Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI DI PT.

BHAKTI KARYA MANDIRI PONTIANAK Tanggal 5 September 2013 s/d 16 November 2013

PERAWATAN ALTERNATOR PADA EXCAVATOR HITACHI ZAXIS 210MF

Disusun Oleh : NAMA : MARWANTO NIM : 3201103008 SEMESTER : 5 (LIMA)

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI SAMBAS SAMBAS 2014

LEMBAR PENGESAHAN PRAKTIK INDUSTRI DI PT. BHAKTI KARYA MANDIRI PONTIANAK

PERAWATAN ALTERNATOR PADA EXCAVATOR HITACHI ZAXIS 210MF

NAMA : MARWANTO NIM : 3201103008

MENYETUJUI Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan

Suhendra, ST., M. Sc. NIDN. 1109088201

Ernanto Chief Mekanik Alat Berat

Mengetahui : Ketua Jurusan Teknik Mesin

Iman Syahrizal, ST. NIDN. 1122087202

LEMBAR PERSETUJUAN MELAKSANAKAN SEMINAR PRAKTIK INDUSTRI DI PT. BHAKTI KARYA MANDIRI
Dari tanggal 5 September 2013 s/d 16 November 2013

NAMA : MARWANTO NIM : 3201103008

Laporan Praktik Industri ini telah disetujui untuk diseminarkan dihadapan Tim Penguji Program Studi Teknik Mesin pada tanggal 15 Januari 2014

Menyetuji :

Dosen Pembimbing

Suhendra, ST., M. Sc. NIDN. 1109088201

BUKTI PELAKSANAAN SEMINAR PRAKTIK INDUSTRI DI PT. BHAKTI KARYA MANDIRI


Dari tanggal 5 September 2013 s/d 16 November 2013

NAMA : MARWANTO NIM : 3201103008

Laporan Praktik Industri ini telah diseminarkan dihadapan Tim Penguji Program Studi Teknik Mesin pada tanggal 15 Januari 2014. Dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk mata kuliah Praktik Industri

Menyetujui :

Dosen Penguji

Dosen Pembimbing

Irma Fahrizal Butsi Ningsih, ST., MT. NIDN. 1123078101

Suhendra, ST., M. Sc. NIDN. 1109088201

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb. Alhamdulillahirabbilalamin, segala puji bagi Allah SWT dzat yang maha mulia dan pemurah. Begitu banyak nikmat dan rahmat yang Allah berikan kepada hamba-Nya, semoga kita senantiasa dijadikan sebagai hamba-Nya yang patuh terhadap perintah-Nya dan selalu berusaha untuk menjauhi semua larangan-Nya. Sholawat serta salam senantiasa dilimpahkan kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW. Atas perjuangan dan kemuliaan beliau kita semua dapat terbimbing dan berada pada jalan yang penuh ridho dan berkah. Segala puji hanya milik Allah SWT, Tuhan penyeru segenap alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terhingga besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Industri dengan judul PERAWATAN ALTERNATOR PADA EXCAVATOR HITACHI ZAXIS 210MF. Dalam penyusunan laporan ini, penulis mendapatkan banyak bantuan dari berbagai pihak sehingga penyusunan laporan ini dapat diselesaikan dengan baik. Penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Tedi Heryanto, S. Pd., MM., selaku direktur Politeknik Negeri Sambas. 2. Bapak Iman Syahrizal, ST., MT., selaku ketua jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sambas. 3. Bapak Daud Perdana, ST., MT., selaku ketua prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sambas. 4. Ibu Irma Fahrizal Butsi Ningsih, ST., MT., selaku dosen penguji praktik industri 5. Bapak Suhendra, ST., M. Sc., selaku dosen pembimbing praktik industri. 6. Bapak Charlie Karyanto, selaku manager peralatan dan kendaraan di PT. Bhakti Karya Mandiri Pontianak. 7. Bapak Ernanto, selaku chief mekanik alat berat sekaligus sebagai pembimbing lapangan di PT. Bhakti Karya Mandiri Pontianak.

8. Karyawan dan staf yang ada di PT. Bhakti Karya Mandiri Pontianak dan jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sambas. 9. Kedua orang tua, keluarga, dan sahabat yang telah memberikan dukungan, motivasi, kasih, serta kepercayaan yang begitu besar sehingga semuanya dapat diselesaikan sebagaimana mestinya. Dalam penulisan Laporan Praktik Industri ini penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam pembuatan laporan ini. Dengan berbesar hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun sehingga laporan ini dapat lebih baik lagi.

Sambas, Januari 2014

Penyusun

DAFTAR ISI

Halaman judul ... Lembar pengesahan Praktik Industri . Lembar persetujuan melaksanakan seminar ..... Bukti pelaksanaan seminar Praktik Industri ..... Kata pengantar ..

i ii iii iv v

Daftar isi . vii Daftar gambar .... viii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1.2. Tujuan 1.3. Batasan Masalah BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 2.2. Struktur Organisasi Perusahaan . 2.3. Deskripsi Singkat Departemen Tempat Praktek BAB III GAMBARAN UMUM PROSES INDUSTRI 3.1. Rangkaian Proses Industri . 12 3.2. Prosedur Proses .. 13 3.3. Peralatan Pendukung Proses .. 14 3.4. Personil Pendukung Proses 17 BAB IV PELAKSANAAN PRAKTEK INDUSTRI 4.1. Materi yang diamati ........................................................................... 18 4.2. Landasan Teori .................................................................................. 18 4.3. Teknis Perawatan ............................................................................... 24 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan 31 5.2. Saran .. 31 DAFTAR PUSTAKA . 32 3 3 4 1 2 2

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Struktur organisasi PT. Bhakti Karya Mandiri Pontianak ..... 3 Gambar 3.1. Combination wrench .. 14 Gambar 3.2. Penggaris .... 15 Gambar 3.3. Obeng ..... 15 Gambar 3.4. Multimeter .. 16 Gambar 3.5. Kunci sock .. 16 Gambar 3.6. Palu plastik . 16 Gambar 4.1. Alternator .18 Gambar 4.2. Excavator .19 Gambar 4.3. Proses alternator dalam menghasilkan listrik . 20 Gambar 4.4. Prinsip kerja alternator 21 Gambar 4.5. Komponen-komponen alternator .... 22 Gambar 4.6. Pemeriksaan rotor coil .25 Gambar 4.7. Pemeriksaan dioda positif dan stator coil ... 25 Gambar 4.8. Pemeriksaan dioda negatif dan stator coil ...26 Gambar 4.9. Pemeriksaan rotor alternator 26 Gambar 4.10. Pemeriksaan stator alternator .27 Gambar 4.11. Pemeriksaan sikat alternator ..27 Gambar 4.12. Pemeriksaan dioda negatif .....28 Gambar 4.13. Pemeriksaan dioda positif ..28

