1. PENGERTIAN
Penilaian pelaksanaan pekerjaan pegawai adalah merupakan proses kegiatan yang dilakukan untuk mengevaluasi tingkat pelaksanaan pekerjaan atau unjuk kerja (perfomance appraisal) seorang pegawai. Dilingkungan PNS dikenal dengan DP-3 (Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan) yang diatur dalam PP 10 Tahun 1979.
2. MANFAAT
Untuk menetapkan pengembangan karier atau promosi a. Untuk menentukan training b. Untuk menentukan standar penggajian c. Untuk menentukan mutasi atau perpindahan pegawai d. Meningkatkan produktivitas & tanggung jawab karyawan e. Meningkatkan motivasi pegawai f. Menghindari pilih kasih g. Mengukur keberhasilan kepemimpinan seseorang
2
a. Hallo effect yaitu pendapat pribadi penilai tentang karyawannya yang akan berpengaruh dalam pengukuran prestasi kerja.
b. Central tendency yaitu penilaian prestasi kerja cenderung dibuat rata-rata dan penilai menghindari penilaian yang bersifat ekstrim; c. Leniency bias, yaitu kecenderungan penilaian untuk meberikan nilai yang murah dalam evaluasi pelaksanaan kerja para karyawannya;
d. Strickness bias, yaitu kecenderungan penilai terlalu ketat dan keras serta mahal dalam evaluasi pelaksanaan kerja para karyawannya e. Recency effect (kesan terakhir) yaitu kegiatan terakhir dari karyawan yang terkesan baik atau buruk, cenderung dijadikan dasar penilaian prestasi kerja oleh atasannya.
3
PERMASALAHAN EMPIRIK
1. Kenyataan empirik menunjukkan proses penilaian pelaksanaan pekerjaan PNS cenderung terjebak ke dalam proses formalitas. DP3PNS telah kehilangan arti dan makna substantif, tidak berkait langsung dengan apa yang telah dikerjakan PNS. DP3-PNS secara substantif tidak dapat digunakan sebagai penilaian dan pengukuran seberapa besar produktivitas dan kontribusi PNS terhadap organisasi. Seberapa besar keberhasilan dan atau kegagalan PNS dalam melaksanakan tugas pekerjaannya.
2.
3.
Penilaian DP3-PNS, lebih berorientasi pada penilaian kepribadian (personality) dan perilaku (behavior) terfokus pada pembentukan karakter individu dengan menggunakan kriteria behavioral, belum terfokus pada kinerja, peningkatan hasil, produktivitas (end result) dan pengembangan pemanfaatan potensi.
4. Proses penilaian lebih bersifat rahasia, sehingga kurang memiliki nilai edukatif, karena hasil penilaian tidak dikomunikasikan secara terbuka. 5. Pengukuran dan penilaian prestasi kerja tidak didasarkan pada target goal (kinerja standar/harapan), sehingga proses penilaian cenderung terjadi bias dan bersifat subyektif = terlalu pelit/murah, nilai jalan tengah dengan rata-rata baik untuk menghindari nilai amat baik atau kurang, apabila diyakini untuk promosi dinilai tinggi, bila tidak untuk promosi cenderung mencari alasan untuk menilai sedang atau kurang. 6. Atasan langsung sebagai pejabat penilai, hanya sekedar menilai, belum/tidak memberi klarifikasi hasil penilaian dan tidak lanjut penilaian. 7. Atasan pejabat penilai hanya sebagai legalitas hasil penilaian belum berfungsi sebagai motivator dan evaluator untuk mengevaluasi seberapa efektif dan konsistensi pejabat penilai dalam melaksa-nakan proses penilaian.
5
4.
Penilaian Prestasi Kerja merupakan alat kendali agar setiap kegiatan pelaksanaan tugas pokok oleh setiap PNS, selaras dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam Renstra dan Renja Organisasi. Penilaian prestasi kerja PNS secara sistemik menggabungkan antara penilaian Sasaran Kerja Pegawai Negeri Sipil dengan penilaian perilaku kerja. Penilaian prestasi kerja terdiri dari dua unsur : a. b. SKP; dan Perilaku Kerja
5.
Bobot nilai unsur SKP sebesar 60% dan Perilaku Kerja sebesar 40% Penilaian SKP meliputi aspek-aspek sbb: a. b. Kuantitas; Kualitas;
c.
d.
