Anda di halaman 1dari 97

Urgensi manusia mengenal Allah SWT dengan baik dan benar dan mampu memberikan minimal 3 alasan mengapa

manusia perlu mengenal Alloh SWT Eksistensi Allah SWT dan dalil-dalilnya lengkap dengan contoh-contohnya, menjelaskan minimal 3 dari dalildalil yang ada. Cara yang tepat dalam mengenal Allah SWT, dengan menggunakan dua pendekatan ayat qauliyah dan kauniyah, Menunjukkan keyakinan akan eksistensi Allah SWT, sehingga ia mau menjadikan seluruh aktifitasnya ikhlas karena Allah SWT. Membentuk sistem nilai dr manfaat mengenal Allah SWT menerima dan tunduk penuh kepada-Nya

Pentingnya

mengenal Allah SWT Makna 2 kalimah syahadat Integrasi Islam dan ilmu pengetahuan Tauhid rububiyah, uluhiyah dan asma wa sifat Adab penuntut ilmu

1. Said Hawa, Al-Islam, 2. Dr. Yusuf al Qardhawi, Wujudullah (eksistensi 3. 4. 5. 6.

allah) Yunahar Ilyas; Aqidah Islamiyah Usman Bakar; Tauhid dan sains John F Haught ; Perjumpaan Sains dan agama; Mizan Said sabiq ; Aqidah Islam

Kenapa ??? Tak kenal maka tak sayang Fitrah manusia mencari Alloh Alloh adl cinta sejati manusia Alloh

Pencipta manusia
Pemberi rizki Pemelihara

Tdk tergantung pd manusia Meminta hanya pd Alloh dll

Mengenal Alloh bukan dari dzat Alloh Ibnul Qoyyim :

Ilmu mengenal Alloh adl ilmu yang membuat

seseorang melakukan apa yang menjadi kewajiban bagi dirinya dan konsekuensi pengenalannya.

Karena Alloh adl rabb semesta alam


QS 2 : 255 QS 13 : 16 QS 19 : 27 QS 24 : 35-37

Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.

Katakanlah: "Siapakah Tuhan langit dan bumi?" Jawabnya: "Allah." Katakanlah: "Maka patutkah kamu mengambil pelindung-pelindungmu dari selain Allah, padahal mereka tidak menguasai kemanfaatan dan tidak (pula) kemudaratan bagi diri mereka sendiri?". Katakanlah: "Adakah sama orang buta dan yang dapat melihat, atau samakah gelap gulita dan terang benderang; apakah mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?" Katakanlah: "Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa". (13 : 16)

Wujud (eksistensi Alloh didukung oleh dalil yang kuat :


Dalil Naqli (6 : 19) Dalil Aqli (3 : 190) Dalil fitroh (7 : 172; 75 : 14-15) Dalil panca indra ( 16:78)

Dalil Sejarah (30:42)

Katakanlah: "Siapakah yang lebih kuat persaksiannya?" Katakanlah: "Allah. Dia menjadi saksi antara aku dan kamu. Dan Al Qur'an ini diwahyukan kepadaku supaya dengannya aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai Al Qur'an (kepadanya). Apakah sesungguhnya kamu mengakui bahwa ada tuhan-tuhan yang lain di samping Allah?" Katakanlah: "Aku tidak mengakui". Katakanlah: "Sesungguhnya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (dengan Allah)".

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.

Katakanlah: "Adakan perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orangorang yang dahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)".

Kemerdekaan (6:82) Ketenangan ( 13 : 28) Berkah ( 7 :94) Kehidupan yang baik ( (16:97) Surga (10 : 25-26) Keridhaan Alloh (98 : 9)

Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kelaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.

Kami tidaklah mengutus seseorang nabi pun kepada sesuatu negeri, (lalu penduduknya mendustakan nabi itu), melainkan Kami timpakan kepada penduduknya kesempitan dan penderitaan supaya mereka tunduk dengan merendahkan diri.

Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.

Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam). Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya. Dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya.


Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepadaNya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.

Fasih tapi kesan ? Dipahami ? Diamalkan ? Tingkah laku umat saat ini sbg bukti Kalimah syahadah asas utama bagi rukun Islam Berdirinya bangunan Islam ditopang 5 tiang pokok :

Syahadatain Sholat Zakat Shoum Haji

Nabi SAW mengumpulkan para pemimpin Quraisy dari kalangan Bani Hasyim, Nabi SAW bersabda : Wahai saudara-saudara, maukah kalian aku beri satu kalimat, dimana dengan kalimat itu kalian akan dapat menguasai seluruh jazirah Arab. Kemudian Abu Jahal terus menjawab : Jangankan satu kalimat, sepuluh kalimat berikan kepadaku. Kemudian Nabi SAW bersabda : Ucapkanlah Laa ilaha illa Allah dan Muhammadan Rasulullah. Abu Jahal pun terus menjawab: Kalau itu yang engkau minta, berarti engkau mengumandangkan peperangan dengan semua orang Arab dan bukan Arab.

Penolakan Abu Jahal bukan krn tak paham Tak mau menerima krn tak mau tunduk, taat dan patuh pada Alloh

semua orang akan tidak tunduk lagi kepadanya (tak mendapat loyalitas dari bangsanya)

Syahadah menjadi ruh, inti & landasan seluruh ajaran Islam Sebab pentingnya :
Pintu masuknya Islam
Intisari ajaran Islam Dasar-dasar perubahan menyeluruh

Hakikat dakwah para rasul


Keutamaan yang besar

Sahnya iman seseorang adalah dengan menyebutkan syahadatain. Kesempurnaan iman seseorang bergantung kepada pemahaman dan pengamalan syahadatain. Syahadatain membedakan manusia kepada muslim dan kafir. Pada dasarnya setiap manusia telah bersyahadah Rubbubiyah di alam arwah, tetapi ini saja belum cukup, untuk menjadi muslim mereka harus bersyahadah Uluhiyah dan syahadah Risalah di dunia.

Rasul bersabda kepada Muadz bin Jabal saat mengutusnya ke penduduk Yaman untuk mengajarkan dua kalimah syahadah, sebelum pengajaran lainnya (HR Bukhori Muslim) Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi . (HR Bukhori Muslim) QS 47 : 19

Maka Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, Tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tingal

. Q.7 : 172, Manusia bersyahadah di alam arwah sehingga fitrah manusia mengakui keesaan Allah. Ini perlu disempurnakan dengan syahadatain sesuai ajaran Islam.

Kefahaman muslim terhadap Islam bergantung kepada kefahamannya pada syahadatain Ada 3 hal prinsip syahadatain :

1. Pernyataan Laa ilaha illa Allah penerimaan penghambaan atau ibadah kepada Allah saja. Melaksanakan minhajillah merupakan ibadah kepadaNya. 2. Menyebut Muhammad Rasulullah merupakan dasar penerimaan cara penghambaan itu dari Muhammad SAW. Rasulullah adalah tauladan dalam mengikuti Minhajillah. 3. Penghambaan kepada Allah meliputi seluruh aspek kehidupan. Ia mengatur hubungan manusia dengan Allah dengan dirinya sendiri dan dengan masyarakatnya.

Mana Laa ilaha illa Allah adalah penghambaan kepada Allah. (2:21) Rasul diutus dengan membawa ajaran tauhid (21:25) Manusia diciptakan untuk menghambakan diri hanya kepada Alloh (51:56) Muhammad SAW adalah tauladan dalam setiap aspek kehidupan (33:21)

Aktifitas hidup hendaknya mengikuti ajaran Muhammad SAW. ( 3:31) Seluruh aktivitas hidup manusia secara individu, masyarakat dan negara mesti ditujukan kepada mengabdi Allah SWT sahaja (6:162) Islam adalah satu-satunya syariat yang diredhai Allah. Tidak dapat dicampur dengan syariat lainnya. (3:19, 3:85, 45:18, 6:153)

