MCTAP Bulletin
Energy Technology Center
Vol
02
Agustus 2011
Pengantar
Pembaca yang budiman, MCTAP telah berjalan efektif selama dua tahun lebih, dan telah menorehkan beberapa perkembangan yang signifikan sesuai target yang akan dicapai. Tantangan yang dihadapi merupakan pengalaman yang sangat berharga dan menjadi proses belajar untuk lebih mendewasakan proyek ini. Salah satu pencapaian yang signifikan adalah aplikasi unit demo di PT Nipress Tbk dan beberapa industri industri lainnya dalam waktu dekat ini. Memang cukup rumit dan menantang dalam proses penjaringan dan pengaplikasian unit MCT demo ini, tapi hal ini dapat teratasi dengan kerja keras dan kerjasama seluruh komponen proyek secara berkesinambungan. Kami mengangkat aplikasi MCT di PT Nipress menjadi salah satu bahasan di buletin kedua ini. Salah satu isu yang menarik dan ramai diperbincangkan di Indonesia adalah waste to energy, dimana sampah dijadikan sumber bahan bakar untuk menghasilkan energi. Microturbine sebagai sumber energi yang ramah lingkungan juga memiliki kemampuan untuk memanfaatkan biogas/biomas sebagai bahan bakarnya. Hal ini akan dijelaskan dalam headline buletin kali ini. Beberapa event dan kegiatan yang diadakan oleh MCTAP juga kami paparkan sebagai bagian dari proses komunikasi kami ke masyarakat umum. Salah satunya adalah roadshow MCT dengan segmen perhotelan dan building management. Dalam buletin ini kami membahas lebih dalam aplikasi MCT di industri perhotelan, disertai simulasi perhitungan finansialnya. Akhir kata semoga buletin ini akan memberikan informasi dan dapat menjalin komunikasi aktif antara MCTAP dengan pembaca sekalian. Salam, Editor.
Landfills
Overhead Vapors
Wastewater Treatment
See Personnel
ADVISOR Dr. Ir. Soni S Wirawan, M.Eng BOARD OF EDITORS Dr. Edi Hilmawan Dr. Gatot Dwianto CHIEF EDITOR Ir. Djamillius, Msc EDITOR Eko Adji Buwono WRITERS Royhan Setiawan Nila Murti SUPPORTS Didik Eko K Sasha Novia Address Microturbine Cogeneration Technology Application Project Gedung 620 - Kawasan PUSPIPTEK Serpong Cisauk - Tangerang Selatan - Indonesia Ph/Fax: +62-21-7560940 / +62-21-7565670 www.mctap.org
Biogas
Biogas adalah hasil uraian biologis bahan organik dalam keadaan tanpa oksigen. Biogas berasal dari bahan biogenik dan merupakan jenis biofuel. Biogas diproduksi oleh proses penguraian anaerobik atau fermentasi dari bahan yang bisa terurai di alam bebas (biodegradable) seperti biomassa, pupuk, limbah, limbah kota, limbah hijau, bahan tanaman dan perkebunan. Biogas terdiri dari metana dan karbon dioksida, dan ada kalanya memiliki sejumlah kecil hidrogen sulfida, uap air dan siloxanes. Gas metana, hidrogen dan karbon monoksida dapat dibakar atau dioksidasi dengan oksigen. Proses pelepasan energi ini memungkinkan biogas digunakan sebagai bahan bakar. Biogas dapat digunakan sebagai bahan bakar di negara mana pun untuk fungsi pemanasan apa pun, misalnya untuk memasak. Biogas juga dapat diproses dengan menggunakan digester anaerobik untuk mengubah energi dalam gas menjadi listrik dan panas. Biogas dapat dikompresi, seperti gas alam, dan digunakan untuk menggerakkan kendaraan bermotor.