Waktu; dan/atau
Biaya.
7
6.
Penilaian perlaku kerja meliputi: a. Orientasi Pelayanan; b. Integritas; c. Komitmen; d. Disiplin; e. Kerjasama; dan f. Kepemimpinan. Sasaran Kerja Pegawai Negeri Sipil (SKP) yang telah disusun dan disetujui bersama antara atasan langsung dengan PNS yang bersangkutan, ditetapkan sebagai kontrak prestasi kerja, selanjutnya pada akhir tahun SKP tersebut digunakan sebagai standar/ ukuran penilaian prestasi kerja. Penilaian prestasi kerja berdasarkan SKP ini bersifat obyektif, terukur, akuntabel, partisipatif dan transparan.
7.
UNSUR-UNSUR SKP
a. Kegiatan Tugas Jabatan Tugas jabatan yang dilakukan harus didasarkan pada rincian tugas, tanggung jawab dan wewenang jabatan sesuai yang ditetapkan dalam struktur dan tata kerja organisasi. b. Angka Kredit Angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang PNS dalam rangka pembinaan karier dan jabatannya. c. Target Setiap pelaksanaan kegiatan tugas jabatan harus ditetapkan target yang diwujudkan dengan jelas sebagai ukuran prestasi kerja, baik dari aspek kuantitas, kualitas, waktu dan/atau biaya.
10
d. Tugas Tambahan
Selain melakukan kegiatan tugas jabatan apabila ada tugas tambahan terkait dengan jabatan dapat ditetapkan menjadi tugas tambahan. PNS yang melaksanakan tugas tambahan yang diberikan oleh pimpinan/ pejabat penilai yang berkaitan dengan tugas pokok jabatan, hasilnya dinilai sebagai bagian dari capaian SKP.
e. Kreatifitas PNS yang telah menunjukkan kreatifitas yang bermanfaat bagi organisasi dalam melaksanakan tugas jabatan, hasilnya dinilai sebagai bagian dari capaian SKP
11
b.
Penilaian perilaku kerja dilakukan dengan cara pengamatan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Penilaian prestasi kerja dilakukan dengan cara menggabungkan Penilaian SKP dengan Penilaian Perilaku Kerja
c.
12
d.
Nilai prestasi kerja PNS dinyatakan dengan angka dan sebutan. 1) 91 keatas : sangat baik
2)
3) 4) 5)
76 90
61 75 51 60
: baik
: cukup : kurang
50 kebawah : buruk
e. Penilaian SKP dapat lebih dari 100 f. Nilai perilaku kerja dapat diberikan paling tinggi 100
g. SKP yang tidak tercapai yang diakibatkan oleh faktor-faktor diluar kemampuan individu PNS, penilaian didasarkan pada pertimbangan kondisi penyebabnya.
13
b.
Pejabat Pembina Kepegawaian sebagai pejabat penilai dan/atau atasan pejabat penilai yang tertinggi.
Pejabat penilai dalam melakukan penilaian perilaku PNS wajib mempertimbangkan masukan dari pejabat penilai lain yang setingkat dilingkungannya. Penilaian dilakukan setiap akhir bulan Desember tahun ybs atau paling lambat akhir Januari tahun berikutnya.
c.
d.
e.
14
f.
Setelah menerima hasil penilaian, PNS yang dinilai wajib menandatangani dan mengembalikannya kepada pejabat penilai paling lama 14 hari. Apabila PNS yang dinilai tidak mau menandatangani hasil penilaian, maka hasil tsb dianggap sah. Pejabat penilai wajib menyampaikan hasil penilaian kepada atasannya paling lama 14 hari.
g.
h.
i.
j.
15
b.
c.
16
TINDAK LANJUT
penilai
memberikan
rekomendasi jawab
kepada dibidang
Pejabat Pembina Kepegawaian atau pejabat yang fungsional bertanggung kepegawaian sebagai bahan pembinaan PNS yang
17
KETENTUAN LAIN
a. PNS sebagai pejabat negara, atau anggota komisi independen dan tidak diberhentikan dari jabatan organiknya, maka penilaian prestasi kerja dilakukan oleh pimpinan instansi ybs berdasarkan bahan dari instansi tempat ybs bekerja PNS sebagai pejabat negara dan diberhentikan dari jabatan organiknya tidak dilakukan penilaian prestasi kerja
b.
c.
