Anda di halaman 1dari 3

Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu.[rujukan?

] Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode.[rujukan?] Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban. [1] Hakekat penelitian dapat dipahami dengan mempelajari berbagai aspek yang mendorong penelitian untuk melakukan penelitian.[rujukan?] Setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda, di antaranya dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-masing. Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu. [2] Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.[rujukan?] Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif. Penelitian kuantitatif banyak dipergunakan baik dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu sosial, dari fisika dan biologi hingga sosiologi dan jurnalisme. Pendekatan ini juga digunakan sebagai cara untuk meneliti berbagai aspek dari pendidikan. Istilah penelitian kuantitatif sering dipergunakan dalam ilmu-ilmu sosial untuk membedakannya dengan penelitian kualitatif. Penelitian kuantitatif adalah definisi, pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan frekuensi dan persentase tanggapan mereka. Sebagai contoh: 240 orang, 79% dari populasi sampel, mengatakan bahwa mereka lebih percaya pada diri mereka pribadi masa depan mereka dari setahun yang lalu hingga hari ini. Menurut ketentuan ukuran sampel statistik yang berlaku, maka 79% dari penemuan dapat diproyeksikan ke seluruh populasi dari sampel yang telah dipilih. pengambilan data ini adalah disebut sebagai survei kuantitatif atau penelitian kuantitatif. Ukuran sampel untuk survei oleh statistik dihitung dengan menggunakan rumusan untuk menentukan seberapa besar ukuran sampel yang diperlukan dari suatu populasi untuk mencapai hasil dengan tingkat akurasi yang dapat diterima. pada umumnya, para peneliti mencari ukuran sampel yang akan menghasilkan temuan dengan minimal 95% tingkat keyakinan (yang berarti bahwa jika Anda survei diulang 100 kali, 95 kali dari seratus, Anda akan mendapatkan respon yang sama) dan plus / minus 5 persentase poin margin dari kesalahan. Banyak survei sampel dirancang untuk menghasilkan margin yang lebih kecil dari kesalahan.

Beberapa survei dengan melalui pertanyaan tertulis dan tes, kriteria yang sesuai untuk memilih metode dan teknologi untuk mengumpulkan informasi dari berbagai macam responden survei, survei dan administrasi statistik analisis dan pelaporan semua layanan yang diberikan oleh pengantar komunikasi. Namun, oleh karena sifat teknisnya metode pilihan pada survei atau penelitian oleh karena sifat teknis, maka topik yang lain tidak tercakup dalam cakupan ini.

Karakteristik penelitian 1. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh pengetahuan yang dapat menjawab berbagai pertanyaan-pertanyaan atau dapat memecahkan suatu permasalahan.[rujukan?] 2. Metodologi penelitian adalah pengetahuan yang mengkaji ketentuan mengenai metode-metode yang digunakan dalam penelitian.[rujukan?] 3. Penelitian dan ilmu merupakan operasionalisasi dari memperoleh pengetahuan ilmiah. [6] [sunting]Proses penelitian 1. Masalah penelitian penelitian mencakup: penemuan masalah dan pemecahan masalah tahap:identifikasi bidang permasalahan, pemilihan atau pemilihan pokok masalah dan perumusan masalah kajian teoritis menyusun kerangka teoritis yang menjadi dasar untuk menjawab masalah atau pertanyaan penelitian.[rujukan?] 2. Pengujian fakta (data) mencakup: pemilihan, pengumpulan dan analisis fakta yang terkait dengan masalah yang diteliti data: sekumpulan fakta yang diperoleh melalui pengamatan (0bservasi) atau survei. kesimpulan merupakan hasil penelitian yang memberi feed back pada masalah atau pertanyaan penelitian.[rujukan?] [sunting]Paradigma penelitian [sunting]Paradigma kuantitatif a. Paradigma tradisional, positivis, eksperimental, empiris.[rujukan?] b. Menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik.[rujukan?] c. Realitas bersifat obyektif dan berdimensi tunggal.[rujukan?] d. Peneliti independen terhadap fakta yang diteliti.[rujukan?] e. Bebas nilai dan tidak bias.[rujukan?] f. Pendekatan deduktif.[rujukan?] g. Pengujian teori dan analisis kuantitatif.[rujukan?] metode yang digunakan untuk

[sunting]Paradigma kualitatif a. Pendekatan konstruktifis, naturalistis (interpretatif), atau perspektif postmodern.[rujukan?] b. Menekankan pada pemahaman mengenai masalah-masalah dalam kehidupan sosial berdasarkan kondisi realitas.[rujukan?] c. Realitas bersifat subyektif dan berdimensi banyak.[rujukan?] d. Peneliti berinteraksi dengan fakta yang diteliti.[rujukan?] e. Tidak bebas nilai dan bias.[rujukan?] f. Pendekatan induktif.[rujukan?] g. Penyusunan teori dengan analisis kualitatif.[rujukan?] [sunting]Perbedaan paradigma kuantitatif dengan paradigma kualitatif Perbedaan antara Paradigma Kuantitatif dengan Paradigma Kualitatif terletak pada asumsiasumsi yang digunakan dalam penelitian.[rujukan?] Perbedaan selanjutnya akan memengaruhi strategi dan desain penelitian.[rujukan?] Perbedaan asumsi tersebut di antaranya adalah sebagai berikut :[rujukan?] 1. Hubungan peneliti dengan fakta yang diteliti menurut paradigma kuantitatif diasumsikan bersifat independen sehingga peneliti dapat menguji realitas fakta secara obyektif, terbatas pada dimensi tunggal, bebeas nilai.[rujukan?] Sebaliknya menurut asumsi paradigma kualitatif, penelitian berinteraksi dengan fakta yang diteliti sehingga lebih bersifat subyektif, tidak bebeas nilai, 2 Proses penelitian paradigma kuantitatif menggunakan pendekatan deduktif, sedangkan pada penelitian paradigma kualitatif menggunakan pendekatan induktif.[rujukan?] 3. Paradigma kuantitatif menekankan pengujian teori dengan analisis kuantitatif dibandingkan pendekatan kualitatif yang memberikan tekanan pada penyusunan teori melalui pengungkapan fakta dengan analisis kualitatif. [7]

Anda mungkin juga menyukai