Anda di halaman 1dari 136

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Penyelenggaraan strategi pendidikan secara reguler yang dilaksanakan di Indonesia selama ini bersifat klasikal-massal, yaitu memberikan perlakuan standar (rata-rata) kepada semua siswa, padahal setiap siswa memiliki kebutuhan berbeda. Akibatnya, siswa yang memiliki kemampuan dan kecerdasan di atas kecepatan belajar siswa lainnya akan merasa jenuh, sehingga sering berprestasi di bawah potensinya (under achiever) ( idyastono, !""#$#). Pelayanan pendidikan saat ini mengacu pada kurikulum yang berlaku secara nasional, kurilukum tersebut disusun untuk siswa yang memiliki kemampuan dan kecerdasan rata-rata. Pelayanan pendidikan bagi siswa yang memiliki kemampuan dan kecerdasan di bawah kecepatan belajar siswa lainnya berupa pengajaran remidi (remedial teaching). %al ini dilakukan untuk menyelesaikan materi kurikulum yang membutuhkan waktu relatif panjang dari siswa-siswa lainnya. &iswa yang memiliki kemampuan dan kecerdasan di atas kecepatan belajar siswa lainnya belum mendapat pelayanan pendidikan sebagaimana mestinya. 'erkenaan dengan hal tersebut, dipandang perlu adanya pelayanan pendidikan berkualitas bagi siswa yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa yaitu penyelenggaraan sistem percepatan kelas (akselerasi). &iswa yang memiliki kemampuan dan kecerdasan dalam sistem percepatan kelas, diberi peluang untuk dapat menyelesaikan studi di &ekolah (enengah Atas (&(A) #

! masing-masing kurang dari tiga tahun, misalnya dua tahun dengan menyelesaikan semua target kurikulum tanpa meloncat kelas. )ujuan program akselerasi adalah memberikan kesempatan kepada siswa yang berprestasi dan memiliki potensi untuk menyelesaikan pendidikan lebih cepat daripada waktu yang telah ditentukan berdasarkan jenjang yang sama ( idyastono, !""#$#). Penyelenggaraan program akselerasi bagi siswa yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa merupakan salah satu strategi alternatif rele*an, karena memiliki kecepatan belajar dan moti*asi di atas siswa lainnya. &elain itu mempunyai tujuan untuk memberikan pelayanan pendidikan sesuai dengan potensi siswa dan mengimbangi kekurangan pada strategi klasikal-massal. &trategi alternatif tidak mengabaikan peningkatan mutu pendidikan siswa secara klasikal-massal. +amun perbedaaan terletak pada intensitas dan ekstensitas perhatian yang diberikan sesuai kondisi obyektif siswa, salah satu &(A di -otamadya (alang yang telah menyelenggarakan program akselerasi adalah &(A+ . (alang. 'entuk yang digunakan dalam penyelenggaraan program akselerasi di &(A+ . (alang yaitu program khusus (siswa yang memenuhi persyaratan masuk program akselerasi dikelompokkan dalam satu kelas khusus dengan program khusus). -eberadaan siswa akselerasi dan siswa reguler di lingkungan sekolah yang sama. -urun waktu untuk menyelesaikan pendidikan tingkat &(A pada program akselerasi kurang lebih dua tahun yang terbagi menjadi enam semester. Program akselerasi di &(A+ . (alang telah dilaksanakan sejak tahun ajaran !""./!""0, dan telah meluluskan tiga angkatan. 1paya mencapai tujuan pembelajaran pada program akselerasi, memerlukan metode pembelajaran yang efektif, efisien, serta guru dan tenaga

. kependidikan yang profesional. (etode yang efektif adalah metode apapun yang digunakan oleh pendidik/guru dalam proses pembelajaran berdasarkan prinsipprinsip kegiatan belajar mengajar. Prinsip-prinsip kegiatan belajar mengajar antara lain$ (#) berpusat kepada siswa (student oriented), (!) belajar dengan melakukan (learning by doing), (.) mengembangkan kemampuan sosial (learning to live together), (0) mengembangkan keingintahuan dan imajinasi, dan (2) mengembangkan kreati*itas dan keterampilan memecahkan masalah ((ajid, !""2$#.3-#.4). (etode pembelajaran yang efisien adalah pengimplementasian kurikulum di kelas berdasarkan waktu yang telah ditentukan sesuai perencanaan pengajaran. -egiatan belajar mengajar selesai tepat waktu yang telah ditentukan sehingga tidak ada pengurangan dalam menyampaikan materi pelajaran, bahkan mengadakan remedial bagi siswa yang memperoleh nilai kurang. -eberadaan guru dan tenaga pendidik yang profesional dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran pada program akselerasi memiliki peranan besar, hal ini berkaitan dengan beberapa faktor yaitu$ (a) moti*asi kerja guru, (b) kemampuan mengajar guru, dan (c) moti*asi berprestasi siswa. &ekolah sebagai suatu organisasi yang didalamnya terdapat personal guru, perlu mengembangkan moti*asi kerja. (oti*asi kerja adalah suatu dorongan mental yang muncul dari dalam dan luar diri guru untuk melaksanakan tugas. 5uncan (dalam 1no, !""4$64) mengemukakan moti*asi kerja berkaitan dengan dorongan yang muncul dari diri seseorang untuk melakukan tugas secara keseluruhan berdasarkan tanggung jawab masing-masing.

0 -emampuan mengajar guru adalah kecakapan yang mengubah peran guru yang bertugas bukan sekedar mentransfer atau menyampaikan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada siswa, melainkan membelajarkan siswa agar mampu mengolah ilmu pengetahuan dan teknologi yang berhasil dikuasai serta dapat dipertanggungjawabkan secara sosial dan moral untuk kepentingan bersama. 7uru harus mampu menarik simpati dan mengenali karakteristik siswa. Apabila terjadi perubahan tingkah laku seorang siswa misalnya kurang berminat mengikuti penjelasan guru, membuat suasana kelas gaduh, tidak mengerjakan tugas yang diberikan dan malas belajar, maka perlu diselidiki penyebabnya. (ungkin lapar, sakit, ada masalah dan lain-lain. (enghadapi keadaan ini, guru seharusnya melakukan usaha yang dapat menimbulkan dan mendorong seorang siswa mau belajar. &iswa seperti kasus di atas memerlukan rangsangan agar tumbuh moti*asi pada dirinya. 1saha yang harus dilakukan guru adalah memberikan moti*asi ekstrinsik. 'ila moti*asi ekstrinsik yang diberikan guru dapat membantu siswa keluar dari masalah kesulitan belajar, maka guru telah mengetahui prinsip-prinsip moti*asi yang dapat membantu pelaksanaan tugas mengajarnya, meskipun tidak ada pedoman khusus yang pasti. 7uru yang berhasil mengajar adalah guru yang bisa membangkitkan minat siswa dalam belajar, sehingga menciptakan iklim belajar yang kondusif bagi siswa. (oti*asi instrinsik dan moti*asi ekstrinsik mempunyai kedudukan yang sama, saling menambah, dan memperkuat indi*idu dalam mencapai tujuan kegiatan belajar mengajar. 'ahkan moti*asi instrinsik dapat memperkuat moti*asi ekstrinsik, atau sebaliknya moti*asi ekstrinsik dapat memperkuat moti*asi instrinsik. (oti*asi ekstrinsik maupun moti*asi instrinsik dapat membangkitkan

2 moti*asi berprestasi sehingga mempengaruhi prestasi belajar. )inggi rendahnya moti*asi selalu dijadikan indikator baik buruknya prestasi belajar siswa. 5alam kegiatan belajar mengajar, seorang siswa dianggap memiliki moti*asi berprestasi jika ia memiliki 8dorongan9 untuk berhasil dalam melakukan suatu tugas atau pekerjaan. &iswa yang memiliki moti*asi berprestasi tinggi cenderung untuk berusaha menyelesaikan tugas secara tuntas. Penyelesaian tugas bukan karena 8dorongan9 menghindari kegagalan yang bersumber pada ketakutan tidak dapat menyelesaikan tugas dengan baik, maka akan mendapat hukuman dari guru maupun orang tua. (elainkan untuk memperoleh kepuasan kerja diri sendiri. (oti*asi berprestasi merupakan keinginan atau dorongan yang timbul dari seseorang dalam melaksanakan tugas atau mencapai tujuan agar mencapai hasil maksimal. (oti*asi berprestasi sangat dibutuhkan oleh seseorang untuk mendorong pencapaian hasil dari akti*itas yang dilakukan secara memuaskan. Pencapaian hasil maksimal dalam bekerja, sangat dominan dipengaruhi moti*asi berprestasi seseorang. -enyataannya, di sekolah sering dijumpai siswa yang memiliki intelegensi tinggi tetapi prestasi belajar yang dicapai rendah. Akibatnya kemampuan intelektual yang dimiliki siswa kurang atau tidak berfungsi secara optimal. &alah satu faktor pendukung agar kemampuan intelektual yang dimiliki siswa optimal adalah moti*asi berprestasi yang tinggi dalam diri siswa. (oti*asi berprestasi siswa dipengaruhi oleh kondisi internal (keinginan untuk maju) dan eksternal (dukungan guru, metode mengajar guru yang sistematis dan mudah diterima) yang menimbulkan, mengarahkan dan mempertahankan tingkah laku.

3 )imbulnya moti*asi berprestasi siswa, juga dipengaruhi adanya persepsi siswa terhadap moti*asi kerja dan kemampuan mengajar guru di kelas. (oti*asi kerja dan kemampuan mengajar guru merupakan stimulus yang menghendaki adanya tanggapan dari siswa (tergantung bagaimana siswa akan menyikapinya). Apakah siswa akan menyikapi sebagai hal positif atau bahkan menyikapi sebagai hal negatif untuk membangkitkan moti*asi berprestasi, semua tergantung persepsinya. %eider (dalam :unita, !""2$0) menyatakan persepsi seseorang terhadap stimulus yang datang dapat mempengaruhi tingkah lakunya, apakah ia akan melakukan sesuatu atau tidak melakukannya. %al ini tergantung pada kebutuhan dan moti*asinya, apakah menguntungkan atau merugikan dirinya. 'erkaitan dengan uraian di atas, dalam meningkatkan prestasi belajar siswa banyak faktor yang perlu diperhatikan. Penulis ingin mengungkap dalam penelitian ini sejauhmana korelasi antara persepsi siswa tentang moti*asi kerja dan kemampuan mengajar guru, dengan moti*asi berprestasi siswa program akselerasi &(A+ . (alang. A. Rumusan Masalah #. Apakah terdapat korelasi yang signifikan antara persepsi siswa tentang moti*asi kerja dan kemampuan mengajar guru, dengan moti*asi berprestasi siswa program akselerasi &(A+ . (alang; !. Apakah terdapat korelasi yang signifikan antara persepsi siswa tentang moti*asi kerja guru dengan moti*asi berprestasi siswa program akselerasi &(A+ . (alang;

4 .. Apakah terdapat korelasi yang signifikan antara persepsi siswa tentang kemampuan mengajar guru dengan moti*asi berprestasi siswa program akselerasi &(A+ . (alang; B. Tujuan Penelitian #. (engetahui ada atau tidak korelasi antara persepsi siswa tentang moti*asi kerja dan kemampuan mengajar guru dengan moti*asi berprestasi siswa program akselerasi &(A+ . (alang; !. (engetahui ada atau tidak korelasi antara persepsi siswa tentang moti*asi kerja guru dengan moti*asi berprestasi siswa program akselerasi &(A+ . (alang; .. (engetahui ada atau tidak korelasi antara persepsi siswa tentang kemampuan mengajar guru dengan moti*asi berprestasi siswa program akselerasi &(A+ . (alang; B. Hipotesis Penelitian #. %ipotesis (ayor$ )erdapat korelasi yang signifikan antara persepsi siswa tentang moti*asi kerja dan kemampuan mengajar guru, dengan moti*asi berprestasi siswa program akselerasi &(A+ . (alang. !. %ipotesis (inor$ a. )erdapat korelasi yang signifikan antara persepsi siswa tentang moti*asi kerja guru dengan moti*asi berprestasi siswa program akselerasi &(A+ . (alang.

6 b. )erdapat korelasi yang signifikan antara persepsi siswa tentang kemampuan mengajar guru dengan moti*asi berprestasi siswa program akselerasi &(A+ . (alang. . !egunaan Penelitian ". Bagi Penulis (emperoleh deskripsi tentang korelasi antara persepsi siswa tentang moti*asi kerja dan kemampuan mengajar guru, dengan moti*asi berprestasi siswa program akselerasi &(A+ . (alang. #. Bagi $uru (emberikan wawasan dalam kaitannya dengan persepsi siswa tentang moti*asi kerja dan kemampuan mengajar guru, dengan moti*asi berprestasi siswa program akselerasi &(A+ . (alang. %. Bagi &ekolah (engambil kebijakan-kebijakan dalam menangani masalah penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar program akselerasi &(A+ . (alang dipandang dari segi persepsi siswa tentang moti*asi kerja dan kemampuan mengajar guru, serta hubungan moti*asi berprestasi siswa program akselerasi &(A+ . (alang. D. Ruang Lingkup Penelitian 'erdasarkan masalah dan tujuan penelitian yang telah diuraikan, maka penelitian ini terbatas pada korelasi antara persepsi siswa tentang moti*asi kerja dan kemampuan mengajar guru dengan moti*asi berprestasi siswa, persepsi siswa tentang moti*asi kerja guru dengan moti*asi berprestasi siswa, persepsi siswa tentang kemampuan mengajar guru dengan moti*asi berprestasi siswa.

< Penelitian terhadap faktor yang terkait dengan moti*asi berprestasi siswa sulit dilaksanakan karena banyak faktor. Penelitian ini dibatasi pada dua faktor yang diduga berhubungan dengan moti*asi berprestasi siswa, yaitu moti*asi kerja dan kemampuan mengajar guru. Penjabaran penelitian mencakup tiga *ariabel yaitu *ariabel moti*asi kerja guru, *ariabel kemampuan mengajar guru, dan *ariabel moti*asi berprestasi siswa. Pemilihan *ariabel-*ariabel berdasarkan atas dugaan bahwa persepsi siswa tentang moti*asi kerja dan kemampuan mengajar guru mempunyai korelasi yang signifikan dengan moti*asi berprestasi siswa. 'erikut ini disajikan matrik kisi-kisi *ariabel menjadi sub *ariabel, sub *ariabel menjadi indikator, dan indikator menjadi deskriptor sebagaimana terlihat pada tabel #.#. Ta'el "." Matrik !isi(kisi )aria'el menja*i &u' )aria'el+ &u' )aria'el menja*i In*ikator+ In*ikator menja*i Deskriptor
No -". ". )ARIABEL -#. M,TI)A&I $URU &UB )ARIABEL -%. "." M,TI)A&I !ER1A INDI!AT,R -/. #.#.# -edisiplinan #.#.! (emberi tugas #.#.. (emoti*asi siswa DE&!RIPT,R -0. #. -ehadiran saat mengajar !. (emberi tugas ketika tidak hadir saat mengajar .. (emperhatikan kemampuan setiap siswa saat mengajar 0. (emberikan pujian pada siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan baik 2. (emberikan ancaman pada siswa yang tidak memperhatikan saat kegiatan belajar mengajar #. (enggunakan teknik dalam membuka pelajaran !. (enyajikan materimateri baru berdasarkan

#.#.0 Pujian/Ancaman yang diberikan kepada siswa

#.

!EMAMPUAN MEN$A1AR $URU

#." TAHAP &EBELUM MEN$A1AR

!.#.# (embuka pelajaran

!.#.! (enyajikan materi

#"
kurikulum yang berlaku !.#.. (enggunakan alat Peraga !.#.0 (enyampaikan informasi !.#.2 (enggunakan bahasa komunikatif #.# TAHAP PEN$A1ARAN !.!.# 'erinteraksi dengan siswa !.!.! &ikap guru terhadap pertanyaan siswa !.!.. (emberikan umpan balik #.% TAHAP &E&UDAH MEN$A1AR !...# (elaksanakan penilaian .. (enggunakan media pembelajaran 0. (enyampaikan informasi suatu pelajaran menggunakan metode 2. (enggunakan bahasa yang mudah dimengerti #. 'erinteraksi dengan siswa secara komunikatif &ikap guru terhadap pertanyaan siswa yang tidak bisa dijawab .. (elakukan refleksi atau membuat rangkuman melibatkan siswa #. (emeriksa, menilai, dan mengembalikan tugas tepat waktu. !. (engadakan penilaian di akhir pembelajaran dalam bentuk tes !...! (emberikan remedial .. (emberikan remedial bagi siswa yang belum mencapai daya serap. 0. (emberikan pengayaan bagi siswa yang berhasil lebih baik #. &enantiasa datang ke sekolah setiap hari !. (engajukan pertanyaan tentang materi yang belum dimengerti .. (encatat semua pelajar yang diajarkan 0. (engikuti semua pelajaran yang diajarkan 2. (engerjakan semua tugas dan mengumpulkan tepat waktu 3. (empelajari materi yang sudah diajarkan di rumah

!.... (emberikan pengayaan %. M,TI)A&I &I&2A M,TI)A&I BERPRE&TA&I ..#.# -ehadiran di sekolah ..#.! 'ertanya tentang materi yang belum dimengerti ..#.. (encatat penjelasan dari guru ..#.0 (engikuti semua pelajaran ..#.2 (engerjakan tugas

..#.3 (empelajari materi

##
..#.4 'elajar 4. (empelajari materi yang belum diajarkan di rumah 6. 'elajar sebelum ujian <. 'erlatih mengerjakan soal berhubungan dengan contoh #". 'erusaha berbuat /mengerjakan sesuatu yang lebih baik ##. &emakin besar mengalami kegagalan semakin besar peluang keberhasilan #!. =ajin belajar agar bisa mempertahankan prestasi #.. &emangat belajar untuk meningkatkan prestasi #0. -urang aktif dalam diskusi kelas #2. (encari buku penunjang

..#.6 Pemantapan terhadap semua pelajaran ..#.< -erja keras

..#.#" -ekhawatiran akan gagal ..#.## (empertahankan prestasi

..#.#! (eningkatkan prestasi ..#.#. Aktif dalam diskusi kelas ..#.#0 (emanfaatkan perpustakaan

#! . De3inisi Istilah #. Persepsi adalah proses seleksi stimulus dari lingkungan siswa dan kemudian mengorganisasi serta menafsirkan atau merupakan suatu proses dimana seseorang dalam penelitian ini (guru atau siswa program akselerasi) mengorganisir dan mengintepretasikan kesan atau tangkapan inderanya agar dapat memiliki makna dalam konteks lingkungannya. !. (oti*asi adalah daya penggerak siswa dan guru untuk melakukan akti*itasakti*itas tertentu demi mencapai suatu tujuan. .. (oti*asi kerja adalah dorongan dari dalam diri dan luar seorang guru untuk melakukan suatu pekerjaan atau performansi seseorang. 0. -emampuan mengajar guru adalah kemampuan yang harus dimiliki guru dalam merencanakan pengajaran, kemampuan mengimplementasikan dan kemampuan menge*aluasi dalam pembelajaran. 2. (oti*asi berprestasi adalah suatu dorongan seorang siswa untuk mencapai keberhasilan. 3. Program akselerasi adalah program percepatan belajar yang diselenggarakan secara khusus bagi siswa yang mempunyai kemampuan di atas siswa lain dan kecerdasan luar biasa, sehingga dapat menyelesaikan studinya dengan waktu lebih cepat dari waktu yang telah ditetapkan untuk jenjang pendidikan yang sama. 4. &iswa yang memiliki bakat istimewa adalah mereka (siswa yang memiliki Multiple Intelligences yaitu kecerdasan linguistik, kecerdasan musikal, kecerdasan kinestetik, kecerdasan spasial, kecerdasan logical-matematikal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan interpersonal) yang oleh orang-orang profesional diidentifikasikan sebagai anak yang mampu mencapai prestasi yang tinggi karena mempunyai kemampuan-kemampuan yang unggul antara

#. lain kemampuan intelektual umum, akademik khusus, berpikir kreatifproduktif, memimpin, bidang seni, dan psikomotor. 6. -eberbakatan istimewa adalah kemampuan alami yang luar biasa diperoleh dari kombinasi sifat-sifat yang meliputi kapasitas intelektual, kemauan untuk kerja, dan unjuk kerja.

BAB II !A1IAN PU&TA!A -ajian dalam bab ini membahas tentang beberapa hal meliputi$ (#) persepsi, (!) moti*asi kerja guru, (.) kemampuan mengajar guru, (0) moti*asi berprestasi siswa, (2) program akselerasi, dan (3) korelasi antara persepsi siswa tentang moti*asi kerja dan kemampuan mengajar guru, dengan moti*asi berprestasi siswa program akselerasi &(A+ . (alang. A. Persepsi ". Pengertian Persepsi Indi*idu mengenali dunia luar dengan menggunakan alat inderanya. 'agaimana indi*idu dapat mengenali dirinya sendiri maupun keadaan disekitarnya, hal ini berkaitan dengan persepsi (perception). (elalui stimulus yang diterimanya, indi*idu akan mengalami persepsi. Persepsi merupakan suatu proses yang berwujud diterimanya stimulus oleh indi*idu melalui alat reseptornya (&u>adah ? @endriyono, !"".$.#). Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia (&lameto, #<<2$#"!). algito (!"".$03)

mengemukakan persepsi merupakan proses pengorganisasian, pengintepretasian terhadap stimulus yang diterima oleh organisme atau indi*idu sehingga merupakan suatu yang berarti, dan merupakan akti*itas yang integrated dalam diri indi*idu.

#0

#2 Persepsi dipandang sebagai suatu rangsangan berupa pengalaman, obyek, peristiwa, dan pengertian dengan pengalaman yang sudah dimiliki, menafsirkan pikiran terhadap rangsangan tersebut. Persepsi terjadi karena pengenalan dan pengalaman terlebih dahulu oleh indi*idu yang bersangkutan. Pengenalan dan pengalaman berlangsung dalam waktu yang lama, dimana proses pengintegrasian terhadap obyek masih berlangsung dan secara bertahap mulai memahami apa yang dikehendaki indi*idu tersebut (:unita, !""2$ ##-#!). Persepsi adalah suatu proses yang didahului oleh proses diterimanya stimulus oleh indi*idu melalui alat indera yang berlangsung setiap saat. Pada waktu indi*idu menerima stimulus melalui mata sebagai alat penglihatan, telinga sebagai alat pendengaran, hidung sebagai alat pembauan, lidah sebagai alat pengecapan, kulit sebagai alat perabaan yang digunakan untuk menerima stimulus dari luar indi*idu. &timulus yang diinderakan kemudian oleh indi*idu diorganisasikan dan diinterpretasikan sehingga indi*idu menyadari dan mengerti tentang apa yang diinderakan. #. Proses Terja*in4a Persepsi (enurut algito (!""!$4#-4!) proses terjadinya persepsi dapat

dijelaskan sebagai berikut$ a. Proses fisik Proses terjadinya persepsi yaitu obyek yang menimbulkan stimulus, dan stimulus mengenai alat indera atau reseptor. Alat indera atau reseptor merupakan alat penghubung indi*idu dengan dunia luar.

#3 b. Proses fisiologis &timulus yang diterima oleh alat indera diteruskan oleh syaraf sensoris ke otak. c. Proses psikologis Proses yang terjadi dalam otak sebagai pusat kesadaran sehingga indi*idu menyadari apa yang dilihat, apa yang didengar, dan apa yang diraba. %. 5aktor(3aktor 4ang Berpengaruh pa*a Persepsi )elah diuraikan bahwa apa yang ada dalam diri indi*idu akan mempengaruhi indi*idu dalam mengadakan persepsi, merupakan faktor internal. 5isamping itu masih ada faktor lain yang dapat mempengaruhi proses persepsi, yaitu faktor stimulus dan faktor lingkungan di mana persepsi itu berlangsung, merupakan faktor eksternal. &timulus dan lingkungan sebagai faktor eksternal dan indi*idu sebagai internal saling berinteraksi dalam indi*idu mengadakan persepsi ( algito, !"".$03). Agar stimulus dapat dipersepsikan, maka stimulus harus cukup kuat. 'ila stimulus tidak cukup kuat bagaimanapun besarnya persepsi dari indi*idu, stimulus tidak akan dapat dipersepsikan atau disadari oleh indi*idu yang bersangkutan. 5engan demikian ada batas kekuatan minimal dari stimulus agar stimulus dapat menimbulkan kesadaran pada indi*idu. 'atas minimal kekuatan stimulus yang dapat menimbulkan kesadaran pada indi*idu disebut ambang absolut ()ownsend dalam &u>adah ? @endriyono, !"".$0!). 'ila kekuatan stimulus ditambah maka stimulus akan makin kuat dan orang akan mampu membedakan kekuatan stimulus satu dengan yang lain. 'ila telah tercapai

#4 keadaan yang demikian maka stimulus telah mencapai ambang terminal, yaitu kekuatan stimulus maksimal dimana kekuatan stimulus yang ada diatasnya sudah tidak dapat disadari lagi ()ownsend dalam &u>adah ? @endriyono, !"".$0!). /. Prinsip Dasar Persepsi (enurut &lameto (!"".$#". - #"2) berikut ini adalah beberapa prinsip dasar tentang persepsi yang perlu diketahui oleh seorang guru agar ia dapat mengetahui siswanya secara lebih baik dan menjadi komunikator yang efektif, adalah$ a. Persepsi itu relatif bukannya absolut. (anusia bukanlah instrumen ilmiah yang mampu menyerap segala sesuatu persis seperti keadaan sebenarnya. 'erdasarkan kenyataan bahwa persepsi itu relatif, seorang guru dapat memprediksikan lebih baik dari siswanya untuk pelajaran berikutnya karena guru telah mengetahui lebih dahulu persepsi yang telah dimiliki siswa dari pelajaran sebelumnya. b. Persepsi itu selektif. &eseorang hanya memperhatikan beberapa rangsangan saja dari banyak rangsangan yang ada disekelilingnya pada saat tertentu. =angsangan yang diterima akan tergantung pada apa yang dipelajari, apa yang pada suatu saat menarik perhatian dan ke arah mana persepsi mempunyai kecenderungan. c. Persepsi itu mempunyai tatanan. Arang menerima rangsangan tidak dengan cara sembarangan. Ia akan menerimanya dalam bentuk hubungan-hubungan atau kelompok-kelompok.