Penilaian prestasi kerja bagi PNS yang tugas belajar di dalam negeri dibuat dengan menggunakan bahan penilaian prestasi akademik yang diberikan pimpinan perguruan tinggi atau sekolah ybs
18
d.
Penilaian prestasi kerja bagi PNS yang tugas belajar diluar negeri dibuat dengan menggunakan bahan penilaian prestasi akademik yang diberikan Kepala Perwakilan RI di negara ybs. Penilaian prestasi kerja bagi PNS yang diperbantukan/ dipekerjakan di instansi lain, dibuat oleh pejabat penilai dimana ybs bekerja. Penilaian prestasi kerja bagi PNS yang diperbantukan/dipekerjakan pada negara sahabat, organisasi profesi, dan badan swasta yang ditentukan pemerintah dibuat oleh pimpinan instansi induk dengan berdasarkan bahan dari instansi tempat bekerja.
e.
f.
19
20
1.
Penilaian prestasi kerja PNS bertujuan untuk menjamin objektifitas pembinaan PNS yg dilakukan berdasarkan sistem prestasi kerja & sistem karier, yg dititikberatkan pada sistem prestasi kerja.
2.
Penilaian prestasi kerja PNS diarahkan sebagai pengendalian perilaku kerja produktif yg disyaratkan untuk mencapai hasil kerja yg disepakati.
3.
Penilaian prestasi kerja PNS dilakukan berdasarkan prinsip objektif, terukur, akuntabel, partisipatif, dan transparan.
2. 3.
Kegiatan Tugas Jabatan Mengacu pada Penetapan Kinerja/RKT. Dalam melaksanakan kegiatan tugas jabatan pada prinsipnya pekerjaan dibagi habis dari tingkat jabatan tertinggi s/d jabatan terendah secara hierarki. Angka Kredit Target Dalam menetapkan target meliputi aspek sbb: Kuantitas (Target Output) Kualitas (Target Kualitas) Waktu (Target Waktu) Biaya (Target Biaya)
NO
1 2 3 4 5
I. PEJABAT PENILAI
Nama NIP Pangkat/Gol.Ruang Jabatan Unit Kerja
NO
1 2 3 4 5
NO
ANGKA KREDIT
TARGET
KUANT/ OUTPUT KUAL/ MUTU WAKTU BIAYA
Jakarta, .Januari 20.. Pejabat Penilai Pegawai Negeri Sipil Yang Dinilai
Nama
NIP. ...............................
Nama
NIP. .............................
REALISASI
Biaya
7
AK
3
Kuant/ output
4
Kual/ Mutu
5
Waktu
6
AK
8
Kuant/ output
9
Kual/ Mutu
10
Waktu
11
Biaya
12
PENGHITUNGAN
13
1 2 3 4 5
II. Tugas Kreativitas/: Tambahan dan
a. Tugas Tambahan
b. Kreativitas
NIP.
I. PEJABAT PENILAI
Nama NIP Pangkat/Gol.Ruang Jabatan Unit Kerja Dra. Sri -
NO
1 2 3 4 5
NO
1 2 3 4 5
ANGKA KREDIT
-
TARGET
KUANT/ OUTPUT 5000 nota KUAL/ MUTU 100 100 100 100 100 WAKTU 12 12 12 12 12 BIAYA -
Jakarta, 4 Januari 2013 Pejabat Penilai Pegawai Negeri Sipil Yang Dinilai
PENILAIAN SASARAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL Jangka waktu penilaian 5 Januari s/d 31 Desember 2013
NO
1
A K
3
TARGET
Kuant/o utput
4
REALISASI
Biaya
7
Kual/ Mutu
5
Waktu
6
AK
8
Kuant/ output
9
Kual/ Mutu
10
Waktu
11
Biaya
12
PENGHITUNGAN
13
Menetapkan persetujuan kenaikan pangkat gol.ruang III/d ke bawah Prov. Bali dan instansi vertikal. Menetapkan persetujuan peninjauan masa kerja gol.ruang III/d ke bawah Provinsi Bali dan Instansi vertikal Menetapkan persetujuan mutasi lain-lain gol.ruang III/d ke bawah Provinsi Bali dan instansi Vertikal Membuat konsep SK pindah Instansi pusat dan daerah Membuat laporan kenaiakn pangkat, PMK, mutasi lain dan pindah instansi pusat dan daerah
II. Tugas Tambahan dan Kreativitas :
5000 nota
100
12
5000 nota
85
12
261,00
87,00
25 nota
100
12
25 nota
80
12
256,00
85,33
20 nota
100
12
20 nota
80
12
256,00
85,33
4 5
30 SK
100
12
30 SK
85
12
261,00
87,00
2 lap
100
12
2 lap
80
12
256,00
85,33
86,00 (Baik)
27
(Dra. Sri)
Nilai capaian SKP dinyatakan dengan angka dan keterangan sbb: a) 91 ke atas : Sangat baik b) 76 90 : Baik c) 61 75 : Cukup d) 51 60 : Kurang e) 50 ke bawah : Buruk 2. Penilaian SKP untuk setiap pelaksanaan kegiatan tugas jabatan diukur dengan 4 aspek, yaitu: aspek kuantitas, kualitas, waktu, dan biaya sbb: a. Aspek Kuantitas = Realisasi Output (RO) x 100 Target Output (TO)
1.
Keterangan Hasil kerja sempurna, tidak ada kesalahan, tidak ada revisi, dan pelayanan di atas standar yg ditentukan dll. Hasil kerja mempunya 1 atau 2 kesalahan kecil, tidak ada kesalahan besar, revisi, dan pelayanan sesuai standar yg telah ditentukan dll.
61 - 75
Hasil kerja mempunyai 3 atau 4 kesalahan kecil, dan tidak ada kesalahan besar, revisi, dan pelayanan cukup memenuhi standar yg ditentukan
Hasil kerja mempunyai 5 kesalahan kecil dan ada kesalahan besar, revisi, dan pelayanan tidak cukup memenuhi standar yg ditentukan dll.
51 -60
50 ke bawah
Hasil kerja mempunyai lebih dari 5 kesalahan kecil dan ada kesalahan besar, kurang memuaskan, revisi, pelayanan di bawah standar yg ditentukan dll.
c. Aspek Waktu 1. Jika kegiatan tidak dilakukan maka realisasi waktu 0 (nol) : 1,76 x Target Waktu (TW) Realisasi Waktu (RW) x 0 x 100 Target Waktu (TW)
2. Jika aspek waktu yg tingkat efisiensinya 24 % diberikan nilai baik sampai dengan sangat baik : 1,76 x Target Waktu (TW) Realisasi Waktu (RW) x 100 Target Waktu (TW)
3. Jika aspek waktu yg tingkat efisiensinya > 24 % diberikan nilai cukup sampai dengan buruk :
76 -
1,76 x Target Waktu (TW) Realisasi Waktu (RW) Target Waktu (TW)
x 100 - 100
4. Untuk menghitung presentase tingkat efisiensi waktu dari target waktu : 100 % Realisasi Waktu (RW) x 100 Target Waktu (TW)
d. Aspek Biaya 1. Jika kegiatan tidak dilakukan maka realisasi biaya 0 (nol)
1,76 x Target Biaya (TB) Realisasi Biaya (RB) x 0 x 100 Target Biaya (TB)
2. Jika tingkat efisiensi 24 % (bernilai baik-sangat baik) 1,76 x Target Biaya (TB) Realisasi Biaya (RB) x 100 Target Biaya (TB) 3. Jika tingkat efisiensi > 24 %, diberikan nilai cukup sampai dengan buruk. 76 1,76 x Target Biaya (TB) Realisasi Biaya (RB) x 100 Target Biaya (TB) - 100
4. Untuk menghitung presentase tingkat efisiensi biaya dari target biaya: 100 % Realisasi Biaya (RB) x 100 % Target Biaya (TB)
Penyusunan dan penilaian SKP bagi PNS yang mutasi/ pindah Perpindahan pegawai dapat terjadi baik secara horizontal, vertikal (promosi/demosi), maupun diagonal (antar jabatan struktural, fungsional, dari struktural ke fungsional atau sebaliknya) Penyusunan SKP bagi PNS yg menjalani cuti bersalin/ cuti besar harus mempertimbangkan jumlah kegiatan dan target serta waktu. Penyusunan SKP bagi PNS yang menjalani cuti sakit harus disesuaikan dengan sisa waktu dalam tahun berjalan. Penyusunan SKP bagi PNS yg ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt.), maka tugas-tugas sebagai Plt. dihitung sebagai tugas tambahan.