|S
See
Calorific Value (gas energy) Kering (unsaturated gas) Inlet pressure Minimal Siloxanes Low Hydrogen Sulfides (H2S)
Persyaratan bahan bakar biogas untuk MCT ini dapat diperoleh dari gambar proses berikut :
Siloxane filter
Microturbine berbahan bakar biogas telah diterapkan dalam beberapa kegiatan di luar negeri, terutama di lokasi pembuangan sampah akhir (TPA) kecil dan instalasi pengolahan limbah. Dengan menggunakan biogas sebagai bahan bakar, microturbine menunjukkan kinerja yang bagus dan sanggup bersaing dengan genset konvensional (reciprocating engine), terutama untuk melayani kebutuhan listrik di tempat-tempat yang tak terlalu besar dan luas. Biogas adalah salah satu aplikasi awal yang paling menjanjikan untuk microturbine. Biogas dapat ditemukan di TPA, instalasi pengolahan limbah, kawasan pertanian dan peternakan, industry pengolahan tanaman pangan, gasifikasi biomassa kayu, atau sumber lain limbah organik. Dalam biogas, bagian yang bisa terbakar adalah metana (CH4). Instalasi Micoturbine memiliki sistem pengolahan gas standar, sederhana, lebih kompak, dan lebih dapat diandalkan daripada instalasi pembangkit lain yang pernah ada. Dibandingkan dengan penggunaan listrik untuk pemanas sebelumnya, sejumlah pengelola TPA dan tempat pengolaman sampah digester melaporkan adanya penghematan biaya yang cukup signifikan sebagai hasil dari menggunakan microturbine. Lebih-lebih jika ada dukungan dari pemerintah, pemerintah lokal, dan penyandang dana yang mau membantu menutupi biaya modal untuk pengadaan microturbine. Tapi sejumlah pengelola pengolahan limbah dan sampah menyatakan nekat membeli sendiri microturbine karena mereka sudah paham benar bahwa alat ini jauh lebih ramah lingkungan dan hemat dibanding mesin biasa. Yang terjadi, para pengelola tempat pengolahan limbah dan sampah akan menularkan dari mulut ke mulut tentang kepuasan mereka akan kinerja microturbine kepada sesama pengelola sampah dan pengolahan limbah lainnya. Biogas dapat dimanfaatkan untuk memproduksi listrik tempat pengolahan limbah, mesin gas CHP. Di situ limbah panas dari mesin tak dibuang begitu saja melainkan diproses dalam digester untuk beberapa keperluan seperti memasak, pemanas/pendingin ruangan, pemanas air, dan proses pemanasan industry. Jika dikompresi,
Microturbine
Heat exchanger
Gambar diatas menunjukkan bahwa biogas yang dihasilkan dari sampah atau kotoran hewan melewati beberapa tahapan sebelum masuk ke MCT. Untuk meningkatkan tekanan , dibutuhkan kompresor diawal kemudian dikeringkan melalui refrigerated gas dryer. Gas yang sudah sesuai tekanannya dan tingkat kekeringannya dialirkan untuk disaring kadar siloxane nya, melalui alat siloxane filter. Setelah diperoleh syarat yang sesuai untuk MCT, bahan bakar ini dapat dimanfaatkan sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan. Tahapan ini jauh lebih simple dari sistem yang terdahulu, dimana dibutuhkan beberapa unit kompresor, beberapa unit dryer dan beberapa siloxane filter. Microturbine dapat mentoleransi nilai methane yang turun sampai dengan 30% atau lebih rendah lagi, dimana diesel konvensional/reciprocating engine sudah bermasalah dengan nilai methane kurang dari 40%. Diesel konvensional/reciprocating engine mensyaratkan penambahan sweetening dengan menggunakan natural gas atau propane ketika nilai methanenya terlalu kecil.
|S
See
PT Nipress merupakan salah satu pelopor perusahaan publik di sektor battery di Indonesia dan sejak 1991, dan telah terdaftar di Bursa Efek Jakarta. PT Nipress memiliki komitmen kuat terhadap lingkungan, hal ini dibuktikan dengan melakukan pengawasan yang ketat terhadap proses yang ada, untuk meminimakan efek yang timbul terhadap lingkungan dan sistem pengawasan ini sudah menjadi budaya yang kuat di perusahaan. Proses yang berjalan di pabrik ini sejalan dengan target potensial pemanfaatan MCT di industri, yaitu selain listrik, pabrik juga memanfaatkan thermal dalam prosesnya. Industri dengan model proses seperti PT Nipress ini sangat potensial dalam mengaplikasikan cogeneration process.
