Anda di halaman 1dari 12

BAB I PENDAHULUAN

Setiap manusia dapat memperoleh pendidikan dan hasil belajar yang baik sesuai dengan petunjuk agama. Dalam hal ini, agama Islam dengan al-Quran sebagai sumber utamanya menuntut penganutnya untuk memperdalam ilmu pengetahuannya, sesuai dengan tabiat agama. Ini berarti bahwa teori-teori aliran kependidikan yakni teori nativisme, empirisme, dan kovergensi bukan menjadi acuan konsep pendidikan alQuran. amun al-Quran lah yang memberikan konsep terhadap aliran-

aliran pendidikan tersebut.

BAB I PEMBAHASAN

A.

Konsep Al-quran tentang Fitrah dan Kaitannya denga teori Belajar Mengajar

!eori "itrah yang digali dari sumbe al-Quran dan hadits. !eori ini memandang manusia secara utuh berupa jasmani dan rohani dalam pendidikan. !eori ini juga meyakini adanya anugrah dari #llah pencipta manusia. $#llah memberikan seperangkat kemampuan dasar yang memiliki kecenderungan berkembang. Dalam psikologis, kecenderungan ini disebut potensialitas atau disposisi yang menurut aliran psikologi behaviorisme disebut prepotence reflexes %kemampuan dasar yang secara otomatis dapat berkembang&.'( )enurut al-Quran, yang tabiat manusia adalah homo religious %makhluk suatu kecenderungan

beragama&

sejak

lahirnya

membawa

beragama. Dalam hal ini, pada QS. al-*um %+,&- +, #llah ber.irman -

2 @D N J ?K G 4Z 4[ 0\ 4: JY 2? 49 4 / WC =X 4? 0K : W ;< = ?K 6 4? 2V 4 I 2 K2 J T> 0U 4? 2Q 4 ;< 2R 0S 4P 4 @7 4C 0> 4O 4 N 4 @D J ?K G 4H 45 4 LM 2? JK I 2 KF J 4G 4H 0 5 2 @A B CD 2E 4 : 2 ;< = >? 26 47 48 09 4 / 01 23 45 4 4 ^_ ] W> 4` 0; 4P 4 "Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah di atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut

H.M. Arifin, Ilmu Pendidikan dalam Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan interdisipliner, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), h. 88.

fitrah itu. Tidak ada peru ahan pada fitrah Allah. (!tulah) agama yang lurus" tetapi ke anyakan manusia tidak mengetahui".

!erm .itrah dalam ayat di atas, mengandung interpretasi bahwa manusia diciptakan oleh #llah mempunyai naluri beragama, yakni agama tauhid. aotensi .itrah #llah pada diri manusia ini menyebabkannya selalu mencari realitas mutlak, dengan cara mengekspresikannya dalam bentuk sikap, cara berpikir dan bertingkah laku. barena sikap ini manusia disebut juga sebagaihomo educandum %makhluk yang dapat didik&

dan homo education %makhluk pendidik&, karena pendidikan baginya adalah suatu keharusan guna mewujudkan kualitas dan integritas kepribadian yang utuh. aosisi manusia sebagai homo religious dan homo educandum serta homo educationsebagaimana disebutkan di atas, mengindikasikan bahwa sikap kegiatan belajar bagi setiap manusia dapat diarahkan melalui proses pendidikan dengan memandang .itrah sebagai obyek yang harus dikembangkan dan disempurnakan, dengan cara membimbing dan mengasuhnya agar dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran keagamaan %Islam& secara universal. Dalam hal ini, alQuran maupun hadis meskipun tidak secara eksplisit membicarakan tentang konsep dasar keberagamaan yang dimaksud, tetapi secara implisit dari konteks ayat maupun hadis terdapat petunjuk yang mengarah tentang pendidikan keberagamaan. )isalnya saja, dalam QS. al-!ahrim %cc& - c #llah ber.irman-

Kj@h /YC>i\9 /YgAh\ K^1 K^Def :;d?K @7;\@; "#ai orang$orang neraka%" )uatan ayat tersebut sebagai motivasi bagi setiap orang tua %khususnya orang-orang beriman& untuk selalu mengawasi anak-anak mereka dalam aspek pendidikan, karena anak-anak atau keluarga merupakan sebagai bagian terpenting dari struktur rumah tangga. Dengan kata lain, orang tua hendaknya tidak mengabaikan kewajiban edukati.nya, yakni memelihara, membimbing dan mendidik anak-anaknya menjadi anggota keluarga yang senang pada kebaikan dan menjauhi kemaksiatan. Secara jelas perintah tersebut anak mengarah rangka pada aspek eriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari

pembinaan mental keberagamaan

dalam

mewujudkan

suasana keluarga sakinah yang selalu taat menjalani .ungsinya dengan baik. kadah inilah sebagai penentu keberagamaan anak di masa depan. baitannya dengan abi saw bersabda dalam satu hadisnya-

sK^l@5 FGHA?K p>O <?^; <?^e Q[ - />r9 nC>O IK p>q LRD?K o@1 - o@1 nDO IK Lmj FG;Gi LlK :O nh@gv_; 9K nhKGuD; 9K nhKt^7;

"&ari A i #urairah ra"

ahwa 'a i saw

ersa da( setiap anak yang

dilahirkan dalam keadaan fitrah" maka orang tualah yang menjadikan ia )ahudi" 'asrani atau Majusi".

