Anda di halaman 1dari 10

PRINSIP KERJA SCADA Alat otomatis pemulih gangguan serta dapat dilakukan seketika atau menangani gangguan secara

langsung (real time) dari jarak jauh, itulah prinsip kerja SCADA. SCADA mengumpulkan data yang diperoleh dari RTU (remote terminal unit) pada MTU (master terminal unit) dan mengeksekusi perintah terhadap sistem yang sedang berjalan tersebut. sesuai dengan prinsip kerja tersebut, maka terdapat dua elemen penting yang berperan dalam SCADA, yaitu : Terdapat proses sistem atau mesin yang dipantau. Adanya jaringan peralatan HMI (human machine interface) ke sistem melalui sensor ataupun luaran kontrol.

Dilihat dari karakteristik sistem kontrolnya, sistem SCADA terbagi menjadi dua, yaitu open loop (komunikasi jarak jauh) dan closed loop (komunikasi jarak dekat). Perbedaan diantara keduanya hanyalah alat komunikasi yang digunakan, dimana pada sistem kontrol open loop, sistem SCADA menggunakan jaringan WAN (wireless area network) dengan dilengkapi sistem radio (pengirim dan penerima sinyal) untuk ribuan I/O dan pengontrolan bisa dilakukan dengan jarak ribuan kilometer. Untuk closed loop, sistemnya mirip dengan DCS (distributed control system), dimana sistem ini merupakan sistem atau unit pengumpul dan kontrol data yang biasanya ditempatkan pada area terbatas dan sistem komunikasi yang digunakan oleh DCS berupa LAN (local area network). Sistem SCADA sangat bergantung dari jumlah RTU dalam hal mengumpulkan data dan mengirimkan data tersebut kembali ke pusat menggunakan sistem komunikasi pada pusat utama. Ketepatan dan efisiensi waktu dapat memungkinkan proses dan pengoperasian di industri menjadi optimal. hal lainnya yang dapat diperoleh adalah efisiensi pekerjaan data yang realible dan yang paling penting adalah pengoperasiannya dapat dilakukan dengan aman. RTU menyediakan informasi secara otomatis dengan menggunakan sensor analog atau digital pada setiap jaringan pengontrolan. Sistem

komuniksi menyediakan jalur data untuk komunikasi antara pegumpul utama dengan jaringan pengontrolan. Sistem komunikasi ini dapat berupa kabel, fiber optik, radio, saluran telepon, microwave, dan bahkan sampai satellite. Unit pegumpul data mengumpulkan data dari berbagai macam RTU dan selanjutnya menghasilkan hubungan secara otomasi dengan operator. Proses pengolahan data yang terjadi pada sistem SCADA dilihat dari 3 hal, yaitu komunikasi, penyajian, dan pengontrolan data. Komunikasi Data Pada awalnya SCADA melakukan komunikasi data melalui radio modem atau jalur kebel serial khusus (saat ini data-data SCADA dapat disalurkan melalui jaringan ethernet atau TCP / IP). Untuk alasan keamanan, jaringan komputer untuk SCADA adalah jaringan komputer lokal (LAN) tanpa harus mengekspose data-data penting di internet. Komunikasi data diatur melalui suatu protokol, dan karena kebanyakan sensor dan kontrol hanyalah peralatan listrik yang sederhana (alat-alat tersebut tidak dapat menghasilkan / menerjemahkan protokol komunikasi) dengan demikian dibutuhkan RTU yang menjebatani antara sensor dan jaringan SCADA. RTU mengubah masukan-masukan sensor ke format protokol yang bersangkutan dan mengirimkan ke master SCADA. Selain itu RTU juga menerima perintah dalam format protokol dan memberikan sinyal listrik yang sesuai ke relay kontrol yang bersangkutan. Penyajian Data Sistem SCADA melakukan pelaporan status berbagai macam sensor (baik analog maupun digital) melalui sebuah komputer khusus yang sudah di buatkan HMI-nya atau HCI-nya (human computer interface). Akses ke kontrol ini bisa dilakukan secara lokal maupun melalui website bahkan saat ini sudah tersedia panel-panel kontrol yang touch screen.

