Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KASUS PSIKOTIK SKIZOFRENIA PARANOID (F20.0) I. IDENTITAS PASIEN No Status / No.

Reg :00-10-02-24 Masuk RS Tanggal : 13 Sebtember 2013 Nama : Jenis kelamin Umur Status perkawinan Warga Negara : Ny. AG : Perempuan : 30 tahun : Telah menikah : Indonesia

Pendidikan / sekolah : SMA Alamat / No. Tlp : Jln. Depposawi dalam no 172 Makassar

Alloanamnesis diperoleh dari Pekerjaan Pendidikan : Wiraswasta : SMA

: Tn.Rusdi

Alamat/ No. Telp. : Jln. Depposawi dalam no 172 Makassar Hubungan dengan pasien : Sepupu pasien

II. LAPORAN PSIKIATRIK A. Keluhan Utama : Mengamuk

B. Riwayat Gangguan Sekarang : 1. Keluhan dan Gejala: Pasien dibawa ke RSKD Dadi untuk pertama kalinya kaena mengamuk, pasien mengamuk dengan marah-marah dan memukuli dirinya. Hal in dialamai sejak 7 bulan yang lalu dan memberat sejak seminggu terakhir. Pasien selalu berbicara sendiri dan tertawa sendiri. Pasien sering merasa ketakutan dan melihat banyak kelelawar yang mau menyerang dirinya dan mendengar kelelawar tersebut berbicara seperti manusia dan mengejeknya. Pasien mengaku memiliki kekuatan Tuhan dan mengaku telah menyelamatkan dunia, pasien mengatakan ingin segera menyusul anaknya naik ke surga dengan kekuatan cahaya yang ia dapatkan dari Tuhan.

2. `Hendaya/Disfungsi: Hendaya Pekerjaan (+) Hendaya Sosial (+) Hendaya waktu senggang (+)

3. Faktor Stressor Psikososial: Tidak ada 4. Hubungan gangguan sekarang dengan riwayat penyakit fisik dan psikis sebelumnya: Trauma (-) Infeksi (-) Kejang (-) Merokok (-) Alkohol (-) NAPZA (-)

C. Riwayat gangguan sebelumnya : Riwayat penyakit dahulu Riwayat, trauma dan infeksi tidak ada. Riwayat gangguan zat psikoaktif Pasien tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan terlarang maupun minuman beralkohol. D. Riwayat kehidupan pribadi : Riwayat prenatal dan perinatal (usia 0-1 tahun): Pasien lahir normal, di rumah,cukup bulan, ditolong oleh bidan. Selama kehamilan,ibu pasien dalam keadaan sehat, selama bayi pasien di beri ASI oleh ibunya kurang lebih sampai usia 2 tahun Riwayat masa kanak-kanak awal (usia 1-3 tahun) : Pertumbuhan dan perkembangan pasien sama dengan pertumbuhan dan perkembangan anak-anak lainnya. Riwayat masa kanak-kanak pertengahan (usia 4- 11 tahun): Pasien bersekolah di SD tempat tinggalnya dan prestasinya sama seperti anak anak yang lain

Riwayat masa remaja (usia 12-18 tahun): Pasien melanjutkan ke SMP lalu melanjutkan lagi bersekolah sampai SMA Riwayat masa dewasa Pasien sudah menikah, dan dikaruniai 2 oranga anak.

E. Riwayat kehidupan keluarga : Pasien merupakan anak pertama dari 8 bersaudara ((),,,,,,,) Dari hasil pernikahanya memiliki 7 orang anak Hubungan pasien dengan keluarga baik Tidak ada riwayat keluarga yang menderita penyakit yang sama

F. Situasi sekarang : Pasien sekarang tinggal bersama suami dan 2 orang anaknya G. Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya : Pasien merasa dirinya tidak sakit.

AUTOANAMNESIS

DM : Selamat siang bu, saya Taufik dokter muda di sini , bisa saya tanya-tanya bu ? P : iya

DM : Siapa nama ta ibu ? P : Agraini

DM : Berapa umur ta ibu ? P : Lebih 30 tahun dok.

DM : Dimana ki tinggal ? P : Salebo, kabupaten topoyo

DM : Saya baru dengar itu kabupaten tapoyo, dimana tempatnya pa ? P : Kabupaten topoyo, kabupaten barunya mamuju.

DM : Kita tau sekarang ini ada dimanaki ? P :Ini dikantor dokter.

DM : Ibu tidak tau kalau ini rumah sakit ? P : Tidak tau

DM : Siapa yang bawa ki kesini bu ? P :Suamiku, saudara dan adik sepupu ku.

DM : katanya keluarga ta ibu lagi sakit, makanya dibawa ke rumah sakit ini. P : Tidak sakit ka dok, cuman semua anak-anakku sudah naik ke surga, jadi tinggal saya yang di dunia DM : Anak ta memang ada berapa ? P : 7 anakku

DM : tapi ketanya suami ta 2 orang ji anak ta ? P : Ha..tidak betul itu, 7 orang anakku, separuh sudah naik ke surga, tinggal disana, senang hidupnya. DM : Coba ibu sebutkan satu persatu nama dan umurnya ? P : Iya.. Yang pertama itu Wista Yastri () Umur 15 tahhun, kedua Ernika () Umur 13 tahun, ketiga Amarlias Ateas () umur 10 tahun, keempat Lisranti () umur 4 tahun, kelima Apriadi () umur 1 tahun, keenam Larayati () umur 3 tahun, terakhir Alan () lahir tahun 2012 kemarin. DM : Jadi ibu yakin itu semua anak ta ? terus yang mana yang naik ke surga ? P : Wista, Ernika, Amarlias dengan Apriadi ituke surga mi.

DM : Jadi yang sisanya di bumi saja ? tinggal sama siapa ? P : Iya di bumi, tinggal sama neneknya di Pinrang

DM : Kalo suami ta dimana sekarang ? P : Bapak ada di salebo, habis turun dari surga

DM : Kalau ibu sendiri kenapa ridak naik ke surga ? P : Karena pekerjaan orang tua saya di dunia belum beres.

DM : Bagaimana cara mereka semua ke surga ? pakai sayap ? P : Tidak pakai sayap, itu semua karena Tuhan. Saya punya kekuatan yang di kasi Tuhan Allah DM : Memang kita dapat dari mana kekuatan itu ibu ? P : Tuhan Allah yang kasi saya

DM : Selain itu, ibu punya kekuatan apa lagi ? P : Itu kalau ada guntur, saya tidak papa kalau kena kuntur, karena ganya irang-orang berdosa yang mati kena guntur DM : Kalau cahaya cahaya ibu ? katanya kita punya kekuatan cahaya ? P : Iya, ada cahaya diatas kepalaku.

DM : Untuk apa itu ibu ? P : Ya, untuk kecantikan, kepintaran, supaya bias putih

DM : Oh jadi bagus yah bu untuk perempuan ?

: Iya

DM : Jadi, ada lagi kekuatan ta yang lain ? P : Iya, dulu sebelum saya kesini, ada banyak pohon-pohon, bumi hancur terbelah, setelah saya dating 1 minggu ini baru ada pohon, saya selamatkan bumi karena rohku. DM : Jadi kita yang bangun semua poho-pohon dan dunia ? P : Iya, saya dibantu dengan Tuhan kita.

DM : Hmmm...biasa nyenyak tidur ta kalau malam ibu ? P : Iya nyenyak ji.

DM : Kalau masalah Tuhan tadi, biasa ki dengar suaranya ibu ? P : Iya, saya biasa bicara sama Tuhan

DM : Kalau kelelawar bagaimana bu ? katanya sering na buru-buruki kelelawar ? P : Iya, itu yang kutakuti. itu kelelawar tinggal di tangannya anakku, dia bisa bicara seperti manusia DM : Oh kalau sekarang masih sering muncul kelelawarnya ibu ? P : ia kadang-kadang

DM : Ibu, kalau boleh tau apa pekerjaan ta ibu ? P : Petani, kerja disawah, masak di dapur

DM : Ibu tau, arti dari panjang tangan ? P : Baju yang lengannya panjang.

DM : Saya mau tanya lagi bu, 100-7 berapa bu ? P : 93

DM : kalau 93 -7 berapa ? P : 85

DM : Ok, sekian dulu ya bu. Ibu istirahat dulu, terimakasih bu. P : Iya

III. STATUS MENTAL A. Deskripsi Umum 1. Penampilan : Tampak seorang perempuan, memakai baju warna merah,

garis-garis, celana kain selutut, postur badan kecil, badan kurus, kulit sawo matang, rambut hitam, perawatan diri cukup. 2. Kesadaran 3. Perilaku dan aktivitas psikomotor 4. Pembicaraan 5. Sikap terhadap pemeriksa :Berubah : Tenang :Spontan, lancar, intonasi meninggi : Kooperatif

B. Keadaan afektif (mood), perasaan, empati dan perhatian 1. Mood 2. Afek 3. Empati : Senang : Inapropriate : Tidak dapat dirabarasakan

C. Fungsi intelektual (kognitif) : 1. Taraf pendidikan, pengetahuan umum dan kecerdasan :Sesuai dengan taraf pendidikan 2. Daya konsentrasi : baik

3. Orientasi (waktu, tempat, dan orang) : Cukup 4. Daya ingat : Jangka Panjang : cukup Jangka Sedang : cukup Jangka Pendek :cukup Pikiran abstrak : Terganggu : Tidak ada : Kurang

5. Bakat kreatif 6. Kemampuan menolong diri sendiri

D. Gangguan persepsi 1. Halusinasi : Halusiniasi visual (+) Melihat kelelawar sering mengejarnya,

Halusinasi auditorik (+) Mendengar suara kelelawar yang mengejeknya. 2. Ilusi :Tidak ada

3. Depersonalisasi : Tidak ada 4. Derealisasi E. Proses berfikir 1. Arus pikiran : a. Produktivitas b. Kontinuitas : Cukup : Relevan, Koheren. : Tidak ada

c. Hendaya berbahasa : Tidak ditemukan 2. Isi pikiran : a. Preokupasi :Tidak ada

b. Gangguan isi pikiran : waham kebesaran (+) Pasien merasa memiliki kekuatan Tuhan untuk menyelamatkan dunia, F. Pengendalian Impuls G. Daya Nilai : 1. Norma Sosial 2. Uji Daya Nilai :Terganggu :Terganggu : Terganggu

3. Penilaian Realitas : Terganggu H. Tilikan ( insight) : Tilikan Derajat 1 (pasien merasa tidak sakit)

I. Taraf dapat dipercaya :Dapat dipercaya

IV. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT Status internus : Keadaan pasien tampak baik, tingkat kesadaran compos mentis, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80 x/menit, pernapasan 20 x/menit, suhu 36,5C. anemis (-), sclera tidak ikterus. Jantung, paru, abdomen dalam batas normal, ekstremitas atas dan bawah tidak ada kelainan. Status Neurologis Kaku kuduk (-), kernig sign (-/-), pupil bulat isokor, 2,5mm/2,5mm, refleks cahaya (+/+), fungsi motorik dan sensorik keempat ekstremitas dalam batas normal, tidak ditempatkan refleks patologis.

V.

IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA Seorang wanita, umur 41 tahun, Pasien dibawa ke RSKD Dadi untuk pertama kalinya dengan keluhan mengamuk, pasien mengamuk dengan marah-marah dan