#6 Bika rangsangan yang datang tidak lengkap, ia akan melengkapinya sendiri sehingga hubungan itu menjadi jelas. d. Persepsi dipengaruhi oleh harapan dan kesiapan (penerima rangsangan). %arapan dan kesiapan penerima rangsangan akan menentukan pesan mana yang akan dipilih untuk diterima, selanjutnya bagaimana pesan yang dipilih akan ditata dan demikian pula bagaimana pesan tersebut akan diintepretasikan. e. Persepsi seorang atau kelompok dapat jauh berbeda dengan persepsi orang atau kelompok lain sekalipun situasinya sama. Perbedaan persepsi dapat ditelusuri pada adanya perbedaan-perbedaan indi*idu, perbedaan dalam kepribadian, perbedaan dalam sikap atau perbedaan dalam moti*asi. 'agi seorang guru berarti bahwa agar dapat diperoleh persepsi yang kurang lebih sama dengan persepsi yang dimiliki oleh kelas lain yang telah diberikan materi pelajaran serupa, guru harus menggunakan metode berbeda. %al ini dapat dikatakan bahwa tidak ada satu pun metode yang akan mampu memberikan hasil yang sama pada kelas atau bahkan orang yang berbeda atau pada waktu yang berbeda. (enurut &lameto (!"".$ #"!) seorang guru mengetahui dan menerapkan prinsip-prinsip yang berhubungan dengan persepsi sangat penting, sebab$ a. &emakin baik suatu obyek, orang, peristiwa, atau hubungan diketahui, makin baik obyek, orang, peristiwa atau hubungan tersebut dapat diingat. b. 5alam pengajaran, menghindari salah pengertian merupakan hal yang harus dapat dilakukan oleh seorang guru, sebab salah pengertian akan menjadikan siswa belajar sesuatu yang keliru atau tidak rele*an. c. Bika dalam mengajarkan sesuatu, guru perlu menggantikan benda yang sebenarnya dengan gambar atau potret dari benda tersebut, maka guru

#< harus mengetahui bagaimana gambar atau potret tersebut harus dibuat agar tidak terjadi persepsi yang keliru. 'erdasarkan prinsip di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa seorang guru dalam mengajar harus memperhatikan kesesuaian mata pelajaran dengan media pembelajaran (alat peraga) yang digunakan. %al ini akan berpengaruh terhadap persepsi siswa tentang moti*asi kerja dan kemampuan mengajar guru. B. Moti6asi !erja $uru 5alam pembahasan moti*asi kerja guru, sebelumnya diawali dengan teori tentang motif dan moti*asi yang merupakan penjelmaan keberhasilan moti*asi kerja guru. ". Moti3 &udah umum orang menyebut 8motif9 untuk menunjukkan mengapa seseorang berbuat sesuatu. &ecara harfiah, motif berasal dari bahasa @atin movere yang berarti to move atau menggerakkan. (otif adalah kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat ('ranca dalam algito, !""!$#36). (enurut (c5onald (dalam &ardiman, !""#$4#) moti*asi adalah perubahan energi dalam diri seseorang ditandai dengan munculnya 8feeling9 dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. &edangkan motif adalah suatu yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu (Purwanto, !""0$3"). (enurut &artain (dalam Purwanto, !""0$3") motif adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang.

!" (enurut 1no (!""4$.) motif adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan akti*itas tertentu, demi mencapai tujuan tertentu. (otif juga dapat diartikan sebagai kekuatan dalam diri indi*idu yang menyebabkan bertindak atau berbuat. (otif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah laku berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu. (otif dan moti*asi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, namun dapat dibedakan karena moti*asi merupakan penjelmaan akan berhasilnya motif. 'erdasarkan definisi di atas disimpulkan bahwa motif adalah suatu pendorong dalam diri seseorang untuk bertindak mencapai suatu tujuan. &uatu motif mempunyai tujuan yang menjadi arah kegiatan bermotif. #. Moti6asi &eseorang akan berhasil dalam belajar, kalau pada dirinya ada keinginan untuk belajar. -einginan atau dorongan untuk belajar disebut moti*asi. 'erikut ini penjelasan beberapa istilah moti*asi. (enurut 5jamarah (!""!$##0) moti*asi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. Perubahan energi dalam diri seseorang berbentuk suatu akti*itas nyata berupa kegiatan fisik. %al ini karena seseorang mempunyai tujuan tertentu dari akti*itasnya, sehingga seseorang yang mempunyai moti*asi kuat untuk mencapai dengan segala upaya yang dapat dia lakukan. (oti*asi merupakan keadaan dalam organisme yang mendorong perilaku ke arah tujuan. 5emikian dikemukakan bahwa moti*asi mempunyai tiga aspek, yaitu

!# (#) keadaan terdorong dalam diri organisme (a driving state), yaitu kesiapan bergerak karena kebutuhan misalnya kebutuhan jasmani, keadaan lingkungan dan keadaan mental, (!) perilaku yang timbul dan terarah, dan (.) tujuan yang dituju oleh suatu perilaku ( algito, !""!$#3<). (enurut &artain (dalam Purwanto, !""0$3#) moti*asi adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan (goal) atau perangsang (incentive). )ujuan (goal) adalah menentukan atau membatasi tingkah laku organisme. Bika yang ditekankan ialah fakta atau obyek yang menarik organisme maka menggunakan istilah 8perangsangan9 (incentive). &edangkan menurut pendapat Purwanto (!""0$4#) moti*asi adalah 8pendorong9, suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. (enurut ittaker (dalam &oemanto, !""0$!"2) moti*asi adalah

kondisi-kondisi atau keadaan yang mengaktifkan atau memberi dorongan kepada manusia untuk bertingkah laku mencapai tujuan. (c5onal (dalam &oemanto, !"".$!".) mendefinisikan moti*asi sebagai suatu perubahan tenaga di dalam diri/pribadi seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam usaha mencapai tujuan. &elanjutnya dijelaskan bahwa pengertian moti*asi dikemukakan oleh (c5onald (dalam &ardiman, !""#$40) mengandung tiga elemen penting seperti berikut$ a. 'ahwa moti*asi dimulai dengan suatu perubahan tenaga dalam diri seseorang. Perkembangan moti*asi mengakibatkan perubahan energi di

!! dalam membawa sistem 8neorophysiological9 yang ada pada organisme manusia. -arena menyangkut perubahan energi dalam diri seseorang (walaupun moti*asi itu muncul dari dalam diri manusia), namun penampakannya menyangkut kegiatan fisik manusia. b. (oti*asi ditandai oleh dorongan afektif. (oti*asi rele*an dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi, dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia. c. (oti*asi ditandai oleh reaksi-reaksi mencapai tujuan. (oti*asi merupakan respon dari suatu reaksi-reaksi yakni tujuan, untuk mengurangi ketegangan yang ditimbulkan oleh perubahan tenaga dalam diri manusia. (oti*asi memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya karena rangsangan atau dorongan oleh adanya unsur lain yakni tujuan yang menyangkut soal kebutuhan. -etiga elemen menunjukkan bahwa moti*asi merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. (oti*asi menyebabkan terjadinya perubahan tenaga dalam diri seseorang menyangkut persoalan kejiwaan, perasaan, dan emosi yang dapat menentukan tingkah lakunya. &emua didorong adanya tujuan, kebutuhan dan keinginan. (enurut 1no (!""4$.), moti*asi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya. (oti*asi tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat diintepretasikan dari tingkah laku. (oti*asi dapat dipandang sebagai perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai

!. munculnya feeling dan didahului tanggapan terhadap adanya tujuan. Pernyataan diatas mengandung tiga pengertian, yaitu$ #. !. .. (oti*asi mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap indi*idu, (oti*asi ditandai oleh adanya rasa atau feeling, afeksi seseorang, (oti*asi dirangsang karena adanya tujuan. (oti*asi rele*an dengan persoalan kejiwaan, afeksi, dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia. 'erdasarkan pendapat-pendapat di atas disimpulkan, bahwa moti*asi terdiri dari kondisi intrinsik maupun ekstrinsik yang menjadi tenaga penggerak bagi seseorang untuk mau dan ingin melakukan sesuatu sesuai dengan harapan. -ondisi ini misalnya pemenuhan kebutuhan, baik kebutuhan materi maupun non materi. Pemenuhan kebutuhan akan menimbulkan dorongan yang kuat menggerakkan indi*idu mencapai tujuan. %al demikian mengandung makna, bahwa semakin tinggi moti*asi kerja dalam mendukung kemampuan mengajar guru maka semakin tinggi pula moti*asi prestasi siswa. %. Moti6asi !erja 5alam melakukan pekerjaan seseorang tidak selamanya dipengaruhi oleh moti*asi ekstrinsik seperti pemenuhan keuangan atau gaji. )etapi moti*asi instrinsik merupakan hal yang tidak dapat diabaikan. (oti*asi instrinsik antara lain kebanggaan akan diri indi*idu dapat melakukan pekerjaan yang orang lain belum tentu mampu melakukannya, kecintaan terhadap pekerjaan, minat terhadap tugas atau pekerjaan yang dilakukan selama ini. Aleh sebab itu moti*asi tidak hanya berwujud kepentingan ekonomis saja, tetapi bisa berbentuk kebutuhan psikis untuk melakukan pekerjaan secara aktif. 'erikut ini akan menjelaskan moti*asi kerja.

!0 (oti*asi kerja merupakan salah satu faktor yang turut menentukan kinerja seseorang. 'esar kecilnya pengaruh moti*asi pada seseorang tergantung pada seberapa banyak intensitas moti*asi yang diberikan. Perbedaan moti*asi kerja guru biasa tercermin dalam berbagai kegiatan bahkan prestasi yang dicapai (1no, !""4$4#). &edangkan moti*asi kerja guru adalah suatu proses yang dilakukan untuk menggerakkan guru agar perilaku mereka dapat diarahkan pada upaya nyata untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (1no, !""4$4#). -eseluruhan kondisi ekstrinsik maupun instrinsik menjadi tenaga penggerak sehingga seseorang mau bekerja sesuai harapan. (oti*asi kerja memegang peranan penting dalam bekerja. . !emampuan Mengajar $uru ". Pengertian !emampuan Mengajar $uru (enurut &ulton ? &ulthoni (!""2$!-.) mengajar merupakan tugas utama guru yang kompleks menuntut sejumlah pengetahuan dan seperangkat keterampilan yang harus digunakan secara terpadu dan harmonis dalam interaksi kelas. (engajar adalah suatu akti*itas untuk mencoba menolong, membimbing seseorang untuk mendapatkan, mengubah atau mengembangkan skill (keterampilan), attitude (sikap), ideals (cita-cita), appreciations (penghargaan) dan knowledge (pengetahuan) (%oward dalam &lameto, !"".$.!). (engajar menurut pengertian mutakhir merupakan suatu perbuatan yang kompleks. Perbuatan mengajar yang kompleks diterjemahkan sebagai

!2 penggunaan secara integratif sejumlah komponen yang terkandung dalam perbuatan mengajar untuk menyampaikan pesan pengajaran. -emampuan mengajar guru menurut Cooper (dalam Datheh, !""#$0") adalah kemampuan yang perlu dimiliki guru dikelompokkan atas tiga hal yaitu$ (a) kemampuan merencanakan pengajaran, (b) kemampuan mengimplementasikan kurikulum, dan (c) kemampuan menge*aluasi. (oully (dalam Datheh !""#$0") mengelompokkan tiga kemampuan yaitu$ kemampuan memberikan pengalaman belajar dan selanjutnya ia menambahkan dua kemampuan lagi yang bersifat psikologis antara lain$ (a) kemampuan mengarahkan dan memoti*asi siswa untuk mencapai tujuan yang diinginkan, dan (b) memberikan pengalaman belajar yang berguna melalui pengajaran dalam rangka mencapai tujuan, dan terakhir mengembangkan aspek-aspek kepribadian siswa secara menyeluruh. 'erdasarkan pendapat-pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan mengajar guru meliputi$ a. (empersiapkan pengajaran, b. (elaksanakan pengajaran, c. (elakukan e*aluasi d. (emoti*asi siswa, e. (elaksanakan hubungan antar pribadi dengan siswa. -emampuan-kemampuan tersebut akan menjadi indikator dalam penelitian.

!3 #. !omponen(komponen Mengajar $uru a. (engajar sebagai ilmu (teaching as a science). b. (engajar dalam kaitan sebagai ilmu mengacu kepada adanya suatu sistem eksplanasi dan prediksi yang mendasari. c. (engajar sebagai teknologi (teaching as a technology) (engajar dalam kaitan sebagai teknologi dilihat sebagai prosedur kerja dengan mekanisme dan perangkat alat yang dapat dan harus diuji secara empiris. d. (engajar sebagai suatu seni (teaching as a art) %akekat seni terwujud dalam kenyataan bahwa aplikasi prinsip, mekanisme, dan alat yang unik memerlukan pertimbanganpertimbangan secara situsional, bahkan penyesuaian-penyesuaian transaksional, yang banyak dituntut oleh perasaan dan naluri, jadi tidak bertolak dari sekumpulan dalil dan rumus yang bersifat indi*idual. e. Pilihan nilai (wawasan kependidikan guru) 'ersumber pada pilihan nilai atau wawasan kependidikan guru yang dimaksud kembali pada tujuan umum pendidikan nasional yang dapat ditelusuri dalam rumusan-rumusan formal maupun kepada asumsiasumsi konseptual dan filosofi yang mendasar. f. (engajar sebagai keterampilan (teaching as a skill) (engajar merupakan suatu proses penggunaan seperangkat keterampilan terpadu.

!4 %. Prinsip(prinsip Mengajar $uru 7uru yang profesional harus memiliki dan menguasai prinsip-prinsip mengajar dan selalu aktif -kreatif menerapkan dalam kegiatan belajar mengajar. &lameto dan =. Ibrahim (dalam 5jamarah, !""!$42-6") mengemukakan ada sepuluh prinsip mengajar yang harus dikuasai guru sebagai berikut$ a. Prinsip Perhatian Perhatian siswa sangat diperlukan dalam menerima bahan pelajaran dari guru. &alah satu usaha untuk memancing perhatian siswa adalah dengan menggunakan media yang merangsang siswa untuk berpikir, cara lainnya adalah menghubungkan yang akan dijelaskan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa atau bahan apersepsi. b. Prinsip Akti*itas 5alam proses belajar mengajar, akti*itas siswa yang diharapkan muncul tidak hanya aspek fisik, melainkan juga aspek mental. &iswa bertanya, mengajukan pendapat, mengerjakan tugas, berdiskusi, menulis, membaca, membuat grafik, dan mencatat hal-hal penting dari penjelasan guru, merupakan sejumlah akti*itas siswa yang aktif secara mental maupun fisik. 5engan demikian akti*itas siswa lebih banyak daripada akti*itas guru. 7uru hanya sebagai pembimbing dan fasilitator dari akti*itas belajar siswa di kelas. c. Prinsip Apersepsi Apersepsi adalah salah satu prinsip mengajar yang ikut membantu siswa memproses perolehan belajar. Prinsip ini bukan hanya membantu

!6 siswa untuk melakukan asosiasi, tetapi juga mengadakan reproduksi terhadap pengalaman belajar. 1paya guru melaksanakan prinsip ini adalah guru berusaha membantu siswa dengan cara menghubungkan pelajaran yang sedang diberikan (bahan baru) dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa (bahan lama). Proses pengolahan kesan lebih mudah dan cepat. Pengertian yang didapatkan siswa tidak terkotakkotak. d. Prinsip Peragaan 5alam menyampaikan pelajaran, terkadang kata-kata atau kalimat guru kurang mampu mewakili sesuatu obyek yang diberikan, sehingga mengaburkan pengertian tentang obyek yang disampaikan. Apalagi obyek yang disampaikan tidak pernah dikenal siswa, sehingga kesalahan pengertian cenderung terjadi. Aleh karena itu, untuk mengatasi kesulitan tersebut, guru perlu menghadirkan benda-benda yang asli atau menunjukkan model, gambar, benda tiruan, atau menggunakan media lain seperti radio, tape recorder, tele*isi, dan sebagainya. Bika penjelasan yang mendekati realistik ditambah menghadirkan bendanya, guru membantu siswa membentuk pengertian terhadap obyek. 5engan cara ini guru, dapat lebih menggairahkan belajar siswa. e. Prinsip =epetisi &uatu anggapan yang keliru bila guru beranggapan bahwa semua siswa mudah menerima pelajaran yang diberikan di kelas. &ifat bahan pelajaran bermacam-macam, sehingga memerlukan strategi yang

!< berbeda dalam penyampaian. &ifat bahan pelajaran yang mudah, sedang, atau sukar memerlukan tanggapan siswa dengan tingkat pengertian yang ber*ariasi. &alah satu usaha untuk membantu siswa agar mudah menerima dan mengerti terhadap bahan pelajaran yang diberikan adalah dengan cara pengulangan atau dengan cara diulangulang, sehingga membantu siswa menyerap bahan pelajaran dengan mudah. Pengertian pun semakin lama semakin jelas, tahan lama, dan tidak mudah terlupakan didalam otak siswa. f. Prinsip -orelasi &etiap mata pelajaran sebenarnya hanya berbeda dalam penamaan. 5alam aplikasinya sering kait mengkait. 7uru yang menjelaskan suatu bahan pelajaran tidak bisa begitu saja mengabaikan penguasaan wawasan mata pelajaran lain dalam penjelasannya. %al ini dimaksudkan untuk meningkatkan daya serap siswa terhadap mata pelajaran yang dijelaskan. 'ila prinsip apersepsi bertumpu pada hubungan antara ruang lingkup mata pelajaran itu sendiri, sedangkan prinsip korelasi berusaha menghubungkan antara mata pelajaran yang satu dengan yang lain. )etapi keduanya sama-sama membantu meningkatkan pengertian siswa terhadap suatu bahan pelajaran yang diberikan oleh guru. g. Prinsip -onsentrasi 5alam menyampaikan pelajaran, guru harus mengkonsentrasikan pada pokok bahasan tertentu. Bangan membicarakan pokok bahasan lain, yang tidak berhubungan dengan pokok bahasan yang diberikan kepada

." siswa. Pokok bahasan harus terfokus pada masalah tertentu, sehingga siswa mudah menyerap bahan pelajaran yang diberikan. h. Prinsip &osialisasi &iswa adalah sekelompok makhluk yang dikatakan homo socius, makhluk yang cenderung hidup dalam kelompok. -esendirian dalam pengasingan merupakan penderitaan bagi anak. 5iasingkan oleh kawan adalah pukulan batin yang menyedihkan bagi siswa. 5i dalam kelas terdapat sekelompok siswa dengan strata sosial yang ber*ariasi, sehingga hidup bersama-sama dalam interaksi sosial. -ondisi kelas seperti ini guru harus pahami, sehingga tidak memaksakan kehendak agar siswa dipaksa belajar seorang diri terus-menerus. &uatu ketika guru perlu mengelompokkan siswa ke dalam beberapa kelompok belajar, demikian siswa dapat bekerja sama, saling menolong, dan bergotong royong dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. 'elajar dalam kebersamaan dapat meningkatkan gairah belajar siswa di kelas. i. Prinsip Indi*idualisasi alaupun siswa hidup dalam sistem sosial, tetapi siswa tetap mempunyai karakteristik sendiri. 5emikian setiap siswa mempunyai perbedaan yang khas seperti perbedaan intelegensi, hobi, bakat, minat, perilaku, watak, dan gaya belajar. @atar belakang kebudayaan, tingkat sosial ekonomi dan kehidupan rumah tangga orang tua ikut melahirkan perbedaan siswa secara indi*idual. Perbedaan siswa di atas perlu guru pahami demi kepentingan pengajaran. 7uru harus merencanakan program pengajaran demi kepentingan perbedaan indi*idual siswa.

.# (emahami siswa sebagai indi*idu dengan segala kekurangan dan kelebihan merupakan tugas guru dalam rangka meningkatkan ketuntasan belajar (mastery learning) bagi siswa. 5aya serap siswa yang tidak sama merupakan titik rawan yang hanya dapat dipecahkan dengan pemberian waktu ber*ariasi dalam belajar. j. Prinsip E*aluasi E*aluasi merupakan bagian dari kegiatan guru yang tidak bisa diabaikan, sebab e*aluasi memberikan petunjuk sampai dimana keberhasilan kegiatan belajar mengajar yang telah dilaksanakan. Agar pelaksanaanya sesuai dengan harapan, guru harus memiliki pengertian yang jelas mengenai e*aluasi, tahu apa tujuan e*aluasi, kegunaan e*aluasi, dan bentuk maupun prosedur e*aluasi. E*aluasi diharapkan memberikan data yang akurat, sehingga dapat ditindaklanjuti dengan memprogram kegiatan belajar mengajar lebih baik. %asil e*aluasi dalam bentuk laporan yang tertera dalam buku rapor akan memoti*asi siswa dalam belajar. /. Tugas Mengajar $uru Corners (dalam &ulton ? &ulthoni, !""2$0-3) mengidentifikasikan tugas mengajar guru menjadi tiga tahap yang bersifat suksesif. )ahap tugas mengajar guru yaitu$ tahap sebelum pengajaran (pre-active), tahap pengajaran (inter-active), dan tahap sesudah mengajar (post-active). Apa yang harus diperbuat guru dalam masing-masing tahap mengajar dalam uraian berikut$

.! a. Tahap &e'elum Mengajar -Pre(a7ti6e. 5alam tahap ini guru harus menyusun program tahunan, program semester, pelaksanaan kurikulum, program satuan pelajaran dan perencanaan program mengajar. 5alam merencanakan program tersebut perlu dipertimbangkan aspek-aspek yang berkaitan dengan$ #) !) .) 0) 2) 3) 4) 'ekal bawaan yang ada pada siswa (pupil entering behaviour). Perumusan tujuan pelajaran. Pemilihan metode. Pemilihan pengalaman-pengalaman belajar. Pemilihan bahan pengajaran, peralatan, dan fasilitas belajar. (empertimbangkan karakteristik siswa. (empertimbangkan cara membuka pelajaran, mengembangkan, dan cara menutup pelajaran. 6) (empertimbangkan peranan siswa dan pola pengelompokan. <) (empertimbangkan prinsip-prinsip belajar, antara lain$ pemberian penguatan, moti*asi, mata rantai kognitif, pokok-pokok yang akan dikembangkan, penentuan model, transfer, keterlibatan aktif siswa, dan pengulangan. '. Tahap Pengajaran -Inter(a7ti6e. 5alam tahap ini berlangsung interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, siswa dengan group atau siswa secara indi*idu. =entangan interaksi berada diantara dua kutub yang ekstrim, yaitu suatu kegiatan yang berpusat pada guru dan kegiatan yang berpusat pada siswa. 'eberapa aspek yang perlu dipertimbangkan dalam tahap pengajaran adalah$ #) Pengelolaan dan pengendalian kelas. !) Penyampaian informasi, keterampilan-keterampilan, dan konsepkonsep. .) Penggunaan tingkah laku *erbal, misalnya keterampilan bertanya, demonstrasi, penggunaan model. 0) Penggunaan tingkah laku non *erbal seperti bergerak pindah guru dan sasmita guru. 2) Cara mendapatkan balikan.

