MCTAP Bulletin
Energy Technology Center
Vol
01
December 2010
Microturbine Cogeneration
Menjawab Permasalahan
Daftar isi
Pengantar
Pembaca yang budiman, Buletin ini merupakan sarana bagi kami untuk menyampaikan informasi seputar proyek Aplikasi Teknologi Microturbin Cogeneration, yakni Microturbine Cogeneration Technology Application Project (MCTAP). Sebagai media tentang Microturbine yang merupakan teknologi baru penyedia listrik, buletin ini kami harapkan menjadi sumber informasi terlengkap dan terpercaya tentang Microturbine di Tanah Air. Kami berencana menerbitkan See ini rutin berkala. Tiap edisi, bulletin ini akan menyajikan berbagai informasi penting seputar mikroturbin. Itu termasuk aspek teknologi, kelayakan teknis, peluang bisnis mikroturbin, pendanaan operasi mikroturbin, sampai pada manfaat ekologis dari penggunaan mikroturbin. Buletin ini mengupas berbagai sisi positif serta kelebihan teknologi Microturbine dibanding pembangkit listrik lain. Satu kelebihan yang paling tampak adalah bahwa Microturbine sanggup memanfaatkan limbah panas untuk keperluan lain, baik untuk sumber pemanasan (pengeringan produk) ataupun pendinginan (AC ruangan). Dengan demikian, panas yang terbuang dalam Microturbine dapat diminimalisir. Pada pembangkit lain, limbah panas terbuang percuma begitu saja. Kelebihan lain yang membedakan Microturbine adalah penggunaan bahan bakar gas, yang membuat teknologi ini ramah lingkungan. Dengan menggunakan gas sebagai bahan bakar, Microturbine dapat menekan emisi gas CO2 serta gasgas lain yang memicu efek rumah kaca dan pemanasan global. Pembaca dapat mempelajari berbagai aspek positif lain Microturbine dalam tiap edisi bulletin ini. Salam
Pengantar 1 Microturbine Cogeneration Menjawab Permasalahan Penghematan Energi dan Pemanasan Global MCTAP, Ujung Tombak Informasi dan Teknologi Microturbine di Indonesia Profil Teknologi Cogeneration, Apa Itu? Green Tips Agenda
5 9 10 13 14
See Personnel
ADVISOR Dr. Ir. Soni S Wirawan, M.Eng Dr. Gatot Dwianto BOARD OF EDITORS Dr. Edi Hilmawan Ir. Syafri Syarief, M.Eng CHIEF EDITOR Ir. Djamillius, Msc EDITORS Eko Adji Buwono WRITERS Royhan Setiawan Nila Murti SUPPORT Didik Eko K Alamat Microturbine Cogeneration Technology Application Project Gedung 620 - Kawasan PUSPIPTEK Serpong Cisauk - Tangerang Selatan - Indonesia Ph/Fax: +62-21-7560940 / +62-21-7565670 www.mctap.org
|S
See |
|S
Thermal Utilization
MT Capacity
Thermal Utilization
MT Capacity
a
1 2 3 4 5 6
1,000 kW
100 % 80 % 60 % 40 % 20 % 0% 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 0.013 0.015 0.017 0.019 0.022 0.024 0.037 0.041 0.046 0.053 0.062 0.074 0.008 0.009 0.010 0.012 0.014 0.017 0.008 0.009 0.010 0.012 0.013 0.014 0.0670 0.0744 0.0837 0.0956 0.1115 0.1292 637 707 795 909 1,059 1,227
c
1 2 3 4 5 6
65 kW
100 % 80 % 60 % 40 % 20 % 0% 65 65 65 65 65 65 0.018 0.020 0.023 0.028 0.034 0.037 0.031 0.035 0.040 0.048 0.059 0.077 0.007 0.008 0.009 0.010 0.013 0.017 0.011 0.012 0.014 0.017 0.020 0.022 0.0656 0.0745 0.0863 0.1026 0.1263 0.1526 623 708 820 974 1,200 1,450
b
1 2 3 4 5 6
200 kW
100 % 80 % 60 % 40 % 20 % 0% 200 200 200 200 200 200 0.018 0.020 0.022 0.025 0.030 0.031 0.037 0.041 0.046 0.053 0.062 0.074 0.008 0.009 0.010 0.012 0.014 0.017 0.011 0.012 0.013 0.015 0.018 0.019 0.0735 0.0817 0.0920 0.1052 0.1230 0.1403 698 776 874 1,000 1,168 1,333
d
1 2 3 4 5 6
30 kW
100 % 80 % 60 % 40 % 20 % 0% 30 30 30 30 30 30 0.022 0.025 0.030 0.035 0.043 0.052 0.033 0.038 0.044 0.052 0.065 0.085 0.007 0.007 0.009 0.010 0.013 0.017 0.013 0.015 0.018 0.021 0.026 0.03`1 0.0757 0.0862 0.1000 0.1190 0.1470 0.1837 720 819 950 1.130 1.396 1.745
Dari tabel diatas tampak bahwa dengan pengaplikasian thermal 100%, harga energi MCT berada pada kisaran Rp. 623 Rp. 720. Dengan tarif diesel engine (dengan bahan bakar solar) yang mencapai Rp. 1.991/kWh, maka MCT menjadi alternatif penghasil energi yang lebih efisien dan murah.
