Anda di halaman 1dari 4

LBM 1 Enterohepatik Fisiologi Sistem Enterohepatik STEP 1 Enterohepatik : sebuah sistem yang terdiri dari organ-organ hepar, lien,

vesica fellea dan pankreas. STEP 2 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. STEP 3 1. Bagaimana anatomi, histologi dan fisiologi hepar? Anatomi hepar : Terletak di regio hipokondiaca dextra, epigastrium. Memiliki 2 facies diafragmatica dan visceral. Secara anatomis ada 2 lobus. Secara fisiologis terdapat 4 lobus. Memiliki penggantung : lig. Teres hepatis v. Umbilicalis ; lig. Venosum arantii ductus venosum arantii ; Vaskularisasi : v. Porta hepatis ; a. Hepatica Innervasi : simpatis T6-T10 ; parasimpatis n. Vagus. Fisiologi : Fungsi hepar : - Penyimpanan darah : saat vol.darah berlebih dia menyimpan, jika vol. turun dia memberikan. Jika ada zat besi berlebih, diikat oleh apoferitin feritin dari hepatosit. Jika zat besi kurang, maka feritin dipecah lagi. - Metabolisme karbo, lemak, protein Karbo : menyimpan glikogen. Disimpan ketika glukosa darah berlebih. Glikogen dipecah lagi saat glukosa darah turun. Lemak : pemecahan acid lemak pada acetik koA. Memecah kolesterol melalui garam empedu. Protein : membentuk urea singkiran amonia tubuh. Membentuk banyak protein dalam plasma. Kurang plasma, merangsang hepatosit untuk mesintesis protein. - Penyimpanan vit. A, D, B12. - Detoksifikasi - Glikogenolisis dan glikogenesis (pusat pembentukan glukosa) Melalui HMP shunt pentosa : - Menghasilkan energi Bagaimana anatomi, histologi dan fisiologi hepar? Bagaimana anatomi, histologi dan fisiologi lien? Bagaimana anatomi, histologi dan fisiologi kandung empedu? Bagaimana anatomi , histologi dan fisiologi pankreas? Bagaimana sirkulasi enterohepatik garam-garam empedu? Bagaimana mekanisme pembentukan bilirubin? Bagaimana hubungan yang terjadi antara ke 4 organ enterohepatik? Gangguan apa yang dapat terjadi pada sistem enterohepatik?

Biosintesis nukleotida, Biosintesis as. Piruvat.

Histologi : Ada hepatosit : mengeluarkan empedu ke kanalikuli biliaris diantara hepatosit ductus cysticus vesica biliaris. Sel kupffer : makrofag hepar. Mengeluarkan mediator IL-1, TNF dan sitokin. Sel stellata/ sel ito : dijumpai pada bagian lobulus klasik. Menyimpan lemak dan vit.A. Pit cells : dijumpai pada hewan pengerat. Pada manusia belum pernah ditemukan. Berfungsi sebagai natural killer. 2. Bagaimana anatomi, histologi dan fisiologi lien? Anatomi : Organ retikuloendotelial (sistem RES), berwarna merah, pada regio hipokondriaca sinistra. Panjang : dari costa IX, X sinistra. Memiliki 2 facies diafrgamatica dan visceralis. 2 margo, anterior dan posterior. 2 ekstremitas, superior dan inferior. Vaskularisasi : a. Lienalis masuk ke hilus lienalis ; v. Lienalis keluar dari hilus lienalis. Innervasi : simpatis n. Simpaticus segmen T6-T10 ; Parasimpatis n.vagus. Fisiologi : Sebagai tempat penyimpanan darah pada sinus venosus dan pulpa. Berfungsi juga sebgai tempat penghancuran eritrosit yg tua. Sebagai tempat penyaringan darah, antigen dan MO. Materinya akan terperangkap pada anyaman retikular. Pada masa fetal, berfungsi sbg organ hematopoietik. Menghasilkan limfosit sbg sistem pertahan tubuh. Limfosit B dibentuk di SuTul; Limfosit T, di KGB dan lien. Histologi : Agregat limfonodus pulpa alba organ Mengandung pusat germinal, makin tua usia makin berkurang. 3. Bagaimana anatomi, histologi dan fisiologi kandung empedu? Anatomi : Kantong kecil seperti buah pear berfungsi untuk menampung getah empedu. VF memiliki panjang 7-10 cm. Berada di hipocondriaca dextra- epigastrium, pada fossa vesica fellea di facies visceralis hepatis diantara L.quadratus dan lobus atas dextra hepar. Dibagi 3 bagian :collum, corpus dan fundus. Fundus terbentuk paling bulat bersentuhan dengan didnding anterior abdomen setinggi ujung cartilago costa IX dextra. Corpus : berhubungan dg facies visceralis hepar. Collum : melanjut menjadi ductus cysticus yg berkelok-kelok ke dalam omentum minus dan bergabung dg sisi kanan ductuss hepaticus communis yg melanjut sbg ductus choledocus. Vaskularisasi : a. Cystica cabang ramus dexter ; v. Cystica ; a. Hepatica propria. Innervasi : saraf simpatis dan parasimpatis membentuk plexus choeliacus. Cabang plexus hepaticus. Berkontraksi akibat merespon hormon CCK.