.. 3) (empertimbangkan prinsip-prinsip psikologi, antara lain$ moti*asi, pengulangan, pemberian penguatan, balikan kognitif, pokok-pokok yang akan dikembangkan (advance organizers), mata rantai kognitif, transfer, keterlibatan siswa. 4) (endiagnosa kesulitan belajar. 6) (enyajikan kegiatan sehubungan dengan perbedaan indi*idual. <) (enge*aluasi kegiatan interaksi. 7. Tahap &esu*ah Mengajar -Post(a7ti6e. )ahap ini merupakan kegiatan atau perbuatan setelah pertemuan tatap muka dengan siswa. 'eberapa perbuatan guru yang nampak pada tahap sesudah mengajar, adalah$ #) (enilai pekerjaan siswa. !) (embuat perencanaan untuk pertemuan berikutnya. .) (enilai kembali proses belajar-mengajar yang telah berlangsung. -etiga tahap pengajaran harus mencerminkan hasil belajar siswa yang berkaitan dengan kognitif, afektif, dan psikomotor. 0. 5aktor(3aktor 4ang Mempengaruhi Tugas Mengajar $uru (enurut &ulton ? &ulthoni (!""2$3-6) tahap-tahap pengajaran dalam melaksanakan tugas-tugas mengajar ada dua faktor berpengaruh, yaitu$ a. 5aktor Lingkungan Daktor lingkungan sangat menentukan tugas guru pada tahap sebelum pengajaran dalam menyusun satuan pelajaran. Daktor ini harus dipertimbangkan baik-baik, sebab menentukan keberhasilan guru dalam tugas mengajar. Daktor lingkungan terdiri atas$

.0 #) Ciri-ciri masyarakat Ciri-ciri masyarakat setempat seperti masyarakat pertanian, nelayan, industri, kota, desa atau masyarakat yang sedang membangun perlu mendapatkan pertimbangan sebelum mengajar. !) Ciri-ciri sekolah Ciri-ciri sekolah yang perlu mendapat pertimbangan adalah$ jenis sekolah (sekolah umum atau kejuruan) dan jenjang sekolah (sekolah dasar, sekolah menengah dengan berbagai tingkatan), dan status sekolah (negeri atau swasta). .) Ciri-ciri murid Perbedaan indi*idual dalam hal minat, kemampuan, bakat, kondisi fisik, latar belakang sosial, ekonomi, dan budaya, sangat menentukan keberhasilan siswa. 0) Pengaruh kebijakan pemerintah dan sekolah )ujuan pendidikan, sistem pendidikan, kurikulum, dan kebijakan khusus yang terdapat pada masing-masing sekolah perlu dipertimbangkan dalam penyusunan persiapan mengajar. 2) &umber yang diperlukan Ada tidaknya sumber belajar yang tersedia sangat menentukan strategi dalam perencanaan pengajaran, antara lain$ keperpustakaan, koperasi, usaha kesehatan sekolah.

.2 '. 5aktor Perilaku $uru (enurut &ulton ? &ulthoni (!""2$4-6) mengajar di depan kelas merupakan wujud interaksi dalam proses komunikasi. 7uru sebagai pemegang kunci (key person) sangat menentukan proses keberhasilan belajar siswa. &ebagai key person guru harus melaksanakan perilaku-perilaku sebagai berikut$ #) -ejelasan dalam menyampaikan informasi secara *erbal maupun non *erbal. !) -emampuan guru dalam membuat *ariasi tugas dan tingkah laku. .) &ifat hangat dan keantusiasan guru dalam berkomunikasi. 0) Perilaku guru yang berorientasi pada tugasnya saja tanpa merancukan dengan hal yang bukan merupakan tugas keguruan. 2) Perilaku guru yang berkaitan dengan pemberian kesempatan kepada siswa dalam mempelajari tugas yang ditentukan. 3) -esalahan guru dalam menggunakan gagasan-gagasan yang dikemukakan siswa dan pengarahan umum secara tidak langsung. 4) Perilaku guru dalam menghindari kritik yang bersifat negatif terhadap siswa. 6) Perilaku guru dalam memberikan komentar-komentar terstruktur. <) Perilaku guru dalam membuat *ariasi keterampilan bertanya. #") -emampuan guru mengalokasikan waktu pengajaran sesuai dengan alokasi waktu dalam perencanaan satuan pelajaran. D. Moti6asi Berprestasi &is8a ". Pengertian Moti6asi Berprestasi -ajian teoritis tentang moti*asi berprestasi diawali dari tinjauan teoritis tentang moti*asi pada umumnya terjadi karena adanya kebutuhan-kebutuhan tertentu. (oti*asi berprestasi adalah dorongan untuk memenuhi prestasi. (oti*asi berprestasi pertama dikemukakan oleh (cClelland yang didasarkan atas hasil penelitiannya selama lima tahun. (enurut (cClelland (dalam Datheh, !""#$!4) mengemukakan moti*asi berprestasi adalah suatu keinginan untuk bekerja dengan baik, bukan demi penghargaan sosial atau prestise, tetapi untuk mencapai perasaan keberhasilan diri. (oti*asi berprestasi

.3 bersumber dari dalam diri indi*idu dan mendorong indi*idu tersebut mencapai keberhasilan. %eckhausen sebagaimana dikutip oleh @ismintari (!""3$!0) mendefinisikan moti*asi berprestasi sebagai berikut$ Achievement motivation defened as the stiving to increase, or keep as hig as possible, on s own capability in all activities in wich a stsaudarard of e!cellence is thought to apply and where the e!cellence of such activities can, therefore, either succeed or fail"# (oti*asi berprestasi adalah kecenderungan untuk meningkatkan atau mempertahankan kecakapan dalam semua bidang dengan standar kualitas sebagai pedomannya. (oti*asi berprestasi siswa adalah keinginan yang kuat seorang siswa untuk mencapai keberhasilan dalam pekerjaan yang ditandai dengan upaya aktualisasi diri, kepedulian pada keunggulan dan pelaksanaan tugas yang optimal berdasarkan perhitungan rasional. #. 5aktor(3aktor 4ang Mempengaruhi Perkem'angan Moti6asi Berprestasi &is8a 'erdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi moti*asi berprestasi baik intrinsik maupun yang ekstrinsik pada dasarnya adalah kondisi internal yang merupakan salah satu aspek kepribadian. &ebagai salah satu aspek kepribadian manusia, moti*asi berprestasi tidak terlepas dari kaitan dan pengaruh faktor-faktor lain dalam perkembangan dan fungsinya.

.4 Perkembangan moti*asi berprestasi siswa dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Daktor internal yang mempengaruhi perkembangan moti*asi berprestasi siswa yaitu aspek-aspek kepribadian siswa, seperti sikap dan minat yang dimilikinya. &edangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa itu sendiri yaitu lingkungan. -aitannya menurut (urry (dalam %all dan @indFey,#<46) seperti dikutip (unir (!"".$!2) menyatakan bahwa moti*asi berprestasi anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan keluarga dan lingkungan tempat bermain. (enurut %ill dan &helton (dalam 7ani, #<<<$.") juga mengakui bahwa moti*asi berprestasi yang dikembangkan anak tergantung pada lingkungan dan nilai yang berlaku di masyarakat. Daktor internal dan faktor eksternal harus diperhatikan dan dipertimbangkan oleh guru dalam mengelola kelas dan menciptakan hasil berupa peningkatan mutu atau kualitas siswa yang tercermin pada peningkatan moti*asi berprestasi siswa. %. !arakteristik Moti6asi Berprestasi 1ntuk memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang moti*asi berprestasi, maka perlu diuraikan beberapa karakteristik moti*asi berprestasi. (enurut )ronburgh ada lima karakteristik umum moti*asi berprestasi, yaitu$ a. )ingkah laku yang bermoti*asi adalah digerakkan, b. )ingkah laku yang bermoti*asi adalah memberikan arah, c. (oti*asi menimbulkan intensitas bertindak, d. (oti*asi adalah selektif, dan

.6 e. (oti*asi merupakan kunci untuk pemuasan kebutuhan Prayitno (dalam :ahmin, #<<!$..). &ardiman (!""#$6#) mengemukakan bahwa moti*asi berprestasi yang ada pada diri setiap orang memiliki ciri-ciri sebagai berikut$ a. )ekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai). b. 1let menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). )idak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya). c. (enunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah untuk orang dewasa (misalnya masalah pembangunan, agama, politik, ekonomi, keadilan, pemberantasan korupsi, penentangan terhadap setiap tindakan kriminalitas, amoral, dan sebagainya). d. @ebih suka bekerja mandiri. e. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif). f. 5apat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu). g. )idak mudah melepaskan hal yang diyakini. h. &enang mencari dan memecahkan masalah soal-soal. /. 5ungsi Moti6asi *alam Moti6asi Berprestasi &ehubungan dengan moti*asi merupakan sebagai serangkaian usaha yang muncul dari dalam diri seseorang, sehingga seseorang memiliki semangat untuk melakukan sesuatu pekerjaan sesuai dengan harapan. (oti*asi berfungsi untuk mendorong manusia dalam bekerja, mengarahkan kerja, dan menyeleksi pekerjaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. @ebih lanjut Awens (dalam 5ewinofrita, !""2$.") menguraikan bahwa moti*asi mempunyai tiga fungsi dalam kehidupan manusia, yaitu$ (#) moti*asi berfungsi mendorong manusia untuk melakukan sesuatu. (oti*asi merupakan keadaan dalam diri seseorang yang mengaktifkan atau menggerakkan orang tersebut. Adanya moti*asi pada diri seseorang maka orang tersebut akan

.< tergerak atau terdorong untuk berbuat sesuatu, (!) moti*asi berfungsi menentukan arahan perbuatan. Perbuatan seseorang selalu mengarah pada tercapainya tujuan. )ercapainya tujuan tergantung pada kuat tidaknya moti*asi yang mendorongnya, (.) moti*asi berfungsi menyeleksi perbuatan. 5alam waktu yang bersamaan seseorang bisa mempunyai beberapa tujuan. 1ntuk mencapai tujuan diperlukan kegiatan atau perbuatan yang harus dilakukan. Perbuatan yang banyak dilakukan adalah perbuatan yang didasari dengan moti*asi. (enurut &ardiman (!""#$6.) ada tiga fungsi moti*asi, yaitu$ a. (endorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. (oti*asi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. b. (enentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. (oti*asi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. c. (enyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. 5isamping ketiga fungsi di atas, moti*asi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. &eseorang melakukan usaha karena adanya moti*asi. Adanya moti*asi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil belajar yang baik. %al ini menunjukkan bahwa adanya usaha yang tekun dan didasari moti*asi, maka seseorang yang belajar akan dapat melahirkan

0" prestasi yang baik. Intensitas moti*asi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya. E. Program Akselerasi ". Dasar Pemikiran &ekolah Akselerasi Adapun dasar pemikiran dalam penyelenggaraan sekolah akselerasi adalah sebagai berikut$ a. Lan*asan 9uri*is -esungguhan pemerintah untuk memberikan pelayanan bagi siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa secara tegas telah dinyatakan dalam$ -eputusan (enteri Pendidikan dan -ebudayaan +o. "06</1/#<<! Pasal ayat #$ 8&iswa yang memiliki bakat istimewa dan kecerdasan luar biasa dapat menyelesaikan program belajar lebih awal dari waktu yang ditetapkan dengan ketentuan telah mengikuti pendidikan di &(1 sekurang-kurangnya dua tahun9. 7aris-7aris 'esar %aluan +egara (7'%+) )ahun #<<< mengamanatkan$ 8(elakukan pembaharuan kurikulum, berupa difersifikasi kurikulum untuk melayani keberagaman peserta didik, penyusunan kurikulum yang berlaku nasional dan lokal sesuai dengan kepentingan setempat, serta difersifikasi jenis pendidikan secara profesional9. 11 +o. !" )ahun !"". tentang &istem Pendidikan +asional (11&P+) Pasal 2 ayat 0 menegaskan bahwa$ 8 arga +egara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus9. 'egitu pula dalam Pasal #! ayat # menyatakan bahwa$ 8&etiap peserta didik pada satuan pendidikan berhak$ (b) mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya, (f) menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang ditentukan.

0# 5emikian dapat disimpulkan bahwa program percepatan belajar (akselerasi) sebagai salah satu bentuk alternatif layanan pendidikan bagi siswa yang mempunyai kemampuan dan kecerdasan luar biasa telah memiliki landasan kebijakan yang kuat, yaitu 11&P+, Peraturan Pelaksanaan, dan 7'%+. '. Lan*asan Teoritis ". Batasan 'erdasarkan 11&P+ +o. !" )ahun !"". menggunakan istilah warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. Penggunaan istilah potensi kecerdasan dan bakat istimewa berkaitan erat dengan latar belakang teoritis yang digunakan. Potensi kecerdasan berhubungan dengan kemampuan intelektual, sedangkan bakat tidak hanya terbatas pada kemampuan intelektual, namun juga beberapa jenis kemampuan lainnya berdasarkan teori 7ardner yang dikenal Multiple Intelligences yaitu, kecerdasan linguistik, kecerdasan musikal, kecerdasan kinestetik, kecerdasan spasial, kecerdasan logical-matematikal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan interpersonal (5epdiknas, !"".$#!). Pengertian potensi kecerdasan dan bakat istimewa dalam program percepatan belajar dibatasi hanya pada kemampuan intelektal umum saja. Ada dua acuan yang bisa digunakan untuk mengukur kemampuan intelektual umum, yaitu (#) acuan unidimensional, lebih dikenal sebagai batasan yang disampaikan oleh @ewis )erman, dan (!) acuan multidimensional, yang

0! disampaikan oleh =enFulli, =eis, dan &mith dengan tiga konsep cincin ($he $ree %ing &onception) (5epdiknas, !"".$#.).

Kemampua n di atas rata-rata

Tanggung jawab tugas

&adar untuk berusaha keras

Kreativitas

$am'ar #." Tiga !onsep in7in tentang !emampuan Di atas Rata(rata+ Tanggung 1a8a' Tugas+ *an !reati6itas. Pendekatan unidimensional, kriteria yang digunakan hanya menggunakan skor saja. &ecara operasional batasan kemampuan intelektual umum yang digunakan adalah mereka yang mempunyai skor IG #0" skala echsler. &edangkan untuk pendekatan multidimensional, kriteria yang digunakan lebih dari satu. 'atasan yang digunakan adalah mereka yang memiliki dimensi kemampuan umum pada taraf kecerdasan (ditetapkan skor IG #!2 ke atas skala echsler), dimensi kreatif cukup (ditetapkan skor CG

dalam nilai baku cukup) dan pengikat diri terhadap tugas baik (ditetapkan skor )C dalam kategori nilai baku baik) (5epdiknas, !"".$#.). #. iri(7iri !e'er'akatan -onsep keberbakatan yang digunakan dari =enFulli, =eis, dan &mith (#<4<) menyebutkan bahwa keberbakatan menunjuk pada adanya keterkaitan

0. antara tiga kelompok ciri (cluster) yaitu kemampuan umum, kreati*itas, dan tanggung jawab terhadap tugas (task commitment) di atas rata-rata. Penggunakan tiga konsepsi dari =enFulli, =eis, dan &mith (#<4<) disesuaikan dengan kondisi yang ingin dikembangkan oleh pihak sekolah. 5emikian definisi siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa dalam program percepatan belajar adalah$ (ereka yang oleh psikolog atau guru diidentifikasi sebagai siswa yang telah mencapai prestasi memuaskan, dan memiliki kemampuan intelektual umum yang berfungsi pada taraf cerdas, kreati*itas yang memadai, dan keterikatan terhadap tugas yang tergolong baik. (enurut 5epdiknas (!"".$#3-#4) siswa yang tergolong berbakat berikut disampaikan #0 ciri-ciri keberbakatan yang telah memiliki korelasi yang signifikan dengan tiga aspek$ (a) (b) (c) (d) (e) (f) lancar berbahasa (mampu mengutarakan pendapat), memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap ilmu pengetahuan, memiliki kemampun tinggi dalam berpikir logika dan kritis, mampu belajar atau bekerja secara mandiri, ulet dalam menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa), mempunyai tujuan yang jelas dalam tiap kegiatan atau perbuatannya, (g) cermat atau teliti dalam mengamati, (h) memiliki kemampuan memikirkan beberapa macam pemecahan masalah, (i) mempunyai minat luas, (j) mempunyai daya imajinasi yang tinggi, (k) belajar dengan mudah dan cepat, (l) mampu mengemukakan dan mempertahankan pendapat, (m) mampu berkonsentrasi, (n) tidak memerlukan dorongan (moti*asi) dari luar. 7. Lan*asan Empiris 'erdasarkan ciri-ciri di atas, terkesan seakan-akan siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa hanya memiliki sifat-sifat positif saja. &ebetulnya tidak demikian. &ebagaimana anak pada umumnya, anak yang

00 memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa mempunyai kebutuhan pokok akan pengertian, penghargaan, dan perwujudan diri. Apabila kebutuhan tersebut tidak dipenuhi, maka mereka akan menderita kecemasan dan keraguan. Bika minat, tujuan, dan tingkah laku mereka berbeda dengan siswa pada umumnya, tidak memperoleh pengakuan maka akan mengalami kesulitan (5epdiknas, !"".$#3). (enurut (artinson dikutip oleh &eogoe (dalam 5epdiknas, !"".$ #4-#6) menunjukkan bahwa ciri-ciri tertentu dari siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa dapat mengakibatkan timbulnya masalahmasalah tertentu antara lain$ #. -emampuan berpikir kritis dapat mengarahkan ke arah sikap meragukan (skeptis), baik terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain, !. -emampuan kreatif dan minat untuk melakukan hal-hal yang baru, bisa menyebabkan mereka tidak menyukai atau lekas bosan terhadap tugas-tugas rutin, .. Perilaku yang ulet dan terarah pada tujuan, dapat mengarah pada keinginan untuk memaksa atau mempertahankan pendapatnya, 0. -epekaan yang tinggi, dapat membuat mereka menjadi mudah tersinggung atau peka terhadap kritik, 2. &emangat, kesiagaan mental, dan inisiatif yang tinggi, dapat membuat kurang sabar dan kurang tenggang rasa jika tidak ada kegiatan atau jika kurang tampak kemajuan dalam kegiatan yang sedang berlangsung, 3. 5engan kemampuan dan minat yang beraneka ragam, mereka membutuhkan keluwesan serta dukungan untuk dapat menjajaki dan mengembangkan minat, 4. -einginan mereka untuk mandiri dalam belajar dan bekerja, serta kebutuhan akan kebebasan, dapat menimbulkan konflik karena tidak mudah menyesuaikan diri atau tunduk terhadap tekanan dari orang tua, sekolah, atau teman-temannya. Ia juga bisa merasa ditolak atau kurang mengerti lingkungannya, 6. &ikap acuh tak acuh dan malas, dapat timbul karena pengajaran yang diberikan di sekolah kurang mengundang tantangan.

02 'erdasarkan penelitian idyastono (dalam 5epdiknas, !"".$#6)

menyatakan siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa juga suka mengganggu teman-teman sekitarnya. %al demikian disebabkan karena mereka lebih cepat memahami materi pelajaran yang diterangkan guru di depan kelas di banding teman-temannya, sehingga mereka memiliki banyak waktu. Akibat lebih lanjut, mereka dapat menjadi anak yang berprestasi di bawah potensinya (underachiever), bahkan mungkin menjadi anak yang bermasalah (mengalami kesulitan belajar). (asalah-masalah di atas dapat terjadi karena siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa belum mendapat pelayanan pendidikan yang memadai secara tidak disadari. Apabila teman-teman sekelas mereka memiliki tingkat kemampuan dan kecerdasan yang relatif sama (homogen) maka masalah tersebut tidak akan terjadi. *. Lan*asan 5iloso3is Penyelenggaran pendidikan khusus bagi siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa, termasuk program percepatan (akselerasi) didasari filosofi yang berkenaan dengan$ (#) hakekat manusia, (!) hakekat pembangunan nasional, (.) tujuan pendidikan, dan (0) usaha untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut (5epdikbud, !"".$!"-!#). Pertama, manusia sebagai makhluk )uhan :ang (aha Esa telah dilengkapi dengan berbagai potensi dan kemampuan. Potensi pada dasarnya merupakan anugerah kepada manusia yang semestinya dimanfaatkan, dikembangkan, dan tidak disia-siakan. Pendidikan dan lingkungan umumnya

03 berfungsi untuk mengembangkan potensi agar menjadi aktual dalam kehidupan sehingga berguna bagi orang yang bersangkutan, masyarakat, dan bangsanya, serta menjadi bekal untuk menghambakan diri kepada )uhan. 5emikian, usaha untuk mewujudkan anugerah potensi secara penuh merupakan konsekuensi amanah )uhan. -edua, agar dapat memainkan perannya sebagai subyek pembangunan, manusia Indonesia harus dikembangkan untuk menjadi manusia yang utuh, dan berkembang segenap dimensi potensinya secara wajar. Pendidikan nasional mengemban tugas dalam mengembangkan manusia Indonesia sehingga menjadi manusia yang utuh dan sekaligus merupakan sumber daya pembangunan. -etiga, pendidikan nasional berusaha menciptakan keseimbangan antara pemerataan kesempatan dan keadilan. 1paya mencapai keunggulan dalam pendidikan, diperlukan bukan hanya memberikan kesempatan yang sama, melainkan memberikan perlakuan yang sesuai dengan kondisi obyektif siswa. Perlakuan pendidikan yang adil didasarkan kepada minat, bakat, dan kemampuan serta kecerdasan siswa. 5i pihak lain, memperlakukan secara sama setiap siswa yang berbeda bakat, minat, dan kemampuan serta kecerdasannya merupakan ketidakadilan. -eempat dalam upaya mengembangkan kemampuan siswa, pendidikan berpegang kepada asas keseimbangan dan keselarasan, yaitu keseimbangan antara kreati*itas dan disiplin, keseimbangan antara persaingan (kompetitif) dan kerjasama (kooperatif), dan keseimbangan antara tuntutan dan prakarsa.

