Pertemuan 11
MANAJEMEN PERALATAN
Learning Outcomes
Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Mahasiswa dapat menguraikan tentang "estimate cost" dan penjadwalan bagi kebutuhan alat-alat berat , terkait pekerjaan konstruksi di lapangan (C6) Mahasiswa dapat menguraikan entang "estimate cost" dan penjadwalan bagi kebuthan alat-alat berat , terkait pekerjaan konstruksi di lapangan (C6)
Outline Materi
10.1. Perkiraan Biaya 10.2. Penjadwalan 10.3 Pemeliharaan
10.2. Penjadwalan
Sistem pengendalian diperlukan untuk mengatasi perubahan-perubahan dan penyimpangan yang selalu terjadi dalam praktek pelaksanaan proyek. Perubahan dan penyimpangan tersebut dapat disebabkan antara lain oleh : a. Model asumsi dalam perencanaan pelaksanaan proyek yang kurang tepat, terutama menyangkut masalah penentuan kegiatan beserta logika ketergantungannya, durasi kegiatan, metode pelaksanaan, ketersediaan sumber daya dll.
10.2. Penjadwalan
b. Perubahan-perubahan dalam spesifikasi & persyaratan-persyaratan, terutama yang menyangkut masalah teknis, jangka waktu, maupun biaya. c. Halangan atau rintangan yang berkaitan dengan faktor lingkungan, sosial dan politis d. Bencana alam, gangguan cuaca, dan masalah-masalah tak terduga lainnya.
10.3 Pemeliharaan
Pemilihan dan Kombinasi Pengoperasian Peralatan Dalam pelaksanaan suatu pekerjaa yang melibatkan alat berat, sering dijumpai penggunaan peralatan yang lebih satu jenis. Sebagai contoh, dalam pembuatan badan jalan baru atau tracing untuk jalan raya, maka diperlukan alat berat untuk land clearing seperti bulldozer, pembersihan lahan seperti scrapper, alat penggali seperti excavator atau backhoe, alat pemuat seperti loader, alat pengangkut seperti dump truck dan alat pemadat seperti roller.
10.3 Pemeliharaan
Untuk itu diperlukan suatu keahlian dalam pemilihan peralatan yang akan digunakan serta rencana yang matang untuk mengkombinasikan dari berbagai peralatan serta rencana yang matang untuk mengkombinasikan dari ebrbagai peralatan yang digunakan agar dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut secara efektif dan efisien. Dalam pemilihan tersebut meliputi pemilihan peralatan yang sesuai dengan bidang pekerjaannya dan dengan jumlah yang tepat. Dalam pemilihan peralatan tersebut agar mempertimbangkan produktivitas alat dan umur ekonomis peralatan.
10.3 Pemeliharaan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan peraltan antara lain : 1. Macam atau jenis pekerjaan (pembangunan, rehabilitasi atau pemeliharaan dsb) 2. Besar dan volume pekerjaan 3. Kondisi topografi (tanah rawa, pegunungan, daerah terisolir) 4.Sifat proyek (menyangkut waktu penyelesaiannya antara lain cepat, sedang, bertahap, dsb) 5. Biaya yang tersedia (cukup, terbatas, dsb)
10.3 Pemeliharaan
Setelah pemilihan alat, selanjutnya dilakukan perhitungan produksi dan waktu penyelesaian dari masing-masing alat. Dari perhitungan waktu penyelesaian dari masing-masing alat selanjutnya dapat dibuat suatu jadwal pengoperasian alat.
10.3 Pemeliharaan
Apabila kita harus menyewa alat, maka diperlukan penjadwalan yang baik, sehingga selama waktu sewa peralatan tersebut benarbenar dapat dimanfaatkan secara optimal. Penjadwalan pekerjaan dapat disusun setelah diketahui hal-hal berikut : 1. Waktu pelaksanaan 2. Jenis dan volume pekerjaan 3. Jumlah dan jenis peralatan 4. Pola dasar operasi peralatan
10.3 Pemeliharaan
Pemeliharaan Peralatan a. Maksud Dalam melaksanakan pemindahan tanah, pelaksana akan selalu mengharapkan tersedianya peralatan untuk keperluan operasi dan selalu mengharapkan penyelesaian pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Hal ini akan dapat tercapai jika unit peralatan dapat menyediakan peralatan yang dibutuhkan dan dapat bekerja dengan baik.
10.3 Pemeliharaan
Untuk itu perlu diadakan pemeliharaan peralatan tersebut. Pekerjaan pemeliharaan ini meliputi : Pengisian bahan bakar Pelumasan Testing dan inpection Pengecekan accu dan sistem pendinginan Pengaturan dan penyetelan mesin peralatan Penggantian suku cadang Pembersihan peralatan Penyimpanan yang aman
10.3 Pemeliharaan
b. Tujuan pemeliharaan adalah : Agar dapat menyediakan peralatan yang dibutuhkan secara prima (siap pakai). Untuk mengetahuii dan mencegah terjadinya kerusakan yang lebih parah. Untuk mengetahui jumlah peralatan yang layak dan tidak layak dipakai.