memukuli dirinya. Hal in dialamai sejak 7 bulan yang lalu dan memberat sejak seminggu terakhir. Pasien selalu berbicara sendiri dan tertawa sendiri. Pasien selalu merasa ketakutan dan melihat banyak kelelawar yang mau menyerang dirinya dan mendengar kelelawar tersebut berbicara seperti manusia dan mengejeknya. Pasie mengaku memiliki kekuatan Tuhan dan mengaku telah menyelamatkan dunia, pasien mengatakan ingin segera menyusul anaknya naik ke surga dengan kekuatan cahaya yang ia dapatkan dari Tuhan. Pada pemeriksaan status mental, didapatkan seorang perempuan, memakai baju warna merah, garis-garis, celana kain selutut, postur badan kecil, badan kurus, kulit sawo matang, rambut hitam, perawatan diri cukup. Kesadaran diri berubah, perilaku dan psikomotor tampak tenang, pembicaraan lancer, spontan, intonasi baik, sikap terhadap pemeriksa kooperatif, keadaan mood senang, afek inappropriate, empati tidak dirabarasakan, pikiran abstrak terganggu, bakat kreatif tidak ada. Kemampuan menolong diri sendiri kurang, gangguan persepsi adanya halusinasi visual dan auditorik (+) (pasien melihat kelelawar sering mengejarnya dan berbicara seperti manusia dan mengejeknya, arus pikiran produktifitas cukup, kontuinitas relevan, koheren, isi pikiran preokupasi tidak ada, gangguan isi pikiran adanya waham kebesaran (+) pasien mengaku memiliki kekuatan tuhan, pengendalian impuls terganggu, daya nilai terganggu, tilikan insight 1 (pasien merasa tidak sakit), taraf dapat dipercaya.

VI. EVALUASI MULTIAKSIAL 1. Aksis I : Berdasarkan alloanamnesis dan autoanamnesis di dapatkan ggejala klinis yang bermakna dimana pasien kadang mengamuk dengan marah dan memukuli dirinya sendiri, sering tertawa dan berbicara sendiri. Keadaan ini menimbulkan penderitaan (distress) pada keluarga dan lingkungan serta menimbulkan disabilitas dalam kehidupan sehari-hari, terutama hendaya social, pekerjaan dan penggunaan waktu senggang, sehingga dapat disimpulkan pasien mengalami gangguan jiwa. Pada pemeriksaan status internus dan status neurologis tidak ditemukan

adanya kelainan yang mengindikasikan gangguan medis umum yang menimbulkan gangguan fungsi otak, sehingga penyebab gangguan organic dapat disingkirkan sehingga digolongkan gangguan jiwa psikotik non organic

Dari pemeriksaan status mental, ditemukan hendaya berat dalam menilai realita berupa halusinasi dan gangguan isi pikiran sehingga digolongkan gangguan jiwa psikotik Dari alloanamnesis dan autoanamnesis ditemukan afek inappropriate, halusinasi visual dan auditorik serta gangguan isi pikiran berupa waham kebesaran dan terus menerus serta perlangsungannya lebih daru satu bulan. Maka dapat disimpulkan pada pasien ini waham dan halusinasi menonjol, sehingga berdasarkan PPDGJ III di diagnosis sebagai skizofrenia paranoid (F20.)

2. Aksis II 3. Aksis III 4. Aksis IV 5. Aksis V

: Ciri kepribadian tidak khas :Tidak ada diagnosis : Stressir psikososial tidak jelas : GAF Scal 50-41 (gejala berat, disabilitas berat)

VII. DAFTAR PROBLEM Organo biologik :

Tidak ditemukan kelainan fisik yang bermakna, namun diduga terdapat ketidakseimbangan neurotransmitter, maka pasien memerlukan farmakoterapi. Psikologi :

Ditemukan adanya hendaya berat dalam fungsi psikis sehingga diperlukan psikoterapi. Sosiologik :

Ditemukan adanya hendaya berat dalam bidang pekerjaan dan penggunaan waktu senggang sehingga memerlukan sosioterapi

VIII. PROGNOSIS Dubia Faktor pendukung: Adanya gangguan positif Tidak ada kelaianan organik Dukungan keluarga baik

Faktorpenghambat: Onset sudah lama

IX.