Seorang PNS bernama Ali Muktar Raja, S.Sos dimutasikan ke unit kerja lain
I. PEJABAT PENILAI
Nama NIP Pangkat/Gol.Ruang Jabatan Unit Kerja Drs. Indra Hidayat 19610412.198801.1.099 Penata Tk.I/IIId Kepala Subdirektorat Mutasi II Dit. Kepangkatan dan Mutasi
NO
1 2 3 4 5
NO
1 2 3 4
ANGKA KREDIT
-
TARGET
KUANT/ OUTPUT 500 NP KUAL/ MUTU 100 100 100 100 WAKTU 12 12 12 12 BIAYA -
Jakarta, 5 Januari 2014 Pejabat Penilai Pegawai Negeri Sipil Yang Dinilai
PENILAIAN SASARAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL Jangka waktu penilaian 5 Januari s/d 30 Juni 2014
I. Kegiatan Tugas Jabatan
2
NO
1
A K
3
TARGET
Kuant/o utput
4
REALISASI
Biaya
7
Kual/ Mutu
5
Waktu
6
AK
8
Kuant/ output
9
Kual/ Mutu
10
Waktu
11
Biaya
12
PENGHITUNGAN
13
Menyelesaikan nota persetujuan KP Kementerian Luar Negeri golru III/d kebawah Menyelesaikan nota persetujuan KP Kejaksaan Agunggolru III/d kebawah Menyelesaikan nota persetujuan KP Kementerian Kesehatan golru III/d kebawah
100
12 6
250 NP
100
276*
92
100
12 6
700 NP
100
269,33
89,78
100
12 6 12
600 NP
100
256,00
85,33
100
89,04 (Baik)
Pada unit kerja baru Sdr. Ali Muktar Raja, S.Sos., menyusun SKP yang baru untuk periode Juli sampai dengan Desember 2014, sebagai berikut: FORMULIR SASARAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL
NO
1 2 3 4 5
I. PEJABAT PENILAI
Nama NIP Pangkat/Gol.Ruang Jabatan Unit Kerja Drs. Indira 19600211. 198401.2.099 Pembina/IVa Kabag Perbendaharaan Biro Keuangan
NO
1 2 3 4 5
NO
1 2 3
ANGKA KREDIT
-
TARGET
KUANT/ OUTPUT
5000 SPP
KUAL/ MUTU
100 100 100
BIAYA -
Jakarta, 1 Juli 2014 Pejabat Penilai Pegawai Negeri Sipil Yang Dinilai
PENILAIAN SASARAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL Jangka waktu penilaian 5 Juli s/d 31 Desember 2014
I. Kegiatan Tugas Jabatan
2
NO
1
A K
3
TARGET
Kuant/o utput
4
REALISASI
Biaya
7
Kual/ Mutu
5
Waktu
6
AK
8
Kuant/ output
9
Kual/ Mutu
10
Waktu
11
Biaya
12
PENGHITUNGAN
13
5000 SPP
100
2000 SPP
90
206
68,67
5000 SPM
100
2500 SPM
85
211
70,33
1 lap
100
1 Lap
100
276
92
77 (Baik)
Maka pada akhir tahun 2014, yang berangkutan memperoleh penilaian SKP sebagai berikut: Penilaian SKP unit kerja lama + penilaian SKP unit kerja baru : 2 Nilai SKP pada unit kerja lama = 89, 04 Nilai SKP pada unit kerja baru = 77
89,04 + 77 = 166,04 = 83,02 2 Sehingga nilai SKP Sdr. Ali Muktar Raja, S. Sos tahun 2014 adalah 83,02.
