Koreksi Responsi Forensik

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 22

1

MAKALAH REFERAT

PEMBUNUHAN ATAU BUNUH DIRI PADA KASUS SEBUAH LUKA TUSUK DI DADA SEBELAH KIRI

oleh : Kelompok III Ahmad Nur Aulia (0610710005) Nuri Rahma W. Putri Annisa Kamila Navkiran Singh Gill Risa Ramadhiani (0710710053) (0710713007) (0710714029) (0810710012)

Pembimbing : dr. Tasmonoheni, SpF

LABORATORIUM ILMU KEDOKTERAN FORENSIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA RUMAH SAKIT UMUM Dr. SAIFUL ANWAR MALANG 2012

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Trauma merupakan penyebab utama kematian dan kecacatan pada usia produktif dan merupakan tiga penyebab kematian tersering seluruh dunia. Trauma dibedakan menjadi trauma tumpul dan trauma tajam. Keduanya mempunyai persamaan, yaitu mengakibatkan luka atau hilangnya hubungan jaringan tubuh, seperti jaringan kulit, lunak, otot, pembuluh darah, saraf dan tulang. Sedangkan perbedaannya terletak pada bentuk luka, tepi luka, jembatan jaringan, akar rambut, dasar luka, dan luka lain sekitar luka.1,2 Trauma dada berkontribusi 20-25% dari seluruh trauma yang

menyebabkan kematian dimana luka tusuk pada dada berkontribusi sebagai penyebab terbesar trauma dada. Luka tusuk merupakan suatu luka dimana panjang luka lebih kecil dibandingkan kedalaman luka yang terjadi akibat dorongan dimana gaya ditekankan pada suatu ujung terkecil benda, pointed object. Karakteristik luka tusuk bergantung pada sifat-sifat objek yang digunakan, bagaimana objek mengenai dan masuk ke dalam tubuh, serta elastisitas kulit yang terkena objek.3 Luka tusuk pada dada yang mengenai organ vital merupakan luka yang berpotensi life threatening injuries atau termasuk pada kategori luka berat. Suatu luka yang mengenai daerah dada dapat mengenai dua hal, yaitu dinding dada dan viseral dada. Luka pada viseral dada melibatkan dua sistem penting, yaitu sistem respirasi dan sistem kardiovaskular. Gangguan pada sistem respirasi yang sering terjadi adalah hemothorax dan pneumothorax, sedangkan gangguan pada sistem kardiovaskular yang sering terjadi adalah cardiac tamponade. Semua gangguan tersebut akan menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani.4 Luka tusuk pada dada dapat merupakan suatu kasus bunuh diri, pembunuhan, maupun kecelakaan. Oleh karena itu, diperlukan analisis terhadap karakteristik luka tusuk akibat pembunuhan dan bunuh diri, sehingga cara kematian dapat ditentukan. Hal ini merupakan salah satu bantuan ilmu kedokteran terhadap proses peradilan. Selain menentukan cara kematian, dalam kasus traumatologi, seorang dokter harus mampu menentukan saat kematian,

sebab kematian, jenis luka yang terjadi, jenis kekerasan/senjata yang menyebabkan luka, serta klasifikasi luka tersebut sesuai dengan undangundang.5 Dengan adanya makalah ini, penulis mengharapkan dapat menambah pengetahuan pembaca mengenai pembunuhan atau bunuh diri pada kasus sebuah luka tusuk pada dada sebelah kiri. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Apa batasan kasus luka tusuk? 1.2.2 Bagaimana membedakan karakteristik luka tusuk akibat pembunuhan dan bunuh diri? 1.2.3 Bagaimana aspek medikolegal luka tusuk? 1.2.4 Apa sajakah kelainan yang ditimbulkan akibat luka tusuk pada dada sebelah kiri?

1.3 Tujuan 1.3.1 Mengetahui batasan kasus luka tusuk 1.3.2 Mengetahui perbedaan karakteristik luka tusuk akibat pembunuhan dan bunuh diri 1.3.3 Mengetahui aspek medikolegal luka tusuk 1.3.4 Mengetahui kelainan yang ditimbulkan akibat luka tusuk pada dada sebelah kiri

1.4 Manfaat 1.4.1 Makalah ini dapat digunakan menjadi dasar pengembangan pengetahuan mengenai kasus luka tusuk pada dada sebelah kiri 1.4.2 Makalah ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan pembaca mengenai luka tusuk pada dada sebelah kiri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Batasan Kasus Luka Tusuk Luka tusuk merupakan salah satu bentuk luka akibat benda tajam yang pada umumnya mudah dibedakan dari luka akibat benda tumpul dan dari luka akibat tembakan senjata api. Luka yang diakibatkan benda tajam dapat dibedakan dari luka akibat benda lainnya, yaitu dari keadaan sekitar luka yang tenang (tidak ada luka lecet atau luka memar), tepi luka rata dan sudut-sudutnya runcing seluruhnya atau hanya sebagian, terpotong akar rambut serta tidak ada jembatan jaringan.6 Pada kematian yang disebabkan oleh benda tajam, walaupun tetap harus dipikirkan kemungkinan karena suatu kecelakaan, tetapi pada umumnya karena suatu peristiwa pembunuhan atau bunuh diri.6 2.2 Mekanisme Luka Tusuk Kedalaman luka tusuk umumnya melebihi panjang permukaan luka. Panjang luka merupakan lebar maksimal dari senjata yang digunakan, dan kedalaman luka merupakan panjang minimal senjata. Luka tusukan akibat pisau mungkin memiliki tepi yang tumpul dan tepi yang tajam, yang mengarah bahwa senjata yang digunakan adalah pisau bermata satu.7 2.2.1 Sifat-sifat Luka Tusuk pada Kasus Bunuh Diri Pada kasus bunuh diri, biasanya luka tusuk ditemukan pada daerah dada, sesuai dengan letak jantung dan pada daerah perut biasanya daerah lambung. Luka-luka percobaan dapat dijumpai pada daerah sekitar luka tusuk. Selain itu, pada tangan korban tidak jarang ditemukan pisau yang tergenggam dengan sangat kuatnya akibat adanya cadaveric spasm, yaitu kekakuan seketika pada otot-otot tubuh, yang mencerminkan adanya faktor stres emosional dan intravitalitas.6 Pada kasus bunuh diri umumnya pakaian korban dalam keadaan utuh dan darah hanya berada di sekitar luka.7 2.2.2 Sifat-sifat Luka Tusuk pada Kasus Pembunuhan Jumlah luka pada umumnya lebih dari satu, tidak mempunyai tempat atau lokasi khusus, ditemukan luka lain akibat korban melakukan perlawanan (luka tangkis). Lokasi luka juga umumnya berada di regio yang tidak bisa di capai oleh