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Politeknik Negeri Sambas adalah lembaga pendidikan tinggi profesional yang memberikan pembekalan dan program pendidikan keterampilan yang mengarah pada peningkatan dan pengembangan manusia seutuhnya. Salah satu dari program tersebut adalah mewajibkan mahasiswa untuk melakukan praktik industri (PI). Praktik Industri bertujuan sebagai kegiatan untuk memperoleh pengalaman kerja secara langsung, yang nantinya dijadikan sebagai acuan dunia kerja yang nyata pada lapangan. Dimana dalam program ini mahasiswa diberikan kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan serta menerapkan ilmu yang diperolehnya di bangku kuliah untuk dapat memecahkan permasalahan yang terjadi dilingkungan industri tersebut. Selama kegiatan Praktik Industri berlangsung, mahasiswa akan belajar menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi industri yang sebenarnya. Hal ini berguna untuk melengkapi pengetahuan dan pengalaman yang berharga, sekaligus menerapkan teori yang didapatkan di bangku kuliah malalui aplikasi nyata dan aktual di dunia industri. Pada kesempatan ini penulis mengangkat materi perawatan dan perbaikan alternator dalam laporan praktik industri. Alternator merupakan salah satu komponen excavator yang berfungsi mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Energi mekanik dari mesin dikonversikan menjadi energi listrik melalui puli yang berputar dan berhubungan dengan rotor alternator, sehingga membuat kumparan stator menghasilkan energi listrik. Seperti komponen yang lain, alternator juga memiliki permasalahan yang sering terjadi seperti low charging, over charging, dan alternator tidak mengisi, sehingga dapat mengganggu sistem pengisian baterai pada excavator. Dari permasalahan yang terjadi pada alternator, penulis tertarik untuk membahas tentang perawatan alternator pada excavator hitachi zaxis 210mf.

1.2. Tujuan Tujuan dari pembuatan laporan praktik industi adalah : a. Memahami prinsip kerja dari sebuah alternator. b. Mengetahui komponen yang terdapat pada alternator. c. Menjelaskan tahapan yang harus dilakukan dalam pemeriksaan alternator. d. Mengetahui permasalahan pada alternator dan penyebabnya.

1.3. Batasan Masalah Dalam laporan Praktik Industri penulis membatasi hanya membahas tentang pemeriksaan dan pengukuran komponenkomponen alternator secara umum, serta permasalahan yang sering terjadi pada alternator dan penyabab kerusakannya.

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAAN

2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan ini berdiri pada tahun 1977 dengan nama CV. Bhakti Karya Treding Company yang bergerak dibidang perdagangan umum dan jasa kontruksi. Untuk peningkatan bisnis maka pada tahun 1982 bentuk badan usaha tersebut ditingkatkan dari bentuk CV menjadi PT (Perseroan Terbatas) dengan menggunakan nama PT. Bhakti Karya Mandiri serta bidang yang ditekuni semakin luas yaitu Road & Bridges, Land Clearing, Earth Preparation, Faktory Buildings, Equipment & Vehicles Rental and Suppiler.

2.2. Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi PT. Bhakti Karya Mandiri Pontianak termasuk organisasi lini, karena hubungan kerja, wewenang dan tanggung jawab yang bertingkat serta berjalan lurus dari atas ke bawah. Pendelegasian wewenang dilakukan kepada masing-masing bagian yang bertanggung jawab sepenuhnya kepada branch manager. Untuk lebih jelasnya, susunan struktur organisasi tersebut dapat dilihat pada gambar 2.1.

Gambar 2.1. Struktur organisasi PT. Bhakti Karya Mandiri Pontianak

Struktur organisasi merupakan gambaran secara sistematika tentang kerjasama dalam proses manajemen pada suatu badan dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Struktur organisasi yang ada pada PT. Bhakti Karya Mandiri Pontianak dibuat dengan menciptakan nilai tambah dari kemampuan rancang bangun, rekayasa serta produksi.

2.3. Deskripsi Singkat Departemen Tempat Praktik Departemen tempat praktik merupakan devisi yang mempunyai tanggung jawab dalam pelayanan perbaikan dan maintenance pada alat-alat berat dan kendaraan di PT. Bhakti Karya Mandiri Pontianak. Pelayanan yang diberikan adalah pelayanan yang menyediakan tenaga teknisi, workshop dan alat-alat pendukung untuk memperbaiki alat-alat berat dan kendaraan yang mengalami kerusakan. Adapun tugas-tugas dan tanggung jawab departemen tempat praktik adalah sebagai berikut: 1. Manager peralatan dan kendaraan. a. Mengkoordinir seluruh kegiatan/operasional workshop. b. Bertanggung jawab terhadap seluruh kelancaran operasional dan

pemeliharaan unit (kendaraan dan alat berat). c. Mengontrol keberadaan dan pemakaian unit di seluruh proyek. d. Dalam pelaksanaan pekerjaannya manager peralatan dan kendaraan dibantu oleh bagian quality control dan troubleshooting, bagian perbaikan dan maintenance control, bagian logistik, dan keuangan, bagian ekspedisi, serta bagian umum dan humas. e. Menyetujui penerimaan karyawan yang berkerja di lingkungan workshop. f. Bertanggung jawab langsung kepada direktur utama.

2. Quality control dan troubleshooting a. Melakukan pemeriksaan terhadap pemeliharaan unit di lokasi proyek dan di workshop.

b. Wajib secara rutin ke proyek untuk mengawasi semua peralatan dan kendaraan dalam hal pemeliharaan, kerusakan, kelayakan, kelengkapan unit, dan kewajaran operasional. c. Bertanggung jawab dalam kesiapan operasianal unit, baik yang ada di workshop maupun di lokasi proyek. d. Bertanggung jawab dalam menganalisa setiap kerusakan unit, baik yang ada di workshop maupun di lokasi proyek. e. Mengarahkan para mekanik yang berada di lokasi proyek dalam perbaikan unit. f. Bertanggung jawab dalam kualitas unit yang akan keluar workshop. g. Saling berkoordinasi dan berkerja sama dengan perbaikan dan maintenance control, bagian logistik dan keuangan, bagian ekspedisi serta bagian umum dan humas. h. Dalam pelaksanaan tugas berhak meminta bantuan ke mekanik-mekanik dealer atau mekanik internal. i. Bertanggung jawab langsung kepada manager peralatan dan kendaraan.