04 #. Program Akselerasi a. Pengertian Akselerasi (enurut Colangelo seperti yang dikemukakan oleh %adawi (!""0$2-3) menyebutkan bahwa istilah akselerasi menunjuk pada pelayanan yang diberikan (service delivery), dan kurikulum yang disampaikan (curriculum delivery). &ebagai model pelayanan, pengertian akselerasi termasuk juga taman kanak-kanak atau perguruan tinggi pada usia muda, meloncat kelas, dan mengikuti pelajaran tertentu pada kelas diatasnya. &ebagai model kurikulum, akselerasi berarti mempercepat bahan ajar dan yang seharusnya dikuasai siswa saat itu. Program akselerasi dapat dilakukan dalam kelas reguler, ruang sumber, ataupun kelas khusus dan bentuk akselerasi yang diambil berupa telescoping curriculum, yaitu siswa dapat menyelesaikan dua tahun atau lebih kegiatan belajarnya menjadi satu tahun atau dengan cara self-paced studies, yaitu siswa mengatur kecepatan belajarnya sendiri. &ecara konseptual, menurut Pressey (dalam %adawi, !""0$.#) pengertian akselerasi sebagai suatu kemajuan yang diperoleh dalam program pengajaran, pada waktu yang lebih cepat atau usia yang lebih muda daripada yang kon*ensional. 5efinisi menunjukkan bahwa akselerasi meliputi persyaratan untuk menghindari hambatan, pemenuhan permintaan dalam pengajaran dan mengusulkan proses-proses yang memungkinkan siswa melalui pemberian materi yang lebih cepat dibanding dengan kemajuan rata-rata siswa. Ada tiga hal pokok dari definisi di atas yaitu$ (#) perlu adanya kemantapan eksistensi dari satu kumpulan materi, tugas, keterampilan, dan persyaratan pengetahuan dari setiap jenjang pengajaran, (!) mempersyaratkan

06 adanya kecepatan dari kemajuan yang diinginkan dan spesifik, melalui kurikulum yang cocok untuk semua siswa, (.) adanya dugaan bila dibandingkan dengan usia teman sebaya, siswa yang cerdas akan mampu lebih cepat melaju melalui suatu program pengajaran yang standar. '. Tujuan (enurut 5epdiknas (!"".$2-3) ada dua tujuan yang mendasari dikembangkan program akselerasi bagi siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa$ ". Tujuan Umum a. (emenuhi kebutuhan siswa yang memiliki karakteristik khusus dan aspek kognitif dan afektifnya, b. (emenuhi hak asasinya selaku siswa sesuai dengan kebutuhan pendidikan dirinya, c. (emenuhi minat intelektual dan perspektif masa depan siswa, d. (emenuhi kebutuhan aktualisasi diri siswa, e. (enimbang peran siswa sebagai aset masyarakat dan kebutuhan masyarakat untuk pengisian peran, f. (enyiapkan siswa menjadi pemimpin masa depan. #. Tujuan !husus a. (emberikan penghargaan untuk dapat menyelesaikan program pendidikan secara lebih cepat sesuai dengan potensinya, b. (eningkatkan efisiensi dan efekti*itas proses pembelajaran siswa, c. (encegah rasa bosan terhadap iklim kelas yang kurang mendukung berkembangnya potensi keunggulan siswa secara optimal, d. (emacu siswa untuk peningkatan kecerdasan spiritual, intelektual, dan emosional secara seimbang. 7. Mo*el Pen4elenggaraan (enurut 5epdiknas (!"".$!4) bentuk penyelenggaraan program pendidikan yang sudah dilaksanakan terdiri dua jenis program yang sudah yaitu program pengayaan (enrichment), dan program percepatan (acceleration)$

0< #) Program pengayaan (enrichment) yaitu pemberian pelayanan pendidikan sesuai potensi kecerdasan dan bakat istimewa yang dimiliki siswa, dengan penyediaan kesempatan dan fasilitas belajar tambahan yang bersifat perluasan atau pendalaman, setelah yang bersangkutan menyelesaikan tugas-tugas yang diprogramkan untuk siswa lainnya. Program ini cocok untuk siswa yang bertipe 8enriched learner9. !) Program percepatan (acceleration) yaitu pemberian pelayanan pendidikan sesuai potensi kecerdasan dan bakat istimewa yang dimiliki oleh siswa, dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk dapat menyelesaikan program reguler dalam jangka waktu lebih singkat dibanding teman-temannya. Program ini cocok bagi siswa yang bertipe 8accelerated learner9. (odel penyelenggaraan lainnya ditinjau dari bentuk penyelenggaraan program kecepatan belajar. 5itinjau dari bentuk penyelenggaraan menurut Clark (dalam 5epdiknas, !"".$!4-!<) yaitu$ ". !elas Reguler -elas dimana siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa tetap berada dengan siswa lainnya di kelas reguler (model inklusi). 'entuk penyelenggaraan pada kelas reguler dapat diklasifikasikan sebagai berikut$ (#) kelas reguler dengan kelompok (cluster) yaitu$ siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa belajar bersama siswa lain (normal) di kelas reguler dalam kelompok khusus, (!) kelas reguler dengan full out yaitu$ siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa bersama siswa lain (normal) di kelas reguler namun dalam waktu-waktu tertentu ditarik

2" dari kelas reguler ke ruang sumber (ruang khusus) untuk belajar mandiri, kelompok, atau belajar dengan guru pembimbing khusus, dan (.) kelas reguler dengan cluster dan full out yaitu$ siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa belajar bersama siswa lain (normal) di kelas reguler dalam kelompok khusus, dan waktu-waktu tertentu ditarik dari kelas reguler ke ruang sumber (ruang khusus) untuk belajar mandiri, kelompok, atau belajar dengan guru pembimbing khusus. -euntungan pada program kelas reguler adalah mudah mengenali akseleran, tidak diperlukan ruangan khusus, akseleran dapat berinteraksi dengan siswa reguler, akseleran dapat membantu kelas reguler (tutor sebaya). -elemahan pada program kelas reguler adalah guru kurang memahami karakteristik dan kebutuhan siswa, guru kurang menguasai kurikulum berdiferensiasi. #. !elas !husus -elas dimana siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa belajar dalam kelas khusus. &iswa program akselerasi dikelompokkan dalam satu kelas khusus dengan program khusus. -euntungan pada program kelas khusus adalah lebih mudah mengatur jadwal, memudahkan pelaksanaan program, memberi program berkelanjutan bagi akseleran, guru lain dapat mengamati dan mempelajari metode-metode mengajar untuk akseleran. -elemahan pada program kelas khusus adalah membutuhkan ruang, sarana dan prasarana, sumber pustaka khusus, guru dapat bersikap kurang positif terhadap pemisahan siswa, kecenderungan untuk memberi label pada akseleran.

2# %. &ekolah !husus &ekolah dimana semua siswa yang belajar di sekolah ini adalah siswa khusus yang memiliki potensi dan bakat istimewa. &atu sekolah hanya menyelenggarakan satu bentuk pelayanan pendidikan yaitu hanya program akselerasi. Akseleran pada bentuk sekolah khusus, ada yang harus dalam asrama dan ada yang tidak dalam asrama. -euntungan pada bentuk sekolah khusus yang berasrama adalah waktu belajar lebih panjang, memudahkan kegiatan ekstrakurikuler, sedangkan keuntungan sekolah yang tanpa asrama adalah memudahkan untuk berinteraksi dengan sekolah lain. -elemahan bentuk sekolah berasrama yaitu kurang sesuai untuk jenjang &5, adanya perpisahan dengan keluarga dan harus menyesuaikan diri, sedangkan yang tanpa asrama adalah timbulnya penilaian yang berlebihan dari masyarakat sehingga menimbulkan jarak antara siswa akselerasi dengan siswa reguler yang kurang baik. *. Manajemen ". Rekruitmen &is8a =ekruitmen siswa program akselerasi didasarkan atas dua tahap yaitu$ tahap # dilakukan dengan meneliti dokumen data seleksi Penerimaan &iswa 'aru (P&'). -riteria lolos pada tahap # didasarkan atas kriteria tertentu berdasarkan skor data +ilai Ebtanas (urni (+E() &@)P, skor tes seleksi akademis, serta skor tes psikologi yang terdiri tiga kelompok, yaitu intelegensi, kreati*itas, dan pengikat diri atau tanggung jawab terhadap tugas (taks commitment) (@ubis dalam %adawi, !""0$#!!). &eseorang disebut berbakat

2! jika memiliki hasil perpaduan tiga kelompok tersebut dengan kadar tinggi =enFulli. &elain faktor kemampuan untuk melihat faktor kepribadian maka dilakukan tes moti*asi berprestasi, penyesuaian diri, stabilitas emosi, ketekunan, dan kemandirian. 'iasanya persentase yang lolos pada tahap ini berkisar antara #2-!2 H dari jumlah siswa yang diterima dalam seleksi Penerimaan &iswa 'aru. Penyaringan tahap ! dilakukan dengan dua strategi yaitu$ (a) data subyektif dan (b) strategi informasi data obyektif. a. &trategi informasi 5ata &ubyektif Informasi data subyektif diperoleh dari proses pengamatan yang bersifat kumulatif. Informasi dapat diperoleh melalui check list perilaku, nominasi oleh guru, nominasi oleh orang tua, nominasi oleh teman sebaya, dan nominasi dari diri sendiri. b. &trategi Informasi 5ata Abyektif Informasi data obyektif diperoleh melalui alat-alat tes yang lebih lengkap sehingga dapat memberikan informasi lebih beragam. -edua strategi tersebut dapat digunakan untuk memberikan informasi lebih lengkap dan utuh tentang siswa yang memiliki tingkat keberbakatan intelektual tinggi dan diharapkan mampu untuk mengikuti Program Akselerasi (biasanya jumlah yang tersaring berkisar antara .-#" H). #. !egiatan Pem'elajaran #." $uru 7uru yang mengajar program akselerasi adalah guru-guru biasa yang juga mengajar program reguler. %anya saja sebelumnya mereka telah dipersiapkan dalam suatu lokakarya dan workshop sehingga mereka memiliki

2. pemahaman tentang perlunya layanan pendidikan bagi anak-anak berbakat, keterampilan menyusun Program -erja 7uru (P-7), -elompok -erja 7uru (--7), pemilihan strategi pembelajaran, penyusunan catatan lapangan, serta melakukan e*aluasi pengajaran bagi siswa program akselerasi (@ubis dalam %adawi, !""0$#!0). &emua siswa di sekolah memerlukan guru yang baik, tidak hanya siswa yang memiliki potensi dan bakat istimewa. 7uru menentukan tujuan dan sasaran belajar, membantu pembentukan nilai-nilai pada anak, misalnya nilai hidup, nilai moral, dan nilai sosial, memilihkan pengalaman belajar, menentukan metode dan strategi mengajar, dan yang paling penting menjadi panutan perilaku bagi siswa. +amun bagaimanapun tidak semua guru dapat mengajar siswa yang memiliki potensi dan bakat istimewa. (enurut (aker (dalam (unandar, !""!$#02-#06) membagi karakteristik guru bagi siswa yang memiliki potensi dan bakat istimewa menjadi tiga kelompok yaitu$ #."." !arakteristik 5iloso3is -arakteristik filosofis penting karena pandangan guru mengenai pendidikan ikut menentukan pendekatan guru terhadap siswa di kelas. 7uru bagi siswa yang memiliki potensi dan bakat istimewa perlu mencerminkan sikap kooperatif dan demokratis, serta mempunyai kompetensi dan minat terhadap proses pembelajaran. -ompetensi guru sebagai tenaga pengajar pada program akselerasi adalah$ a. (emiliki pengetahuan tentang sifat dan kebutuhan anak yang memiliki potensi dan bakat istimewa, b. (emiliki keterampilan dalam mengembangkan kemampuan berpikir tinggi,

20 c. (emiliki pengetahuan tentang kebutuhan afektif dan kognitif anak berbakat, d. (emiliki kemampuan untuk mengembangkan pemecahan masalah secara kreatif, e. (emiliki kemampuan untuk mengembangkan bahan untuk anak berbakat, f. (emiliki kemampuan untuk menggunakan strategi mengajar indi*idual, g. (emiliki pengetahuan untuk menunjukkan teknik mengajar yang sesuai, h. (emiliki kemampuan membimbing dan memberi konseling kepada anak berbakat dan orang tuanya, i. (emiliki kemampuan untuk melakukan penelitian. #.".# !arakteristik !ompetensi -arakteristik profesional guru dapat dikembangkan melalui pelatihan dalam jabatan (in service training) seperti kemampuan untuk mempergunakan dinamika kelompok, teknik dan strategi yang maju (advanced) dalam mata pelajaran tertentu, memberi pelatihan penyelidikan, dan memahami ilmu komputer. (enurut Plowman (dalam (unandar, !""!$#03-#04) membedakan sepuluh kelompok karakteristik profesional guru bagi anak berbakat, yaitu$ a. Penilaian (assessment) siswa berbakat, b. Pengetahuan tentang sifat dan kebutuhan siswa berbakat, c. Penggunaan data assessment dalam merencanakan program indi*idual untuk siswa berbakat, d. Pengetahuan tentang model kurikulum yang penting untuk pendidikan siswa berbakat, e. -emampuan dalam menggunakan dinamika kelompok, f. Pengetahuan tentang berbagai program keberbakatan, minat dan komitmen terhadap pembelajaran siswa berbakat, g. Pengetahuan tentang aturan dan hukum sehubungan dengan pendidikan siswa berbakat, h. Pengetahuan dan kemampuan untuk membimbing anak berbakat dan orang tuanya, i. Pengetahuan tentang kecenderungan dan isu dewasa dalam pendidikan anak berbakat. #.".% !arakteristik Pri'a*i -arakteristik pribadi guru bagi siswa berbakat meliputi moti*asi, kepercayaan diri, rasa humor, kesabaran, minat luas, dan keluwesan

22 (fleksibilitas). (enurut @indsey (dalam (unandar, !""!$#04) mengemukakan karakteristik pribadi dari guru yang berhasil bekerja dengan siswa berbakat mencakup memahami dan menerima diri sendiri, mempunyai kekuatan ego, kepekaan terhadap orang lain, minat intelektual di atas rata-rata, serta tanggung jawab terhadap perilaku diri sendiri dan akibatnya. -arakteristik pribadi lain dari guru siswa berbakat adalah empati, tenggang rasa, orisinalitas, antusiasme, dan aktualisasi diri. 5ari ciri-ciri di atas, seperti fleksibilitas dan orisinalitas, jelas sekali bahwa guru siswa berbakat perlu memiliki kreati*itas, agar mampu memberikan tantangan ketika mengajar, serta dapat pula mengembangkan kreati*itas siswa. -eberhasilan dalam pengembangan dan pelaksanaan program akselerasi banyak bergantung pada guru yang memiliki keterampilan yang diperlukan, karakteristik pribadi, dan filosofis yang menunjang tujuan program. 5emikian, tenaga kependidikan yang menangani dengan kemampuan dan kecerdasan luar biasa khususnya guru yang mengajar program akselerasi adalah guru yang unggul, baik dan segi penguasaan materi pelajaran, penguasaan metode mengajar, maupun komitmen dalam melaksanakan tugas. #.# !urikulum (uatan materi kurikulum untuk program akselerasi tidak jauh berbeda dengan kurikulum standar yang digunakan untuk program regular. Perbedaannya terletak pada penyusunan kembali struktur program kerja dan alokasi waktu yang lebih singkat. Program akselerasi ini akan menjadikan kurikulum standar yang biasanya ditempuh siswa &(A dalam tiga tahun

23 menjadi dua tahun. Pada tahun pertama, siswa akan mempelajari seluruh materi kelas I ditambah dengan setengah materi kelas II. 5i tahun kedua, mereka akan mempelajari materi kelas II yang tersisa dan seluruh materi kelas III (@ubis dalam %adawi, !""0$#!0). Pengaturan kembali program pembelajaran pada kurikulum standar yang biasa diberikan dengan alokasi waktu enam semester menjadi empat semester. -uncinya terletak pada analisis materi kurikulum dengan kalender akademik yang dibuat khusus. -urikulum program akselerasi adalah kurikulum nasional dan muatan lokal, yang dimodifikasi dengan penekanan pada materi esensial dan dikembangkan melalui sistem pembelajaran yang dapat memacu dan mewadahi integrasi antara pengembangan spiritual, logika, etika, dan estetika, serta dapat mengembangkan kemampuan berpikir holistik, kreatif, sistemik dan sistematik, linier dan kon*ergen, untuk memenuhi tuntutan masa kini dan masa yang akan datang (5epdiknas, !"".$.<). -urikulum program akselerasi di &(A adalah kurikulum yang berlaku secara nasional, namun waktu keseluruhan yang ditempuh dalam menyelesaikan pendidikan di &(A lebih cepat daripada program reguler. #.% &trategi Pem'elajaran Pendidikan untuk siswa berbakat intelektual tinggi berbeda dengan siswa lainnya (reguler) dan menekankan akti*itas intelektual. Pembelajaran untuk program akselerasi harus diwarnai kecepatan dan tingkat kompleksitas yang lebih sesuai dengan tingkat kemampuan lebih tinggi daripada siswa kelas reguler, serta menekankan perkembangan kreatif dalam proses berpikir tinggi.

24 &trategi pembelajar yang sesuai untuk program akselerasi yaitu$ (a) strategi pembelajaran terfokus pada belajar bagaimana seharusnya belajar, (b) strategi harus menekankan pada perkembangan kemampuan intelektual tinggi, (c) strategi harus memiliki kepekaan (sensitif) terhadap kemajuan belajar dari tingkat konseptual rendah sampai tingkat intelektual tinggi (@ubis dalam %adawi, !""0$#!3). # ./ E6aluasi Belajar *an Laporan Hasil Belajar E*aluasi atau penilaian merupakan proses penetapan kualitas hasil belajar, atau proses untuk menentukan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran siswa. &ebagai suatu proses, penilaian dilaksanakan dengan prinsip-prinsip dan teknik yang sesuai (tes atau nontes) ((ulyasa, !""3$3#). &istem e*aluasi belajar yang dilakukan untuk siswa program akselerasi pada dasarnya tidak berbeda dengan siswa program regular, yaitu mengukur ketercapaian materi. Perbedaannya hanya terletak pada jadwal tes karena untuk program akselerasi mengacu pada kalender pendidikan yang dibuat khusus. )ujuan diadakannya e*aluasi adalah untuk mengukur keberhasilan belajar siswa menentukan efekti*itas pengajaran yang dilakukan oleh guru, memperbaiki prestasi siswa dengan cara menganalisis kesalahan-kesalahan yang mereka perbuat dan untuk memperbaiki metode pembelajaran yang digunakan. Adapun sistem e*aluasi yang diadakan program akselerasi meliputi$ (a) 1langan harian$ dalam satu semester setiap guru minimal memberikan ulangan harian tiga kali dalam bentuk soal uraian, (b) 1langan umum$ diberikan sesuai kalender program akselerasi atau mengikuti ulangan umum bersama progam regular, (c) 1jian nasional$ diikuti pada tahun kedua bersama siswa regular.

26 @aporan hasil belajar (rapor) siswa program akselerasi mempunyai format sama dengan program reguler. +amun pembagian dan tanggal pembagian rapor sesuai dengan kalender masing-masing program pendidikan. E*aluasi terhadap program akselerasi dilakukan oleh 5irjen 5ikdasmen sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun dalam bentuk super*isi atau monitoring dan e*aluasi (5epdiknas, !"".$2.). -esiapan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dapat diketahui dari indikator perencanaan kegiatan pembelajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran, dan teknik e*aluasi hasil belajar. #.0 Bim'ingan *an !onseling Pelayanan bimbingan dan konseling sangat diperlukan agar potensi keberbakatan tinggi yang dimiliki oleh siswa dapat dikembangkan dan tersalur secara optimal. Program bimbingan dan konseling diarahkan untuk dapat menjaga terjadinya keseimbangan dan keserasian dalam perkembangan intelektual, emosional, dan sosial. %endaknya dijaga benar agar jangan sampai program akselerasi terlalu menekan perkembangan intelektual dan kurang mementingkan perkembangan emosi dan sosial anak seirama dengan kejiwaan keremajaannya. 'imbingan dan konseling diharapkan dapat mencegah dan mengatasi potensi-potensi negatif yang dapat terjadi dalam proses percepatan belajar. Potensi negatif tersebut, misalnya siswa akan mudah frustasi karena adanya tekanan dan tuntutan untuk berprestasi, siswa menjadi terasing atau agresif terhadap orang lain karena sedikit kesempatan untuk membentuk

2< persahabatan pada masanya, ataupun kegelisahan akibat harus menentukan keputusan karir lebih dini dari biasanya. 'erbagai fungsi atau pelayanan bimbingan dan konseling tersebut dapat diupayakan dengan melakukan langkah sebagai berikut$ (a) pertemuan rutin dengan orang tua siswa untuk saling bertukar informasi, (b) menghimpun berbagai data dari guru yang mengajar di kelas akselerasi, khususnya berkaitan dengan akti*itas siswa pada saat pembelajaran, dan (c) menjaring data siswa melalui daftar cek masalah, sosiometri kelas, angket, ataupun wawancara @ubis (dalam %adawi, !""0$#!4-#!6). (enurut @ubis (!""0$6<) sesuai dengan tujuannya, pelayanan bimbingan dan konseling untuk siswa program akselerasi meliputi bidangbidang berikut$ (a) bimbingan akademik, yaitu agar siswa dapat mencapai prestasi optimal dalam belajar sesuai dengan bakat dan kemampuannya, (b) bimbingan kepribadian, yaitu agar siswa dapat mengembangkan konsep diri yang sehat, dapat memahami diri dan lingkungannya dengan baik, dan mampu mewujudkan dirinya dalam hubungan yang serasi dengan diri sendiri, keluarga, sekolah, alam, masyarakat, dan dengan )uhan :ang (aha Esa, (c) bimbingan karir, yaitu agar siswa dapat membuat pilihan yang tepat dalam merencanakan karirnya, berdasarkan pengenalan dan pemahaman mengenai kemungkinankemungkinan pendidikan dan pekerjaan yang ada, kemampuan dan keterbatasan dirinya, dan kebutuhan-kebutuhan masyarakat dan pembangunan.

3" e. &arana *an Prasarana &ekolah penyelenggara program akselerasi diharapkan mampu memenuhi sarana penunjang kegiatan pembelajaran yang rele*an dengan kebutuhan siswa. &arana dan prasarana untuk program akselerasi hampir sama dengan program reguler, tetapi kualitasnya lebih ditingkatkan, yaitu meliputi dua hal berikut$ (a) -egiatan Intrakurikuler$ ruang belajar yang memadai, kelengkapan ruang belajar, dan kondisi ruang belajar, (b) -egiatan Ekstrakurikuler$ sarana yang membentuk kreati*itas, pembinaan akhlak, pengembangan intelektual siswa (+asichin dalam %adawi, !""0$!6). 5emikian, sarana dan prasarana pada program akselerasi harus diperhatikan, karena tanpa sarana dan prasarana yang menunjang sesuai dengan kemampuan dan kecerdasan siswa maka kebutuhan belajar, bakat, dan minat siswa dapat terpenuhi serta kemampuan dan kecerdasannya tidak dapat tersalurkan. 3. Dana (enunjang tercapainya tujuan yang telah ditetapkan perlu adanya dukungan dana yang memadai. Adapun anggaran terkait dengan dana penyelenggaraan program akselerasi diperoleh dari pemerintah berupa AP'+, AP'5, dan dari orangtua berupa sumbangan pendidikan. 5ana yang diperlukan untuk pengelolaan program akselerasi relatif lebih besar dibandingkan program regular, karena beberapa alasan seperti menyediakan ruang kelas ber-AC untuk kelas akselerasi yang memberikan kenyamanan dalam kegiatan pembelajaran, saran dan prasarana, media atau alat

3# pembelajaran, termasuk perlunya disediakan insentif tambahan bagi tenaga kependidikan yang terlibat berupa uang maupun fasilitas lainnya, adanya pengembangan materi serta program pengayaan sehingga memerlukan fasilitas yang lebih salah satunya adalah paket pembelajaran, media-media pembelajaran lain diantaranya kaset JC5, C5-=oom, dan alat-alat peraga lainnya. &emakin besar dana yang tersedia untuk program akselerasi, maka makin baik untuk penyelenggaraan program akselerasi. %. Program Akselerasi &MAN % Malang Penyelenggaraan program akselerasi di &(A+ . (alang telah dilaksanakan pada tahun ajaran !""./!""0. &ekarang telah meluluskan tiga angkatan antara lain siswa angkatan tahun ajaran !""./!""0, !""0/!""2, dan !""2/!""3. Penyelenggaraan program akselerasi &(A+ . (alang berdasarkan bentuk penyelenggaraan program pendidikan yaitu program percepatan (acceleration). Program percepatan (acceleration) adalah pemberian pelayanan pendidikan sesuai potensi kecerdasan dan bakat istimewa yang dimiliki oleh siswa, dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk dapat meyelesaikan program reguler dalam jangka waktu lebih singkat dibanding teman-temannya. &edangkan model penyelenggaraan lain ditinjau dari bentuk penyelenggaraan program kecepatan belajar yaitu kelas khusus. -elas khusus adalah kelas dimana siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa belajar dalam kelas khusus. &iswa program akselerasi dikelompokkan dalam satu kelas khusus dengan program khusus.

3! Program akselerasi &(A+ . (alang diharapkan dalam waktu dua tahun mampu menghasilkan lulusan yang memiliki keimanan dan ketaKwaan kepada )uhan :ang (aha Esa, wawasan kebangsaan, nasionalisme, wawasan IP)E- yang mendalam dan luas, cakap, kreatif, mandiri, selalu termoti*asi untuk menemukan hal-hal yang baru, memiliki komitmen tinggi untuk mencapai prestasi dan keunggulan, memiliki kepekaan sosial yang tinggi, memiliki jiwa kepemimpinan yang disiplin dan efektif, memiliki kondisi fisik dan kejiwaan yang sehat, gemar membaca dan mengadakan penelitian, memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar juga berbahasa Inggris yang baik dan benar. Program akselerasi merupakan bagian dari ino*asi pendidikan masa sekarang dan masa mendatang yang integral dengan pelaksanaan program lainnya. Program akselerasi mengharapkan siswa akan memiliki moti*asi, komitmen, dan kreati*itas untuk mandiri. 1paya-upaya yang dilakukan adalah sebagai berikut$ a. Pihak guru 'agi guru yang telah terseleksi dalam kelayakan untuk bertanggung jawab dalam pelaksanaan program akselerasi pendidikan diwajibkan$ #) (empelajari dan menganalisa kurikulum program akselerasi pendidikan sesuai dengan bidang studi yang diajarkan. !) (engikuti workshop dalam rangka menyediakan model yang sesuai dengan kurikulum program akselerasi pendidikan yang telah dirumuskan.

3. .) (engikuti workshop dalam rangka menyediakan lembar kegiatan mandiri sesuai dengan kurikulum program pendidikan. 0) (engikuti workshop dalam rangka memahami aplikasi blangko e*aluasi siswa yang mengikuti program akselerasi. 2) (enyediakan perangkat mengajar yang terdiri dari program tahunan, program semester, silabus, skenario pembelajaran, program e*aluasi harian, semester dan akhir tahun, program pengayaan sesuai kalender pendidikan dalam program akselerasi. 3) (elaksanakan semua program yang telah ditetapkan sesuai dengan karakter program akselerasi (Denti, !""2$ !2-!3). '. Pihak sekolah &ekolah menganggap perlu adanya pelayanan istimewa bagi siswa program akselerasi, maka sekolah mempunyai kewajiban yaitu$ #) (enciptakan iklim pengembangan kematangan dan keseimbangan kecerdasan inteligensi (IG), kecerdasan emosional (EG), dan kecerdasan sosial (&G). !) (enciptakan kondisi belajar siswa yang tenang, nyaman, dan menyenangkan untuk mewujudkan tujuan pendidikan yang berkualitas. .) (ewujudkan target yang telah ditetapkan dalam rencana pelaksanaan program akselerasi. 0) (engadakan hubungan kerjasama yang ideal antara siswa, guru, dan masyarakat demi terwujudnya pelaksanaan dan pencapaian target pendidikan masa depan (Denti, !""2$ !3-!4).