tangan korban. Luka tangkis dapat ditemukan pada daerah lengan bawah bagian dalam atau pada telapak tangan, bila korban berusaha menangkap atau merebut ataupun menangkis serangan lawan.6 Pakaian korban biasanya ditemukan dalam keadaan sudah terkoyak, dan darah berceceran.7 Luka tusuk pada dada bisa melibatkan jantung yang menyebabkan trauma pada miokardium, arteri koroner, struktur katup atau pembuluh darah besar, yang bisa mendatangkan ancaman nyawa bagi korbannya.8 2.3 Pemeriksaan pada Kasus Luka Tusuk Penampakan luar luka tusuk tidak sepenuhnya tergantung dari bentuk senjata. Jaringan elastis dermis, bagian kulit yang lebih dalam, terbentuk dari garis lengkung pada seluruh area tubuh, sehingga mempunyai efek yang sesuai dengan bentuk senjata. Jika tusukan terjadi tegak lurus garis tersebut, maka lukanya akan lebar dan pendek. Sedangkan bila tusukan terjadi paralel dengan garis tersebut, luka yang terjadi sempit dan panjang.7 Menikam atau menusuk biasanya dengan pisau, sering terjadi pada kasus pembunuhan dan pembantaian. Karakteristik dari alat tusuk: 8,9 1) Panjang, lebar dan ketebalan pisau 2) Satu atau dua sisi 3) Derajat dari ujung yang lancip 4) Bentuk belakang pada pisau satu sudut (bergerigi atau kotak) 5) Bentuk dari pelindung pangkal yang berdekatan dengan mata pisau 6) Adanya alur, bergerigi atau cabang dari mata pisau 7) Ketajaman dari sudut dan khususnya ujung dari mata pisau Karakteristik luka tusuk dapat menerangkan tentang dimensi senjata, tipe senjata, kelancipan senjata, gerakan pisau pada luka, kedalaman luka, arah luka, dan banyaknya tenaga yang digunakan.8 Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi bentuk luka tusuk, salah satunya adalah reaksi korban saat ditusuk atau saat pisau keluar, atau manipulasi yang dilakukan pada saat penusukan. Beberapa pola luka yang dapat ditemukan :9 1) Tusukan masuk yang kemudian dikeluarkan sebagian, dan ditusukkan kembali melalui saluran yang berbeda, sehingga luka tidak sesuai dengan gambaran biasanya dan lebih dari satu saluran dapat ditemui pada jaringan yang lebih dalam maupun pada organ.

2) Tusukan masuk kemudian dikeluarkan dengan mengarahkan ke salah satu sudut, sehingga luka yang terbentuk lebih lebar dan memberikan luka pada permukaan kulit seperti ekor. 3) Tusukan masuk kemudian saat masih di dalam ditusukkan ke arah lain, sehingga saluran luka menjadi lebih luas. Luka luar yang terlihat juga lebih luas dibandingkan dengan lebar senjata yang digunakan. 4) Tusukan masuk yang kemudian dikeluarkan dengan mengggunakan titik terdalam sebagai landasan, sehingga saluran luka sempit pada titik terdalam dan terlebar pada bagian superfisial, luka luar juga lebih besar dibandingkan lebar senjata yang digunakan. 5) Tusukan diputar saat masuk, keluar, maupun keduanya. Sudut luka berbentuk ireguler dan besar. Jika senjata digunakan dengan kekuatan tambahan, dapat ditemukan kontusio minimal pada luka tusuk tersebut. Hal ini dapat diindikasikan adanya pukulan. Pisau yang ditusukkan pada dinding dada dengan kekuatan tertentu akan mengenai tulang rawan dada, tulang iga, dan bahkan sternum. Biasanya senjata yang tidak begitu kuat dapat rusak atau patah pada ujungnya yang akan tertancap pada tulang, sehingga dapat dicocokkan ujung pisau yang tertancap pada tulang dengan pasangannya. Pembedahan dari jaringan dan otot bisa mengungkapkan bahwa kerusakan dinding dada terletak di ICS berapa. Informasi ini menjadi petunjuk luka dan menggambarkan jejak luka.7,8,9 Perkiraan mengenai derajat kekuatan luka tusuk, diberikan keterangan mengenai bagian dari tulang atau pengerasan tulang rawan, ketajaman dari ujung pisau, kecepatan datangnya pisau, kulit yang elastis lebih mudah ditembus, variasi ketebalan kulit terhadap pisau (kulit telapak kaki lebih tebal dari bagian tubuh lain), serta luka tembus yang disebabkan tusukan.7,8,9 Pemeriksaan pada kain (baju) yang terkena pisau bertujuan untuk melihat interaksi antara pisau-kain-tubuh, yaitu melihat letak/lokasi kelainan, bentuk robekan, adanya partikel besi (reaksi biru berlin dilanjutkan dengan pemeriksaan spektroskopi), serat kain, dan pemeriksaan bercak darah.8

BAB III LAPORAN KASUS

Surat permintaan Keterangan Ahli (Surat permintaan Visum et Repertum) berasal dari Kepolisian Sektor Denpasar tertanggal 7 September 2010 ditujukan kepada instansi RSUP Sanglah atas jenazah seorang perempuan yang diketemukan di dalam kamar kost di jln Ida Bagus Oka Gg. Rencong No.10 Panjer Denpasar, pada tanggal 7 September 2010 sekitar pukul 19.50 wita. Lalu dibuatlah visum sebagai berikut.