3. Perbaikan dan maintenance control a. Bertanggung jawab secara menyeluruh terhadap unit-unit yang ada di workshop. b. Mengatur dan menempatkan mekanik dan unit di seluruh proyek. c. Mengawasi kinerja para mekanik dalam perbaikan unit. d. Memberikan persetujuan atas orderan sparepart untuk unit yang diperbaiki di workshop. e. Saling berkoordinasi dan kerjasama dengan bagian quality control dan troubleshooting, bagian logistik dan keuangan, bagian ekspedisi serta bagian umum dan humas. f. Bertanggung jawab langsung kepada manager peralatan dan kendaraan.

g. Dalam perkerjaannya bagian perbaikan dan maintenance control dibantu oleh : 1) Chief mekanik alat berat a) Bertanggung jawab langsung kepada kepala perbaikan dan

maintenance control. b) Melaksanakan perbaikan dan pemeliharaan alat berat baik yang berada di wokshop maupun di proyek. c) Membuat laporan kepada atasan jika terjadi penggantian sparepart pada alat berat. d) Mengorder sparepart setelah mendapatkan persetujuan atasan. e) Melaporkan kepada atasan jika telah selesai memperbaiki alat berat. f) Dalam pelaksanaan tugas dibantu oleh para mekanik dan helper. 2) Chief mekanik kendaraan a) Bertanggung jawab kepada kepala perbaikan dan maintenance control. b) Melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan kendaraan baik yang berada di wokshop maupun di proyek. c) Membuat laporan kepada atasan jika terjadi penggantian sparepart pada kendaraan. d) Mengorder sparepart setelah mendapatkan persetujuan atasan. e) Melaporkan kepada atasan jika telah selesai memperbaiki kendaraan. f) Dalam pelaksanaan tugas dibantu oleh para mekanik dan helper. 3) Chief welding a) Bertanggung jawab langsung kepada kepala perbaikan dan

maintenance control. b) Melaksanakan pengelasan terhadap komponen kendaraan maupun alat berat baik yang berada di wokshop maupun di lokasi proyek. c) Bertanggung jawab terhadap kualitas hasil pengelasan. d) Dalam pelaksanaan tugas dibantu oleh para mekanik dan helper.

4) Chief bubut a) Bertanggung jawab langsung kepada kepala perbaikan dan

maintenance control. b) Melaksanakan pembubutan terhadap komponen kendaraan maupun alat berat baik yang berada di wokshop maupun di lokasi proyek. c) Bertanggung jawab terhadap kualitas hasil perkerjaan. d) Bertanggung jawab dalam merawat peralatan dan mesin-mesin yang menunjang aktivitas pekerjaan. e) Dalam pelaksanaan tugas dibantu oleh para mekanik dan helper. 5) Staf administrasi a) Melakukan administrasi (pendataan) semua unit dan mekanik yang berada di wokshop dan di proyek serta memberikan laporan atas semua hasil kerja kepada atasan. b) Melaporkan segala kesulitan yang menghambat pekerjaan kepada atasan untuk mendapatkan solusi pemecahan. c) Menyiapkan laporan troubleshooting unit lapangan secara visual (print out/catatan) dengan tujuan agar pekerjaan bisa dilanjutkan atau dituntaskan oleh quality control dan troubleshooter atau atasan ketika personil bersangkutan off-hour. d) Melakukan administrasi sparepart unit yang dikanibal dan komponen yang diminta tanggung jawab warranty ke dealer. e) Menyiapkan administrasi untuk penerimaan dan pengeluaran unit di lingkungan workshop. f) Menyiapkan surat tugas (work order) mekanik yang kelapangan dan mengarsip kembali.

4. Logistik dan keuangan a. Bertanggung jawab terhadap kebutuhan workshop termasuk sparepart. b. Mengatur keluar masuk barang yang ada di workshop. c. Bertanggung jawab dalam masalah keuangan di workshop.

d. Saling koordinasi dan kerja sama dengan bagian quality control dan troubleshooting, bagian perbaikan dan maintenance control, bagian ekspedisi serta bagian umum dan humas. e. Betanggung jawab langsung kepada manager peralatan dan kendaraan. f. Dalam perkerjaannya bagian logistik dan keuangan dibantu oleh : 1) Administrasi Keuangan a) Membantu kepala bagian logistik dan keuangan dalam melakukan administrasi keuangan secara umum serta mengawasi pelaksanaan absensi seluruh karyawan workshop. b) Menyiapkan administrasi dan laporan BBM dan oli. c) Menyiapkan administrasi untuk penerimaan karyawan di lingkungan workshop. 2) Logistik Workshop 1 Membantu kepala bagian logistik dan keuangan dalam melakukan administrasi logistik secara umum di lingkungan workshop 1. 3) Logistik Workshop 2 Membantu kepala bagian logistik dan keuangan dalam melakukan administrasi logistik secara umum di lingkungan workshop 2. 4) BBM dan OLI a) Membantu kepala bagian logistik dan keuangan dalam melakukan pengeluaran dan penerimaan BBM dan Oli yang ada di workshop. b) Bertanggung jawab dalam keamanan, kualitas dan kuantitas serta kelancaran pengeluaran dan pemasukan BBM dan Oli yang ada di workshop.

5. Ekspedisi dan Keamanan a. Mengatur kendaraan operasional mekanik. b. Mengatur kegiatan supir-supir dan kernet tronton yang ada di workshop. c. Bertanggung jawab terhadap perbaikan komponen peralatan/kendaraan ke bengkel luar.

d. Melaksanakan administrasi kendaraan (penyimpanan STNK dan pegurusan KIR kendaraan yang ada di workshop). e. Berkewajiban membuat truck record supir dan kernet. f. Bertanggung jawab dalam masalah keamanan di workshop. g. Mengkoordinir dan membantu kelangsungan keamanan. h. Saling koordinasi dan kerja sama dengan bagian quality control dan troubleshooting bagian pembukuan dan maintenance control, bagian logistik dan keuangan serta bagian umum dan humas. i. Bertanggung jawab langsung terhadap manager peralatan dan kendaraan. j. Dalam pekerjaannya bagian ekspedisi dan keamanan dibantu oleh : 1) Keamanan a) Semua security yang bertugas harus selalu standby pada saat dinas menurut jadwal shift masing-masing. b) Pada malam hari, selain standby pada pos depan dan belakang juga berkewajiban melakukan pemeriksaan rutin di seluruh bagian workshop. c) Bertanggung jawab dalam masalah keamanaan dan barang-barang yang ada dalam lingkungan workshop. d) Mempunyai kewenangan melarang siapapun untuk masuk kedalam lingkungan workshop, kecuali karyawan workshop dan kantor pusat. e) Mengarahkan setiap tamu yang masuk wajib untuk mengisi dan menandatangani buku tamu kecuali tamu yang didampingi oleh karyawan PT. Bhakti Karya Mandiri. f) Mempunai kewenangan untuk memeriksa setiap personil dan kendaraan yang keluar masuk lingkungan workshop. g) Turut menandatangani setiap dokumen berita acara jika barang yang keluar dari lingkungan workshop. h) Wajib membuat laporan kegiatan jaga yang akan diserah terima sewaktu penggantian shift. i) Semua aktivitas/kegiatan anggota security dikoordinir oleh kepala bagian keamanan.

j) Wajib melaporkan semua kejadian dan aktifitas di lingkungan kerja, baik secara lisan maupun tulisan kepada atasan. k) Bertanggung jawab langsung kepada bagian umum dan humas. 2) Bagian perbaikan ke bengkel luar Bertanggung jawab terhadap kualitas perbaikan peralatan atau kendaraan di bengkel luar. 3) Supir-supir a) Setiap melaksanakan tugas setiap waktu dan kemana saja sesuai kebutuhan/intruksi kerja. b) Menjaga keamanan dan keselamatan kendaraan, penumpang, komponen

angkutan termasuk perkerjaan bongkar muat angkutan. c) Wajib memelihara dan menjaga ke bersihan kendaraan termasuk service berkala. d) Wajib melaporkan kepada kepala bagian ekspedisi jika ada gangguan pada kendaraan. e) Kendaraan yang akan di dipergunakan diatur oleh kepala bagian ekspedisi. f) Khusus supir tronton wajib menjaga keselamatan unit yang diangkut dan sebelumnya wajib untuk memeriksa/mengecek keamanan unit berserta barang-barang yang dibawa. g) Harus pro-aktif (ikut turun tangan memperbaiki/membantu) pada saat kendaraan yang dibawa mengalami gangguan. h) Sebelum kendaraan berangkat harus memeriksa/mengecek surat-surat kendaraan, tools dan ban serap, tronton harus menyertakan surat jalan dan invoice alat yang akan dibawa. i) Harus menjaga batas kecepatan kendaraan dalam posisi terkendali dan memakai seat belt demi keamanan dan keselamatan. j) Bertanggung jawab langsung kepada kepala bagian ekspedisi.

6. Umum dan humas a. Melaksanakan perkerjaan yang bersifat umum.

b. Mengurus segala keperluan rumah tangga wokshop. c. Bertanggung jawab dalam masalah eksternal wokshop (hubungan keluar). d. Sebagai wakil dari perusahaan dalam berhubungan dengan pihak yang akan melaksanakan perkerjaan borongan fisik kendaraan maupun peralatan di lingkungan wokshop. e. Saling koordinasi dan kerja sama dengan bagian quality control dan troubleshooting, bagian perbaikan, dan maintenance control, bagian logistik dan keuangan, serta bagian ekspedisi. f. Bertanggung jawab langsung kepada manager kendaraan dan peralatan. g. Dalam perkerjaannya bagian umum dan humas dibantu oleh: 1) Kebersihan a) Berkewajiban menjaga dan merawat kebersihan seluruh lingkungan wokshop. b) Mengatur pencucian kendaraan dan peralatan di wokshop sesuai permintaan. c) Bertanggung jawab secara langsung kepada kepala bagian umum dan humas. 2) Dapur a) Bertanggung jawab dalam masalah konsumsi secara umum untuk karyawan workshop. b) Menyediakan minuman untuk tamu jika diminta. c) Menyediakan menu makanan yang bervariasi. d) Menjaga kebersihan dapur, ruang makan, ruang kerja, kamar tidur dan wc. e) Bertanggung jawab langsung kepada kepala bagian umum dan humas. 3) Borongan pihak luar a) Sebagai wakil dari perusahaan dalam berhubungan dengan pihak yang akan melaksanakan perkerjaan borongan fisik kendaraan maupun peralatan di lingkungan workshop. b) Berupaya menekan biaya borongan secara maksimal dan

memperhatikan mutu atau hasil kerja sesuai kesepakatan.

BAB III GAMBARAN UMUM PROSES INDUSTRI

3.1. Rangkaian Proses Industri PT. Bhakti Karya Mandiri Pontianak adalah perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor, perkebunan, dan rental unit. Untuk memberikan kepuasan pada costumer dan menjaga hubungan baik dengan costumer PT. Bhakti Karya Mandiri Pontianak juga memberikan layanan service kontrak pada peralatan alat-alat berat dan kendaraan. Untuk itu PT. Bhakti Karya Mandiri Pontianak sebagai salah satu

perusahaan yang mempunyai berbagai macam peralatan alat-alat berat dan kendaraan, untuk dapat memenuhi kebutuhan berbagai proyek. Adapun peralatan alat-alat berat dan kendaraan yang dimiliki oleh PT. Bhakti Karya Mandiri Pontianak seperti new Holland ford traktor, Excavator, Bulldozer, Mitsubishi colt diesel 135 PS, Mitsubishi strada 4 WD dan lain-lain. Adapun proses industri yang ada pada PT. Bhakti Karya Mandiri Pontianak adalah sebagai berikut : 1. Konsumen yang akan menyewa peralatan alat berat menghubungi staf administrasi. 2. Staf administrasi mencari unit yang dalam kondisi baik dan telah diservice sebelum diserahkan kepada konsumen. 3. Staf administrasi mengirim unit ke lokasi tempat proyek tersebut dikerjakan sesuai permintaan konsumen. 4. Setelah waktu kontrak habis, staf administrasi menarik kembali unit yang telah disewa konsumen untuk dibawa kembali ke workshop dan dilakukan pengecekan. 5. Setelah unit dilakukan pengecekan dan service, unit siap untuk dikirim kembali ke lokasi yang lain.

3.2. Prosedur Proses Adapun prosedur service di PT. Bhakti Karya Mandiri Pontianak adalah sebagai berikut: 1. Operator mengajukan permintaan perbaikan kepada bagian staf administrasi atau bagian staf administrasi mencari unit yang baru datang dari proyek. 2. Bagian staf administrasi memerintahkan mekanik untuk mengecek kerusakan yang terjadi pada unit serta komponen apa saja yang akan diperbaiki guna mengetahui kerusakan yang terjadi pada unit. 3. Mekanik melakukan pengecekan terhadap unit-unit yang akan diperbaiki. 4. Setelah melakukan pengecekan mekanik memberikan laporan kepada staf administrasi, tentang jenis kerusakan serta komponen-komponen apa saja yang harus diganti. 5. Mekanik memberikan laporan hasil pengecekan kepada staf administrasi. 6. Staf administrasi melaporkan kerusakan kebagian chief meknik alat berat maupun kendaraan. 7. Chief mekanik alat berat maupun kendaraan melaporkan kerusakan pada atasan serta memesan komponen yang harus diganti kepada logistic workshop. 8. Sementara menunggu komponen yang dipesan mekanik melakukan pengerjaan terhadap unit serta mengecek ulang komponen yang harus diganti. 9. Setelah komponen yang dipesan telah datang dengan lengkap, maka pengerjaan service unit dapat segera dilakukan, setelah service diselesaikan maka

dilakukan pengetesan performance (daya guna) sebelum unit diserahkan kepada staf administrasi untuk diberangkatkan ke proyek. 10. Jika hasil tes baik sesuai dengan standar yang ditentukan maka komponen/ unit dapat diserahkan kepada staf administrasi.

3.3. Peralatan Pendukung Proses Adapun peralatan pendukung service sebagai berikut: 1. Workshop (bengkel) Workshop (bengkel) berfungsi sebagai tempat untuk melakukan pengerjaan service unit atau komponen pada kendaraan/alat berat dan menyimpan semua peralatan yang digunakan. 2. Special service tools Alat servis khusus digunakan untuk membuka dan memasang komponenkomponen kendaraan maupun alat-alat berat yang memerlukan peralatan khusus. 3. Service tools Peralatan-peralatan service yang umum digunakan adalah sebagai berikut: a. Combination wrench Kunci ini memiliki kepala ring pada salah satu ujungnya dan kepala open end pada ujung lainnya

Gambar 3.1 Combination wrench b. Penggaris Alat bantu yang dapat digunakan untuk mengukur panjang dari suatu benda. Penggaris dapat terbuat dari plastik, logam, berbentuk pita dan sebagainya. Juga terdapat penggaris yang dapat dilipat.

Gambar 3.2. Penggaris c. Obeng (+) dan () Jenis yang sangat umum di Indonesia adalah model Phillips yang populer disebut obeng kembang atau plus (+) dan slotted yang sering disebut obeng minus (-). Jenis obeng lain yang digunakan di negara-negara lain antara lain Torx (bintang segi enam), hex (segi enam), Robertson (kotak).

Gambar 3.3. Obeng d. Multimeter Multimeter atau multitester adalah alat pengukur listrik yang sering dikenal sebagai VOM (Volt-Ohm meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus (amperemeter). Ada dua kategori multimeter : multimeter digital atau DMM (digital multi-meter) untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya, dan multimeter analog. Masing-masing kategori dapat mengukur listrik AC, maupun listrik DC. Sebuah multimeter merupakan perangkat genggam yang berguna untuk menemukan kesalahan dan pekerjaan lapangan, maupun perangkat yang dapat mengukur dengan derajat ketepatan yang sangat tinggi.

Gambar 3.4 Multimeter e. Kunci Sock Kunci sock adalah sebuah tool yang memiliki mata kunci berbentuk tabung dan menyelimuti kepala mur atau baut. Kunci sock memiliki keunggulan lebih menggigit saat digunakan untuk mengencangkan atau mengendurkan mur dan baut. Hal ini disebabkan mata kunci langsung menutupi kepala mur dan baut sehingga tidak mudah lepas. Mata kunci sock umumnya punya aneka ukuran yang disesuaikan diameter kepala mur.

Gambar 3.5 Kunci sock f. Palu Plastik Berfungsi untuk memukul benda dari bahan lunak atau keras tanpa merusak komponen yang dipukul.

Gambar 3.6. Palu plastik

3.4. Personil Pendukung Proses PT. Bhaki Karya Mandiri Pontianak saat ini memiliki karyawan Service departemen sebanyak 11 personil, terdiri dari: 1. Quality control dan trouble shooting 2. Perbaikan dan maintenance control 3. Staf administrasi 4. Logistik dan keuangan 5. Logistik work shop 1 6. Logistik work shop 2 7. Mekanik tetap work shop 1 : 1 Personil : 1 Personil : 1 Personil : 1 Personil : 1 personil : 1 Personil : 5 Personil

BAB IV PELAKSANAAN PRAKTIK INDUSTRI

4.1. Materi yang diamati Pada kesempatan ini penulis melakukan pengamatan pada salah satu komponen utama pada excavator Hitachi Zaxis 210MF, yaitu pada sistem pengisian terutama pada alternator dengan IC regulator, yang penulis paparkan dalam bentuk laporan Praktek Industri (PI).

Gambar 4.1. Alternator


Sumber : www.rakuten.com

4.2. Landasan Teori Excavator merupakan jenis alat berat yang sering digunakan pada pertambangan dan perkebunan yang cukup besar. Excavator juga sering digunakan untuk proses penggalian seperti pembuatan sungai, karena memiliki bucket yang berfungsi untuk menggali. Selain itu excavator juga bisa digunakan untuk mengangkat atau memindahkan benda dengan cara menjepit benda yang akan dipindahkan, karena pada bagian depan excavator yaitu bucket bisa diganti sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan dilakukan seperti menggali, menjepit, memotong, melakukan penanaman bibit dan lain-lain.

