TECHNICAL REPORT
MARET 2012
PRAKARSA INFRASTRUKTUR INDONESIA (INDONESIA INFRASTRUCTURE INITIATIVE) Dokumen ini telah dipublikasikan oleh Prakarsa Infrastruktur Indonesia/Indonesia Infrastructure Initiative (IndII), suatu program yang didanai Pemerintah Austra lia yang dirancang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia denga n meningkatkan relevansi, kualitas dan kuantitas investasi infrastruktur. Pendapat para penulis yang dikemukakan dalam laporan ini tidak selalu mencermink an pendapat Kemitraan Australia Indonesia atau Pemerintah Australia. Namun demik ian, IndII sangat menghargai setiap tanggapan atau pertanyaan atas laporan ini, yang dapat disampaikan kepada Direktur IndII, tel. +62 (21) 7278-0538, fax +62 ( 21) 7278-0539. Website: www.indii.co.id.
UCAPAN TERIMA KASIH Laporan ini telah disiapkan oleh Nathan Associates Inc. (Dr. Paul Kent, Mr Richa rd Blankfeld), dibantu oleh tim konsultan nasional (Prof Sudjanadi, Hidayat Mao, SH, DR. Russ Frazila Bona, dan Ir. Budiyono Doel Rachman MSc.) dan Office Manag er, IndII (Desi Rahmawati, SE), yang terlibat dalam Prakarsa Infrastruktur Indon esia (IndII) yang didanai oleh AusAID sebagai bagian dari Kegiatan No. 244: Fina lisasi Peraturan Menteri Rencana Induk Pelabuhan Nasional (RIPN), Review Pengemb angan Kebijakan & Manajemen Kepelabuhanan, dan Presentasi Akhir RIPN. Kami menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada Kementerian Perhubu ngan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Bappenas, Kementerian Ke uangan, Kementerian BUMN, Pelindo 1-4, Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok dan Pe labuhan Tanjung Perak, INSA, KPPU dan Tim Pelaksana RIPN atas dukungan dan informasinya. Terima kasih juga kepada David Ray (Direktur Fasilitas, IndII) dan Dav id Shelley (Direktur Teknik Transportasi, IndII) atas dukungan dan masukannya. Dukungan yang diberikan oleh Efi Novara Nefiadi, Sr Transport Program Officer, I ndII sangat kami hargai. Setiap kesalahan faktual atau interpretasi sepenuhnya m erupakan karya para penulis. Paul E. Kent, Ph.D. Nathan Associates Inc. Jakarta, Maret 2012
IndII 2012 Semua kekayaan intelektual asli yang terkadung dalam dokumen ini adalah milik In donesian Infrastructure Initiative (IndII). Kekayaan intelektual tersebut dapat dipergunakan secara bebas tanpa referensi oleh para konsultan dan mitra IndII da lam menyusun dokumen, merencanakan dan mendisain laporan; dan juga dapat dipergu nakan secara bebas oleh lembaga maupun organisasi lain, dengan menyebutkan sumbe rnya. Setiap upaya telah dilakukan untuk memastikan bahwa dokumen-dokumen yang direfer ensikan di dalam publikasi ini telah dicantumkan dengan benar. Namun, IndII akan menerima setiap saran untuk perbaikan yang diperlukan, atau tentang sumber doku men dan / atau data terkini. RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL
Menimbang: a. bahwa dalam pasal 67,71,72 dan 73 Undang-undang No 17 Tahun 2008 tentang P elayaran dan Pasal 7, 8, 9 dan 10 Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan diatur mengenai Rencana Induk Pelabuhan Nasional; b. bahwa berdasarkan Pasal 71 ayat (4) Undang-undang No 17 Tahun 2008 tentan g Pelayaran, Menteri menetapkan Rencana Induk Pelabuhan Nasional untuk jangka wa ktu 20 (dua puluh) tahun; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf (a) dan (b ), perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tentang Rencana Induk Pelabu han Nasional.
2. Undang-undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 3. Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Nasion al Jangka Panjang 2005 2005; 4. Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Rencana Tata Ruang;
5. Peraturan Presiden No. 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Orga nisasi Kementerian Negara; 6. Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan;
7. Peraturan Menteri Perhubungan No. Km 43 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata kerja Departemen Perhubungan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Perat
uran Menteri Perhubungan No. KM 20 Tahun 2008; 8. Peraturan Menteri Sistem Transportasi Nasional; 9. Perhubungan No. KM 49 Tahun 2005 tentang
31
Tahun
2006
tentang
10. Peraturan Menteri Perhubungan No KM 49 Tahun 2007 encana Pembangunan Jangka Panjang Departemen Perhubungan 2005 2025;
tentang
11. Peraturan Menteri Perhubungan No KM 62 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan;
i 12. Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 63 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Otoritas Pelabuhan; 13. Peraturan Menteri Perhubungan No KM 64 Tahun 2010 Tata Kerja Kantor Syahbandar; tentang Organisasi dan
14. Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 65 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pelabuhan Batam; 15. Peraturan Menteri Perhubungan No KM 44 Tahun 2011 tentang Perubahan Peratura n Menteri Perhubungan No. KM 62 Tahun tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Kan tor Penyelenggara Pelabuhan; 16. Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 45 Tahun 2011 tentang Perubahan Peratur an Menteri Perhubungan No KM 63 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kan tor Otoritas Pelabuhan; 17. Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 46 Tahun 2011 tentang Perubahan Peratur an Menteri Perhubungan No. KM 64 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Ka ntor Syahbandar; 18. Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 47 Tahun 2011 tentang Perubahan Peratur an Menteri Perhubungan No KM 65 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kan tor Pelabuhan Batam.
Menetapkan: PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASION AL Pasal 1 Rencana Induk Pelabuhan Nasional memuat Kebijakan Pelabuhan Nasional dan
Pasal 2 Rencana Induk Pelabuhan Nasional sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 di atas, meru pakan pedoman dalam penetapan lokasi, pembangunan, pengoperasian, pengembangan p elabuhan, dan penyusunan Rencana Induk Pelabuhan.
Pasal 3 Lokasi Pelabuhan (1) Lokasi pelabuhan merupakan wilayah daratan dan perairan tertentu yang melipu ti Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan (DLKr) dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pe labuhan (DLKp).
ii (2) Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan terdiri atas: (a) Wilayah daratan yang digunakan untuk kegiatan fasilitas pokok dan fasilitas penunjang; dan; (b) Wilayah perairan yang digunakan untuk kegiatan alur pelayaran, tempat labuh , tempat alih muatan antar kapal, kolam pelabuhan untuk kebutuhan sandar dan ola h gerak kapal, kegiatan pemanduan, tempat perbaikan kapal, dan kegiatan lain ses uai dengan kebutuhan. (3) Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan merupakan perairan pelabuhan diluar Daerah Lingkungan Keja Pelabuhan yang digunakan untuk alur pelayaran dari dan ke pelabuhan, keperluan keadaan darurat, pengembangan pelabuhan jangka panjang, p enempatan kapal mati, percobaan berlayar, kegiatan pemanduan, fasilitas pe mbangunan dan pemeliharaan kapal. (4) Rencana lokasi pelabuhan yang akan dibangun harus sesuai dengan: (a) Rencana tata ruang wilayah nasional, rencana tata ruang propinsi dan tata r uang wilayah kabupaten/kota; (b) Potensi dan perkembangan sosial ekonomi wilayah; (c) Potensi sumber daya a lam dan; (d) Perkembangan lingkunganstrategis, baik nasional maupun internasional. (5) Penggunaan wilayah daratan dan perairan tertentu sebagai lokasi pela buhan ditetapkan oleh Menteri atas dasar pengajuan permohonan dari Pemerintah at au pemerintah daerah.
Pasal 4 Pembangunan, Pengoperasian dan Pengembangan Pelabuhan Pembangunan, Pengoperasian dan Pengembangan Pelabuhan hanya dapat dilakukan ber dasarkan Rencana Induk Pelabuhan Nasional dan Rencana Induk Pelabuhan.
Pasal 5 Rencana Induk Pelabuhan (1) Setiap pelabuhan wajib mempunyai rencana induk pelabuhan yang didalamn ya termasuk rencana penggunaan wilayah daratan dan perairan. (2) Rencana Induk Pelabuhan harus disiapkan untuk jangka waktu: (a) 15 tahun sa mpai 20 tqhun (Jangka panjang); (b) 10 tahun sampai 15 tahun (jangka menengah);
iii (c) 5 tahun sampai 10 tahun (jangka pendek). (3) Rencana Induk labuhan berdasarkan: Pelabuhan dipersiapkan oleh penyelenggara pe
(a) Rencana Induk Pelabuhan Nasional; (b) Rencana tata ruang propinsi; (c) Rencana tata ruang kabupaten/kota madya; (d) Keserasian dan keseimbangan dengan kegiatan yang terkait di pelabuhan; (e) K elaikan tehnis ekonomis dan lingkungan hidup; (f) Keamanan dan keselamatan lalu lintas kapal dari dan ke pelabuhan.
Pasal 6 Hierarki Pelabuhan Laut Pelabuhan Laut terdiri dari 3 (tiga) hierarki yaitu: (1) Pelabuhan Utama yang fungsi pokoknya melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri dan internasional, alih muat angkutan laut dalam negeri dan internasional dalam jumlah besar, dan sebagai tempat asal tujuan penumpang dan/ atau barang; (2) Pelabuhan Pengumpul yang fungsi pokoknya melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih muat angkutan laut dalam negeri dalam jumlah menengah, dan sebagai tempat asal tujuan penumpang dan/ atau barang; (3) Pelabuhan Pengumpan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan angkutan
laut dalam negeri, alih muat angkutan laut dalam negeri dalam jumlah terbatas, merupakan pengumpan bagi pelabuhan utama dan pelabuhan pengumpul, dan sebagai te mpat asal tujuan penumpang dan atau/ barang.
Pasal 7 Rencana pembangunan pelabuhan secara nasional menggunakan pendekatan klaster, ya itu berdasarkan pengelompokan pelabuhan yang secara geografis berdekatan dan sec ara operasional saling terkait.
Pasal 8 (1) Rencana Induk Pelabuhan Nasional sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 berlaku untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun dan dilakukan evaluasi setiap 5 (lima) t ahun.
iv (2) Dalam hal terjadi perubahan lingkungan strategis tertentu, Re ncana Induk Pelabuhan Nasional dapat dievaluasi sebelum jangka waktu 5 (lima) tahun. (3) Rencana Induk Pelabuhan Nasional termuat secara lengkap dalam lampi ran peraturan ini. (4) Uraian dalam Lampiran sebagaimana dimaksud pada ayat (3) teridiri 5 (lima) Bab yaitu: (a) Bab 1 Pendahuluan; (b) Bab 2 Kebijakan Pelabuhan Nasional; (c) Bab 3 Perkiraan Lalu Lintas Barang di Pelabuhan dan Implikasinya terhadap Pengembangan Sektor Pelabuhan; (d) Bab 4 Lokasi Pelabuhan dan Pengembangan Pelabuhan; (e) Bab 5 Rencana Aksi di bidang Pengaturan dan Kebijakan.
Pasal 9 Direktur Jenderal Perhubungan Laut mengawasi dan mengambil langkah lebih lanjut yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan Rencana Induk Pelabuhan Nasional.
Pasal 10 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
v LAMPIRAN: PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL DAFTAR ISI BAB 1: PENDAHULUAN ............................................................ ................................1 BAB 2: KEBIJAKAN PELABUHAN NASIONAL ........................................... ...................4 2.1 KEBIJAKAN PELABUHAN NASIONAL ................................ ......... ............. 5 2.2 STRATEGI IM PLEM ENTASI................................ ................ ................ ... 6 2.2.1 Pedoman Kebijakan Pelabuhan Nasional dan Strategi Bisnis yang Komprehe nsif ................................................................6 2.2.2 Perencanaan Terpadu, Hierarki Pelabuhan dan Pemantauan Kinerja ........................................................................ ............6 2.2.3 2.2.3 Pengaturan Tarif ................................................ ...........6 2.2.4 Mendorong Persaingan di Sektor Pelabuhan ........................7 2.2.5 Meningkatkan Kompetensi Sumber Daya Manusia di Pelabuhan ...................................................................... ........7 2.2.6 Meningkatkan Keselamatan Kapal dan Keamanan Fasilitas Pelabuhan secara Efektif........................................................ 8 2.2.7 Meningkatkan Perlindungan Lingkungan Maritim secara Efektif ........................................................................ .............8 BAB 3: PROYEKSI LALU LINTAS MUATAN MELALUI PELABUHAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP
PEMBANGUNAN KEPELABUHANAN DI INDONESIA ...............9 3.1 LATAR BELAKANG ................................ ........................ ........ ............ 9 3.2 PROYEKSI LALU LINTAS M UATAN M ELALUI PELABUHAN BERDASARKAN SKENARIO DASAR (BASE CASE) ................................ .................... ..... 10 3.3 PROYEKSI LALU LINTAS BERBASIS SKENARIO ALTERNATIF ...................... .. 14 3.4 IM PLIKASI TERHADAP PEM BANGUNAN SEKTOR PELABUHAN ..................... 16 BAB 4: LOKASI DAN RENCANA PEMBANGUNAN PELABUHAN ............................... .. 17 4.1 KEBUTUHAN INVESTASI PELABUHAN................................ .......... ......... 17 4.2 PEM BIAYAAN PELABUHAN DAN KERANGKA DUKUNGAN DAN PENJAM INAN PEM ERINTAH ................................ ................................ .. .............. 20 4.2.1 Indikasi Kebutuhan Pembiayaan.......................................... 20 4.2.2 Potensi Sumber Pembiayaan Investasi Sektor Pemerintah .21 4.2.3 Kerangka Dukungan dan Penjaminan Pemerintah ..............21 4.2.4 Strategi Pelaksanaan untuk Partisipasi Swasta dalam Investasi di Pelabuhan ......................................................... 25 BAB 5: RENCANA AKSI DI BIDANG PENGATURAN DAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN .. 27 5.1 PERATURAN PELAKSANAAN YANG DIAM ANATKAN UNDANG-UNDANG PELAYARAN ................................ ................................ .... .............. 27
vi 5.2 PERATURAN PELAKSANAAN YANG DIAM ANATKAN PERATURAN PEM ERINTAH TENTANG KE PELABUHANAN (PP NO. 61/ 2009) ................................ ... 27 5.3 RENCANA AKSI PELAKSANAAN KEBIJAKAN ................................ ... ........ 27 5.4 INISIATIF JANGKA PENDEK UNTUK M ENGIM PLEM ENTASIKAN KEBIJAKAN ..... 28 SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN.................................................. ....................34 SUPLEMEN B: ARUS PERDAGANGAN UTAMA PADA TAHUN 2009 .......................... 10 4 SUPLEMEN C: PELABUHAN STRATEGIS DALAM KORIDOR EKONOMI ...................... 108 SUPLEMEN D: PARAMETER PERENCANAAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN PELABUHAN BERDASARKA N KORIDOR EKONOMI .............................. 111
Tabel 3-1 Lalu Lintas Barang Melalui Pelabuhan Indonesia berdasarkan Arus Perdagangan dan Jenis Muatan, pada Tahun 1999 dan 2009 (dalam ribu ton) ................................................................................ ........................................ 11 Tabel 3-2 Lalu Lintas Muatan melalui Pelabuhan Indonesia berdasarkan Arus Perdag angan dan Jenis Muatan dan Komoditas Utama, pada Tahun 2009 (dalam ribu ton) ... ................................................................................ ........... 12 Table 3-3 Base Case Forecast of Total Cargo Handled at Indonesian Ports, 2009-20 30 (000's tons) .................................................................. ................................... 14 Tabel 4-1 Investasi Sektor Pelabuhan berdasarkan Koridor Ekonomi dan Jenis Term inal/Fasilitas Pelabuhan untuk Tahapan Tahun 2011-2030 and Total Tahun 2011-2030 (dalam juta US$, tahun 2011) ........................................... 18 Tabel 4-2 Indikasi Kebutuhan Pembiayaan oleh Pemerintah dan Pihak Swasta untuk Pengembangan Fasilitas Pelabuhan, 2011-2030 .................................... ........ 20 Table 4-3 Legal Basis for Private Sector Investment ............................ ........................... 22 Tabel 5-1 Rencana Aksi Peraturan Pelaksanaan yang Diamanatkan Undang-Undang No. 17/2008 tentang Pelayaran ...................................................... ...................... 28 Tabel 5-2 Rencana Aksi Peraturan Pelaksanaan yang Tercakup dalam PP No. 61/2009 28 Tabel 5-3 Rencana Aksi Implementasi Kebijakan................................... ......................... 30 Tabel 5-4 Inisiatif untuk Pelaksanaan Kebijakan................................. ............................ 32
viii DAFTAR GAMBAR Gambar 1-1 Kedudukan RIPN dalam Kerangka Kerja MP3EI ........................... ................. 2 Gambar 1-2 Kerangka Kerja RIPN.................................................. .................................... 3 Gambar 3-1 Bongkar Muat Barang melalui Pelabuhan di Indonesia berdasarkan Arus Perdagangan Tahun 2009 (dalam ribu ton)......................................... ......... 12 Gambar 3-2 Bongkar Muat Barang di Pelabuhan Indonesia berdasarkan Jenis Muatan p ada Tahun 2009 menurut Klaster Pelabuhan (dalam ribu ton).................. 13 Gambar 3-3 Bongkar Muat Peti Kemas di Pelabuhan Indonesia, Periode Tahun 19902009 ........................................................................... ................................... 13 Gambar 3-4 Koridor Ekonomi dalam MP3EI ......................................... .......................... 14 Gambar 3-5 Proyeksi Total Lalu Lintas Peti Kemas di Pelabuhan Indonesia menurut Skenario Pertumbuhan, Periode Tahun 2015-2030 (dalam ribu TEU) ......... 15 Gambar 3-6 Proyeksi Total Lalu Lintas Muatan di Pelabuhan Indonesia berdasarkan Jenis Muatan Menurut Skenario Pertumbuhan, Periode Tahun 2015-2030 (dalam ribu t on) ............................................................................ ................ 15 Gambar 4-1 Investasi Sektor Pelabuhan berdasarkan Koridor Ekonomi dan Tahapan Pengembangan (dalam juta US$) .................................................. ............... 19 Gambar 4-2 Investasi Sektor Pelabuhan berdasarkan Koridor Ekonomi dan Jenis Terminal/Fasilitas Pelabuhan (dalam juta US$) .................................. ......... 19
ix DAFTAR SUPLEMEN Suplemen A-1 Hierarki Pelabuhan ................................................ .................................. 34 Suplemen B-1 Arus Perdagangan Internasional Utama untuk Lalu-Lintas Peti Kemas Indonesia Tahun 2009 ........................................................... ..................... 104 Suplemen B-2 Arus Perdagangan Domestik Utama untuk Lalu-Lintas Peti Kemas Indonesia Tahun 2009 ........................................................... ..................... 104 Suplemen B-3 Arus Perdagangan Internasional Utama untuk Lalu-Lintas Kargo Umum (General Cargo) Indonesia Tahun 2009 ........................................... ........... 105 Suplemen B-4 Arus Perdagangan Domestik Utama untuk Lalu-Lintas Kargo Umum (General Cargo) Indonesia Tahun 2009 ........................................... ........... 105 Suplemen B -5 Arus Perdagangan Internasional Utama untuk Curah Kering Indonesia Tahun 2009 ..................................................................... ............................ 106 Suplemen B-6 Arus Perdagangan Domestik Utama untuk Curah Kering Indonesia Tahun 2009 ........................................................................... ................................. 106 Suplemen B-7 Arus Perdagangan Internasional Utama untuk Curah Cair Indonesia Tahun 2009 ..................................................................... ............................ 107 Suplemen B-8 Arus Perdagangan Domestik Utama untuk Curah Cair Indonesia Tahun 2009 ........................................................................... ................................. 107 Suplemen C-1 Pelabuhan Strategis dalam Koridor Ekonomi Sumatera................. ....... 108 Suplemen C-2 Pelabuhan Strategis dalam Koridor Ekonomi Jawa .................... ........... 108 Suplemen C-3 Pelabuhan Strategis dalam Koridor Ekonomi Kalimantan .............. ....... 109
Suplemen C-4 Pelabuhan Strategis dalam Koridor Ekonomi Sulawesi ................ ......... 109 Suplemen C-5 Pelabuhan Strategis dalam Koridor Ekonomi Bali-Nusa Tenggara ...... .. 110 Suplemen C-6 Pelabuhan Strategis dalam Koridor Ekonomi Papua Kepulauan Maluku ................................................................................ .................................... 110 Suplemen D-1 Koridor Ekonomi Sumatera .......................................... ......................... 112 Suplemen D-2 Koridor Ekonomi Jawa .............................................. ............................. 113 Suplemen D-3 Koridor Ekonomi Kalimantan......................................... ........................ 114 Suplemen D-4 Koridor Ekonomi Bali dan Nusa Tenggara ............................ ................. 115 Suplemen D-5 Koridor Ekonomi Sulawesi .......................................... ........................... 116 Suplemen D- 6 Koridor Ekonomi Papua Kepulauan Maluku ........................... ........... 117 Suplemen E-1 Rencana Pengembangan Fisik Pelabuhan berdasarkan Koridor Ekonomi da n Fasilitas Pelabuhan, Tahun 2011-2030 ......................................... ....... 119 Suplemen E-2 Rencana Investasi Pelabuhan berdasarkan Koridor Ekonomi dan Fasilit as Pelabuhan, Tahun 2011-2030 (dalam juta US$, Tahun 2011).................... 126
x BAB 1: PENDAHULUAN
BAB 1:
PENDAHULUAN
Sebagai negara kepulauan yang pertumbuhan ekonominya sangat tergantung kepada tr ansportasi laut, beroperasinya pelabuhan secara efisien di Indonesia me njadi prioritas utama. Selain dalam rangka pemberdayaan industri angkutan laut n asional, Undang-undang Pelayaran No. 17 tahun 2008 lebih lanjut menjabarkan pr
ioritas yang berkaitan dengan peningkatan efisiensi dan kesinambungan pembanguna n pelabuhan, keselamatan dan keamanan pelayaran serta perlindungan lingkungan ma ritim. Arah kebijaksanaan untuk bidang kepelabuhanan menekankan kepada penataan penyelenggaraan kepelabuhanan, reformasi kelembagaan, peningkatan persaingan, penghapusan monopoli dalam penyelenggaraan pelabuhan, pemisahan antara fungsi re gulator dan operator serta memberikan peran serta pemerintah daerah dan swasta s ecara proporsional dalam penyelenggaraan dan perencanaan pengembangan pelabuh an, serta penyiapan sumber daya manusia yang profesional untuk memenuhi kebutuha n sektor pemerintah dan swasta. Pendekatan multi-dimensi yang diamanatkan oleh Undang-undang diharapkan dapat me ndukung dan sekaligus menggerakkan dinamika pembangunan, meningkatkan mobilita s manusia , barang dan jasa, membantu terciptanya konektivitas dan pola d istribusi nasional yang mantap dan dinamis serta meningkatkan kesejahterasan rak yat Indonesia. Sistem kepelabuhanan yang efisien, kompetitif dan responsif yang mendukung perdag angan internasional dan domestik serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembang unan wilayah. UU Pelayaran No. 17 tahun 2008 menetapkan bahwa Rencana Induk Pelabuha n Nasional (RIPN) disusun sebagai kerangka kebijakan untuk memfasilitasi tercapa inya visi tersebut. RIPN akan menjadi acuan bagi pembangunan kep elabuhanan di Indonesia. Di dalam RIPN juga terdapat prediksi lalu- lintas pel abuhan, kebutuhan pengembangan fisik pelabuhan, kebutuhan investasi dan strategi pendanaan, program modernisasi pelabuhan dan integrasinya dengan pembangunan ek onomi dalam kerangka sistem transportasi nasional. RIPN disusun dengan mengintegrasikan rencana lintas sektor, meliputi keterkaitan antara sistem transportasi nasional dan rencana pengembangan koridor ekonomi se rta sistem logistik nasional, rencana investasi dan implementasi kebijakan, per an serta sektor pemerintah dan swasta, pemerintah pusat dan daerah. Integrasi tersebut menjadi landasan utama untuk perencanaan dan investasi jangka panjang d imana bentuknya tidak hanya berupa pembangunan fisik namun juga menyangkut peningkatan efisiensi dan upaya memaksimalkan pemanfaatan kapasitas p elabuhan yang ada serta berbagai langkah terkait dengan aspek pengaturan, kelemb agaan, dan operasional pelabuhan.