Syahadatain dalam aspek keyakinan, pemikiran, maupun jalan hidupnya. Perubahan aspek kehidupan manusia secara individu atau masyrakat. Ada perbedaan penerimaan syahadatain pada generasi pertama umat Muhammad dengan generasi sekarang bahasa, pengertian, sikap konsisten terhadap syahadah pelaksanaan ketika menerima maupun menolak Umat terdahulu langsung berubah ketika menerima syahadatain. Bodoh pandai, kufur beriman, bermaksiat menjadi takwa dan abid, yang sesat hidayah. Masyarakat yang tadinya bermusuhan bersaudara di jalan Allah. Syahadatain dapat merubah masyarakat dahulu maka syahadatain pun dapat merubah umat sekarang menjadi baik.

Q.6:122 Penggambaran Allah tentang perubahan yang terjadi pada para sahabat Nabi, yang dahulunya berada dalam kegelapan jahiliyah kemudian berada dalam cahaya Islam yang gemilang.
Q.33:23, Perubahan individu contohnya terjadi pada Muzab bin Umair yang sebelum mengikuti dakwah rasul merupakan pemuda yang paling terkenal dengan kehidupan yang glamour di kota Mekkah tetapi setelah menerima Islam, ia menjadi pemuda sederhana yang daI, duta rasul untuk kota Madinah. Kemudian menjadi syuhada Uhud. Saat syahidnya rasulullah membacakan ayat ini.

Q.37:35-37, reaksi masyarakat Quraisy terhadap kalimah tauhid. Q 85:6-10, reaksi musuh terhadap keimanan kaum mukminin terhadap Allah Q 18:2, 8:30, musuh memerangi mereka yang konsisten dengan pernyataan Tauhid.

Setiap Rasul semenjak nabi Adam AS hingga nabi besar Muhammad SAW membawa misi dakwahnya adalah syahadah. Makna syahadah yang dibawa juga sama yaitu laa ilaha illa Allah. Dakwah rasul senantiasa membawa umat kepada pengabdian Allah saja

Apa yg diwahyukan Rasul = Nabi sblmnya Q 4: 163) Q.60:4, Nabi Ibrahim berdakwah kepada masyarakat untuk membawanya kepada pengabdian Allah saja. Q.18:110, Para nabi membawa dakwah bahwa ilah hanya satu yaitu Allah saja

Banyak ganjaran-ganjaran yang diberikan oleh Allah dan dijanjikan oleh Nabi Muhammad SAW. Ganjaran dapat berupa material ataupun moral. Misalnya kebahagiaan di dunia dan akhirat, rezeki yang halal dan keutamaan lainnya. Keutamaan ini selalu dikaitkan dengan aplikasi dan implikasi syahadah dalam kehidupan seharihari. Dielakkannya kita dari segala macam kesakitan dan kesesatan di dunia dan di akhirat.

Alloh akan memasukkannya ke surga (H R Bukhori) Mendapat syafaat Rasul Terhindar dari neraka

Mengesakan Allah

Empat Macam Tauhid


1. 2. 3. 4. Tauhid RUBUBIYYAH Tauhid MULKIYYAH Tauhid ULUHIYYAH Tauhid ASMA WASH-SHIFAT

Tauhid mulkiyyah biasanya dimasukkan kedalam tauhid uluhiyyah, sehingga kadang yang disebut hanya tiga saja

3 Tauhid dalam Surat An-Naas

) 1 ( ) 2 ( ) 3 (
Dalam materi ini hanya dibahas 3 tauhid ini Tauhid asma wash-shifat akan dibahas di materi setelah ini: Al-Hayatu fi Zhilalit Tauhid

Pencipta

Makna Rabb
Rabb selalu diterjemahkan dengan Tuhan Penerjemahan ini sering menghilangkan kandungan makna yang sebenarnya Ada tiga makna Rabb 1. Pencipta (Khaliq) 2. Pemberi rizki (Raziq) 3. Pemilik (Malik)