Saat ini sudah banyak jenis atau tipe serta ukuran excavator yang digunakan, dari ukuran yang kecil, sedang, maupun yang besar, baik untuk melakukan pekerjaan ringan maupun pekerjaan yang berat seperti pertambangan, terutama pada tambang batu bara. Salah satunya ialah excavator Hitachi Zaxis 210mf, hitachi merupakan salah satu merek dari sebuah excavator, sedangkan zaxis merupakan varian atau tipe yang digunakan oleh excavator hitachi, dan 210 merupakan kemampuan yang dapat dihasilkan atau dikeluarkan oleh sebuah excavator yaitu sebesar 21 ton dalam proses mengangkat beban atau kemampuan menekan permukaan tanah pada proses menggali.

Gambar 4.2. Excavator


Sumber : www.hexindo-tbk.co.id

Dalam proses pengerjaan excavator menggunakan mesin diesel sebagai tenaga penggerak utama untuk menggerakkan pompa hidrolik, saat start awal mesin excavator menggunakan motor starter untuk menghidupkan dengan menggunakan sumber energi dari baterai. Pada kondisi ini energi baterai akan terkuras, oleh karena itu diperlukan sistem pengisian pada excavator mengisi baterai agar tetap dalam kondisi penuh. Alternator adalah suatu komponen dari mesin yang biasa disebut sebagai dinamo cas. Alternator merupakan salah satu komponen mesin yang mengubah energi mekanik dari mesin menjadi energi listrik. Energi mekanik dari mesin untuk

diterima melalui sebuah pully yang memutar rotor dan membangkitkan arus bolak-balik pada stator. Arus bolak-balik ini diubah menjadi arus searah oleh dioda. Alternator sangat dibutuhkan oleh mesin guna menstabilkan arus ke baterai agar penyediaan arus dari baterai bisa menyuplai ke segala komponen yang membutuhkan energi listrik. Arus yang dihasilkan oleh alternator akan diserahkan ke baterai dengan bantuan regulator yang membagi dan menyuplai arus yang masuk ke baterai. Apabila arus pada baterai sudah penuh, regulator akan secara otomatis menghentikan pengisian pada baterai. Pada dasarnya listrik merupakan kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan proton yang menyebabkan penarikan dan penolakan diantaranya dengan landasan itu biasanya penghasil listrik menggunakan suatu energi guna dikonversikan menjadi ernergi listrik. pada alternator juga terjadi demikian dimana alternator merupakan peralatan elektromekanis yang mampu mengkonversikan energi mekanik menjadi energi listrik arus bolak-balik. Alternator memiliki sistem penghasil listrik yang menggunakan input energi mekanis, seperti yang digambarkan pada gambar berikut :

Gambar 4.3. Proses alternator dalam menghasilkan listrik


Sumber : Anonim (2012)

Dalam

gambar tersebut energi mekanis yang merupakan

input dalam

menghasilkan energi listrik menggerakan rotor, dimana rotor adalah kumparan yang terdapat dalam alternator dan berputar (bergerak) dan magnet dalam

alternator yang diam (tidak bergerak) disebut stator. Pada saat kumparan (rotor) diam, maka belum terjadi arus listrik dan belum terjadi GGL induksi. Ketika kumparan atau rotor berputar maka arus dan GGL beranjak naik. Kumparan dan magnet yang berputar menyebabkan terjadinya GGL induksi pada kumpran. Energi mekanik yang diberikan di ubah ke dalam bentuk energi gerak rotasi. Hal ini menyebabkan GGL induksi secara terus menerus. Prinsip dasarnya bekerja karena adanya gerakan yang memotong garis gaya magnet sehingga dapat menimbulkan/menghasilkan energi listrik.

A. Prinsip kerja Alternator

Gambar 4.4. Prinsip kerja alternator


Sumber : www.vedcmalang.com

Arus listrik dibangkitkan dalam kumparan pada saat kumparan diputarkan dalam medan magnet. Jenis arus listrik yang dibangkitkan adalah arus bolak-balik yang arah alirannya secara konstan berubah-ubah dan untuk mengubahnya menjadi arus searah diperlukan sebuah komutator atau dioda dan sikat-sikat. Hal ini berfungsi untuk menarik arus searah yang dibangkitkan pada setiap stator coil. Armature dengan komutator dapat diputarkan di dalam kumparan. Akan tetapi, konstruksi armature akan menjadi rumit dan tidak dapat diputarkan pada kecepatan tinggi. Kerugian yang lainnya adalah bahwa arus mengalir melalui komutator dan sikat (brush ), maka keausan akan cepat terjadi karena adanya lompatan bunga api. Arus searah diperoleh dengan menyearahkan arus bolak-balik yang dihasilkan oleh stator coil tepat sebelum dijadikan output dengan

menggunakan komutator atau dioda, atau dengan cara mengganti putaran stator coil dengan memutarkan magnet di dalam kumparan. Semakin besar volume listrik yang dibangkitkan di dalam kumparan, maka kumparan semakin panas dikarenakan aliran arus. Oleh karena itu, pendinginan akan menjadi lebih baik kalau stator coil ditempatkan di luar dengan rotor coil berputar didalamnya. Untuk tujuan itulah maka alternator menggunakan kumparan pembangkit (stator coil) dengan magnet berputar (rotor coil) didalamnya.

B. Konstruksi Alternator Bagian-bagian utama dari alternator adalah rotor yang membangkitkan elektromagnet, stator yang membangkitkan arus listrik dan dioda yang menyearahkan arus. Sebagai tambahan, terdapat pula sikat arang yang mengalirkan arus ke rotor coil untuk membentuk garis gaya magnet, bearing untuk memperhalus putaran rotor dan fan /kipas untuk mendinginkan rotor, stator serta dioda. Semua bagian tersebut dipasang pada front dan rear frame (rumah bagian depan dan belakang).

Gambar 4.5. Komponen-komponen alternator


Sumber : http://procarcare.com

a. Cover alternator Cover atau rangka alternator adalah salah satu komponen utama alternator yang berfungsi melindungi dan menahan seluruh komponen alternator bagian dalam. Cover ini terbuat dari besi tuang dan juga berfungsi sebagai rumah bagi komponen-komponen alternator lainnya. b. IC Regulator Regulator berfungsi mengatur besar arus listrik yang masuk ke dalam kumparan rotor, sehingga tegangan yang dihasilkan oleh alternator tetap (konstan), walaupun putaran mesin yang menggerakkan berubah-ubah. Di samping itu regulator juga berfungsi mengatur pengisian pada baterai apabila baterai telah penuh dan alternator sudah dapat menyuplai arus listrik sendiri ke bagian yang memerlukan arus listrik. c. Stator Stator berfungsi untuk membangkitkan tegangan bolak balik. Stator terdiri dari stator core (inti) dan kumparan stator dan diletakkan pada frame depan dan belakang. Stator core di buat dari beberapa lapis plat besi tipis dan mempunyai alur pada bagian dalamnya untuk menempatkan kumparan stator. d. Brush holder/carbon brush Carbon brush berfungsi sebagai penyuplai arus listrik ke rotor untuk menghasilkan kemagnetan dan mengalirkan arus ke kumparan rotor melalui slip ring. Rumah sikat/Brush holder berfungsi sebagai tempat sikat arang/carbon brush. e. Dioda rectevier Dioda/rectifier berfungsi untuk menyearahkan arus listrik.

Rectifier terdiri dari 6 atau 8 dioda. Dioda hanya dapat dialiri arus listrik secara satu arah saja. Prinsip inilah yang digunakan untuk merubah arus AC yang dibangkitkan di kumparan stator menjadi arus DC. f. Pully alternator Pully berfungsi meneruskan putaran mesin ke alternator dan membuat perbandingan putaran antara putaran mesin dan alternator.

g. Fan alternator Fan alternator berfungsi untuk mendinginkan seluruh komponenkomponen bagian dalam alternator. h. Rotor Kumparan rotor berfungsi untuk menghasilkan medan magnet pada kuku-kuku rotor. Di dalam rotor terdapat dua buah slip ring. Satu slip ring negatif dan satu slip ring positif. Slip ring berfungsi sebagai terminal kumparan rotor. Arus magnet alternator yang berasal dari putaran rotor akan menginduksi tegangan kepada stator. Kekuatan dan kecepatan dari putaran arus magnet yang dihasilkan oleh rotor akan berakibat terhadap tegangan induksi kepada stator. Rotor berputar bersama poros, karena gerakannya maka disebut alternator dengan medan magnet berputar. Rotor terdiri dari : 1. Inti kutup (pole core) 2. Kumparan medan 3. Slip ring 4. Poros dan lain lainnya i. Bearing Setiap kecepatan putaran dari rotor tidaklah stabil, dengan adanya perubahan kecepatan membuat putaran rotor menjadi kasar. Fungsi bearing dalam hal ini untuk memperhalus putaran rotor sehingga rotor lebih tahan lama digunakan.

4.3. Teknis Perawatan Tidak ada hal khusus untuk merawat alternator, tapi apabila ada kerusakan dapat dideteksi secara dini melalui kontrol dashboard yang terdapat gambar baterai, apabila berkedip-kedip berarti tidak ada pengisian ke baterai dan bisa jadi terdapat kerusakan pada alternator selain dari baterainya. Baterai sendiri berhubungan langsung dengan dinamo starter. Selain itu juga, jangan menambah beban listrik yang berlebihan pada kendaraan, karena dapat memperpendek umur dari alternator ataupun umur dari baterai. Karena terdiri dari bermacam-macam

komponen, maka apabila ada kerusakan pada salah satu komponennya masih bisa diperbaiki (rekondisi).

A. Pemeriksaan alternator Untuk pemeriksaan alternator ada beberapa tahap yang harus dilakukan sebagai berikut : 1. Melakukan pemeriksaan awal sebelum dibongkar a. Cek suara abnormal dan kelonggaran bearing alternator dengan memutar pully b. Lakukan pemeriksaan hubungan terminal-terminal pada alternator 1) Memeriksa rotor coil, sikat dan slip ring Hubungkan Ohm meter (+) dengan terminal F dan (-) dengan terminal E. Spesifikasi : 3,9 4,1 Ohm (tahanan rotor coil).

Gambar 4.6. Pemeriksaan rotor coil


Sumber : http://tholibs.blogspot.com

2) Memeriksa Dioda positif dan Stator coil Hubungkan ohm meter (+) dengan terminal B dan (-) dengan terminal N. Spesifikasi : Jarum bergerak. Hubungkan ohm meter (+) dengan terminal N dan (-) dengan terminal B. Spesifikasi : Jarum tidak bergerak.

Gambar 4.7. Pemeriksaan dioda positif dan stator coil


Sumber : http://tholibs.blogspot.com

3) Pemeriksaan Dioda negatif dan Stator coil Hubungkan ohm meter (+) dengan terminal N dan (-) dengan terminal E. Spesifikasi : Jarum bergerak. Hubungkan ohm meter (+) dengan terminal E dan (-) dengan terminal N. Spesifikasi : Jarum tidak bergerak.

Gambar 4.8. Pemeriksaan dioda negatif dan stator coil


Sumber : http://tholibs.blogspot.com

2. Melakukan pemeriksaan komponen alternator a. Pemeriksaan rotor alternator 1. Pemeriksaan bearing alternator 2. Pemeriksaan kondisi slip ring 3. pemeriksaan rotor coil denagan ohm meter, standar tahanan untuk regulator mekanik: 3,9-4,2 ohm. dan untuk tahanan dengan IC: 2,8-3,0 ohm. 4. Pemeriksaan hubungan rotor coil dengan bodi, tidak boleh ada hubungan

Gambar 4.9. Pemeriksaan rotor alternator


Sumber : http://tholibs.blogspot.com

b. Pemeriksaan stator alternator Pengetesan hubungan kawat lilitan dari kemungkinan putus atau terbuka dan pemeriksaan kebocoran kawat ke bodi stator coil.

Gambar 4.10. Pemeriksaan stator alternator


Sumber : http://tholibs.blogspot.com

c. Pemeriksaan panjang sikat Ukur panjang sikat, panjang sikat yang menonjol minimal 5,5 mm. Bila panjang sikat kurang dari standar maka perlu diganti. Cara mengganti sikat : Keluarkan sikat lama dengan cara memanaskan terminal sikat menggunakan solder kemudian ganti dengan sikat yang baru. Panjang sikat baru pada alternator regulator mekanik : 12,5 mm sedangkan alternator IC regulator sepanjang 16,5 mm.