Melalui beberapa tahapan dan seleksi dari beberapa peminat sebagai project proponent, PT Nipress Tbk tampil menjadi salah satu project proponent MCTAP. Survey dan perhitungan teknis segera dilakukan oleh tim gabungan dari MCTAP serta B2TE untuk menghasilkan Balance of Plant dan Financial Study. Sejalan dengan survey dan studi yang dilakukan, syarat administrasi untuk penenempatan unit demo juga dilengkapi. Pada media akhir tahun 2010 resmi ditandatanganinya kontrak penempatan unit demo MCT antara pihak Nipress dan MCTAP yang dalam hal ini diwakili Darsan Gunawan sebagai Managing Director PT Nipress bersama Soni S Wirawan sebagai National Project Director MCTAP. Secara garis besar proses kerjasama antara MCTAP dan PT. Nipress dijabarkan dalam bagan berikut ini :
Diskusi Awal Pernyataan Minat Survey lokasi dan pengumpulan data-data teknis, finance dll Pengolahan data dan laporan studi : 1. Technical 2. Balance of Plant 3. Feasibility study 4. Perhitungan keuangan Persiapan secara teknis di lokasi Pengiriman MCT package dan installation comissioning Engine on dan pengambilan data
|S
See
MCTAP Event
2nd Project Board Meeting
Hotel Hyatt Regency Bandung, 23-24 Desember 2010 komponen board management MCTAP. PT. PGN, Tbk sebagai bagian yang krusial untuk fuel availibity, UNDP Indonesia, BPPT, Kementerian Ristek, BAPENNAS, Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan, dan seluruh komponen MCTAP sepakat untuk meningkatkan kerjasama terutama dalam hal-hal yang bersifat teknis untuk pencapaian target 200 MW. Kegiatan ini pun di tutup oleh Sekretaris Utama BPPT, Dr. Ir. Jumain Appe, Msi
MCT 30 kW
MCT 30 kW
Bertempat di Hotel Hyatt Regency Bandung, berlangsung kegiatan 2nd Project Board Meeting yang diselenggarakan oleh MCTAP. Dengan dihadiri sekitar 35 peserta undangan yang yang terdiri dari Kepala Unit Lingkungan UNDP Indonesia, Staf ahli Bidang Energi dan Material Maju Kementrian Riset & Teknologi, perwakilan Perusahaan dari Gas Negara (PGN), perwakilan Konservasi Energy DJEBTKE Kementrian ESDM, perwakilan dari Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan DJLPE, perwakilan dari PT Nipress, Tbk sebagai proponent MCTAP, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dan Team Project MCTAP. Sebelumnya Project Board Meeting yang pertama berlangsung di Hotel Santika Bogor pada tanggal 22-23 Februari 2010. Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 23-24 Desember 2010 ini dibuka oleh Deputi Ka. BPPT Bidang Teknologi Informasi, Energi dan Material Dr. Ir. Unggul Priyanto, M.Sc. Kegiatan ini membahas isu-isu mengenai perkembangan Project MCTAP selama 2 tahun terakhir dalam pencapaian target di tahun 2013, hal-hal apa saja yang belum tercapai dan membahas pula mengenai hambatan-hambatan yang dialami MCTAP. Pembahasan tersebut dipresentasikan oleh Lead Consultant MCTAP Eko Adji Buwono. Dalam presentasinya Eko Adji menyampaikan beberapa pencapaian MCTAP, salah satunya mengenai terpasangnya demo 2 unit MCT sebesar 30 kW di PT Nipress, Tbk. Walaupun dalam proses commissioning mengalami beberapa tatangan dari sisi teknis, namun demo unit tersebut telah terpasang. Hal ini cukup membanggakan mengingat, hal ini merupakan MCT pertama yang terpasang di Indonesia. Target selanjutnya adalah pemasangan 1 demo unit MCT sebesar 65 kW di Hotel dan 1 demo unit MCT sebesar 30 kW di B2TE BPPT. Hasil dari keenam komponen aktivitas MCTAP juga dijabarkan, dimana proses diseminasi dan penyebaran informasi tentang MCT ke sektor industri di Indonesia sudah berjalan cukup baik. Mengingat begitu penting dan krusialnya pemasangan unit demo ini untuk mengejar target 200 MW, maka setelah pemasangan unit demo ini, di tahun 2011, MCTAP akan konsen untuk pemasangan MCT yang bersifat komersial di industri di Indonesia. Beberapa isu penting yang dibahas termasuk kerjasama antar semua
52 kW Electric Panel
- Thermal yang dihasilkan : equivalent dengan 120kWth dengan suhu gas buang sebesar 2750C - Konsumsi gas - Diameter cerobong - Pemanfaatan listrik - Pemanfaatan thermal - Lokasi : 18.000 m /bulan dengan tekanan 1 barg
3
Pengaplikasian 2 (dua) unit MCT di PT Nipress diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pabrik yang tentu saja akan mengurangi beban finansial perusahaan. Teknologi ini akan meningkatkan efisiensi energi di pabrik, menurunkan biaya dan sesuai dengan komitmen Hijau kami, yaitu turut serta dalam pengurangan emisi GHG di Indonesia ungkap Darsan Gunawan.
