Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ETIHSUPRIANTI

NO.REG : 3415111393
FISIOLOGI HEWAN
RESPIRATORY SYSTEM
1. Jelaskan mekanisme pertukaran O2 dan CO2 baik didalam alveolus maupun sel darah merah
lengkap dengan reaksi enzim !
2. Mekanisme pertukaran O2 dan CO2 secara eksternal !
3. Bagaimana peran Hb, OksiHb dalam mengangkut O2 ?
4. Jelaskan perbedaan respirasi ikan air laut dan tawar !
5. Proses respirasi pada aves, reptil, mamalia dan amphibi !
Jawab :
1). Pertukaran Oksigen (O2) dan Karbon Dioksida (CO2) Dari Alveolus ke Kapiler Darah dan
Sebaliknya
a. Pertukaran O2 dan CO2 Dari Alveolus ke Kapiler Darah
Pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida terjadi di alveolus. Oksigen dari Alveolus dibawa
ke Kapiler darah dan berdifusi dalam darah. Di dalam sel-sel darah merah, oksigen berikatan
dengan Hemoglobin (Hb) membentuk oksihemoglobin (HbO2) yang selanjutnya akan beredar
darah menuju seluruh tubuh. Begitu mencapai sel-sel tubuh, oksigen dilepaskan sehingga HbO2
kembali menjadi Hb.
Dari sekitar 300 liter oksigen yang masuk ke dalam tubuh selama sehari semalam, hanya
sekitar 2%-3% yang dapat larut dalam plasma darah. Sebagian besar oksigen akan diangkut
oleh Hemoglobin dalam sel darah merah. Hemoglobin merupakan zat warna merah darah atau
zat pigmen respirasi yang tersusun atas senyaw hemin atau hematin (mengandung unsur Fe)
dan globin (suatu protein).
b. Pertukaran O2 dan CO2 Dari Kapiler Darah ke Alveolus

Pada waktu darah mengalir ke paru-paru, hemoglobin mengikat ooksigen sampai jenuh.
Oksihemoglobin akan melepaskan oksigen lebih banyak pada lingkungan asam. Apabila lebih
banyak oksigen yang digunakan, lebih banyak pula karbon dioksida yang terbetuk dan diambil
oleh darah. Karbon dioksida yang diambil akan bereaksi dengan air membentuk asam karbonat
(H2CO2) yang berakibat darah bersifat asam.
Dalam kondisi normal tubuh menghasilkan sekitar 200 cc karbon dioksida dan setiap liter darah
hanya dapat melarutkan 4,3 cc karbon dioksida. Hal tersebut menyebabkan terbentuknya asam
karbonat dan pH darah menjadi asam (4,5). Dengan adanya ion Na+ dan K+, keasaman darah
dapat dinetralkan.
Pengangkutan karbon dioksida dari jaringan dengan pengubahan dari karbon dioksida menjadi
asam karbonat atau sebaliknya dipercepat oleh enzim karbonat anhidrase.
Apabila ion H+ tetap tinggal di dalam darah akan berakibat darah bersifat asam. Oleh karena
itu, ion H+ dinetralkan dengan ion K+. Setelah itu aliran darah kembali ke paru-paru dan
melepaskan karbon dioksida. Hal itu dapat mengurai konsentrasi karbon dioksida dan asam
karbonat. Kemudian asam karbonat diuraikan menjadi air dan karbon dioksida. Darah
melepaskan sekitar 10% karbon dioksida saat darah mengalir ke paru-paru dan sisanya yaitu
sekitar 90% tetap tertahan dalam bentuk bikarbonat (HCO3-) yang bertindak sebagai buffer
(penyangga) darah yang penting untuk menjaga agar pH darah tetap.
Karbon dioksida yang dibentuk melalui respirasi sel diangkut menuju paru-paru. Setelah sampai
di alveolus, karbon dioksida berdifusi dari kapiler ke alveolus.
2). Pernapasan eksternal
Ketika kita menghirup udara dari lingkungan luar, udara tersebut akan masuk ke dalam paruparu, yudara yang masuk mengandung oksigen tersebut akan diikat darah lewat difusi. Pada
saat yang sama, darah yang mengandung karbondioksida akan dilepas. Proses pertukaran O2
dan CO2 antara udara dan darah dalam paru-paru dinamakan pernapasan eksternal.
Pada pernapasan eksternal, darah akan masuk ke dalam kapiler paru-paru yang mengangkut
sebagian besar karbondioksida sebagai ion bikarbonat (HCO3) dengan persamaan reaksi
sebagai berikut:
H + HCO3= H2CO3