Pencipta
Arti Rabb yang pertama: PENCIPTA (Khaliq) Allah adalah Pencipta segala sesuatu (6:102)

Menciptakan yang
Telah tiada Sekarang ada Akan ada

Allah tidak pernah berhenti dalam mencipta tertolaklah anggapan bahwa Allah menciptakan alam ini dalam 6 hari (Ahad Jumat) dan beristirahat pada hari Sabtu

Penciptaan Langit dan Bumi


Proses penciptaan langit dan bumi secara lebih rinci dilihat dalam surat Fushshilat (41:9-13) dan An-Naziat (79:27-33) Ada tiga proses yang berurutan, yang sampai sekarang belum ditemukan manusia 1. Penciptaan bumi dalam 2 MASA (41:9-10) 2. Penciptaan langit dalam 2 MASA (41:11-12) 3. Menyempurnakan penciptaan bumi dalam 2 MASA (41:10, 79:30-33) Jadi bumi memerlukan 4 MASA (41:10)

Unta diciptakan untuk dapat beradaptasi di padang pasir TANGKI AIR di dalam tubuhnya dapat diminum kembali sehingga mampu berjalan berjalan berhari-hari tanpa minum KULITnya yang tebal melindungi dari panas yang dapat mencapai 50oC MULUT DAN BIBIR unta sangat kuat sehingga dengan mudah dapat makan tumbuhan berduri dan menghilangkan kelaparannya KAKI unta lebar sehingga walaupun tubuh unta besar, tetapi ia tidak tenggelam ke dalam pasir KULIT DI BAWAH KAKI unta tebal sehingga tapak kakinya tidak akan terbakar DUA LAPIS BULU MATA bergerak cepat seperti sebuah perangkap dan ia melindungi mata unta ketika ribut pasir

Pemberi Rizki

Memelihara
Arti Rabb yang kedua: PEMBERI RIZKI (Raziq) Bukan hanya mencipta saja, Allah pun memelihara alam semesta dengan memberikan rizki kepada semua makhlukNya

Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lohmahfuz). (11:6)

Jangan Takut Kelaparan


Di masa jahiliyah dulu, ada yang membunuh anak-anak mereka karena takut kemiskinan Allah melarangnya (6:151, 17:31)
kemiskinan


Memberi rizki kepadamu

Juga rizki untuk mereka (anak-anak)

Berbagai Cara Mendapatkan Rizki


Ada hewan udara (burung), rizkinya ada di dalam air Ada hewan air, rizkinya ada di udara Ada hewan yang buta, tetapi tidak pernah kelaparan Bagaimana dengan manusia? 2:29 Rizki manusia ada di mana-mana dan berbagai jenis Kenapa masih ada manusia yang mati kelaparan?

Masalah Distribusi
Allah sudah menetapkan bahwa manusia itu ada yang kaya (rizkinya berlebih) dan ada yang faqir (rizkinya kurang sekali) Semuanya itu adalah ujian manusia: bersyukur untuk si kaya (tidak sombong dan kikir) dan bersabar untuk si faqir (tidak membenci si kaya yang disebut dalam istilah lain kaum borjuis) Di sinilah Islam mensyariatkan zakat, infaq, shadaqah Penguasa dalam Islam bertanggung jawab terhadap masalah ini

59:7

Ini ayat terkait masalah distribusi (pemerataan) agar kemakmuran tercapai

Bukan ke Dukun
Kalau yakin bahwa Allah itu Raziq, tentu segala keperluannya dimintakan kepada Allah Bukan ke dukun, atau gunung, atau kuburan, atau yang lainnya dalam rangka minta pesugihan (kaya) 40:60 berdoalah kepadaKu niscaya Aku mengabulkannya

dan Allah Sebaik-baik Pemberi rezeki (62:11)

pemilik

Pemilik
Arti Rabb yang ketiga adalah PEMILIK Allah yang telah menciptakan dan memelihara alam semesta, maka Allah adalah satu-satunya Pemilik alam semesta ini 2:284 milik Allah-lah apa yang ada di langit dan di bumi 1:4 Pemilik hari pembalasan Apa yang kita miliki hakikatnya adalah milik Allah mesti digunakan sesuai dengan keinginan Pemiliknya

