Anda di halaman 1dari 11

PENGENDALIAN PENYAKIT TUMBUHAN SECARA HAYATI

Pengendalian hayati adalah : usaha pengurangan kerapatan inokulum patogen dalam keadaan aktif atau dorman, atau penurunan aktivitas patogen oleh satu atau lebih organisme yang terjadi secara alami atau dengan pemberian secara masal satu atau lebih agensia antagonis

Prinsip pengendalian hayati adalah tidak memusnahkan patogen tetapi menyebabkan patogen berada dalam keseimbangan biologi Pengendalian hayati berjalan lambat tetapi dapat berlangsung lama, tidak mahal dan tidak membahayakan kehidupan.

Kelebihan Pengendalian Hayati :


Dari segi ekonomi, untuk keperluan jangka panjang terutama apabila sarana pengendalian hayati yang digunakan telah mapan dan berkembangbiak dengan baik di lahan, maka keberhasilan itu akan berlangsung terus Dari segi ekologi, dampak negatif dari penggunaan sarana pengendalian hayati baik berupa parasit, predator maupun patogen tidak terjadi, karena sebelum diaplikasikan di lahan berbagai penelitian dari aspek ekologi telah dilakukan

Dari segi efikasi, dengan menggunakan agensia hayati yang cocok untuk suatu jenis patogen, sasaran pengendalian hayati dapat dicapai. Dari segi efisiensi, dalam hal menghadapi sasaran yang sulit dicapai dengan cara kimiawi dan mekanik, maka dengan penggunaan sarana pengendalian hayati dapat dicapai

Kekurangan Pengendalian Hayati :


Untuk jangka pendek, pengendalian hayati memang tidak menguntungkan karena hasilnya tidak dapat cepat dirasakan. Akan tetapi untuk jangka panjang, apabila agensia hayati telah mapan dan berkembangbiak dengan baik di lahan, keberhasilan akan berlangsung terus dan ulangan pengendalian hayati tidak perlu dilakukan Hasil yang diperoleh dengan pengendalian hayati juga tidak dapat dipastikan tetapi hanya dapat diperkirakan berdasarkan faktor-faktor yang mendukung

Cara Pengendalian Hayati yg sudah Banyak di Lakukan :


Penyebaran mikroorganisme antagonis pd tempat sebelum & setelah terjadi infeksi Menggunakan strain hipovirulen (virulensi dr strain patogen yg menurun akibat keberadaan RNA rantai ganda yg dpt ditransmisi) Menggunakan strain non patogenik. Strain non patogenik diperoleh dg mengisolasi dr jaringan tumb yg tetap sehat di antara tumb yg mati oleh strain yg sama (misal : layu fusarium)

Pengendalian penyakit pasca panen dg cara menyemprotkan suspensi spora antagonis Pengendalian patogen akar dg mikoriza Pengendalian patogen dg bakteri antagonis (yg sdh bnyk dikembangkan Bacillus subtilis & Streptomyces sp.)

Formulasi Agensia Hayati : Bentuk pelet. Bentuk pelet merupakan


produk yang berbentuk seperti tablet yang terbuat dari campuran sekam padi, bekatul ataupun tepung dengan jamur Trichoderma yang memiliki diameter X tebal = 1 cm X 1 cm. Produk bentuk pelet ini ideal untuk aplikasi pada tanaman perkebunan, kehutanan, dan juga beberapa tanaman pertanian

Bentuk granular. Bentuk granular


merupakan produk yang berbentuk seperti hasil percampuran matriks dan konidia jamur seperti Trichoderma. Aplikasi yang sesuai dengan bentuk granular ini adalah cara tebar pada tanaman hortikultura dan palawija serta sayuran ataupun aplikasi secara seed coating sebagai tindakan proteksi seeding tanaman berbiji

Bentuk terformulasi cair. Bentuk


terformulasi cair merupakan produk yang terformulasi dalam bentuk cair terlarut ataupun tersuspensi. Cara aplikasi yang sesuai yaitu dengan cara disemprotkan pada daun, batang maupun biji pada saat pratanam, tumbuh, prapanen ataupun pascapanen

Siap-siap untuk QUIZZZZ...

Anda mungkin juga menyukai