Berdasar perhitungan tersebut, maka tiap 1 MW mesin diesel yang bekerja 8.640 jam/tahun yang halnya dengan mengurangi emisi CO juta kilogram/tahun. digantikan dengan Microturbine Cogeneration, maka sama
2
0,281 kg/kWh.
sebesar
sebesar 4,9
~ ~
See |
Kami sangat puas dengan performa teknologi ini. Microturbine konegerasi terbukti andal dan efisien. Dengan menggunakan Microturbine sebagai sumber listrik, harapan kami untuk menghemat energi dan mengejar pengembangan investasi bisa terpenuhi. Ed Walter, President dan CEO Host Hotels & Resort (JW Marriot Hotel).
|S
Dari Energy Guideline oleh UNDP yang diterbitkan pada 2003, pengadaan penyediaan listrik melalui sistem distributed generation atau on-site generation termasuk satu sistem yang direkomendasikan oleh UNDP untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di berbagai belahan dunia. Dan Microturbine termasuk teknologi yang direkomendasikan untuk on-site generation. Selain itu kami juga mendapatkan informasi bahwa pada 2002 hingga 2006, Global Environment Facilities (GEF) menempatkan Cogeneration application sebagai salah satu potensi teknologi untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energi bagi industri. Jadi Bhakti pada saat itu berkeyakinan bahwa Microturbine untuk Cogeneration application merupakan teknologi yang paling bisa diterapkan untuk diperkenalkan dan didemonstrasikan di Indonesia dengan pendanaan dari UNDP dan GEF. Teknologi ini merupakan salah satu prioritas UNDP dan GEF dan sumber energi gas alam cukup melimpah di Indonesia (pada saat itu). Penggunaan teknologi ini juga selaras dengan
See |
|S
Pergantian manajemen
Pada pertengahan 2010, BPPT sebagai partner proyek ini dari pihak pemerintah melakukan rotasi rutin di beberapa posisi dan jabatan, baik yang di pusat maupun di balai - balainya. Hal ini berimbas pada pergantian beberapa key person di MCTAP. Dr. M.A.M Oktaufik sebagai KaB2TE digantikan oleh Dr. Ir. Soni Solistia Wirawan, M.Eng. Jabatan National Project Director (NPD) yang secara ex officio melekat pada Kepala Balai Besar Teknologi Energi (B2TE) secara otomatis berpindah tangan juga. Pak Oktaufik sendiri dipromosikan sebagai Direktur Pusat Teknologi Pengembangan Sumber Daya Energi di BPPT. Pergantian juga terjadi di posisi Deputy National Project Director II (DNPD II) MCTAP. Ir. Andhika Prastawa, MSEE sebagai DNPD II digantikan oleh Dr. Edi Hilmawan. Andhika sendiri dipromosikan sebagai Direktur Pusat Teknologi Konversi dan Konservasi Energi di BPPT. Transfer knowledge dan kondisi terakhir MCTAP dari Oktaufik dan Andhika ke Soni Sulistia Wirawan dan Edi Hilmawan, berjalan cukup baik dan tidak terlalu banyak berpengaruh pada laju proyek, hal ini dikarenakan para personel pengganti juga sudah cukup lama terlibat di dalam proyek.
See |
|S
Profil
Soni S Wirawan, National Project Director (NPD) MCTAP:
Microturbine merupakan pemain baru di Indonesia. Bagaimana Anda melihat peluang di pasar penyedia tenaga listrik di Tanah Air?
Peluangnya harusnya cukup besar, karena keperluan EBT sedang giat-giatnya. Ini termasuk yang sampai sekarang kami mengkaji potensi bagi mikroturbon untuk bisa diterima di Indonesia. Ini berkaitan dengan target kami untuk mencapai target 200 MW. Agar bisa sampai ke arah itu, kami mesti menyusun kajiannya. Itu berarti pula bahwa kami harus punya perencanaan untuk menggapai target tersebut. Bahkan untuk Microturbine yang sekarang kami miliki, kami harus siapkan skema di mana menyimpannya, dan jika Microturbine ini nantinya sudah terpasang, kami harus siapkan dari sekarang bagaimana jalur suplai gasnya sebagai bahan bakar.
Bagaimana Anda melihat kerjasama BPPT dengan UNDP dalam proyek MCTAP?
Cukup bagus, sudah berjalan baik. Adminstrasi tertib sesuai prosedur yang berlaku. Sisi teknis memang menjadi tantangan untuk dikerjakan, di antaranya koordinasi kerja internal antara tim B2TE dan konsultan serta eksternal antara Tim MCTAP dengan potensial proponent, PGN, maupun semua isntansi pendukung. Komumikasi yang baik dan harmonis nisaya akan membuat proyek ini makin baik dan lancar. Capaian ini harus kita pertahankan dan kita tingkatkan.
Apa salah satu kiat agar Microturbine bisa diterima oleh pasar di Indonesia?
Itu sekarang menjadi tugas kami, yakni bagaimana agar Microturbine yang dipasarkan d Indonesia nanti bisa mengadopsi konten lokal. Masuknya konten lokal ke teknologi Microturbine memiliki beberapa manfaat. Pertama, harga
See |
Kebutuhan energi di masyarakat kian meningkat. Akibatnya, kebutuhan untuk melakukan penghematan energi makin mendesak pula. Setidaknya ada beberapa alasan yang mendorong untuk melakukan penghematan energi. Pertama, karena semakin berkurangnya produksi minyak nasional. Tercatat bahwa sejak 2003 Indonesia tak lagi menjadi negara eksportir minyak, bahkan berbalik menjadi negara pengimpor minyak. Dari total kebutuhan minyak nasional sekitar 450 juta barel minyak per tahun, 318 juta barel diimpor dari luar negeri baik dalam bentuk minyak mentah maupun bahan bakar minyak. Produksi minyak nasional yang hanya 357 juta barel per tahun atau sekitar 992 ribu per hari tak lagi mampu mengejar kebutuhan nasional yang tumbuh 4,8 % per tahunnya (KESDM, 2009). Alasan kedua adalah terbatasnya cadangan minyak. Dengan total cadangan minyak nasional 8,2 milyar barel, dibanding tingkat produksi minyak saat ini, dan tanpa penemuan cadangan baru, maka cadangan minyak kita hanya dapat bertahan 20 tahun lagi (KESDM, 2009). Selain itu sejak 2002 penemuan cadangan minyak baru terus menurun secara significant, dan hanya mencapai sekitar 25% dari 2002. Di sisi lain, ekonomi yang makin tumbuh ke depan membutuhkan pasokan energi lebih besar lagi. Tingkat elastisitas energi nasional yang masih berkisar 1,8 sampai 2,1 mengisyaratkan ketergantungan tinggi pertumbuhan ekonomi kita terhadap energi. Tingginya elastisitas energi juga menunjukkan bahwa penggunaan energi kita masih boros. Ini yang menjadi alasan berikutnya kenapa kita wajib melakukan penghematan energi. Rasio penggunaan energi terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) kita masih jauh lebih tinggi dibanding Jepang ataupun negara-negara maju lain. Itu bahkan masih lebih tinggi dibanding negara tetangga seperti Malaysia atau Thailand. Ini mengindikasikan bahwa pengelolaan energi di negara ini masih jauh dari efisien. Dan oleh karena itu upaya-upaya untuk lebih mengefisienkan penggunaan energi perlu didorong lebih maju dan disebarluaskan ke masyarakat.