Hak Allah untuk Memberi dan Mengambil


Karena semua alam ini milik Allah, maka terserah kepada Kehendak Allah untuk memberikan kepada siapa saja atau mengambilnya dari siapa saja Inilah kesadaran seorang mumin ketika mendapat musibah, sehingga ia mengucapkan (2:156): Jika kita menyadari hal ini, maka

Tidak akan sombong ketika diberi oleh Allah Tidak akan putus asa jika kehilangan sesuatu (57:2223)

Kesopanan Allah
Meskipun semuanya milik Allah, akan tetapi ketika memerintahkan kepada hambaNya untuk berinfaq, dilakukan dengan sangat sopan Seakan itu milik hambaNya, DiriNya hanya meminjam saja Perhatikan ayat berikut (57:11): Atau memberikan balasan yang berlipatganda hingga 700 kali lipat bahkan lebih (2:261)

pelindung

Allah sebagai Raja

Allah SWT adalah Rabb yang menciptakan, memelihara, dan memiliki alam semesta Oleh karena itu, wajar kalau Allah adalah Raja dan Penguasa alam semesta ini (35:13)

Yang (berbuat) demikian Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nya lah kerajaan

Raja yang Berkuasa


Sebagai Raja, Allah adalah 1. WALI (pelindung, pemimpin, dan penolong) 2. HAKIM (pembuat hukum) 3. AMIR (Pemerintah) Ketiga hal di atas hak Allah saja Apabila ada makhluk yang mengaku dirinya berhak sebagai salah satu di atas tanpa ada izin dari Allah (sesuai Al-Quran dan As-Sunnah) maka berarti mensejajarkan diri dengan Allah

WALI
Wali berarti pelindung atau penolong atau pemimpin Masalah perwalian menjadi pembeda antara mumin dan kafir (2:257) Karena taghut atau setan itu sebenarnya bukan penolong atau pelindung atau pemimpin, maka hakikatnya orang-orang kafir itu tidak memiliki wali (47:11) Yang diizinkan Allah SWT selain DiriNya sebagai wali hanya Rasul SAW dan Mumin (yang memenuhi 3 syarat) 5:55
yang mendirikan salat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah). Allah adalah wali bagi orang-orang beriman Wali bagi orang-orang kafir adalah thaghut (setan)

Orang Kafir Menjadi Wali?


5:51 secara tegas melarang orang-orang beriman menjadikan orang-orang Yahudi dan Nasrani sebagai wali Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Tindakan ini digolongkan tindakan zhalim yang tidak akan mendatangkan hidayah 3:118 Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudaratan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya.

Pembuat hukum

HAKIM
Allah SWT adalah satu-satunya yang berhak membuat hukum untuk makhlukNya Karena Dialah Pencipta mereka, Pemelihara mereka, Pemilik mereka, wali mereka Dialah yang paling mengetahui apa yang baik dan buruk untuk makhlukNya Berarti apa yang Allah perintahkan pastilah sesuatu yang baik dan apa yang dilarangNya pastilah sesuatu yang buruk (7:157)

Keterbatasan Manusia
Manusia penuh dengan berbagai macam keterbatasan Karena itu, hukum yang dibuat manusia, tanpa bersandar kepada hukum Allah, pastilah hukum yang penuh keterbatasan Keterbatasan manusia yang paling menonjol adalah 1. Dipengaruhi oleh perasaan yang ada pada dirinya (sayang atau benci) 2. Tidak mengetahui diri manusia itu sendiri secara detail, karena bukan penciptanya 3. Pengetahuan manusia tentang sesuatu di luar dirinya pun sangat terbatas