"

bonteks hadis tersebut relevan dengan QS. al-*um %+,&- +, bahwa hakekat .itrah keimanan sebagai petunjuk bagi orang tua agar lebih mengarahkan .itrah yang dimiliki anak secara bijaksana. Di samping itu, ayat dan hadis abi saw tersebut mengandung implikasi bahwa .itrah

merupakan suatu pembawaan manusia sejak lahir, dan mengandung nilainilai religius dan keberlakuannya mutlak. Di dalam .itrah mengandung pengertian baik-buruk, benar-salah, indah-jelek dan seterusnya. Dalam aliran pendidikan misalnya nativisme, memandang

pembawaan tidak dapat dirubah oleh lingkungan, demikian pula sebaliknya dalam empirisme memandang bahwa lingkungan dapat

merubah pembawaan %bakat& anak sejak lahir, seterusnya konvergensi memandang bahwa pembawaan %bakat& sebagai .aktor internal dan lingkungan .aktor eksternal saling mempengaruhi. baitannya dengan ini, maka dalam perspekti. al-Quran ditegaskan bahwa .itrah adalah pembawaan keagamaan dan suatu saat keagamaan seseorang

dipengaruhi oleh lingkungan. #rtinya bahwa .itrah tidak dapat berkembang tanpa adanya pengaruh positi. dari lingkungannya yang mungkin dapat dimodi.ikasi atau dapat diubah secara drastis bila lingkungan itu tidak memungkinkan untuk menjadi .itrah itu lebih baik. wadi, .aktor-.aktor yang bergabung dengan .itrah dan si.at dasarnya bergantung pada sejauh mana interaksi dengan .itrah itu berperan. aada sisi lain, tentu saja .itrah yang dibawa oleh setiap manusia sejak kecil, pada perkembangannya nanti akan mengalami tingkatan-tingkatan yang bervariasi, sesuai dinamika dan .aktor-.aktor yang mempengaruhinya.

barena demikian halnya, maka hasil yang diraih dari proses belajar dapat dilihat sejauh mana .itrah itu berperan. "aktor pertama yang mempengaruhi hasil belajar mengajar, jika merujuk pada teks hadis terdahulu adalah lingkungan keluarga, sebagai unit pertama dan institusi pertama anak dipelihara, dibesarkan dan dididik. xingkungan keluarga di sini memberikan peranan yang sangat berarti dalam proses keberhasilan anak dalam pendidikan. Sebab di lingkungan inilah anak menerima sejumlah nilai dan norma yang ditanamkan sejak awal kepadanya. aada masa kecil, keimanan anak belum merupakan suatu keyakinan sebagai hasil pemikiran yang obyekti., tetapi lebih merupakan bagian dari kehidupan alam perasaan yang berhubungan erat dengan kebutuhan jiwanya akan kasih sayang, rasa aman dan kenikmatan jasmaniah. aeribadatan anak pada masa ini masih merupakan tiruan dan kebiasaan yang kurang dihayati. aeniruan sangat penting dalam kehidupan anak, mulai dari bahasa, mode, adat istiadat dan sebagainya. yampir semua kehidupan anak berpangkal pada proses peniruan. )isalnya saja, apabila anak-anak itu melihat orang tuannya shalat, maka mereka juga mencoba untuk mengikutinya. )aka dari itu, lingkungan keluarga %rumah tangga& merupakan salah satu .aktor yang mempengaruhi tingkat dan sikap keberagamaan seseorang. Sejalan dengan kepentingan dan masa depan anak-anak, maka orang tua menyekolahkan anak-anak mereka dan secara kelembagaan

sekolah di sini sebagai .aktor kedua yang dapat memberikan pengaruh dalam membentuk tingkat keberagamaan. amun besar kecil pengaruh

yang dimaksud sangat tergantung berbagai .aktor yang dapat memotivasi anak untuk memahami nilai-nilai agama. yal ini disebabkan

perkembangan keagamaan anak, juga dimotivasi oleh perkembangan bakat dan kepribadiannya. xingkungan sekolah dalam kaitannya dengan pembentukan tingkat keberhasilan anak dalam belajar, adalah sebagai lanjutan dari pendidikan lingkungan keluarga. Dalam perspekti. Islam, .ungsi sekolah sebagai media realisasi pendidikan berdasarkan tujuan pemikiran, azidah dan syariah dalam upaya penghambaan diri terhadap #llah dan

