Anda di halaman 1dari 32

Ektraksi

Robertus Wandi I21110020

Ektraksi
Penyarian zat-zat berkhasiat atau zat-zat aktif sari bagian tanaman obat, hewan dan beberapa jenis ikan termasuk biota laut. Zatzat aktif terdapat di dalam sel, namun sel tanaman dan sel hewan berbeda demikian pula ketebalan, sehingga diperlukan metode ekstraksi dengan pelarut tertentu dalam mengekstraksi (Harbone, 1987; Dirjen POM 1996).

Tujuan
Untuk menarik komponen kimia yang terdapat pada bahan alam. Ekstraksi ini didasarkan pada prinsip pemindahan massa komponen zat ke dalam pelarut, dimana perpindahan mulai terjadi pada lapisan antar muka kemudian berdifusi masuk ke dalam pelarut (Harbone, 1987; Dirjen POM, 1986).

Jenis-jenis Ekstraksi
Cara panas
refluks sokletasi Digesti Infus Dekok Destilasi

Cara dingin
masariasi perkolasi

Maserasi
Proses pengekstrakkan simplisia dengan menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengocokkan pada suhu kamar Metode ini digunakan untuk menyari simplisia yang mengandung komponen kimia yang mudah larut dalam cairan penyari, tidak mengandung benzoin, tiraks dan lilin

Ekstraksi secara maserasi


Maserasi dilakukan dengan cara memasukkan 10 bagian simplisia dengan derajat yang cocok ke dalam bejana, kemudian dituang dengan penyari 75 bagian, ditutup dan dibiarkan selama 5 hari, terlindung dari cahaya sambil diaduk sekali-kali setiap hari lalu diperas dan ampasnya dimaserasi kembali dengan cairan penyari. Penyari diakhiri setelah pelarut tidak berwarna lagi, lalu dipindahkan ka dalam bejana tertutup, dibiarkan pada tempat yang tidak bercahaya, setelah dua hari lalu endapan dipisahkan (Dirjen POM, 1986).

Prinsip
Penyarian zat aktif yang dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari yang sesuai pada temperatur kamar, terlindung dari cahaya. Cairan penyari akan masuk ke dalam sel melewati dinding sel. Isis sel akan larut karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan di dalam sel dengan di luar sel. Larutan yang konsentrasinya tinggi akan tersedak keluar dan diganti oleh cairan penyari dengan konsentrasi rendah (proses difusi). Peristiwa tersebut berulang sampai terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan di luar sel dan di dalam sel.

Keuntungan dan kerugian maserasi

Keuntungan
Peralatan sederhana

Kerugian
Waktu lama
Pelarut yang digunakan banyak

Perkolasi
Ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai sempurna (exhaustive extraction) umumnya dilakukan pada suhu kamar. Proses penyarian simplisia dengan jalan melewatkan pelarut yang sesuai secara lambat pada simplisia dalam suatu percolator

Tujuan perkolasi
Upaya zat berkhasiat tertarik seluruhnya dan biasanya dilakukan untuk zat berkhasiat yang tahan ataupun tidak tahan pemanasan.

Ekstraksi secara perkolasi


Perkolasi dilakukan dengan cara dibasahkan 10 bagian simplisia dengan derajat halus yang cocok, menggunakan 2,5 bagian sampai 5 bagian cairan penyari dimasukkan dalam bejana tertutup sekurangkurangnya 3 jam. Massa dipindahkan sedikit demi sedikit ke dalam perkolator, ditambahkan cairan penyari. Perkolator ditutup dibiarkan selama 24 jam, kemudian kran dibuka dengan kecepatan 1 ml per menit., sehingga simplisia tetap terendam. Filtrat dipindahkan ke dalam bejana, ditutup dan dibiarkan selama 2 hari pada tempat terlindung dari cahaya (Direjen POM, 1986).

Prinsip perkolasi
Serbuk simplisia ditempatkan dalam suatu bejana silinder, yang bagian bawahnya diberi sekat berpori. Cairan penyari dialirkan dari atas ke bawah melalui serbuk tersebut, cairan penyari akan melarutkan zat aktif sel-sel yang dilalui sampai mencapai keadaan jenuh. Gerak kebawah disebabkan oleh kekuatan gaya beratnya sendiri dan cairan ke atasnya, dikurangi dengan daya kapiler yang cenderung untuk menahan. Kekuatan yang berperan pada perkolasi antara lain: gaya berat, kekentalan, daya larut, tegangan permukaan, difusi, osmosa, adesi, daya kapiler, dan gaya gesekkan.

Keuntungan dan kerugian


Keuntungan
Tidak terjadi kejenuhan Pengaliran meningkatkan difusi

Kerugiaan

Cairan penyari lebih banyak Resiko cemaran mikroba untuk penyari air karena dilakukan secara terbuka

Refluks
Ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya, selama waktu tertentu an jumlah pelarut yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik. Ekstraksi ini digunakan untuk mengekstraksi bahan-bahan yang tahan terhadap pemanasan.

Ekstraksi secara refluks


Ekstraksi dengan cara ini pada dasarnya adalah ekstraksi berkesinambungan. Bahan yang akan diekstraksi direndam dengan cairan penyari dalam labu alas bulat yang dilengkapi dengan alat pendingin tegak, lalu dipanaskan sampai mendidih. Cairan penyari akan menguap, uap tersebut akan diembunkan dengan pendingin tegak dan akan kembali menyari zat aktif dalam simplisia tersebut, demikian seterusnya . Ekstraksi ini biasanya dilakukan 3 kali dan setiap kali diekstraksi selama 4 jam.

Prinsip refluks
Penarikkan komponen kimia yang dilakukan dengan cara sampel dimasukkan ke dalam labu alas bulat bersama-sama dengan cairan penyari lalu dipanaskan, uap-uap cairan penyari terkondensasi pada kondensor bola menjadi molekul-molekul cairan penyari yang akan turun kembali menuju labu lalas biulat, akan menyari kembali sampel yang berada pada labu alas bulat, demikian seterusnya berlangsung secara berkesinambungan sampai sampai penyarian sempurna.

Keuntungan dan kerugiaan


Keuntungan
Untuk mengekstraksi sampel yang memiliki tekstur kasar

Kerugiaan
Vol total pelarut besar
Sejumlahh manipulasi operator

Sokletasi
Ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi kontinyu dengan jumlah pelarut yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik.

Ekstraksi secara sokletasi


Ekstaraksi dengan cara ini pada dasarnya ekstraski secara berkesinambungan. Cairan penyari dipanaskan sampai mendidih. Uap penyari akan naik melalui pipa samping, kemudian diembunkan lagi oleh pendingin tegak. Cairan penyari turun untuk menyari zat aktif dalam simplisia. Selanjutnya bila cairan penyari turun untuk menyari zat aktif dalam simplisia. Selanjutnya bila cairan mencapai sifon, maka seluruh cairan akan turun ke labu alas bulat dan terjadi proses sirkulasi. Demikian seterusnya sampai zat aktif yang terdapat dalam simplisia tersari seluruhnya yang ditandai jernihnya cairan yang lewat pada tabung sifon (Dirjen POM, 1986).

Prinsip sokletasi
Penarikkan zat secara terus menerus sehingga penyarian lebih sempurna dengan menggunakan pelarut yang relatif sedikit. Jika penyarian telah selesai maka pelarutnya diuapkan dan sisanya adalah zat yang tersari. Biasanya pelarut yang digunakan adalah pelarut yang mudah menguap atau mempunyai titik didih yang rendah (Voigt, 1995).

Keuntungan dan kerugian


Untuk sampel dengan tekstur yang lunak dan tidak tahan terhadap pemanasan secara langsung Pelarut yang digunakan sedikit Pemanasan dapat diatur

Keuntungan

Kerugian

Ekstrak yang terkumpul pada wadah di bawah terus menerus dipanaskan sehingga dapat menyebabkan reaksi peruraian oleh panas Bila dilakukan dalam skala besar, mungkin tidak cocok untuk menggunakan pelarut dengan titik didih yang terlalu tinggi.

Digesti
Maserasi kinetik (dengan pengadukan kontinue) pada temperatur yang lebih tinggi dari suhu kamar. Pemanasan yang digunakan 30C. Cara ini dilakukan untuk simplisia yang pada suhu biasa tidak tersari dengan baik. Jika pelarut yang dipakai mudah menguap pada suhu kamar dapat digunakan alat pendingin tegak, sehingga penguapan dapat dicegah.

Keuntungan
Kekentalan pelarut berkurang, sehingga dapat mengakibatkan berkurangnya lapisan atas Daya melarutkan cairan penyari akan meningkat. Koefisien difusi berbanding lurus dengan suhu absolut dan berbanding terbailk dengan kekentalan

Infusa
Ekstraksi dengan pelarut pada temperatur penangas air (bejana infus tercelup dalam penangas air mendidih, temperatur terukur 90C) selama waktu tertentu (30 menit), kecuali dinyatakan lain (96-98C, 15-20 menit).

Ekstraksi secara infusa


Simplisia dengan derajat kehalusan tertentu dimasukkan kedalam panci dan ditambahkan air secukupnya, panaskan diatas penangas air selama 15 menit, dihitung mulai suhu mencapai 90C sambil diaduk, serkai selagi panas melalui kain flanel, ditambahkan air panas secukupnya melalui ampas sehingga diperoleh volume infus yang dikehendaki. (voigt, 1995).

Dekokta
Suatu proses penarikan yang hampir sama dengan infusa, perbedaannya pada dekokta digunakan pemanasan selama 30 menit dihitung mulai suhu mencapai 90C. Cara ini dapat dilakukan untuk simplisia yang mengandung bahan aktif yang tahan terhadap pemanasan.

Destilasi Uap
Ekstraksi senyawa dengan kandungan yang mudah menguap (minyak atsiri) dari bahan (segar atau simplisia) dengan uap airberdasarkan peristiwa tekanan parsial. Digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang memiliki titik didih mencapai 200C atau lebih. Dapat menguapkan senyawa-senyawa ini dengan suhu mendekati 100C dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uap atau air mendidih.

Sifat yang fundamental dari distilasi uap adalah dapat mendistilasi campuran senyawa di bawah titik didih dari masing-masing senyawa campurannya. Dapat digunakan untuk campuran yang tidak larut dalam air di semua temperatur, tapi dapat didistilasi dengan air. Campuran di panaskan memlalui uap air yang dialirkan ke dalam campuran dan mungkin ditambah juga dengan pemanasan. Uap dari campuran akan naik ke atas menuju kondensor dan akhirnya masuk ke labu destilat.

Prinsip Destilasi
Penyarian minyak menguap dengan cara simplisia dan air ditempatkan dalam labu berbeda. Air dipanaskan dan akan menguap, uap air akan masuk ke dalam labu sampel sambil mngekstraksi minyak menguap yang terdapat dalam simplisia, uap air dan minyak menguap yang telah terekstraksi menuju kondensor dan akan terkondensasi, lalu akan melewati pipa alonga, campuran air dan minyak menguap akan masuk ke dalam corong pisah, dan akan memisah antara air dan minyak atsiri.

Cara ekstraksi lainnya


Ekstraksi berkesinambungan Superkritikal Karbondioksida Ekstraksi ultrasonik Ekstraksi energi listrik

Ekstraksi berkesinambungan
Dilakukan berulang dengan pelarut yang berbeda atau resirkulasi pelarut dan prosesnya tersusun berurutan beberapa kali Dilakukan guna meningkatan efisiensi (jumlah pelarut) dan dirancang untuk bahan dalam jumlah besar yang terbagi dalam beberapa bejana ekstraksi

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai