Anda di halaman 1dari 8

OCR93ITlf Vol. 7 No.

2 Juli 2011: 186-193


PESAWAT RADIOTERAPI PADARUMAHSAKIT
DIINDONESIA
Oleh:SulistyoWarjonodan EndangTriyani
StafPengajarlurusanTeknikElektroPoliteknikNegeriSemarang
lin.ProfSudartoSH,Tembalang,Semarang, 50275
Abstrak
Kanker atau neoplasma ganas adalah penyakit yang ditandai dengan kelainan siklus sel yang
menimbulkan kemampuan sel untuk tumbuh tidak terkendali (pembelahan sel melebihi batas normal),
menyerang jaringan biolog;s di dekatnya, maupun bermigrasi ke jaringan tubuh lain melalui sirkulasi
darah (metastasis). Ketiga karakter ganas inilah yang membedakan antara kanker dengan tumor. Sebagian
besar kanker membentuk tumor tetapi sebagian tidak (seperti leukemia). Pertumbuhan sel tidak terkendali
ini disebabkan kerosakan Deoxyribo Nucleic Acid (DNA), yang menyebabkan mutasi pada gen vital yang
mengontrol pembelahan sel. Beberapa mutasi dibutuhkan untuk mengubah sel normal menjadi sel kanker.
Dengan berkembangnya ilmu kedokteran yang ditunjang dengan ilmu-ilmu yang lain, maka penyakit kronis
seperti kanker dapat disembuhkan dengan bantuan pesawat radioterapi. Pesawat ini membangkitkan
radiasi berenerg; tinggi beropa elektron dan atau foton yang dapat membunuh sel-sel kanker melalui
pemberian dosis radiasi yang terokur dengan memperkecil efek radiasi pada jaringan yang sehat di sekitar
kanker.
KataKunci: Pesawat Radioterapi, Kanker, Radiasi
1. Pendahuluan
Teleterapi berasal dari kata tele (jauh) dan
terapi (penyembuhan). Teleterapi dapat
diartikan terapi yang dilakukan dari jauh
dengan menggunakan radiasi yang
dipanearkan oleh suatu sumber radiasi
(pesawat Rontgen, Linae, Cobalt 60, dan
sumber radio aktif yang lain). Seeara umum
sumber radiasi dibagi menjadi dua yaitu
sumber radiasi alam dan sumber radiasi
buatan.
Radiasidapatberupasinarataupungelombang
elektromagnetik(foton) dan partikelberenergi
yanglain, sehingga teleterapi ini disebutjuga
dengan radioterapi (karena menggunakan
gelombang radio). Pelnberian radiasi pada
teleterapi dilakukan dengan meletakkan
sumber radiasi pada suatu jarak tertentu (80
em sampai 100 em) dari tubuh pasien,
sedangkan radiasi diarahkan pada lokasi
jaringan kanker. Radioterapi untuk suatu
tumor dikatakan berhasil apabila dapat
membunuhsel tumorseearamaksimal dengan
efeksampingminimalpadajaringannormaldi
sekitarnya. Tingkat keberhasilan pengobatan
dengan menggunakan radiasi ini dipengaruhi
oleh beberapa faktor di antaranya letak
topografitumor,besaratauvolumetumor, dan
jenis radiosensitivitas sel tumor terhadap
radiasi pengion. Untuk mendapatkan hasil
terapi radiasi yang maksimal diperlukan
teknikpenyinaranyangbaikdanakurat.
2. Radioterapi
Radioterapiatauteleterapi (Keputusan
Kepala Bapeten Nomor: 21/Ka-
BAPETENIXII-02, Pasal 1) adalah suatu eara
untuk menyembuhkan atau mengurangi rasa
sakit pada penderita penyakit keganasan
(kanker) dengan menggunakan radiasi
pengion. Seeara garis besar radiasi
digolongkan ke dalam radiasi pengion dan
radiasinon-pengion.
186
Pesawat Radioterapi Pada Rumah Sakit ... .. ... . ...... .. ...... . ..... .'" .. . .....SulistyoWdanEndangT
Radiasi pengion adalah jenis radiasi yang
dapat menyebabkan proses ionisasi
(terbentuknya ion positif dan ion negatif)
apabila berinteraksi dengan materi. Yang
termasuk dalam jenis radiasi pengion adalah
partikel alpha, partikel beta, sinar gamma,
sinarx danneutron.
Radiasi non-pengion adalahjenisradiasi yang
tidak akan menyebabkan efek ionisasi apabila
berinteraksi dengan materi. Radiasi non-
pengion tersebut berada di sekeliling
kehidupan kita. Jenis radiasi non-pengion ini
antaralainadalahgelombangradio(membawa
informasi dan hiburan melalui radio dan
televisi); gelombang mikro (digunakan dalam
microwave oven dan transmlSl seluler
handphone); sinar inframerah (memberikan
energi dalam bentuk panas); dan cahaya
tampak (bisa dilihat); serta Slnar ultraviolet
(dipancarkanolehmatahari).
3. PesawatTeleterapi
Dewasa ini radioterapi digunakan dalam
pengobatan kanker yang mempunyai daya
penyembuh cukup tinggi jika digunakan
secara tepat dan pada stadium dini. Sebagian
besar penderita kanker di negara-negara
berkembangberjenis radiosensitifdan banyak
pasien mendapatkan kesembuhan dengan
pengobatan cara ini, sehingga radioterapi
merupakan satu keharusan dalam program
penyembuhan penyakit kanker. Pengobatan
kanker dengan radioterapi diperlukan untuk
memperoleh hasil secara maksimal, dengan
akibat yang sekecil mungkin. Faktor-faktor
yang perlu diketahui secara tepat ialah
distribusi dosis, laju dosis, fraksi penyinaran,
lama pengobatan, macam jaringanlorgan,
volume tumor, dan kualitas radiasi. Saat ini
pesawatradioterapi di Indonsiaadatigajenis,
yaitu: pesawat sinar x, pesawat linear
accelerator (Linac) , serta pesawat teleterapi
gamma(Cobalt60).
3.1. Pesawatsinarx(Rontgen)
Sinar x adalah gelombang elektromagnetik
dengan panjang gelombang 10-
8
- 10-
12
m
10
21
dan frekuensi antara 10
16
- Hz. Sinar ini
dapat menembus benda-benda lunak seperti
daging dan kulit tetapi tidak dapat menembus
benda-benda keras seperti tulang, gigi, dan
logam. Sinar x digunakan diberbagai bidang
seperti kedokteran, fisika, kimia, mineralogy,
metalurgi,danbiologi.
Sinar x ditemukan oleh Wilhelm Conrad
Rontgen (1845-1923) ilmuwan Jerman pada
November 1895. Waktu itu Rontgen sedang
mempelajari pancaran elektron dari tabung
katode,lempeng10gamyangletaknyadi dekat
tabung katode memancarkan sinarflueresens
selama e1ektron dialirkan. OIeh sebab itu
Rontgen menyimpulkan bahwa sinar tersebut
disebabkan oleh radiasi dari suatu atom yang
belum dikenal dalam ilmu, sehingga Rontgen
memberikannamadengansebutansinarx.
Dalam ilmu kedokteran, sinar x digunakan
untukmelihatkondisitulang, gigi, sertaorgan
tubuhyanglaintanpamelakukanpembedahan
pada tubuh pasien (non invasif). Biasanya
masyarakat awam menyebutnya dengan
sebutanFOTORONTGEN. Selainbermanfaat
sinar x mempunyai dampak yang berbahaya
bagi tubuh apabila di gunakan secara
berlebihan, yaitu akan dapat menimbulkan
penyakityangberbahayadanmatinyajaringan
tubuhyangterkena.
Sifatfisikdankimiasinarx/Rontgen:
o Mempunyai daya tembus terhadap
bahan/obyek yang besar, semakin padat
(nomor atom tinggi) daya tembusnya
berkurang.
o Mempunyaisifatpendarfluor.
o Menghitamkanfilm.
o Memantul kesegala arab jika menabrak
molekuludaralbenda
o Bergeraklurus
o Mempunyai panjang gelombang rendahl
frequensitinggilenergitinggi.
o Ionisasi bagi molekul bendayang tertabrak
smarx.
187
O<F/BITJ( Vol. 7 No.2 Juli 2011: 186-193
Pesawat radioterapi sinar x, menurut energi
yangdihasilkanada2jenis,yaitu:
o sinar x energi rendah, (10 - 125 KV) ini
disebutkontakterapidan,
o sinar x energi menengah, (125 - 300 KV)
dinamakansinarx orthovoltage.
Hal-halyangharusdiperhatikan:
a. Tabung sinar x
Tabungsinarx terdiridaritabunggelashampa
udara, elektroda positif disebut anoda dan
elektrodanegatifdisebutkatoda. Katodayang
terbungkus filamen bila diberi arus beberapa
mA bisa melepaskan elektron, dan dengan
memberi tegangan tinggi antara anoda dan
katoda maka elektron-elektron katoda ditarik
ke anoda. Arus elektron ini dikonsentrasikan
dalam satu berkas dengan bantuan sebuah
silinder atau focusing cup yang menempel
pada katoda terbuat dari logam dengan titik
permukaan lebih tinggi berbentuk cekungan
seperti mangkuk. Waktu elektron dengan
kecepatan tinggi di dalam berkas tersebut
menumbuk anoda maka terjadi sinar yang
disebut sinar x. Gambar tabung sinar x
terlihat Gambar3dan4
Gambar3. Tabungsinarx
b. Penyesuaian Tegangan
Panel instrumen pengenda1i pesawat sinar x
memiliki alat pengatur tegangan, yang
besarnya diukur dalam satuan kV. Perbedaan
tegangan yang diatur antarakatoda dan anoda
menyebabkan munculnyaelektrondarikatoda
ke anoda. Pengendali tegangan ini juga
berguna mengatur tegangan optimum yang
diberikan untuk jaringan lunak atau organ
tertentu pada subjek yang mgm
didiagnostiklditerapi.
TABUNG SINAR X
KACA TERBUNQ<US
Gambar4. SkemaTabungSinarx
c. Kendali Arus Tabung
Besaran arus tabung sinar x ditunjukkan
dengan satuan miliampere (rnA). Arus tabung
menentukan banyaknya sinar x. Semakin
tinggi arus tabung maka semakin banyak
sinar x yang terbentuk. Arus tabung
mengakibatkan pemanasan filamen yang
memancarkan elektron, jumlah elektron yang
dipancarkan filamen tergantung pada
temperaturfilamen. Jikaarusfilamensemakin
besar maka temperatur filamen meningkat
sehingga elektron akan dipancarkan dari
katoda.
d. Waktu Pemaparan
Pemeriksaan radiografi tergantung pada
jumlahpartikelsinarxyangmenembusobyek.
Jumlah partikel tersebuttergantung pada arus
tabung dan lamanya pemaparan sinar x,
sehingga diperoleh sebuah mAs (miliampere
second) yang sekaligus mengatur arus tabung
danwaktu yang dibutuhkan untuk pemaparan
188
PesawatRadioterapiPadaRumahSakit... ......................................SulistyoWdanEndangT
suatu subjek yang akan terkena sinar x.
Pesawat sinar x mempunyai penyimpangan
yang lebih besar dari pesawat telerapi cobalt
( 5%), maka perlu dikalibrasi sekurang-
kurangnya satu bulan sekali. Penyimpangan
yangterjadipadapesawatini disebabkan oleh
umur tabung pesawat yang menyebabkan
berkurangnya arus elelctron dari filament
akibatpemanasanterus-menerus.
3.2.PesawatTeleterapiLinac
Linac merupakan pesawat radioterapi
tercanggih di Indonesia, yang menghasilkan
dua macam radiasi berenergi tinggi secara
bergantian,yaituelektrondan sinarx(Gambar
5). Radioterapi merupakan suatu bentuk
pengobatan lokal pada kanker dan beberapa
penyakit bukan kanker yang menggunakan
sinar pengion. Radioterapi bertujuan untuk
membunuh sel-sel kanker sebanyak-
banyaknya melalui pemberian dosis radiasi
terukur pada volume tumor/target yang dituju
dan meminimalkan efek radiasi padajaringan
sehat disekitar tumor. Tujuan terakhir adalah
menghilangkan tumor atau paling tidak
mengurangi rasa sakit yang lain, sehingga
akanmeningkatkankualitashidup.
Pada Liputan6.com Jakarta, tanggal
05/02/2009 13:52: Kanker adalah salah satu
penyakit yang merenggut banyak nyawa
masyarakat Indonesia. Per tahunnya
pertambahan jumlah penderita kanker
mencapai 200 ribu orang dan diperkirakan
padatahun 2030 jumlahnya akan meningkat
limakali lipat. Namunseiringberkembangnya
teknologikedokteran, saatini telahditemukan
alat untuk mengatasi penyakit tersebut, yaitu
linier akselator (Linac). Linier akselator
mampu memberikan efek terapi radiasi
maksimal pada sel kanker tanpa merusak
jaringan normal di sekitarnya. Gambar 5.
menunjukkanpesawatradioterapi Linac di RS
SarjitoY ogyakarta.
Berikut Spesifikasi Alat yang digunakan RS
DRSarjitoYogyakarta
SumberRadiasi:
Namapesawat:PreciseTreatmentSystem (Linac)
Model:XRT0012. PreciseDigitalAccelerator
Buatan:Elekta
Negarapembuat:Inggris
Radiasiyangdipancarkan :FotondanEJektron
Energi :SinarX: 6MYdan10MY
Elektron:4MeV,6MeV,8MeV, 10MeV,
l2MeV,15MeV
Gambar5. PesawatradioterapiLinacdiRS
S arjito
SpesifikasiElektrik:
Power Supply 380-420 VAC, 3 phase, netral dan
ground.
Frekuensi50- 60Hz.
Arus(inrush)60A/phase.
Impedans3n.
SpesifikasiMekanik:
SAD lOOcm0,5cm.
Perputarangantry 3650,5 dengan kecepatan putar
0-1rpm.
Perputaran collimator 3650,5 dengan kecepatan
putar-3rpm.
Field size (0,5crnxO,5cm)-(40cmx40cm) kecepatan
pengaturandiaphragma1,5cm/sec.
Ketepatancrosswire<1 mm.
Opticalrangejinder75-17Omm(SSD)
189
0CRflJITJ{ Vol. 7 No.2 Juli 2011: 186-193
Prinsip Kerja Pesawat Linear Accelerator
(Linac)
(Gambar 6) Pesawat Linear Accelerator
(Linac) dapat menghasilkan radiasi elektron
dan foton dengan energi tinggi. Energi radiasi
elektron antara 4 MeV, 6 Mev, 9Mev, 12
Mev, 15Mev, 20 Mev, 22 Mev dan energi
radiasi foton 6 MV dan 10 MY.
Dose Rate (laju dosis) nominal hingga 400
Monitor Unit! Menit atau lebih. Tingkat energi
tersebut dapat dihasilkan melalui proses
percepatan elektron secara linear di dalam
tabung pemandu gelombang pemercepat
(accelerating waveguide) yang hampa.
Tingkat kehampaannya mencapai kurang dari
1 X 10-
7
torr (1 torr = 1mmHg = 11760 atm).
Tabung ini merupakan tabung penghantar
yang terdiri dari susunan sel-sel berupa
rongga-rongga yang terbuat dari tembaga.
Dalam tabung ini disalurkan gelombang
mikro (Microwave) yang dibangkitkan oleh
magnetron 5 KV A dengan panjang
gelombang 10 mm. Pada pesawat Linac
tertentu selain magnetron masih diperlukan
Klystron.
Proses terselenggaranya percepatan elektron
di dalam tabung dimulai dengan
dibangkitkannya gelombang mikro oleh
magnetron 5 KV A yang berfrekuensi sesuai
dengan frekuensi resonansi tabung (3000
MHz). Gelombang mikro tersebut disalurkan
melalui sirkulator dan tabung pemandu
gelombang pemercepat elektron.
Ada dua jenis pemandu gelombang yaitu
pemandu gelombang berjalan (travelling
waveguide) dan pemandu gelombang berdiri
(standing waveguide).
Bila daya frekuensi gelombang mikro
melintasi rongga-rongga setiap sel dari
pemercepat, maka akan terselenggara
resonansi antara gelombang mikro dengan
rongga-rongga tersebut. Akibatnya akan
terjadi medan elektromagnet di dalam tabung
pemercepat dan terjadi kuat medan listrik
dinamis pada setiap sel yang berubah-ubah
periodenya sesuai perubahan amplitudo
gelombang mikro. Hal lnl akan
mengakibatkan setiap sel berubah-ubah
muatannya. Perubahan periode muatan listrik
tersebut dimanfaatkan untuk mempercepat
lintasan elektron.
Elektron dihasilkan oleh elektron gun yang
berupa tabung trioda, kemudian ditembakkan
dengan energi awal 15 Ke V secara sinkron
dengan perubahan amplitudo gelombang
mikro dan secara berkelompok memasuki sel-
sel tabung pemercepat. Kecepatan e1ektron
tersebut secara berantai dipacu lintasannya
dari satu sel ke sel berikutnya sampai energi
elektron tersebut sesuai dengan energi yang
dikehendaki. Besar energi yang dihasilkan
pesawat akan sesuai dengan banyaknya
jumlah rongga resonansi lintasan elektron dan
akan sesuai dengan panjang tabung
pemercepat yang dipakai. Semakin besar
energi yang diperlukan, akan semakin panjang
tabung pemercepat tersebut.
Berkas elektron yang telah dipercepat
didepleksikan menuju isocenter lapangan
penyinaran dengan menggunakan me dan
magnet sistem pembelok berkas akromatik.
Elektron dengan energi sedikit lebih tinggi
atau lebih rendah dari yang dikehendaki akan
dibelokkan sedemikian rupa sehingga energi
dan lintasannya dapat sesuai dengan yang
dikehendaki. Sedangkan elektron dengan
penyimpangan energi agak besar akan
dieliminir oleh sebuah filter celah mekanis
(prinsip spektograph massa). Dengan
demikian dapat dicapai pemfokusan berkas
elektron yang sangat baik dengan energi yang
monokromatis.
Setelah men gal ami pembelokkan, elektron-
elektron energi tinggi dapat digunakan secara
langsung. Bila yang dikehendaki adalah sinar
X, maka elektron-elektron berenergi tinggi
tersebut ditumbukkan ke bidang target penerus
(trasmission target).
Sistem pendingin menggunakan air dengan
sirkulasi tertutup ( close circuit water) pada
190
Pesawat Radioterapi Pada Rumah Sakit ... ............... .......................SulistyoWdanEndangT
Gambar6. BaganpesawatLinac
alat yang disebut Chiller. Chiller diletakkan
pada ruangan tersendiri diluar bunker Linac,
mengatursirkulasiairyangpanasdaripesawat
Linac ke chiller untuk didinginkan, dan
dipompa kembali ke pesawat Linac. Air
pendingin di suplai oleh vendor, yang selalu
harns di cek pada chiller, bila kurang
ditambah.
3.3.PesawatTeleterapiCobalt
Pada tabun 1951 diproduksi untuk pertama
kalinya sumber Cobalt 60 pada suatu reaktor
nuklir di Kanada. Sumber ini yang menjadi
cikal bakal pemanfaatan Cobalt 60 untuk
radioisotop teleterapi, menggantikan
radioisotop Radium. Keuntungan Cobalt 60
diantaranya adalah memiliki aktifitas yang
cukup tinggi paparannya besar
dan kontinyu dengan dua energi puncak yaitu
1,3 dan 1,7 MeV. Dalam penggunaannya
Cobalt 60 memberikan dosis yang kecil pada
permukaan tubuh (fantom), dan dosis
maksimum pada kedalaman di bawah
permukaan tubuh. Namun disamping itu,
terdapat beberapa kelemahan antara lain
diperlukan pemeriksaan bulanan untuk
mengetahui peluruhannya, sumber hams
diganti setiap lima tahun, serta energl
keluarannyamonoton.
Badan pesawat teleterapi Cobalt 60 (seperti
yang terlihat pada Gambar 7) terbuat dari
container baja dengan selubung timbal. Di
sekitar bagian tengah kepalanya tersimpan
sumber Cobalt 60 dan source device yang
mengatur posisi sumberjika akan digunakan.
Pesawat teleterapi Cobalt 60 perawatannya
lebih mudah dan lebih efisien dibanding
dengan pesawat teleterapi elektron yang lain,
juga memiliki cara kerja yang sederhana.
Untuk mepaparkan radiasi hanya dengan
membuka kolimator (semacam lensa optik)
pada ukuran tertentu bergantung pada luas
lapangan radiasinya. Device source
digerakkan hingga sumber mengarah dan
mendekat ke bukaan kolimator. Tidak
diperlukan pembangkit listrik untuk stimulasi
paparan, juga tidak diperlukan pemercepat
partikel.
Pesawat teleterapi Co 60 setiap tahun terjadi
penyimpangan sebesar 5%, oleh sebab itu
perlu dikalibrasi setiap 6 bulan.
Penyimpanganini terjadikarenageometri dari
isotop yang berbentuk silinder, serta berkas
radiasi yang digunakan adalah berkas
terkolimasi.
Gambar7. PesawatradioterapiCobaltdiRS
Sarjito
191
OCRCfjlqJ[ Vol. 7 No.2 Jul'j 2011: 186-193
4. PerlakuanterhadapPesawatTeleterapi
Keberadaan pesawat radioterapi dirasa sangat
menguntungkan dan memberikan harapan
pasien untuk sembuh dengan beaya yang
relatif murah. Namun merupakan kecelakaan
besar jika aturan dan ketentuan yang
menyertaitidakditerapkansecaradisiplin.
Beberapa peraturan dan ketentuan bagi
kepemilikanpesawatradioterapiantaralain :
Mempunyai sarana gedung dengan
konstruksiyangmemadai
Mempunyaiizinpemanfaatan
Mempunyai Sumber Daya Manusia (dokter
spesialis radiasi onkologi, operator, petugas
proteksi radiasi, fisika medik) yang
memadai.
Mempunyai catatan dosis penerimaan dan
riwayatkesehatanpekerjaradiasi
Memilikialatukurradiasi(surveymeter) dan
alat ukur dosis luaran yang terkalibrasi
secaraperiodikdansesuai.
Mempunyai sertifikat kalibrasi luaran
pesawatradioterapiyangmasihberlaku.
Memiliki program jaminan kualitas dan
pemeriksaankeselamatan
Memilikisistiminterlock
Memiliki program penanggulangankeadaan
darurat.
Memiliki dosimeter personal untuk pekerja
radiasi.
5. Penutup
Teleterapi merupakan usaha penyembuhan
penyakit kanker (kronis) dengan
menggunakan radiasi yang dipancarkan oleh
suatu sumber radiasi, yang mempunyai daya
penyembuh cukup tinggi jika digunakan
secaratepat.
Radiasidapatberupasinarataupungelombang
elektromagnetik(foton) danpartikelberenergi
yang lam, sehingga teleterapi ini disebutjuga
denganradioterapi.
Radioterapi untuk suatu tumor dikatakan
berhasil apabila dapat membunuh sel tumor
secara maksimal dengan efek samping
minimal pada jaringan normal di sekitamya.
Tingkat keberhasilan pengobatan dengan
menggunakan radiasi dipengaruhi oleh
beberapa faktor di antaranya letak tumor,
besar tumor, dan jenis radiosensitivitas sel
tumor terhadap radiasi. Untuk mendapatkan
hasil terapi radiasi yang maksimal diperlukan
teknikpenyinaranyangbaikdanakurat.
Pesawat radioterapi yang telah ada di rumah
sakit Indonesia adalah pesawat sinar x,
pesawat linear accelerator (Linac) , serta
pesawatteleterapigamma(Cobalt60).
DAFTARPUSTAKA
Aston, R. 1991. Principles Of Biomedical
InstrumentationandMeasurement.New
York:MerrillPublishingCompany.
Ball, 1. 1990. Chesneys Radiographic
Imaging. Cambridge: The University
Press.
Cember, H. 1983. Introduction to Health
Physics. New York: Pergamon Press
Inc
Keputusan Kepala Badan Pengawas Tenaga
Nuklir, 2002, No: 21/Ka-
BAPETENIXII-O2, "Tentang Program
laminanKualitasInstalasiRadioterapi",
Desember2002.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia, 2008, No:
1014IMENKES/SK/XI/2008, "Tentang
Standar Pelayanan Radiologi
Diagnostik dan Sarana Pelayanan
Kesehatan",November2008.
Maryanto, D., dan Solichin. 2008, "SDM
Teknologi Nuklir Yogyakarta",
SeminarNasional IV. 25 - 26 Agustus
2008. ISSN1978-0176.
192
Pesawat Radioterapi Pada Rumah Sakit .. . .. .'"
Meredith, W.J., and Massey, lB. 1977.
Fundamental Physics Of Radiology.
Bristol:JohnWright& SonsLTD
Oen, L.R., 1988, "Pengukuran OutputRadiasi
PesawatRadioterapi PadaRumah Sakit
di Seluruh Indonesia", Majalah Cennin
Dunia Kedokteran, No. 49 Tahun
1988. ISSN: 0125- 913X.
PeraturanPemerintahRepublik IndonesiaNo.
33 Tahun 2007, "Tentang Keselamatan
RadiasiPengiondanKeamananSumber
Radioaktif', Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007,
Nomor74.
Suyatno, F., 2008, "Aplikasi Radiasi Sinar X
di Bidang Kedokteran Dntuk
Menunjang Kesehatan Masyarakat",
SeminarNasional IV. 25 - 26 Agustus
2008. ISSN1978-0176.
Trijoko, S., 2003, "Keselamatan Radiasi dan
Biomedika Nuklir", Laboratorium
Metrologi Radiasi Puslitbang Batan,
Jakarta.
........."Service Parts Manual Digital
Accelerator Precision Radiation
Therapy",2005, England:Electa
....... .........................SulistyoWdanEndangT
193

Anda mungkin juga menyukai