RANCANGAN PERATURAN MENTERI 2 PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL BAB 1: PENDAHULUAN
BAB 2:
Kebijakan pelabuhan nasional merupakan bagian dalam proses integrasi multimoda d an lintas sektoral. Peran pelabuhan tidak dapat dipisahkan dari sistem transport asi nasional dan strategi pembangunan ekonomi oleh karena itu kebijakan tersebut lebih menekankan pada perencanaan jangka panjang dalam kemitraan antar lembaga pemerintah dan antar sektor publik dan swasta. Munculnya rantai pasok global (su pply chain management) sebagai model bisnis yang diunggulkan, merupakan faktor k unci dalam perubahan ekonomi global. Perkembangan teknologi informasi komunikasi dan transportasi mempengaruhi strategi bisnis yang terintegrasi antara produksi , pemasaran, transportasi, distribusi dan klaster industri dalam koridor ekonomi . Kelancaran, keamanan dan ketepatan waktu, dalam sistem multi moda transportasi y ang efisien merupakan kunci keberhasilan bisnis yang dapat meningkatkan daya sai ng Indonesia. Karena itu diperlukan keterpaduan multimoda transportasi dan siste m logistik nasional dalam penetapan kebijakan dan pembangunan infrastruktur fisik. Infrastruktur transportasi merupakan faktor dominan yang berkaitan deng an kebijakan publik, peraturan, dan sistem operasi. Peran investasi swasta sanga t penting, dimana komitmen kebijakan pemerintah perlu menciptakan iklim yang kon dusif sekaligus melindungi kepentingan publik. Dalam sistem transportasi nasional yang efesien dan efektif, kebijakan maritim m asa depan di Indonesia mempunyai potensi dan peluang yang besar. Berbagai kebija kan akan diadakan perubahan secara berkesinambungan sesuai dengan prioritas da n perkembangan lingkungan strategis dan internasional (continuous improvement pr ocess). Untuk itu masukan dari para pemangku kepentingan sangat diperlukan. Kebijakan pelabuhan nasional akan merefleksikan perkembangan sektor pelabu han menjadi industri jasa kepelabuhanan kelas dunia yang kompetitif dan sistem o perasi pelabuhan sesuai dengan standar internasional baik dalam bidang keselamat an pelayaran maupun perlindungan lingkungan maritim. Tujuannya adalah untuk mema stikan sektor pelabuhan dapat meningkatkan daya saing, mendukung perdagangan, te rintegrasi dengan sistem multi-moda transportasi dan sistem logistik nasional. K erangka hukum dan peraturan akan diarahkan dalam upaya menjamin kepastian usah a, mutu pelayanan yang lancar dan cepat, kapasitas mencukupi, tertib, selamat, a man, tepat waktu, tarif terjangkau, kompetitif, aksesibilitas tinggi dan tata k elola yang baik. Kebijakan tersebut akan terus dibangun dan dikembangkan berdasa rkan konsensus dan komitmen dari para pemangku kepentingan.
4 PERHUBUNGAN TENTANG RE NCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL BAB 2: KEBIJAKAN PELABUHAN NASIONAL
2.1
Untuk mendukung rencana MP3I, partisipasi sektor swasta merupakan kunci keberhas ilan dalam percepatan pembangunan sarana dan prasarana pelabuhan Indonesia , karena kemampuan finansial sektor publik terbatas. Mendorong Persaingan
Mewujudkan iklim persaingan yang sehat dalam kegiatan usaha kepelabuhanan yang d iharapkan dapat menghasilkan jasa kepelabuhanan yang efektif dan efisien. Pemberdayaan Peran Otoritas Pelabuhan dan Unit Penyelenggara Pelabuhan
Upaya perwujudan peran Otoritas Pelabuhan dan Unit Penyelenggara Pelabuhan sebag ai pemegang hak pengelolaan lahan daratan dan perairan (landlord port authority) dapat dilaksanakan secara bertahap. Upaya tersebut termasuk rencana transformas i Otoritas Pelabuhan/Unit Penyelenggara Pelabuhan menjadi Badan Layanan Umum ( BLU), sehingga akan mencerminkan penyelenggara pelabuhan yang lebih fleksib el dan otonom. Terwujudnya Integrasi Perencanaan
Perencanaan pelabuhan harus mampu mengantisipasi dinamika pertumbuhan kegiatan e konomi dan terintegrasi kedalam penyusunan rencana induk pelabuhan khususnya dik aitkan dengan MP3EI/koridor ekonomi, sistem transportasi nasional, sistem logist ik nasional, rencana tata ruang wilayah serta melibatkan masyarakat setempat. Menciptakan kerangka kerja hukum dan peraturan yang tepat dan fleksibel
Peraturan pelaksanaan yang menunjang implementasi yang lebih operasional akan di keluarkan untuk meningkatkan keterpaduan perencanaan, mengatur prosedur penetapa n tarif jasa kepelabuhanan yang lebih efisien, dan mengatasi kemungkinan kegagalan pasar. Mewujudkan sistem operasi pelabuhan yang aman dan terjamin
Sektor pelabuhan harus memiliki tingkat keselamatan kapal dan keamanan fasilitas pelabuhan yang baik serta mempunyai aset dan sumber daya manusia yang andal. Ke andalan teknis minimal diperlukan untuk memenuhi standar keselamatan kapal dan k eamanan fasilitas pelabuhan yang berlaku di pelabuhan Indonesia. Secara bertahap diperlukan penambahan kapasitas untuk memenuhi standar yang sesuai dengan proto kol internasional. Meningkatkan perlindungan lingkungan maritim
Pengembangan pelabuhan akan memperluas penggunaan wilayah perairan yang akan men ingkatkan dampak terhadap lingkungan maritim. Otoritas Pelabuhan dan Unit Penyel
enggara Pelabuhan harus lebih cermat dalam mitigasi lingkungan, guna memperkecil kemungkinan dampak pencemaran lingkungan maritim. Mekanisme
RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA 5 INDUK PELABUHAN NASIONAL pengawasan yang efektif akan diterapkan melalui kerja sama dengan insta nsi terkait termasuk program tanggap darurat. Mengembangkan sumber daya manusia
Pengembangan sumber daya manusia diarahkan untuk meningkatkan profesionalisme da n kompetensi dalam upaya meningkatkan produktivitas dan tingkat efisiensi, ter masuk memperhatikan jaminan kesejahteraan dan perlindungan kerja tenaga kerj a bongkar muat di pelabuhan. Lembaga pelatihan, kejuruan dan perguruan tinggi ak an dilibatkan dalam meningkatkan produktivitas tenaga kerja sektor pelabuhan, te rmasuk perempuan untuk memenuhi standar internasional.
2.2
Pelaksanaan Kebijakan Pelabuhan Nasional akan diawasi secara efektif dan dipubli kasikan secara berkala kepada para pemangku kepentingan. Pedoman pelaksanaan Keb ijakan Pelabuhan Nasional akan dikeluarkan setelah dilakukan konsultasi dengan para pemangku kepentingan.
2.2.2 Perencanaan Terpadu, Hierarki Pelabuhan dan Pemantauan Kinerja Perencanaan pengembangan pelabuhan dalam kerangka sistem transport asi nasional akan dikoordinasikan dengan perencanaan sektoral masing-masing moda transportasi, instansi terkait lainnya dan Otoritas Pelabuhan. Pedoman tentan g perencanaan pembangunan dan pengembangan pelabuhan akan dikeluarkan yang meli puti pedoman proses perencanaan pembangunan dan pengembangan pelabuhan . Pel indo dan badan usaha pelabuhan lainnya diminta untuk memberikan in formasi yang relevan kepada Otoritas Pelabuhan untuk disinkronisasikan dengan re ncana induk masing-masing pelabuhan. Status pelabuhan akan direview secara berkala untuk menentukan kemungkinan ter jadinya perubahan hierarki pelabuhan dan implikasinya terhadap revisi Rencana In duk Pelabuhan Nasional dan rencana induk masing-masing pelabuhan. n Sistem indikator kinerja akan diterapkan untuk tujuan perencanaa dan pemantauan serta hasil pencapaian kinerja pelabuhan akan dipublikasikan
secara berkala.
2.2.3 2.2.3 Pengaturan Tarif Pengaturan penetapan tarif harus mudah diterapkan dalam arti setiap jasa kepela buhanan dikenakan tarif sesuai dengan jasa yang disediakan. Tarif yang
RANCANGAN PERATURAN MENTERI 6 PERHUBUNGAN TENTANG RE NCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL BAB 2: KEBIJAKAN PELABUHAN NASIONAL
diusulkan Otoritas Pelabuhan atau Unit Penyelenggata Pelabuhan dapat ditolak apa bila tidak wajar dibandingkan dengan biaya penyediaan jasa atau infrastruktur. T arif yang diusulkan badan usaha pelabuhan akan diajukan kepada Komisi P engawas Persaingan Usaha (KPPU) apabila dinilai anti-kompetitif atau disk riminatif. Review tarif dilakukan tanpa mengurangi kebebasan badan usaha pelabuhan untuk menegosiasikan perjanjian kerja sama usaha dengan mitra bisnisnya. Pedoman tentang prosedur pemantauan dan review tarif akan dikeluarkan untuk m empermudah penerapan tarif agar tidak menimbulkan beban yang tidak wajar kepada Otoritas Pelabuhan, Unit Penyelenggara Pelabuhan, atau badan usaha pelabuhan. Pedoman tersebut juga akan memberikan penjelasan tentang penerapan t arif atau perjanjian jasa pelayanan pelabuhan yang anti-kompetitif.
2.2.4 Mendorong Persaingan di Sektor Pelabuhan Persaingan di sektor pelabuhan akan didorong, khususnya ngan pelabuhan baru atau perluasan pelabuhan yang sudah ada. pengemba
Pedoman tentang prosedur penyampaian keberatan dan penyelesaian sengketa akan dikeluarkan untuk mengatasi perilaku anti-kompetitif.
2.2.5 Meningkatkan Kompetensi Sumber Daya Manusia di Pelabuhan Dalam upaya meningkatkan keterampilan tenaga kerja bongkar muat (TKBM), identif ikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan pendidikan di sektor pe labuhan akan dilakukan melalui konsultasi dengan badan usaha pelabuhan, Otoritas Pelabuhan, Unit Penyelenggara Pelabuhan, koperasi tenaga kerja dan pusa t pelatihan yang ada. Kebutuhan dan strategi pengembangan pendidikan dan pelatih an akan direvisi secara berkala untuk disesuaikan dengan tuntutan permintaan. Nota kesepahaman akan dibuat dengan pusat pelatihan, lembaga kejuruan, dan per
guruan tinggi untuk pengembangan sumber daya manusia di sektor pelabuhan dan unt uk meningkatkan produktivitas tenaga kerja serta memastikan kurikulum pendidikan dan pelatihan sesuai dengan kebutuhan para pemangku kepentingan. Konsultasi akan dilakukan dengan Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat d an pemangku kepentingan lainya merumuskan peningkatan kesejahteraan dan insentif yang dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja, memperbaiki pra ktek jam kerja efektif, jumlah tenaga kerja riil, memperluas program pelatihan d an mengidentifikasi strategi untuk meningkatkan persaingan diantara koperasi pen yedia tenaga kerja bongkar muat (TKBM) di pelabuhan. Keikutsertaan tenaga kerja perempuan di sektor pelabuhan akan didorong dan dilibatkan dalam program pendidikan dan pelatihan yang diadakan lembaga pelatih an, kejuruan dan perguruan tinggi.
RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA 7 INDUK PELABUHAN NASIONAL 2.2.6 Meningkatkan Keselamatan Kapal dan Keamanan Fasilitas Pelabuhan secara Efektif Penerapan peraturan tentang keselamatan kapal dan keamanan fasilitas pelabuhan a kan dilaksanakan secara konsekuen dalam rangka memberikan kewenangan yan g lebih efektif kepada Otoritas Pelabuhan dan Syahbandar berdasarkan pedoman dan standar internasional.
2.2.7 Meningkatkan Perlindungan Lingkungan Maritim secara Efektif Dalam rangka menjamin perlidungan lingkungan maritim yang efektif di pelabuhan , pedoman tentang mitigasi lingkungan maritim di pelabuhan akan lebih dikembangk an oleh Kementerian Perhubungan dan dilaksanakan oleh Otoritas Pelabuhan yang me ngatur: o Mitigasi lingkungan maritim di pelabuhan sesuai standar Indonesia dan pedoman internasional; o Kerangka kerja sistem manajemen lingkungan maritim; dan o Pengawasan internal dan audit independen yang dilakukan secara berkala. Peran Syahbandar untuk mengelola dan mengendalikan pencemaran di pelabuhan aka n lebih ditingkatkan. Sistem manajemen lingkungan maritim akan diterapkan melalui kemitraan dengan pem angku kepentingan di bidang pelayaran untuk memastikan sistem tanggap darurat be rfungsi di sektor pelabuhan.
RANCANGAN PERATURAN MENTERI 8 PERHUBUNGAN TENTANG RE NCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL BAB 3: PROYEKSI LALU LINTAS MUATAN MELALUI PELABUHAN DAN IMPLIKASINYA TERHAD AP PEMBANGUNAN KEPELABUHANAN DI INDONESIA
BAB 3: PROYEKSI LALU LINTAS MUATAN MELALUI PELABUHAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBANGUNAN KEPELABUHANAN DI INDONESIA 3.1 LATAR BELAKANG
Peran pelabuhan di Indonesia sebagai negara maritim sangat dominan dalam pembang unan nasional. Hal tersebut tercermin kegiatan pelabuhan untuk menunjang perdaga ngan internasional dan domestik secara nasional skalanya sangat besar. Pada tahu n 2009, pelabuhan Indonesia menangani 968,4 juta ton muatan yang terdiri atas 560,4 juta ton muatan curah kering (hampir tiga perempatnya adalah batubara), 17 6,1 juta ton muatan curah cair (86 persennya adalah minyak bumi atau produk miny ak bumi dan minyak kelapa sawit), 143,7 juta ton general cargo dan 88,2 muatan p eti kemas (terlihat pada Tabel 3-1, dan Gambar 3-1 dan 3-2). Perdagangan luar negeri tercatat sebesar 543,4 juta ton atau 56 % dari total vol ume muatan yang ditangani melalui pelabuhan Indonesia pada tahun 2009. Muatan ek spor sebesar 442,5 juta ton atau lebih dari 80 % perdagangan luar negeri, sement ara impor sebanyak 101,0 juta ton atau 20 % perdagangan luar negeri. Muatan eksp or lebih tinggi karena angkutan batubara jumlahnya sangat besar yaitu 278,6 juta ton pada tahun yang 2009.