30 5. !orelasi antara Persepsi &is8a tentang Moti6asi !erja *an !emampuan Mengajar $uru+ *engan Moti6asi Berprestasi &is8a Program Akselerasi &MAN % Malang &ebelum membahas tentang korelasi antara persepsi siswa tentang moti*asi kerja dan kemampuan mengajar guru dengan moti*asi berprestasi siswa, lebih dahulu ditinjau tentang peran guru dalam menumbuhkan moti*asi dalam diri siswa sehingga dapat meningkatkan moti*asi berprestasi. Boni (dalam :unita, !""2$2"-2#) mengemukakan guru yang sesuai dengan tugasnya adalah sebagai fasilitator dan moti*ator sekaligus inspirator dalam kelas. 1paya menunjukkan pentingnya peranan guru dalam menumbuhkan moti*asi belajar siswa. 7uru sebagai fasilitator, harus dapat memberikan berbagai kemudahan, petunjuk, bantuan, dan dorongan kepada siswa dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. (emberikan petunjuk belajar atau mengarahkan bagaimana agar siswa dapat belajar dengan mudah, dan sekaligus memberikan dorongan yang dibutuhkan siswa. 7uru sebagai moti*ator, harus dapat membangkitkan moti*asi, hasrat, dan gairah belajar pada diri siswa. )ugas guru sebagai moti*ator dalam membangkitkan moti*asi belajar yang berpengaruh pada moti*asi berprestasi siswa dengan cara yaitu$ #. (enggairahkan siswa 5alam kegiatan rutin di kelas sehari-hari guru harus berusaha menghindari hal-hal yang monoton dan membosankan. 7uru harus selalu memberikan siswa cukup banyak hal yang perlu dipikirkan dan dilakukan. 7uru harus

32 memelihara minat siswa dalam belajar, yaitu dengan memberikan kebebasan tertentu untuk berpindah dari satu aspek ke aspek pelajaran dalam situasi belajar. 1ntuk dapat meningkatkan kegairahan siswa, guru harus mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai disposisi awal setiap siswanya. !. (emberikan harapan yang realistis 7uru harus memelihara harapan-harapan siswa yang realistis dan memodifikasi harapan-harapan yang kurang atau tidak realistik. %al ini guru perlu memiliki pengetahuan yang cukup mengenai keberhasilan atau kegagalan akademis setiap siswa di masa lalu. 5engan demikian, guru dapat membedakan antara harapan yang realistis, pesimistis, atau terlalu optimis. 'ila siswa telah banyak mengalami kegagalan, maka guru harus memberikan sebanyak mungkin keberhasilan kepada siswa. %aparan yang diberikan tentu saja terjangkau dan dengan pertimbangan yang matang. .. (emberikan insentif 'ila siswa mengalami keberhasilan, guru diharapkan memberikan hadiah kepada siswa atas keberhasilannya (dapat berupa pujian, hadiah, angka yang baik, dan sebagainya), sehingga siswa terdorong untuk melakukan usaha lebih lanjut guna mencapai tujuan-tujuan pengajaran. 0. (engarahkan perilaku siswa ke arah yang menunjang tercapainya tujuan pembelajaran (engarahkan perilaku siswa adalah tugas guru yang dituntut untuk memberikan respon terhadap siswa yang tidak terlibat langsung dalam kegiatan di kelas. &iswa yang diam, membuat ribut, dan berbicara

33 semaunya harus ditegur secara arif dan bijaksana. Cara mengarahkan perilaku siswa adalah dengan memberikan penugasan, bergerak mendekati, memberikan hukuman yang mendidik, menegur dengan sikap lemah lembut dan dengan perkataan yang ramah dan baik. 1paya penelitian dalam membangkitkan moti*asi berprestasi siswa dengan menerapkan moti*asi kerja dan kemampuan mengajar guru yang telah dikuasai.7uru sebagi inspirator, harus dapat memberikan semangat, tanpa memandang taraf kemampuan intelektual siswa. 7uru harus bisa membangkitkan rasa senang terhadap mata pelajaran yang diajarkan dan membina hubungan yang baik dengan siswa. 5alam kegiatan belajar mengajar kemampuan siswa dalam menerima pelajaran berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh tingkat kepandaian siswa dan persepsi yang dimiliki siswa tentang moti*asi kerja dan kemampuan mengajar guru. Adanya perbedaan persepsi siswa akan memungkinkan berpengaruh pada perbedaan moti*asi berprestasi siswa di kelas. &iswa yang berpersepsi positif tentang moti*asi kerja dan kemampuan mengajar guru akan termoti*asi terhadap suatu mata pelajaran, maka dia akan mempunyai dorongan tinggi terhadap suatu mata pelajaran sehingga moti*asi berprestasi siswa semakin tinggi. &edangkan siswa yang berpersepsi negatif terhadap moti*asi kerja dan kemampuan mengajar guru maka kurang termoti*asi terhadap suatu mata pelajaran, sehingga moti*asi berprestasi siswa menurun. (oti*asi merupakan pengarah untuk perbuatan belajar kepada tujuan yang jelas dan diharapkan dapat dicapai (1no, !""4$!.). Agar moti*asi berprestasi siswa terus meningkat, maka guru sebagai pengajar diharapkan mampu menciptakan suasana belajar

34 mengajar yang kondusif dan kegiatan belajar yang menarik. 7uru juga dituntut untuk mampu mengelola siswa dalam kelas. 1paya memenuhi tuntutan di atas, guru perlu memperhatikan moti*asi kerja dan kemampuan mengajar yang telah dimiliki untuk lebih ditingkatkan. %al ini dilakukan untuk mengetahui tingkat moti*asi kerja dan kemampuan mengajar guru dalam meningkatkan moti*asi berprestasi siswa. )imbulnya moti*asi berprestasi siswa dipengaruhi oleh adanya persepsi siswa terhadap moti*asi kerja dan kemampuan mengajar guru. (oti*asi kerja dan kemampuan mengajar guru menghendaki adanya respon dari diri siswa yaitu apakah siswa akan menyikapi sebagai hal positif atau menyikapi sebagai hal negatif. 'erdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa secara konseptual ada korelasi yang signifikan antara persepsi siswa tentang moti*asi kerja dan kemampuan mengajar guru dengan moti*asi berprestasi siswa.

36

BAB III MET,DE PENELITIAN

-ajian dalam bab ini membahas beberapa hal yang berkaitan dengan prosedur dan metode penelitian meliputi$ (#) rancangan penelitian, (!) subyek penelitian, (.) instrumen penelitian, (0) pengumpulan data dan (2) analisis data. A. Ran7angan Penelitian =ancangan penelitian diartikan sebagai usaha merencanakan dan menentukan segala kemungkinan dan perlengkapan yang diperlukan dalam suatu penelitian ((oleong, !""!$.62). Bika dilihat dari segi pendekatan, penelitian ini disebut sebagai penelitian kuantitatif, sedangkan dilihat dari segi metode, penelitian ini disebut penelitian deskriptif korelasional. Penelitian kuantitatif adalah merujuk dari konsep (*ariabel) yang terdapat dalam teori yang dipilih oleh peneliti kemudian dicari datanya melalui kuesioner untuk pengukuran *ariabel-*ariabelnya (Luriah, !""3$6<). Penelitian deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu (Luriah, !""3$04). )ujuan penelitian deskriptif korelasional yaitu$ (#) mengetahui ada atau tidaknya korelasi antara *ariabel persepsi siswa tentang moti*asi kerja guru dengan *ariabel moti*asi berprestasi siswa program akselerasi &(A+ . (alang tahun ajaran !""3/!""4, (!) mengetahui ada atau tidaknya korelasi

3< antara *ariabel persepsi siswa tentang kemampuan mengajar guru dengan *ariabel moti*asi berprestasi siswa program akselerasi &(A+ . (alang tahun ajaran !""3/!""4. -orelasi antara *ariabel moti*asi kerja guru, *ariabel kemampuan mengajar guru, dan *ariabel moti*asi berprestasi siswa dapat digambarkan dalam bentuk diagram sebagai berikut$

Moti6asi !erja $uru -:".

Moti6asi Berprestasi &is8a -9.

!emampuan Mengajar $uru -:#. $am'ar %.". !orelasi antara )aria'el :"+ )aria'el :#+ *an )aria'el 9 -2inarsunu+ #;;#<#/=.. B. &u'4ek Penelitian &ubyek penelitian adalah sumber utama data penelitian, yaitu yang memiliki data mengenai *ariabel-*ariabel yang diteliti (AFwar, !""2$.0). &ubyek penelitian adalah siswa program akselerasi kelas II angkatan !""3/!""4 berjumlah #3 orang. Adapun rincian jumlah subyek penelitian adalah 4 siswa laki-laki dan < siswa perempuan.

4" . Instrumen Penelitian ". 1enis Instrumen Peneliti membutuhkan data persepsi siswa tentang moti*asi kerja guru, kemampuan mengajar guru, dan moti*asi berprestasi siswa kelas II program akselerasi &(A+ . (alang angkatan !""3/!""4. Prosedur yang ditempuh untuk memperoleh data dengan cara mengajukan pertanyaan apa yang diperoleh dari indikator masing-masing *ariabel yaitu tentang moti*asi kerja guru, kemampuan mengajar guru, dan moti*asi berprestasi siswa. Ta'el %." !isi(kisi )aria'el+ &u' )aria'el+ In*ikator+ Deskriptor+ *an Nomor Item.
No -". ". )ARIABEL -#. M,TI)A&I $URU &UB )ARIABEL -%. "." M,TI)A&I !ER1A INDI!AT,R -/. #.#.# -edisiplinan #.#.! (emberi tugas DE&!RIPT,R -0. #. -ehadiran saat mengajar !. (emberi tugas ketika tidak hadir saat mengajar .. (emperhatikan kemampuan setiap siswa saat mengajar 0. (emberikan pujian pada siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan baik 2. (emberikam ancaman pada siswa yang tidak memperhatikan saat kegiatan belajar mengajar #. (enggunakan teknik dalam membuka pelajaran !. (enyajikan materimateri baru berdasarkan kurikulum yang berlaku .. (enggunakan media No. Item &oal -=. " #

#.#.. (emoti*asi siswa

#.#.0 Pujian/Ancaman yang diberikan kepada siswa

#.

!EMAMPUAN MEN$A1AR $URU

#." TAHAP &EBELUM MEN$A1AR

!.#.# (embuka pelajaran !.#.! (enyajikan materi !.#.. (enggunakan

"

4#
alat peraga !.#.0 (enyampaikan informasi pembelajaran 0. (enyampaikan informasi suatu pelajaran menggunakan metode 2. (enggunakan bahasa yang mudah dimengerti /

!.#.2 (enggunakan bahasa komunikatif #.# TAHAP PEN$A1ARAN !.!.# 'erinteraksi dengan siswa !.!.! &ikap guru terhadap pertanyaan siswa !.!.. (emberikan umpan balik #.% TAHAP &E&UDAH MEN$A1AR !...# (elaksanakan penilaian !...! (emberikan remedial !.... (emberikan pengayaan

#. 'erinteraksi dengan siswa secara komunikatif !. &ikap guru terhadap pertanyaan siswa yang tidak bisa dijawab .. (elakukan refleksi atau membuat rangkuman melibatkan siswa #. (emeriksa, menilai, dan mengembalikan tugas tepat waktu. !. (engadakan penilaian di akhir pembelajaran dalam bentuk tes .. (emberikan remedial bagi siswa yang belum mencapai daya serap. 0. (emberikan pengayaan bagi siswa yang berhasil lebih baik #. &enantiasa datang ke sekolah setiap hari !. (engajikan pertanyaan tentang materi yang belum dimengerti .. (encatat semua pelajar yang diajarkan 0. (engikuti semua pelajaran yang diajarkan

>

";

""

"# " #

%.

M,TI)A&I &I&2A

M,TI)A&I %adir setiap BERPRE&TA&I

hari di sekolah ..#.! 'ertanya tentang materi yang belum dimengerti ..#.. (encatat penjelasan dari guru ..#.0 (engikuti semua pelajaran

4!
..#.2 (engerjakan tugas 2. (engerjakan semua tugas dan mengumpulkan tepat waktu 3. (empelajari materi yang sudah diajarkan di rumah 4. (empelajari materi yang belum diajarkan di rumah ..#.4 'elajar ..#.6 Pemantapan terhadap semua pelajaran ..#.< -erja keras 6. 'elajar sebelum ujian <. 'erlatih mengerjakan soal berhubungan dengan contoh #". 'erusaha berbuat /mengerjakan sesuatu yang lebih baik ##. &emakin besar mengalami kegagalan semakin besar peluang keberhasilan #!. =ajin belajar agar bisa mempertahankan prestasi #.. &emangat belajar untuk meningkatkan prestasi #0. -urang aktif dalam diskusi kelas #2. (encari buku penunjang dalam memperkaya wawasan 0

..#.3 (empelajari materi

= >

? @

";

..#.#" -ekhawatiran akan gagal

""

..#.##(empertahankan prestasi ..#.#! (eningkatkan prestasi ..#.#. Aktif dalam diskusi kelas ..#.#0 (emanfaatkan perpustakaan

"#

"% "/ "0

1paya memperoleh data memerlukan instrumen penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah kuesioner/angket. -uesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahui. Adapun dasar penggunaan kuesioner adalah$ #) kuesioner dapat digunakan untuk mengumpulkan data dari sejumlah data responden yang menjadi sampel,

4. !) dalam memilih pertanyaan melalui kuesioner, responden dapat lebih leluasa, .) setiap jawaban dapat dipikirkan terlebih dahulu, 0) data yang terkumpul lebih mudah dianalisis (Ali dalam @ismintari, !""3$.4). 'entuk kuesioner yang disusun berupa kuesioner terstruktur, tertutup, dan rating scale. -uesioner tertutup adalah kuesioner yang menyediakan alternatif jawaban untuk setiap kolom-kolom, dan pelaksanaannya secara langsung tinggal memilih jawaban sesuai dengan apa yang dialami. =esponden mengisi kuesioner dengan membubuhkan tanda ceklist (M) pada tempat yang telah disediakan. &elanjutnya peneliti memberi skor pada jawaban reponden, sehingga data yang diperoleh merupakan data inter*al. #. Pen4usunan !uesioner -uesioner yang digunakan dalam penelitian disusun setelah merumuskan tujuan penelitian, kemudian mengembangkan instrumen berdasarkan *ariabel penelitian korelasi antara persepsi siswa tentang moti*asi kerja dan kemampuan mengajar guru dengan moti*asi berprestasi siswa program akselerasi &(A+ . (alang. @angkah-langkah dalam menyusun instrumen yaitu$ #) membuat kisi-kisi *ariabel, !) menyusun instrumen dalam bentuk pertanyaan, .) menentukan pilihan jawaban yang sesuai dengan tujuan penelitian, 0) butir-butir pertanyaan dan pilihan jawaban yang digunakan untuk memudahkan responden dalam mengisi instrumen. -uesioner yang digunakan dalam penelitian berbentuk skala yang memuat suatu nilai untuk setiap alternatif jawaban yang tersedia. Alternatif jawaban tersebut berjumlah lima alternatif. Adapun bobot dari alternatif

40 jawaban memiliki perbedaan antara pertanyaan yang favourable dengan pertanyaan yang unfavourable. 'obot tersebut secara rinci dijelaskan sebagai berikut$ Ta'el %.# Bo'ot 1a8a'an No #. 1enis Pertan4aan Da*ourable 1a8a'an &angat &etuju (&&) &etuju (&) -urang &etuju (-&) )idak &etuju ()&) !. 1nfa*ourable &angat )idak &etuju (&)&) &angat &etuju (&&) &etuju (&) -urang &etuju (-&) )idak &etuju ()&) &angat )idak &etuju (&)&) Bo'ot 2 0 . ! # # ! . 0 2

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian adalah kuesioner dengan skala @ikert, setiap pertanyaan terdiri dari lima buah alternatif jawaban yaitu sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Pemberian bobot terhadap skala @ikert sebagai berikut$ bila pertanyaan itu adalah pertanyaan positif, maka pembobotannya adalah$ (#) sangat setuju N 2, setuju N 0, kurang setuju N ., tidak setuju N !, sangat tidak setuju N #, (!) apabila kuesioner bersifat pertanyaan negatif, maka pembobotannya adalah$ sangat tidak setuju N #, tidak setuju N !, kurang setuju N ., setuju N 0, sangat setuju N 2 (1no, !""4$60). Pengembangan kuesioner untuk memperoleh data moti*asi kerja guru, kemampuan mengajar guru, dengan moti*asi berprestasi siswa dikualifikasikan sebagai berikut$

42 && N sangat setuju, artinya apabila pertanyaan tersebut sangat sesuai dengan keadaan yang responden rasakan. & N setuju, artinya apabila pertanyaan tersebut benar sesuai dengan keadaan yang responden rasakan. -& N kurang setuju, artinya apabila pertanyaan tersebut kurang sesuai keadaan yang responden rasakan. )& N tidak setuju, artinya apabila pertanyaan tersebut tidak sesuai dengan keadaan yang responden rasakan. &)& N sangat tidak setuju, artinya apabila pertanyaan tersebut benar-benar sesuai dengan yang responden rasakan. 'agian-bagian kuesioner meliputi$ #) sampul kuesioner berisi$ identitas kuesioner, identitas peneliti, identitas lembaga asal peneliti, tahun penyebaran kuesioner dan kata pengantar, !) kata pengantar berisi$ maksud dan tujuan peneliti dalam penyebaran kuesioner, .) petunjuk pemanfaatan kuesioner berisi$ pernyataan yang harus dipatuhi oleh responden. 5alam kuesioner penelitian terdiri tiga bagian yaitu$ bagian pertama tentang moti*asi kerja guru, bagian kedua tentang kemampuan kerja guru, dan bagian ketiga tentang moti*asi berprestasi siswa program akselerasi &(A+ . (alang. D. Pengumpulan Data Penelitian -egiatan pengumpulan data merupakan usaha yang dilakukan untuk menghimpun sejumlah data yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu. 5ata yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data persepsi siswa tentang moti*asi kerja dan kemampuan mengajar guru, dengan moti*asi berprestasi

43 siswa kelas II program akselerasi &(A+ . (alang. Aleh karena itu untuk memudahkan mengumpulkan data, peneliti menggunakan skala @ikert. Prosedur pengumpulan data ditempuh dalam tiga tahap, yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, dan pengecekan data. 1raian ketiga tahap adalah sebagai berikut$ #. )ahap persiapan yaitu$ (a) membuat dan menyiapkan instrumen, (b) mengurus periFinan penelitian ke 5ekan Dakultas Ilmu Pendidikan, dan (c) menyerahkan surat ijin kepada kepala sekolah tempat penelitian. !. )ahap pelaksanaan yaitu$ pengisian instrumen dilakukan di kelas program akselerasi &(A+ . (alang. .. )ahap pengecekan data yaitu$ (a) mengumpulkan lembar jawaban dari responden dan mengecek kelengkapan isian instrumen, (b) menyerahkan lembar jawaban tertulis kepada peneliti pada hari pengisian instrumen. E. Analisis Data Analisis data bertujuan untuk memberikan makna data dalam memecahkan masalah penelitian. Adapun beberapa analisa data yang digunakan disesuaikan dengan tujuan penelitian dan data yang tersedia. &etelah pengumpulan data maka dilakukan analisis data. Adapun langkah-langkah dalam melakukan analisis data adalah sebagai berikut$

". Pengolahan *ata

44 a. Pengecekan Pada langkah pengecekan dilakukan dengan mencocokkan jumlah kuesioner yang disebar kepada responden dengan kuesoner yang kembali. Pengecekan terhadap identitas kuesioner siswa sesuai dengan yang tertulis di lembar sampul kuesioner. b. &eleksi data -uesioner yang terkumpul kemudian diseleksi jawabannya. Penyeleksian dimaksudkan untuk memperoleh kuesioner yang sah. -uesioner yang sah yaitu kuesioner yang memenuhi syarat, yaitu mengisi sesuai dengan petunjuk pengisian dan lengkap. -uesioner yang sah diberi kode dengan nomor #, !, . dan seterusnya, kode ini berfungsi sebagai pengganti nama responden sehingga kerahasiaan pribadi responden tetap terjamin. c. Pentabulasian &etelah diadakan pengecekan dan penyeleksian, selanjutnya data dimasukkan ke dalam tabel dan mengelompokkan data menjadi seperangkat data yang di sebut pentabulasian, dengan maksud untuk mempermudah menganalisis data. #. Analisis Data Ada tiga jenis teknik yang digunakan dalam penelitian yaitu$ persentase, diagram pencar, dan korelasi product moment.

a. Menentukan Persentase

46 )eknik ini digunakan untuk mendeskripsikan korelasi antara persepsi siswa tentang moti*asi kerja dan kemampuan mengajar guru dengan moti*asi berprestasi siswa program akselerasi &(A+ . (alang. Adapun langkah sebelum penghitungan persentase yaitu$ ". Menentukan Inter6al (enurut Ali (dalam :unita, !""2$36) klasifikasi data merupakan usaha menggolongkan data berdasarkan pada kategorisasi tertentu yang dibuat peneliti. -lasifikasi ini akan dapat diketahui bagaimana rentangan skor dari masing-masing *ariabel yaitu berada pada kualifikasi sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah, dan sangat rendah. -ategori tiap-tiap *ariabel adalah berbeda yang ditentukan dengan panjang inter*al dengan rumus sebagai berikut$ iN
= k

(Ardhana, #<64$06)

-eterangan$ i N @ebar inter*al = N Barak pengukuran (skor tertinggi O skor terendah) k N Bumlah inter*al berdasarkan rumus ditetapkan 2 &ebelum menghitung lebar inter*al terlebih dahulu menghitung kelas inter*al adalah$ k N # P .,. log . + N # P .,. log . #3 N # P .,. . #,!" N # P .,<3

4< N 0,<3 N 2 (dibulatkan) Penetapan skor maksimal *ariabel moti*asi kerja guru (I#) adalah menjumlahkan semua jawaban responden, maka skor tertinggi yang diperoleh dari hasil penelitian adalah !03 dan skor terendah adalah #23. -emudian menghitung lebar inter*al *ariabel moti*asi kerja guru (I#) adalah iQ# N
( !03 #23) + # (<") + # <# N N N #6,! N #< (dibulatkan) 2 2 2

-riteria penilaian masing-masing *ariabel dinyatakan dalam bentuk tabel ... sebagai berikut$ Ta'el %.% !riteria Penilaian )aria'el Persepsi &is8a tentang Moti6asi !erja $uru -:". Tingkat Pen7apaian &kor #%# A #0; #"% A #%" "@/ A #"# ">0 A "@% "0= A ">/ !ategori &angat Tinggi Tinggi ukup Ren*ah &angat ren*ah

Penetapan skor maksimal *ariabel kemampuan mengajar guru (I!) adalah menjumlahkan semua jawaban responden, maka skor tertinggi yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 24! dan skor terendah adalah 0"4. -emudian menghitung lebar inter*al *ariabel kemampuan mengajar guru (I!) adalah$ iQ! N
(24! 0"4) +# (#32) +# #33 N N N ..,! N .0 (dibulatkan) 2 2 2

6" -riteria penilaian masing-masing *ariabel dinyatakan dalam bentuk tabel ..0 sebagai berikut$ Ta'el %./ !riteria Penilaian )aria'el Persepsi &is8a tentang !emampuan Mengajar $uru -:#. Tingkat Pen7apaian &kor 0/% ( 0>= 0;@ ( 0/# />0 ( 0;? //" ( />/ /;> A //; !ategori &angat tinggi Tinggi ukup Ren*ah &angat ren*ah

Penetapan skor maksimal *ariabel moti*asi berprestasi siswa (:) adalah menjumlahkan semua jawaban responden, maka skor tertinggi yang diperoleh dari hasil penelitian adalah 42 dan skor terendah adalah 2". -emudian menghitung lebar inter*al *ariabel moti*asi berprestasi siswa (:) adalah iy N
(42 2") +# ( !2) + # !3 N N N 2,! N 3 (dibulatkan) 2 2 2

-riteria penilaian masing-masing *ariabel dinyatakan dalam bentuk tabel ..2 sebagai berikut$

Ta'el %.0 !riteria Penilaian )aria'el Moti6asi Berprestasi &is8a -9. Tingkat Pen7apaian &kor >/ A >@ =? A >% =# A => 0= A =" !ategori &angat tinggi Tinggi ukup Ren*ah

6# 0; A 00 #. Menentukan Persentase )aria'el &elanjutnya total tiap item dimasukkan ke dalam tiap kelas inter*al sehingga didapatkan frekuensi tiap kategori dan dipersentasikan dengan rumus$ PN -eterangan$ P N Persentase D N Drekuensi (jumlah responden yang menjawab) + N Bumlah )otal =esponden '. Diagram Pen7ar (emeriksa signifikan tidaknya suatu korelasi Pearson antara *ariabel I#, *ariabel I!, dan *ariabel :. @angkah pertama menyiapkan diagram pencar korelasi antara persepsi siswa tentang *ariabel moti*asi kerja guru (I#) dengan *ariabel moti*asi berprestasi siswa (:).
D + #""H

&angat ren*ah

(&uparmoko, #<6!$#".)

