Anda di halaman 1dari 1

SIKAP TEGAS Penyadapan yang dilakukan pihak Australia terhadap beberapa petinggi kita dan tindakan-tindakan pelecehan seksual

dan hak asasi manusia oleh beberapa negara terhadap para TKW yang dikirim ke negara-negara tersebut semakin membuktikan kepada kita betapa negara tercinta ini begitu lemah. Pemerintah sepertinya bingung harus bertindak apa. Kebingungan ini, hemat penulis, merupakan akibat dari ketidakpercayaan diri yang begitu parah, yang akhirnya melahirkan ketidak-mampuan pemerintah untuk bersikap tegas. Konsekwensi logisnya, kita selaku bangsa seringkali dilecehkan oleh bangsa lain. Malaysia yang serumpun dengan kita pun bahkan tidak jarang melakukan hal yang sama terhadap kita, baik selaku bangsa maupun secara individual melalui para TKI yang bekerja disana. Belum lagi permasalahan-permasalahan internal lainnya didalam negeri. Aksi tawuran (antar siswa, antar mahasiswa, antar warga, bahkan antar aparat) yang seringkali berulang , kemudian masih maraknya tindakan kriminal para anggota genk, menjamurnya oknum wartawan dan LSM bodong serta permasalahan-permasalahan akut lainnya semakin memperkuat dugaan kita betapa Indonesia sebagai sebuah negara memang lemah dan rapuh. Kelemahan tersebut secara begitu nyata termanifestasikan dalam bentuk ketidaktegasan pemerintah pada aspek apapun, termasuk didalamnya aspek penegakan hukum. Ketegasan sejatinya adalah cerminan kualitas pribadi seseorang. Ketegasan adalah lawan dari sikap plintat-plintut, bimbang, dan penuh keraguan. Dalam kehidupan yang semakin kompleks, kompetitif serta penuh ketidakpastian ini, seseorang, siapapun dia, yang ingin menjaga harga diri dan martabatnya, tentunya akan dituntut untuk bersikap tegas. Ketegasan adalah perwujudan dari sebuah sikap yang menandakan bahwa seseorang tahu apa yang harus dilakukan. Ketegasan sebagai sebuah sikap juga merupakan buah/hasil dari ketajaman daya analisis seseorang akan hakekat permasalahan yang dihadapinya. Ketegasan juga mencerminkan sebuah kesadaran akan pentingnya konsistensi dalam bertindak sesuai aturan yang ada. Ketegasan pun sangat terkait erat dengan harkat martabat dan proses pencitraan positif karena sikap tersebut memberikan kepastian dan rasa aman yang sangat diharapkan masyarakat. Sebuah reformasi birokrasi dipastikan akan sangat sulit bisa diimplementasikan di negara ini dan di institusi manapun secara utuh manakala pemimpinnya senantiasa diliputi oleh kebimbangan dan keraguan. Selain itu juga, sulit diharapkan akan lahir sebuah kebijakan yang memberikan rasa keadilan bila pemimpinnya berjiwa plinplan/plintat-plintut. Karenanya, ketegasan adalah sebuah sikap yang akan mampu menciptakan kondusivitas untuk tegaknya sebuah keadilan. Bangsa ini sepertinya sangat merindukan sosok pemimpin yang tegas. Sayangnya, kerinduan tersebut sepertinya masih sebatas mimpi indah yang entah kapan dapat teraktualisasikan dalam kehidupan nyata. Yang pasti, hiruk pikuk politik dengan segala kemunafikannya tidak pernah sama sekali mampu memuaskan rasa rindu tersebut. Yang muncul malah perasaan muak yang tak tertahankan.

Anda mungkin juga menyukai