Kontrol Data Pada pengontrolan data dilakukan pada satu tempat utama. semua pengontrolan yang terjadi pada sebuah perusahaan dapat ditambahkan pada satu sistem SCADA terpusat. Artinya kita dapat melakukan semuapengontrolan pada perusaahn dengan sistem HMI yang ada pada sebuah sistem komputer secara penuh. Bahkan dengan sistem SCADA yang canggih (hampir semua produk perangkat lunak / software SCADA saat ini sudah canggih) bisa dilakukan otomasi proses tanpa harus melibatkan campur tangan manusia, tapi tentu saja kita masih bisa secara manual mengontrolnya dari master stasiun. Tentunya dengan bantuan sistem SCADA, proses yang terjadi pada sebuah perusahaan industri bisa lebih efektif, efisien, dan meningkatkan profit perusahaan. CONTOH PENGAPLIKASIAN SCADA SCADA bukanlah teknologi khusus, tapi lebih merupakan sebuah aplikasi. SCADA adalah Supervisory Control And Data Acquisition, semua aplikasi yang mendapatkan data-data suatu sistem di lapangan dengan tujuan untuk pengontrolan sistem merupakan sebuah Aplikasi SCADA Ada dua elemen dalam Aplikasi SCADA, yaitu: 1. Proses, sistem atau mesin yang akan dipantau dan dikontrol - bisa berupapower plant, sistem pengairan, jaringan komputer, sistem lampu trafik lalu-lintas atau apa saja; Sebuah jaringan peralatan cerdas dengan antarmuka ke sistem melalui sensor dan luaran kontrol. Dengan jaringan ini, yang merupakan sistem SCADA, memungkinkan Anda melakukan pemantauan dan pengontrolan komponenkomponen sistem tersebut.

2.

Anda dapat membangun sistem SCADA menggunakan berbagai macam teknologi maupun protokol yang berbeda-beda.

Dimana SCADA Digunakan/Diperlukan? Anda dapat memanfaatkan SCADA untuk mengatur berbagai macam peralatan. Biasanya, SCADA digunakan untuk melakukan proses industri yang kompleks secara otomatis, menggantikan tenaga manusia (bisa karena dianggap berbahaya atau tidak praktis - konsekuensi logisnya adalah PHK), dan biasanya merupakan proses-proses yang melibatkan faktor-faktor kontrol yang lebih banyak, faktor-faktor kontrol gerakan-cepat yang lebih banyak, dan lain sebagainya, dimana pengontrolan oleh manusia menjadi tidak nyaman dan/atau aman lagi. Sebagai contoh, SCADA digunakan di seluruh dunia misalnya untuk Penghasil, pemantauan transmisi dan distribusi listrik: SCADA untuk

digunakan untuk mendeteksi besarnya arus dan tegangan, operasional circuit breakerdan mematikan/menghidupkan the power grid; Penampungan dan distribusi air: SCADA digunakan untuk pemantauan dan pengaturan laju aliran air, tinggi reservoir, tekanan dalam pipa dan berbagai macam faktor lainnya; Bangunan, fasilitas dan lingkungan: Manajer fasilitas menggunakan SCADA untuk mengontrol HVAC, unit-unit pendingin, penerangan dan sistem keamanan. Produksi: Sistem SCADA mengatur inventori komponenkomponen, mengatur otomasi alat atau robot, memantau proses dan kontrol kualitas. Transportasi KA listrik: menggunakan SCADA bisa dilakukan pemantauan dan pengontrolan distribusi listrik, otomasi sinyal trafik KA, melacak dan menemukan lokasi KA, mengontrol palang KA dan lain sebagainya. Lampu lalu-lintas: SCADA memantau lampu lalu-lintas, mengontrol laju trafik dan mendeteksi sinyal-sinyal yang salah

Dan, tentunya, masih banyak lagi aplikasi-aplikasi potensial untuk sistem SCADA. SCADA saat ini digunakan hampir di seluruh proyekproyek industri dan infrastruktur umum. Intinya SCADA dapat digunakan dalam aplikasi-aplikasi yang membutuhkan pengontrolan, kemudahan dengan dalam pemantauan media sekaligus antarmuka juga dan berbagai macam

komunikasi yang tersedia saat ini (misalnya, Komputer, PDA, Touch Screen, TCP/IP, wireless dan lain sebagainya). FUNGSI SCADA Sebuah 1. 2. 3. 4. sistem SCADA Komunikasi Peyajian Kontrol memiliki 4 Akuisisi (empat) data data, fungsi , yaitu: Data, jaringan, dan (proses)

Fungsi-fungsi tersebut didukung sepenuhnya melalui 4 (empat) komponen SCADA, yaitu: 1. Sensor (baik yang analog maupun digital) dan relai kontrol yang langsung berhubungan dengan berbagai macam aktuator pada sistem yang dikontrol; 2. RTUs (Remote Telemetry Units). Merupakan unit-unit komputer kecil (mini), maksudnya sebuah unit yang dilengkapi dengan sistem mandiri seperti sebuah komputer, yang ditempatkan pada lokasi dan tempat-tempat tertentu di lapangan. RTU bertindak sebagai pengumpul data lokal yang mendapatkan datanya dari sensor-sensor dan mengirimkan perintah langsung ke peralatan di lapangan; 3. Unit master SCADA (Master Terminal Unit - MTU). Kalo yang ini merupakan komputer yang digunakan sebagai pengolah pusat dari sistem SCADA. Unit master ini menyediakan HMI (Human Machine Iterface) bagi pengguna, dan secara otomatis mengatur sistem sesuai dengan masukan-masukan (dari sensor) yang diterima; 4. Jaringan komunikasi, merupakan medium yang menghubungkan unit master SCADA dengan RTU-RTU di lapangan.

Berikut ini beberapa hal yang bisa Anda lakukan dengan Sistem SCADA: Mengakses pengukuran kuantitatif dari proses-proses yang penting, secara langsung saat itu maupun sepanjang waktu. Mendeteksi dan memperbaiki kesalahan secara cepat dan tepat. Mengukur dan memantau trend sepanjang waktu. Menemukan dan menghilangkan kemacetan (bottleneck) dan pemborosan (inefisiensi). Mengontrol proses-proses yang lebih besar dan kompleks dengan staf-staf terlatih yang lebih sedikit.

Intinya, sebuah sistem SCADA memberikan Anda keleluasaan dalam mengatur maupuan mengkonfigurasi sistem. Anda bisa menempatkan sensor dan kontrol di setiap titik kritis di dalam proses yang Anda tangani (seiring dengan teknologi SCADA yang semakin baik, Anda bisa menempatkan lebih banyak sensor di banyak tempat). Semakin banyak hal yang bisa dipantau, semakin detil operasi yang bisa Anda pantau dan semuanya bekerja secara real-time. Tidak peduli sekompleks

apapun proses yang Anda tangani, Anda bisa melihat operasi proses dalam skala besar maupun kecil dan Anda setidaknya bisa melakukan penelusuran jika terjadi kesalahan dan sekaligus meningkatkan efisiensi. Dengan SCADA, Anda bisa melakukan banyak hal, dengan ongkos lebih murah dan, tentunya, akan meningkatkan keuntungan!

Contoh Arsitektur SCADA

Apa yang perlu Anda perhatikan dalam memilih SCADA RTU SCADA RTU Anda harus mampu berkomunikasi dengan segala macam peralatan yang di pabrik dan bisa bertahan terhadap berbagai macam kondisi industri (panas, dingin, tekanan dan lain sebagainya). Berikut ceklis untuk pemilihan RTU yang berkualitas: Kapasitas yang cukup untuk mendukung berbagai macam peralatan di pabrik (dalam cakupan SCADA yang diinginkan), tetapi tidak lebih dari yang dibutuhkan. Jangan sampai Anda membeli RTU dengan kapasitas yang berlebih sedemikian hingga akhirnya tidak akan pernah digunakan, ini adalah pemborosan. Konstruksi yang tahan banting dan kemampuan bertahan terhadap

suhu dan kelembaban yang ekstrim. Sudah jelas khan? Kalo tidak tahan banting dan tidak bisa bertahan buat apa pasang RTU tersebut? Bisa jadi hasil pengukuran menjadi tidak akurat dan alat jebol. Catu daya yang aman dan berlimpah. Sistem SCADA seringkali harus bekerja penuh 24 jam setiap hari. Seharusnya digunakan RTU yang mendukung penggunaan daya dari baterei, idealnya, ada dua sumber catu daya (listrik dan baterei). Port komunikasi yang cukup. Koneksi jaringan sama pentingnya seperti catu daya. Port serial kedua atau modem internal bisa menjaga agar RTU tetap online walaupun jaringan saat itu sedang rusak atau gagal. Selain itu, RTU dengan port komunikasi beragam dapat mendukung strategi migrasi LAN. Memori nonvolatile (NVRAM) untuk menyimpan firmware. NVRAM dapat menyimpan data walaupun catu daya dimatikan. Firmware baru (hasil modifikasi dan lain sebagainya) dapat diunduh ke penyimpan NVRAM melalui jaringan, sehingga kemampuan RTU akan selalu upto-date (terbaharui) tanpa harus mengunjungi lokasi RTU yang bersangkutan. Kontrol cerdas. Sistem SCADA yang canggih saat ini bisa melakukan kontrol dengan sendirinya sesuai dengan program atau pengaturan yang dimasukkan, terutama tanggapan terhadap berbagai macam masukan sensor-sensor. Ini jelas tidak perlu untuk semua aplikasi, namun menawarkan kemudahan operasional. Jam waktu-nyata (real-time clock). untuk pencetakan tanggal/waktu pada laporan secara tepat dan akurat; Pewaktu watchdog yang memastikan RTU bisa start -ulang setelah terjadinya kegagalan daya (power failure).

Tipikal arsitetur RTU Apa yang perlu Anda perhatikan dalam memilih SCADA MTU SCADA master atau MTU harus mampu menampilkan berbagai informasi dalam bentuk yang familiar bagi pengguna atau operator-nya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan SCADA MTU: Fleksibel, tanggapan terhadap sensor bisa diprogram. Cari s istem yang menyediakan perangkat yang mudah untuk memprogram soft alarm (laporan kejadian yang kompleks yang merupakan kombinasi antara masukan sensor dan pernyataan tanggal/jam) dan soft control (tanggapan terhadap sensor yang bisa diprogram). Bekerja penuh 24/7, peringatan melalui SMS (pager) dan pemberitahuan email secara otomatis. Anda tidak perlu mempekerjakan orang untuk mengamati papan pemantauan 24 jam sehari. Jika peralatan membutuhkan campur tangan manusia, maka secara otomatis sistem akan mengirimkan peringatan melalui SMS atau email ke penanggungjawab yang bersangkutan. Tampilan informasi secara detil. Tentunya Anda ingin sebuah sistem yang menampilkan dalam bahasa harian Anda (Inggris, Indonesia, dll) yang jelas dan sederhana, dengan penjelasan yang lengkap terhadap aktivitas yang sedang terjadi dan bagaimana Anda seharusnya menangani atau menanggapinya. Tapis untuk alarm mengganggu (tidak perlu). Alarm-alarm yang mengganggu akan membuat para staff menjadi tidak peka lagi terhadap pelaporan alarm, dan mereka mulai percaya bahwa semua alarm merupakan alarm menganggu. Akhirnya mereka akan berhenti menanggapi semua alarm termasuk alarm yang kritis (alarm yang benarbenar harus mendapatkan perhatian). Gunakan SCADA yang dapat menapis dan memilah-milah alarm-alarm mana yang mengganggu dan yang kritis. Kemampuan pengembangan kedepan. Sebuah sistem SCADA merupakan investasi jangka panjang (10 hingga 15 tahun). Sehingga Anda perlu memastikan kemampuan SCADA untuk pengembangan dalam jangka waktu 15 tahun kedepan. Pencadangan yang beragam. Sistem SCADA yang baik mendukung berbagai macam pencadangan master, di beberapa lokasi. Jika master SCADA utama gagal, master yang kedua dalam jaringan akan mengambil alih secara otomatis, tanpa adanya interupsi fungsi pemantauan dan pengontrolan. Mendukung berbagai macam tipe protokol dan peralatan. Jika jaman

dulu SCADA hanya dbuat untuk protokol-protokol tertentu yang tertutup. Solusi vendor tunggal bukan merupakn ide yang bagus seringkali vendor tidak lagi menyediakan dukungan untuk produkproduk mereka. Dukungan terhadap berbagai macam protokol yang terbuka akan mengamankan sistem SCADA Anda dari keusangan yang tak-terencana. CONTOH PERALATAN

SUMBER : http://stdelaboratory.blogspot.com/2013/04/belajar-dasar-scada.html http://agfi.staff.ugm.ac.id/blog/index.php/2009/03/tutorial-scada-1-apamanfaat-scada-bagi-anda/

Anda mungkin juga menyukai