Ta'el %.= Diagram Pen7ar !orelasi antara )aria'el Moti6asi !erja $uru -:". *engan )aria'el Moti6asi Berprestasi &is8a -9.
X1 Y 74-79 68-73 156- 175- 194- 213- 232174 193 212 231 250 2 II 8 1 1 I I -1 0 fy 2 2 Y 2 1 fy 4 2 fy2 8 2 x1 y f + 8 -1

6!
6 62-67 IIII I 1 56-61 2 50-55 fx1 X1 Fx1 Fx12 x1y II 8 2 -2 -4 8 8 10 -1 -10 10 4 2 II 4 2 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2 2 4 8 8 N= 16 -10 26 20 fx1 fx12 fx1 y1 x1y1f -4 28 20 4 -2 -8 16 12 I 1 0 1 I 0 2 -1 -2 2 1 6 0 0 0 0

-&um'er< Data *iolah peneliti+ #;;>+ Lampiran = Halaman "##. 'erdasarkan tabel ..3 diatas pada lajur paling atas, ditempatkan inter*al nilai *ariabel persepsi siswa tentang moti*asi kerja guru (I#), dengan inter*al terendah diletakkan pada bagian kiri, sedangkan inter*al tertinggi diletakkan pada bagian kanan. Pada kolom satu (paling kiri), berturut-turut ke bawah ditempati inter*al nilai *ariabel moti*asi berprestasi siswa (:), dengan inter*al tertinggi ditempatkan pada tempat paling atas, sedangkan inter*al terendah diletakkan pada tempat paling bawah. &etelah dibuat kolom-kolom diagram pencar maka dilakukan pengkorelasian antara *ariabel persepsi siswa tentang moti*asi kerja guru (I#) dan *ariabel moti*asi berprestasi siswa (:). @angkah kedua menyiapkan diagram pencar korelasi antara persepsi siswa tentang *ariabel kemampuan mengajar guru (I!) dengan *ariabel moti*asi berprestasi siswa (:). Ta'el %.> Diagram Pen7ar !orelasi antara )aria'el !emampuan Mengajar $uru -:#. *engan )aria'el Moti6asi Berprestasi &is8a -9.
X1 407- 441- 474- 507- 540Fy y' fy fy2 x1 y f

6.
Y 74-79 2 66-73 62-67 1 I 0 1 56-61 4 50-55 fx1 X1 Fx1 Fx12 x1y IIII 16 6 5 -2 -1 -12 -5 24 5 18 -2 4 3 0 0 0 0 0 1 0 1 0 2 2 4 8 8 N= 16 -12 36 24 fx1 fx12 fx1y x1yf -2 -8 -4 16 31 16 24 I 2 3 III 0 1 I 0 2 -1 -2 2 2 II -2 2 II 0 6 0 0 0 0 2 1 2 2 -2 440 473 506 539 572 2 II 8 + 2 2 4 8 8 -

-&um'er< Data *iolah peneliti+ #;;>+ Lampiran > Halaman "#/. 'erdasarkan tabel ..4 diatas pada lajur paling atas, ditempatkan nilai *ariabel persepsi siswa tentang kemampuan mengajar guru (I!), dengan inter*al terendah diletakkan pada bagian kiri, sedangkan inter*al tertinggi diletakkan pada bagian kanan. Pada kolom satu (paling kiri), berturut-turut ke bawah ditempati inter*al nilai *ariabel moti*asi berprestasi siswa (:), dengan inter*al tertinggi ditempatkan pada tempat paling atas, sedangkan inter*al terendah diletakkan pada tempat paling bawah. &etelah dibuat kolom-kolom diagram pencar maka dilakukan pengkorelasian antara *ariabel persepsi siswa tentang kemampuan mengajar moti*asi kerja guru (I!) dan *ariabel moti*asi berprestasi siswa (:). -elebihan menggunakan diagram pencar pada korelasi product moment adalah untuk memberikan kemudahan dalam menghitung data

60 mentah jenis iner*al-inter*al menjadi data hasil penelitian untuk mencari korelasi yang signifikan atau tidak berkorelasi. 7. !orelasi Pro*u7t Moment Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui korelasi antara persepsi siswa tentang moti*asi kerja dan kemampuan mengajar guru, dengan moti*asi berprestasi siswa program akselerasi &(A+ . (alang. Perhitungan korelasi product moment dioperasikan dengan menggunakan komputer program &P&& #.."" for 'indows. =umus$ rQy N !""!$40) -eterangan$ rQy N -orelasi + N 'anyaknya sampel I N &kor dari item I I! N Bumlah dari seluruh sekor *ariabel I, setelah terlebih dahulu dikuadratkan : N &kor dari item : :! N Bumlah dari seluruh sekor *ariabel :, setelah terlebih dahulu dikuadratkan RQy N Bumlah seluruh hasil kali (product) de*iasi-de*iasi (momen-momen) dari Q dan y.

() *

) *( * .(
!

( * )

) () .(

( ( )

( inarsunu,

62 %asil perhitungan selanjutnya dikonsultasikan dengan tabel pada taraf signifikan 2 H dengan + sebanyak #3 responden, korelasi ini untuk menjawab hipotesis. %ipotesis akan diterima apabila harga r hitung lebih besar atau sama dengan r tabel.

BAB I) HA&IL PENELITIAN

63 -ajian dalam bab ini melaporkan hasil penelitian mengenai korelasi antara persepsi siswa tentang moti*asi kerja dan kemampuan mengajar guru, dengan moti*asi berprestasi siswa program akselerasi &(A+ . (alang. Analisis data dalam penelitian secara terperinci dibagi menjadi dua bagian. 'agian pertama merupakan penyajian data tentang gambaran moti*asi kerja guru, kemampuan mengajar guru dan moti*asi berprestasi siswa, sedangkan bagian kedua merupakan hasil pengujian hipotesis. A. Deskripsi Data 5eskripsi data yang diuraikan dalam penelitian ini merupakan penggambaran dari masing-masing *ariabel penelitian. Adapun deskripsi penelitian ini adalah persepsi siswa tentang moti*asi kerja dan kemampuan mengajar guru dengan moti*asi berprestasi siswa program akselerasi &(A+ . (alang. 5eskripsi data masing-masing *ariabel adalah sebagai berikut. ". Analisis Data Persepsi &is8a tentang Moti6asi !erja $uru 5eskripsi data persepsi siswa tentang moti*asi kerja guru diperoleh melalui kuesioner yang diberikan kepada siswa. (oti*asi guru sebagai *ariabel I# dijabarkan ke dalam sub *ariabel. &ub *ariabel dikembangkan ke dalam empat indikator yaitu$ kedisplinan, memberi tugas, memoti*asi siswa, dan pujian/ancaman yang diberikan kepada siswa. 1paya mengukur *ariabel moti*asi kerja guru (I#) secara keseluruhan diajukan lima butir pertanyaan untuk menilai #" guru bidang studi antara lain$ guru Agama, guru PP-n, guru 'ahasa dan &astra Indonesia, guru 'ahasa Inggris, guru Pendidikan Basmani dan -esehatan, guru (atematika, guru Disika, guru 'iologi, guru -imia, dan guru 7eografi. Pemberian bobot terhadap skala @ikert telah diuraikan pada

64 'A' III halaman 40. 5istribusi frekuensi data moti*asi berprestasi dapat dilihat pada tabel 0.# berikut ini$ Ta'el /." Distri'usi 5rekuensi Moti6asi !erja $uru -:". No ". #. %. /. 0. Inter6al #%# A #0; #"% A #%" "@/ A #"# ">0 A "@% "0= A ">/ Total !ategori &angat tinggi Tinggi ukup Ren*ah &angat ren*ah 5rekuensi # ( # "; # "= Persentase "#+0; ( "#+0; =#+0; "#+0; ";;

-&um'er< Data *iolah peneliti+ #;;>+ Lampiran ? Halaman "#>. 'erdasarkan )abel 0.# dapat diketahui sebanyak #!,2"H responden menjawab sangat tinggi, " H responden menjawab tinggi, #!,2"H responden menjawab cukup, 3!,2"H responden menjawab rendah, dan #!,2"H responden menjawab sangat rendah. )abel distribusi di atas dapat digambarkan dengan histogram sebagai berikut$
Motivasi Kerja Guru
14 12 Frequency 10 8 6 4 2 0 Sangat tinggi 2 0 Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah 2 2 10

Motivasi Kerja Guru

$am'ar /." Histogram )aria'el Moti6asi !erja $uru -:".

66 'erdasarkan analisis deskriptif *ariabel moti*asi kerja guru diperoleh nilai rata-rata #6<.642" dengan simpangan baku !..!!6<.. %asil tersebut dikaitkan dengan distribusi frekuensi di atas memberikan gambaran secara umum bahwa sebagian besar responden menjawab rendah terhadap moti*asi kerja guru. #. Analisis Data Persepsi &is8a tentang !emampuan Mengajar $uru 5eskripsi data persepsi siswa tentang kemampuan mengajar guru diperoleh melalui kuesioner yang diberikan kepada siswa. -emampuan mengajar guru sebagai *ariabel I! dijabarkan ke dalam sub *ariabel. &ub *ariabel dikembangkan ke dalam dua belas indikator yaitu$ (#) tahap sebelum menga+ar yaitu$ membuka pelajaran, menyajikan materi, menggunakan alat peraga, menyampaikan informasi, menggunakan bahasa komunikatif, (!) tahap penga+aran yaitu$ berinteraksi dengan siswa secara komunikatif, sikap guru terhadap pertanyaan siswa yang tidak bisa dijawab, dan memberikan umpan balik, (.) tahap sesudah menga+ar yaitu$ melaksanakan penilaian, memberikan remedial, dan memberikan pengayaan. 1paya mengukur *ariabel kemampuan mengajar guru (I!) secara keseluruhan diajukan dua belas butir pertanyaan untuk menilai #" guru bidang studi antara lain$ guru Agama, guru PP-n, guru 'ahasa dan &astra Indonesia, guru 'ahasa Inggris, guru Pendidikan Basmani dan -esehatan, guru (atematika, guru Disika, guru 'iologi, guru -imia, dan guru 7eografi. Pemberian bobot terhadap skala @ikert telah diuraikan pada 'ab III halaman

6< 40. 5istribusi frekuensi data kemampuan mengajar guru berprestasi dapat dilihat pada tabel 0.! berikut ini$ Ta'el /.# Distri'usi 5rekuensi !emampuan Mengajar $uru -:#. No ". #. %. /. 0. Inter6al 0/% A 0>= 0;@ A 0/# />0 A 0;? //" A />/ /;> A //; Total !ategori &angat tinggi Tinggi ukup Ren*ah &angat ren*ah 5rekuensi # ( % 0 = "= Persentase "#+0; ( "?+>0 %"+#0 %>+0; ";;

-&um'er< Data *iolah peneliti+ #;;>+ Lampiran ? Halaman "#>. 'erdasarkan )abel 0.! dapat diketahui sebanyak #!,2"H responden menjawab sangat tinggi, "H responden menjawab tinggi, #6,42H responden menjawab cukup, .#,!2H responden menjawab rendah, dan .4,2"H responden menjawab sangat rendah. )abel distribusi di atas dapat digambarkan dengan histogram sebagai berikut$
Kemampuan Mengajar Guru (X2)
6 5

6 4 4 2 0
Sangat rendah Rendah Cukup Tinggi Sangat Tinggi

Frequency

4 3 2 1 0

Kemampuan Mengajar Guru

$am'ar /.# Histogram )aria'el !emampuan Mengajar $uru -:#.

<" 'erdasarkan analisis deskriptif *ariabel kemampuan mengajar guru diperoleh nilai nilai rata-rata 030.3642 dengan simpangan baku 0<..<#<.. %asil tersebut dikaitkan dengan distribusi frekuensi di atas memberikan gambaran secara umum bahwa sebagian besar responden menjawab sangat rendah terhadap moti*asi kerja guru. %. Analisis Data Moti6asi Berprestasi &is8a 5eskripsi data persepsi siswa tentang moti*asi berprestasi siswa diperoleh melalui kuesioner yang diberikan kepada siswa. (oti*asi berprestasi siswa sebagai *ariabel : dijabarkan ke dalam sub *ariabel. &ub *ariabel dikembangkan ke dalam empat belas indikator yaitu$ kehadiran di sekolah, bertanya tentang materi yang belum dimengerti, mencatat penjelasan dari guru, mengikuti semua pelajaran, mengerjakan tugas, mempelajari materi, belajar, pemantapan terhadap semua pelajaran, kerja keras, kekhawatiran akan gagal, mempertahankan prestasi, meningkatkan prestasi, aktif dalam diskusi kelas, dan memanfaatkan perpustakaan. 1paya mengukur *ariabel moti*asi berprestasi siswa (:) secara keseluruhan diajukan lima belas butir pertanyaan untuk menilai #3 siswa kelas II program akselerasi &(A+ . (alang angkatan !""3/!""4. Pemberian bobot terhadap skala @ikert telah diuraikan pada 'ab III halaman 40. 5istribusi frekuensi data moti*asi berprestasi dapat dilihat pada tabel 0.. berikut ini$ Ta'el /.% Distri'usi Moti6asi Berprestasi &is8a -9. No ". #. %. /. Inter6al >/ ( >@ =? A >% =# A => 0= A =" !ategori &angat tinggi Tinggi ukup Ren*ah 5rekuensi # # = # Persentase "#+0; "#+0; %>+0; "#+0;

<# 0. 0; A 00 Total &angat ren*ah / "= #0 ";;

-&um'er< Data *iolah peneliti+ #;;>+ Lampiran ? Halaman "#>. 'erdasarkan )abel 0.. dapat diketahui sebanyak #!,2"H responden menjawab sangat tinggi, #!,2"H responden menjawab tinggi, .4,2"H responden menjawab cukup, #!,2"H responden menjawab rendah, dan !2H responden menjawab sangat rendah. )abel distribusi di atas dapat digambarkan dengan histogram sebagai berikut$
Motivasi !erprestasi "is#a ($)
5 4

4 3 2 2

Frequency

3 2 1 0 Sangat rendah Rendah

Cukup

Tinggi

Sangat Tinggi

Motivasi !erprestasi "is#a

$am'ar /.% Histogram )aria'el Moti6asi Berprestasi &is8a -9. 'erdasarkan analisis deskriptif *ariabel moti*asi berprestasi siswa program akselerasi diperoleh nilai nilai rata-rata 3!..#!2 dengan simpangan baku 6..0"0#. %asil tersebut dikaitkan dengan distribusi frekuensi di atas memberikan gambaran secara umum bahwa sebagian besar responden menjawab tinggi terhadap moti*asi berprestasi siswa. B. Pengujian Hipotesis

<! Pengujian hipotesis dalam penelitian ini membahas tentang penerimaan atau penolakan hipotesis penelitian. %ipotesis yang diajukan adalah hipotesis nihil (%o). %ipotesis nihil (%o) dalam penelitian ini adalah tidak terdapat korelasi yang signifikan antara persepsi siswa tentang moti*asi kerja dan kemampuan mengajar guru dengan moti*asi berprestasi siswa program akselerasi &(A+ . (alang. Analisis ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidak korelasi antara persepsi siswa tentang moti*asi kerja dan kemampuan mengajar guru dengan moti*asi berprestasi siswa program akselerasi &(A+ . (alang. %asil pengujian data yang diperoleh sebagai berikut$ ". !orelasi antara Persepsi &is8a tentang Moti6asi !erja $uru *engan Moti6asi Berprestasi &is8a Program Akselerasi &MAN % Malang %asil analisis yang diperoleh yaitu nilai rhitung sebesar ",33. (lampiran 3 halaman #!. dan lampiran #! halaman #.#), sedangkan nilai rtabel dengan + N #3, df N #0 taraf signifikan ","2 H adalah sebesar ",0<4. (enurut &udijono (!""#$#6!) berdasarkan pedoman tabel nilai korelasi r product moment dinyatakan jika rhitung (ro) sama dengan atau lebih besar daripada rtabel (rt), maka hipotesis nihil (%o) ditolak. Perhitungan korelasi product moment yaitu rhitung (",33.) S rtabel (",0<4) dengan taraf signifikan (","""2) T alpha (","2), berarti memang benar antara *ariabel I# dan *ariabel : terdapat korelasi positif yang signifikan. #. !orelasi antara Persepsi &is8a tentang !emampuan Mengajar $uru *engan Moti6asi Berprestasi &is8a Program Akselerasi &MAN % Malang

<. %asil analisis berdasarkan perhitungan diagram pencar diperoleh yaitu nilai rhitung sebesar ",6"0 (lampiran 4 halaman #!2), sedangkan berdasarkan perhitungan &P&& #.."" for 'indows diperoleh yaitu nilai rhitung sebesar ",6.3 (lampiran #! halaman #.#) dengan nilai rtabel dengan + N #3, df N #0 taraf signifikan ","2 H adalah sebesar ",0<4. 'erdasarkan pedoman tabel nilai korelasi r product moment dinyatakan jika rhitung (ro) sama dengan atau lebih besar daripada rtabel (rt), maka hipotesis nihil (%o) ditolak. Perhitungan korelasi product moment (diagram pencar) yaitu rhitung (",6"0) S rtabel (",0<4) dengan taraf signifikan (",""") T alpha (","2), berarti memang benar antara *ariabel I! dan *ariabel : terdapat korelasi positif yang signifikan. Perhitungan korelasi product moment (&P&& #.."" for 'indows) yaitu rhitung (",6.3) S rtabel (",0<4) dengan taraf signifikan (",""") T alpha (","2), berarti memang benar antara *ariabel I! dan *ariabel : terdapat korelasi positif yang signifikan.

BAB ) PEMBAHA&AN

-ajian dalam bab ini membahas hasil penelitian yaitu$ #) persepsi siswa tentang moti*asi kerja guru, !) persepsi siswa tentang kemampuan mengajar guru, dan .) moti*asi berprestasi siswa.

<0 A. Persepsi &is8a tentang Moti6asi !erja $uru (eneliti guru sebagai pelaksana kegiatan pendidikan di sekolah sangat diperlukan. )idak jarang ditemukan guru yang kurang gairah dalam melaksanakan tugasnya. %al ini disebabkan oleh berbagai faktor, yang salah satunya adalah kurangnya moti*asi kerja. (oti*asi kerja merupakan salah satu faktor yang turut menentukan kinerja seseorang. 'esar atau kecilnya pengaruh moti*asi pada kinerja seseorang tergantung pada seberapa banyak intensitas moti*asi yang diberikan. (oti*asi kerja bagi seorang guru biasanya tercermin dalam berbagai kegiatan di sekolah, bahkan prestasi yang ingin dicapai. Pembahasan deskripsi tentang moti*asi kerja guru didasarkan atas pendapat responden yang berjumlah #3 orang siswa program akselerasi kelas II &(A+ . (alang angkatan !""3/!""4. 'erdasarkan pendapat responden, skor maksimum moti*asi kerja guru adalah !03 dan skor minimum sebesar #23 dengan rerata (mean) #6<.642. 'erdasarkan analisis data yang telah diuraikan pada 'ab IJ, diperoleh hasil bahwa persepsi siswa program akselerasi tentang moti*asi kerja guru dengan jumlah guru #" bidang studi (guru Agama, guru PP-n, guru 'ahasa dan &astra Indonesia, guru 'ahasa Inggris, guru Pendidikan Basmani dan -esehatan, guru (atematika, guru Disika, guru 'iologi, guru -imia, dan guru 7eografi) dibedakan atas 2 kategori, mulai dari rentangan sangat tinggi ke rentangan sangat rendah. Pendapat responden diperoleh$ #) hanya ! (#!,2"H) responden yang menyatakan bahwa guru yang memiliki moti*asi kerja kategori sangat tinggi, !) " ("H) responden yang menyatakan bahwa guru memiliki moti*asi kerja kategori tinggi, .) ! (#!,2"H) responden yang menyatakan guru

<2 memiliki moti*asi kerja kategori cukup, 0) #" (3!,2"H) responden yang menyatakan bahwa guru memiliki moti*asi kerja kategori rendah, dan 2) ! (#!,2"H) responden yang menyatakan guru memiliki moti*asi kerja kategori sangat rendah. 'erdasarkan paparan distribusi frekuensi diatas, baik rerata (mean) sebesar #6<.642 maupun sebaran persentase frekuensi tertinggi, yaitu #" (3!,2"H) responden yang memberikan pendapat tentang moti*asi kerja guru dengan kategori rendah. 5engan demikian dapat dikatakan, bahwa moti*asi kerja guru program akselerasi &(A+ . (alang termasuk dalam kualifikasi rendah. -ecenderungan rendahnya persepsi siswa terhadap moti*asi kerja guru program akselerasi &(A+ . (alang, tidak terlepas dari sub *ariabel penelitian yang telah terjabar dalam indikator penelitian, yaitu kedisiplinan, memberi tugas, memoti*asi siswa, dan pujian/ancaman yang diberikan kepada siswa. &ehingga rendahnya moti*asi kerja guru berdasarkan persepsi siswa dipengaruhi oleh indikator diatas yang ada dalam diri seorang guru. Adapun beberapa motif yang mempengaruhi seorang guru termoti*asi untuk meningkatkan moti*asi kerjanya di sekolah adalah moti*asi instrinsik dan moti*asi ekstrinsik. (oti*asi instrinsik seperti kebanggaan akan diri indi*idu dapat melakukan pekerjaan yang orang lain belum tentu mampu melakukannya, kecintaaan terhadap pekerjaaan, dan minat terhadap tugas atau pekerjaan yang dilakukan selama ini. (oti*asi ekstrinsik seperti pemenuhan keuangan atau gaji.