juga disebut dengan pembangkit kombinasi panas dan daya (combined heat and power generation), adalah sistem termal yang mampu membangkitkan listrik dan termal secara simultan dari satu pembangkit listrik. Pembangkit listrik konvensional, umumnya mampu mengkonversi energi dari bahan bakar yang dikonsumsinya menjadi listrik dengan efisiensi sekitar 30 sampai 40% saja. Dengan kata lain, ada sekitar 60 hingga 70% panas yang hilang dari proses konversi tersebut. Panas yang terbuang buang ini merupakan kerugian karena inefficiency dari proses pembakaran, panas buang melalui proses radiasi dan konveksi dari dinding peralatan, sampai panas buang yang terbawa gas panas hasil pembakaran yang bisa mencapai 50-60% dari total energi yang dibakar. Teknologi Cogeneration pada prinsipnya adalah mendaur ulang panas buang tersebut untuk kemudian dimanfaatkan kembali sebagai produk samping. Yakni berupa panas selain dari listrik yang merupakan produk utama dari proses konversi pada sistem pembangkit listrik. Dengan cara ini maka efisiensi pemanfaatan energi dari peralatan dapat ditingkatkan hingga mencapai 80-85%.
AC Output ~ 65 ~ Thermal
kW
Steam Panas Air Panas
Mikroturbin
Cahaya
65 kW
Motor Electric
65 kW
Teknologi Cogeneration
Di antara sejumlah teknologi yang mampu mengefisienkan penggunaan energi adalah teknologi Cogeneration (Cogeneration technology). Teknologi Cogeneration, atau sering
Peningkatan efisiensi ini dengan sendirinya berdampak pada pengurangan emisi CO2 dari sistem pembangkit Cogeneration yang terpasang. Diperkirakan sebuah sistem Cogeneration dapat mengurangi emisi CO2 sekitar 25% dibanding sistem konvensional yang menggunakan bahan bakar yang sama. Pengurangan CO2 akan jauh lebih besar apabila dipasang menggantikan sistem yang berbahan bakar batubara menjadi sistem berbahan bakar gas yang rendah emisi.
10
|S
120 lt bbm
Boiler
860.000 kkal
860.000 kkal
Secara umum, pemanfaatan sistem topping cycle jauh lebih banyak dibanding sistem bottoming cycle. Contoh-contoh sistem topping cycle, antara lain : a. Steam Turbine Topping Cycle: Sistem ini memanfaatkan uap sebagai penggerak turbine generator. Sebagian uap diekstraksi untuk memproduksi panas sesuai kebutuhan.
turbine extraction
generator
electrical energy
Heat Sink
Heat Sink
Topping Cycle
Bottoming Cycle
heat
See |
11
Trigenerasi
Trigenerasi atau combined cooling, heat and power (CCHP) merupakan aplikasi Cogeneration yang lebih kompleks. Panas buang yang didaur ulang dimanfaatkan untuk menggerakkan mesin pendingin yang beroperasi dengan memanfaatkan panas sebagai sumber penggerak (sistem regenerasi). Dengan kombinasi ini, maka diperoleh trigenerasi, yang menghasilkan listrik, panas dan pendinginan sekaligus. Melalui sistem ini, selain menghemat penggunaan bahan bakar konsumsi listrik untuk sistem pendingin juga dapat dihemat.
Siklus Kombinasi
Siklus kombinasi atau combined cycle adalah pengembangan lebih lanjut dari sistem Cogeneration, dimana sebagian panas yang didaur ulang masih dapat dimanfaatkan lagi untuk penggerak turbin uap dan menghasilkan listrik tambahan. Siklus kombinasi dipakai untuk meningkatkan efisiensi pembangkitpembangkit listrik hingga mencapai 50% atau bahkan lebih. Kombinasi yang sering dipakai adalah antara gas turbine dan steam turbine.
turbine
generator
electrical energy
turbine
generator
electrical energy
12
|S
13 kg CO2 pertahun
Sebuah mobil yang menempuh perjalanan 41.800 kilometer mengeluarkan 4.5 ton CO2.
Diesel engine berkapasitas 1.000 kW (1 MW) yang beroperasi selama 1 jam yang digantikan oleh Microturbine Cogeneration Technology (MCT) equivalen dengan menanam 48 pohon rimbun yang sanggup menurunkan kadar emisi CO2, atau sama dengan menanam 411.264 batang pohon tiap tahun.
~ ~
Mesin Diesel 1 MW 1 MW MCT
See |
13
Selamat bergabung, dan mari berjuang bersama Dr. Ir. Soni Solistia Wirawan, M. Eng National Project Director (NPD) MCTAP.
AGENDA
Instalasi MCT Pertama di Bogor - Indonesia Board Management Meeting MCTAP Training sertifikasi untuk operator MCT Indonesia di USA MCTAP Roadshow Jakarta MCTAP Roadshow Medan MCTAP Roadshow Banten November 2010 December 2010 2011 2011 2011 2011
14
|S