PRO JUSTITIA VISUM ET REPERTUM No : RSUP/YM.0102/E.19/IX/2010/VER.923 Berhubung dengan surat Saudara I Gusti Putu Wirta, pangkat AIPTU, NRP lima delapan satu dua nol empat empat lima, Nomor Polisi VER garis miring satu lima dua garis miring sembilan romawi garis miring dua ribu sepuluh garis miring POLSEK, tertanggal tujuh September dua ribu sepuluh, maka kami yang bertanda tangan dibawah ini dokter Kunthi Yulianti, Sp.KF, dokter Spesialis Forensik pada Instalasi Kedokteran Forensik Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar, menerangkan bahwa kami pada tanggal tujuh September dua ribu sepuluh pukul dua puluh dua lewat lima menit Waktu Indonesia Bagian Tengah telah melakukan pemeriksaan luar dan tanggal delapan September dua ribu sepuluh pukul lima belas nol nol melakukan pemeriksaan dalam atas jenazah yang menurut surat tersebut diatas bernama : DEWA AYU AGUNG DIAH CAHYANI, jenis kelamin perempuan, umur delapan belas tahun,

kewarganegaraan Indonesia, tempat ditemukan Jln Ida Bagus Oka Gang Rencong Nomor sepuluh Panjer Denpasar--------------------------------------------------BAGIAN / SMF / INSTALASI KEDOKTERAN FORENSIK FAKULTAS

KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA / RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR Jl. Diponegoro, Denpasar 80114-------------------------------Telp. (0361) 227911 15, EXT.111. Fax. (0361) 221903--------------------------------Jenazah tersebut diterima di Instalasi Kedokteran Forensik Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasarpada tanggal tujuh September dua ribu sepuluh pukul sembilan belas lewat lima puluh menit Waktu Indonesia Bagian Tengah-------------

PEMERIKSAAN LUAR 1. Label : LABEL MAYAT DARI KEPOLISISAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH BALI KOTA BESAR DENPASAR. Register Mayat BB/ / IX/ 2010/ Reskrim. Identitas Mayat I DEWA AYU DIAH CAHYANI, Pr, Denpasar 17 Oktober 1992, Hindu, Mahasiswi STIKES Bali, Jl. Majapahit No. 20 X Br. Griya Kel. Kawan Bangli. Berat dan Jumlah satu. Laporan Polisi Lp/ 60/ IX/ 2010/ Bali/ Tabes Dps/ Sek Densel, Tgl 7 September 2010. Tersangka Bernama LIDIK. Tertanggal Denpasar, 8 September 2010. Penyidik I WAYAN NURIATA, SH. AJUN KOMISARIS POLISI. NRP 64090039-------------------------------------------------2. Pembungkus jenazah : ------------------------------------------------------------------------Seprai bahan katun dengan motif dasar hijau motif kotak-kotak gambar beruang dan bebek---------------------------------------------------------------------------------------------3. Benda di samping jenazah : Tidak ada----------------------------------------------------4. Pakaian : ------------------------------------------------------------------------------------------Baju kaos lengan pendek, tanpa kerah, bahan katun warna abu-abu, tanpa merek, tanpa ukuran-------------------------------------------------------------------------------Bra berwarna krem bahan nilon dengan hiasan pita warna putih bagian depan, tanpa merek, tanpa ukuran-----------------------------------------------------------------------Celana selutut warna krem bahan katun dengan motif jantung-jantung, tanpa merek, tanpa ukuran, terpasang pada kaki kiri ---------------------------------------------Celana dalam warna krem, bahan katun, merek Bona, ukuran XL--------------------5. Perhiasan : gelang tridatu berbahan benang berwarna hitam, merah dan putih pada pergelangan tangan kiri--------------------------------------------------------------------6. Tanda Kematian : -------------------------------------------------------------------------------Lebam mayat pada bagian belakang tubuh sisi kiri dengan warna merah keunguan yang tidak hilang dengan penekanan--------------------------------------------Kaku mayat pada seluruh tubuh yang sukar dilawan--------------------------------------Tanda-tanda pembusukan belum terbentuk-------------------------------------------------7. Pemeriksaan Rambut : ------------------------------------------------------------------------Rambut kepala warna hitam, tumbuh lebat, ikal, panjang rata-rata dua puluh enam sentimeter------------------------------------------------------------------------------------Alis warna hitam, lebat dengan panjang satu sentimeter---------------------------------Bulu mata warna hitam, lebat, lurus-------------------------------------------------------------

8. Pemeriksaan Kepala : Bentuk kepala bulat lonjong------------------------------------9. Pemeriksaan Mata : ----------------------------------------------------------------------------Mata kanan dan kiri tertutup----------------------------------------------------------------------Selaput bening kedua mata jernih--------------------------------------------------------------Teleng mata kanan dan kiri sama besar dengan diameter nol koma empat sentimeter---------------------------------------------------------------------------------------------Tirai mata berwarna hitam------------------------------------------------------------------------Selaput bola mata berwarna putih, tidak terdapat pelebaran pembuluh darah dan tidak ada bintik perdarahan di bawah selaput bola mata kanan dan kiri--------------Selaput lendir kedua kelopak mata tampak pucat, tidak terdapat pelebaran pembuluh darah dan tidak terdapat bintik pendarahan------------------------------------10. Pemeriksaan Hidung : -----------------------------------------------------------------------Bentuk mancung------------------------------------------------------------------------------------Dari kedua lubang hidung keluar darah dan bekuan darah -----------------------------11. Pemeriksaan Mulut dan Rongga Mulut:--------------------------------------------------Mulut tertutup----------------------------------------------------------------------------------------Lidah tidak tergigit dan tidak terjulur-----------------------------------------------------------Dari rongga mulut tidak keluar cairan maupun darah--------------------------------------Gigi giligi lengkap-----------------------------------------------------------------------------------12. Pemeriksaan Telinga : -----------------------------------------------------------------------Bentuk oval-------------------------------------------------------------------------------------------Dari lubang telinga kanan/kiri tidak keluar apa-apa----------------------------------------13. Alat Kelamin : Perempuan ------------------------------------------------------------------Dari saluran kelamin keluar cairan bening, pada tepi lubang kelamin bagian belakang terdapat memar dengan ukuran nol koma lima sentimeter kali nol koma lima sentimeter. Selaput dara terdapat robekan sampai ke dasar sesuai arah jam tiga, lima, enam dan tujuh di sekitar robekan tidak tampak kemerahan--------------14. Lubang Pelepasan : --------------------------------------------------------------------------Dari lubang pelepasan tidak keluar kotoran--------------------------------------------------15. Identifikasi Umum : ---------------------------------------------------------------------------Jenazah adalah seorang perempuan, Warga Negara Indonesia, warna kulit kuning langsat, gizi cukup, umur kurang lebih delapan belas tahun, berat badan empat puluh tiga kilogram, panjang badan seratus lima puluh tujuh sentimeter----16. Identifikasi khusus : Tidak ada--------------------------------------------------------------17. Luka-luka : ---------------------------------------------------------------------------------------

10

Luka memar pada bibir atas melintang terhadap garis pertengahan depan, ukuran empat sentimeter kali nol koma lima sentimeter----------------------------------Luka memar pada bibir atas samping kanan, tiga sentimeter dari garis pertengahan depan, nol koma lima sentimeter dari atas sudut bibir, ukuran satu sentimeter kali nol koma lima sentimeter-----------------------------------------------------Luka memar pada bibir atas samping kiri, tiga sentimeter dari garis pertengahan depan, nol koma lima sentimeter diatas sudut bibir, ukuran dua sentimeter kali nol koma lima sentimeter-------------------------------------------------------------------------Luka memar pada bibir bawah samping kanan, satu sentimeter dari garis pertengahan depan, berbentuk garis sepanjang nol koma lima sentimeter----------Luka lecet pada bibir bawah samping kanan, satu sentimeter dari garis pertengahan depan membentuk garis sepanjang nol koma lima sentimeter--------Luka lecet pada bibir bawah samping kiri, satu koma lima sentimeter dari garis pertengahan depan, membentuk garis sepanjang nol koma lima sentimeter-------Luka terbuka pada leher samping kanan tujuh sentimeter dari garis pertengahan depan, seratus tiga puluh sembilan sentimeter dari tumit, tepi rata, sudut bagian atas tajam, bagian bawah tumpul, dapat dirapatkan dan membentuk garis sepanjang satu koma tujuh sentimeter, dari luka tampak pisau berwarna coklat dengan lingkaran berwarna kehitaman, mata pisau tampak sepanjang empat sentimeter, pisau merk IDEAL steinlesstell, dengan panjang gagang sepuluh sentimeter. Setelah pisau dicabut, mata pisau masuk sepanjang delapan koma lima sentimeter, dasar luka jaringan lemak dan otot---------------------------------------Luka terbuka pada dada samping kanan, enam belas sentimeter dari garis pertengahan depan, sebelas sentimeter dari puncak bahu, seratus dua puluh dua sentimeter dari tumit, tepi rata, sudut belakang lancip, sudut depan tumpul, dasar luka lemak, dapat dirapatkan membentuk garis sepanjang satu sentimeter---------Luka terbuka pada dada samping kanan, lima belas sentimeter dari garis pertengahan depan, satu koma lima sentimeter dibawah luka nomor delapan, seratus dua puluh satu sentimeter dari tumit, sudut belakang lancip, sudut depan tumpul, dasar luka jaringan lemak, dapat dirapatkan dan membentuk garis sepanjang satu koma lima sentimeter---------------------------------------------------------Luka terbuka pada lengan atas kiri samping luar, tiga belas sentimeter dari siku, tepi luka rata, sudut bagian dalam tajam, sudut bagian luar tumpul,dasar luka jaringan lemak dapat dirapatkan membentuk garis sepanjang dua sentimeter------

11

Luka terbuka pada dada samping kiri, enam belas sentimeter dari garis pertengahan depan, empat belas sentimeter dari puncak bahu, seratus tujuh belas sentimeter dari tumit, tepi luka rata, sudut bagian dalam tumpul, sudut bagian luar tajam, dasar luka jaringan otot dapat dirapatkan membentuk garis sepanjang empat koma lima sentimeter------------------------------------------------------Luka terbuka pada dada samping kiri, enam belas sentimeter dari garis pertengahan depan, tiga sentimeter dibawah luka nomor sebelas, tepi rata, kedua sudut tajam, dasar luka jaringan bawah kulit, dapat dirapatkan membentuk garis sepanjang satu sentimeter----------------------------------------------------------------Luka terbuka pada lengan atas kiri bagian depan samping dalam, dua puluh sentimeter dari siku, tepi rata, kedua sudut tajam, dasar luka jaringan bawah kulit, dapat dirapatkan membentuk garis sepanjang satu koma lima sentimeter---Luka terbuka pada punggung samping kanan tepat pada pangkal lengan, tujuh belas sentimeter dari garis pertengahan depan, sepuluh sentimeter dari puncak bahu, seratus dua puluh sembilan sentimeter dari tumit, tepi rata, sudut depan bawah lancip, sudut belakang atas tumpul, dasar luka jaringan lemak dapat dirapatkan membentuk garis sepanjang satu koma tujuh sentimeter -----------------Luka terbuka pada punggung samping kiri, lima belas sentimeter dari garis pertengahan depan, tujuh belas sentimeter dari puncak bahu, seratus dua puluh sentimeter dari tumit, tepi rata, dengan empat sudut luka yaitu tiga sudut luka tajam, satu sudut luka tumpul, dasar luka jaringan bawah kulit dapat dirapatkan membentuk garis sepanjang dua koma lima sentimeter----------------------------------18. Patah tulang : Tidak teraba dan tidak tampak ada patah tulang------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------PEMERIKSAAN DALAM SEBELUM ALAT-ALAT DIANGKAT Leher :------------------------------------------------------------------------------------------------- Pada jaringan di bawah kulit leher terdapat resapan darah---------------------------- Pada otot leher bagian kanan di bawah tulang rahang terdapat resapan darah ukuran satu koma lima sentimeter kali satu sentimeter-----------------------------------Dada :-------------------------------------------------------------------------------------------------- Lemak dinding dada berwarna kuning, tebal nol koma lima sentimeter------------- Sekat rongga badan kiri setinggi sela iga keempat dan sekat rongga badan kanan setinggi sela iga keempat-----------------------------------------------------------------