<3 B. Persepsi &is8a tentang !emampuan Mengajar $uru &ecara keseluruhan guru adalah figur yang menarik perhatian semua orang, baik keluarga, masyarakat, maupun di sekolah. 5i sekolah, figur guru merupakan panutan utama bagi siswa. &emua sikap dan perilaku guru akan dilihat, didengar, dan ditiru oleh anak didik. 1capan guru dalam bentuk perintah dan larangan harus dipatuhi oleh siswa. 'entuk perintah dan larangan tercantum dalam tata tertib sekolah. 7uru dan siswa berada dalam interaksi kegiatan belajar mengajar dengan tugas dan peranan yang berbeda. 7uru mengajar dan mendidik, sedangkan siswa belajar dengan menerima pelajaran dari guru di kelas. (engajar adalah tugas guru untuk menuangkan sejumlah bahan pelajaran ke dalam otak siswa (5jamarah, !""!$4!). (engajar selalu berlangsung dalam situasi dan kondisi yang sengaja diciptakan untuk mengantarkan siswa ke arah kemajuan dan kebaikan. +amun demikian perlu diketahui bahwa mengajar tidak sama dengan mendidik. (engajar hanya sebatas menuangkan sejumlah bahan pelajaran kepada siswa di kelas atau di ruang tertentu. &edangkan mendidik adalah suatu yang disengaja untuk membimbing dan membina siswa agar menjadi manusia susila yang cakap, aktif-kreatif, dan mandiri. =uang lingkup kegiatan mendidik lebih luas dari area kegiatan mengajar. (engajar maupun mendidik, keduanya adalah tugas dan tanggung jawab guru sebagai tenaga profesional. (engajar bukan tugas ringan bagi guru. 5i kelas guru akan berhadapan dengan sekelompok siswa dengan segala persamaan dan perbedaan. &ikap dan perilaku siswa ber*ariasi dengan indikator pendiam, suka berbicara, suka mengganggu, aktif, dan malas. &ebagai siswa masih memerlukan bimbingan dan pembinaan

<4 dari guru supaya menjadi siswa yang cakap, aktif, kreatif, mandiri, dan bertangung jawab. 7uru yang profesional harus memiliki kemampuan mengajar yang berkualitas. Pembahasan deskripsi tentang kemampuan mengajar guru didasarkan atas pendapat responden yang berjumlah #3 orang siswa program akselerasi kelas II &(A+ . (alang angkatan !""3/!""4. 'erdasarkan pendapat responden, skor maksimum kemampuan mengajar guru adalah 24! dan skor minimum sebesar 0"4 dengan rerata (mean) 030.366. 'erdasarkan analisis data yang telah diuraikan pada 'ab IJ, diperoleh hasil bahwa persepsi siswa program akselerasi tentang kemampuan mengajar guru dengan jumlah guru #" bidang studi (guru Agama, guru PP-n, guru 'ahasa dan &astra Indonesia, guru 'ahasa Inggris, guru Pendidikan Basmani dan -esehatan, guru (atematika, guru Disika, guru 'iologi, guru -imia, dan guru 7eografi) dibedakan atas 2 kategori, mulai dari rentangan sangat tinggi ke rentangan sangat rendah. Pendapat responden diperoleh$ #) hanya ! (#!,2"H) responden yang menyatakan bahwa guru yang memiliki moti*asi kerja kategori sangat tinggi, !) " ("H) responden yang menyatakan bahwa guru memiliki moti*asi kerja kategori tinggi, .) . (#6,42H) responden yang menyatakan guru memiliki moti*asi kerja kategori cukup, 0) 2 (.#,!2H) responden yang menyatakan bahwa guru memiliki moti*asi kerja kategori rendah, dan 2) 3 (.4,2"H) responden yang menyatakan guru memiliki moti*asi kerja kategori sangat rendah. 'erdasarkan paparan distribusi frekuensi diatas, baik rerata (mean) sebesar 030.366 maupun sebaran persentase frekuensi tertinggi, yaitu

<6 3 (.4,2"H) responden yang memberikan pendapat tentang moti*asi kerja guru dengan kategori rendah. 5engan demikian dapat dikatakan, bahwa kemampuan mengajar guru program akselerasi &(A+ . (alang termasuk dalam kualifikasi sangat rendah. -ecenderungan rendahnya persepsi siswa terhadap kemampuan mengajar guru program akselerasi &(A+ . (alang, tidak terlepas dari sub *ariabel penelitian yang telah terjabar dalam indikator penelitian, yaitu$ (a) tahap sebelum menga+ar yaitu$ membuka pelajaran, menyajikan materi, menggunakan alat peraga, menyampaikan informasi, menggunakan bahasa komunikatif, (b) tahap penga+aran yaitu$ berinteraksi dengan siswa secara komunikatif, sikap guru terhadap pertanyaan siswa yang tidak bisa dijawab, dan memberikan umpan balik, (c) tahap sesudah menga+ar yaitu$ melaksanakan penilaian, memberikan remedial, dan memberikan pengayaan. &ehingga rendahnya kemampuan mengajar guru berdasarkan persepsi siswa dipengaruhi oleh indikator diatas yang ada dalam diri seorang guru. Adapun beberapa hal yang perlu dimiliki untuk meningkatkan kemampuan mengajar guru di sekolah menurut Cooper (dalam Datheh, !""#$0") adalah kemampuan yang perlu dimiliki guru dikelompokkan atas tiga hal yaitu$ (a) kemampuan merencanakan pengajaran, (b) kemampuan mengimplementasikan kurikulum, dan (c) kemampuan menge*aluasi. 7uru yang profesional juga harus memiliki dan menguasai prinsipprinsip mengajar dan selalu aktif-kreatif menerapkan dalam kegiatan belajar mengajar. (enurut &lameto dan =. Ibrahim (dalam 5jamarah, !""!$42-6") yang telah diuraikan pada 'ab II, mengemukakan sepuluh prinsip mengajar

<< yang harus dikuasai guru sebagai berikut$ (a) prinsip perhatian, (b) prinsip akti*itas, (c) prinsip apersepsi, (d) prinsip peragaan, (e) prinsip repetisi, (f) prinsip korelasi, (g) prinsip konsentrasi, (h) prinsip sosialisasi, (i) prinsip indi*idualisasi, dan (j) prinsip e*aluasi. . Moti6asi Berprestasi &is8a &etiap indi*idu memiliki kondisi internal, dimana kondisi internal berperan dalam akti*itas dirinya sehari-hari. &alah satu dari kondisi internal adalah moti*asi. (oti*asi merupakan kekuatan, baik dari dalam diri maupun dari luar yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Aleh karena itu, perbuatan seseorang yang didasarkan atas moti*asi tertentu yang mengandung tema sesuai dengan moti*asi yang mendasarinya. %al ini moti*asi yang mendasari adalah moti*asi berprestasi siswa. inkel (dalam @ismintari, !""3$!.) mengemukakan moti*asi berprestasi adalah salah satu moti*asi instrinsik yang merupakan daya penggerak dalam diri seseorang untuk mencapai prestasi setinggi mungkin demi penghargaan kepada diri sendiri. (oti*asi 'erprestasi sebagai daya penggerak siswa untuk prestasi antara lain$ kehadiran di sekolah, bertanya tentang materi yang belum dimengerti, mencatat penjelasan dari guru, mengikuti semua pelajaran, mengerjakan tugas, mempelajari materi, belajar, pemantapan terhadap semua pelajaran, kerja keras, kekhawatiran akan gagal, mempertahankan prestasi,

#"" mengingkatkan prestasi, aktif dalam diskusi kelas, dan memanfaatkan perpustakaan. Pembahasan deskripsi tentang moti*asi kerja guru didasarkan atas pendapat responden yang berjumlah #3 orang siswa program akselerasi kelas II &(A+ . (alang angkatan !""3/!""4. 'erdasarkan pendapat responden, skor maksimum moti*asi berprestasi siswa adalah 42 dan skor minimum sebesar 2" dengan rerata (mean) 3!..#.. 'erdasarkan analisis data yang telah diuraikan pada 'ab IJ, diperoleh hasil bahwa moti*asi berprestasi siswa dibedakan atas 2 kategori, mulai dari rentangan sangat tinggi ke rentangan sangat rendah. Pendapat responden diperoleh$ #) hanya ! (#!,2"H) responden yang memiliki moti*asi berprestasi kategori sangat tinggi, !) ! (#!,2"H) responden yang memiliki moti*asi berprestasi kategori tinggi, .) 3 (.4,2"H) responden yang memiliki moti*asi berprestasi kategori cukup, 0) ! (#!,2"H) responden memiliki moti*asi berprestasi kategori rendah, dan 2) 0 (!2,""H) responden yang memiliki moti*asi berprestasi kategori sangat rendah. 'erdasarkan paparan distribusi frekuensi diatas, baik rerata (mean) sebesar 3!..#. maupun sebaran persentase frekuensi tertinggi, yaitu 3 (.4,2"H) responden yang memberikan pendapat tentang moti*asi berprestasinya dengan kategori cukup. 5engan demikian dapat dikatakan, bahwa moti*asi berprestasi siswa program akselerasi &(A+ . (alang angkatan !""3/!""4 termasuk dalam kualifikasi cukup. -ecenderungan rendahnya moti*asi berprestasi siswa program akselerasi &(A+ . (alang angkatan !""3/!""4, tidak terlepas dari sub

#"# *ariabel penelitian yang telah terjabar dalam indikator penelitian, yaitu$ kehadiran di sekolah, bertanya tentang materi yang belum dimengerti, mencatat penjelasan dari guru, mengikuti semua pelajaran, mengerjakan tugas, mempelajari materi, belajar, pemantapan terhadap semua pelajaran, kerja keras, kekhawatiran akan gagal, mempertahankan prestasi, meningkatkan prestasi, aktif dalam diskusi kelas, dan memanfaatkan perpustakaan. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi seorang siswa termoti*asi untuk meningkatkan moti*asi berprestasinya di sekolah adalah faktor internal dan faktor eksternal. Daktor internal yang mempengaruhi moti*asi berprestasi siswa yaitu aspek-aspek kepribadian siswa, seperti sikap dan minta yang dimilikinya. &edangkan faktor eksternal yang mempengaruhi moti*asi berprestasi siswa yaitu lingkungan keluarga, lingkungan bermain, dan nilai yang berlaku di masyarakat.

#"!

BAB )I !E&IMPULAN

A. !esimpulan 'erdasarkan rumusan masalah, hasil penelitian, dan pembahasan dalam penelitian ini, dikemukakan kesimpulan sebagai berikut$ #. (oti*asi kerja guru yang rendah, dengan kemampuan mengajar guru yang sangat rendah diikuti moti*asi berprestasi siswa yang tinggi. !. (oti*asi kerja guru yang rendah, diikuti moti*asi berprestasi siswa yang tinggi. .. -emampuan mengajar guru yang sangat rendah, diikuti moti*asi berprestasi siswa yang tinggi. B. &aran 5ari kesimpulan di atas, peneliti memberikan saran yang ditujukan kepada$ #. 7uru %asil penelitian disimpulkan bahwa makin tinggi antara korelasi antara moti*asi kerja guru diikuti kemampuan mengajar guru maka makin tinggi pula moti*asi berprestasi siswa. 'erdasarkan penelitian ditemukan korelasi kategori rendah antara persepsi siswa tentang moti*asi kerja guru, kemampuan mengajar guru, dengan moti*asi

#". berprestasi siswa. +amun yang diharapkan peneliti berkorelasi tinggi, sedangkan fakta di lapangan berkorelasi rendah. 'erdasarkan analisis tersebut diajukan saran$ #) diperlukan peningkatan kinerja guru dengan menegakkan sikap disiplin, memberi tugas ketika tidak hadir, memoti*asi siswa, dan memberikan pujian bagi siswa yang aktif dan kreatif , sebaliknya memberikan ancaman (yang memoti*asi siswa untuk rajin belajar kembali) bagi siswa yang malas. &elain moti*asi kerja juga diikuti peningkatan kemampuan mengajar, seperti mengikuti pelatihan-pelatihan untuk guru misalnya$ lokakarya, seminar, penelitian tindakan kelas, studi banding, dan work shop. !. &ekolah Penyelenggaraan program akselerasi di &(A+ . (alang merupakan program peningkatan mutu &ekolah (enengah Atas menuju &ekolah +asional 'ertaraf Internasional dilihat dari segi kualitas prestasi akademik) sudah baik terbukti sudah meluluskan tiga angkatan. Pihak sekolah harus memperhatikan moti*asi kerja dan kemampuan mengajar guru yang mengajar program akselerasi misalnya$ #) 'erdasarkan penelitian dilapangan guru-guru yang mengajar program akselerasi aktif dalam (7(P ((usyawarah 7uru (ata Pelajaran) atau --7 (-elompok -erja 7uru), untuk itu kepala sekolah harus memberikan moti*asi secara kontinyu dalam rangka memoti*asi kinerja guru-guru !) mengadakan monitoring, e*aluasi kinerja, dan kemampuan mengajar guru misalnya setiap tiga bulan sekali, sedangkan meningkatkan kualitas prestasi siswa program akselerasi misalnya$

#"0 #) mengikutsertakan siswa program akselerasi dalam olimpiade misalnya matapelajaran IPA tingkat propinsi, tingkat nasional, maupun tingkat internasional, !) mengikutsertakan siswa program akselerasi dalam lomba karya ilmiah.

#"2

DA5TAR RU1U!AN Ardhana, ayan. #<64. ,tatistik -eskriptif dalam Ilmu .endidikan dan .sikologi. Dakultas Pascasarjana I-IP (alang. Arikunto, &uharsimi. !""3. .rosedur .enelitian ,uatu .endekatan .raktek# Bakarta$ =ineka Cipta. AFwar, &ifudin. !"".. .enyusunan ,kala .sikologi. :ogyakarta$ Andi Affset. 5epdiknas. !"".. .edoman .enyelenggaraan .rogram Akselarasi /ela+ar ,-, ,M. dan ,MA0 ,atu Model .elayanan .endidikan bagi .eserta -idik yang Memiliki .otensi 1ecerdasan dan /akat Istimewa# Bakarta$ 5irektorat Benderal Pendidikan 5asar dan (enengah. 5ewinofrita. !""2. 2ubungan .erilaku 1epemimpinan 1epala ,ekolah, 1ompetensi .rofesional dan Motivasi 1er+a dengan .rofesionalisme 3uru pada Madrasah Aliyah )egeri di 1ota Malang. )esis tidak diterbitkan# (alang$ Program &tudi Pascasarjana (anajemen Pendidikan 1ni*ersitas +egeri (alang. 5jamarah, 'ahri &yaiful. !""!. .sikologi /ela+ar. Bakarta$ P). =ineka Cipta. Eka, @ismintari. !""3. .engaruh Motivasi /erprestasi terhadap .restasi /ela+ar ,iswa 1elas *I ,MA )egeri I .acitan. &kripsi tidak diterbitkan. (alang$ Program &tudi 'imbingan dan -onseling. 1ni*ersitas +egeri (alang. Datheh. !""#. 2ubungan Motivasi /erprestasi dan .ersepsi 3uru terhadap 1epemimipinan 1epala ,ekolah dengan 1emampuan Menga+ar 3uru3uru ,M4 )egeri di 1odya Malang# )esis tidak diterbitkan# (alang$ Program &tudi Pascasarjana (anajemen Pendidikan 1ni*ersitas +egeri (alang. %adawi, =eni Akbar. !""0. Akselerasi A-5 Informasi .rogram .ercepatan /ela+ar dan Anak /erbakat Intelektual. Bakarta$ P). 7ramedia idiaisarana Indonesia. %adi, &utrisno. !""". ,tatistik 6ilid .. :ogyakarta$ Andi Affset. -amus 'esar 'ahasa Indonesia. #<<". 1amus /esar /ahasa Indonesia. Bakarta$ 'alai Pustaka.

#"3 -usuma, Chintia. 2ubungan antara .ersepsi ,iswa tentang Atraksi Interpersonal 3uru dan Motivasi /ela+ar ,iswa -i ,MA) 7 Malang. &kripsi tidak diterbitkan. (alang$ Program &tudi Administrasi Pendidikan Dakultas Ilmu Pendidikan 1ni*ersitas +egeri (alang. (ajid, Abdul. !""2. .erencanaan .embela+aran Mengembangkan ,tsaudarar 1ompetensi 3uru# 'andung$ P). =osdakarya. (ulyasa, E. !""3. Men+adi 3uru .rofesional Menciptakan .embela+aran 1reatif dan Menyenangkan. 'andung$ P). =emaja =osdakarya. (unandar, 1tami, &.C. !""!. 1reativitas dan 1eberbakatan ,trategi Mewu+udkan .otensi 1reatif dan /akat. Bakarta$ P). 7ramedia Pustaka 1tama. (unir, (. !"".. 2ubungan 1eefektifan 3uru dalam Menga+ar, Motivasi /erprestasi /ela+ar dengan .restasi /ela+ar ,iswa Aliyah Ma arif /akung 4danawu /litar. &kripsi tidak diterbitkan. (alang$ Program &tudi Pendidikan Ekonomi -operasi 1ni*ersitas +egeri (alang. (oleong, @eQy, B. !""!. Metode .enelitian 1ualitatif. 'andung$ P). =emaja =osdakarya. (. &ardiman. !""#. Interaksi dan Motivasi /ela+ar Menga+ar. Bakarta$ P). =aja 7rasindo Persada. +urulia, Eka Denti. !""3. ,tudi 8ksplorasi .elaksanaan .embela+aran 1imia pada .rogram Akselerasi ,MA) II 9uma+ang# &kripsi tidak diterbitkan. (alang$ Program &tudi Pendidikan -imia Dakultas (atematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 1ni*ersitas +egeri (alang. Purwanto, +galim (. !""0. .sikologi .endidikan. 'andung$ P). =emaja =osdakarya. &oemanto, asty. !""3. .sikologi .endidikan 9andasan 1er+a .emimpin .endidikan# Bakarta$ P). =ineka Cipta. &udijono, Anas. !""#. .engantar ,tatistik .endidikan. Bakarta$ P) =aja 7rafindo Persada. &lameto. !"".. /ela+ar -an :aktor-fator yang Mempengaruhinya# Bakarta$ P) =ineka Cipta. &ulton dan &ultoni. !""2. 1emampuan -asar Menga+ar. (alang$ @aboratorium )eknologi Pendidikan. Dakultas Ilmu Pendidikan 1ni*eritas +egeri (alang. &uparmoko. #<6!. Metode .enelitian .raktis. :ogyakarta$ 'PDE.

#"4 4ndang-undang %epublik Indonesia )omor ;< $ahun ;<<7 tentang ,istem .endidikan )asional. !"".. 'andung$ Citra 1mbara. 1ni*ersitas +egeri (alang. !"".. .edoman .enulisan 1arya Ilmiah0 ,kripsi, $esisi -isertasi, Artikel, Makalah, 9aporan .enelitian (Edisi -eempat). (alang$ 'AAP&I ? 1( Press. 1no, '. %amFah. !""4. $eori Motivasi dan .engukurannya Analisis di /idang .endidikan# Bakarta$ 'umi Aksara. 1tami, )utik. 2ubungan antara .engelolaan 1elas dan Motivasi /erprestasi /erdasarkan .ersepsi ,iswa ,M. )egeri )gronggot 1abupaten )gan+uk. &kripsi tidak diterbitkan. (alang$ Program &tudi Administrasi Pendidikan Institut -eguruan Ilmu Pendidikan (alang. algito, 'ima. !""!# .engantar .sikologi 4mum# :ogyakarta$ Andi. idyastono, %erry. !""#. &istem Percepatan -elas Akselerasi 'agi &iswa yang (emiliki -emampuan dan -ecerdasan @uar 'iasa, (online), (http$//www.&istem percepatan. herry. %tml.) diakses #. Debruari !""3). inarsunu, )ulus. !""!. ,tatistik dalam .enelitian .sikologi = .endidikan. 1ni*ersitas (uhammadiyah (alang$ 11( Press. :ahmin. #<<!. 2ubungan antara Motivasi /erprestasi dan 1emampuan -asar Matematika dengan 2asil /ela+ar 1imia ,iswa 1elas lll ,emester >I .rogram A-? dan A-; ,MA )egeri I /o+onegoro# &kripsi tidak diterbitkan. (alang$ Program &tudi Pendidikan -imia Dakultas (atematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 1ni*ersitas +egeri (alang. Luriah, +urul. !""3. Metodologi .enelitian ,osial dan .endidikan. Bakarta$ 'umi Aksara.

#"6

Lampiran "
DEPARTEMEN PENDIDI!AN NA&I,NAL UNI)ER&ITA& NE$ERI MALAN$ -UM. 5A!ULTA& ILMU PENDIDI!AN
1alan &ura'a4a =+ Malang =0"/0(Telp 00"(%#" -ps8 #"". (5aB -;%/". 0==@=# 2e'site http<CC888.malang.a7.i*(EmailrektoratDmalang.a7.i*

!UE&I,NER TENTAN$ PER&EP&I &I&2A TENTAN$ M,TI)A&I !ER1A DAN !EMAMPUAN MEN$A1AR $URU+ DEN$AN M,TI)A&I BERPRE&TA&I &I&2A PR,$RAM A!&ELERA&I &MAN % MALAN$

I*entitas Respon*en -Diisi oleh sis8a program akselerasi. Nama No.A's Usia <EEEEEEEEEEEEEEEE. <EEEEEEEEEEEEEEEE. <EEEEEEEEEEEEEEEE.

#.

!.

..

0.

2.

Petunjuk Pengisian !uesioner )ujuan kuesioner ini untuk mendapatkan deskripsi tentang korelasi moti*asi kerja guru, kemampuan mengajar guru, dengan moti*asi berprestasi siswa program akselerasi &(A+ . (alang. Pada halaman-halaman berikutnya terdapat sejumlah pernyataan berkenaan dengan moti*asi kerja guru, kemampuan mengajar guru, dengan moti*asi berprestasi siswa program akselerasi &(A+ . (alang. &etiap pernyataan diberi 2 (lima) kemungkinan jawaban, dimohon saudara untuk membubuhkan tsaudara (M) pada kolom-kolom jalur kanan (&&+ &+ !&+ T&+ &T&) yang telah disediakan. &audara diharapkan memilih salah satu jawaban dari lima kemungkinan jawaban tersebut berdasarkan prosentase yang terjadi atau yang saudara rasakan atau kerjakan. 1ntuk membantu saudara, di bawah ini diberikan perkiraan persentase sebagai berikut$ &angat &etuju &etuju -urang &etuju )idak &etuju (&&) (&) (-&) ()&) bila terjadi antara 6# H s.d. #"" H bila terjadi antara 3# H s.d. 6" H bila terjadi antara 0# H s.d. 3" H bila terjadi antara !# H s.d. 0" H

#"<

&angat )idak &etuju (&)&) bila terjadi antara " H s.d. !" H

3. Pengisian kuesioner ini tidak mengenal istilah salah/betul, tidak akan mempengaruhi status saudara sebagai siswa. &audara tidak usah ragu-ragu dalam menjawab setiap pernyataan ini sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Apapun yang saudara pilih sebagai jawaban akan dijamin kerahasiaannya. 4. aktu yang dipergunakan untuk mengisi kuesioner U 3" menit. 6. )erima kasih atas partisipasi dan bantuan saudara. ,elamat mengisi9

##"

A. Moti6asi !erja $uru -orongan dari dalam diri dan luar untuk melakukan suatu peker+aan atau performansi seorang guru". No Pern4ataan(pern4ataan #. 7uru saudara senantiasa hadir tepat waktu saat mengajar. /erikan penilaian pada guru saudara berdasarkan pernyataan di atas. a. 7uru Pendidikan Agama Islam/-risten/'udha/%indu/dll b. 7uru PP-n c. 7uru 'ahasa dan &astra Indonesia d. 7uru 'ahasa Inggris e. 7uru Pendidikan Basmani dan -esehatan f. 7uru (atematika g. 7uru Disika h. 7uru 'iologi i. 7uru -imia j. 7uru 7eografi Apabila guru saudara tidak hadir saat mengajar, senantiasa memberikan tugas/P= sebagai pengganti. /erikan penilaian pada guru saudara berdasarkan pernyataan di atas. a. 7uru Pendidikan Agama Islam/-risten/'udha/%indu/dll b. 7uru PP-n c. 7uru 'ahasa dan &astra Indonesia d. 7uru 'ahas Inggris e. 7uru Pendidikan Basmani dan -esehatan f. 7uru (atematika g. 7uru Disika h. 7uru 'iologi i. 7uru -imia j. 7uru 7eografi 7uru saudara senantiasa memperhatikan kemampuan setiap siswa pada waktu mengajar. /erikan penilaian pada guru saudara berdasarkan pernyataan di atas. a. 7uru Pendidikan Agama Islam/-risten/'udha/%indu/dll b. 7uru PP-n c. 7uru 'ahasa dan &astra Indonesia d. 7uru 'ahasa Inggris e. 7uru Pendidikan Basmani dan -esehatan && & !& T& &T&

!.

..

### f. 7uru (atematika g. 7uru Disika h. 7uru 'iologi i. 7uru -imia j. 7uru 7eografi 7uru saudara senantiasa memberikan pujian pada siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan baik/benar. /erikan penilaian pada guru saudara berdasarkan pernyataan di atas. a. 7uru Pendidikan Agama Islam/-risten/'udha/%indu/dll b. 7uru PP-n c. 7uru 'ahasa dan &astra Indonesia d. 7uru 'ahasa Inggris e. 7uru Pendidikan Basmani dan -esehatan f. 7uru (atematika g. 7uru Disika h. 7uru 'iologi i. 7uru -imia j. 7uru 7eografi 7uru saudara senantiasa memberikan ancaman pada siswa yang tidak memperhatikan pelajaran. /erikan penilaian pada guru saudara berdasarkan pernyataan di atas. a. 7uru Pendidikan Agama Islam/-risten/'udha/%indu/dll b. 7uru PP-n c. 7uru 'ahasa dan &astra Indonesia d. 7uru 'ahasa Inggris e. 7uru Pendidikan Basmani dan -esehatan f. 7uru (atematika g. 7uru Disika h. 7uru 'iologi i. 7uru -imia j. 7uru 7eografi B. !emampuan Mengajar $uru 1emampuan yang harus dimiliki guru dalam merencanakan penga+aran, kemampuan mengimplementasikan dan kemampuan mengevaluasi dalam pembela+aran". Pern4ataan(pern4ataan & & & !& T& &T&

0.

2.

No

##! #. &ebelum mengajar, guru saudara senantiasa menggunakan teknik dalam membuka pelajaran, misalnya$ memulai pelajaran dengan Kuis, tanya jawab, pre tes, mendemontrasikan suatu yang terkait dengan pokok bahasan, kemudian menjelaskan materi. /erikan penilaian pada guru saudara berdasarkan pernyataan di atas. a. 7uru Pendidikan Agama Islam/-risten/'udha/%indu/dll b. 7uru PP-n c. 7uru 'ahasa dan &astra Indonesia d. 7uru 'ahasa Inggris e. 7uru Pendidikan Basmani dan -esehatan f. 7uru (atematika g. 7uru Disika h. 7uru 'iologi i. 7uru -imia j. 7uru 7eografi 5alam mengajar, guru saudara menyajikan materi-materi baru berdasarkan kurikulum yang berlaku, untuk memperluas pengetahuan saudara. /erikan penilaian pada guru saudara berdasarkan pernyataan di atas. a. 7uru Pendidikan Agama Islam/-risten/'udha/%indu b. 7uru PP-n c. 7uru 'ahasa dan &astra Indonesia d. 7uru 'ahasa Inggris e. 7uru Pendidikan Basmani dan -esehatan f. 7uru (atematika g. 7uru Disika h. 7uru 'iologi i. 7uru -imia j. 7uru 7eografi 5alam mengajar, guru saudara menggunakan media pembelajaran (alat peraga, benda tiruan, boneka, poster, C5 Pembelajaran) disesuaikan dengan materi yang diajarkan. /erikan penilaian pada guru saudara berdasarkan pernyataan di atas. a. 7uru Pendidikan Agama Islam/-risten/'udha/%indu b. 7uru PP-n c. 7uru 'ahasa dan &astra Indonesia d. 7uru 'ahasa Inggris

!.