Sisa karbondioksida berdifusi keluar dari dalam darah dan melakukan reaksi sebagai berikut:
H2CO3= H2O + CO2 (karbonat anhydrase)
Enzim karbonat anhidrase yang terdapat dalam sel-sel darah merah dapat mempercepat reaksi.
Ketika reaksi berlangsung, hemoglobin melepaskan ion-ion hidrogen yang telah diangkut: HHb
menjadi Hb. Selanjutnya hemoglobin mengikat oksigen dan menjadi oksihemoglobin (HbO2) :
Hb + O2 = HbO2
Selama pernapasan eksternal, didalam paru-paru akan terjadi pertukaran gas yaitu CO2
meninggalkan darah dan O2 masuk ke dalam darah melalui difusi. Proses difusi dapat terjadi
pada paru-paru (alveolus) karena ada perbedaan tekanan parsial antara udara dan darah
dalam alveolus. Tekana parsial membuat konsentrasi O2 dan CO2 pada darah dan udara
berbeda.
Tekanan parsial O2 yang kita hirup akan lebih besar dibandingkan pada alveolus. Dengan kata
lain, konsentrasi oksigen pada udara lebih tinggi dibandingkan konsentrasi oksigen pada darah.
Oleh karena itu, O2 dari udara akan berdifusi menuju darah pada alveolus.
Sementara itu, tekanan parsial CO2 dalam darah lebih besar dibandingkan tekanan parsial pada
udara. Sehingga konsentrasi Co2 dalam darah lebih tinggi dibandingkan konsentrasi CO2 dalam
udara. Akibatnya, CO2 pada darah berdifusi menuju udara dan akan dibawa keluar tubuh lewat
hidung.
3).

peran Hb : mengambil O2 dari paru-paru kemudian dibawa ke seluruh jaringan tubuh


untuk dipakai sebagai bahan bakar hemoglobin mengangkut O2 dari paru-paru ke
jaringan yang melepaskan O2 dan kembali ke paru-paru untuk menambah lebih banyak
mengangkut O2.
Peran HbO : digunakan dalam proses glikolisis dan produksi ATP dalam fosforilasi
oksidatif.

4).

pada ikan air laut yang memiliki dinding sel tubuh lebih tebal. Selain itu juga, tekanan
osmosis sel tubuh ikan air laut lebih rendah daripada air laut sedangkan ikan air tawar
lebih tinggi daripada air laut. Sehingga pengambilan air saat bernapas lebih banyak
dibandingkan dengan ikan air tawar yang jauh lebih sedikit.

5).

Aves : bernapas dengan paru-paru dan memiliki perluasan paru-paru (pundi-pundi


udara)
Jalan pernapasan : lubang hidung celah tekak pada dasar faring trakea
bronkus kanan dan kiri mesobronkus ventrobronkus dan dorsobronkus
para bronkus kapiler, sehingga memungkinkan udara berdifusi.
Reptil : paru-paru masih sederhana, berada dalam rongga dada dan dilindungi tulang
rusuk
Jalan pernapasn : rima glotidis laring trakea bronkus pulmo.
Mamalia : bernapas dengan paru-paru yang sudah sempurna
Jalan pernapasan : nares anteriores cavum nasi nares posteriores
laring bronkus bronkiolus pulmo
Amphibi : bernapas dengan difusi melalui selaput rongga mulut, kulit dan paru-paru,
kecuali pada fase berudu dengan insang.
Jalan pernapasan : nares anteriores cavum nasi nares posteriores
cavum oris laring bronkus pulmo

Anda mungkin juga menyukai