SKP bagi PNS yg kegiatannya dilakukan dengan tim kerja, maka berlaku ketentuan sbb: 1. Jika kegiatan yg dilakukan merupakan tugas jabatannya, maka dimasukkan ke dalam SKP yg bersangkutan 2. Jika kegiatannya bukan merupakan tugas jabatannya, maka kinerja yg berangkutan dinilai sebagai tugas tambahan. Penyusunan SKP bagi PNS yg dipekerjakan/ diperbantukan, maka penyusunan/ penilaiannya dilakukan di tempat yg bersangkutan dipekerjakan/ diperbantukan. Penilaian SKP apabila terjadi faktor-faktor di luar kemampuan PNS, maka penilaiannya disesuaikan dengan kegiatan-kegiatan di luar SKP yg telah ditetapkan. Penyusunan SKP bagi PNS yg menduduki jabatan rangkap sesuai dengan peraturan perundang-undangan, maka penyusunan SKP yg dilakukan sesuai dengan tugas dan fungsi jabatan struktural.
PENILAIAN KREATIVITAS
Apabila seorang PNS pada tahun berjalan menemukan sesuatu yg baru dan berkaitan dengan tugas pokoknya serta dapat dibuktikan dengan surat keterangan dari: 1. Unit kerja setingkat Eselon II 2. Pejabat Pembina Kepegawaian 3. Presiden maka akan diberikan nilai kreativitas sbb:
No. 1. Kreativitas Apabila hasil yg ditemukan merupakan sesuatu yg baru dan bermanfaat bagi unit kerjanya dan dibuktikan dengan surat keterangan yg ditandatangani oleh kepala unit kerja setingkat eselon II.
Apabila hasil yg ditemukan merupakan sesuatu yg baru dan bermanfaat bagi organisasinya serta dibuktikan dengan surat keterangan yg ditandatangani oleh PPK. Apabila hasil yg ditemukan merupakan sesuatu yg baru dan bermanfaat bagi negara dengan penghargaan yg diberikan oleh Presiden.
Nilai 3
2.
3.
12
2.
Nilai perilaku kerja PNS dinyatakan dengan angka dan keterangan sbb: a) 91 100 : Sangat baik b) 76 90 : Baik c) 61 75 : Cukup d) 51 60 : Kurang e) 50 ke bawah : Buruk Penilaian perilaku kerja meliputi aspek: a) Orientasi pelayanan b) Integritas c) Komitmen d) Disiplin e) Kerja sama f) Kepemimpinan
PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG MELAKSANAKAN TUGAS BELAJAR
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA 1. YANG DINILAI a. N a m a b. N I P Ahmad Anis, SH 19820308 200912 1 001 Penata Muda, III/a Pengolah Bahan Peraturan Perundang-undangan Direktorat Peraturan Perundang-undangan JANGKA WAKTU PENILAIAN 1 JANUARI 2014 s.d. 31 DESEMBER 2014
e. Unit Organisasi
2. PEJABAT PENILAI a. N a m a b. N I P c. Pangkat, golongan ruang d. Jabatan / Pekerjaan e. Unit Organisasi 3. ATASAN PEJABAT PENILAI a. N a m a b. N I P c. Pangkat, golongan ruang d. Jabatan / Pekerjaan e. Unit Organisasi
Haryono Dwianto, SH, MH 19650405 198804 1 099 Pembina Tk.I/ IV/b Kasubdit Perancangan Peraturan Perundang-undangan I Direktorat Peraturan Perundang-undangan
42
UNSUR YANG DINILAI 4. a. Nilai SKP / Akademik 1. Orientasi pelayanan 2. Integritas 85 x 60 % 86 88 Baik Baik
Jumlah 51
b. Perilaku Kerja
3. Komitmen
4. Disiplin 5. Kerja sama 6. Kepemimpinan Jumlah
87
85 86 432
Baik
Baik Baik -
Nilai rata-rata
Nilai Perilaku Kerja NILAI PRESTASI KERJA 5. KEBERATAN DARI PNS YANG DINILAI (APABILA ADA)
86,40
Baik
34,56 85,56 (Baik)
86,40 x 40 %
Tanggal, ..
Tanggal,
.. 7. KEPUTUSAN ATASAN PEJABAT PENILAI ATAS KEBERATAN Tanggal,
.
