Job XV Pembuatan Benda Uji
Job XV Pembuatan Benda Uji
Job XV Pembuatan Benda Uji
16.1. TUJUAN 1. Melakukan kuat tekan beton. 2. Menentukan besarnya kuat tekan beton. 3. Menentukan kuat tekan karakteristik beton dan dapat menghitung sampai mendapatkan mutu beton.
16.2. DASAR TEORI Pengujian kuat tekan beton dimaksudkan untuk mengetahui nilai kuat tekan beton melalui mesin tekan beton. Besarnya kuat tekan beton ini menunjukkan baik tidaknya mutu pelaksanaan beton. Apabila mutu pelaksanaan beton dan benar maka akan didapat mutu beton sesuai dengan yang diinginkan. Kuat tekan juga dapat diartikan sebagai beban persatuan luas yang menyebabkan beton hancur. Jumlah benda uji yang harus diuji adalah 15 benda uji, apabila kurang dari 15 maka harus dilakukan penyesuaian deviasi dengan factor pengali sebagai berikut : Jumlah Benda Uji 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Faktor Pengali 1,36 1,31 1,27 1,24 1,21 1,18 1,16 1,14 1,12 1,11 1,09 26 27 28 29 30 1,03 1,02 1,02 1,01 1,00 Jumlah Benda Uji 21 22 23 24 25 Faktor Pengali 1,08 1,07 1,06 1,05 1,04
Page 68
Kelompok II / kelas II - B
Jika jumlah benda uji kurang dari 10 buah atau jika tidak tersedia data hasil pengujian, maka nilai kekuatan di lapangan harus dilebihkan minimal dengan nilai sebagai berikut :
16.3. ALAT DAN BAHAN Alat : Mesin Tekan Mistar perata Sendok spesi cekung Cetakan silinder 15 30 cm Timbangan Meja penggetar
16.4. LANGKAH KERJA 1. Cetakan diisi dengan beton segar sampai penuh, namun sebelum itu cetakan diolesi oli terlebih dahulu. 2. Cetakan berisi campuran beton dipadatkan diatas mesin penggetar, apabila adukan beton kurang maka ditambahkan dengan bantuan sendok spesi lalu ratakan permukaannya dengan mistar perata.
Page 69
Kelompok II / kelas II - B
3. Biarkan beton dalam cetakan selama 24 jam, setelah itu cetakan dibuka dan benda uji dikeluarkan. 4. Benda uji direndam dalam bak perendam yang berisi air hingga benda uji tenggelam. 5. Perendaman dilakukan selama 13 hari untuk umur 14 hari. 6. Setelah perendaman dilakukan, benda uji diangkat atau dikeluarkan dari bak perendaman, biarkan 1 hari ( 24 jam ). 7. Benda uji ditimbang beratnya dan diukur dimensinya. 8. Menekan benda uji dalam mesin penekan hingga dicapai kekuatan maksimumnya.
16.5. DATA PENGUJIAN Tabel 16.1. Data hasil pengujian kuat tekan beton No Kode 14 15 20 19 17 12 18 13 11 16 TGL COR 16/05/2013 16/05/2013 16/05/2013 16/05/2013 16/05/2013 16/05/2013 16/05/2013 16/05/2013 16/05/2013 16/05/2013 TEST 23/05/2013 23/05/2013 23/05/2013 30/05/2013 30/05/2013 30/05/2013 14/06/2013 14/06/2013 14/06/2013 14/06/2013 UMUR SLUM BERAT BASAH ( kg ) 8,46 8,22 8,20 8,52 8,38 8,44 8,34 8,62 7,92 8,44 8,35 BERAT KERING ( kg ) 8,44 8,20 8,18 8,50 8,36 8,40 8,32 8,60 7,90 8,42 8,33 BEBAN (P) KN 320 320 275 360 580 540 750 770 700 620 Kg 32000 32000 27500 36000 58000 54000 75000 77000 70000 62000
HARI mm 7 22 7 22 7 22 14 22 14 22 14 22 28 22 28 22 28 22 28 22 RATA-RATA
P V
Page 70
Kelompok II / kelas II - B
8,35 0,003375
P V
8,33 0,003375
= 0,24 %
16.6. KESIMPULAN Dari hasil percobaan diperoleh beton segar sebesar 2367 kg/ m3, sedangkan hasil mix design 2450 kg/ m3. Selisih berat beton segar hasil perhitungan dari rill berat segar yang diperoleh sebesar 3.39 % sedangkan terhadap berat beton kering 5.18 %. Nilai slump yang diperoleh pada membuat benda adalah 30 50 mm sedangkan mix design ditetapkan 60 -100 mm, jadi yang diperoleh lebih rendah sehingga adukan bisa ditambah airnya. Persentase turun berat volume setelah kering 1.86 % dari berat beton basah.
Page 71