Stressor psikososial tidak jelas

PEMBAHASAN / TINJAUAN PUSTAKA Ganguan jiwa adalah suatu sindrom atau pada perilaku atau psikologik seseorang yang secara klinik cukup bermakna, dan yang secara luas berkaitan dengan suatu gejala penderita (disteress) atau hendaya (dissability) di dalam satu atau lebih fungsi yang penting dari manusia. Gangguan psikotik adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidakmampuan individu memiliki kenyataan yang terjadi, misalnya terdapat halusinasi waham atau perilaku aneh/kacau. Pada pembagian gangguan psikotik organik dan non organik. Skizofrenia merpakan suatu deskripsi sindrom dengan variasi penyebab dan perjalanan penyakit yang tidak selalu bersifat kronik. Sejumlah akibat yang tergantung pada pengaruh genetik, fisik dan sosial budaya. Untuk mendiagnosis skizofrenia, harus ada sedikitnya satu gejala berikut yang amat jelas, yaitu: 1. Berdasarkan PPDGJ III untuk mendiagnosis Skizofrenia (F20) harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas : a. - Thought echo : isipikirandirinyasendiri yang berulangataubergemadalam kepalanya (tidakkeras), da nisi pikiranulangan, walaupunisinyasama,

namunkualitasnyaberbeda; atau - Thought insertion or withdrawal : isipikiran yang asingdariluarmasukkedalam pikirannya (insertion) atauisipikirannyadiambilkeluarolehsesuatudariluardirinya (withdrawal); dan - Thought broadcasting : isipikirannyatersiarkeluarseingga orang lain

atauumummengetahuinya b. - Delusion of control : waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar; atau - Delusion of influence : waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar; atau - Delusion of passivity : waham tentang dirinya, tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar - Delusion of perception : Pengalaman inderawi yang tak wajar, yang bermakna sangat khas bagi dirinya, biasanya bersifat mistik atau mukjizat

c. Halusinasi auditorik - suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku pasien, atau - mendiskusikan perihal pasien diantara merekasendiri (diantara berbagai suara yang berbicara, atau - Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh.

d. Waham-waham jenis lain yang menetap, yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil, misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu, atau kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya, mampu mengendalikan cuaca, atau berkomunikasi dengan makhluk asing dari dunia lain) Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas : 1) Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja, apabila disertai baik waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas, ataupun disertai oleh ide-ide yang berlebihan yang menetap, atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan terus menerus. 2) Arus pikir yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation), yang berakibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme. 3) Perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh gelisah (excitement), posisi tubuh tertentu (posturing), atau fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme dan stupor. 4) Gejala-gejala negatif seperti sikap sangat apatis, bicara yang jarang, dan respon emosional yang menumpul atau tidak wajar, biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan penurunan kinerja sosial, tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi neuroleptik. Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase non psikotik prodromal). Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dari beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior), bermanifestasi

sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri, dan penarikan diri dari sosial. F20.9 SKIZOFRENIA PARANOID Pada pasien ini memiliki gejala skizofrenia berupa halusinasi dan waham yang menonjol sehingga menurut PPDGJ III di didiagnosis dengan skizofrenia paranoid (F20.0) X. RENCANA TERAPI a. Farmakoterapi Haloperidol 1,5mg 3x1 b. Psikoterapi suportif Ventilasi Memberi kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan isi hati dan keinginannya sehingga pasien merasa lega. Konseling Memberikan penjelasan dan pengertian kepada pasien tentang penyakitnya, agar pasien memahami kondisi dirinya, dan memahami cara

menghadapinya, serta memotivasi pasien agar tetap minum obat secara teratur. Sosioterapi Memberikan penjelasan kepada keluarga dan orang-orang terdekat pasien tentang gangguan yang dialami pasien, sehingga tercipta dukungan social dalam lingkungan yang kondusif sehingga membantu proses penyembuhan pasien serta melakukan kunjungan berkala.

XI.

FOLLOW UP Memantau keadaan umum pasien dan perkembangan penyakitnya selain itu memiliki efektivitas obat terapi serta kemungkinan efek samping obat yang diberikan.

Anda mungkin juga menyukai