Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Definisi
Retensio plasenta adalah plasenta yang tetap tertinggal dalam uterus setengah jam setelah anak lahir. Biasanya setelah janin lahir, beberapa menit kemudian mulailah proses pelepasan plasenta disertai sedikit perdarahan.
Etiologi
Plasenta yang sukar dilepaskan dengan pertolongan aktif kala tiga bisa disebabkan oleh adhesi yang kuat antara plasenta dan uterus.
Klasifikasi
-Plasenta akreta : Bila implantasi menembus desidua basalis dan Nitabuch layer -Plasenta inkreta : Bila menembus miometrium plasenta sampai
Faktor Predisposisi
Grandmultipara. Kehamilan ganda sehingga memerlukan implantasi plasenta yang agak luas. Kasus infertilitas karena lapisan endometriumnya tipis Plasenta previa karena dibagian isthmus uterus, pembuluh darah sedikit sehingga perlu masuk jauh ke dalam. Bekas operasi pada uterus.
Pemeriksaan Penunjang
Hitung darah lengkap: untuk menentukan tingkat hemoglobin (Hb) dan hematokrit (Hct), melihat adanya trombositopenia, serta jumlah leukosit. Pada keadaan ynag disertai dengan infeksi, leujosit biasanya meningkat. Menentukan adanya gangguan koagulasi dengan hitung protombin time (PT) dan activated Partial Tromboplastin Time (aptt) atau yang sederhana dengan Clotting Time (CT) atau Bleeding Time (BT). Ini penting untuk menyingkirkan perdarahan yang disebabkan oleh faktor lain.
Pencegahan
Pencegahan resiko plasenta adalah dengan cara mempercepat proses separasi dan melahirkan plasenta dengan memberikan uterotonika segera setelah bayi lahir dan melakukan penegangan talipusat terkendali. Usaha ini disebut juga penatalaksanaan aktif kala III. Mengamati dan melihat kontraksi uterus.
Penatalaksanaan
Terapi untuk retensio atau inkarserasi adalah 35 unit syntocinon (oksitosin) IV yang diikuti oleh usaha pengeluaran secara hati-hati dengan tekanan pada fundus. Jika plasenta tidak lahir, usaha pengeluaran secara manual setelah 15 menit. Jika ada keraguan tentang lengkapnya plasenta, lakukan palpasi sekunder.
Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi meliputi: Komplikasi yang berhubungan dengan transfusi darah yang dilakukan. Multiple organ failure yang berhubungan dengan kolaps sirkulasi dan penurunan perfusi organ. Sepsis. Kebutuhan terhadap histerektomi dan hilangnya potensi untuk memiliki anak selanjutnya.
Prognosis
Prognosis tergantung dari lamanya, jumlah darah yang hilang, keadaan sebelumnya serta efektifitas terapi. Diagnosa dan penatalaksanaanya yang tepat sangat penting.
TERIMA KASIH