Hukum Allah adalah yang Terbaik


5:50 Allah menantang manusia untuk melakukan perbandingan, manakah yang terbaik: hukum Allah atau hukum jahiliyah? 6:152 tidak dipengaruhi oleh rasa cinta karena hubungan kekerabatan

5:8 tidak dipengaruhi oleh rasa benci

Contoh kasus: Wanita dari Bani Makhzum yang mencuri. Agar tidak dipotong tangannya maka minta Usamah bin Zaid negosiasi dengan Rasul SAW. Beliau SAW marah. Kalau Fathimah bin Muhammad mencuri, maka aku yang akan memotong tangannya. Kisah baju besi Khalifah Ali ra yang ditemukan di tangan seorang Nasrani. Kemudian Ali mengadukan ke hakim (Syuraih), tapi tidak ada bukti. Akhirnya ditetapkan sebagai miliki orang Nasrani tadi. Tidak berapa lama dia berkata:

'Aku bersaksi bahwa ini adalah hukum para nabi, Amirul Mukminin mengajukan diriku ke majelis hakim dan majelis hakim memutuskan hukum atas dirinya. Aku bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanNya. Demi Allah, baju perang ini adalah milikmu wahai Amirul Mukminin, aku mengikuti pasukan ketika engkau berangkat ke peperangan Shiffin dengan mengendarai untamu yang berwarna abu-abu. ' Ali berkata, 'Karena engkau sudah masuk Islam maka ambillah baju perang itu.' Maka lelaki itupun membawanya dengan kudanya."

Hak Menentukan Hukum


Allah menegaskan dengan sangat jelas bahwa hak menentukan hukum adalah hanya milik Allah (6:57, 12:40,67) Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah Tidak ketetapan dan hukum kecuali bagi Allah bukan selainNya Allah menghukumi makhlukNya sesuai dengan kehendakNya, kemudian melaksanakan hukumNya, dan menetapkannya tanpa adanya yang dapat menolaknya

Tidak Berhukum dengan Hukum Allah


Karena hak menentukan hukum itu hanya milik Allah, maka bagi yang tidak mengikutinya dapat digolongkan kedalam tiga kategori 1. KAFIR (5:44): jika menolak hukum Allah 2. ZHALIM (5:45): menerima hukum Allah, tapi tidak dilaksanakan, yang dilaksanakan hukum lainnya 3. FASIQ (5:47): melaksanakan hukum Allah, tapi banyak dilanggar

Bertahkim Kepada Manusia


Al-Quran menyebutkan dua ayat berkaitan dengan tahkim kepada manusia berarti ini termasuk syariat 1. Menyelesaikan perselisihan keluarga dengan menunjuk hakam dari pihak suami dan hakam dari pihak istri. Keputusan diserahkan kepada keduanya (4:35) 2. Menentukan denda bagi yang membunuh binatang buruan saat ihram diputuskan oleh dua orang adil yang ditunjuk (5:95)

Tidak Ada Pilihan Lain


Sikap orang berimana apabila Allah dan RasulNya sudah menetapkan keputusan, maka tidak mencari pilihan yang lain (33:36) Tidak ada ganjalan di dalam hati ketika menerima ketetapan Allah dan RasulNya (4:65)

Ayat ini berkaitan dengan sengketa air yang mengalir ke kebun di Al-Harrah antara Zubair dan seorang Anshar ahli Badar. Semula Rasul menetapkan keputusan yang memihak Anshar, tetapi orang Anshar itu salah tanggap dan menuduh Rasul berpihak kepada Zubair karena dia keponakannya. Rasul marah dan akhirnya memberi keputusan yang jelas-jelas memihak Zubair Sebab lain: dua orang yang bersengketa kemudian mengadukan ke Rasul dan diputuskan secara adil, tapi pihak yang kalah tidak puas dan mengadukan ke Abu Bakar. Keputusan tidak berubah. Lalu mengadukan ke Umar, lalu Umar memenggal leher orang yang menolak keputusan Rasul dan Abu Bakar

