabeth J Corwin, 2009). Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
dekubitus yaitu faktor internal nya yaitu kurang nya pengetahuan dan faktor
eksternal nya faktor pendidikan, faktor lingkungan, Jenis penyakit, dan
Imobilisasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan pasien dan
keluarga tentang dekubitus serta memberikan pendidikan kesehatan pada
pasien bedrest yang mengalami dekubitus di Rumah Sakit Y serta mengetahui
sejauh mana pasien dan keluarga memahaminya. Penelitian ini menggunakan
desain penelitian kuantitatif deskriptif dengan pendekatan studi cross sectional.
Populasi penelitian ini adalah pasien bedrest yang mengalami dekubitus di
Rumah sakit Y dengan jumlah sampel yang diambil sebanyak 36 responden
melalui tehnik simple random sampling . Pengumpulan data dilakukan
menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh peneliti. Analisa data
dilakukan melalui tiga tahapan yaitu analisa univariat, bivariat, dan multi variat.
Hasil penelitian ini akan menghasilkan data awal yang dapat dipergunakan untuk
menetapkan dan menentukan intervensi keperawatan dengan tepat.
E. Latar Balakang Masalah
Luka dekubitus adalah suatu masalah bagi populasi pasien dirawat di rumah
sakit atau rumah perawatan lainnya. Pasien-pasien tersebut memiliki resiko
untuk mengalami terjadinya luka dekubitus selama perawatan. Insiden dan
prevalensi terjadinya luka dekubitus pada populasi ini di banyak rumah sakit di
Indonesia.
Penelitian di Indonesia dilaporkan dari Annas, HA cit Purwaningsih (2000)
menyebutkan bahwa dari 78 orang pasien bedrest yang dirawat di RSUP Dr.
Wahidin Sudirohusodo, Makasar sebanyak 12 orang (15,8%) mendapatkan
dekubitus. Setyajati (2001) juga melakukan penelitian yang menghitung angka
kejadian dekubitus pada pasien bedrest di RS Muwardi Surakarta, pada Bulan
oktober 2002 angka kejadian dekubitus sebanyak 38,18 %.

Dekubitus merupakan suatu hal yang serius, dengan angka morbiditas dan
mortalitas yang tinggi. Dinegara-negara berkembang, presentase terjadinya
dekubitus mencapai sekitar 11% dan terjadi dalam dua minggu pertama dalam
perawatan. Penyelidikan menunjukkan bahwa kira-kira 28% penderita di rumah
sakit mungkin terkena. Penderita dengan trauma medula spinalis, insidensnya 25
- 85% dengan angka kematian antara 7-8%.
Dekubitus atau dikenal sebagai bedsore, adalah suatu kondisi medis yang
ditandai dengan pembentukan lesi yang biasanya terdapat di daerah tubuh yang
bertulang, sebagai akibat dari tekanan yang terus menerus karena duduk yang
terlalu lama atau imobilitas. Biasanya hal ini disertai dengan bau busuk.
Dekubitus dapat dicegah serta disembuhkan apabila didiagnosa sejak dini, tetapi
hal ini biasanya susah dilakukan. Ini dikarenakan ketidaktahuan pasien dan
keluarga mengenai dekubitus.
Salah satu aspek penting dalam pelayananan keperawatan adalah menjaga dan
mempertahankan integritas kulit klien agar senantiasa terjaga dan utuh.
Intervensi dalam perawatan kulit klien akan menjadi salah satu indikator kualitas
pelayanan keperawatan yang diberikan. Kerusakan integriritas kulit dapat berasal
dari luka karena trauma dan pembedahan, namun juga dapat disebabkan karena
tertekannya kulit dalam waktu yang lama dapat menyebabkan iritasi dan akan
berkembang menjadi luka tekan atau dekubitus (Kozier, 1993)
Penelitian yang dilakukan oleh Bostrom dan Kenneth (1992) menyimpulkan
bahwa sikap, nilai dan kepercayaan perawat tidak menempatkan pencegahan
dekubitus menjadi prioritas yang tinggi dalam pelayanan keperawatan.
Dekubitus merupakan problem yang serius karena dapat mengakibatkan
meningkatnya biaya, lama perawatan dirumah sakit karena memperlambat
program rehabilitasi bagi penderita (Potter, Perry, 1993). Selain itu dekubitus
juga dapat menyebabkan nyeri yang berkepanjangan, rasa tidak nyaman,
tergangu dan frustasi yang menghinggapi para pasien dan meningkatkan biaya
dalam penaganan.

Dalam beberapa penelitian menunjukkan bahwa 3-10% pasien bedrest yang


dirawat di rumah sakit Y menderita dekubitus dan 2,7% peluang terbentuk
dekubitus baru, namun angka tersebut terus menunjukkan peningkatan hingga
7,7-26,9%. Dekubitus juga terjadi dengan frekuensi yang cukup tinggi pada
pasien neurologis oleh karena imobilisasi yang lama dan berkurangnya
kemampuan sensorik. Insiden dekubitus pada penderita dengan trauma medulla
spinalis mencapai 25-85% dengan angka kematian antara 7-8%.
Tingkat

pengetahuan

tentang

dekubitus

sangat

berpengaruh

terhadap

penatalaksanan dan pencegahan itu sendiri, faktor eksternalnya adalah Faktor


pendidikan, faktor lingkungan, jenis penyakit, imobilisasi. Dampak yang di
timbulkan dari dekubitus ini menyebabkan beberapa komplikasi diantaranya
Komplikasi dekubitus yang sering terjadi adalah Hematom, Infeksi, Dehisensi,
Rekurensi bahkan kematian.
Potensi timbulnya dekubitus di pengaruhi oleh tingkat pengetahuan keluarga
terhadap dekubitus. Penelitian tentang kurangnya

pengetahuan pasien dan

keluarga tentang dekubitus yang mempengaruhi meningkatnya pasien bedrest


yang mengalami dekubitus serta pendidikan kesehatan

yang di lakukan

di

Rumah Sakit.Y itu belum banyak di lakukan, inilah yang menjadi daya tarik
peneliti untuk mengetahuinya.
F. Rumusan Masalah
Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga tentang dekubitus, dipengaruhi
faktor pendidikan, faktor lingkungan, faktor usia, jenis penyakit, imobilisasi. Hal
ini yang berpengaruh pada meningkatnya pasien bedrest yang mengalami
dekubitus di Rumah Sakit Y. Dampak yang di timbulkan dari dekubitus ini
menyebabkan beberapa komplikasi. Potensi timbulnya dekubitus di pengaruhi
oleh tingkat pengetahuan keluarga terhadap dekubitus .Berdasarkan masalah di
atas peneliti sangat tertarik untuk melakukan penelitian ini untuk itu rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah Apakah kurangnya pengetahuan pasien

dekubitus merupakan hal yang mempengaruhi meningkatnya pasien


dekubitus di Rumah Sakit Y.
G. Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Diketahuinya kurangnya pengetahuan merupakan hal yang mempengaruhi
meningkatnya pasien bedrest yang mengalami dekubitus di Rumah Sakit Y
Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi karakteristik pasien dengan dekubitus
2. Mengidentifikasi

faktor

internal

yang

paling

mempengaruhi

terjadinya

dekubitus
3. Mengidentifikasi faktor eksternal yang paling mempengaruhi terjadinya
dekubitus
4. Mengetahui preventif apa yang bisa dilakukan untuk menanggulangi dekubitus
H. Desain dan Metodelogi Penelitian
1. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan deskriptif
cross-sectional untuk mengetahui tingkat pengetahuan pasien dan keluarga
tentang dekubitus dan memberikan pendidikan kesehatan.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian akan di lakukan di Rumah Sakit Y yang terlihat
meningkatnya pasien dekubitus di rumah sakit tersebut.
3. Populasi

Populasi penelitian ini adalah pasien bedrest yang mengalami dekubitus di


Rumah sakit Y berjumlah .
4. Sampel
Sampel diambil secara simple random sampling yaitu metode pengambilan
sampel di ambil secara acak tanpa memperhatikan tingkatan yang ada dalam
populasi. Sehubungan dengan keterbatasan biaya dan waktu sehingga tidak
memungkinkan mengambil semua populasi terjangkau. Oleh karenanya kami
mengambil sampel penelitian ini sebanyak 40 orang, maksimal tingkat
kesalahan nya 5%, maka menggunakn rumus Slovin.
n = N/N (d2) + 1
n = 40/40 (0,05)2 + 1
= 36
5. Instrumen Penelitian
a. Instrument kuesioner untuk mengetahui karakteristik pasien keluarga
dalam penanganan dekubitus.
b. Instrument

untuk

mengetahui

faktor

internal

dan

eksternal

yang

mempengaruhi meningkatnya pasien bedrest yang mengalami dekubitus di


Rumah Sakit .Y

I. Kerangka Konsep

Faktor Internal
Kurangnya pengetahuan pasien
dan keluarga tentang dekubitus

Faktor Eksternal

Faktor pendidikan

Faktor lingkungan

Jenis penyakit &


Imobilisasi

J. Pengolahan Data

Meningkatnya pasien
bedrest yang
mengalami dekubitus
di RS. Y

Analisa data dalam penelitian ini menggunakan metodelogi kuantitatif. Analisa


data dilakukan melalui tiga tahapan yaitu analisa univariat, bivariat, dan multi
variat.
K. Referesi
Ann Dempsey Patricia & D. Dempsey Arthur. 2002. Riset keperawatan Buku
Ajar & latihan. Edisi 4. Jakarta : EGC
Berman, A. dkk. 2009. Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis Kozier & Erb, Ed. 5.
Jakarta: EGC.
Brandon J Wilhelmi. 2006. Pressure Ulcers Surgical Treatment and Principles.
Djunaedi Hidayat, Sjaiful Fahmi Daili, Mochtar Hamzah. 1990. Ulkus Dekubitus
dalam Cermin Dunia Kedokteran. Jakarta fkui Hal : 33-5
http://surabayaplasticsurgery.blogspot.com/2007/05/pressure-sore-ulkusdekubitus.html Diakses tanggal 2 februari 2008
http://www.emedicine.com/plastic/topic462.htm
Diakses tanggal 2 februari 2008
Morison, M. 1995. Manajemen Luka. Jakarta : EGC.
Suriadi. 2004. Perawatan Luka. Jakarta : Sagung Seto
Suwiryo. HR. 1996. jurnal kedokteran YARSI. Vol 4 No 1. jakarta

Kuesioner

No
I

Pertanyaan
Pengetahuan/Pendidikan
A. Jenis Kelamin
1) Laki-Laki
2) Perempuan
B. Pendidikan
1) SD
2) SMP
3) SMA
4) PT
C. Status Perkawinan
1) Menikah
2) Belum menikah
D. Pekerjaan
1) Buruh
2) Swasta
3) PNS
4) Tidak bekerja
E. Dekubitus
a. Apakah anda mengetahui tantang dekubitus ?
b. Apakah anda mengetahui penyebab
dekubitus ?
c.Apakah anda mengetahui cara mencegah
dekubitus
d. Apakah anda mengetahui faktor apa yang
dapat menimbulkan dekubitus ?
e. Pilihlah diantara poin ini yang bisa
menimbulkan terjadinya dekubitus
1) Kurang nya ROM
2) Bedrest total

II

F. Lingkungan
a. Apakah tempat tidur anda bersih ?
b. Apakah suhu ruangan sesuai dengan suhu
tubuh
c. Apakah keluarga anda mengetahui cara
perawatan dekubitus ?
d. Apakah perawat selalu mengajarkan tehnik
ROM ?

III

G. Penyakit & Imobilisasi


1) Apakah anda sering melakukan mobilisasi
(ROM)

YA

TIDAK

2) Berapa kali sehari anda melakukan ROM


3) Apakah penyakit anda menyebabkan anda
sulit melakukan pergerakan ?

Anda mungkin juga menyukai