12

Kandung jantung terletak diantara kedua tepi paru dan di dalam kandung jantung terdapat darah kurang lebih lima puluh milimeter-------------------------------- Dalam rongga dada kanan ditemukan darah sebanyak dua ratus lima puluh mililiter------------------------------------------------------------------------------------------------- Dalam rongga dada kiri ditemukan darah dan gumpalan darah sebanyak seribu tiga ratus lima belas mililiter---------------------------------------------------------------------- Luka nomor sembilan berturut-turut menembus kulit, lemak, otot dada, otot sela iga kedua, rongga dada, paru kanan baga tengah samping kanan sepanjang tujuh koma lima sentimeter dengan arah dari kanan luar ke kiri dalam, tegak lurus dengan permukaan kulit--------------------------------------------------------------------------- Pada otot sela iga ketiga kanan, enam koma lima sentimeter dari garis pertengahan depan terdapat resapan darah ukuran tiga sentimeter kali satu koma lima sentimeter------------------------------------------------------------------------------ Luka nomor dua belas berturut-turut menembus kulit, lemak, otot dada, otot sela iga ke empat, rongga dada kiri, paru kiri baga atas, kandung jantung samping kiri, dinding bilik kiri jantung, menembus rongga bilik kiri jantung dengan arah dari kiri atas ke kanan bawah membentuk sudut kurang dari empat puluh lima derajat dari bidang datar dengan panjang dua belas sentimeter----------------- Luka nomor lima belas berturut-turut menembus kulit, lemak, otot dada, otot sela iga ke enam bagian belakang rongga dada kiri, berakhir di paru kiri baga bawah bagian belakang sepanjang tujuh sentimeter dengan arah dari belakang ke depan----------------------------------------------------------------------------------------------Perut :-------------------------------------------------------------------------------------------------- Lemak dinding perut berwarna kuning, tebal satu koma dua sentimeter----------- Tirai usus menutupi dua per tiga permukaan usus bagian atas----------------------- Selaput dinding perut berwarna abu-abu pucat, permukaan licin dan mengkilat- Dalam rongga perut tidak ditemukan cairan dan darah---------------------------------SETELAH ALAT-ALAT DIANGKAT ALAT-ALAT DALAM LEHER: 1. Lidah :---------------------------------------------------------------------------------------------- Berwarna coklat pucat, permukaan kasar, pada irisan berwarna coklat pucat----2. Kelenjar gondok :-------------------------------------------------------------------------------- Terdiri dari dua baga, warna merah kecoklatan pucat, pada perabaan kenyal, pada irisan berwarna merah kecoklatan pucat, gambaran kelenjar jelas, berat dua puluh gram---------------------------------------------------------------------------------------

13

3. Tulang lidah : Utuh------------------------------------------------------------------------------Tulang rawan gondok : Utuh---------------------------------------------------------------------Tulang rawan cincin : Utuh-----------------------------------------------------------------------4. Kerongkongan : --------------------------------------------------------------------------------- Dalam saluran kerongkongan kosong------------------------------------------------------- Selaput lendir berwarna putih abu-abu, licin, tidak terdapat bintik perdarahan dan pelebaran pembuluh darah----------------------------------------------------------------- Pada dinding belakang kerongkongan terdapat resapan darah ukuran dua koma lima sentimeter kali satu sentimeter----------------------------------------------------5. Batang tenggorok :------------------------------------------------------------------------------ Selaput lendir berwarna putih abu-abu, licin, berisi cairan bening, tidak terdapat bintik perdarahan dan pelebaran pembuluh darah ----------------------------------------6. Luka nomor tujuh berturut-turut menembus kulit, otot leher, jaringan ikat di belakang pembuluh nadi leher, tulang leher pada ruas ketiga sepanjang delapan koma lima sentimeter dengan arah dari kanan bawah luar ke kiri atas dalam membentuk sudut empat puluh lima derajat dari permukaan kulit---------------------ALAT-ALAT DALAM RONGGA DADA: 1. Paru-paru :---------------------------------------------------------------------------------------- Paru kanan terdiri dari tiga baga, warna coklat pucat, pada perabaan seperti spons kenyal, pada irisan berwarna coklat pucat, pada penekanan keluar tidak keluar cairan maupun buih, berat seratus lima puluh gram. Pada baga tengah samping kanan terpotong rata sepanjang satu koma lima sentimeter di sekitar potongan tersebut terdapat resapan darah--------------------------------------------------- Paru kiri terdiri dari dua baga, warna coklat pucat, pada perabaan seperti spons kenyal, pada irisan coklat pucat, pada penekanan tidak keluar cairan maupun buih, berat seratus dua puluh lima gram. Pada baga atas bagian depan terpotong rata sepanjang dua sentimeter yang menembus sampai ke bagian belakang di sekitarnya terdapat resapan darah, yang bagian belakang terpotong nol koma sembilan sentimeter, memotong bagian atas baga bawah pada septum interlobularis. Pada baga bawah samping kiri terdapat robekan sepanjang dua sentimeter di sekitar robekan tersebut terdapat resapan darah ------------------------2. Jantung :------------------------------------------------------------------------------------------- Besarnya samas dengan genggaman tangan kanan jenazah, warna merah pucat, mengandung cukup lemak----------------------------------------------------------------