Tabel 3-1 juga menunjukkan pertumbuhan lalu lintas barang melalui pelabuhan Indo nesia dalam kurun waktu 10 tahun dari tahun 1999 sampai dengan 2009 yang meningk at rata-rata 11,0 %. Namun demikian, penyebaran pertumbuhannya sangatlah beragam , sebagai contoh, lalu lintas curah kering meningkat lebih dari lima kali lipat dari 95,2 juta ton pada tahun 1999 menjadi 560,4 juta ton pada tahun 2009. Muata n peti kemas juga meningkat rata-rata 12,3 %, yaitu dari 27,7 juta ton pada tahu n 1999 menjadi 88,2 juta ton pada tahun 2009 (lihat juga Gambar 3-3). General ca rgo meningkat rata-rata 7,3 %, sementara muatan curah cair meningkat lebih renda h yaitu 1,7 %, sementara komoditas curah cair memiliki pertumbuhan yang lebih rendah, ya itu 1,7% selama perioda ini. Lalu lintas pelabuhan total Indonesia menurut kelompok jenis muatan utama diperlihatkan pada Tabel 3-2 serta secara grafis pad a Gambar 3-1 sampai 3-3. Sedangkan lalu lintas antar pelabuhan (arus perdagang an) menurut jenis komoditas ditunjukkan pada Suplemen B. Pertumbuhan perdagangan masa depan di Indonesia akan banyak dipengaruhi oleh tin gkat implementasi kebijakan pemerintah untuk melakukan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi, yang tertuang dalam Master Plan for Accelerat ion and Expansion of Indonesia Economic Development 2011-2025 (MP3EI). Dengan pu sat pertumbuhan dan koridor ekonomi yang telah ditetapkan (Gambar 3-4) beserta s istem transportasi nasional yang akan menjamin konektivitas, MP3EI mengarahkan u ntuk terwujudnya Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur. Melalui impleme ntasi MP3EI, Indonesia diharapkan dapat menjadi negara maju pada tahun 2025, yang berarti pertumbuhan ekonomi riil antara 6,4 7,5% diharapkan bisa ter capai pada
RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA 9 INDUK PELABUHAN NASIONAL periode 2011 2014. Selain itu, tingkat inflasi juga diperkirakan turun dari 6,5% pada 2011 2014 menjadi 3,0% pada 2025. Peranan Pelabuhan menjadi sangat penting bagi terwujudnya tujuan MP3EI. Disisi l ain, bila MP3EI dapat diimplementasikan dengan baik, maka implikasinya adalah pe rtumbuhan lalu lintas barang melalui pelabuhan menjadi lebih tinggi. Pelabuhan s trategis di masing-masing koridor ekonomi disajikan dalam Suplemen C.
MUATAN
MELALUI
PELABUHAN
BERDASARKAN SK
Tabel 3-3 menyajikan proyeksi total muatan yang akan ditangani pelabuha n di Indonesia berdasarkan jenis muatan dan komoditas dari tahun 2009 sampai dengan 2030. Total lalu lintas muatan melalui pelabuhan diperkirakan meningkat dari 1,0 milyar ton pada tahun 2009 menjadi 1,3 milyar ton pada tahun 2015 dan menjadi 1,5 milyar ton pada tahun 2020. Angka pertumbuhan rata-rata tahunan men capai 4,5 % dari tahun 2009 sampai dengan 2015 dan 3,7 % dari tahun 2015 sampai
dengan 2020.
RANCANGAN PERATURAN MENTERI 10 PERHUBUNGAN TENTANG RE NCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL BAB 3: PROYEKSI LALU LINTAS MUATAN MELALUI PELABUHAN DAN IMPLIKASINYA TERHAD AP PEMBANGUNAN KEPELABUHANAN DI INDONESIA Tabel 3-1 Lalu Lintas Barang Melalui Pelabuhan Indonesia berdasarkan Arus Perdag angan dan Jenis Muatan, pada Tahun 1999 dan 2009 (dalam ribu ton)
RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA 11 INDUK PELABUHAN NASIONAL Tabel 3-2 Lalu Lintas Muatan melalui Pelabuhan Indonesia berdasarkan Arus Perdag angan dan Jenis Muatan dan Komoditas Utama, pada Tahun 2009 (dalam ribu ton)
Gambar 3-1 Bongkar Muat Barang melalui Pelabuhan di Indonesia berdasarkan Arus Perdagangan Tahun 2009 (dalam ribu ton)
RANCANGAN PERATURAN MENTERI 12 PERHUBUNGAN TENTANG RE NCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL BAB 3: PROYEKSI LALU LINTAS MUATAN MELALUI PELABUHAN DAN IMPLIKASINYA TERHAD
AP PEMBANGUNAN KEPELABUHANAN DI INDONESIA Gambar 3-2 Bongkar Muat Barang di Pelabuhan Indonesia berdasarkan Jenis Muatan p ada Tahun 2009 menurut Klaster Pelabuhan (dalam ribu ton)
Gambar 3-3 Bongkar Muat Peti Kemas di Pelabuhan Indonesia, Periode Tahun 1990-20 09
RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA 13 INDUK PELABUHAN NASIONAL Gambar 3-4 Koridor Ekonomi dalam MP3EI
Table 3-1 Base Case Forecast of Total Cargo Handled at Indonesian Ports, 2009-20 30 (000's tons) 2009 2015 2020 2030 Jenis Muatan Jenis Perdagangan Total Jenis Perdagangan Total Jenis Perdagangan Total Jenis Perdagangan Total Internasional Domestik Internasional Dom estik Internasional Domestik Internasional Domestik General Cargo 32,840 110,859 143,69 9 39,213 148,562 187,775 43,294 180,748 224,043 50,245 242,911 293, 155
Peti Kemas 61,000 27,223 8 8,222 106,894 65,626 172,519 157,271 100,020 257,291 294,234 183,446 47 7,680 Curah Kering 312,852 255,914 568,76 6 328,918 342,135 671,053 310,318 438,906 749,224 284,436 675,731 960,167 Semen 144 14,941 15,085 6,700 21,925 28,625 8,757 28,655 37,411 14,264 48,947 63,210 Batubara 279,303 139,349 418,6 52 279,303 203,330 482,633 250,000 272,101 522,101 200,000 443,224 643,22 4 Biji Besi 10,531 91 10,623 13,714 400 14,114 16,686 1,000 17,686 23,537 2,000 25,537 Pupuk 5,162 30,665 35,828 7,323 39,934 47,257 9,346 48,586 57,932 14,514 68,536 83,050 Biji-bijian 3,832 2,343 6,175 4,316 2,639 6,954 4,672 2,885 7,557 5,422 3,348 8,770 Curah Kering Lain 13,879 60,124 74,003 17,562 73,907 91,469 20,858 85,679 106,537 26,700 109,676 13 6,376 Curah Cair 136,723 39,349 17 6,072 178,042 52,718 230,759 216,653 65,700 282,353 315,952 97,252 413,204 Minyak Bumi & Produk 91,110 385 91,495 118,649 501 119,151 144,355 610 144,965 213,681 903 21 4,584 CPO 22,438 38,485 60,923 30,069 51,574 81,643 37, 471 64,271 101,742 55,467 95,136 150,603 Curah Cair Lain 23,175 479 23, 654 29,323 642 29,965 34,82 7 819 35,646 46,805 1,213 48,017 Total 543,415 433,346 976,761 653,066 609,040 1,262,106 727,537 785,374 1,512,911 944,867 1,199,340 2,144, 207 Rata-rata Pertumbuhan Tahunan (%) General Cargo 4.6 2.0 1.5 3.0 Container 11.8 8.0 3.0 4.0 2.7 9.8 8.8 15.8 8.3 5.0 3.6 -
6.5 Dry Bulk 2.8 (0.9) Cement 1.3 5.0 Coal 2.4 (2.2) Iron Ore 4.9 3.5 Fertilizer 4.7 4.5 Grain 2.0 1.5 Other Dry Bulk .6 2.5 Liquid Bulk 1.6 5.0 4.0 5.5
6.3 0.8 (1.2) 4.4 89.7 5.5 5.5 (2.2) 5.0 4.5 20.1 7.2 6.0 4.0 3.5 2.0 1.8 1.5 4.0 3.5 2.5 3.0 2.5 5.1
6.4 5.0 2.2 2.5 6.6 5.5 5.4 6.5 6.0 2.1 27.9 4.6 3.7 4.5 4.2 3.7 2.0 1.7 1.5 3.5 3.1 1.6
1 -
Petroleum & Products 4.5 4.5 4.5 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 CPO 5.0 5.0 5.0 4.5 4.5 4.5 4.0 4.0 4.0 Other Liquid Bulk 4.0 5.0 4. 0 3.5 5.0 3.5 3.0 4.0 3.0 Total 3.1 5.8 4.4 2.2 5.2 3.7 2.6 4.3 3.5
3.3
Sebagaimana terlihat pada Gambar 3-5, pada Skenario Pertumbuhan Tinggi, total la lu lintas peti kemas Indonesia pada tahun 2030 akan mencapai 57 juta TEU, sement ara pada Skenario Pertumbuhan Dasar akan mencapai 48 juta TEU, sedangkan pada Sk enario Pertumbuhan Rendah 42 juta TEU. Gambar 3-6 menyajikan secara jelas proyek si untuk total perdagangan peti kemas untuk ketiga skenario.
RANCANGAN PERATURAN MENTERI 14 PERHUBUNGAN TENTANG RE NCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL BAB 3: PROYEKSI LALU LINTAS MUATAN MELALUI PELABUHAN DAN IMPLIKASINYA TERHAD AP PEMBANGUNAN KEPELABUHANAN DI INDONESIA Gambar 3-1 Proyeksi Total Lalu Lintas Peti Kemas di Pelabuhan Indonesia menurut Skenario Pertumbuhan, Periode Tahun 2015-2030 (dalam ribu TEU)
Gambar 3-2 Proyeksi Total Lalu Lintas Muatan di Pelabuhan Indonesia berdasarkan Jenis Muatan Menurut Skenario Pertumbuhan, Periode Tahun 2015-2030 (dalam ribu ton)
Gambar 3-6 menyajikan proyeksi total lalu lintas muatan di Indonesia berdasarkan jenis muatan untuk ketiga skenario tersebut. Total lalu lintas muatan diprakira kan mencapai 2,7 milyar ton pada tahun 2030, mencapai 2,1 milyar ton pada Skenario Pertumbuha n Dasar dan 1,8 milyar ton pada Skenario Pertumbuhan Rendah.
RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA 15 INDUK PELABUHAN NASIONAL 3.4 IMPLIKASI TERHADAP PEMBANGUNAN SEKTOR PELABUHAN
Hasil proyeksi lalu lintas muatan melalui pelabuhan di Indonesia mempunyai impli kasi yang perlu dipertimbangkan dalam pengembangan sistem pelabuhan nasional, ya itu diantaranya: Pada tahun 2020 lalu lintas peti kemas Indonesia akan meningkat lebih dari dua kali lipat volume tahun 2009 dan akan kembali meningkat dua kali lipat pada tah un 2030; Pengembangan terminal lokasi pelabuhan; peti kemas sangat diperlukan di berbagai
Peningkatan volume peti kemas juga akan menimbulkan kebutuhan pengembanga n pelabuhan peti kemas sebagai pelabuhan hub baru, baik di bagian barat maupun d i timur Indonesia, seperti Kuala Tanjung dan Bitung. Namun kajian yang lebih spe sifik diperlukan untuk pengembangan pelabuhan hub tersebut. Pertumbuhan lalu lintas curah kering dan cair yang lebih rendah menunjukk an bahwa total tonase muatan hanya akan meningkat sampai dengan 50% pada tahun 2020 dan 50% lagi pada tahun 2030.
RANCANGAN PERATURAN MENTERI 16 PERHUBUNGAN TENTANG RE NCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL BAB 4: LOKASI DAN RENCANA PEMBANGUNAN PELABUHAN
BAB 4:
Penyusunan rencana kebutuhan pengembangan pelabuhan didasarkan pada pendekatan p enilaian kapasitas pelabuhan dan memperhatikan skema pembangunan untuk masing-ma sing pelabuhan. Selain kebijakan pemerintah, juga telah memperhatikan program pe mbangunan pelabuhan yang diusulkan Pelindo sebagai pengelola pelabuhan strategis di Indonesia. Kebijakan pemerintah yang menjadi dasar utama bagi pengembangan pelabuhan melipu ti (a) prioritas pengembangan konektivitas dan prasarana pelabuhan untuk menduku ng program koridor perekonomian Indonesia tahun 2025, (b) Cetak Biru Transportas i Multimoda/Antarmoda untuk mendukung Sistem Logistik Nasional, dan (c) Rencana Strategis Sektor Perhubungan.
Suplemen D memberikan rangkuman parameter perencanaan dan strategi pengembangan pelabuhan pada enam koridor pembangunan ekonomi sampai dengan 2030. Rangkuman tersebut memuat proyeksi lalu lintas muatan melalui pelabuhan be rdasarkan jenis kargo, disain kapal dan target produktivitas, strategi investasi , dan kegiatan bisnis utama pelabuhan. Suplemen E memuat daftar rencana pengembangan pelabuhan (termasuk pengembangan k apasitas dan kebutuhan investasi) sampai dengan 2030 berdasarkan wilayah, lokasi , dan fasilitas pelabuhan.
4.1
Table 4-1 menunjukkan rincian dari total kebutuhan investasi pelabuhan di Indone sia sampai dengan 2030 berdasarkan koridor pembangunan ekonomi dan jenis fasilit as pelabuhan. Total investasi sebesar 47,064 milyar US$ terdiri dari 12,212 mily ar US$ (tahun 2011-2015), 12,389 milyar US$ (tahun 2016-2020) dan 22,464 milyar US$ (tahun 2021-2030). Gambar 4-1 menunjukkan distribusi kebutuhan investasi sektor pelabuh an berdasarkan koridor ekonomi dan tahapan pengembangan; sedangkan Gambar 4-2 me mperlihatkan distribusi kebutuhan investasi pelabuhan menurut koridor ekonomi da n jenis terminal/fasilitas pelabuhan. Suplemen E memberikan rincian kebutuhan in vestasi pelabuhan sampai dengan 2030 berdasarkan koridor ekonomi dan jenis termi nal/fasilitas pelabuhan. Secara ringkas, Tabel 4-2 menunjukkan indikasi kebutuhan jumlah pendanaan dari s ektor pemerintah dan swasta selama periode tahun 2011-2030.
RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA 17 INDUK PELABUHAN NASIONAL Tabel 4-1 Investasi Sektor Pelabuhan berdasarkan Koridor Ekonomi dan Jenis Termi nal/Fasilitas Pelabuhan untuk Tahapan Tahun 2011-2030 and Total Tahun 2011-2030 (dalam juta US$, tahun 2011)
Catatan: *) Terminal lainnya: Terminal konvensional (muatan umum), terminal mobi l, terminal serbaguna dan terminal penumpang
RANCANGAN PERATURAN MENTERI 18 PERHUBUNGAN TENTANG RE NCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL BAB 4: LOKASI DAN RENCANA PEMBANGUNAN PELABUHAN
Gambar 4-1 Investasi Sektor Pelabuhan berdasarkan Koridor Ekonomi dan Tahapan Pengembangan (dalam juta US$)
Gambar 4-2 Investasi Sektor Pelabuhan berdasarkan Koridor Ekonomi dan Jenis Terminal/Fasilitas Pelabuhan (dalam juta US$)
RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA 19 INDUK PELABUHAN NASIONAL Tabel 4-2 Indikasi Kebutuhan Pembiayaan oleh Pemerintah dan Pihak Swasta untuk Pengembangan Fasilitas Pelabuhan, 2011-2030
Catatan: 1. Sektor keuangan Pemerintah/swasta untuk tanah, infrastruktur dasar dan nonkomersial terminal, rehabilitasi/pengembangan pelabuhan-pelabuhan kecil baru. Se dangkan pembiayaan sektor swasta adalah untuk terminal pelabuhan komersial; 2. Diperkirakan bahwa untuk periode 2011-2015 dari total kebutuhan pembiayaan sebesar 12.212 juta US$, porsi BUMN (Pelindo) mencapai 3.521 juta US$. Angka ter sebut tidak termasuk investasi untuk tanah dan infrastruktur dasar yang direncan akan untuk pelabuhan kontainer baru di Tanjung Sauh Batam dan Seget Sorong, sebe sar 387 juta US$.
4.2 AH
4.2.1 Indikasi Kebutuhan Pembiayaan Sampai dengan tahun 2030 Indonesia harus menyediakan anggaran sebesar 45-50 mily ar US$ untuk pembiayaan pembangunan dan pengembangan kapasitas pelabuhan. Diperk
irakan sekitar 68% dari seluruh total investasi pengembangan pelabuhan baru di I ndonesia memerlukan pendanaan dari pihak swasta, terutama berdasarkan skema kerj asama pemerintah dan swasta (KPS) melalui pemberian konsesi untuk jangka panjang , terutama untuk pelabuhan komersial seperti terminal peti kemas, terminal curah , dan fasilitas pelabuhan komersial lainnya. Sisanya sekitar 32% diperlukan untuk penyediaan lahan, prasarana umum pelabuhan seperti pendalaman alur pelayaran dan penahan gelombang (breakwater), penyediaan terminal pelabuhan non-komersial, rehabilitasi dan pengembangan pelabuhan kecil baru (feeder) yang harus disediakan oleh pemerintah.
RANCANGAN PERATURAN MENTERI 20 PERHUBUNGAN TENTANG RE NCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL BAB 4: LOKASI DAN RENCANA PEMBANGUNAN PELABUHAN
4.2.2 Potensi Sumber Pembiayaan Investasi Sektor Pemerintah UU Pelayaran No. 17 tahun 2008 mengamanatkan bahwa investasi infrastruktur dasar pelabuhan menjadi tanggung jawab Otoritas Pelabuhan. Otoritas Pel abuhan merupakan lembaga baru yang memiliki aset finansial dan pengalaman yang t erbatas dalam penyelenggaraan pelabuhan. Dalam transisi lembaga tersebut hanya d apat menghasilkan arus kas yang rendah dan pada dasarnya belum memiliki kapasita s untuk melakukan pinjaman di awal tahun operasionalnya. Satu-satunya sumber uta ma pendanaan infrastruktur dalam jangka pendek adalah dari anggaran pemerintah. Apabila Otoritas Pelabuhan telah memiliki arus kas dan neraca keuangan yang signifikan, maka potensi sumber pendanaan untuk investasi infrastruktur pe labuhan dapat berasal dari: Penerimaan pajak pemerintah; Pinjaman pemerintah; Pinjaman dari lembaga keuangan internasional; Pinjaman dari lembaga keuangan bilateral.
Di masa mendatang, sumber pembiayaan infrastruktur dasar untuk Otoritas Pelabuha n akan berkembang sejalan dengan peningkatan kinerja keuangan Otoritas Pelabuhan . Hal ini akan terjadi apabila Otoritas Pelabuhan dimungkinkan untuk mengelola p endapatannya, termasuk pendapatan dari otoritas kepelabuhanan (misalnya jasa lab uh, sewa lahan, konsesi). Dengan demikian Otoritas Pelabuhan dapat meningkatkan pendapatannya dan mengelola arus kas untuk digunakan sebagai modal pinjaman.
4.2.3 Kerangka Dukungan dan Penjaminan Pemerintah Karena keterbatasan anggaran, interaksi antara pihak pemerintah dan swasta diatu r dalam tiga jenis peraturan, yaitu peraturan mengenai Kerjasama Pemerin
tah dan Swasta (KPS), peraturan spesifik sektor, dan peraturan umum lainnya yan g mengatur kegiatan usaha di Indonesia. Terdapat empat prinsip dasar kebijakan investasi dalam kategori KPS, yaitu: a. Kebijakan Pemerintah dalam Penyediaan Infrastruktur
Pemerintah bermaksud untuk memusatkan kebijakannya dalam (i) pemeliharaan dan pe ningkatan infrastruktur yang ada, (ii) fokus pada pengembangan infrastruktur yan g secara ekonomi layak, namun secara finansial tidak layak, (iii) pemberian subs idi dan kompensasi pada PSO (Kewajiban Layanan Umum) dalam pelayanan infrastrukt ur, dan (iv) mengisi celah kebutuhan pembiayaan infrastruktur dengan cara menawarkan proyek KPS kepada pasar.
RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA 21 INDUK PELABUHAN NASIONAL b. Peraturan dalam Percepatan Pembangunan Infrastruktur
Peraturan mengenai percepatan pembangunan infrastruktur ditunjukkan dalam Tabel 4.3 Peraturan KPS terutama mengacu pada Peraturan Presiden No. 67/2005 mengenai Kerjasama Pemerintah dan Swasta dalam Penyediaan Infrastruktur, yang telah dirub ah dalam Peraturan Presiden No. 56/2011 dan No. 13/2010 yang memungkinkan pember ian dukungan dan penjaminan pemerintah. Sebagai tambahan, dua peraturan lainnya mengenai penjaminan pemerintah mengacu p ada Peraturan Presiden No. 78/2010 tentang Dana Penjaminan Infrastruktur melalui Pemberian Dana Penjaminan dan Peraturan Menteri Keuangan No. 260/2010 tentang i mplementasi dari Penjaminan Infrastruktur melalui Pemberian Dana Penjaminan Infr astruktur. Berdasarkan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian Keuangan, Bappenas, dan Ba dan Kerjasama Penanaman Modal (BKPM), Kementerian Keuangan dapat menyediakan fas ilitas (i) kebijakan dana talangan melalui Pusat Investasi Pemerintah (PIP), (ii ) penjaminan untuk resiko infrastruktur melalui PT. Penjaminan Infrastruktur Ind onesia (PII), dan (iii) layanan proyek pengembangan melalui PT. Sarana Multi Inf rastruktur (PT. SMI). Table 4-1 Legal Basis for Private Sector Investment No. Regulasi Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS)
Penjelasan Skema dan Pedoman KPS 1 Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2005 Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam
Penyediaan Infrastruktur 2 Peraturan Presiden No. 13 Tahun 2010 Perubahan atas Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2005 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur 3 Peraturan Presiden No. 56 Tahun 2011 Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2005 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur 4 Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional / Kepala Bappenas No. 4 Tahun 2010 Panduan Umum Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Pe nyediaan Infrastruktur 5 Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 83 Tahun 2010 Panduan Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur Transportasi Manajemen Resiko , Dukungan Pemerintah dan Penjaminan Infrastruktur 6 Peraturan Menteri Keuangan No. 38/PMK.01/2006 Petunjuk Pelaksanaan Pengendalian dan Pengelolaan Risiko atas Penyediaan Infrastruktur
RANCANGAN PERATURAN MENTERI 22 PERHUBUNGAN TENTANG RE NCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL BAB 4: LOKASI DAN RENCANA PEMBANGUNAN PELABUHAN
No.
Penjelasan 7 Peraturan Presiden No. 78 Tahun 2010 Penjaminan Infrastruktur dalam Proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha ya ng dilakukan melalui Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur 8 Peraturan Menteri Keuangan No. 260/PMK.011/2010 Petunjuk Pelaksanaan Penjaminan Infrastruktur Dalam intah Dengan Badan Usaha Pedoman, Organisasi, dan Prosedur KPS
Proyek
Kerjasama
Pemer
Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional / Kepala Bappenas No. 3 Tahun 2009
Daftar Rencana Proyek Kerjasama 10 Peraturan Presiden No. 42 Tahun 2005 Komite Kebijakan Percepatan Infrastruktur (KKPPI)
Penyediaan
11 Public Private Partnership Book, Sector of Transportation, 2010-2 014, Ministry of Transportation (2010) 12 Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2011 Perubahan atas Peraturan Presiden No. 42 Tahun 2005 tentang Komite Kebijakan Percepatan Penyediaan Infrastruktur (KKPPI) 13 Peraturan Menteri Koordinasi Bidang Perekonomian Selaku Ketua Komite Keb ijakan Percepatan Penyediaan Infrastruktur No. PER01/M.EKON/05/2006 Organisasi dan Tata Kerja Komite Kebijakan Percepatan Penyediaan Infrastruktur (KKPPI) 14 Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Selaku Ketua Komite Kebi jakan Percepatan Penyediaan Infrastruktur No. PER3/M.EKON/06/2006 Tata Cara dan Kriteria Penyusunan Daftar Prioritas Proyek Infrastruktur Kerjasam a Pemerintah dan Badan Usaha 15 Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Selaku Ketua Komite Kebi jakan Percepatan Penyediaan Infrastruktur No. PER4/M.EKON/06/2006 Tata Cara Evaluasi Proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Peny ediaan Infrastruktur yang Membutuhkan Dukungan Pemerintah Kerjasama Daerah 16 Peraturan Tahun 2007 Daerah PemerintahNo. 50 Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama
No.
Penjelasan Pengadaan Tanah 17 Undang-undang No. 2 Tahun 2012 Pengadaan Tanah bagi Pengembangan Pembangunan untuk Kepentingan Umum 18 Peraturan Presiden No. 36 Tahun 2005 Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan Umum 19 Peraturan Presiden No. 65 Tahun 2006 Perubahan atas Peraturan Presiden No. 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan Umum 20 Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 3 Tahun 2007 Ketentuan Pelaksanaan Perpres No. 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pel aksanaan Pembangunan untuk Kepentingan Umum (sebagaimana telah diubah dengan Per pres No. 65 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Perpres No. 36 Tahun 2005 tentang Pengadaaan Tanah bagi Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepenting an Umum)
c.
Indonesia Infrastructure Fund (IIF) dibentuk untuk (i) memenuhi pembiayaan jangk a panjang, terutama dalam mata uang lokal dan untuk pembiayaan infrastruktur ser ta (ii) menyediakan pembiayaan mata uang lokal dengan jangka waktu (tenor), pers yaratan, dan ketentuan pinjaman yang sesuai untuk kredit proyek infrastruktur me lalui: Penggunaan peringkat kredit pinjaman dari bank dan lembaga investasi domestik untuk tenor jangka panjang dengan resiko marjin yang lebih tinggi dari penawaran pemerintah dan perusahaan skala besar; Penyediaan produk keuangan yang memenuhi kriteria KPS infrastruktur dan proyek yang dibiayai sepenuhnya oleh swasta.
d. Peran PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) dalam Penyediaan Penjamin an untuk Pengembangan Infrastruktur Indonesia PT PII dibentuk untuk memenuhi tujuan berikut: Menyediakan penjaminan resiko politik untuk proyek KPS infrastruktur;
Meningkatkan kelayakan kredit dan kualitas proyek KPS infrastruktur dengan memb erikan penjaminan resiko politik yang kredibel; Meningkatkan tata kelola dan transparansi pemberian penjaminan;
RANCANGAN PERATURAN MENTERI 24 PERHUBUNGAN TENTANG RE NCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL BAB 4: LOKASI DAN RENCANA PEMBANGUNAN PELABUHAN
Melindungi pemerintah dari kewajiban contingent (termasuk proteksi terh adap tekanan APBN).
4.2.4 Strategi Pelaksanaan untuk Partisipasi Swasta dalam Investasi di Pelabuha n Hambatan yang terjadi dalam pengembangan pasar untuk mengikutsertakan pih ak swasta adalah persepsi terhadap resiko proyek, resiko investasi dan keterbata san akses untuk pasar modal serta pembiayaan proyek. Strategi utama (key success factor) untuk mengikutsertakan pihak swasta berinves tasi di pelabuhan adalah: Kebijakan investasi sektor swasta yang kondusif
Kebijakan investasi yang kondusif akan meningkatkan minat investor yang potensia l dan juga mempengaruhi persepsi investor terhadap resiko secara positif. Implementasi regulasi secara komprehensif
Regulasi merupakan wadah yang penting untuk mewujudkan komitmen pelaksana an kebijakan pemerintah. Persiapan proyek yang matang
Persiapan proyek yang matang merupakan daya tarik pihak swasta untuk berinvestas i. Apabila dilelang, proyek tersebut akan menarik minat investor dengan kualitas teknik dan keuangan yang memadai. Prosedur pelelangan yang kompetitif
Pelelangan pelabuhan/terminal umum harus dilaksanakan secara kompetitif agar pem erintah memperoleh manfaat maksimal dari persaingan harga, tingkat pelayanan jas a kepelabuhanan dan kualitas investor. Hal Penanggung jawab proyek yang jelas dan tidak ada intervensi kontrak ini penting untuk memastikan efisiensi biaya (value for mo
ney)
Kerangka pemantauan kinerja diperlukan untuk pemantauan kepatuhan pelaksanaan ko ntrak. Kepastian bagi swasta untuk memperoleh pendapatan sesuai tarif yang berlaku
Hal ini penting untuk memberikan kepastian bagi investor dalam memperoleh pendap atan dari pengoperasian proyek. Kepastian bagi swasta untuk dapat menyesuaikan tarif
Selama periode pengoperasian proyek, pihak swasta dapat melakukan penyesuaian ta rif secara berkala.
RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA 25 INDUK PELABUHAN NASIONAL Kerangka pengaturan keamanan dan keselamatan pelayaran serta perlindungan ling kungan maritim yang komprehensif Pihak swasta harus menerapkan standar keamanan dan keselamatan pelayaran serta p erlindungan lingkungan maritim secara komprehensif. Kepastian bagi swasta untuk memperoleh hak perlindungan secara efektif
Pihak swasta akan memperoleh perlindungan terhadap intervensi pemerintah yang da pat mempengaruhi pendapatan, membatasi akses pembiayaan atau merugikan investasi nya dan kebebasan untuk menyelesaikan sengketa. Kapasitas kelembagaan
Proyek akan dikelola oleh tenaga profesional dari pemerintah agar memberikan kep astian bagi investor. Pengaturan yang independen
Pihak swasta akan diberikan kepastian bahwa keputusan regulator tidak dipengaruhi oleh intervensi politik atau tekanan pihak tertentu.
RANCANGAN PERATURAN MENTERI 26 PERHUBUNGAN TENTANG RE NCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL BAB 5: RENCANA AKSI DI BIDANG PENGATURAN DAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN
BAB 5:
Dalam rangka proses perumusan Rencana Induk Pelabuhan Nasional telah digambar kan perlunya penjabaran lebih lanjut di bidang pengaturan dan kebijakan untuk mendorong Indonesia kearah yang lebih maju dengan terwujudnya sisim kepelabu hanan yang lebih berdaya saing. Dalam hubungan ini diperlukan rencana aksi yang meliputi: Peraturan pelaksanaan yang diamanatkan oleh Undang-undang No. 17/2008 tentang Pelayaran; Peraturan Pelaksanaan yang diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah No. 61/2009 tentang Kepelabuhanan; Rencana aksi lebih lanjut untuk menunjang pelaksanaan kebijakan.
PELAKSANAAN
YANG
DIAMANATKAN
UNDANG-UNDANG PEL
Undang-undang Pelayaran telah mengamanatkan perlunya perumusan peraturan pelaksa naan kebijakan, program dan tindakan administratif. Beberapa hal telah t ertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 61/2009 tentang Kepelabuhanan, namun masi h diperlukan peraturan lebih lanjut sebagaimana terlihat pada Tabel 5.1.
5.2 PERATURAN PELAKSANAAN YANG DIAMANATKAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG KEPE LABUHANAN (PP NO. 61/2009) PP No. 61/2009 mencakup secara luas ketentuan pelaksanaan dari Undang-undang Pel ayaran dan telah mengamanatkan perlunya perumusan ketentuan lebih lanjut dalam bentuk peraturan Menteri Perhubungan (Tabel 5.2.)
5.3
Untuk melaksanakan kebijakan pelabuhan nasional secara efektif, diperlukan beber apa rencana aksi lebih lanjut (Tabel 5.3) secara terintegrasi. Dialog terbuka de ngan para pemangku kepentingan akan dilakukan untuk membahas isu kebijakan, pe rencanaan dan regulasi di bidang kepelabuhanan. Peraturan Menteri Perhubungan ak an dikeluarkan agar Otoritas Pelabuhan memiliki manajemen yang otonom melalui pe mbentukan organisasi pelabuhan yang modern, termasuk transisi opsi perubahan sta tus organisasi Otoritas Pelabuhan menjadi Badan Layanan Umum (BLU).
RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA 27 INDUK PELABUHAN NASIONAL 5.4 INISIATIF JANGKA PENDEK UNTUK MENGIMPLEMENTASIKAN KEBIJAKAN
Selain rencana aksi kebijakan tersebut, terdapat beberapa inisiatif jangka pende k untuk mengimplementasikan kebijakan yang fokus pada kinerja pelabuhan, termasu k manajemen pelabuhan, tenaga kerja bongkar muat dan pembangunan fasilitas pelab uhan (Tabel 5.4). Tabel 5-1 Rencana Aksi Peraturan Pelaksanaan yang Diamanatkan Undang-Undang No. 17/2008 tentang Pelayaran No. u Materi Peraturan Menteri Perhubungan Keterangan Target Wakt
1. Tarif pelabuhan di pelabuhan komersial, Pelabuhan Propinsi dan Pelabuhan local Kwartal 4 2012 Pasal 110 UU Pelayaran 2. Rancangan dan pelaksanaan Pemberi jasa pengerukan Kwartal 4 2012 Pasal 197 UU Pelayaran 3. Penetapan Daerah Wajib Pandu, Pelatihan dan ujian Pandu dan Penyelenggaraan Pemanduan Kwartal 4 2012 Pasal 198 UU Pelayaran 4. Keamanan Pelabuhan Kwartal 4 2012 Pasal 212 pengerukan dan reklamasi, Sertifikat
UU Pelayaran 5. Pengoperasian Pelabuhan (Perbaikan kapal, Perpindahan muatan, gandeng ka pal, Penanganan barang-barang berbahaya) Kwartal 4 2012 Pasal 216 UU Pelayaran 6. Polusi di Pelabuhan Kwartal 4 2012 Pasal 238
UU Pelayaran 7. 2012 Sistem Informasi Pelayaran dan Pelabuhan Pasal 272 Kwartal 4
UU Pelayaran
Tabel 5-2 Rencana Aksi Peraturan Pelaksanaan yang Tercakup dalam PP No. 61/2009 No. t Waktu Materi Peraturan Menteri Perhubungan Keterangan Targe Kw
1. Prosedur Penetapan Lokasi Pelabuhan artal 4 2012 Pasal 19 PP 61/2009 2. Prosedur Formulasi dan Pelabuhan (masing-masing Pelabuhan) Kwartal 4 2012 Pasal 29 PP 61/2009 Evaluasi Rencana Induk
RANCANGAN PERATURAN MENTERI 28 PERHUBUNGAN TENTANG RE NCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL BAB 5: RENCANA AKSI DI BIDANG PENGATURAN DAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN
No. t Waktu
Targe
3. Prosedur Formulasi dan Evaluasi Penetapan Daerah Lingkungan Kerja (DLKr) dan Daerah Lingkungan Kepentingan (DLKp) Pelabuhan Kwartal 4 2012 Pasal 36 PP 61/2009 4. Prosedur Penyediaan, Pemeliharaan, Standar, Spesifikasi untuk Penahan Gelombang, Kolam Pelabuhan, Alur Pelayaran ke/dari Pelabuhan, J aringan Jalan dan Keamanan dan Ketertiban di Pelabuhan Kwartal 2 2013 Pasal 67 PP 61/2009 5. Persyaratan dan Prosedur Pemberian dan Pencabutan Konsesi Kwartal 2 2012 Pasal 78 PP 61/2009 6. Pemberian ijin Pembangunan Pelabuhan l 2 2012 Pasal 86 PP 61/2009 7. Pemberian Ijin Pengembangan Pelabuhan l 2 2012 Pasal 93 PP 61/2009 8. Persyaratan dan Prosedur Pemberian Ijin Pengoperasian Pelabuhan, Perbai kan dan Peningkatan Kapasitas Pelabuhan Kwartal 2 2012 Pasal 104 PP 61/2009 9. Prosedur Pemberian Ijin Lokasi Pelabuhan, Konstruksi dan pengoperasian Pelabuhan untuk pelabuhan Daratan (Dry Port) Kwartal 4 2012 Pasal 109 PP 61/2009 10 Persyaratan dan Prosedur Penetapan Terminal Khusus (Persetujuan Lokasi, Kwarta Kwarta
Konstruksi dan Operasi, Penggunaan oleh Pihak Ketiga, Peningkatan Operasi, Pe rubahan Status Pelabuhan, Pencabutan Ijin, Pengalihan Wewenang kepada Pemerintah ) Kwartal 4 2012 Pasal 134 PP 61/2009 11 Prosedur untuk persetujuan memiliki terminal tal 4 2012 Pasal 144 PP 61/2009 12 Jenis, struktur dan klasifikasi tarif badan usaha pelabuhan untuk jasa pelabuhan , mekanisme untuk menentukan tarif untuk menggunakan lahan pelabuhan dan air Kwartal 4 2012 Pasal 148 PP 61/2009 13 Prosedur untuk menentukan ar negeri dan terminal khusus Kwartal 4 2012 Pasal 153 PP 61/2009 14 Prosedur untuk pengolahan data dan pelaporan dan persiapan sistem informasi pelabuhan Kwartal 4 2012 Pasal 161 PP 61/2009 status dari pelabuhan perdagangan lu Kwar
RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA 29 INDUK PELABUHAN NASIONAL Tabel 5-3 Rencana Aksi Implementasi Kebijakan No. Keterangan Materi yang Perlu Diatur Lebih Lanjut Target Waktu
1 Membentuk kelompok unit pelayanan (customer focus group) di pelabuhan st rategis sebagai forum konsultasi dengan para pemangku kepentingan dalam formulas i, review dan implementasi kebijakan Kwartal 4 2012 Penting untuk formulasi, implementasi dan review kebijakan 2 Pedoman rencana induk masing-masing pelabuhan memperhatikan perencanaan yang terintegrasi Kwartal 4 2012 Penting untuk integrasi perencanaan dan pemantauan kinerja 3 Kementerian Perhubungan bersama Instansi pemerintahan terkait serta penggu
na jasa pelabuhan secara periodik melakukan review atas kinerja pelabuhan dalam rangka meningkatkan kinerja pelabuhan yang lebih baik. Kwartal 1 2012 Penting untuk integrasi perencanaan dan pemantauan kinerja 4 Merumuskan indikator kinerja pelabuhan untuk keperluan perencanaan dan m onitoring serta dipublikasikan. Kwartal 4 2012 Penting untuk integrasi perencanaan dan monitoring 5 Merumuskan kebijakan Tarif yang wajar Penting untuk mendorong persaingan usaha yang sehat Kwartal 4 2012
6 Menyusun prosedur penyampaian usulan/ permohonan penetapan tariff oleh ot oritas pelabuhan Kwartal 4 2012 Penting untuk mendorong persaingan usaha yang sehat 7 Mengembangkan proses peninjauan tarif dan persetujuan pelayanan jas a pelabuhan dalam rangka untuk mengevaluasi adanya dampak monopoli Kwartal 4 2012 Penting untuk mendorong persaingan usaha yang sehat 8 Mempertimbangkan kemungkinan adanya MoU dalam rangka untuk memonitor d an mendorong persaingan usaha dibidang kepelabuhanan. Kwartal 4 2012 Penting untuk mendorong persaingan usaha yang sehat 9 Memasukkan dampak persaingan usaha dalam rumusan rencana induk pelabuh an nasional maupun local. Kwartal 4 2012 Penting untuk mendorong persaingan usaha yang sehat 10 Menyusun prosedur tuntutan dan penyelesaian perselisihan mengenai masal ah tarif dan perilaku monopolistis. Kwartal 2 2013 Penting untuk mendorong persaingan usaha yang sehat 11 Menilai kebutuhan pelatihan untuk DGST, Otoritas Pelabuhan dan BUP dan mengembangkan cara-cara untuk memenuhi kebutuhan pelatihan. Kwartal 4 2012 Penting untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di sektor pelabuhan
RANCANGAN PERATURAN MENTERI 30 PERHUBUNGAN TENTANG RE NCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL BAB 5: RENCANA AKSI DI BIDANG PENGATURAN DAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN
No. Keterangan
Target Waktu