RASM

Pemerintah

AMIR
Karena Allah itu Raja, maka Dia adalah AMIR (Pemerintah = yang memiliki wewenang untuk memerintah) 7:54 ( Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah) Semua perintahNya wajib dilaksanakan, kalau tidak, ada hukumannya dan bagi yang melaksanakan ada pahalanya Sikap mumin: (24:51) meskipun berat ( 2:93, 4:56) Sikap orang kafir:

9:41 perintah untuk berjihad baik dalam keadaan ringan maupun berat Abu Thalhah telah berperang bersama Rasul, Abu Bakar, dan Umar Pada usianya yang sudah tua di masa Utsman, dia tetap mau berperang Anak-anaknya mencegahnya tetapi beliau membaca ayat ini sambil berkata, Tua maupun muda; Allah tidak mendengar alasan apapun dari seseorang. Kemudian berangkat dan syahid

Allah sebagai Tujuan ( )


Orang yang menjadikan Allah sebagai Raja yang dimintai perlindungan dan pertolonganNya, Raja yang hukum-hukumNya dilaksanakan, dan Raja yang ditaati perintah-perintahNya, maka pastilah akan menjadikan ALLAH SEBAGAI TUJUAN AKHIR SEGALA AMALNYA Kalau demikian maka ia melaksanakan semboyan:

Allah Tujuan Kami

"Sesungguhnya salat, ibadah, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam (6:162)

Maka segeralah kembali kepada (menaati) Allah. (51:50)

ILAH YANG DISEMBAH


Dengan kita beriman sesuai dengan tuntutantuntutan tauhid dari Rububiyah hingga Mulkiyyah serta menjadikan Allah sebagai tujuan akhir kita, maka kita telah membersihkan iman kita dengan sebersih-bersihnya Kita menjadikan Allah sebagai satu-satunya Ilah yang disembah (114:3) Itulah tuntutan TAUHID ULUHIYYAH Orang kafir Quraisy mengimani rububiyyah Allah (29:61,63) dengan penuh keyakinan, tapi tidak mengimani mulkiyah dan uluhiyah Allah

Pasti Jawabannya ALLAH


Kalau mereka ditanya
"Siapakah yang menjadikan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan? "Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu menghidupkan dengan air itu bumi sesudah matinya?

Nun taukid

Lam taukid (lam yang berfungsi untuk memberi penekanan)

Diapit oleh dua penekanan, maksudnya adalah KEPASTIAN

Tapi
Mereka berpaling dari jalan yang benar Kebanyakan mereka tidak memahaminya Jangan sampai kembali pada keimanan orang-orang Quraisy bahkan lebih buruk lagi

Tauhid yang Murni


Berpeganglah pada TAUHID YANG MURNI

Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus (98:5)

LARANGAN BERHUBUNGAN DENGAN JIN


Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (Adz-dzariyat (51): 56). Katakanlah: "tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah", dan mereka tidak mengetahui bila (kapan) mereka akan dibangkitkan. (AnNaml (27): 65)

Dia adalah Tuhan yang mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada Rasul yang diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya. Supaya Dia mengetahui, bahwa sesungguhnya rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedang (sebenarnya) ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu. (Al-Jin (72): 26-28).

Alloh tahu Fitrah manusia


Cenderung dan merasa tentram bila bergaul dengan sesama manusia Karena itu
Melarang menjalin hubungan dengan makhluk ghaib Tidak memerintahkan kita untuk berkomunikasi dengan malaikat semua malaikat adalah makhluk Allah yang taat kepada-Nya. Para nabi dan rasul pun hanya berhubungan dengan malaikat karena perintah Allah swt dalam rangka menerima wahyu Jibril kadang menemui Rasulullah saw dalam wujud manusia sempurna mempermudah menerima wahyu.