Gambar 4.11. Pemeriksaan sikat alternator


Sumber : http://tholibs.blogspot.com

d. Pemeriksaan dioda Periksa semua dioda menggunakan ohm meter seperti gambar di bawah ini. 1) Pemeriksaan dioda negatif

Gambar 4.12. Pemeriksaan dioda negatif


Sumber : http://tholibs.blogspot.com

a) Hubungkan klem positif ohm meter dengan bodi negatif (terminal negatif) dan hubungkan klem negatif ohm meter dengan salah satu ujung stator (seperti gambar a dan b). Jarum ohm meter harus tidak bergerak. b) Balik posisi, hubungkan klem positif ohm meter dengan salah satu ujung stator dan hubungkan klem negatif ohm meter dengan bodi negatif (terminal negatif) seperti gambar c. Jarum ohm meter harus bergerak.

e. Pemeriksaan dioda positif Periksa dioda positif seperti gambar di bawah ini.

Gambar 4.13. Pemeriksaan dioda positif


Sumber : http://tholibs.blogspot.com

a) Hubungkan klem negatif ohm meter dengan bodi negatif (terminal negatif) dan hubungkan klem positif ohm meter dengan salah satu ujung stator (seperti gambar a dan b). Jarum ohm meter harus tidak bergerak. b) Balik posisi, hubungkan klem negatif ohm meter dengan salah satu ujung stator dan hubungkan klem positif ohm meter dengan bodi negatif (terminal negatif) seperti gambar c. Jarum ohm meter harus bergerak.

B. Menganalisis kerusakan alternator Apabila pada alternator terjadi kerusakan, maka akan terlihat pada fungsi baterai dalam menyediakan energi listrik. Pada biasanya, kerusakan tersebut tidak bisa terlihat secara visual. Maka ada beberapa cara untuk menentukan kerusakan tersebut, yaitu : a. Lampu atau sekring sering putus, dapat dilakukan pemeriksaan kabel apakah ada yang rusak dan terkelupas pada kulit kabel tersebut. Penyebab lainnya adalah kerusakan pada alternator dan baterai yang menyebabkan alternator dan baterai harus diganti. b. Bunyi berisik pada alternator. Periksa belt alternator bila kendor atau retak maka kencangkan atau ganti. Periksa juga pully dan bearing alternator apakah ada pully yang bengkok dan bearing rusak, bila rusak harus diganti. c. Baterai tidak terisi tetapi mesin bisa di starter. Kemungkinan belt alternator kendor atau aus. Belt harus dikencangkan bila perlu diganti. Periksa juga kabel alternator kemungkinan terkelupas atau putus, bila terkelupas isolasi kabel tersebut. Dan juga periksa regulator tegangan, bila rusak harus diganti. Selain itu periksa juga rectifier/dioda, apabila solderannya lepas maka perbaiki dan apabila rectifier/dioda rusak maka harus diganti, karena rectifier/dioda tidak mampu lagi untuk menyearahkan arus, sehingga baterai tidak dapat terisi karena arus yang dihasilkan masih arus bolak-balik. d. Low charging atau pangisian rendah, penyebabnya adalah brush yang sudah pendek sehingga menyebabkan kemagnetan yang terjadi pada kumparan rotor menjadi kecil dan tegangan yang di keluarkan juga kecil. Maka brush harus diganti.

e. Over charging atau pengisian berlebihan, penyebabnya adalah IC regulatornya sudah rusak sehingga tidak mampu mengatur tegangan yang keluar pada alternator, maka IC regulator harus diganti. Karena pada saat putaran mesin tinggi, alternator akan menghasilkan tegangan yang besar meskipun baterai dalam kondisi penuh, dan sebaliknya apabila putaran mesin rendah maka alternator akan menghasilkan tegangan yang rendah.

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil laporan praktik kerja industri di PT. Bhakti Karya Mandiri selama 2 bulan terhitung dari tanggal 5 September s/d 16 Oktober 2013 dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Prinsip kerja dari alternator adalah merubah energi mekanik menjadi energi listrik dengan cara memutar rotor yang berada di dalam kumparan stator dan menghasilkan arus bolak-balik kemudian diserap oleh rectevier/dioda untuk dirubah menjadi arus searah yang digunakan untuk mengecas baterai dan sistem kelistrikan lainnya. 2. Komponen-komponen yang terdapat dalam alternator meliputi cover alternator, IC regulator, stator, brush holder/carbon brush, dioda rectevier, pully, fan alternator, rotor dan bearing. 3. Tahapan pemeriksaan pada alternator ada dua yaitu yang pertama pemeriksaan sebelum pembongkaran, meliputi pengecekan bearing, rotor coil, dan pengecekan dioda, kemudian yang kedua pemeriksaan komponen alternator meliputi pemeriksaan bearing, kondisi slip ring, rotor, stator, sikat dan dioda. 4. Permasalahan yang terjadi pada alternator yaitu over charging yang disebabkan IC regulator sudah rusak dan low charging yang disebabkan oleh brush yang sudah pendek.

5.2. Saran Pada saat melakukan pembongkaran dan pemeriksaan alternator, sebaiknya mengikuti prosedur yang ada pada manual book dan melakukan pembongkaran serta pemeriksaan di dalam ruangan khusus agar komponen-komponen yang ada tidak berserakan dan hilang, serta lakukan pengujian terhadap alternator dengan cara menghubungkan pully alternator dengan pully motor penggerak untuk memutarkan rotor alternator sehingga kita dapat mengukur tegangan yang keluar dari alternator dan utamakan K3 pada saat perbaikan dan pengujian alternator.

DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah,

Hendra.,

Artikel Fungsi Alternator

Atau

Dinamo

Ampere,

http://bengkelhyundaikia.blogspot.com Anonim, 2012, Implementasi Generator Alternator Argana, Sidik., pengujian regulator alternator elektronik,

http://www.vedcmalang.com, 2013 http://procarcare.com Konstruksi dan Cara Kerja Alternator, http://teknisiberat.blogspot.com, 2012 Mahendra, Hengki, 2011, Modul Sistem Pengisian PT. Hexindo Adiperkasa Tbk, Medium excavator, www.hexindo-tbk.co.id, 2006 St, Tolib., Overhaul Alternator, http://tholibs.blogspot.com, 2012 Vanny, Geo., Makalah Fisika, http://geovannydonara.blogspot.com, 2013 www.rakuten.com

Anda mungkin juga menyukai