12 Mengadakan MoU dengan pusat pelatihan dan pendidikan dan Lembaga Perguruan tinggi untuk meningkatkan kompetensi dan pengembangan kurikulum Kwartal 4 2012 Penting untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di sektor pelabuhan
13 Mengadakan konsultasi dengan koperasi TKBM untuk merumuskan pemberian i nsentif dan peningkatan produktivitas kerja Kwartal 2 2012 Penting untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di sektor pelabuhan 14 Mengembangkan dan mengimplementasikan strategi untuk rekruitmen tenaga k erja perempuan dibidang kepelabuhanan Kwartal 4 2012 Penting untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja perempuan di sektor pelabuhan 15 Mengeluarkan peraturan yang memberikan kewenangan yang penuh kepada Otori tas Pelabuhan dalam hal memelihara keselamatan dan keamanan di pelabuhan Kwartal 4 2012 Penting untuk memelihara kepatuhan peraturan keselamatan pela yaran 16 Mengeluarkan peraturan tugas dan kewenangan Otoritas Pelabuhan sesuai dengan peraturan keselamatan pelayaran yang ada Kwartal 2 2012 Penting untuk memelihara kepatuhan peraturan keselamatan pela yaran 17 Mengeluarkan peraturan tugas dan kewenangan Otoritas Pelabuhan sesuai dengan peraturan perlindungan lingkungan maritim Kwartal 4 2012 Penting untuk memelihara kepatuhan peraturan perlindungan lin gkungan maritim 18 Membuat peraturan yang memberikan wewenang kepada Syahbandar untu k mengelola dan mengawasi terjadinya polusi di pelabuhan Kwartal 4 2012 Penting untuk memelihara kebersihan perairan pelabuhan 19 Melakukan kerjasama dengan lembaga terkait untuk menjamin penanganan ta nggap darurat di pelabuhan. Kwartal 2 2012 Penting untuk mengatasi terjadinya keadaan darurat dengan cep at. 20 Melakukan kajian untuk menjadikan Otoritas Pelabuhan lebih otonom dan fleksibel Kwartal 4 2012 Penting untuk memberdayakan fungsi dan peran OP dan PMUs (Lan dlord)
RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA 31 INDUK PELABUHAN NASIONAL Tabel 5-4 Inisiatif untuk Pelaksanaan Kebijakan
No Waktu
Materi Keterangan
Target
1. Persiapan penyusunan pedoman teknis (toolkit) untuk penyelenggaraan kegi atan di pelabuhan bagi Otoritas Pelabuhan dan Unit Penyelenggara Pelabuhan yang meliputi: Model pemberian konsesi dan bentuk kerjasama lainnya; Model pemberian ijin (lisensi); Model analisa tarif dan keuangan pelabuhan; Sistem indikator kinerja operasional pelayanan jasa kepelabuhanan Kwartal 4 2012 Penting untuk pemberdayaan Otoritas Pelabuhan dan Unit Penyelenggara Pelabuhan 2. Pelatihan dan peningkatan kapasitas SDM di pelabuhan melalui kerjasama d engan lembaga pendidikan tinggi dan pusat pelatihan lainnya Kwartal 4 2012 Penting untuk peningkatan kemampuan SDM, termasuk Otoritas Pelabuhan dan Unit Pe nyelenggara Pelabuhan 3. Reformasi dan pelatihan tenaga kerja bongkar muat di pelabuhan (TKBM) Kwartal 4 2012 Penting untuk peningkatan kompetensi TKBM 4. Penelahaan pendayagunaan aset dan kapasitas pelabuhan pengumpan Kwartal 4 2012 Penting untuk peningkatan pengelolaan pelabuhan oleh pemerintah daerah 5. Penyederhanaan proses pemberian perijinan dan deregulasi pengaturan mela lui konsultasi dengan Otoritas Pelabuhan dan Unit Penyelenggara Pelabuhan serta Pemerintah Daerah Kwartal 4 2012 Penting untuk kepastian hukum dalam penetapan kewenangan dan tanggung jawab yang jelas antara instansi pemerintah 6. Penelahaan pengalihan hak pengelolaan lahan daratan dan perairan pelabuh an kepada Otoritas Pelabuhan Kwartal 4 2012 Penting untuk pemberdayaan Otoritas Pelabuhan 7. Penataan kelembagaan Otoritas Pelabuhan ke arah yang lebih otonom dan fl eksibel (salah satunya dengan merubah status organisasi pelabuhan menjadi Badan Layanan Umum) Kwartal 2 2013 Penting untuk pemberdayaan Otoritas Pelabuhan 8. Penelahaan/kajian secara komprehensif atas rencana pembangunan Internati
onal Hub Port (termasuk Kuala Tanjung dan Bitung) Kwartal 4 2012 Penting untuk pembangunan pelabuhan hub internasional di masa depan
RANCANGAN PERATURAN MENTERI 32 PERHUBUNGAN TENTANG RE NCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL BAB 5: RENCANA AKSI DI BIDANG PENGATURAN DAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN
No Waktu
Materi Keterangan
Target
9. Mengembangkan sistem informasi teknologi komunikasi (TIC) kepelabuhanan Kwartal 4 2012 Penting untuk pengembangan data base pelabuhan termasuk statistik, fasilitas fis ik, akses, dan jasa pelayanan pelabuhan 10 Menyiapkan Proyek Percontohan KPS Pelabuhan (termasuk kemungkinan penyusu nan rencana induk pelabuhan; studi kelayakan, termasuk strategi investasi dan ke mungkinan diperlukannya bantuan dan jaminan infrastruktur; penyiapan dokumen lel ang dan proses pelelangan) Kwartal 4 2013 Penting untuk daya tarik dalam pengembangan model proyek pelabuhan melalui parti sipasi pihak swasta 11 Optimalisasi sistem operasi dalam rangka mengantisipasi kapadatan lalu li ntas muatan di pelabuhan strategis (termasuk Pelabuhan Tanjung Priok, Tankung Perak, dan Belawan) Kwartal 2 2012 Penting untuk kelancaran operasional pelabuhan strategis
RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA 33 INDUK PELABUHAN NASIONAL SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN Suplemen A-1 Hierarki Pelabuhan No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 2015 2020 2030
Provinsi : Nangroe Aceh Darussalam 1 2 3 Aceh Barat Pengumpul Aceh Jaya Pengumpul Meulaboh Pengumpul Calang Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul
Aceh Barat Daya Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 5 6
Susoh
Aceh Selatan Tapaktuan Pengumpul Pengumpul Aceh Selatan Sibadeh Pengumpul Pengumpul Idi
Pengumpul Pengumpul
7 Aceh Timur Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 8 Langsa Pengumpul
Pengumpul Pengumpan
Pengumpul
9 Bireun Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 10 Aceh Utara Lhokseumawe /Krueng Geukeh Pengumpul 11 Pidie Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 12 13 Sabang Utama Sabang Utama
Utama Sigli
Utama Pengumpan
Utama Pengumpul
Utama Pengumpul
Pengumpul 14 Simeulue Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 15 Simeulue Pengumpul
Pengumpul Pengumpan
Pengumpul
RANCANGAN PERATURAN MENTERI 34 PERHUBUNGAN TENTANG RE NCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 17 Aceh Singkil Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 18 Aceh Singkil Pengumpul 2015 P. Sarok 2020 Pengumpan 2030
Singkil Pengumpul
Pengumpul
Pengumpul
19 Aceh Singkil Lokal 20 Aceh Besar Lokal 21 Pidie Lokal 22 Langsa Lokal 23 Aceh Selatan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Aceh Barat Daya
Lhok Pawoh
Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 25 Aceh Tamiang Lokal 26 Aceh Jaya Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Provinsi: Sumatera Utara 1 Batubara Utama Kuala Tanjung Utama Pangkalan Utama Utama Seruway Lhok Kruet Pengumpan Pengumpan
2 Batubara Dodek Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 3 Batubara Lokal 4 Batubara Regional 5 Batubara Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional
Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Serdang Bedagai Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Sialang Buah
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 Serdang Bedagai 8 Asahan Pengumpan Regional Pengumpan 2015 Pantai Cermin Tanjung Balai 2020 2030
Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Asahan l Pangkalan Susu mpul 10 Langkat Lokal 11 Langkat Regional 12 Langkat Lokal 13 Langkat Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 14 Deli Serdang Utama
Pengumpul
Pengumpul
Pengumpul
Pengumpu
Pengumpul
Pengumpul
Pengu
Belawan Utama
Utama
Utama
15 Deli Serdang Lokal 16 Deli Serdang Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 17 Deli Serdang Panjang 18 Deli Serdang Beringin Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 19 Labuhan Batu Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 20 Labuhan Batu Barombang Pengumpan Regional
Pengumpan Pengumpan
Rantau Tanjung
Labuhan Bilik
Pengumpan
Sel
Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 21 Labuhan Batu Teluk Lidong engumpul Pengumpul 22 Labuhan Batu Elang Pengumpul 23 Mandailing Natal Natal/Sikarakara umpul Pengumpul Tg. Sarang Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul P
Pengumpul
Pengumpul
Pengumpul
Peng
RANCANGAN PERATURAN MENTERI 36 PERHUBUNGAN TENTANG RE NCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 Mandailing Natal Pengumpul 2015 Sikara-Kara Pengumpul Pengumpul Pengumpan Pengumpan Pengumpul 2020 Pengumpul 2030 Pengumpul
25 Gunung Sitoli Gunung Sitoli Pengumpul Pengumpul 26 Nias Regional 27 Nias Regional Pengumpan Regional Lahawa Sirombu
Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 28 Nias Selatan Masa Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 29 Pulau Tanah
Pengumpul Pengumpan
Pengumpul
30 Nias Selatan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Tapanuli Tengah Tapanuli Tengah 33 Tapanuli Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Barus
Manduamas
Sibolga Pengumpul
Pengumpul
Pengumpul
35 Mandailing Oswald Siahaan/ Labuhan Angin Pengumpul Natal Pengumpul Provinsi: Riau 1 Rokan Hilir Bagan Siapi- api Pengumpul Batahan Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul
Pengumpul
Pengumpan Lokal
Pengumpan Lokal
Pengumpan Lokal
Pengumpan Lokal 2 Rokan Hilir Panipahan Pengumpul Pengumpul Sinaboi Pancur Pengumpul Pengumpan Pengumpan Pengumpul
3 Rokan Hilir Lokal 4 Rokan Hilir Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 5 Rokan Hilir Lokal 6 Kep.Meranti Lokal 7 Kep.Meranti Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2015 Penyalaman Bandul Melibur 2020 Pengumpan Pengumpan Pengumpan 2030
Pengumpan Lokal 8 Kep.Meranti Selat Panjang Pengumpul Pengumpul 9 Kep.Meranti Samak 10 Kep.Meranti Kedadu Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 11 Bengkalis Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 12 Bengkalis Pengumpul Batu Panjang Pengumpan Tanjung Tanjung Pengumpul Pengumpul
Pengumpul
13 Bengkalis Lokal 14 Siak Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan
Lokal Pengumpan Lokal 15 Bengkalis Pakning Pengumpul 16 Siak Lalang Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 17 18 19 Tanjung Medang l 21 22 Siak Pengumpul Siak Pengumpul Dumai Utama Pengumpul Indragiri Hilir Utama Pengumpul Tanjung Buton Pengumpul Dumai Utama Pengumpul Kuala Enok Utama Utama Pengumpul Pengumpan Utama Utama Pengumpul Pengumpul Pengumpul Sungai Pengumpul Kurau/Sei Pengumpul
Sungai Siak
Pengumpul
Pengumpul
Pengumpul
Pengumpan
RANCANGAN PERATURAN MENTERI 38 PERHUBUNGAN TENTANG RE NCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN
Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 Lokal 24 Indragiri Hilir Lokal 25 Indragiri Hilir Lokal 26 Indragiri Hilir Lokal 27 Indragiri Hilir Lokal 28 Indragiri Hilir Lokal 29 Indragiri Hilir Lokal 30 Indragiri Hilir Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2015 Lokal Kuala Raya Concong Luar Bekawan Luar Sungai Buluh Perigi Raya Pulau Kijang Sapat 2020 Lokal Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan 2030 Lokal
Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 31 Indragiri Hilir Tembilahan Pengumpul Pengumpul Sungai Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul
35 Pekanbaru Pekanbaru Pengumpul Pengumpul Provinsi: Kepulauan Riau Batam/ Batu Ampar Utama Batam/ Sekupang tama 3 a Batam Utama Utama Utama
Utama
Utama Kabil
Utama
Utama Utama
U Utam
Utama
4 Batam Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 5 Batam Pengumpan Pengumpan
Nogsa
Pengumpan
Pulau Bulan
Pengumpan
Pengumpan
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 Regional 6 7 Batam Pengumpul Batam Utama 8 Karimun Lokal 9 Karimun Lokal 10 Karimun Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2015 Regional Pengumpul Tanjung Sauh Utama P Buku Meral Pos Telaga Pengumpan Pengumpan Pengumpan Utama 2020 Regional Pulau Sambu Pengumpul 2030 Regional Pengumpul
Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 11 Karimun Pengumpul Moro Pengumpul Pasir Panjang Pengumpul Pengumpan Pengumpul
12 Karimun Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Sikumbang Kundur ul 14 Karimun Pengumpul
Pengumpul
Pengumpul
Pengumpul Pengumpul
Pengump Pengumpul
15 Karimun Berlian Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 16 Karimun Pengumpul
Malarko Pengumpul Tg. Balai Utama Utama Dabo Singkep Daik Lingga Panuba
Pengumpul
Pengumpul
Lokal 21 Lingga Lokal 22 Lingga Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Sei Buluh Senayang Pengumpan Pengumpan
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 23 ul 24 Bintan Pengumpul Bintan Utama Sei Kolak Kijang mpul 26 Bintan Pengumpul 2015 Lagol Pengumpul Lobam Utama Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpan 2020 Pengumpul Utama 2030 Pengump Utama
Pengumpul Pengumpul
Pengu
27 Bintan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 28 Bintan Berakit Pengumpul Pengumpul Letung Matak
29 Kep. Anambas Lokal 30 Kep.Anambas Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal
Pengumpan Lokal 31 Kep. Anambas Tarempa engumpul Pengumpul 32 Natuna Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 33 Natuna Pengumpul Pengumpul Midai Pengumpan Anoa Natuna Pengumpul Pengumpan Pengumpul P
Kakap Natuna
Pengumpul
Pengumpul
34 Natuna Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 35 36 Natuna Pengumpul Natuna Pengumpul
Pengumpul Pengumpul
37 Natuna Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 38 Natuna Pengumpul Pengumpul
Pengumpul Pengumpan
Pengumpul
39 Natuna Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 40 Natuna Pengumpul 41 Natuna Lokal Pengumpul
Pengumpul Pengumpan
Pengumpul
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 42 Natuna Lokal 43 Natuna Lokal 44 Natuna Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan 2015 Belida Hang Tuah Pulau Seluan 2020 Pengumpan Pengumpan Pengumpan 2030
Regional 45 46 47 Tg. Pinang Batu Enam Pengumpul Pengumpul Tg. Pinang Pengumpul Tg. Pinang Pengumpul Dompak Pengumpul Tg. Moco Pengumpul Tanjung Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul
Pengumpan Regional
Pengumpan Regional
Pengumpan Regional 2 Kep. Mentawai Sikabaluan Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 3 Kep. Mentawai Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 4 5 Muara
Pokai
Pengumpan
Pengumpul Pengumpan
Pengumpul
Regional 6 Kep. Mentawai Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal 7 Kep. Mentawai Tua Pejat Pengumpul Pengumpul Muara Pengumpul Pengumpul Teluk Bayur Utama Air Bangis Pengumpul Utama Pengumpan Utama Pengumpul Pengumpul Tapak/ Baka Pengumpan
RANCANGAN PERATURAN MENTERI 42 PERHUBUNGAN TENTANG RE NCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN
Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 11 Pasaman Barat Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 2015 Sasak 2020 Pengumpan 2030
12 Pasaman Barat Teluk Tapang gumpul Pengumpul 13 Pesisir Selatan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 14 Pesisir Selatan Painan Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 15 Pesisir Selatan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Muara Haji
Pengumpul Pengumpan
Pengumpul
Pen
Carocok
Surantih
Pengumpan
16 Kep. Mentawai Simailepet Pengumpul Pengumpul Provinsi: Jambi 1 l Jambi Pengumpul Jambi Pengumpul Pangkal Duri
Pengumpul
Pengumpul
Pengumpul
Pengumpu
Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 3 Tg. Jabung Timur 4 Tg. Jabung Sungai Jembat Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Barat Kuala Tungkal ngumpul Pengumpul Tg. Jabung Timur Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 6 Tg. Jabung Timur 7 Tg. Jabung Kuala Mandahara Pengumpan Regional Pengumpan Pengumpan Regional Pengumpan Pengumpan Regional Pengumpan Pengumpan Regional Pengumpan Timur Tg. Jabung Barat Lambur Luar Muara delli Air Hitam Laut
Pengumpul
Pengumpul
Pe
9 Tg. Jabung Lokal Pengumpan Regional Lokal Pengumpan Regional Lokal Pengumpan Regional Lokal Pengumpan Regional Timur umpul
Pengumpul
Pengumpul
Peng
10 Tg. Jabung Timur Nipah Panjang Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 11 Tg. Jabung engumpan Pengumpan Pamusiran Pengumpan Pengumpan P
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 Timur 2015 2020 Lokal 2030 Lokal
Lokal Tg. Jabung Timur Tg. Jabung Timur Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 14 Muaro Jambi Talang Duku engumpul Pengumpul Tg. Jabung Timur Utama Provinsi: Bengkulu 1 Kaur Utama Ujung Jabung Utama Simbur Naik Sungai Lokan
Lokal
Pengumpul
Pengumpul
Utama
Utama
Pulau Baai
Pengumpul
Pelabuhan
Pelabuhan Utama
Pengumpul 3 Bengkulu Selatan Malakoni/ P. Enggano Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional
Pengumpul
4 Muko - Muko Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Provinsi: Bangka Belitung 1 Bangka Pengumpul
Muko-Muko
Pengumpan
Pengumpul
2 Bangka Regional 3 Bangka Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal 4 Bangka Barat Kalian Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan
Tanjung
Regional 5 Bangka Barat Muntok Pengumpul Pengumpul Pangkal Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul
6 Pangkal Pinang Balam Pengumpul Bangka Tengah Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional
Pengumpul
Sungai Selan
RANCANGAN PERATURAN MENTERI 44 PERHUBUNGAN TENTANG RE NCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 6 Bangka Tengah 7 Bangka Tanjung Berikat Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Selatan Tanjung Sadai Pengumpul mpul Pengumpul Bangka 2015 2020 2030
Pengumpul
Pengu
Toboali
Pengumpul Pengumpul
Pengumpul Pengumpul
10 Belitung Timur Dendang Pengumpul Pengumpul 11 Belitung Timur Limau Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 12 Belitung Timur Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 13 Belitung Timur Sekunyit 14 Belitung Timur Ketapang Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Pulau Buku
Pulau Long
Pengumpan
Pulau Pulau
Lokal 15 Belitung Timur Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 16 Belitung Pandan Pengumpul 17 Belitung Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pulau Batu Pengumpan
Provinsi: Sumatera Selatan 1 Banyu Asin Tanjung Api- Api Karang Agung
Lumpur Pengumpul 4 5 an
Pengumpul
Pengumpul
Banyu Asin Sungai Lais Pengumpul Pengumpul OKI Pengumpan Kuala Pengumpan
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 Duabelas Regional 6 OKI Batang Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 7 OKI Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 8 Utama 9 Musi Banyu Palembang Utama 2015 Regional Sungai 2020 Regional 2030 Regional
Sugihan
Pengumpan
Asin 10 Musi Banyu Sungai Sembilang Pengumpan Regional Pengumpan Pengumpan Regional Pengumpan Pengumpan Regional Pengumpan Pengumpan Regional Pengumpan Asin Musi Banyu Asin Musi Banyu Asin Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 13 OKI Regional Teluk Pulai Pengumpan Mangsang Bayung Lincir Rambah
14 Muara Enim Regional 15 Muara Enim Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Provinsi: Lampung Bandar Lampung ul
Pengumpan Pengumpan
Pengumpul
Pengumpul Pengumpan
Pengump
2 Lampung Barat Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Lampung Selatan Lampung Selatan Lampung Selatan Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan
Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional
RANCANGAN PERATURAN MENTERI 46 PERHUBUNGAN TENTANG RE NCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 Bandar Lampung Utama Lampung Tengah Pengumpan Lokal Pengumpan 2015 Panjang Utama Way Seputih 2020 Utama 2030 Utama
Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 8 Lampung Timur Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 9 Lampung Timur Maringgai Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 10 Lampung Timur Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 11 Lampung Timur Sekampung Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 12 Masuji Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Kuala Penat Pengumpan
Labuhan
Way Penat
Pengumpan
Way
Masuji
Pengumpan
Pengumpul Pengumpan
Pengumpul
15 Tulang Bawang Regional 16 Tulang Bawang Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 17 Tulang Bawang Burung Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 18 Tulang Bawang Bawang Pengumpul
Teladas Manggala
Pengumpan Pengumpan
Sungai
Pengumpul Kelumbayan
19 Tulang Bawang Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Lampung Selatan ngumpul
Sebalang Pengumpul
Pengumpul
Pengumpul
Pe
21
Pengumpul
Pengumpul
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 1 Bekasi Gembong Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 2015 Muara 2020 2030
2 Bekasi Cikarang (Pelabuhan daratan) Pengumpul 3 Ciamis Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpul Pengumpul Pengandaran Pengumpul Pengumpan
4 Bandung Calang (Pelabuhan daratan) Pengumpul 5 Cirebon Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul
6 Cirebon Gebang Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 7 Indramayu Lokal 8 Indramayu Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional 9 Indramayu Pengumpul
Eretan Indramayu
Pengumpan Pengumpan
Pengumpul Pengumpan
Pengumpul
10 Subang Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 11 12 Ratu Karawang Utama Sukabumi
Utama
Utama
Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 13 Sukabumi Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 14 Cianjur Barang Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 15 Garut Regional 16 Tasik Malaya Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Muara Citewis Pengumpan
Sindang
Pakenjeng Cipatujuh
Pengumpan Pengumpan
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 Provinsi: Banten 1 Lebak Lokal 2 Pandeglang Regional 3 Serang Regional M. Binuangan Labuhan Anyer Lor Pengumpan Pengumpan Pengumpan 2015 2020 2030
Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional 4 Cilegon Banten Utama Utama
Utama Cigading Pengumpul Karangantu Pengumpul Bojonegara Pengumpul Kresek/ Kronjo Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul
8 Tangerang Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 9 Tangerang Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Provinsi: DKI Jakarta 1 2
Muara Dadap
Pengumpan
Jakarta Utara Kalibaru Pengumpul Pengumpul Jakarta Utara Muara Baru Pengumpul Pengumpul Sunda Kelapa
4 Jakarta Utara Tg. Priok (termasuk Tarumanegar a, Marunda Center, FRSU LNG (Bekasi))
Utama 5
Utama
Utama Pengumpul
Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 7 Kep. Seribu P.Kelapa/ Kep. Seribu Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 Provinsi: Jawa Tengah 1 Batang Regional Batang Pengumpan 2015 2020 2030
Pengumpan Regional 2 Brebes Regional 3 Brebes Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan
Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal 4 Cilacap Utama Tanjung Intan Utama Jepara Karimun Jawa Utama Pengumpan Pengumpan Utama
5 Jepara Regional 6 Jepara Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 7 l Pati Pengumpul
Pengumpu
8 Pekalongan Lokal 9 Pemalang Lokal 10 Rembang Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal
11 Surakarta Jebres (Pelabuhan daratan) Pengumpul 12 13 14 ul 15 Rembang Pengumpul Semarang Utama Tegal Pengumpul Kendal Pengumpul Pengumpul Sluke Pengumpul Tanjung Emas Utama Tegal Pengumpul Kendal Pengumpul Utama Pengumpul Pengumpul Pengumpul Utama Pengumpul Pengumpul Pengump Pengumpul Pengumpul
Provinsi: Jawa Timur 1 2 Bangkalan Pengumpul Kamal Pengumpul Pengumpul Pengumpan Pengumpul Pengumpan
RANCANGAN PERATURAN MENTERI 50 PERHUBUNGAN TENTANG RE NCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 2015 2020 2030
Lokal Pengumpul
Lokal Pengumpul
Utama Utama
Utama Utama
6 Banyu Wangi Wangi/Boom Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 7 Banyu Wangi Wangi Utama Utama
Tanjung Utama Pengumpul Pengumpul Pengumpul Utama Pengumpan Utama Pengumpul Pengumpul Pengumpu Utama
8 Banyu Wangi Ketapang Pengumpul Pengumpul 9 10 l 11 Gresik Pengumpul Gresik Pengumpul Gresik Utama Bawean Pengumpul Gresik Pengumpul Teluk Lamong Utama Masalembo
12 Sumenep Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 13 Lamongan Pengumpul 14 Lamongan Pengumpul Pengumpul
Pengumpul Pengumpul
Pengumpan Regional Pengumpan Regional 16 Pamekasan Pengumpul Branta Pengumpul Pasean Pengumpul Pengumpan Pengumpul
17 Pamekasan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 18 Pasuruan Pengumpul Probolinggo Utama Probolinggo Pengumpul
Pasuruan Pengumpul
Pengumpul
Pengumpul
19 Utama 20
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 2015 2020 2030
22 Sampang Sampang/ Taddan Pengumpul 23 Lokal Sampang Pengumpul Pengumpul Tanlok Tanlok Panarukan Besuki Jangkar Pengumpul Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan
27 Situbondo Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan
Lokal Pengumpan Lokal 28 l 29 Lokal Situbondo Pengumpul Sumanep Kalbut Pengumpul Gayam Kalianget Pengumpul Pengumpan Pengumpan Pengumpu
30 Sumanep Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional 31 Sumanep Pengumpul
Pengumpul Pengumpan
Pengumpul
32 Sumenep Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 33 34 Sumenep Pengumpul Sumanep Pengumpul Sumanep
Pengumpul Pengumpul
35 Lokal
Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 37 Sumanep Pengumpul Pagerungan Pengumpul Keramaian Pengumpan Pengumpul Pengumpul
38 Sumenep Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 39 Surabaya Utama
Utama
Utama
RANCANGAN PERATURAN MENTERI 52 PERHUBUNGAN TENTANG RE NCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan (termasuk Teluk Lamong, Socah dan Tanjung Bulupandan) Hirarki Pelabuhan 2011 40 Tuban Regional 41 Tuban Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 2015 Tuban Tg. Awar-awar 2020 Pengumpan Pengumpan 2030
Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 42 ul Pacitan Pengumpul Pacitan Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengump
44 Jember Rambipuji (Pelabuhan daratan) Pengumpul Provinsi: Bali 1 Klungkung Lokal Kusamba Pengumpan Pengumpul Pengumpul Pengumpul
Pengumpan Lokal
Pengumpan Lokal
Pengumpan Lokal 2 Klungkung Lembongan 3 Klungkung Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal (Metigi) Nusa Nusa Penida
Pengumpul
Pengumpul
Pengumpul
Pengu
mpul 4 Buleleng Pengumpul Buleleng Pengumpul Celukan Utama Utama Pos Sangsit Pengumpan Utama Pengumpul Pengumpul
5 Buleleng Bawang Utama 6 Buleleng Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 7 8 9 10 Buleleng Pengumpul Buleleng Pengumpul Jembrana Pengumpul Denpasar Utama Pengumpul
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 11 Denpasar Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan 2015 Sanur 2020 Pengumpan 2030
Lokal 12 Buleleng Lalang Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Labuhan
13 Karangasem Padang Baai ngumpul Pengumpul 14 Karangasem Labuan Amuk/ Tanahampo Utama Utama
Pengumpul
Pengumpul
Pe
Utama
Utama
Provinsi: Nusa Tenggara Barat 1 ul Bima Pengumpul Bima Pengumpul Sape Waworada Cempi Calabai Kempo Pengumpul Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengump
2 Bima Regional 3 Bima Regional 4 Kab. Dompu Lokal 5 Kab. Dompu Lokal 6 Kab. Dompu Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional
Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Kab. Lombok Barat Pengumpul 8 Kab. Lombok Utara 9 Kab. Lombok Pemenang/ Tanjung Pengumpan Regional Pengumpan Pengumpan Regional Pengumpan Pengumpan Regional Pengumpan Pengumpan Regional Pengumpan Timur Kab. Lombok Barat Lembar Pengumpul Pengumpul Pengumpul
Regional Pengumpan Lokal Regional Pengumpan Lokal Regional Pengumpan Lokal Regional Pengumpan Lokal 11 Kab. Lombok Barat 12 Kab. Lombok Bangko- Bangko Pengumpan Lokal Pengumpan Pengumpan Lokal Pengumpan Pengumpan Lokal Pengumpan Pengumpan Lokal Pengumpan Timur Regional Regional Regional Regional Labuhan Haji
RANCANGAN PERATURAN MENTERI 54 PERHUBUNGAN TENTANG RE NCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN
No.
Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 13 Kab. Lombok Timur Labuhan Lombok l Kab. Lombok Timur Kab. Lombok Utara Kab. Sumbawa Barat Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal 17 Kab. Sumbawa Badas Pengumpul Pengumpul Kab. Sumbawa Barat Benete Pengumpul Pengumpul 2015 2020 2030
Pengumpul
Pengumpul
Pengumpul
Pengumpu
Pengumpul
Pengumpul
Pengumpul 19 Kab. Sumbawa Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal
Provinsi: Nusa Tenggara Timur 1 ul Alor Pengumpul Maritaing Pengumpul Baranusa Kalabahi Kabir Kolana Dulionong Moru Pengumpul Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengump
2 Alor Regional 3 Alor Regional 4 Alor Lokal 5 Alor Lokal 6 Alor Lokal 7 Alor Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan
Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 8 mpul 9 l Ende Pengumpul Ende Pengumpul Ippi Pengumpul Ende Pengumpul Pulau Ende Pengumpul Pengumpul Pengumpan Pengu Pengumpu
2015 Maurole
2020 Pengumpan
2030
Pengumpul Pengumpul
13 Flores Timur Waiwadan Pengumpul Pengumpul 14 Flores Timur Regional 15 Flores Timur Regional 16 Flores Timur Lokal 17 Flores Timur Lokal 18 Flores Timur Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Paitoko Terong Waiwarang Menanga Lamakera
Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 19 Lembata Pengumpul Balauring Pengumpul Lewoleba Wulandoni Pengumpul Pengumpan Pengumpan Pengumpul
20 Lembata Lokal 21 Lembata Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Manggarai Timur Manggarai Timur Manggarai Timur 25 Manggarai Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan
Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Barat ngumpul Manggarai Barat Manggarai Barat Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal
Pengumpul
Pengumpul
Pe
RANCANGAN PERATURAN MENTERI 56 PERHUBUNGAN TENTANG RE NCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 Manggarai Barat Manggarai Barat Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 30 Manggarai Regional 31 Manggarai Lokal 32 Manggarai Lokal 33 Ngada Lokal 34 Ngada Lokal 35 Ngada Lokal 36 Nagekeo Lokal Reo Robek Iteng Aimere Maumbawa Waebela Riung Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan 2015 Rinca Bari 2020 2030
37 Nagekeo Regional 38 Nagekeo Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional
Maropokot Mbay
Pengumpan Pengumpan
Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional 39 Sikka Pengumpul Maumere Pengumpul Wuring Palue Pemana Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpul Pengumpul
40 Sikka Regional 41 Sikka Lokal 42 Sikka Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal
43
Sikka Pengumpul
Pengumpul Pengumpan
Pengumpul
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 45 Sikka Lokal 46 Sikka Lokal 47 Sumba Barat Lokal 48 Sumba Barat Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2015 Hepang Sukun Binanatu Rua Pengumpan Pengumpan 2020 Pengumpan Pengumpan 2030
Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Sumba Daya Barat Waikelo Pero
Sumba Barat Daya Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal
51 Sumba Timur Waingapu engumpul Pengumpul 52 Sumba Timur Lokal 53 Sumba Timur Lokal 54 Sumba Timur Lokal Pengumpan Lokal Baing Pulau Salura Gonggi
Pengumpul
Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 55 Sumba Timur Waingapu Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 56 Sumba Tengah Regional 57 Kupang Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal 58 Kota Kupang Tenau/ Kupang Pelra
Mamboro Naikliu
Pengumpan Pengumpan
Utama
Utama
Utama
60 Timor Tengah Pelra Nunbaun Sabu Pengumpan Lokal Pengumpan Pengumpan Lokal Pengumpan Pengumpan Lokal Pengumpan Pengumpan Lokal Pengumpan Selatan Regional Regional Regional Regional
Kolbano
RANCANGAN PERATURAN MENTERI 58 PERHUBUNGAN TENTANG RE NCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN
2015 Booking
2020
2030
62 Timor Tengah Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Utara Wini Pengumpul Pengumpul 63 Belu Regional 64 Rote Ndao Lokal 65 Rote Ndao Lokal 66 Rote Ndao Lokal 67 Rote Ndao Lokal 68 Rote Ndao Lokal 69 Sabu Raijua Lokal 70 Sabu Raijua Regional 71 Sabu Raijua Regional 72 Sabu Timur Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Atapupu Batutua Baa/Rote Ndao Oelaba Papela Raijua Seba Sabu Timur Biu
Pengumpul Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan
Pengumpul
Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal
Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Provinsi: Kalimantan Barat 1 Ketapang Pengumpul Air Hitam Pengumpul Kendawangan Ketapang Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul P
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 5 Pontianak Utama 2015 Pontianak Utama 2020 Utama 2030 Utama
Mempawah
Pengumpan
7 Kubu Raya Paloh/Sakura Pengumpul Pengumpul 8 Sambas Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 9 10 Sambas Pengumpul Sambas Pengumpul Pengumpul Sintete Pengumpul Jaruju
Pengumpul Pengumpan
Pengumpul
Sambas
11 Kubu Utara Singkawang Pengumpul Pengumpul 12 Kubu Utara Pengumpul Teluk Air Pengumpul Karimata Tg. Satai Sukadana
13 Kayong Utara Regional 14 Kayong Utara Lokal 15 Kayong Utara Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional
Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Provinsi: Kalimantan Tengah 1 Kota Barat 2 Kota Kumai (termasuk Bumiharjo) Pangkalan Pengumpul Barat Bun mpul Kota Waringin Barat Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 4 Sukamara Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengu Waringin
Waringin
Natal Kuini
Pengumpul Pengumpan
Pengumpul
5 Sukamara Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 6 Kota Timur Kuala Pembuang Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Waringin
RANCANGAN PERATURAN MENTERI 60 PERHUBUNGAN TENTANG RE NCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 7 Kota Timur Waringin 2015 2020 2030
8 Kota Waringin Pegatan Mendawai Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Timur Utama Kota Waringin Timur Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 10 Kapuas Lokal
Utama
Utama
Behaur
Pengumpan
Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 11 Kapuas Pengumpul 12 13 Kapuas Pengumpul Kapuas Pengumpul Kuala Kapuas Pengumpul Pulang Pisau Pengumpul Batanjung Pengumpul Kereng Teluk Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul
14 Palangka-raya Bengkirai 15 Palangka-raya Sebangau Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 16 Palangka-raya Regional 17 Barito Selatan Regional 18 Barito Selatan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional
Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional
Provinsi: Kalimantan Selatan 1 Banjarmasin Utama Banjarmasin Utama Gunung Batu Utama Utama
2 Kotabaru Besar Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 3 4 Kotabaru Pengumpul Kotabaru Pengumpul
Pengumpul Pengumpul
Pengumpul Pengumpul
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 5 6 Kotabaru Pengumpul Kotabaru Utama 2015 Sebuku Pengumpul Mekar Putih Utama Satui/Sel 2020 Pengumpul Utama 2030 Pengumpul Utama
7 Tanah Bumbu Danau Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 8 Tanah Bumbu Batu Licin Pengumpul
Simp.
Pengumpul Pegatan
9 Tanah Bumbu Regional 10 Tanah Bumbu Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 11 12 Tanah Laut Pengumpul Tanah Laut Pengumpul
Sungai Loban
Pengumpul Pengumpul
Pengumpul Pengumpul
13
Utama
Utama
Provinsi: Kalimantan Timur 1 2 Baru Balikpapan Utama Balikpapan Pengumpul Balikpapan Utama Kampung Pengumpul Talisayan Pengumpul Pengumpan Utama Utama
Pengumpul 3 Berau Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Tanjung Redep ul 5 6 Bontang Pengumpul Bontang Pengumpul
Pengumpul
Tanjung Laut Pengumpul Tanjung Pengumpul Pengumpul Tanjung Selor Pengumpul Nunukan
9 Bulungan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 10 Tarakan Pengumpul
Tarakan Pengumpul
Pengumpul
Pengumpul
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 11 Kutai Kertanegara Kuala Semboja Kutai Kertanegara Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 13 14 Kutai Timur Pengumpul Kutai Timur Pengumpul 2015 2020 2030
Pengumpul Sabulu
Pengumpul
Pengumpul
Pengumpul
Pengumpul Pengumpul
15 Kutai Timur Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 16 Nunukan Nyamuk Pengumpul 17 18 Paser Pengumpul Paser Pengumpul Pengumpul Pengumpul
Sungai Pengumpul Tanah Grogot Teluk Adang Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul
19
Samarinda
20 Penajam Paser Samarinda (termasuk Palaran, Tanjung Isuy) Penajam Pengumpul Utara Paser pul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpan Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengum
21 Tana Tidung Pulau Bunyu Pengumpul Pengumpul 22 Tana Tidung Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Provinsi: Sulawesi Utara 1 Bitung Regional Air Tembaga Sesayap
Pengumpan
Pengumpan Regional
Pengumpan Regional
Pengumpan Regional 2 a Bitung Utama Bitung Utama Kora-Kora Utama Pengumpan Utam
Minahasa Utara Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal
Montehage
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 5 Minahasa Utara 6 Minahasa Munte/Likupa ng Barat Pengumpan Regional Pengumpan Pengumpan Regional Pengumpan Pengumpan Regional Pengumpan Pengumpan Regional Pengumpan Utara Gangga 2015 2020 2030
Minahasa Utara Minahasa Utara Minahasa Utara Minahasa Utara Minahasa Utara 12 Minahasa Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan
Lokal Pengumpan Lokal Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Selatan ngumpul Minahasa Selatan Minahasa Selatan Minahasa Selatan B. Mangondow Timur B. Mangondow Selatan B. Mangondow Selatan Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal
Pengumpul
Pengumpul
Pe
Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional 19 B. Mangondow Labuhan Uki gumpul Pengumpul B. Mangondow Utara Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Boroko Pengumpul Pengumpul Pen
Pengumpan Lokal
RANCANGAN PERATURAN MENTERI 64 PERHUBUNGAN TENTANG RE NCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 B. Mangondow Utara Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 22 Manado Pengumpul 2015 Tg. Sidupa 2020 2030
Pengumpul
23 Kep. Sitaro Lokal 24 Kep. Sitaro Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan
Lokal Pengumpan Regional 25 Kep. Sitaro Pengumpul Pehe Pengumpul Tagulandang Pengumpul Pengumpan Pengumpul
26 Kep. Sitaro Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Kep Siau 27 Togalondang Biaro Ulu Siau Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 28 29 30
Pengumpan
Kep. Sangihe Marore Pengumpul Pengumpul Kep. Sangihe Pengumpul Petta Pengumpul
Kep. Sangihe Tahuna Pengumpul Pengumpul Tamako Kawaluso Bentung Makalehi Pananaru Para
31 Kep. Sangihe Lokal 32 Kep. Sangihe Lokal 33 Kep. Sangihe Lokal 34 Kep.Sangihe Regional 35 Kep.Sangihe Lokal 36 Kep.Sangihe Lokal
37 Kep.Sangihe Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal
Kahakitang
Pengumpan
Pengumpan Lokal
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 38 Kep.Sangihe Lokal 39 Kep.Sangihe Lokal 40 Kep.Sangihe Lokal 41 Kep.Sangihe Lokal 42 Kep.Sangihe Regional 43 Kep.Talaud Lokal 44 Kep.Talaud Regional 45 Kep.Talaud Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan 2015 Kalama Lipang Bukide Matutuang Kawio Gemeh Kokorotan Intata 2020 Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan 2030
Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal
Kutai Kertanegara Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 47 48 Kutai Timur Pengumpul Kutai Timur Pengumpul
Sabulu
Pengumpul Pengumpul
49 Kutai Timur Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 50 Nunukan Nyamuk Pengumpul 51 52 Paser Pengumpul Paser Pengumpul Pengumpul Pengumpul
Sungai Pengumpul Tanah Grogot Teluk Adang Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul
53 Samarinda Samarinda Pengumpul Pengumpul 54 Penajam Paser Utara Penajam Paser pul
Pengumpul
Pengumpul Pengumpul
Pengumpul Pengumpul
Pengum P
RANCANGAN PERATURAN MENTERI 66 PERHUBUNGAN TENTANG RE NCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 56 Tana Tidung Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Provinsi: Gorontalo 1 Pohuwato Lokal 2 Pohuwato Lokal 3 Pohuwato Lokal Lemito Marisa Papayato Pengumpan Pengumpan Pengumpan 2015 Sesayap 2020 Pengumpan 2030
Pengumpan Lokal
Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Gorontalo Utara Pengumpul 5 Gorontalo Lokal 6 Gorontalo Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 7 Gorontalo Pengumpul Gorontalo Pengumpul Kwandangan Pengumpul Tolinggula Pengumpan Pengumpul Pengumpul Anggrek Pengumpul Bumbulan Gentuma Pengumpul Pengumpan Pengumpan Pengumpul
Pengumpul
Pengumpul
Pen
9 Gorontalo Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 10 Bualemo Pengumpul
Pengumpul Pengumpan
Pengumpul
Provinsi: Sulawesi Tengah Banggai Kepulauan umpul Banggai Pengumpul Bunta Pengumpul Pengumpul Pengumpan Peng
2 Banggai Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 3 4 Banggai Pengumpul Banggai Pengumpul
Pengumpul Pengumpul
Pengumpul Pengumpul
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 5 Banggai Kepulauan 6 Banggai Sabang/ P. Peleng Pengumpan Lokal Pengumpan Pengumpan Lokal Pengumpan 2015 2020 2030
Pengumpan Lokal Pengumpan Pengumpan Lokal Pengumpan Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal
10 11 12 13
Tangkiang Pengumpul Bungku Pengumpul Kolonedale Pengumpul Wosu Pengumpul Menuai Sambalagi Baturube Kumaligon
14 Morowali Lokal 15 Morowali Regional 16 Morowali Lokal 17 Buol Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 18 l Buol Pengumpul
Lokodidi Pengumpul
Pengumpul
Pengumpu
19 Buol Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 20 pul Buol Pengumpul
Palele
Pengumpan
Pengumpul
Pengum
21 Parigi Moutong Lokal 22 Parigi Moutong Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional
Pengumpan
RANCANGAN PERATURAN MENTERI 68 PERHUBUNGAN TENTANG RE NCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 23 Donggala 2015 Donggala 2020 Pengumpul 2030 Pengumpul
Pengumpul 24 Donggala Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 25 26 27 28 ul Donggala Pengumpul Donggala Pengumpul Palu Utama Poso Pengumpul
29 Tojo Una-Una Ampana Pengumpul Pengumpul 30 Tojo Una-Una Lokal 31 Tojo Una-Una Lokal 32 Tojo Una-Una Lokal 33 Toli-Toli Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Wakai Popoli Mantangisi Ogotua
Pengumpul
Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 34 mpul Toli-Toli Pengumpul Toli-toli Pengumpul Lampio (I,II,III) Pengumpul Pengu
Banggai Kepulauan Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 36 Banggai Kepulauan 37 Banggai Posisi/ Banggai Pengumpan Lokal Pengumpan Pengumpan Lokal Pengumpan Pengumpan Lokal Pengumpan Pengumpan Lokal Pengumpan Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai
Kepulauan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal
Gonggong
Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 44 Banggai Kepulauan 45 Banggai Kepulauan 46 Banggai Kepulauan 47 Banggai Kepulauan 2015 Bungin (III,IV) Gasuang Ndindibung 2020 2030
48 Banggai Mbuang- Mbuang Panapat/ Mandel Panapat/ Dendek Panapat/ Konalu Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal
Pengumpan Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Kepulauan Lokal Lokal Lokal Lokal 49 Banggai Kepulauan 50 Banggai Kokondang (I,II) Pengumpan Lokal Pengumpan Pengumpan Lokal Pengumpan Pengumpan Lokal Pengumpan Pengumpan Lokal Pengumpan Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Toropot Paisubebe Kaukes Timpaus Kasuari
Panapat
Banggai Kepulauan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal
Sonit (I,II)
RANCANGAN PERATURAN MENTERI 70 PERHUBUNGAN TENTANG RE NCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 Kepulauan Lokal Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan 2015 Komba Lokal Oluno Bulagi Lupamenteng Boloan Lolantang Palapat Lumbilumbia Batangono 2020 Lokal 2030 Lokal
Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal
Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal
Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal
Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 72 Banggai Pengumpan Salakan (I,II) Pengumpan Pengumpan Pengumpan
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 Kepulauan Lokal Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Bulungkobit Bungin (I,II) Bakalan Tinangkung Tebing Lokal 2015 2020 Lokal 2030 Lokal
Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal
Kalumbatan Mansalean Paisulamo Alasan Padingtian Talas Lipulalongo Lalong Sasabobok Tabulan
Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal
Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal
Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 88 Banggai Pengumpan Mbeleang Pengumpan Pengumpan Pengumpan
RANCANGAN PERATURAN MENTERI 72 PERHUBUNGAN TENTANG RE NCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 Kepulauan Lokal Banggai Kepulauan Kalupapi Lokal 2015 2020 Lokal 2030 Lokal
Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Banggai Kepulauan Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 93 Banggai Kepulauan Ponding - Poding Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal
Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Provinsi: Sulawesi Selatan 1 Bantaeng Lokal Bantaeng Pengumpan
Pengumpan Lokal
Pengumpan Lokal
Pengumpan Lokal 2 Barru Awarange/ Barru Pengumpul 3 Barru Lokal 4 Barru Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 5 6 ul Barru Pengumpul Bone Pengumpul Garongkong Pengumpul Bajoe Pengumpul Pengumpul Pengump Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pancana Labuange Pengumpul Pengumpan Pengumpan
7 Bone Barebbo/ Kading Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 8 Bone Uloe/ Cendrana Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 9 Bone Lokal 10 Bone Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Wartuo Tujuh-Tujuh Pengumpan Pengumpan
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 11 Bone Regional 12 Bone Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal 13 Bulukumba Beru Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Bira/Tanah 2015 Pattirobajo Lapangkong 2020 Pengumpan Pengumpan 2030
14 Bulukumba Bulukumba Pengumpul Pengumpul 15 Bulukumba Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 16 17 Jeneponto Pengumpul Luwu Kajang
Pengumpul Pengumpan
Pengumpul
Pengumpul
mpul 18 Luwu Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 19 Luwu Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 20 ul
Pengumpul
Ulo- Ulo/Belopa
Luwu Pengumpul
Pengump
21 Luwu Lokal 22 Luwu Timur Lokal 23 Luwu Timur Regional 24 Luwu Timur Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal
Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional 25 Luwu Timur Mangkasa Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 26 Luwu Utara Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pangkajene Kepulauan gumpul Tanjung
Coppasolo
Pengumpan
Pengumpul Pengumpan
Pengumpul Pengumpan
Pen Peng
RANCANGAN PERATURAN MENTERI 74 PERHUBUNGAN TENTANG RE NCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 2015 2020 2030
Kepulauan Lokal 29 Pangkajene Kepulauan P.Balang Lompo Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 30 Pangkajene Kepulauan 31 Pangkajene P.Kalukalukuang Lokal Pengumpan Pengumpan Lokal Pengumpan Pengumpan Lokal Pengumpan Pengumpan Lokal Pengumpan Kepulauan Lokal Lokal Lokal Lokal 32 Takalar Galesong/ takalar Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 33 Palopo Pengumpul Palopo Pengumpul P.Sapuka Pengumpan Lokal
Lokal
Lokal
Pengumpul
Pengumpul
34
Pinrang Pengumpul
Pengumpul
35 Pinrang Regional 36 Pinrang Lokal 37 Pinrang Lokal 38 Selayar Lokal 39 Selayar Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional
40 41
Pengumpul Pengumpul
42 Selayar Lokal 43 Selayar Lokal 44 Selayar Lokal 45 Selayar Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 46 Selayar Rahman Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 47 Selayar Lokal 48 Selayar Lokal 49 Selayar Lokal 50 Selayar Lokal 51 Sinjai Lokal 52 Sinjai Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2015 Benteng/Rauf 2020 2030
Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Sinjai/Larearea gumpul 54 55 Makasar Utama Makasar Pengumpul Pengumpul Makassar Utama Paotere Pengumpul Wajo Pengumpul Utama Pengumpul Pengumpan Pengumpul Utama Pengumpul Pen
56 Wajo Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 57 Wajo Jalang/ Cendrane Pengumpan Regional Pengumpan
Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional 58 Wajo Lokal 59 Wajo Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 60 61 Pare-pare Pengumpul Pare-pare Pengumpul Pare-Pare Pengumpul Capa Ujung Pengumpul Liukang Pengumpan Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Doping Danggae Pengumpan Pengumpan
RANCANGAN PERATURAN MENTERI 76 PERHUBUNGAN TENTANG RE NCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN
No.
Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 2015 2020 2030
Provinsi: Sulawesi Barat 1 Majene Regional 2 Majene Lokal 3 Majene Lokal 4 Majene Lokal 5 Majene Lokal Majene Mulunda Palipi Pamboang Sendana Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan
Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal
Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal
Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 6 Mamuju Pengumpul Belang-belang Pengumpul Budong- Budong Pengumpul Pengumpul
7 Mamuju Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 8 Mamuju Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 9 Mamuju Pengumpul
Kaluku
Pengumpan
Pengumpul
10 Mamuju Lokal 11 Mamuju Lokal 12 Mamuju Utara Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal
Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 13 Polewali Mandar 14 Polewali Campalang- lang Tanjung Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Mandar Silopo mpul Polewali Mandar Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 16 Morowali Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal
Pengumpul
Pengumpul
Pengumpul
Pengu
Tinambung
Ulunambo
Pengumpan
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 17 Mamuju Utara Lokal 18 Mamuju Lokal 19 Mamuju Lokal 20 Mamuju Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2015 Bambaloka Ambo Salisingan Poongpongan 2020 Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan 2030
Provinsi: Sulawesi Tenggara 1 Buton Regional 2 Buton Lokal 3 Buton Lokal Banabungi Siompu Lawele Pengumpan Pengumpan Pengumpan
Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 4 er Buton Local Feeder Lasalimu Local Feeder Telaga Raya Local Feeder Pengumpan Local Feed
5 Buton Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 6 Bombana Pengumpul
Sikeli Pengumpul
Pengumpul
Pengumpul
7 Bombana Lokal 8 Bombana Lokal 9 Bombana Lokal 10 Bombana Lokal 11 Buton Utara Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional 12 Buton Utara Belanda Pengumpan
Labuhan
RANCANGAN PERATURAN MENTERI 78 PERHUBUNGAN TENTANG RE NCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 13 Wakatobi Regional 14 Wakatobi Lokal 15 Wakatobi Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional 2015 Keledupa Papeliya Waha/ Usuku 2020 Pengumpan Pengumpan Pengumpan 2030
Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 16 17 18 19 Wakatobi Pengumpul Bau-Bau Pengumpul Kendari Pengumpul Kendari Pengumpul Wanci Pengumpul Bau--Bau Pengumpul Bungkutoko Pengumpul Kendari Pengumpul Langara Munse Pengumpul Pengumpan Pengumpan Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul
20 Kendari Lokal 21 Kendari Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Konawe Selatan Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 23 Konawe Utara Lokal 24 Konawe Utara Lokal 25 Konawe Utara Lokal 26 Kolaka
Torobulu
Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 27 Kolaka Pengumpul Kolaka Pengumpul Wollo Pengumpul Pengumpan Pengumpul
28 Kolaka Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 29 Kolaka Pengumpul
Pengumpul Pengumpan
Pengumpul
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 31 Kolaka Regional 32 Kolaka Lokal 33 Kolaka Lokal 34 Kolaka Utara Lokal 35 Kolaka Utara Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan 2015 Tangke Tada Toari Malombo Lasusua Olo-Oloho 2020 Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan 2030
Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional 36 Kolaka Utara Watunohu Pengumpul Pengumpul 37 Muna Lokal 38 Muna Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 39 Muna Pengumpul Raha Pengumpul Tampo Pengumpul Pengumpan Pengumpul Maligano Burangan Pengumpul Pengumpan Pengumpan Pengumpul
40 Muna Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Provinsi: Maluku Utara 1 Tidore Kep. Regional
Gita/Payahe
Pengumpan
Soasio/Goto Maidi/Lifofa
Pengumpan Pengumpan
Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal 4 l Tidore Kep. Pengumpul Sofifi Pengumpul Leoleo Oba Pengumpul Pengumpan Pengumpu
5 Tidore Kep. Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 6 Tidore Kep. Oba Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan
Guruaping
Regional
RANCANGAN PERATURAN MENTERI 80 PERHUBUNGAN TENTANG RE NCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 7 Tidore Kep. Lokal 8 Tidore Kep. Lokal 9 Tidore Kep. Lokal 10 Tidore Kep. Lokal 11 Tidore Kep. Lokal 12 Tidore Kep. Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2015 Maitara Mare Galala Oba Somahode Lola Oba Rum 2020 Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan 2030
Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Halmahera Barat Halmahera Barat Halmahera Barat Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Matui Ibu Kedi/Loloda
Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 16 Halmahera Barat 17 Halmahera Jailolo (termasuk Ujung Pulau) Pengumpan Regional Pengumpan Pengumpan Regional Pengumpan Pengumpan Regional Pengumpan Pengumpan Regional Pengumpan Barat Halmahera Barat Lokal Pengumpan Lokal
Bataka Susupu
Lokal Pengumpan Lokal Lokal Pengumpan Lokal Lokal Pengumpan Lokal 19 Halmahera Barat Bobane Igo Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 20 Halmahera Barat 21 Halmahera Sidangoli Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Utara Pengumpul Pengumpan
Pengumpan
Tobelo Pengumpul
Pengumpul
Pengumpul
2011 Halmahera Utara Halmahera Utara Halmahera Utara Halmahera Utara Halmahera Utara Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan
2020
2030
Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 27 Halmahera Utara 28 Halmahera P. Amutu Besar Pengumpan Lokal Pengumpan Pengumpan Lokal Pengumpan Pengumpan Lokal Pengumpan Pengumpan Lokal Pengumpan Utara Halmahera Utara Regional Pengumpan Lokal Regional Pengumpan Lokal Regional Pengumpan Lokal Regional Pengumpan Lokal 30 Halmahera Utara Daru Galela Bataka
Pengumpan
Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 31 Halmahera Utara Kupa-Kupa Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 32 Halmahera Utara Pacao Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 33 Halmahera Utara Asmiro Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 34 Halmahera Utara Dorume Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 35 Halmahera Utara Gurua Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal
Pengumpan
Pengumpan
Pengumpan
Pengumpan
Pengumpan
Pengumpan Lokal 36 Halmahera Utara Sopu Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal
Pengumpan
RANCANGAN PERATURAN MENTERI 82 PERHUBUNGAN TENTANG RE NCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 37 Halmahera Utara Ngajam Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 38 Halmahera Utara Gonga Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2015 2020 2030
Pengumpan
Pengumpan
39 Halmahera Utara Tutumaleo Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 40 Halmahera Utara Gisi Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 41 Halmahera Utara Cera Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 42 Halmahera Utara Tupu-tupu Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 43 Halmahera Utara Dedeta Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 44 Halmahera Utara 45 Halmahera
Pengumpan
Pengumpan
Pengumpan
Pengumpan
Pengumpan
Kakara Lokal Pengumpan Pengumpan Lokal Pengumpan Pengumpan Lokal Pengumpan Pengumpan Lokal Pengumpan Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Lokal
Pengumpan
Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan 2015 Laluin Makian Dolik Fulai Doro Kotiti Tawa Gane Dalam 2020 2030
Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan
Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 60 Halmahera Selatan 61 Halmahera Posi-Posi Gane Pengumpan Lokal Pengumpan Pengumpan Lokal Pengumpan Pengumpan Lokal Pengumpan Pengumpan Lokal Pengumpan Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Lokal Pengumpan Lokal Wosi Bisui Obilatu Mandopolo Pasipalele Wayaloar Wayauwa
Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional
RANCANGAN PERATURAN MENTERI 84 PERHUBUNGAN TENTANG RE NCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 Halmahera Selatan 2015 Labuha 2020 2030
69 Halmahera Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Selatan Babang engumpul Pengumpul Halmahera Selatan Halmahera Selatan Halmahera Selatan Laiwui Saketa Pulau Kayoa
Pengumpul
Pengumpul
Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 73 Halmahera Selatan 74 Halmahera Guruaping Kayoa Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Selatan Pengumpul 75 Halmahera Selatan Kawasi Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal
Mafa Pengumpul
Pengumpul
Pengumpul
Pengumpan
76 Halmahera Selatan Loleo Obi Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 77 Halmahera Selatan Kelo Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 78 Halmahera Selatan Sum Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 79 Halmahera Selatan Pulau Tapa Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 80 Halmahera Selatan Manu/ Gamumu Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 81 Halmahera Selatan Indari
Pengumpan
Pengumpan
Pengumpan
Pengumpan
Pengumpan
Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 82 Halmahera Selatan Kupal Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal
Pengumpan
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 83 Halmahera Selatan Yaba Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 84 Halmahera Selatan Palamea Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2015 2020 2030
Pengumpan
Pengumpan
Pengumpan Lokal 85 Halmahera Selatan Indong Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 86 Halmahera Selatan Bajo Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 87 Halmahera Selatan Lele Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 88 Halmahera Selatan Tagono Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 89 Halmahera Selatan Samo Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 90 Halmahera Selatan
Pengumpan
Pengumpan
Pengumpan
Pengumpan
Pengumpan
Dowora Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 91 Halmahera Selatan Kukupang Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 92 Halmahera Selatan Bibinoy Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 93 Halmahera Selatan Nang kokotu Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 94 Halmahera Selatan Geti Lama Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal
Pengumpan
Pengumpan
Pengumpan
Pengumpan
Pengumpan
Lokal Pengumpan Lokal 96 Halmahera Selatan Nusa R Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal
Pengumpan
RANCANGAN PERATURAN MENTERI 86 PERHUBUNGAN TENTANG RE NCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 97 Halmahera Selatan 98 Halmahera Pulau Widi Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Tengah P. Gebe engumpul Pengumpul Halmahera Tengah Halmahera Tengah Patani Weda 2015 2020 2030
Pengumpul
Pengumpul
Halmahera Tengah Halmahera Tengah Halmahera Tengah Halmahera Tengah Halmahera Tengah Halmahera Timur Halmahera Timur Halmahera Timur Halmahera Timur Halmahera Timur Halmahera Timur Halmahera Timur Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan
Mesa Banemo Paniti Gemia Tapaleo Manitingting Lolasita Akelamo Sepo Dorosagu Subaim Buli
Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal
Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan
Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 Halmahera Timur Halmahera Timur Halmahera Timur Halmahera Timur Pengumpan Lokal Pengumpan Regional 2015 Wasile Bicoli Patilean/Miyaf Maba Pura 2020 2030
Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 117 Pulau Morotai Regional 118 Pulau Morotai Lokal 119 Pulau Morotai Lokal 120 Pulau Morotai Lokal 121 Pulau Morotai Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Daruba Bere - Bere Posi-Posi Wayabula Sopi Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan
Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 122 Ternate Ternate/ A.Yani Utama 123 Ternate Regional 124 Ternate Regional 125 Ternate Lokal 126 Ternate Lokal 127 Ternate Regional 128 Ternate Utama Bastiong Dufa-Dufa Sulamadaha Hiri Miyau Moti Utama Utama Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan
Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 129 Ternate Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 130 Ternate 2015 Tifure 2020 Pengumpan 2030
131 Tidore Armada Semut Mangga Dua Pengumpan Lokal Pengumpan Pengumpan Lokal Pengumpan Pengumpan Lokal Pengumpan Pengumpan Lokal Pengumpan Kepulauan Lokal Lokal
Galala
Lokal Lokal 132 Tidore Kepulauan 133 Tidore Guruaping Oba Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Kepulauan Mangole umpul Pengumpul Tidore Kepulauan Tidore Kepulauan Tidore Kepulauan Tidore Kepulauan 138 Tidore Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Goto Rum Maitara Mare
Pengumpul
Pengumpul
Peng
Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Kepulauan Pengumpul Tidore Kepulauan Tidore Kepulauan Tidore Kepulauan Tidore Kepulauan Kepulauan Sula Kepulauan Sula Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal
Pengumpul
Pengumpul
Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal
No.
Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 Kepulauan Sula Kepulauan Sula Kepulauan Sula Kepulauan Sula Kepulauan Sula Kepulauan Sula Kepulauan Sula Kepulauan Sula Kepulauan Sula Kepulauan Sula Kepulauan Sula Kepulauan Sula Kepulauan Sula Kepulauan Sula Kepulauan Sula Kepulauan Sula Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2015 Dofa Penu Samuya Loseng Pas Ipa Nggele Lede Bapenu Tikong Jorjoga Malbufa Kabau Fuata Maitina Baruakol Gela 2020 2030
Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal
Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan
Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional
Pengumpan Regional
RANCANGAN PERATURAN MENTERI 90 PERHUBUNGAN TENTANG RE NCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 Kepulauan Sula ngumpul Kepulauan Sula Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Provinsi: Maluku 1 Ambon Utama Adault Larat Ambon Utama Utama Utama 2015 Falabisahaya Pengumpul Tolonuo 2020 Pengumpul 2030 Pengumpul Pe
Maluku Tenggara Barat Maluku Tenggara Barat 4 Maluku Pengumpan Lokal Pengumpan
Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Tenggara Barat Saumlaki ul Pengumpul Maluku Tenggara Barat Maluku Tenggara Barat Maluku Tenggara Barat Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Seira Mahaleta Sera
Pengumpul
Pengumpul
Pengump
8 Daya
Maluku Barat
9 Maluku Barat Dawera/ Dawelor Pengumpan Lokal Pengumpan Pengumpan Lokal Pengumpan Pengumpan Lokal Pengumpan Pengumpan Lokal Pengumpan Daya Maluku Barat Daya Maluku Barat Daya Maluku Barat Daya Maluku Barat Daya Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal
Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional 14 Maluku Barat Wonreli Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 Daya l Regional 2015 Regional 2020 Regional 2030 Regiona
Maluku Barat Daya Maluku Barat Daya Maluku Barat Daya Maluku Barat Daya Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 19 Maluku Tengah Lokal 20 Maluku Tengah
Wolu Kabisadar
Pengumpan Pengumpan
Regional 21 Maluku Tengah Lokal 22 Maluku Tengah Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 23 Maluku Tengah Amahai Pengumpul Pengumpul 24 Maluku Tengah Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 25 Saparua/Haria Pengumpul Pengumpan Pengumpul Hitu Kobisonta Pengumpan Pengumpan
Pengumpul Pengumpan
Pengumpul
Pengumpan Regional Pengumpan Regional 27 Maluku Tengah Banda Naira ngumpul Pengumpul 28 Maluku Tengah Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Maluku Tenggara Maluku Tenggara Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 31 n Maluku Pengumpan Kur Pengumpan Pengumpan Pengumpa Kesui Pengumpul Pengumpan Pengumpul Pe
Tehoru Elat
RANCANGAN PERATURAN MENTERI 92 PERHUBUNGAN TENTANG RE NCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 Tenggara Lokal Seram Bagian Timur Pengumpul Seram Bagian Timur Seram Bagian Timur Seram Bagian Barat Seram Bagian Barat Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Bula Pengumpul Geser Bemo Upisera Kairatu Lokal Pengumpul Pengumpul 2015 2020 Lokal 2030 Lokal
Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 37 Seram Bagian Barat 38 Seram Bagian Kataloka/ Ondor Pengumpan Lokal Pengumpan Pengumpan Lokal Pengumpan Pengumpan Lokal Pengumpan Pengumpan Lokal Pengumpan Barat Lokal Lokal Lokal Lokal 39 Seram Bagian Barat 40 Seram Bagian Waimeteng Piru Pengumpan Lokal Pengumpan Pengumpan Lokal Pengumpan Pengumpan
Lakor
41 Seram Bagian Lokal Lokal Lokal Lokal Barat Hatu Piru Pengumpul Pengumpul Seram Bagian Barat Seram Bagian Barat Seram Bagian Barat Seram Bagian Barat Seram Bagian Barat Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Pelita Jaya Lokki Waisala Wailey Manipa
Pengumpul
Pengumpul
Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 47 Seram Bagian Toyando engumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan P
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 Barat l Seram Bagian Barat Seram Bagian 2015 Lokal Waisarisa 2020 Lokal Lokal 2030 Loka
Barat Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 50 Kepulauan Aru Batu Goyang/ Kalar-kalar Pengumpul 51 Pengumpul
Larokis
Pengumpul
Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengu
Kepulauan Aru Dobo Pengumpul Pengumpul Tual Pengumpul Tual Pengumpul Air Buaya Leksula Namrole Wamsisi Tifu Fogi Ambalau
52 mpul
53 Buru Selatan Lokal 54 Buru Selatan Regional 55 Buru Selatan Regional 56 Buru Selatan Lokal 57 Buru Selatan Lokal 58 Buru Selatan Regional 59 Buru Selatan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan
Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal 60 Buru Pengumpul Namlea Pengumpul Pengumpul Pengumpul
61 Buru Lokal 62 Buru Lokal 63 Buru Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Provinsi: Papua Barat
RANCANGAN PERATURAN MENTERI 94 PERHUBUNGAN TENTANG RE NCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 1 Kaimana 2015 Adijaya 2020 Pengumpan 2030
Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2 3 Kaimana Pengumpul Kaimana Pengumpul Etna Pengumpul Kaimana Pengumpul Kanoka Lobo P.Adi Senini Susunu Bomberai Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul
4 Kaimana Lokal 5 Kaimana Lokal 6 Kaimana Lokal 7 Kaimana Lokal 8 Kaimana Lokal 9 Fak-fak Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal
Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 10 Fak-fak Pengumpul Fak-fak Pengumpul Karas Kokas Sagan Selasi Weti Saukorem Pengumpan Pengumpul Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpul
11 Fak-fak Lokal 12 Fak-fak Lokal 13 Fak-fak Lokal 14 Fak-fak Lokal 15 Fak-fak Lokal 16 Tambrauw Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal
Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 17 18 Teluk Bintuni Arandai Pengumpul Pengumpul Teluk Bintuni Pengumpul Babo Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpul
20 Monokwari Monokwari Pengumpul Pengumpul 21 Monokwari Lokal 22 Monokwari Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 23 Teluk Wondana Wasior Pengumpul Pengumpul 24 Teluk Wondana Windesi Pengumpul Pengumpul 25 Raja Ampat Lokal 26 Raja Ampat Lokal 27 Raja Ampat Lokal 28 Raja Ampat Lokal 29 Raja Ampat Lokal 30 Raja Ampat Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Fatanlap Kabare Kalobo Sailolof Saonek Pam Oransbari Ransiki
Pengumpul Pengumpul
Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 31 Raja Ampat Waigama Pengumpul Pengumpul 32 ul Sorong Pengumpul Arar Pengumpul Makbon Mega Muarana Pengumpul Pengumpul Pengumpul Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengump
36 Sorong Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal
Kasim
Pengumpan
RANCANGAN PERATURAN MENTERI 96 PERHUBUNGAN TENTANG RE NCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 2015 2020 2030
37 Sorong Lokal 38 Sorong Lokal 39 Sorong Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 40 Sorong Lokal Utama 41 Sorong Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 42 Sorong Utama Utama
Pengumpan
Pengumpan
Sorong Utama
Utama
43 Sorong Selatan Inawatan Pengumpul Pengumpul 44 Sorong Selatan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Konda
Pengumpan Lokal 45 Sorong Selatan Taminabuan ngumpul Pengumpul Provinsi: Papua 1 Boven Digul Regional 2 Boven Digul Lokal 3 Boven Digul Lokal 4 Boven Digul Lokal 5 Boven Digul Lokal 6 Boven Digul Lokal 7 Boven Digul Lokal Prabu Alaska Asiki Anggamburan Cabang Tiga Eci Gantenteri Tanah merah Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpul Pengumpul Pe
Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal
Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal
Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 8 Boven Digul engumpan Pengumpan Tanah miring Pengumpan Pengumpan P
2011 Lokal 9 Boven Digul Lokal 10 Boven Digul Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 11 Biak Numfor Utama
2030 Lokal
Biak Utama Korem Bosnik Wardo Manggari Padaido Warsa Masram Sowek Insobabi Saribi M. Mapia
Pengumpul Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan
Pengumpul
12 Biak Numfor Lokal 13 Biak Numfor Lokal 14 Biak Numfor Lokal 15 Biak Numfor Lokal 16 Biak Numfor Lokal 17 Biak Numfor Lokal 18 Biak Numfor Lokal 19 Biak Numfor Lokal 20 Biak Numfor Lokal 21 Biak Numfor Lokal 22 Biak Numfor
Lokal 23 Supiori Lokal 24 Supiori Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Janggerbun Kameri Pengumpan Pengumpan
Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan
Lokal
RANCANGAN PERATURAN MENTERI 98 PERHUBUNGAN TENTANG RE NCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 25 l Supiori Pengumpul 2015 Korido Pengumpul Miosbipondi Numfor Marsram Armopa Bagusa Kasonaweja 2020 Pengumpul Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan 2030 Pengumpu
26 Supiori Lokal 27 Supiori Lokal 28 Supiori Regional 29 Sarmi Lokal 30 Sarmi Lokal 31 Sarmi Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan
Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Regional Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 32 l Sarmi Pengumpul Sarmi Pengumpul Takar Teba Trimuris P. Liki Wakde Apauwer Pengumpul Pengumpan Pengumpan Pengumpul Pengumpul Pengumpan Pengumpan Pengumpu
33 Sarmi Lokal 34 Sarmi Lokal 35 Sarmi Lokal 36 Sarmi Lokal 37 Sarmi Lokal 38 Sarmi Lokal Pengumpan
Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Lokal Pengumpul Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Lokal Pengumpul Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Lokal Pengumpul Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 39 Jayapura Pengumpul Depapre Pengumpul Betaf Pengumpul Pengumpan Pengumpul
Pengumpan Lokal 41 42 Jayapura Pengumpul Jayapura Utama Demta Pengumpul Jayapura Pengumpul Pengumpul Utama Pengumpul Utama
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 43 Jayapura Lokal 44 Jayapura Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 45 l Asmat Pengumpul Agats Pengumpul Atsy Pengumpul Pengumpan Pengumpu 2015 Metabore Yanma 2020 Pengumpan Pengumpan 2030
Lokal 47 Asmat Lokal 48 Asmat Lokal 49 Asmat Lokal 50 Asmat Lokal 51 Asmat Lokal 52 Asmat Lokal 53 Mappi Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal
Utama Jipawer Pirimapun Sawaerma Yamas Yaosakor Kamur Kepi Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan
Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 54 l Mappi Pengumpul Bade Pengumpul Bayun Moor Arambu Bian Bulaka Pengumpul Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpu
55 Mappi Lokal 56 Mappi Lokal 57 Merauke Lokal 58 Merauke Lokal 59 Merauke Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal
Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal
100 RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 60 Merauke Lokal 61 Merauke Lokal 62 Merauke Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan 2015 Bupul Kimaan Kumbe 2020 Pengumpan Pengumpan Pengumpan 2030
Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 63 Merauke Utama Merauke Utama Muting Okaba Semanggi Senggo Utama Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Utama
64 Merauke Lokal 65 Merauke Lokal 66 Merauke Lokal 67 Merauke Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal
68 Mimika Pomako I & II (termasuk Timika) Pengumpul 69 Mimika Pengumpul Pengumpul Pengumpul Hiripau Kokonao fvg Kuatisora Pengumpan Pengumpan Pengumpan Pengumpan Utama Ammapare Utama Pengumpul Pengumpul
70 Mimika Lokal 71 Mimika Lokal 72 Mimika Lokal 73 Nabire Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan
Lokal Pengumpan Lokal Nabire/Tlk.Ki mi gumpul 75 Nabire Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpul Napan Pengumpul Pengumpul Pengumpan Pen
RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL 101
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 76 Nabire Lokal 77 Nabire Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2015 Nusa Wanggur 2020 Pengumpan Pengumpan 2030
78
Nabire Pengumpul
Pengumpul
79 Yapen Lokal 80 Yapen Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 81 Yapen Pengumpul
Pengumpul Pengumpan
Pengumpul
82 Yapen Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 83 l Yapen Pengumpul
Pengumpu
84 Yapen Lokal 85 Yapen Lokal 86 Yapen Lokal 87 Yapen Lokal 88 Yapen Lokal 89 Yapen Lokal 90 Yapen Lokal
91 Yapen Lokal 92 Yapen Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal
Kaipuri Koweda
Pengumpan Pengumpan
Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal
102 RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL SUPLEMEN A: HIERARKI PELABUHAN
No. Kabupaten/ Kota Nama Pelabuhan Hirarki Pelabuhan 2011 93 Yapen Lokal 94 Waropen Pengumpan Lokal Pengumpan Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal 2015 Kaipuri Waren 2020 Pengumpan Pengumpan 2030
Lokal Lokal 95 Waropen Lokal 96 Waropen Lokal 97 Waropen Lokal 98 Waropen Lokal 99 Supiori Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal Pengumpan Lokal
Miosbipondi
RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL 103 SUPLEMEN B: ARUS PERDAGANGAN UTAMA PADA TAHUN 2009 Suplemen B-1 Arus Perdagangan Internasional Utama untuk Lalu-Lintas Peti Kemas I ndonesia Tahun 2009
Suplemen B-2 Arus Perdagangan Domestik Utama untuk Lalu-Lintas Peti Kemas Indone sia Tahun 2009
104 RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL SUPLEMEN B: ARUS PERDAGANGAN UTAMA PADA TAHUN 2009
Suplemen B-3 Arus Perdagangan Internasional Utama untuk Lalu-Lintas Kargo Umum (
Suplemen B-1 Arus Perdagangan Domestik Utama untuk Lalu-Lintas Kargo Umum (Gener al Cargo) Indonesia Tahun 2009
RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL 105 Suplemen B -5 Arus Perdagangan Internasional Utama untuk Curah Kering Indonesia Tahun 2009
Suplemen B-6 Arus Perdagangan Domestik Utama untuk Curah Kering Indonesia Tahun 2009
106 RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL SUPLEMEN B: ARUS PERDAGANGAN UTAMA PADA TAHUN 2009
Suplemen B-7 Arus Perdagangan Internasional Utama untuk Curah Cair Indonesia Tah un 2009
Suplemen B-8 Arus Perdagangan Domestik Utama untuk Curah Cair Indonesia Tahun 20 09
RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL 107 SUPLEMEN C: PELABUHAN STRATEGIS DALAM KORIDOR EKONOMI Suplemen C-1 Pelabuhan Strategis dalam Koridor Ekonomi Sumatera
108 RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL APPENDIX C: STRATEGIC PORTS BY ECONOMIC CORRIDOR
109 Suplemen C-5 Pelabuhan Strategis dalam Koridor Ekonomi Bali-Nusa Tenggara
Suplemen C-6 Pelabuhan Strategis dalam Koridor Ekonomi Papua Kepulauan Maluku
110 RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL SUPLEMEN D: PARAMETER PERENCANAAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN PELABUHAN BERDASARKA N KORIDOR EKONOMI SUPLEMEN D: PARAMETER PERENCANAAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN PELABUHAN BERDASARKA N KORIDOR EKONOMI Suplemen D-1 Koridor Ekonomi Sumatera Suplemen D-2 Koridor Ekonomi Jawa Suplemen D-3 Koridor Ekonomi Kalimantan Suplemen D-4 Koridor Ekonomi Bali dan Nusa Tenggara Suplemen D-5 Koridor Ekonomi Sulawesi Suplemen D- 6 Koridor Ekonomi Papua Kepulauan Maluku
RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL 111
112 RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL APPENDIX D: PORT PLANNING PARAMETERS AND STRATEGIES BY ECONOMIC CORRIDOR
RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL 113
114 RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL APPENDIX D: PORT PLANNING PARAMETERS AND STRATEGIES BY ECONOMIC CORRIDOR
RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL 115
116 RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL APPENDIX D: PORT PLANNING PARAMETERS AND STRATEGIES BY ECONOMIC CORRIDOR
RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL 117 SUPLEMEN E: RENCANA PENGEMBANGAN PELABUHAN
118 RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL SUPLEMEN E: RENCANA PENGEMBANGAN PELABUHAN
Suplemen E-1 Rencana Pengembangan Fisik Pelabuhan berdasarkan Koridor Ekonomi da n Fasilitas Pelabuhan, Tahun 2011-2030
RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL 119
120 RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL SUPLEMEN E: RENCANA PENGEMBANGAN PELABUHAN
RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL 121
122 RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL SUPLEMEN E: RENCANA PENGEMBANGAN PELABUHAN
RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL 123
124 RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL SUPLEMEN E: RENCANA PENGEMBANGAN PELABUHAN
RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL 125
Suplemen E-2 Rencana Investasi Pelabuhan berdasarkan Koridor Ekonomi dan Fasilit as Pelabuhan, Tahun 2011-2030 (dalam juta US$, Tahun 2011)
126 RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL SUPLEMEN E: RENCANA PENGEMBANGAN PELABUHAN
RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL 127
128
RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL SUPLEMEN E: RENCANA PENGEMBANGAN PELABUHAN
RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL 129
130 RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL SUPLEMEN E: RENCANA PENGEMBANGAN PELABUHAN
RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL 131
132 RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL SUPLEMEN E: RENCANA PENGEMBANGAN PELABUHAN
RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL 133