8. REKOMENDASI
9. DIBUAT TANGGAL, 31 Desember 2014 PEJABAT PENILAI,
Haryono Dwianto, SH,MH NIP. 19650405 198804 1 099 10. DITERIMA TANGGAL, 5 Januari 2015 PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG DINILAI,
Ahmad Anis, SH NIP. 19820308 200912 1 001 11. DITERIMA TANGGAL 12 Januari 2015 ATASAN PEJABAT PENILAI, Syaiful Bagus,SH,MH
REKOMENDASI
Pejabat penilai dapat memberikan rekomendasi berdasarkan hasil penilaian prestasi kerja sbb: Untuk peningkatan kemampuan dengan mengikutsertakan diklat teknis, seperti diklat komputer, kenaikan pangkat, pensiun, kehumasan, sekretaris, dsb. Untuk menambah wawasan pengetahuan dalam bidang pekerjaan, perlu dilakukan rotasi pegawai dsb. Untuk kebutuhan pengembangan, perlu peningkatan pendidikan dan peningkatan karier (promosi) dsb.
PENILAIAN UNTUK PNS YANG DIBERHENTIKAN DARI JABATAN ORGANIKNYA TIDAK WAJIB MENYUSUN SKP PADA AWAL TAHUN. PENILAIAN PRESTASI KERJA PADA AKHIR TAHUN HANYA DINILAI DARI UNSUR PERILAKU KERJA
RS Fatmawati
4.
SEBUTAN
Baik Baik Baik Baik Baik Baik
Tanggal, ............................
7. KEPUTUSAN ATASAN PEJABAT PENILAI ATAS KEBERATAN Tanggal, ............................
Guru/Dosen yang dipekerjakan/diperbantukan pada badan-badan swasta yang ditentukan oleh pemerintah dan tidak dibebaskan dari jabatan fungsional tertentu wajib menyusun SKP pada awal tahun dan penilaian prestasi kerja pada akhir tahun. Pejabat penilai dan atasan pejabat penilai adalah pejabat pada instansi induk.
Untuk memudahkan monitoring dan evaluasi capaian SKP secara berkala dan perilaku kerja PNS yg dinilai. Pejabat penilai dapat menggunakan formulir buku catatan penilaian perilaku kerja PNS (Anak lampiran I-i). Apabila seorang PNS pindah dari instansi pemerintah yg satu ke instansi yg lain, maka buku catatan penilaian perilaku kerja dikirimkan oleh pimpinan instansi lama kepada pimpinan instansi baru. Jika seorang PNS pindah unit organisasi tetapi masih tetap dalam instansi yg sama, maka hanya buku catatan penilaian perilaku kerja saja yg dikirimkan oleh pimpinan unit organisasi yg lama kepada pimpinan unit organisasi yg baru.
BUKU CATATAN PENILAIAN PERILAKU KERJA PNS Nama: Ali Muktar Raja, S.Sos NIP : 19750713 200001 1 099
No. 1 1. Tanggal 2 2 Januari 2014 s.d. 30 Juni 2014 Uraian 3 Penilaian SKP sampai dengan akhir Juni 2014 = 89,04, sedangkan penilaian perilaku kerjanya adalah sebagai berikut: Orientasi Pelayanan = 85 (Baik) Integritas = 80 (Baik) Komitmen = 84 (Baik) Disiplin = 85 (Baik) Kerja sama = 87 (Baik) Kepemimpinan = 88 (Baik) Jumlah Nilai Rata-rata (Baik) = 509 = 84,83 Nama/NIP dan Paraf Pejabat Penilai 4 Kepala Subdirektorat Mutasi II
Penilaian prestasi kerja disimpan oleh pejabat yang secara fungsional bertanggungjawab Bidang kepegawaian. Penilaian perstasi kerja disimpan selama 3 tahun. Penilaian prestasi kerja lebih dari 3 tahun tidak di digunakan lagi. Untuk yang berpangkat IV/c ke atas penilaian prestasi kerja dibuat rangkap 2, satu untuk instansi Ybs dan satu rangkap lagi dikirimkan ke Kepala BKN Sedangkan IV/b kebawah dibuat 1 rangkap.
KETENTUAN LAIN Untuk kelancaran penilaian prestasi kerja PNS, PPK dalam melakukan perpindahan pegawai harus memperhatikan jangka waktu penyusunan dan penilaian SKP DP-3 PNS masih digunakan sebagai persyaratan kenaikan pangkat periode April/Oktober 2014 dan 2015, KGB serta pengangkatan dalam jabatan.
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
terimakasih
63