: 6 inch dari MCT, dan masuk ke pipa oven positif sebesar 12 inch : mensupport curing machine sebesar 46kW, sisanya untuk listrik pabrik : mensupport mesin oven positif : outdoor
Untuk informasi detail pengaplikasian MCT di PT. Nipress dan kunjungan/studi ke lokasi silahkan menghubungi MCTAP Project Gedung 620 - Kawasan PUSPIPTEK Serpong Cisauk - Tangerang Selatan - Indonesia Ph/Fax: +62-21-7560940 / +62-21-7565670 email: info@mctap.info www.mctap.org
|S
See
MCTAP Event
mengenai keekonomisan dari MCT secara cooperative, sehingga para peserta pun tidak sungkan bertanya untuk mengetahui lebih dalam mengenai MCT dan efficiency-nya. MCTAP juga membuka kesempatan kepada industri (dalam acara ini khusus industri hotel) untuk dapat menjadi project proponent dengan menjadi tempat pengaplikasian 2 Demo Unit MCT kapasitas 65 kW kepada para peserta. Melalui diskusi dan workshop ini, banyak sekali masukan dan informasi yang didapatkan yang mengkerucut pada sebuah rekomendasi bersama. Target MCTAP untuk promosi dan membuka jaringan (terutama di industri perhotelan) sangat tercapai. Kegiatan ini pun ditutup oleh National Project Director MCTAP (Kepala Balai Besar Teknologi Energi BPPT) Dr. Ir. Soni Solistia Wirawan, M.Eng.
Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konversi Energi (DJEBTKE), Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menyelenggarakan Indo-Bioenergy 2011: Seminar & Exhibition. Kegiatan ini berlangsung dari 23 24 Mei 2011. Acara yang berlangsung di Balai Kartini Jakarta ini dibuka oleh Menteri ESDM, Darwin Zahedy Saleh dan Special Address Menteri Pertanian. Seminar & Exhibition ini bertemakan Revitalisasi Program Bioenergi Nasional. Ini bertujuan untuk lebih mendesiminasikan terkait pengembangan dan pemanfaatan bioenergi serta meningkatkan koordinasi dan sinergisi di antara para pemangku kepentingan di bidang bioenergi, pemangku kebijakan. Itu baik di tingkat pusat, provinsi maupun kabupaten/kota, pengembangan, jasa penunjang yang seluruhnya berjumlah sekitar 300 orang. Acara tersebut memiliki target peserta dari kalangan instansi Pemeritah, industri, pelaku bisnis terkait, liitbang dari lembaga dan perusahaan di bidang bioenergi, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan dan media massa (cetak dan elektronik). Melihat banyaknya kalangan peserta yang sesuai dengan target promosi MCTAP, maka MCTAP turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Harapannya informasi mengenai Microturbine Cogeneration Technology the Green Technology for better future dapat sampai pada para peserta khususnya kalangan Industri, dengan didukung consultant yang kooperatif dalam memberikan informasi, menampilkan video Profile MCTAP dan maket MCT dengan Bahan Bakar Biogas. Beberapa industri yang telah mendapatkan informasi tersebut tertarik untuk mengetahui lebih dalam mengenai MCT dan pengaplikasiannya. Pasalnya, MCT telah terbukti efisiensi energi dalam aplikasi MCT di beberapa negara. Patisipasi MCTAP dalam Indo BioEnergi 2011 ini dirasa sangat efektif dalam mempromosikan MCTAP dalam mengejar target terpasang 200MW MCT di Indonesia dalam tahun ke lima Project ini.
Stand Alone
Dalam model operasi Stand Alone, sistem MCT harus dilengkapi dengan batery pack system, yang terdiri dari unit batere dan dan Battery Control Module (BCM) yang berfungsi mengatur pengisian dan switching kapan batere digunakan atau shut off. Batere ini mempunyai fungsi penting dalam model operasi Stand Alone, yaitu sebagai sumber listrik untuk menggerakkan Generator yang difungsikan sebagai motor untuk start up kompresor, setelah putaran di atas 20.000 rpm poros turbin sudah mulai terangkat dan sistem pembakaran bekerja maka turbin akan menggantikan fungsi batere sebagai penggerak generator, dan sistem MCT akan beroperasi normal, namun apabila sistem batere mengalami gangguan maka secara otomatis sistem kontrol akan melakukan pengamanan dan melakukan restarting.
|S
See
Karakteristik Beban
Grid Conect
Model Grid Connect, sangat cocok diperuntukkan bagi jenis beban yang ingin mengurangi pemakaian energi listrik dari PLN (grid). Namun ada hal yang harus diperhatikan dalam model Grid Connect, agar ketika terjadi kegagalan operasi dari sistem PLN tidak merusak sistem MCT maka harus dilengkapi dengan sistem proteksi yang baik. Dalam sistem ini sistem proteksi untuk hubung singkat dan beban lebih akan dilakukan oleh Circuit Breaker (CB 1) yang ditempat antara MCT dan sistem PLN. MCT telah dilengkapi rel proteksi yang mengacu pada standar UL 1741 dan sudah terintalasi di dalam , yang sudah dilengkapi dengan fungsi-fungsi anti terisolasi, gangguan tegangan dan frekuensi. Untuk lebih detailnya, Gambar disamping menunjukkan sekuen operasi ketika terjadi kegagalan operasi dari sistem PLN, yang mana MCT langsung shutdown dan apabila sistem PLN sudah hidup yaitu diketahui melalui sensor tegangan, maka MCT secara otomatis akan mulai start-up kembali.
Dual Mode
Dalam operasi dengan model Dual Mode, yang harus diperhatikan adalah bahwa fungsi sistem ini adalah memfungsikan sistem MCT dalam 4 tujuan operasi sebagai berikut: Sebagai standby power / backup system. Untuk membantu mengisi kekurangan daya pada periode beban puncak. Sebagai power untuk mengurangi konsumsi energi listrik dari sistem PLN. Meningkatkan keandalan / sustainabilitas suplai untuk bebanbeban khusus yang tidak boleh terputus suplai listriknya, dalam hal ini MCT akan beroperasi dalam model Stand Alone. Pola kerja model operasi Dual Mode bisa dilihat dalam Gambar. Dalam model operasi ganda ini sistem MCT harus dilengkapi beberapa perlengkapan tambahan yaitu Batery Controler (BC), batery Pack system dan Dual Mode Controler (DMC). Peran masing-masing alat tambahan ini adalah untuk mengendalikan pengisian dan pelepasan energi listrik dari batere diperlukan Batery Controler, batery pack dibutuhkan untuk startup sebagaimana model operasi Stand Alone. Adapun sistem DMC adalah untuk mengatur secara otomatis apakah MCT harus bekerja paralel dengan sistem Grid atau beroperasi sebagai Stand Alone system.
1. 2. 3. 4.
Kebutuhan air panas untuk mandi penghuni rata-rata 35 m3 / hari Dalam kondisi bukaan penuh bypass pembuangan gas panas, aliran air minimum melalui HRU adalah 22 gpm (1.4 L/sec). Dalam kondisi bukaan penuh bypass pembuangan gas panas, minimum transfer panas terhadap air panas adalah sebesar 10 Mbtu/jam (3 kW thermal). Water Heater System existing terdiri dari 2 set boiler dan calorifier, dengan kapasitas total 9000 Liter.
Calorifier 2 unit Pola pemasangan MCT C65 dapat digambarkan sebagai mana terlihat dalam Gambar dibawah, dimana listrik yang dihasilkan seluruhnya akan dikoneksikan sistem jaringan listrik yang ada. Kemampuan suplai MCT C65 sekitar 52 kW karena sebagian dayanya dibutuhkan untuk mensuplai beban-beban internal seperti kompresor dll. Melihat kondisi ini, maka pilihan moda operasi MCT adalah model Grid Connect, sedangkan exhaust panas seluruhnya diumpankan kedalam mesin HRU yang akan memproduksi air panas.
Utility
Metering Section
Main Distribution Board Power Current Sense Power Meter Customers Load
MCT
10
|S
See
11
e. Anailisis Keuangan Sesuai dengan cashflow, maka analisis keuangannya dapat disajikan sebagai berikut: Analysis Interest Rate Assumption Present Value Net present value Payback period IRR 13.00 % 1.053.487.010 532.937.010 1,03 162.93%
Year
12
|S
See
13
Green Facts
Seekor sapi dalam sehari dapat menghasilkan kotoran yang cukup untuk menghasilkan 3 kilowatt jam (kWh) tenaga listrik. Padahal hanya perlu 2,4 kilowatt jam listrik untuk menyalakan sebuah bola lampu seratus watt untuk satu hari. Selain itu, dengan mengubah kotoran sapi menjadi biogas metana, bukannya sekadar membiarkannya membusuk, kita akan mampu mengurangi gas pemicu pemanasan global.
AGENDA
Energy Efficiency Week, Jakarta Instalasi MCT di industri oleh MCTAP, Jakarta Instalasi MCT di PGN Site, Palembang World Renewable Energy & Energy Efficiency Congress, Bali MCTAP Roadshow, Surabaya MCTAP Roadshow Banten, Tangerang MCTAP Roadshow, Medan August 2011 September 2011 September 2011 October 2011 October 2011 November 2011 November 2011
14
|S