14

Lingkar katup antara serambi kanan dan bilik kanan sembilan koma lima sentimeter--------------------------------------------------------------------------------------------- Otot bilik jantung kanan berwarna merah pucat, tebal otot nol koma dua sentimeter--------------------------------------------------------------------------------------------- Lingkar katup pembuluh nadi paru-paru lima sentimeter------------------------------- Lingkar katup antara serambi kiri dan bilik kiri sembilan sentimeter----------------- Otot bilik jantung kiri berwarna merah pucat, tebal otot satu sentimeter------------ Pada kandung jantung samping kiri tampak terpotong dengan tepi rata, bila dirapatkan membentuk garis sepanjang satu koma dua sentimeter------------------- Lingkar katup pembuluh batang nadi lima sentimeter----------------------------------- Sekat jantung berwarna merah merata------------------------------------------------------ Pembuluh nadi jantung tidak tersumbat----------------------------------------------------- Berat jantung dua ratus gram------------------------------------------------------------------ALAT-ALAT DALAM RONGGA PERUT : 1. Hati :------------------------------------------------------------------------------------------------ Warna coklat pucat, permukaan licin mengkilap, tepi tajam, pada perabaan kenyal, pada irisan berwarna coklat pucat, gambaran hati jelas, berat tujuh ratus gram----------------------------------------------------------------------------------------------------2. Kandung empedu :------------------------------------------------------------------------------ Saluran empedu tidak tersumbat, kandung empedu berisi cairan berwarna kuning kehijauan, selaput lendir permukaan seperti beludru----------------------------3. Limpa :---------------------------------------------------------------------------------------------- Warna ungu pucat, permukaan keriput, pada perabaan kenyal, pada irisan berwarna ungu pucat, pada kerokan jaringan limpa terikut, berat tujuh puluh lima gram----------------------------------------------------------------------------------------------------4. Lambung :----------------------------------------------------------------------------------------- Isi lambung kosong, selaput lendir berwarna coklat muda, licin dan berlipatlipat-----------------------------------------------------------------------------------------------------5. Kelenjar Liur Perut:------------------------------------------------------------------------------ Warna kuning, permukaan berbaga-baga, pada perabaan kenyal, pada irisan berwarna kuning pucat, berat lima puluh gram----------------------------------------------6. Usus Halus : Berwarna merah muda, pucat, terdapat pelebaran pembuluh darah, permukaan licin----------------------------------------------------------------------------7. Usus Besar : Berwarna abu-abu kehijauan, tampak pelebaran pembuluh darah, permukaan licin-----------------------------------------------------------------------------

15

8. Kelenjar Anak Ginjal :--------------------------------------------------------------------------- Kelenjar anak ginjal kanan : bentuk trapezium warna kuning pucat----------------- Kelenjar anak ginjal kiri : bentuk bulan sabit warna kuning pucat--------------------9. Ginjal :---------------------------------------------------------------------------------------------- Ginjal kanan, lemak ginjal tipis, simpai ginjal mudah dilepas, warna coklat pucat, permukaan licin, pada perabaan kenyal, pada irisan gambaran ginjal jelas, pada piala ginjal kosong, tidak terdapat bintik perdarahan dan pelebaran pembuluh darah, berat tujuh puluh lima gram------------------------------------------------------------- Ginjal kiri, lemak ginjal tipis, simpai ginjal mudah dilepas, warna coklat pucat, permukaan licin, pada perabaan kenyal, pada irisan gambaran ginjal jelas, pada piala ginjal tidak terdapat bintik perdarahan dan pelebaran pembuluh darah, berat tujuh puluh lima gram----------------------------------------------------------------------10. Saluran kemih :--------------------------------------------------------------------------------- Saluran kemih kanan dan kiri tidak tersumbat---------------------------------------------11. Kandung kencing:------------------------------------------------------------------------------ Tidak berisi cairan, selaput lendir berwarna kuning pucat------------------------------12. Rahim :------------------------------------------------------------------------------------------- Sebesar telur ayam kampung warna kuning pucat, rongga rahim berisi lendir bening--------------------------------------------------------------------------------------------------13. Indung telur :------------------------------------------------------------------------------------ Indung telur kanan, warna kemerahan, besar tiga sentimeter kali satu koma lima sentimeter-------------------------------------------------------------------------------------- Indung telur kiri warna kemerahan, besar tiga sentimeter kali satu koma lima sentimeter---------------------------------------------------------------------------------------------PEMERIKSAAN KEPALA : 1. Pada kulit kepala bagian dalam, tidak terdapat bintik-bintik perdarahan ataupun memar--------------------------------------------------------------------------------------2. Tulang tengkorak : utuh------------------------------------------------------------------------3. Selaput keras otak : utuh----------------------------------------------------------------------4. Selaput lunak otak : utuh----------------------------------------------------------------------5. Otak besar : Berwarna putih abu-abu pucat, pada perabaan lunak, pada irisan berwarna putih abu-abu pucat, terdapat pelebaran pembuluh darah -----------------6. Otak kecil : Berwarna abu-abu pucat, pada perabaan lunak, pada irisan berwarna putih abu abu pucat, terdapat pelebaran pembuluh darah------------------7. Batang otak tidak tampak adanya kelainan------------------------------------------------

16

8. Bilik otak pada irisan warna abu-abu pucat-----------------------------------------------9. Berat otak seluruhnya seribu empat ratus gram-----------------------------------------KESIMPULAN : Pada jenazah perempuan ini ditemukan luka memar pada bibir yang disebabkan oleh kekerasan tumpul dan luka terbuka yang disebabkan oleh kekerasan tajam, ditemukan juga perdarahan di dalam rongga dada kiri dan kanan serta terpotongnya bilik jantung kiri dan paru-paru. Sebab mati orang ini adalah kekerasan tajam pada dada samping kiri yang mengenai paru kiri dan jantung yang menimbulkan perdarahan. Luka-luka terbuka tersebut di atas dari gambaran lukanya sesuai akibat tusukan senjata tajam dengan lebar maksimal satu koma lima sentimeter------------------------------------------------------------------------Demikianlah Visum et Repertum ini dibuat dengan mengingat sumpah pada waktu menerima jabatan---------------------------------------------------------------------------

Denpasar, empat belas September dua ribu sepuluh Yang membuat Visum et Repertum dr. KY Sp.KF NIP. 19730711*******

17

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Prosedur Medikolegal Di dunia kriminal, luka akibat kekerasan benda tajam biasanya disebabkan oleh pisau, golok, dan benda yang memiliki ujung lancip lainnya. Bentuk yang mengenai tubuh korban dipengaruhi oleh beberapa sifat, kedalaman masuk dan tempat luka. Pada kasus pembunuhan sering ditemukan adanya luka tusuk dengan jumlah yang banyak, karena dalam membunuh seseorang tidak hanya dengan satu tusukan saja, kecuali bila korbannya sedang tidur atau dalam keadaan yang sangat lemah atau bila korban diserang secara mendadak dan yang terkena adalah organ tubuh yang vital. Luka-luka pada tubuh korban dalam kasus bunuh diri dapat ditemukan pada daerah yang dapat dijangkau seperti misalnya leher, dada (letak jantung) dan perut (letak lambung). Selain itu, akan ditemukan pula luka-luka percobaan. Pada kasus pembunuhan juga dapat dijumpai luka-luka yang menunjukkan adanya tanda-tanda

perlawanan. Dari aspek legal, seorang korban yang meninggal dapat disebabkan oleh pembunuhan, bunuh diri, dan kecelakaan. Pembunuhan diasosiasikan dengan pasal KUHP 185, 338, 339, 340, 342, dan 343 tergantung pada ada atau tidaknya rencana dan kepada siapa dilakukan. Dari aspek legal, seorang korban penganiayaan dengan luka ringan akan diasosiasikan dengan penganiayaan klasifikasi ringan sebagaimana tersebut di dalam pasal 352 KUHP, sedangkan bila ia mengalami luka dengan klasifikasi sedang akan diasosiasikan dengan pasal 351 (1) atau 353 (1) KUHP tergantung pada ada atau tidaknya rencana. Korban dengan klasifikasi luka berat dapat diasosiasikan dengan pasal 351 (2), 353 (2), 354 (1), 355 (1) KUHP tergantung pada niat dan ada atau tidaknya rencana. Sebagai seorang dokter mempunyai tugas melakukan pemeriksaan medik untuk tujuan membantu penegakan hukum, dalam hal ini pembuatan Visum et Repertum terhadap seseorang yang diduga sebagai korban suatu tindak pidana. Visum et Repertum (VER) adalah alat bukti yang sah sebagaimana yang tertulis pada pasal 184 KUHAP. Visum et Repertum turut berperan dalam proses pembuktian suatu perkara pidana terhadap kesehatan dan jiwa manusia. Visum et Repertum menguraikan segala sesuatu tentang hasil

18

pemeriksaan medik yang tertuang di dalam bagian Pemberitaan, yang karenanya dapat dianggap sebagai pengganti barang bukti. Pada kasus ini, korban yang ditusuk, maka diuraikan hasil pemeriksaan luka yang dilakukan terhadap korban. Menurut KUHAP pasal 133 ayat 1, yang berwenang mengajukan permintaan keterangan ahli (Visum et Repertum) adalah penyidik, permintaan keterangan ahli oleh penyidik ini harus dilakukan secara tertulis, hal ini secara tegas telah diatur dalam KUHAP pasal 133 ayat 2, terutama untuk korban mati. Sehingga prosedur pembuatannya pasien harus diantar polisi dengan membawa Surat Permintaan Visum (SPV). Dokter wajib membuat Visum et Repertum (VER) sesuai dengan permintaan dan hasil pemeriksaan seperti yang tertuang dalam pasal 179 KUHP. Pada surat permintaan visum et repertum harus jelas tertulis jenis pemeriksaan yang diminta, baik itu pemeriksaan luar, atau pemeriksaan otopsi (bedah mayat) sesuai pasal 133 KUHAP.

4.2 Pemeriksaan Forensik Secara teori, luka yang disebabkan oleh benda tajam dapat dibedakan dari luka yang disebabkan oleh benda lainnya yaitu keadaan sekitar luka yang tenang, tidak ada luka lecet atau luka memar, tepi luka yang rata, dan dari sudutsudutnya yang runcing, serta tidak adanya jambatan jaringan. Jarang pisau masuk ke dalam tubuh dan keluar lagi dengan sudut serta arah yang sama, dengan demikian setiap luka tusuk merupakan perpaduan antara tusukan dengan irisan. Oleh karena itu, ukuran luka dimana pisau itu masuk ke dalam tubuh akan lebih besar dari ukuran lebar dari pisau itu sendiri. Luka tangkis merupakan luka yang terjadi akibat perlawanan korban dan umumnya ditemukan pada telapak dan punggung tangan, jari-jari tangan, punggung lengan bawah dan tungkai. Pada korban ini, didapatkan jumlah luka tusukan lebih dari satu, dan didapatkan pula luka tusukan yang tidakdapat dijangkau, dalam hal ini yaitu luka tusukan pada punggung. Namun pada kasus ini tidak didapatkan luka-luka yang menunjukkan tanda-tanda perlawanan. Luka tusuk pada rongga dada umum ditemukan, biasanya akibat tusukan benda tajam. Luka mungkin berakhir pada parenkim paru atau pada pembuluh darah besar, bahkan menembus sehingga terjadi kerusakan yang lebih jauh pada jantung atau pembuluh-pembuluh darah besar.

19

4.3 Tanatologi dan Perkiraan Saat Kematian Tanda-tanda pasti kematian, yaitu lebam mayat (livor mortis), kaku mayat (rigor mortis), penurunan suhu tubuh (algor mortis), pembusukan (decomposition, putrefaction ), adiposera atau lilin mayat, dan mummifikasi. Pada korban ini, seluruh tubuh korban teraba dingin (algor mortis), lebam mayat(livor mortis) bewarna keungguan yang menunjukkan korban sudah meninggal lebih dari 6 jam yang lalu, serta kaku mayat (rigor mortis) yang menunjukkan korban telah meninggal dunia lebih dari antara 12-18 jam yang lalu. Pada korban, tidak ditemukan tanda-tanda pembusukan (decomposition, puetrifaction) awal yang ditandai dengan perubahan bau busuk dari tubuh jenazah ataupun perubahan warna pada perut kanan bawah tubuh jenazah. (pembusukan yang lanjut ditandai adanya larva lalat, di mana, perkisaran waktu kematian bisa ditentukan berdasar panjang dan warna larva lalat berbeda pada siklus kehidupan lalat) 4.4 Perkiraan Sebab Kematian Penyebab kematian adalah hal-hal yang menyebabkan orang tersebut mati, misalnya trauma pada kepala, luka tusuk pada perut, keracunan pestisida, infark miokard, penyakit keganasan dan sebagainya. Jadi secara sederhana dapat dikatakan penyebab kematian adalah segala macam jejas (injury) dan penyakit yang mengakibatkan gangguan fisiologis tubuh. Segala perlukaan pada dinding dada dan permukaan paru yang mengenai pembuluh darah dan batas pleura menyebabkan hemothoraks. Jantung sangat rentan terhadap luka tembus atau luka memar. Ketika kerusakan yang terjadi akibat luka tusuk menyebabkan perforasi kandung jantung, perdarahan dapat masuk ke dalam kavitas pleura, mediastinum, atau bahkan abdomen jika diafragma ikut tertembus. Kematian dapat terjadi akibat perdarahan, namun penyebab kematian yang umum adalah tamponade jantung. Sama halnya pada kasus ini, didapatkan luka tusuk pada dada bagian sebelah kiri yang menembus hingga ke jantung yang menyebabkan terjadinya perforasi hingga tamponade jantung, yang diduga menjadi penyebab kematian.

20

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari makalah ini adalah : 5.1.1 Luka tusuk merupakan suatu luka insisi dimana panjang luka lebih kecil dibandingkan kedalaman luka yang terjadi akibat dorongan dimana gaya ditekankan pada suatu ujung terkecil benda, pointed object. 5.1.2 Karakteristik luka tusuk pada kasus pembunuhan dan bunuh diri dapat dibedakan berdasarkan lokasi luka, jumlah luka, pakaian, luka tangkis, luka percobaan, dan luka sekunder 5.1.3 Luka tusuk pada dada sebelah kiri dapat mengenai dua sistem penting, yaitu sistem respirasi dan sistem kardiovaskular. Akibat yang paling sering muncul adalah hemothorax, pneumothorax, cardiac tamponade. 5.1.4 Aspek medikolegal pada kasus luka tusuk meliputi jenis luka, kejahatan atau senjata yang menyebabkan luka, dan klasifikasi luka. Pada kasus ini terdapat jenis luka tusuk yang disebabkan oleh pisau merk IDEAL steinlesstell dan termasuk pada luka berat yang mengancam jiwa.

5.2 Saran Sebagai seorang dokter kita harus dapat mengidentifikasi luka baik itu akibat kekerasan tumpul ataupun tajam, khusus pada luka tajam seorang dokter dapat mengidentifikasi ukuran luka, sudut luka, dasar luka, jumlah luka dan lokasi-lokasi luka yang dapat berakibat fatal, dan dapat mengakibatkan cara kematian. Diharapkan pula seorang dokter selalu mengkuti perkembangan ilmu kedokteran forensik sebab membantu peradilan juga salah satu tugas dokter.

21

DAFTAR PUSTAKA

1. Park, K. 2002. Accidents. In: Park K, ed. Textbook of Social and Preventive Medicine. 17th ed. Jabalpur: Banarsidas Co. : p.304-5. 2. Satyo, Alfred C. 1993. Aspek Medikolegal Luka. Majalah Universitas Sumatra Utara, volume : XVIII/No.2, Medan, h25. 3. Shahani, R. 2011. Penetrating Chest Trauma. diakses (online) pada

(http://emedicine.medscape.com/article/425698-overview) tanggal 10 September 2012. 4. Cox, William A. 2012. Blunt Force Traumatic

Injuries.

(online)

(http://www.modernmedicine.com/modernmedicine/article/articleDetail.jsp?id =110082) diakses pada tanggal 10 September 2012. 5. Singh, Virender P. 2004. A Critical Analysis of Stab Wound on the Chest A Case Report. JIAFM 26(2): 77-79 6. Idries, Abdul Munim. 1997. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik Edisi Pertama: Luka Akibat Benda Tajam. Binarupa Aksara. Hal. 99-106. 7. Dolinak, David, Evan W. Matshes, dan Emma O. Lew. 2005. Forensic Pathology Principles and Practice: Sharp Force Injuries. Elsevier. Hal. 144154. 8. Hueske E. Firearms and Tool Mark. 2006. The Forensic Laboratory handbooks, Practice and Resource. 9. Syaulia,Andirezeki,Wongso [online]. http://www.scribd.com/document_down loads/direct/54671022?extension=docx&ft=1318157772&lt=1318161382&ua hk=qEAJ2WPVq8f0hXZUvyZXXK082. 2012]. 10. Budiyanto, Arif, dkk. (1997), Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta : Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 11. Munim AL. (1997), Luka dan Kekerasan, Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Ed 1, Binapura Aksara, Jakarta, hal. 86-95. 12. Lane B. (1992), Knife Wounds, The Encyclopedia of Forensik Science. BCA, pp: 263-265. Anonim. (2006), Perlukaan pada jantung dalam : Perlukaan Pada Dada dan Abdomen, Available in : http://www.freewebs.com [Diakses tanggal 13 September

/perlukaanpadadadadan abdomen/. (diakses : 6 September 2012).

22

13. Munakata M, Itaya H, Ono Y, (2006), Cardiac Stab Injury by a Bodkin, Case Report in Ann Thorac Cardiovasc Surg, Vol. 12, No. 5, Hal. 365367, ihttp://www.atcs.jp/pdf/2006_12_5/365.pdf. (diakses: 6 September 2012).

Anda mungkin juga menyukai