PROTEIN

CHAPTER 3

DEFINISI

Protein adalah senyawa terpenting penyusun sel hidup. Protein terdapat dalam semua jaringan hidup baik tumbuhan maupun hewan.

FUNGSI PROTEIN
Protein memberi kekuatan dan kelenturan pada kulit kita; sebagai otot dan urat, protein bias menggerakkan tulang-tulang kita; Protein menguatkan gigi dan tulang kita bagaikan baja menguatkan baton; Protein antibodi melindungi kita dari berbagai penyakit;

FUNGSI PROTEIN

Protein berfungsi sebagai alat transfor, misalnya traspor oksigen dan nutrien; Protein berfungsi sebagai enzim yang memungkinkan reaksi-reaksi metabolisme dapat berlangsung pada suhu tubuh yang relatif rendah; Protein juga merupakan komponen dari system syaraf

PENGGOLONGAN PROTEIN
Berdasarkan komposisi kimia:
protein sederhana protein konyugasi

Berdasarkan bentuknya protein

globular serabut

Berdasarkan sumber nutrien protein:

Hewani Nabati

PROTEIN SEDERHANA

Protein sederhana hanya terdiri atas asam amino, dan tidak ada gugus kimia lain. Contohnya adalah enzim ribonuklease.

PROTEIN KONJUGASI

Protein konjugasi terdiri atas rantai polipeptida yang terikat pada gugus kimia lain. Bagian yang bukan asam amino dari protein konjugasi disebut gugus protestik

PROTEIN GLOBULAR

Protein globular adalah protein yang rantairantai polipeptidanya berlipat rapat menjadi bentuk globular atau bulat padat. Protein globular biasanya larut dalam air dan mudah berdifusi. Hampir semua protein globular mempunyai fungsi gerak atau dinamik, seperti enzim, protein transpor darah dan antibodi.

PROTEIN SERABUT

Protein serabut merupakan serabut panjang dan tidak berlipat menjadi globular. Protein serabut tidak larut dalam air. Hampir semua protein serabut mempunyai fungsi structural atau pelindung. Contohnya adalah keratin pada rambut dan wol, fibroin dari sutera, dan kolagen dari urat

PROTEIN HEWANI

Protein hewani adalah protein yang berasal dari hewani Semua kandungan asam-asam aminonya lengkap meliputi asam-asam amino essensial dan nonessensial.

PROTEIN NABATI

Protein nabati yang bersumber dari daun, biji - bijian dan kacang-kacangan. Protein nabati pada umumnya bernilai biologis lebih rendah, seperti padi-padian dan kacang-kacangan (Kedele) .

PROTEIN NABATI

Protein nabati biasanya rendah kandungan lysinnya, bahkan kacangkacangan rendah kandungan lysine, triptophan, methionin, threonin, dan methionin

IKATAN PADA PROTEIN

Sesuai dengan struktur kimia protein, pada ikatan protein dapat terlibat :
Ikatan ion, Ikatan jembatan hydrogen Ikatan dipol-dipol serta interaksi hidrofob Ikatan tak bolak-balik (= kovalen)

SIFAT-SIFAT PROTEIN

Ionisasi : larut dalam air dan membentuk muatan positif dan negatif. Denaturasi : Denaturasi bisa disebabkan oleh pH, suhu, ion logam berat, mekanik, alkohol, aseton, eter, dan detergen. Contoh: protein akan mengalami koagulasi bila dipanaskan pada suhu 50o atau lebih.

Sifat.
Viskositas: tahanan yang timbul oleh adanya gesekan antara molekul-molekul didalam zat cair yang mengalir.
Alat menentukan adalah : viskosimeter Ostwald. Pengukuran berdasarkan : kecepatan aliran suatu zat cair atau larutan melalui suatu pipa tertentu.

Sifat..
Kristalisasi : ada yang mudah terkristalisasi contoh : pepsin, tripsin, katalase, ureasu ,ada pula yang sukar, contoh : albumin. Sistem koloid: protein mempunyai strukutr molekul yang sangat besar sehingga tidak dapat menembus membran, dan kertas perkamen dan tidak dapat mengendap secara alami.

PEMURNIAN PROTEIN

Langkah awal : menentukan bahan alam yang akan diproses Mengeluarkan protein dari bahan alam tersebut : memecah secara mekanik, pemanasan suhu 40o. Fraksionasi :memisahkan masing-masing protein dalam campuran fraksi demi fraksi. Ada dua cara : pengendapan dan kromatografi.

REAKSI KHAS PROTEIN

Reaksi xanthoprotein Reaksi Hopkins-cole Reaksi Millon Reaksi nitroprusida Reaksi sakaguchi.

Home Work I
Uraikan mekanisme dari reaksi khas protein :
Reaksi xanthoprotein Reaksi Hopkins-cole Reaksi Millon Reaksi nitroprusida Reaksi sakaguchi.

Tugas ditulis tangan, kumpulkan minggu depan.

See u next........