Pemeriksaan murphy sign : dengan cara menekan dengan ibu jari pada perpotongan antara MRA dengan pertengahan cartilago costa IX dextra. Untuk mengetahui adanya kelainan pada VF. Fisiologi : - Tmpat penyimpanan empedu - Memekatkan cairan empedu didalamnya dg cara mengabsorbsi air dan elektrolit. Dihasilkan oleh sel hati. - Membuang limbah tubuh tertentu, hasil pemecahan eritrosit dan kelebihan kolesterol. - Membantu pencernaan dan penyerapan lemak. Pengaliran cairan empedu dipengaruhi : - Sekresi empedu oleh hepar. - Kontraksi kandung empedu. - Tekanan sfingter choledocus. Histologi : Lapisan dari luar ke dalam : tunika serosa, tunia subserosa dan tunika muscularis. Epitel kolumner simpleks. Sel clear (untuk penghasil mukus) dan sel brush(penghasil mukus dan absorbsi air). Epitel berkelok-kelok masuk kedalam lamina propria membentuk kelenjar asinar untuk menghasilkan mukus. 4. Bagaimana anatomi , histologi dan fisiologi pankreas? Anatomi : Organ eksokrin dan endokrin. Regio umbilikalis hipokondriaca sinistra. Terdiri dari caput (berbentuk pipih dg facies anterior dan posterior. Terdapat proc. Uncinatus pada perbatasan dg collum. Diantara tersebut terdapat incisura pancreatica ditempati vasa mesenterica superior), collum, corpus dan cauda. Vaskularisasi : A. Pancreaticaduodenalis superior cabang dari a. Gastroduodenalis cabang dari a. Hepatica comunis cabang dari triple hallery yang dicabangkan dari aorta abdominalis setinggI VT VII VL I. Innervasi : saraf simpatis dr truncus simpaticus segman T6-T10 ; saraf parasimpatis oleh n.vagus. Fisiologi : Membantu proses hormonal dengan mensekresikan insulin dan glukagon. Pada proses pencernaan mensekresikan getah pankreas pada jaringan pankreas masuk pada duodenum melalui papila duodeni major. Memiliki fungsi eksokrin getah pankreas 1. Sekresi enzimatik potent ; 2. Sekresi enzimatik alkali. Sel-sel acini menghasilkan enzim yg dikeluarkan melalui ductus pancreaticus : enzim proteolitik ; amilase pancreas ; lipase pancreas . Fungsi endokrin : memiliki 4 sel. - Sel alfa (glukagon) untuk pemecahan glikogen di hepar dan menaikkan kadar gula darah. - Sel beta (insulin) untuk memasukkan glukosa ke dalam sel, menurunkan kadar gula dalam darah dengan meningkatkan transport membran. Memiliki efek : metabolisme karbohidrat ; berfungsi sebagai hormon hipoglikemik ; meningkatkan konsentrasi glikogen dlm darah dan mempercepat metabolisme glukosa. Metabolisme lemak : menghemat lemak, meningkatkan pembentukan gliserol. metabolisme protein : meningkatkan sintesis dan mencegah katabolisme protein.

Sel delta (somatostastin) menghambat glukagon dan insulin. Dan menghambat absorbsi usus. - Sel F (polieptida pankreas) untuk menghambat kontraksi kantong empedu, mengatur produksi enzim pankreas, mempengaruhi absorbsi nutrisi. 5. Bagaimana sirkulasi enterohepatik garam-garam empedu? Sel hepatosit garam empedu kanalikuli bliaris ductus hepaticus dextra et sinistra ductus hepaticus comunis ductus cystikus kantung empedu hormon CCK dan kontraksi VF sekresi garam empedu melalui ductus cysticus ductus choledocus ampulla vater papilla duodeni major/ductus santorini duodenum pars descendens. Garam empedu primer dan sekunder?? Hasil sekresi hepar?? Mengapa pada orang sirosis esterogen tinggi??? 6. Bagaimana mekanisme pembentukan bilirubin? 7. Gangguan apa yang dapat terjadi pada sistem enterohepatik? - Hepatitis - Pancreatitis - Cholecistitis 8. Bagaimana hubungan yang terjadi antara ke 4 organ enterohepatik?

STEP 4

VF

PANCREAS

HEPAR

LIEN

Anda mungkin juga menyukai