mentauhidkan- ya sehingga manusia terhindar dari penyimpangan .itrahnya. #rtinya, prilaku anak diarahkan agar tetap mempertahankan naluri keagamaan dan tidak keluar dari bingkai norma-norma Islam. Dalam upaya pembentukan jadi diri peserta didik, maka pendidikan melalui sistem persekolahan patut diberikan penekanan yang istimewa. yal ini disebabkan oleh pendidikan sekolah mempunyai program yang teratur, bertingkat dan mengikuti syarat yang jelas dan ketat. yal ini mendukung bagi penyusunan program pendidikan Islam yang lebih akomodati.. Di samping lingkungan rumah tangga dan sekolah, maka lingkungan masyarakat merupakan .aktor ketiga yang memengaruhi tingkat keberhasilan pendidikan. Dalam pandangan yadari awawi, pada

tahap yang lebih tinggi dan komplek di masyarakat terdapat konsep-

konsep

berpikir

yang

disebut

ideologi,

yang

membuat

manusia

berkelompok-kelompok dengan menjadikan ideologinya sebagai .alsa.ah dan pandangan hidup kelompok masing-masing. Di antara ideologiideologi itu ada yang bersumber dari agama. Sekiranya idelogi agama ini direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari, maka sikap dan prilaku keberagamaan seseorang akan semakin mantap dan kokoh. besadaran akan pentingnya sikap atau prilaku keberagamaan dalam kehidupan masyarakat, memberikan peluang yang sangat besar kepada dunia pendidikan untuk merealisasikannya. Ini berarti kesempatan emas bagi umat Islam untuk menjadikan pendidikan sebagai pilihan strategis bagi pemeliharaan, penanaman dan penyebaran nilai Islam. bonsekuensinya, diperlukan upaya-upaya yang dinamis, .leksibel dan serius dalam mengelola lembaga pendidikan .ormal di setiap jenjang pendidikan, mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi, baik yang berstatus negeri maupun swasta.

10

BAB II KESIMPULAN

{erdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan bahwa yang dimaksud teori belajar dan mengajar menurut petunjuk #l-Quran adalah aturan dalam proses kegiatan belajar dan mengajar berdasarkan dalil-dalil yang mengacu pada interpretasi ayat-ayat #l-Quran. #ntara lain dalil-dalil yang berkenaan dengan ini adalah QS. al-#laz %|c&- (-} yang berbicara tentang perintah belajar dan mengajar~ QS. al- ahl %(c&- yang berbicara tentang komponen pada diri manusia yang harus di.ungsikan dalam kegiatan belajar dan mengajar~ QS. xuzman %+(&- (-(| yang berbicara tentang pemantapan azidah dan akhlak dalam kegiatan belajar dan mengajar~ QS. al- ahl %(c&- (} dan selainnya tentang kewajiban belajar dan mengajar serta metode-metode yang digunakan. beberhasilan teori belajar mengajar jika dikaitkan dengan aliranaliran dalam pendidikan, diketahui beberapa rumusan yang berbeda antara aliran yang satu dengan aliran lainnya. )enurut aliran nativisme bahwa seorang peserta tidak dapat dipengaruhi oleh lingkungan, sedangkan menurut aliran empirisme bahwa justru lingkungan yang memengaruhi peserta didik tersebut. Selanjutnya menurut aliran

konvergensi bahwa antara lingkungan dan bakat pada peserta didik yang terbawa sejak lahir saling memengaruhi. #l-Quran sebagai acuan dasar pendidikan Islam dalam

menerangkan teori belajar mengajar telah memberikan konsep terhadap

11

pemikiran yang terdapat aliran nativisme, empirisme dan konvergensi. Dalam hal ini, al-Quran menegaskan bahwa pembawaan seorang anak %peserta didik& sejah lahirnya disebut .itrah, dan .itrah ini adalah dasar keagamaan yang dimiliki oleh setiap orang. "itrah menurut al-Quran di samping dapat menerima pengaruh dari dalam %keturunan& juga dapat menerima pengaruh dari luar %lingkungan&. ntuk mengembankan .itrah ini, maka sangat pendidikan kedudukan pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

12

DAFTAR PU TAKA

y.). #ri.in, !lmu *endidikan dalam +uatu Tinjauan Teoritis dan *raktis ,erdasarkan *endekatan interdisipliner, %wakarta- {umi #ksara, ,,,&. #hmad, )udhor. Manusia dan -e enaran, %Surabaya- saha asional, (||&. #l-#sh.ahani, al-*aghib. Mufradat Alfad. al$/ur0an. %{eirut- Dar alSyamiyah, (||& #l-Qusyairi al- aisaburi, Imam Ibn yusain )uslim bin yajjaj Ibn )uslim. al-wami Shahih, wu III, %{eirut- Dar al-)aari., t.th.& awawi, y. yadari. *endidikan dalam !slam" %Surabaya- #l-Ikhlas, (||+.& Suryabrata, Sumadi. *sikologi *erkem angan, %ogyakarta- *ake aress, (|&

11

Anda mungkin juga menyukai