..

##. e. 7uru Pendidikan Basmani dan -esehatan f. 7uru (atematika g. 7uru Disika h. 7uru 'iologi i. 7uru -imia j. 7uru 7eografi 7uru saudara menyampaikan informasi suatu materi pelajaran menggunakan metode, misalnya$ problem sol*ing, diskusi, Bigsaw, &)A5, demontrasi. /erikan penilaian pada guru saudara berdasarkan pernyataan di atas. a. 7uru Pendidikan Agama Islam/-risten/'udha/%indu b. 7uru PP-n c. 7uru 'ahasa dan &astra Indonesia d. 7uru 'ahasa Inggris e. 7uru Pendidikan Basmani dan -esehatan f. 7uru (atematika g. 7uru Disika h. 7uru 'iologi i. 7uru -imia j. 7uru 7eografi 7uru saudara mengajar menggunakan bahasa yang mudah dimengerti siswa. /erikan penilaian pada guru saudara berdasarkan pernyataan di atas. a. 7uru Pendidikan Agama Islam/-risten/'udha/%indu b. 7uru PP-n c. 7uru 'ahasa dan &astra Indonesia d. 7uru 'ahasa Inggris e. 7uru Pendidikan Basmani dan -esehatan f. 7uru (atematika g. 7uru Disika h. 7uru 'iologi i. 7uru -imia j. 7uru 7eografi 7uru saudara senantiasa menanyakan materi yang belum dimengerti, mengajukan tanya jawab, dan memberikan tugas saat -'( berlangsung. /erikan penilaian pada guru saudara berdasarkan pernyataan di atas. a. 7uru Pendidikan Agama Islam/-risten/'udha/%indu

0.

2.

3.

##0 b. 7uru PP-n c. 7uru 'ahasa dan &astra Indonesia d. 7uru 'ahasa Inggris e. 7uru Pendidikan Basmani dan -esehatan f. 7uru (atematika g. 7uru Disika h. 7uru 'iologi i. 7uru -imia j. 7uru 7eografi 7uru saudara memberikan jawaban lain waktu, apabila pertanyaaan yang saudara ajukan belum tahu jawabannya saat mengajar. /erikan penilaian pada guru saudara berdasarkan pernyataan di atas. a. 7uru Pendidikan Agama Islam/-risten/'udha/%indu b. 7uru PP-n c. 7uru 'ahasa dan &astra Indonesia d. 7uru 'ahasa Inggris e. 7uru Pendidikan Basmani dan -esehatan f. 7uru (atematika g. 7uru Disika h. 7uru 'iologi i. 7uru -imia j. 7uru 7eografi 7uru saudara senantiasa melakukan refleksi dan atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa, misalnya mengajukan pertanyaan penuntun agar siswa dapat merumuskan rangkuman yang benar, diakhir pelajaran. /erikan penilaian pada guru saudara berdasarkan pernyataan di atas. a. 7uru Pendidikan Agama Islam/-risten/'udha/%indu b. 7uru PP-n c. 7uru 'ahasa dan &astra Indonesia d. 7uru 'ahasa Inggris e. 7uru Pendidikan Basmani dan -esehatan f. 7uru (atematika g. 7uru Disika h. 7uru 'iologi i. 7uru -imia j. 7uru 7eografi

4.

6.

##2 <. 7uru saudara senantisa memeriksa, menilai, dan mengembalikan tepat waktu tugas-tugas saudara. /erikan penilaian pada guru saudara berdasarkan pernyataan di atas. a. 7uru Pendidikan Agama Islam/-risten/'udha/%indu b. 7uru PP-n c. 7uru 'ahasa dan &astra Indonesia d. 7uru 'ahasa Inggris e. 7uru Pendidikan Basmani dan -esehatan f. 7uru (atematika g. 7uru Disika h. 7uru 'iologi i. 7uru -imia j. 7uru 7eografi 7uru saudara senantiasa mengadakan penilaian di akhir kegiatan pembelajaran dalam bentuk tes (post tes, ulangan harian, 1)&, 1A&). /erikan penilaian pada guru saudara berdasarkan pernyataan di atas. a. 7uru Pendidikan Agama Islam/-risten/'udha/%indu b. 7uru PP-n c. 7uru 'ahasa dan &astra Indonesia d. 7uru 'ahasa Inggris e. 7uru Pendidikan Basmani dan -esehatan f. 7uru (atematika g. 7uru Disika h. 7uru 'iologi i. 7uru -imia j. 7uru 7eografi ##. 7uru saudara senantiasa memberikan remedial bagi siswa yang belum mencapai daya serap yang diharapkan. /erikan penilaian pada guru saudara berdasarkan pernyataan di atas. a. 7uru Pendidikan Agama Islam/-risten/'udha/%indu b. 7uru PP-n c. 7uru 'ahasa dan &astra Indonesia d. 7uru 'ahasa Inggris e. 7uru Pendidikan Basmani dan -esehatan f. 7uru (atematika g. 7uru Disika h. 7uru 'iologi

#".

##3 i. 7uru -imia j. 7uru 7eografi #!. 7uru saudara senantiasa memberikan pengayaan kepada siswa yang berhasil lebih baik dan lebih cepat menyelesaikan tugastugas daripada siswa lain. /erikan penilaian pada guru saudara berdasarkan pernyataan di atas. a. 7uru Pendidikan Agama Islam/-risten/'udha/%indu b. 7uru PP-n c. 7uru 'ahasa dan &astra Indonesia d. 7uru 'ahasa Inggris e. 7uru Pendidikan Basmani dan -esehatan f. 7uru (atematika g. 7uru Disika h. 7uru 'iologi i. 7uru -imia j. 7uru 7eografi . Moti6asi Berprestasi &is8a 8,uatu dorongan seseorang untuk mencapai keberhasilan"# No Pern4ataan(pern4ataan #. &aya sebagai siswa senantiasa datang ke sekolah setiap hari, !. sebagaimana telah diatur dalam tata tertib sekolah. &aya sebagai siswa senantiasa mengajukan pertanyaan tentang suatu materi yang belum dimengerti, dan soal ujian yang tidak .. 0. 2. 3. 4. 6. <. tepat saya jawab. &aya sebagai siswa senantiasa mencatat semua pelajaran yang diajarkan 'apak/Ibu 7uru. &aya sebagai siswa senantiasa mengikuti semua pelajaran yang diajarkan. &aya sebagai siswa senantiasa mengerjakan semua tugas dan mengumpulkan tugas tepat waktu. &aya sebagai siswa senantiasa mempelajari materi pelajaran yang sudah diajarkan guru di rumah. &aya sebagai siswa senantiasa mempelajari materi pelajaran yang akan diajarkan besuk disekolah. &aya sebagai siswa senantiasa belajar sebelum ujian/ulangan. 1ntuk pemantapan terhadap semua materi pelajaran, saya && & !& T& &T&

##4 senantiasa mengulang contoh-contoh yang diberikan oleh guru, kemudian saya berlatih mengerjakan soal-soal yang berhubungan #" . ## . #! . #. . #0 . #2 . dengan contoh. &aya sebagai siswa berusaha berbuat/mengerjakan sesuatu yang lebih baik, walaupun saya merasa khawatir mengalami kegagalan. &aya sebagai siswa merasa semakin besar peluang mengalami kegagalan, semakin besar pula peluang keberhasilan saya. &aya sebagai siswa rajin belajar agar bisa mempertahankan prestasi. &aya sebagai siswa semangat belajar untuk meningkatkan prestasi. &aya sebagai siswa kurang aktif dalam diskusi kelas. &aya sebagai siswa memanfaatkan perpustakaan untuk mencari buku penunjang dalam memperkaya wawasan setiap pelajaran yang diajarkan di sekolah.

##6

Lampiran #

##<

Lampiran %

#!"

#!#

Lampiran /

#!!

Lampiarn 0

#!.

Lampiran =
Diagram Pen7ar !orelasi antara Persepsi &is8a tentang )aria'el Moti6asi !erja $uru -:". *engan )aria'el Moti6asi Berprestasi &is8a -9.
X1 Y 74-79 68-73 62-67 56-61 156- 175- 194- 213- 232fy 174 193 212 231 250 2 II 2 8 1 1 I I 2 -1 0 6 IIII I 6 0 1 1 I I 2 1 0 2 2 II II 4 8 4 2 10 2 0 2 N=16 -2 -1 0 1 2 -4 -10 0 0 4 -10 8 10 0 0 8 26 8 4 0 0 8 20 x1 y f + 8 -1 0 1

Y 2 1 0 -1

fy 4 2 0 -2

fy2 8 2 0 2

50-55 Fx1 X1 Fx1 Fx12 x1y

-2

-8 -4

16 28

12 20

fx1 fx12 fx1y1 x1y1f

#!0

NrQy +

() .*
N #3
#

) *( * # .(
!

( *# )

) () .(

( ( )

* *
*
(

( N !"

N -#"

( N -0
! #
!

N !3 N !6

* # )! N -#"! N #"" (
( )! N -0 N #3 (

rQ#y N

( ) . *

) * #( * # . (
! #

( *# )

) ( ) .(

( ( )

#3 . !" ( #" . 0 ) ( (#3 . !3) (#"") ( (#3 . !6) (#3 )


.!" 0" ( 0#3 #"") ( 006 #3)

N N

!6" .#3 . 0.!

!6" #.32#!
!6"

N .3<,042 N ",426

#!2

Lampiran >
Diagram Pen7ar !orelasi antara Persepsi &is8a tentang )aria'el !emampuan Mengajar $uru -:#. *engan )aria'el Moti6asi Berprestasi &is8a -9.
X1 Y 74-79 68-73 62-67 56-61 50-55 fx1 X1 Fx1 Fx12 x1y 407- 441- 475- 509- 543x1 y f + 8 -2 0 2 16 24

440 474 508 542 576 2 II 2 8 2 II 2 -2 1 3 2 I III II 6 0 0 0 1 1 I I 2 2 0 4 IIII 4 16 6 5 3 0 2 N=16 -2 -1 0 1 2 -12 -5 0 0 4 -13 24 5 0 1 8 38 18 -2 0 0 8 24

Fy

y' 2 1 0 -1 -2

fy 4 2 0 -2 -8 -4

fy2 8 2 0 2 16 28

fx1 fx12 fx1y x1yf

#!3

rQy N +
*
!

( ) . *
N #3
( N !0
!

) *( * ! . (
! !

( * ! )

) ( ) . (

( ( )

*
*
(

N -#.

( N -0
! !
!

N .6 N !6

* ! )! N -#.! N #3< (
( )! N -0 N #3 (

rQ#y N

() *

) * #( * # . (
! #

( *# )

) ( ) . (

( ( )

#3 . !0 ( #. . 0 ) ( (#3 . .6) (#3<) ( (#3 . !6) (#3)


.60 2! ( 3"6 #"" ) ( 006 #3 )

N N

..! 2"6 . 0.!

..! !#<023
..!

N 036,03# N ",4"<

Lampiran ?
Hasil Distri'usi 5rekuensi

#!4

Frequencies
"tatistics Motivasi kerja guru ( 1! 16 0 18*+8,50 184+5000 23+228*3 156+00 246+00 3038+00 "e#a#puan #engajar guru ( 2! 16 0 464+68,5 462+5000 4*+3*1*3 40,+00 5,2+00 ,435+00 Motivasi $erprestasi sis%a (&! 16 0 62+3125 62+5000 8+34041 50+00 ,5+00 **,+00

' Mean Median Std+ -eviation Mini#u# Ma.i#u# Su#

(a)id Missing

Frequency %a&'e
Motivasi (erja guru (X1) /re0uen12 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 16 3er1ent 6+3 6+3 6+3 12+5 6+3 6+3 6+3 12+5 6+3 6+3 6+3 6+3 6+3 6+3 100+0 (a)id 3er1ent 6+3 6+3 6+3 12+5 6+3 6+3 6+3 12+5 6+3 6+3 6+3 6+3 6+3 6+3 100+0 Cu#u)ative 3er1ent 6+3 12+5 18+8 31+3 3,+5 43+8 50+0 62+5 68+8 ,5+0 81+3 8,+5 *3+8 100+0 (a)id 156+00 1,3+00 1,5+00 1,,+00 1,*+00 180+00 184+00 185+00 18*+00 1*0+00 1*,+00 20,+00 238+00 246+00 Tota)

Kemampuan mengajar guru (X2) /re0uen12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 3er1ent 6+3 6+3 6+3 6+3 6+3 6+3 6+3 6+3 6+3 6+3 6+3 6+3 6+3 6+3 6+3 6+3 100+0 (a)id 3er1ent 6+3 6+3 6+3 6+3 6+3 6+3 6+3 6+3 6+3 6+3 6+3 6+3 6+3 6+3 6+3 6+3 100+0 Cu#u)ative 3er1ent 6+3 12+5 18+8 25+0 31+3 3,+5 43+8 50+0 56+3 62+5 68+8 ,5+0 81+3 8,+5 *3+8 100+0

(a)id

40,+00 40*+00 413+00 424+00 430+00 431+00 44*+00 455+00 4,0+00 4,1+00 4,4+00 4,5+00 4*4+00 500+00 561+00 5,2+00 Tota)

#!6
Motivasi &erprestasi sis#a ($) Cu#u)ative 3er1ent 6+3 18+8 25+0 31+3 3,+5 50+0 56+3 62+5 ,5+0 8,+5 100+0

(a)id

50+00 51+00 53+00 56+00 5*+00 62+00 63+00 66+00 6,+00 ,0+00 ,5+00 Tota)

/re0uen12 1 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 16

3er1ent 6+3 12+5 6+3 6+3 6+3 12+5 6+3 6+3 12+5 12+5 12+5 100+0

(a)id 3er1ent 6+3 12+5 6+3 6+3 6+3 12+5 6+3 6+3 12+5 12+5 12+5 100+0

Motivasi (erja guru (X1) Cu#u)ative 3er1ent 12+50 ,5+00 8,+50 4 100+00

(a)id

Sangat rendah Rendah Cukup Tinggi Sangat Tinggi Tota)

/re0uen12 2 10 2 4 2 16

3er1ent 12+50 62+50 12+50 4 12+50 100+0

(a)id 3er1ent 12+50 62+50 12+50 4 12+50 100+0

Kemampuan mengajar guru (X2) Cu#u)ative 3er1ent 3,+50 68+,5 8,+50 100+00

(a)id

Sangat rendah Rendah Cukup Tinggi Sangat Tinggi Tota)

/re0uen12 6 5 3 4 2 16

3er1ent 3,+50 31+25 18+,5 4 12+50 100+0

(a)id 3er1ent 3,+50 31+25 18+,5 4 12+50 100+0

Motivasi &erprestasi sis#a ($) Cu#u)ative 3er1ent 25+00 3,+50 ,5+00 8,+50 100+0

(a)id

Sangat rendah Rendah Cukup Tinggi Sangat Tinggi Tota)

/re0uen12 4 2 6 2 2 16

3er1ent 25+00 12+50 3,+50 12+50 12+50 100+0

(a)id 3er1ent 25+00 12+50 3,+50 12+50 12+50 100+0

#!<

Lampiran @

$am'ar Histogram
Motivasi !erprestasi "is#a

14 12 Frequency 10 8 6 4 2 0 Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah

6 4 2 2 2

Motivasi !erprestasi "is# a

Kemampuan Mengajar Guru (X2)


6 5

6 4 4 2 0
Sangat rendah Rendah Cukup Tinggi Sangat Tinggi

Frequency

4 3 2 1 0

Kemampuan Mengajar Guru

Motivasi !erprestasi "is#a ($)


5 4

4 3 2 2

Frequency

3 2 1 0 Sangat rendah Rendah

Cukup

Tinggi

Sangat Tinggi

Motivasi !erprestasi "is#a

#."

Lampiran ";
Ta'el !orelasi antara )aria'el Moti6asi !erja $uru -:". *engan )aria'el Moti6asi Berprestasi &is8a -9.
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Jumlah a!a-"a!a x1 # y # xy X1 177 246 190 207 185 189 179 184 197 238 175 180 156 185 177 173 3038 189.87 5 23.229 8.340 0.663 Y 62 75 67 56 50 59 63 67 70 75 62 66 51 70 53 51 997 62.31 3 X -12.875 56.125 0.125 17.125 -4.875 -0.875 -10.875 -5.875 7.125 48.125 -14.875 -9.875 -33.875 -4.875 -12.875 -16.875 0.000 y -0.313 12.688 4.688 -6.313 -12.313 -3.313 0.688 4.688 7.688 12.688 -0.313 3.688 -11.313 7.688 -9.313 -11.313 0.000 x12 165.766 3150.016 0.016 293.266 23.766 0.766 118.266 34.516 50.766 2316.016 221.266 97.516 1147.516 23.766 165.766 284.766 8093.750 y2 0.098 160.973 21.973 39.848 151.598 10.973 0.473 21.973 59.098 160.973 0.098 13.598 127.973 59.098 86.723 127.973 1043.438 x1y 4.023 712.086 0.586 -108.102 60.023 2.898 -7.477 -27.539 54.773 610.586 4.648 -36.414 383.211 -37.477 119.898 190.898 1926.625

#.#

Lampiran ""
Ta'el !orelasi antara Persepsi &is8a tentang )aria'el !emampuan Mengajar $uru -:#. *engan )aria'el Moti6asi Berprestasi &is8a -9.
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Jumlah a!a-"a!a X1 # Y # "XY X2 470 572 500 475 409 431 430 474 455 561 449 494 424 471 407 413 7435 464.688 49.392 8.340 0.836 Y 62 75 67 56 50 59 63 67 70 75 62 66 51 70 53 51 997 62.313 X2 280.125 382.125 310.125 285.125 219.125 241.125 240.125 284.125 265.125 371.125 259.125 304.125 234.125 281.125 217.125 223.125 4397.000 Y -0.313 12.688 4.688 -6.313 -12.313 -3.313 0.688 4.688 7.688 12.688 -0.313 3.688 -11.313 7.688 -9.313 -11.313 0.000 X22 78470.016 146019.516 96177.516 81296.266 48015.766 58141.266 57660.016 80727.016 70291.266 137733.766 67145.766 92492.016 54814.516 79031.266 47143.266 49784.766 1244944.000 Y2 0.098 160.973 21.973 39.848 151.598 10.973 0.473 21.973 59.098 160.973 0.098 13.598 127.973 59.098 86.723 127.973 1043.438 X2Y -87.539 4848.211 1453.711 -1799.852 -2697.977 -798.727 165.086 1331.836 2038.148 4708.648 -80.977 1121.461 -2648.539 2161.148 -2021.977 -2524.102 5168.563

#.!

Lampiran "#
Hasil Analisis !orelasi Pro*u7t Moment Ber*asarkan &P&& "%.;; 3or Windows

)orre'ations
*escriptive "tatistics Motivasi kerja guru ( 1! "e#a#puan #engajar guru ( 2! Motivasi $erprestasi sis%a (&! Mean 18*+8,50 464+68,5 62+3125 Std+ -eviation 23+228*3 4*+3*1*3 8+34041
)orre'ations Motivasi kerja guru ( 1! 1 "e#a#puan #engajar guru ( 2! +82,55 +000 16 16 +82,55 1 +000 16 16 +66355 +83655 +005 +000 16 16 Motivasi $erprestasi sis%a (&! +66355 +005 16 +83655 +000 16 1 16

' 16 16 16

Motivasi kerja guru ( 1!

"e#a#puan #engajar guru ( 2! Motivasi $erprestasi sis%a (&!

3earson Corre)ation Sig+ (24tai)ed! ' 3earson Corre)ation Sig+ (24tai)ed! ' 3earson Corre)ation Sig+ (24tai)ed! '

55+ Corre)ation is signi6i1ant at the 0+01 )eve) (24tai)ed!+

-eterangan$ %ipotesis $ %o $ tidak ada hubungan yang signifikan antara *ariabel I dengan *ariabel : -riteria hipotesis$ ". Terima Ho jika r hitung F r ta'el #. Tolak Ho jika r hitung G r ta'el 5iketahui nilai r tabel dengan + N #3, df N #0 dan taraf signifikansi "."2 adalah sebesar ".0<4.

#.. !orelasi antara Persepsi &is8a tentang Moti6asi !erja $uru *engan Moti6asi Berprestasi &is8a 5ari hasil analisis data diketahui nilai r hitung adalah sebesar ",33.. -arena r hitung (",33.) S r tabel (",0<4) dan sig. (",""2) T alpha (","2) maka %a diterima dan %o ditolak berarti ada -orelasi yang signifikan antara moti*asi kerja guru dengan moti*asi berprestasi siswa. !orelasi antara Persepsi &is8a tentang !emampuan Mengajar $uru *engan Moti6asi Berprestasi &is8a 5ari hasil analisis data diketahui nilai r hitung adalah sebesar ",6.3. -arena r hitung (",6.3) S r tabel (",0<4) dan sig. (",""") T alpha (","2) maka %o ditolak berarti ada korelasi yang signifikan antara kemampuan mengajar guru dengan moti*asi berprestasi siswa.

#.0

Lampiran "%
Nukilan Ta'el Nilai !oe3isien !orelasi HrI Pro*u7t Moment *ari Pearson untuk Ber'agai *3.J df. (degrees of freedom) Atau$ db. (derajat bebas) # ! . 0 2 3 4 6 < #" ## #! #. #0 #2 #3 #4 #6 #< !" 'anyaknya *ariabel yang dikorelasikan ! %arga 8r9 pada taraf signifikansi 2H ",<<4 ",<2" ",646 ",6## ",420 ",4"4 ",333 ",3.! ",3"! ",243 ",22. ",2.! ",2#0 ",0<4 ",06! ",036 ",023 ",000 ",0.. ",0!. #H #,""" ",<<" ",<2< ",<#4 ",640 ",6.0 ",4<6 ",432 ",4.2 ",4"6 ",360 ",33# ",30# ",3!. ",3"3 ",2<" ",242 ",23# ",20< ",2.4

5inukil dari$ %enry E 7arrett, &tatistic in Psychology and Education, (+ew :ork$ @ongmans, 7reen and co.), hlm. 0.4-0.<, dengan penyesuaian seperlunya, sesuai dengan kebutuhan *ariabel yang dikorelasikan hanya dibatasi ! buah.

#.2 PERN9ATAAN !EA&LIAN TULI&AN &aya yang bertanda tangan di bawah ini$ +ama +I( Burusan/Program &tudi Dakultas/Program $ I5:A )=I&+A A)I

$ #".#!#03.346 $ )eknologi Pendidikan $ Ilmu Pendidikan

(enyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri$ bukan merupakan pengambil-alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya aku sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi perbuatan tersebut.

(alang, !! (ei !""4 :ang membuat pernyataan,

I5:A )=I&+A A)I

#.3 RI2A9AT HIDUP

Widya Trisnawati
dilahirkan di )ulungAgung, -auman, &idorejo, &awahan, tanggal #0 (aret #<62, anak pertama dari pasangan 'apak &udji dan Ibu iwik &uparwiyati. Pendidikan 5asar dan (enengah telah ditempuh di kampung halamannya di -abupaten )ulungAgung. Pendidikan &5 ditamatkan di &5+ &idorejo III, -auman, )ulungAgung pada tahun #<<4, kemudian melanjutkan ke &(P+ I -auman )ulungAgung lulus pada tahun !""", dan pendidikan &(A ditamatkan di (A+ I )ulungAgung pada tahun !""., kemudian melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi dan pendidikan terakhir ditempuh di Burusan )eknologi Pendidikan Dakultas Ilmu Pendidikan 1ni*ersitas +egeri (alang tercinta melalui jalur P(5-. &emasa mahasiswa, aktif dalam organisasi kemahasiswaan yaitu$ #) Anggota 1-( -&= 1ni*ersitas +egeri (alang tahun !"".-!""4, !) -oordinator %umas %(B )EP masa bakti !""0-!""2, .) Anggota -oordinator -ewirausahaan di Pengurus %arian =otari masa bakti !""0-!""2, 0) Anggota -oordinator %umas di Pengurus %arian =otari masa bakti !""2-!""3. &kripsi dengan judul 8-orelasi antara Persepsi &iswa )entang (oti*asi -erja dan -emampuan (engajar 7uru, dengan (oti*asi 'erprestasi &iswa Program Akselerasi &(A+ . (alang9, merupakan karya ilmiah pertama untuk memperoleh gelar &arjana Pendidikan )EP. &kripsi ini merupakan langkah awal untuk menempuh ke jenjang pendidikan tinggi selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai