Anda di halaman 1dari 5

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Semua organisme mengalami reproduksi, baik dalam perkembangannya ataupun pertumbuhannya. Kemanapun organisme untuk memproduksi jenisnya merupakan salah satu karakteristik yang paling bisa membedakan antara makhluk hidup dengan benda mati. Seorang doctor dari Jerman, Rudolf Virchow dalam aksioma latin menyatakan bahwa setiap sel berasal dari sel. Kelangsungan kehidupan didasarkan pada reproduksi sel atau pembelahan sel. Reproduksi sel dapat terjadi karena peristiwa pembelahaan sel. Pembelahan sel diawali dengan adanya pembelahaankromosom dalam beberapa tahap pembelahaan. Pada setiap tahap pembelahaan mempunyai ciri-ciri tertentu yang dapat diamati prosesprosesnya melalui teknik atau perlakuan tertentu yang diberikan pada kromosom dalam sel tersebut. Adapun pembelahaan sel dibedakan menjadi dua macam yaitu mitosi dan meiosis (Juwono dan Juniarto,2002). Pada mitosis, bahan inti sel terbagi sedemikian rupa sehingga dari satu sel dihasilkan dua buah sel anakan yang masing-masing mempunyai sifat-sifat genetik yang sama. Mitosis berlangsung pada sel, kecuali pada sel-sel yang akan menjadi kelamin. Mitosis adalah peristiwa pembelahaan sel yang terjadi pada selsel somatik, sangat aktif pada jaringan meristem yang menghasilkan dua sel anak yang memiliki genotipe sama dan identik dengan sel induknya sedangkan pembelahaan meiosis terjadi pada sel-sel gamet dengan hasil akhir empat buah sel anak yang haploid dengan komposisi genotipe yang mungkin berbeda dengan sel induknya. Sebelum terjadi peristiwa pembelahaan sel, terdapat beberapa

peristiwa penting seperti pembelahan kromosom. Kromosom merupakan pembawa keturunan (Suryo,2011). Biasanya kromosom digambar ada tahap metaphase. Pada saat sel aktif membelah, kromosom relatif mudah diamati dengan memperlakukanan sel-sel

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ketika organisme bersel tunggal (uniseluler) melakukan pembelahan untuk membentuk keturunan duplikatnya, pembelahan suatu sel memproduksi seluruh organisme. Pembelahan sel juga mungkin sesuatu organisme multiseluler, termasuk manusia dapat tumbuh dan berkembang dari satu sel tunggal, yaitu telur yang dibuahi. Bahkan setelah organisme itu tumbuh dewasa, pembelahan sel terus berlangsung dan berfungsi dalam pembuahan dan perbaikan pergantian sel yang mati akibat pemakaian normaldan sel yang robek atau mengalami kecelakaan. Reproduksi dari suatu benda retuit sel tidak dapat terjadi dengan hanya menjepitnya menjadi dua sel bukan seperti gelembung sabun yang begitu saja membesar dan terpisah menjadi dua. Pembelahan sel melibatkan distribusi materi genetik yang identik DNA, kepada kedua sel anak. Suatu hal yang paling luar biasa tentang pembelahan sel ialah ketetapan dalam penyampain DNA, tanpa pengurangan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Sel yang membelah menduplikasi DNAnya, mengelolakan kedua kelainan itu ke ujung yang berlawanan dalam sel dan kemudian sel tersebut terpisah menjadi dua sel anak (Campbell et all., 2002). Pembelahan adalah cara sel untuk memperbanyak diri, satu sel induk membelah menjadi dua, masing-masing membelah lagi menjadi dua dan seterusnya. Sehingga dari satu sel induk terbentuk sel anak yang terdiri dari ribuan bahkan milyaran sel. Pembelahan sel bertujuan untuk pembiakan dan tumbuh. Gamet terbentuk melalui proses pembelahan sel induk yang disebut

gametogonium. Gametogonium jantan (spermatogonium) dan gametogonium betina (gogonium). Gametogonium akan terbelah berulang-ulang kali untuk terciptanya gamet, karena gamet yang dihasilkan umumnya berlangsung terus menerus selama usia subur makhluk bersangkutan. Agar tetap ada persediaan gametogonium dalam gamed perlu dilakukan pembelahan terlebih dahulu. (Kimball et all.,1983).

Anda mungkin juga menyukai