Ketentraman hati manusia berhubungan dengan sesama manusia


Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (Ar-Rum (30): 21).

Beberapa Informasi tentang Jin dari Al-Quran & Hadits


a. Jin diciptakan dari api dan diciptakan sebelum manusia Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan Kami telah menciptakan jin sebelumnya dari api yang sangat panas. (Al-Hijr (15): 26-27). .) ( Malaikat telah diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api, dan Adam diciptakan dari tanah (yang telah dijelaskan kepada kalian). (HR. Muslim).

b. Jin adalah makhluk yang berkembangbiak dan berketurunan


Dan (Ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah Iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim. (Al-Kahfi (18): 50).

Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan. (Al-Jin (72): 6).

Jin dapat melihat manusia sedangkan manusia tidak dapat melihat jin
Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpinpemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman. (Al-Araf (7): 27).

Bahwa diantara bangsa jin ada yang beriman dan ada pula yang kafir pilihan
Dan sesungguhnya di antara kami ada jin yang taat dan ada (pula) jin yang menyimpang dari kebenaran. Barangsiapa yang yang taat, maka mereka itu benar-benar telah memilih jalan yang lurus. Adapun jin yang menyimpang dari kebenaran, maka mereka menjadi kayu api bagi neraka Jahannam. (Al-Jin (72): 14-15). Berhubungan dengan jin adalah salah satu pintu kerusakan dan berpotensi mendatangkan bahaya besar bagi pelakunya. Potensi bahaya ini dapat kita pahami dari hadits Qudsi di mana Rasulullah saw menyampaikan pesan Allah swt:

Dan sesungguhnya Aku telah menciptakan hambahamba-Ku semua dalam keadaan hanif (lurus), dan sungguh mereka lalu didatangi oleh syaithansyaithan yang menjauhkan mereka dari agama mereka, mengharamkan apa yang telah Aku halalkan, dan memerintahkan mereka untuk menyekutukan-Ku dengan hal-hal yang tidak pernah Aku wahyukan kepada mereka sedikitpun. (HR. Muslim).

Dalil lain tentang larangan berhubungan dengan jin adalah: Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan. (Al-Jin (72): 6).

Maka berhubungan dengan jin tidak mungkin dilakukan kecuali apabila jin itu menghendakinya, Bersedia apabila manusia memenuhi syaratsyarat tertentu menggiring manusia jatuh kepada kemasiatan, kemusyrikan dan kekufuran mengeluarkannya dari ajaran Islam

Islam dan sistem ilmu


Alloh al Kholiq Alam + sistem Mengetahui dg detail Mengajar Manusia
QS 67 : 14 QS 25 : 2

QS 55 : 1-2

Formal Rasul
Ayat Qauliyah QS : 96 : 1-5

QS 3 : 38 QS 61 : 9

QS 2 : 31
QS 3 : 190

Non Formal

Tafakkur, tadabbur, penelitian


Ayat Kauniyah QS : 41: 35

Ayat Qauliyah QS : 96 : 1-5


Pedoman Hidup QS 3 : 19,85 Kebenaran Mutlak QS 41 : 35 Manusia IBADAH QS : 51 : 56

Ayat Kauniyah QS : 41: 35


Sarana Hidup QS 11: 61 Kebenaran Eksperimen QS 10 : 36

Adab penuntut ilmu


Dimulai dg basmallah Diakhiri dg doa Infaq/shodaqoh sblm bermajlis Berlapang dada selama majlis Membaca alquran
Dimulai dg taawudz Mendengar dg baik Dilarang merendahkan

ayat-ayatNya

Bila ada yg bicara dengarkan Bertanya bila tdk mengetahui Berdiskusi dg baik Tidak berbantahan Kembali kpd Alloh Dilarang mendahului Alloh dan Rasul Dilarang membenci sunnah Izin bila ingin meninggalkan majlis

Anda mungkin juga menyukai